DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
Meskipun begitu, walaupun menu andalannya adalah burger, bukan berarti Burger King
tidak menawarkan menu lain. Burger King juga menawarkan menu paket nasi dan ayam serta
ricebox untuk mereka yang ingin makan besar, atau side dish yang berupa cemilan seperti
kentang goreng, nugget, pie, es krim, dan minuman bersoda juga jenis menu lainnya sehingga
konsumen tidak perlu merasa bosan dengan menu yang ada di Burger King.
Daftar menu Burger King di gerai seluruh Indonesia hampir sama, lebih jelasnya bisa
dilihat pada table di bawah ini:
1. Variasi Burger
3. Menu Paket
Dari banyaknya menu yang ditawarkan Burger King, ada beberapa menu yang dijadikan
best seller karena banyak dibeli dan disukai oleh konsumen antara lain adalah burger Whopper,
Whopper Jr., Plant Based Whopper, Nasi King Box, Chesseburger, serta Vanilla Latte Float
dan Chocolate Float. Menu best seller tersebut diakui oleh konsumen sering sold out sehingga
beberapa konsumen merasa kecewa. Namun, hal tersebut bukan berarti membuat konsumen
membalikkan badan dan pulang dengan tangan kosong. Meskipun produk favorit mereka
sedang kosong, ada menu lain yang masih menjadi kesukaannya sehingga mereka masih bisa
menikmati Burger King.
Kuro Ninja Beef Burger, yang memiliki roti berwarna hitam yang terbuat dari charcoal,
lalu terdapat keju Jalapeno, beef rasher berukuran besar, saus yuzu serta keju mozzarella.
Ayam Yuzu, dimana jika mencocol ayam ke dalam saus yang terbuat dari jeruk yuzu khas
Jepang, akan tercipta rasa asam manis yang unik.
Sakura Beef Burger, memiliki roti berwarna pink yang di dalamnya terdapat flame-grilled
beef patty, bawang Bombay, potongan nanas segar dan keju mozzarella serta saus yakiniku.
Tropical Delight Beef Burger, menu yang dipilih untuk meramaikan Hari Kartini pada
bulan April 2021 lalu. Burger ini terdiri dari roti berwarna kuning yang dipadu dengan
nanas, saus manga habanero, beef rasher dan flame-grilled beef patty serta terdapat keju
mozzarella di dalamnya.
Chicken With Dark Sauce, yang berkolaborasi dengan game PUBG Mobile dimana ayam
yang disajikan tidak mengandung MSG dengan dark sauce yang lezat.
King’s Chicken Geprek, merupakan ayam yang dipadu dengan sambal geprek yang
terbilang cukup pedas.
Cheesy King Beef Burger, memiliki enam jenis keju yang digunakan yaitu ada keju Swiss,
keju Amerika, mozzarella, saus keju dan white cheese sauce yang cocok untuk para pecinta
keju.
Korean King Chicken, untuk para penyuka ayam khas Korea karena di menu ini terdiri
dari ayam Burger King yang diberi saus berwarna merah kehitaman khas Korea dengan
taburan wijen di atasnya.
Hal tersebut disambut baik oleh konsumen karena tidak semua gerai makanan cepat saji
menghadirkan menu eksklusif secara rutin. Konsumen yang berhasil menikmati produk Special
Edition tersebut merasa istimewa karena hanya diproduksi sekali dan nantinya tentu akan
digantikan oleh produk eksklusif lainnya sehingga pengalaman konsumen akan makin
beragam.
Rebranding
Tidak ingin berputus asa Burger King tetap berusaha untuk bertahan dalam terjangan
badai pandemi COVID-19. Salah satu inovasi strategi yang dilakukan oleh Burger King untuk
menarik minat pelanggannya adalah dengan melakukan rebranding pada logo mereka.
Mungkin bagi kebanyakan orang tidak menyadari bahwa Burger King telah melakukan
rebranding pada logo mereka, dapat dilihat bahwa logo baru dari Burger King ini mirip dengan
logo lamanya yang digunakan sekitar tahun 60an. Awalnya Burger King telah menggunakan
logo yang lama lebih dari sekitar 20 tahun lamanya sejak 1999 hingga saat ini, dan akan
digantikan oleh logo yang baru diluncurkan pada tanggal 7 januairi 2021. Untuk di Indonesia
sendiri logo tersebut masih belum digunkan tapi dapat dipastikan bahwaa tidak lama lagi
Indonesia juga akan menggunakan logo tersebut.
Selain melakukan rebranding pada logonya, rupanya Burger King juga melakukan
perubahan pada seragam karyawannya. Burger King berkolaborasi dengan desainer Bryce
Barnes, mencoba menampilkan gaya streetwear yang relevan dengan generasi saat ini.
Tujuan dari rebranding ini sendiri adalah untuk menunjukan jati diri dari Burger King
kepada para pelanggannya. Burger King sesungguhnya mencoba untuk menunjukan bahwa
dirinya memiliki otentisitas, kepercayaan diri, kesederhanaan, dan terlihat sangat Burger King.
Hal ini terbukti dengan penggunaan logo baru s telah berhasil menunjukan jati drinya kepada
para pelanggannya. Selain itu burger juga memiliki tujuan lain dalam melakukan rebranding.
Bagi Burger King rebranding merupakan langkah modernisasi sebuah warisan klasik dari brand
Burger King dan memastikan bahwa desain baru ini dapat digunakan untuk jangka waktu yang
panjang.
Salah seorang dari tim yang ikut serta dalam rebranding tersebut menyatakan bahwa
perubahan didasari perubahan medium sosialisasi antara brand dengan konsumennya. Jika saat
brand sebelumnya diluncurkan pada tahun 1999, Burger King masih tidak terlalu
mempertimbangkan digital, jadi rebranding kali ini benar-benar mementingkan identitas yang
fotogenik, Instagrammable, dan digital-friendly. Intinya Burger King dengan melakukan
rebranding berharap bahwa mereka dapat menjangkau lebih banyak lagi kaum milenial.
Ajakan dari Burger King untuk memesan makanan dari tempat lain langsung menjadi
viral di media social dan menarik banyak perhatian serta simpati orang-orang kepada Burger
King. Masyarakat yang melihat pesan tersebut berfikir bahwa Burger King bahkan tidak
memikirkan dirinya sendiri dan justru ingin membantu pesaingnya selama masa pandemi.
Harus dikatakan bahwa strategi ini benar-benar berhasil dalam menarik perhatian dan simpati
masyarakat kepada Burger King. Setelah postingan tersebut menjadi viral dimana terlihat dari
jumlah like, retweet, dan dibagikannya postingan tersebut. Burger King mengalami
peningkatan dalam penjualannya yang diakibatkan dari simpati para pelanggan yang
terpengaruh oleh postingan sebelumnya.
Sebenarnya strategi ini juga dilakukan oleh Burger King yang ada di Amerika dan
Inggris dimana mereka juga menyampaikan pesan serupa kepada para pelanggannya untuk
memesan makanan dari tempat lain selain Burger King. Strategi ini sangat tepat di situasi
pandemi yang kini semakin memberikan dampak yang jelas di tengah masyarakat sehingga
suasana publik menjadi emphatic situasion. Masyarakat yang tergerak hatinya tentu akan
merasa bersimpati kepada Burger King, dimana seolah-olah Burger King mengatakan secara
tidak langsung “beli lah dagangan mereka, mereka juga punya anak (karyawan) yang harus
diberi makan, kami semua(restoran fast food dll) memiliki anak yang harus diberi makan jadi
bantulah kami dengan membeli dagangan kami” tentunya masyarakat tidak akan tega
membiarkan hal dan pastinya akan mencoba membantu dengan membeli atau memesan.
Selain meningkatkan penjualan dari Burger King ternyata strategi tersebut juga
memiliki dampak positif lain bagi Burger King, yaitu meningkatnya citra Burger King dimata
para konsumen maupun yang bukan konsumennya. Tetapi meskipun memiliki dampak positif
yang cukup besar strategi empati dari Burger King juga memiliki resiko yang besar yaitu
konsumen yang mengikuti pesan dari Burger King sehingga penjualan competitor menjadi ikut
meningkat. Hal yang menarik dari strategi burger ini adalah dikalimat akhirnya dimana mereka
mengatakan “menikmati Whopper adalah pilihan yang terbaik, namun memesan Big Mac juga
tidak ada salahnya” pada kalimat ini burger mengisyaratkan dan menegaskan bahwa Whopper
mereka adalah yang terbaik bagi para konsumen dan jika sedang tidak ingin mereka dapat
memesan Big Mac yang artinya Big Mac hanyalah pilihan alternatif atau pilihan kedua.