Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

REFORMASI
PERPAJAKAN
UU HPP
1 Perubahan UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) 
berlaku mulai tanggal diundangkan

2 Perubahan UU Pajak Penghasilan (PPh)  berlaku tahun pajak 2022

3 Perubahan UU Pajak Pertambahan Nilai (PPN)  berlaku mulai 1 April


2022

4 Program Pengungkapan Sukarela  berlaku 1 Januari s.d. 30 Juni 2022

5 Pajak Karbon  mulai berlaku 1 April 2022

6 Perubahan UU Cukai  berlaku mulai tanggal diundangkan Muatan Isi dan


Pemberlakuan
1 Penggunaan NIK sebagai NPWP Orang Pribadi

Integrasi basis data kependudukan dengan sistem administrasi perpajakan bertujuan


mempermudah WP orang pribadi melaksanakan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan
demi kesederhanaan administrasi dan kepentingan nasional.

Penggunaan NIK sebagai NPWP tidak serta merta menyebabkan setiap orang pribadi
membayar pajak. Pembayaran pajak dilakukan apabila:
a. Penghasilan setahun di atas batasan PTKP; atau
b. Peredaran bruto di atas Rp 500juta/tahun bagi
pengusaha yang membayar PPh Final 0,5% (PP-23/2018).
Besaran sanksi pada Saat Pemeriksaan dan
2 Sanksi dalam Upaya Hukum
Sanksi Pemeriksaan dan WP Tidak Menyampaikan SPT atau
Untuk keadilan dan Membuat Pembukuan
kepastian hukum, Uraian UU KUP UU HPP
dilakukan penurunan PPh kurang 50% bunga per bulan sebesar suku bunga
sanksi pada saat dibayar acuan + uplift factor 20% (max. 24 bulan)
pemeriksaan dan
PPh kurang 100% bunga per bulan sebesar suku bunga
sanksi dalam upaya dipotong acuan + uplift factor 20% (max. 24 bulan)
hukum.
PPh dipotong 100% 75%
tetapi tidak
Hal ini juga sejalan disetor
dengan semangat PPN & PPnBM 100% 75%
pengaturan dalam kurang dibayar
Undang-Undang Cipta
Kerja.
Besaran sanksi pada Saat Pemeriksaan
2 dan Sanksi dalam Upaya Hukum

Sanksi Setelah Upaya Hukum Namun Keputusan Keberatan atau


Pengadilan Menguatkan Ketetapan DJP

Uraian UU KUP UU HPP


Keberatan 50% 30%
Banding 100% 60%
Peninjauan Kembali 100% 60%
3 Kuasa Wajib Pajak

Untuk keadilan dan kepastian hukum, kuasa


Wajib Pajak dapat dilakukan oleh siapapun,
sepanjang memenuhi persyaratan kompetensi
menguasai bidang perpajakan.

Pengecualian syarat diberikan jika kuasa yang


ditunjuk merupakan suami, istri, atau keluarga
sedarah atau semenda 2 (dua) derajat.
Penegakan Hukum Pidana Pajak dengan
4 Mengedepankan Pemulihan Kerugian
Pendapatan Negara

Demi keadilan dan kepastian hukum, hingga tahap persidangan, Wajib Pajak
diberikan kesempatan untuk mengembalikan kerugian pada pendapatan negara
dengan membayar pokok pajak dan sanksi, sebagai pertimbangan untuk dituntut tanpa
penjatuhan pidana penjara.
Perubahan sanksi yang harus dibayar:
Perbuatan UU KUP UU HPP
Pidana pajak kealpaan Membayar pokok pajak + sanksi Membayar pokok pajak +
3x pajak kurang dibayar sanksi 1x pajak kurang dibayar
Pidana pajak kesengajaan Membayar pokok pajak + sanksi Membayar pokok pajak +
3x pajak kurang dibayar sanksi 3x pajak kurang dibayar
Pidana pajak pembuatan faktur Membayar pokok pajak + sanksi Membayar pokok pajak +
pajak/bukti potong PPh fiktif 3x pajak kurang dibayar sanksi 4x pajak kurang dibayar
Pajak Penghasilan Orang Pribadi

Perubahan tarif dan lapisan Pajak Penghasilan Orang Pribadi untuk dapat menerapkan asas keadilan
UU PPh UU HPP
Lapisan Tarif Rentang Penghasilan Tarif Rentang Penghasilan Tarif

I 0 - Rp 50 juta 5% 0 - Rp 60 juta 5%

II >Rp 50 - 250 juta 15% >Rp 60 - 250 juta 15%

III >Rp 250-500 juta 25% >Rp 250-500 juta 25%

IV >Rp 500 juta 30% >Rp 500 juta - 5 miliar 30%

V >Rp 5 miliar 35%

Perubahan tidak mencakup perubahan PTKP, yaitu bagi Orang Pribadi yang tidak menikah sebesar Rp
54.000.000
Ilustrasi Pajak Penghasilan Orang Pribadi

Penghasilan/
5 Juta 9 Juta 10 Juta 15 Juta
Bulan
Penghasilan/
60 Juta 108 Juta 120 Juta 180 Juta
tahun

PTKP (TK/0) 54 Juta 54 Juta 54 Juta 54 Juta

Ph. Kena Pajak


6 Juta 54 Juta 66 Juta 126 Juta
(PKP)

UU PPh UU HPP UU PPh UU HPP UU PPh UU HPP UU PPh UU HPP

5% x 6 Juta = 5% x 6 Juta = 5% x 50 Juta = 2,5 5% x 54 Juta = 2,7 5% x 50 Juta = 2,5 5% x 60 Juta = 5% x 50 Juta = 2,5 5% x 60 Juta =
Perhitungan 300 ribu 300 ribu Juta Juta Juta 3 Juta Juta 3 Juta
PPh Terutang

15% x 4 Juta = 15% x 16 Juta = 15% x 6 Juta = 15% x 76 Juta = 15% x 66 Juta =
-- -- --
600 ribu 2,4 Juta 900 ribu 11,4 Juta 9,9 Juta

Total PPh
300 ribu 300 ribu 3,1 Juta 2,7 Juta 4,9 Juta 3,9 Juta 13,9 Juta 12,9 Juta
Terutang

* Asumsi WPOP TK/0


Pengenaan Pajak atas Natura

Natura merupakan pemberian barang atau kenikmatan yang bukan dalam


bentuk uang.
Pemberian natura kepada pegawai dapat dibiayakan
oleh pemberi kerja dan merupakan penghasilan bagi
pegawai.

Natura tertentu bukan merupakan penghasilan bagi


penerima:

a.Penyediaan makan/minum bagi seluruh pegawai


b.Natura di daerah tertentu
c.Natura karena keharusan pekerjaaan, contoh: alat
keselamatan kerja atau seragam
d.Natura yang bersumber dari APBN/APBD
e.Natura dengan jenis dan Batasan tertentu.
Peredaran Peredaran PPh final PPh final
Peredaran Peredaran Usaha
Bruto Tidak Usaha Kena terutang terutang

12%
No Bulan Usaha Kumulatif
Kena Pajak Revenue Of Investment
Pajak (juta Setelah UU Sebelum UU
(juta Rp) (juta Rp)
(juta Rp) Rp) HPP (Rp) HPP (Rp)

1 Januari 100 100 0 0 500,000


Batas peredaran
bruto tidak dikenai 2 Februari 100 200 0 0 500,000
pajak bagi Wajib 3 Maret 100 300 0 0 500,000
Pajak orang
490
4 April 100 400 0 0 500,000
pribadi adalah Funds
5 Mei 100 500 0 0 500,000
sebesar Rp
500.000.000 6 Juni 100 600 500 100 500,000 500,000

7 Juli 100 700 100 500,000 500,000

8 Agustus 100 800 100 500,000 500,000


*Ilustrasi
penghitungan
pajak Tuan A
pengusaha toko
9 September 100
35%
900 Increase100
In Portfolio
500,000 500,000

10 Oktober 100 1,000 100 500,000 500,000


kelontong pada
Tahun Pajak 2022 11 November 100 1,100 100 500,000 500,000

12 Desember 100 1,200 100 500,000 500,000


Jumlah 1,200 700 3,500,000 6,000,000
Dengan berlakunya RUU HPP maka beban pajak yang harus dibayar Tuan A menjadi berkurang Rp2,5 juta
Pajak Penghasilan Badan

Tarif PPh Badan Perbandingan Tarif Rata-Rata PPh Badan

Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021


Rata-Rata OECD (%) 23,95 23,53 23,12 22,88 22,81

Tarif UU Tarif UU Rata-Rata Amerika (%) 28,29 28,11 27,36 27,33 27,16
Tahun Pajak
PPh HPP
Rata-Rata G-20 25,92 25,29 24,90 24,60 24,17
Tahun 2020 - 2021 22%
Tahun 2022 dst. 20% 22% Rata-Rata ASEAN 22,67 22,67 22,67 22,17 22,17

Tarif PPh Badan ditetapkan tetap menjadi 22%, yang berlaku untuk tahun pajak 2022 dan seterusnya.
Tarif PPN s erta Kemudahan & Kes ederhanaan PPN

Tarif Umum

UU PPN UU HPP
Tarif Berlaku Tarif Berlaku
10% s.d. Maret 2022 11% Mulai 1 April 2022
12% Paling lambat diberlakukan 1 Januari 2025

Tarif Khus us
Untuk kemudahan dalam pemungutan P P N, atas jenis barang/jasa tertentu
atau sektor usaha tertentu diterapkan tarif P P N ‘final’ misalnya 1%, 2% atau
3% dari peredaran usaha, yang diatur dengan P MK.
Pengecualian objek PPN dan fasilitas PPN
Fasilitas pembebasan PPN diberikan terhadap barang kebutuhan pokok, jasa
kesehatan, jasa pendidikan, jasa pelayanan sosial, dan beberapa jenis jasa lainnya.
Masyarakat berpenghasilan menengah dan kecil tetap tidak perlu membayar PPN atas
konsumsi kebutuhan pokok, jasa pendidikan, jasa kesehatan, dan layanan sosial.

Pengurangan atas pengecualian dan fasilitas PPN diberikan agar lebih mencerminkan
keadilan dan tepat sasaran, serta dengan tetap menjaga kepentingan masyarakat dan
dunia usaha
Pengaturan ini dimaksudkan untuk perluasan basis PPN dengan tetap
mempertimbangkan asas keadilan, asas kemanfaatan, khususnya dalam memajukan
kesejahteraan umum, dan asas kepetingan nasional. Tujuan kebijakan ini yaitu
optimalisasi penerimaan negara dengan tetap mewujudkan sistem perpajakan yang
berkeadilan dan berkepastian hukum.
01

UU HPP
(Harmonisasi Peraturan Perpajakan)

PROGRAM
SELASA, 02 NOVEMBER

PENGUNGKAPAN
SUKARELA(PPS)
(Voluntary Disclosure Program)
2021

Presented by
PENDAHULUAN TA X A M N E S T Y 1 2 0 1 6 - 2 0 1 7
02
40

30

20

10

0
Item 2 Item 3 Item 4

Peserta TA = 956.793 WP
Nilai Harta yang Diungkap = Rp4854,63 Triliun
Repatriasi Aset = Rp147 Triliun
Uang Tebusan yang diterima = Rp114,02 Triliun
.
Pasca Tax Amnesty
03
WP Tertentu
12,5%
PAS FINAL
(Pengungkapan Aset Sukarela)
25% WP Badan

30% WP
OP

Keuntungannya =
Tidak ada pengenaan Sanksi Pasal 18 UU Pengampunan Pajak

Sanksi 200% bagi Wajib Pajak yang ikut Amnesti Pajak atau

2% perbulan bagi Wajib Pajak yang tidak ikut Amnesti Pajak.


P E N G E RT I A N = 04
Pemberian kesempatan kepada wajib pajak
untuk melaporkan atau mengungkapkan

PROGRAM kewajiban perpajakan yang belum dipenuhi


secara sukarela.

PENGUNGKAPA
N PERIODE
1 Januari 2022 – 30 Juni 2022 (6

SUKARELA Bulan)

WAJIB PAJAK I M P L E M E N TA S I
PPS jauh lebih sederhana dibanding dengan TA
2016.
Dilakukan menggunakan saluran elektronik,
secara Online dan dengan metode Pembetulan
SPT.
UU HP P
05

SASARAN PPS
KEBIJAKAN 1
Peserta TA yang belum mengungkapkan
seluruh aset saat TA, diberi kesempatan
mengungkapkan aset dengan membayar PPh
Final.

KEBIJAKAN 2
WP Orang Pribadi yang belum melaporkan
seluruh aset dalam SPT 2020, tahun
perolehan 2016 – 2020, diberi kesempatan
mengungkapkan aset dengan membayar PPh
Final .
Skema PPS Wajib Pajak 06
TARIF PPh FINAL 07

Kebijakan 1 Kebijakan 2

Deklarasi LN 11% 18%


Aset yang ada di LN repatriasi dan Aset DN 8% 14%
Aset yang ada di LN repatriasi dan Aset DN
yang diinvestasikan dalam SBN/ hilirisasi/ renewable 6% 12%
energy
PAJAK KARBON
15
Dikenakan terhadap pemakaian bahan
bakar berdasarkan kadar karbonnya.
Bahan bakar hidrokarbon mengandung
unsur karbon, dan karbon ini menjadi
karbon dioksida dan senyawa lainnya
ketika dibakar.

IMPLEMEN TA S I
1 April 2022 pada sektor PLTU Batubara
dengan skema cap dan tax yang searah
dengan implementasi pasar karbon yang
sudah mulai berjalan di sektor PLTU
Batubara.
LATAR BELAKANG 09

Perlu pengendalian peningkatan emisi gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan
kenaikan suhu permukaan bumi sehingga akan menurunkan risiko perubahan iklim dan
bencana di Indonesia.
Komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebanyak 29%
(dengan usaha sendiri) atau 41% (dengan dukungan internasional) pada tahun 2030 sesuai
dengan konvensi perubahan iklim yang sudah disepakati.

Mitigasi perubahan iklim di Indonesia membutuhkan pembiayaan.

Mengubah perilaku pelaku aktivitas ekonomi yang berpotensi menghasilkan emisi gas rumah
kaca.
a. Pajak Karbon akan dilakukan secara 10
bertahap sesuai dengan roadmap yang akan
memperhatikan perkembangan Pasar Karbon,
pencapaian target NDC, kesiapan sektor, dan
kondisi Ekonomi.
b. Penerapan Pajak Karbon akan
mengedepankan prinsip keadilan (just) dan
keterjangkauan (affordable) dengan
memperhatikan iklim berusaha, dan masyarakat
kecil.
c. Tarif Pajak Karbon ditetapkan lebih tinggi atau
Pengaturan
sama dengan harga karbon di Pasar Karbon Pajak
dengan minimal tarif Rp30,00 per kilogram
karbon dioksida ekuivalen (CO2e).
Karbon
• Pembahasan dan penetapan UU HPP dengan salah satu klausulnya adalah 11

pajak karbon
• Finalisasi Perpres Nilai Ekonomi Karbon
• Pengembangan mekanisme teknis Pajak Karbon dan Bursa Karbon 2021
• Piloting perdagangankarbon di sektorpembangkit oleh Kementerian ESDM dengan
harga rata-rata Rp30.000/tCO2e

⚬ Penetapan cap u/ sektor Pembangkit Listrik Batubara oleh Kementerian ESDM


⚬ Per 1 April 2022, penerapan Pajak Karbon (cap & tax) secara terbatas pada
PLTU Batubara dengan tarif Rp30.000/tCO2e
⚬ Cap (batas atasemisi) yang digunakan adalah batas atas yang berlaku pada
2022
piloting perdagangan karbon pembangkit listrik.

• Implementasi perdagangan karbon secara penuh melalui bursa karbon


• Perluasan sektor pemajakan pajak karbon dengan pentahapan sesuai dengan
kesiapan sektor
• Penetapan aturan pelaksana tata laksana pajak karbon (cap & tax) untuk sektor 2025
lainnya
SKEMA 12

ENTITAS YANG MENGEMISI LEBIH ENTITAS TERSEBUT TIDAK DAPAT


DARI CAP DIHARUSKAN MEMBELI IJIN MEMBELI IJIN EMISI (SIE) ATAU
EMISI (SIE) DARI ENTITAS YANG SERTIFIKAT PENURUNAN EMISI (SPE)
MENGEMISI DI BAWAH CAP ATAU ATAS EMISI DI ATAS CAP SELURUHNYA
MEMBELI SERTIFIKAT PENURUNAN MAKA SISA EMISI AKAN DIKENAKAN
EMISI (SPE/OFFSET KARBON) PAJAK KARBON
MATERI CUKAI 14

Sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran pidana di bidang cukai :


TERIMA KASIH

Phone E-mail Webs ite


+6287798882008 admin@kib-consulting.com www.kib-consulting.com
WE WILL USE OUR SMART BUILDING
As KIB strives to build trust in society and solve
important business problems.

WE’LL MOVE TO OUR NEW


BUILDING
th
As of November 10 2021

KIB Building , Jl. Pluit Barat 1/55 Pluit-Jakarta Utara

Anda mungkin juga menyukai