dan PELUANG
PENGHEMATAN PAJAK
PENGERTIAN LOOPHOLES
“A way of escaping a difficulty, especially an ommision or
ambiguity in the wording of a contract or law that
provides a means of evading compliance”
• Kondisi yang memungkinkan seseorang menghindari
suatu kewajiban tanpa ada pengenaan pinalti atau
sanksi hukum;
• Aktifitas atau tindakan tertentu tidakdiatur/tercakup oleh
peraturan;
• Sesuatu yang tidak bertentangan dengan peraturan
(legal);
• Loopholes kadang-kadang berhubungan dengan
ketidakjelasan suatu peraturan;
• WP dapat memperoleh keuntungan (menghemat pajak)
LOOPHOLES PERPAJAKAN
• Pemanfaatan:
Atau
• Pemanfaatan:
WP bisa memilih gross-up pada saat pengenaan tarif PPh Pasal 21 <
tarif PPh Badan
Atau:
WP bisa memilih non gross-up pada saat pengenaan tarif PPh Pasal 21
> tarif PPh Badan
Manfaatkan fasilitas in natura yang
bebas pajak
• Loopholes-nya adalah UU PPh memberikan Tax Exemption baik di
PPh Pasal 21 maupun di PPh Badan untuk transaksi di natura
tertentu
“Di satu sisi, Natura tertentu bukan merupakan obyek PPh Pasal 21 di
karyawan (Non Taxable income)”
“Di sisi lain, Natura tertentu tersebut boleh dibebankan sebagai biaya
di perusahaan (deductible expense)”
• Pemanfaatan:
• Pemanfaatan:
WP bisa terhindar dari kerugian sebesar 30% dari TLCF akibat
hangusnya TLCF tersebut. Namun demikian pilihan RAT harus
memperhatikan variabel-variabel lainnya.
Dapatkan pembebasan pajak dari
Intercorporate dividend
• Loopholes-nya adalah Intercorporate dividend yang
memenuhi persyaratan tertentu dikecualikan dari
pengenaan pajak.
• Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan Tax exemption bila dapat memenuhi
persyaratan yang ditentukan oleh peraturan perpajakannya.
Pilih metode penyusutan yang
cocok dengan industri
• Loopholes-nya adalah pilihan metode penyusutan akan
mempengaruhi besarnya laba atau rugi fiskal setiap
tahunnya yang pada gilirannya akan mempengaruhi
cash flow pembayaran pajak.
“Industri yang ROI-nya lama (lambat) sebaiknya memilih
metode garis lurus, sebaliknya Industri yang ROI-nya
cepat sebaiknya memilih metode saldo menurun”
Industri yang pengenaan pajaknya bersifat final sebaiknya
memilih metode garis lurus karena akan berpengaruh
pada capital gain (loss) bila terjadi pengalihan harta”
• Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan penghematan cash flow pajak atau
terhindar dari pengenaan pajak yang lebih besar.
Pilih metode penilaian persediaan
yang cocok dengan kondisi
• Loopholes-nya adalah pilihan metode penilaian
persediaan secara tidak langsung akan mempenagruhi
penghitungan besarnya laba fiskal
“Dalam kondisi harga yang cenderung naik, metode FIFO
akan menghasilkan penghitungan HPP yang lebih kecil
(bila dibandingkan dengan metode rata-rata) sehingga
laba fiskal menjadi lebih besar.”
“Bila items persediaan banyak dan beragam lebih mudah
menggunakan metode FIFO dibandingmetode Rata-rata”
Pemanfaatan:
• WP bisa mendapatkan penghematan cash flow pajak
bila memilih metode penilaian persediaan yang cocok
dengan kondisi perusahaan.
Percepat biaya dengan pengadaan
aktiva tetap melalui capital leasing
• Loopholes-nya adalah capital leasing bisa mempercepat
pembebanan biaya fiskal oleh WP dibandingkan pengadaan
dengan pembelian kredit atau tunai. Percepatan biaya berarti
penundaan cash flow pembayaran pajak.
Bila masa leasing lebih pendek daripada masa manfaat asset,
maka pembebanan biaya melalui capital leasing akan lebih
cepat daripada pembebanan biaya melalui pembelian tunai
atau kredit”
“Percepatan biaya fiskal dari kondisi sebelumnya juga bisa
dilakukan dengan melakukan ‘sale and lease back’ atas
aktiva yang ada”
• Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan penghematan cash flow pajak dengan
mempercepat biaya melaui capital leasing. Bila perlu dengan
sale and leaseback atau taylor made leasing”
Manfaatkan transfer pricing secara
wajar
• Loopholes-nya adalah transfer pricing bisa menggeser
laba/rugi suatu perusahaan ke perusahaan lainnya bahkan
lintas negara
“Transfer pricing yang dilakukan secara tidak mencolok akan
sulit dideteksi oleh fiskus, terlebih bila didukung argumentasi
yang rasional. Produk hanyalah salah satu komponen
bauran pemasaran.”
“Perbedaan harga belum tentu merupakan transfer pricing
sepanjang bisa dijelaskan. Misalnya perbedaan pasar,
partai, saluran distribusi, promosi dll”
• Pemanfaatan:
WP bisa mengatur keuntungan/kerugian masing-masing
perusahaan dalam satu grup perusahaan. Bahkan bisa
menggeser laba ke negara yang tarif pajaknya rendah (tax
heaven countries)
LOOPHOLES Di PPh ORANG
PRIBADI
• Cabut NPWP istri bila tidak ada
perjanjian pisah harta/penghasilan
• Penuhi dokumentasi perolehan
harta dari hibah dan warisan
• Gunakan pembukuan atau
pencatatan sesuai kondisi
Cabut NPWP istri bila tidak ada perjanjian
pisah harta/penghasilan
• Loopholes-nya adalah suami istri yang memiliki NPWP
masing-masing akan memiliki kewajiban perpajakan dua
kali lipatnya.
“Keluarga merupakan satu kesatuan ekonomis, sehingga
cukup memiliki satu NPWP saja, sepanjang tidak ada
perjanjian pisah harta/penghasilan”
“Bila sebelum menikah masing-masing sudah memiliki
NPWP, maka setelah menikah NPWP istri sebaiknya
segera dimintakan pencabutan untuk menghindari
kewajiban dan risiko sanksi yang lebih besar.”
• Pemanfaatan:
WP bisa terhindar dari kewajiban administratif perpajakan
(misal penyampaian SPT) dan terhindar dari risiko
sanksi administratif akibat ketidaktahuan/kelalaian WP
Penuhi dokumentasi perolehan harta
dari hibah dan warisan
• Loopholes-nya adalah hibah dari keluarga sedarah dalam
garius keturunan lurus satu derajat dan warisan bukanlah
obyek PPh. Oleh karena itu harus didukung dengan bukti
yang cukup.
“Lebih baik sedia payung sebelum hujan, meskipun dengan
akta di bawah tangan perolehan harta dari hibah dan warisan
harus disiapkan bukti pendukungnya.”
“Bila tidak ada bukti yang memadai bisa dianggap sebagai
obyek PPh berupa tambahan kekayaan neto yang belum
dikenai pajak”
• Pemanfaatan:
WP bisa terhindar dari risiko pengenaan pajak berikut sanksi
administrasi yang lebih besar karena tidak bisa menunjukkan
bukti pendukung yang memadai.
Gunakan pembukuan atau pencatatan
sesuai kondisi
• Loopholes-nya adalah bila omzet WP tidak lebih dari Rp1,8
Milyar setahun, maka WP orang pribadi bebas memilih
menggunakan pembukuan atau pencatatan.
“Penggunaan pencatatan realatif lebih mudah dan sederhana,
tetapi penghitungan PPh-nya akan selalu untung karena
digunakannya norma penghitungan penghasilan neto”
“Penggunaan pembukuan akan relatif lebih sulit, tetapi bisa
menggambarkan kondisi sebenarnya”
• Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan penghematan pajak bila dapat
memprediksi dengan baik tingkat keuntungannya.
Pencatatan dipakai pada saat tingkat laba riel > norma. Bila
tingkat laba riel< norma, sebaiknya digunakan pembukuan
LOOPHOLES DI PPh Pasal 23/26/Final
• Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan penghematan PPh badan 30% dari hasil
gross-up, sementara tambahan PPh Pasal 23/26 yang
ditimbulkan akan relatif kecil. (Asumsi: Perusahaan dalam kondisi
Laba)
Hindari pemilikan saldo tabungan/deposito
lebih dari Rp7.500.000,-
• Loopholes-nya adalah bila saldo tabungan/deposito
tidak lebih dari Rp7.500.000,-, maka bunga yang
dihasilkannya akan dikecualikan dari pemotongan
PPh final 20%.
“Hal ini merupakan fasilitas dari pemerintah untuk
membantu penabung kecil”
“Besarnya tabungan diatur sedemikian rupa sehingga
dalam satu rekening tidak melebihi Rp7.500.000,-
• Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan penghematan Cash Flow Pajak
karena tidak dipotong PPh Final sebesar 20%
Gunakan bentuk usaha Firma/Kongsi
• Loopholes-nya adalah adanya ketentuan bahwa
pengenaan pajak untuk firma/kongsi/persekutuan hanya
dilakukan pada tingkat PPh Badan.
“Bagian laba yang diterima oleh anggota
firma/kongsi/persekutuan bukan merupakan obyek pajak”
“Di sisi lain gaji yang dibayarkan kepada sekutu aktif akan
sama dengan bagian laba sehingga tidak boleh
dikurangkan sebagai biaya fiskal bagi Firma (NDE)
• Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan penghematan pajak karena tarif
maksimum PPh badan 30% sedangkan tarif maksimum
PPh Orang Pribadi adalah 35%”
Gunakan kurs pajak yang terendah
dalam bukti pemotongan pajak
• Loopholes-nya adalah adanya ketentuan bahwa ‘untuk
kemudahan’ pelaksanaan pemotongan pajak ‘dapat’
dilakukan pada saat terjadi pembayaran.
“Saat terutangnya PPh Pasal 23/26 adalah akhir bulan
dilakukannya pembayaran atau akhir bulan diakui sebagai
hutang, mana yang terjadi lebih dahulu”
“Bila transaksi dilakukan dalam mata uang asing, maka WP
dapat memilih Kurs Menteri Keuangan terendah antara
tanggal pembayaran atau akhir bulan pembayaran.”
• Pemanfaatan:
Bila PPh Pasal 23/26 harus ditanggung oleh WP, maka WP bisa
mendapatkan penghematan pajak dengan memilih Kurs KMK
yang lebih rendah sehingga PPh Pasal 23/26 yang
ditanggung juga akan lebih rendah
Loopholes di PPN
• Menghemat Cash flow dengan menunda
membuat faktur pajak
• Dapatkan keuntungan dari mekanisme
pengkreditan pajak masukan
• Mengurangi DPP PPN dengan potongan
harga
• Menghemat administrasi dengan
pemusatan PPN terutang
Loopholes di KUP
• Akhirkan pembayaran/pelaporan pajak,
bila perlu dengan mengajukan
perpanjangan SPT
• Ajukan permohonan menunda/atau
mengangsur pembayaran pajak
• Hindari SPT lebih bayar atau SPT rugi