BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu senyawa yg apabila diberikan baik langsung maupun tidak langsung pada o
rganisme hidup dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan gangguan metabolisme d
an/atau tidak tersedianya suatu unsur gizi bagi tubuh, contohnya Antivitamin, Antipro
tein, Antimineral
Pengertian antinutrisi itu sendiri menurut Janssen (1996) adalah senyawa yang ter
dapat dalam bahan makanan yang dapat menyebabkan keracunan walaupun tidak men
jadi media atau senyawa aktif.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata antinutrisi terdiri dari dua kata dasar
yaitu anti dan nutrisi. Anti berarti tidak setuju; tidak suka; tidak senang. Nutrisi memil
iki 3 pengertian yaitu (1) proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh;
(2) makanan bergizi; (3) ilmu tentang gizi. Oleh karena itu, antinutrisi dapat diartikan
sebagai senyawa bersifat racun yang dapat menghambat proses pemasukan dan pengo
lahan zat makanan yang ada di dalam tubuh. Antinutrisi tidak memberikan pengaruh k
eracunan tersebut secara langsung melainkan dengan cara mengakibatkan defisiensi z
at makanan atau dengan cara mengganggu fungsi dan pemanfaatan zat makanan di dal
am tubuh. Anti nutrisi umumnya sebagian besar diperoleh dari hasil metabolisme seku
nder tanaman. Hasil metabolisme sekunder dibagi dua berdasarkan berat molekulnya,
yaitu berat molekul kurang dari 100 dengan contoh pigmen pirol, antosin, alkohol, asa
m-asam alifatik, sterol, terpen, lilin fosfatida, inositol, asam asam hidroksi aromatik, g
likosida, fenol, alkaloid, ester dan eter. Metabolisme sekunder lainnya adalah yang be
rat molekulnya tinggi, yaitu selulosa, pektin, gum, resin, karet, tanin dan lignin.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Zat Anti Nutrisi
Suatu senyawa yg apabila diberikan baik langsung maupun tidak langsung pada o
rganisme hidup dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan gangguan metabolisme d
an/atau tidak tersedianya suatu unsur gizi bagi tubuh, contohnya Antivitamin, Antipro
tein, Antimineral
Komponen gizi :
1. Zat gizi
Pengertian zat gizi adalah zat yang terdapat pada makanan yang dibutuhkan tubuh
untuk tumbuh dan berkembang, zat gizi merupakan zat yang dapat dimanfaatkan secar
a langsung oleh tubuh.
- KH - Lemak - Mineral
- Protein - Vitamin
2. Zat aktif
Bahan aktif adalah bahan dalam obat farmasi atau pestisida yang aktif secara
biologis. Istilah serupa bahan aktif farmasi dan aktif massal juga digunakan dalam
pengobatan, dan istilah zat aktif dapat digunakan untuk produk alami. Beberapa
produk obat mungkin mengandung lebih dari satu bahan aktif. Istilah konstituen aktif
atau prinsip aktif sering dipilih ketika merujuk pada zat aktif yang menarik dalam
tanaman (seperti asam salisilat dalam kulit pohon willow atau arecoline dalam kacang
pinang), karena kata bahan dalam banyak pikiran berkonotasi dengan perasaan agensi
manusia ( yaitu, sesuatu yang seseorang gabungkan dengan zat lain), sedangkan
produk alami yang terdapat pada tanaman tidak ditambahkan oleh agensi manusia,
melainkan terjadi secara alami ("tanaman tidak memiliki bahan").
- Flavonoid - Pektin
- Kurkumin
Bahan Perasa (Flavor) yang berasal dari bahan sintetis ini relatif lebih aman.
Namun demikian, kadar dan pemakaiannya perlu dikontrol dengan baik. Hampir
semua makanan yang ada dipasaran mengandung bahan perasa buatan. Mulai dari
snack anak-anak, permen, kue, sampai minuman ringan, jus buah, dan susu hampir
semuanya menggunakan bahan tersebut. Bahan perasa merupakan salah satu dari
beberapa bahan tambahan makanan yang berguna untuk memantapkan rasa dan aroma
dalam pengolahan makanan. Selain itu juga untuk meminimalkan biaya produksi.
Contoh zat perasa seperti perasa buah-buahan (nanas, jeruk, anggur dan lain-lain) dan
juga ada perasa daging atau unggas.
Fenolik
Aerpenoid
Asam Organik :
- Sitrat - Asam asetat
- Malat
4. Zat racun
Secara umum, racun merupakan zat padat, cair, atau gas, yang dapat mengganggu
proses kehidupan sel suatu organisme. Zat racun dapat masuk ke dalam tubuh melalui
jalur oral (mulut) maupun topikal (permukaan tubuh). Dalam hubungan
dengan biologi, racun adalah zat yang menyebabkan luka, sakit, dan
kematian organisme, biasanya dengan reaksi kimia atau aktivitas lainnya dalam
skala molekul.
Senyawa nitrogen
Metabolit
Polifenolat
- Anti Vitamin D
Terdapat dalam bungkil kedelai
- Anti Vitamin E
Terdapat dalam kacang-kacangan (kacang kapri, kacang merah)
Antiproteinase
Menghambat kerja enzim pemecah protein sperti kimotripsin, elastase. Terdapat d
alam kentang.
Antitripsin
Suatu antiprotease yang menghambat proteolisis, mampu membentuk tripsin-antitr
ipsin kompleks, dalam kacang (kedele & kecipir).
Polifenol
Polifenol dengan protein membentuk senyawa kompleks tanin yang mampu meng
ikat dan mengendapkan protein sehingga fungsinya terganggu (tanin&fitat).
Tanin
Merupakan senyawa polifenol yang mampu mengkelat zat besi, banyak terdapat d
alam teh hijau, teh hitam, kacang, sagu, kunyit
Fitat
Mempunyai afinitas tinggi dalam pengikatan Fe dan mengganggu ketersediaan bio
logis kalsium, selenium, tembaga dan Zink
Terdapat dalam kacang polongan terutama kedele & kor.
Fungsi :
- Sebagai sumber energi untuk proses perkecambahan
- Sebagai sumber fosfor atau sebagai penyimpan unsur P (53% dari total P yang
dikandung biji gandum)
- Garam fitat (Ca-Mg-fitat atau Na-K-fitat) berfungsi sebagai sumber kation unt
uk proses perkecambahan
- Dalam serealia, 60-80% jumlah P yang dikandung berada dalam bentuk asam f
itat
- Dalam kacang-kacangan, P fitat 79-89%
Fermentasi
- Rhizopus oligosporus NRRL 2710 selama proses pembuatan tempe menguran
gi kandungan fitat 33% (Sudarmaji dan Markakis, 1977)
- Neurospora sitophila ATCC 14151 utk membuat oncom mengurangi fitat 9,33
% (Fardiaz dan Markakis, 1981)
Goitrogenik
- Terdiri dari 2 atau 3 gugus asam amino yang menimbulkan pembengkakan kel
enjar gondok.
- Goitrogen adalah zat yang menghambat sintesis hormon tiroid (tiroksin dan tri
iodotironin).
- Penghambatan ini menyebabkan, melalui umpan balik negatif peningkatan out
put Thyrotropin (thyroid-stimulating hormone)
- Peningkatan Thyrotropin merangsang sekresi kelebihan hormontiroid dan pert
umbuhan berlebih dari sel-sel tiroid sehingga menyebabkan pembesarankelenj
ar tiroid (goiter) → kekurangan yodium kronis
- Beberapa goitrogen (misalnya, tiosianat) mengurangi atau menghambat penyer
apan iodida
- Beberapa makanan, seperti singkong, padi-padian, ubi jalar, kacang-kacangan
tertentu, dan anggota keluarga kubis mengandung goitrogens
Faktor Flatulensi
- Legum merupakan sumber protein dan karbohidrat tinggi
- Kelemahan : dapat menimbulkan gangguan gastrointestinal yang dapat menye
babkan flatus, sakit kepala, pusing, perut berbunyi, sakit, kejang, mual dan dia
re
- Penyebab flatus → terjadi jika mikroflora usus menggunakan substrat yang m
asuk usus besar dan menghasilkan gas CO2, H2, dan kadang-kadang CH4
- Senyawa KH yang menyebabkan flatus : raffinosa, stakiosa, verbaskosa (KH ti
dak tercerna)
- Glikoalkaloid dapat pula disintesa oleh kentang karena akibat tekanan fisik :
- Penghancuran
- Pemotongan
- Pengirisan
Sianida (HCN)
- Sianida dalam jumlah sedikit sekali tersebar luas di tanaman, terutama dalam b
entuk sianogenik glukosida.
- Konsentrasi relatif tinggi ditemukan di dalam kacang-kacangan, umbi-umbian,
dan biji buah.
Daftar sianogenik glukosida yang tercatat mengandung toksis pada manusia ada 4 ma
cam :
Amigladin→ diidentifikasi dalam almond pahit
Dhurrin→ terdapat dalam sorghum dan rumput-rumputan
Linamarin
Lotaustralin
- Beberapa nama sumber sianogenik glukosida yang biasa dikonsumsi ternak: u
bi kayu, ubi jalar, dll
- Umumnya sianida yang dihasilkan oleh bahan-baham nabati tersebut antara 1
0-180 mg/100g bahan.
- Sianida yang terakumulasi dengan cepat akan diabsorbsi dari alat pencernaan
bagian atas.
- Sianida jg dpt menembus kulit dan gas HCN dgn cepat dapat juga diabsorbsi
dari paru-paru.
- Pencegahan keracunan HCN dapat dilakukan dengan :
- Penghilangan HCN yang terbentuk selama pengupasan/penghancuran bahan,
misalnya dengan cara pencucian/perebusan serta penghilangan air perebus.
- Menghindari sebanyak mungkin mengkonsumsi bahan-bahan hasil pertanian y
ang banyak mengandung sianogenik glukosida
BAB III
PENUTUP
Zat anti gizi adalah senyawa yang apabila dikonsumsi dapat mengakibatkan
gangguan metabolisme atau tidak tersedianya unsur gizi tertentu bagi tubuh.
Konsumen dewasa ini banyak menginginkan bahan alami yang masuk dalam daftar
diet mereka. Banyak pewarna olahan yang tadinya menggunakan pewarna sintetik
berpindah ke pewarna alami. Beberapa pewarna alami yang berasal dari tanaman dan
hewan diantaranya adalah klorofil mioglobin dan hemoglobin, anthosianin,
flavonooid, tanin, betalain, quinon, dan xanthon, serta karotenoid.
Bahan Perasa yang berasal dari bahan sintetis ini relatif lebih aman. Hampir
semua makanan yang ada dipasaran mengandung bahan perasa buatan. Bahan perasa
merupakan salah satu dari beberapa bahan tambahan makanan yang berguna untuk
memantapkan rasa dan aroma dalam pengolahan makanan. Terdapat dlm
kentang. Suatu antiprotease yg menghambat proteolisis, mampu membentuk tripsin-
antitripsin kompleks, dlm kacang .
https://apki.or.id/zat-antigizi-protein/
https://ayuniss22dinda.wordpress.com/2012/12/30/sifat-lemak-zat-r
acun-zat-warna-dan-flavour/
https://sinauternak.com/senyawa-anti-nutrisi-pakan/
https://www.slideshare.net/rarasinis/zat-anti-gizi-36648781