Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS MERCU BUANA

Pengusaha Sukses Berhasil


Dalam Bisnis Kuliner Blenger
Burger
Tugas Kewirausahaan 1
DESTRIYANI PUTRI
(41813210018)

PENGUSAHA SUKSES BERHASIL DALAM BISNIS KULINER BLENGER


BURGER

Erik Kadarman Subarna atau akrab dipanggil dengan nama Erik, seorang pengusaha
sukses asal Indonesia yang berbisnis di bidang kuliner. Erik lahir di Jakarta, 22 Januari 1973 dan
merupakan seorang lulusan sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti yang telah
memutuskan untuk berhenti dari rutinitas kantornya sebagai karyawan bagian IT di sebuah
perusahaan raksasa berskala nasional. Beliau memutuskan untuk berhenti karena merasa dirinya
sudah tidak produktif dan tidak bisa mengharapkan penghasilan dari pekerjaan yang
ditinggalkannya.
Setelah pengunduran dirinya, ayah yang memiliki dua anak ini kemudian berdiskusi
dengan sang istri mengenai modal yang mereka miliki. Pada saat itu, istrinya ingin melanjutkan
pendidikan tata busana dengan tujuan untuk mengasah kemampuannya dalam menggambar
rancangan pakaian dan membuka usaha jahit kecil-kecilan. Erik pun mendukung keinginan sang
istri. Dengan uang sebesar Rp 17 juta, Erik memberikan sebesar Rp 10 juta pada sang istri
sedangkan sisanya sebesar Rp 7 juta untuk Erik.
Dengan sisa dana tersebut, akhirnya dimanfaatkan Erik untuk membuka usaha makanan
dan minuman. Erik memilih bisnis tersebut karena didasari dengan hobinya yang memasak sejak
SMP. Erik pun yakin bahwa bisnis tersebut adalah bisnis yang prospektif dan tidak pernah mati.
Sewaktu Erik di Amerika, Erik melihat banyak kedai burger yang bertebaran disudut
jalan. Masyarakat Indonesia tentunya juga menyukai burger, karena adanya kecenderungan
seseorang untuk mengurangi makan nasi dan menggantinya dengan roti. Roti isi daging atau
lebih dikenal burger pada saat itu mulai digemari para penikmat kuliner. Dengan berbagai
pertimbangan Erik memutuskan untuk bisnis burger.
Tanpa berpikir lagi, Erik pun langsung mencoba untuk membuat burger dengan berbagai
resep. Akan tetapi, ia selalu gagal. Burger yang ia buat tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Namun Erik tidak menyerah, ia pun berusaha untuk membuatnya lagi. Alhasil, ia berhasil dan
dapat membuat burger yang diinginkan.
Pada bulan Juli 2004, Erik memberanikan dirinya untuk membuka gerai burger di Barito
daerah Blok M, Jakarta Selatan. Tempat gerai burgernya tidak terlalu besar, hanya menyediakan
beberapa kursi dan meja dengan suasana luar. Pemilik juga membuat konsep dapur yang terbuka.
Jadi, konsumen dapat melihat sendiri bagaimana sebuah burger tersebut dibuat, mulai dari
membakar daging sampai meraciknya untuk diserahkan kepada konsumen. Tujuan Erik tidak
membuka usahanya di pusat perbelanjaan, agar konsumen yang membeli burgernya tidak perlu
repot parkir dan merasa harus berpakaian bagus. Konsumen yang membelinya bisa langsung
makan di tempat, di mobil atau di bawa pulang.

Gerai burger Erik diberi nama Blenger Burger. Nama blenger bermula karena Erik
ingin memberi nama merek yang berawalan B dan berakhiran Er. Blenger berasal dari bahasa
Jawa yang memiliki arti Makan Sampai Kenyang. Kata tersebut mewakili produk dari segi
ukuran serta rasa yang berbeda dari burger lainnya. Erik sendiri ingin menjual produk yang
berkualitas dan Erik sangat serius menangani bisnis ini. Nama yang berawal dari B dan Er ini
juga diyakini dapat memberikan efek homofon dengan nama burger itu sendiri. Blenger Burger
memiliki logo Its Worth The Wait.
Blenger burger ini asli buatan Indonesia. Karena, untuk mendapatkan kualitas dan rasa
yang nikmat, bahan-bahan seperti roti, isi daging, mayonase dan lainnya dibuat oleh pemiliknya
sendiri. Itulah yang menjadikan burger ini memiliki rasa yang lebih Indonesia dan berkualitas.
Diawal usahanya, Erik hanya dapat menjual 10 porsi setiap harinya. Tetapi perlahan
jumlah yang terjual bisa mencapai 300 porsi dan bahkan bisa berkali lipat.
Tahun 2006, Erik pernah mengalami masa sulit karena persaingan. Terdapat beberapa
produk serupa yang meniru usaha Blenger Burger miliknya. Erik pernah merasa dengan adanya
hal tersebut bisa mengecewakan pelanggan karena mereka berpikir itu adalah produk yang sama
dengan blenger. Tapi, Erik yakin pelanggan bisa merasakan mana yang benar-benar memiliki
kualitas. Hal ini tidak membuat Erik patah semangat, Erik termotivasi untuk menambah inovasi
baru terhadap menu makanannya dengan membuat sosis sendiri. Ia mencari resep melalui
internet dan resep yang diambil berasal dari Jerman. Resep tersebut diaplikasikan untuk chili dog
dan cheesy dog ala Blenger Burger.
Setelah melakukan beberapa inovasi hingga kini, terdapat beberapa varian Burger
Blenger yang ditawarkan diantaranya cheese Burger, beef burger, chilli dog, cheesy dog dan
chilli dog XL.
Berbicara mengenai kesuksesan Erik saat ini, Blenger Burger bisa menjual 5000 porsi
setiap harinya dengan rata-rata harganya 14000 dan jika dikalikan dengan omzet per hari Blenger
Burger bisa mencapai Rp 60 juta dan sebulan bisa mencapai sebesar 1,8 miliar. Erik juga
memiliki karyawan sebanyak 75 orang diseluruh gerai yang tersebar di Jakarta seperti di Bintaro
BSD dan Pondok Labu.

KESIMPULAN

Dari hasil diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa Erik Kadarman Subarna memiliki
dorongan untuk berprestasi dalam menjalankan dan meningkatkan usahanya dengan menambah
cabang di Jakarta. Beliau juga pengusaha yang bekerja keras terbukti ketika beliau mengalami
masa sulit dalam bisnisnya, ia tidak mengeluh. Ia tetap bangkit dengan memberikan inovasi baru
terhadap menu makanannya. Beliau juga sangat bertanggung jawab dalam memberi kepuasan
pada pelanggannya dengan membuat burger yang berkualitas. Beliau juga sangat optimis walau
pernah gagal berkali-kali dalam membuat burger, tapi beliau tetap yakin bahwa ia pasti bisa
menghasilkan burger yang diinginkannya.

Anda mungkin juga menyukai