Anda di halaman 1dari 39

A LEADING CATALYST IN FACILITATING INDONESIA’S INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT

Alternatif Sumber Pembiayaan


Dalam Rangka Percepatan
Pembangunan Infrastruktur Daerah

Oleh: Darwin Trisna Djajawinata


(Direktur Pengembangan Proyek & Advisory)
Bandung, 5 April 2019

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)

1
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
sebagai Katalis dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur Nasional

Lembaga Keuangan Non Bank untuk Pembiayaan Infrastruktur,


100% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan

Pilar Bisnis & Kemitraan Strategis Cakupan Sektor Kinerja Perseroan (Februari 2019)

Produk Pembiayaan yang inovatif, unik,


dan fleksibel untuk “closing the gap” dan
Ketenagalistrikan Transportasi Tele-
komunikasi
AAA/Stable Rating tertinggi
untuk perusahaan
komplementer bagi lembaga keuangan lainnya
Rating Nasional lokal
Rolling Minyak
Irigasi Air Minum
Stock KA & Gas
• Senior Loan,
• Subordinate/
Mezzanine,



Pembiayaan Pemda,
Sustainable Financing,
Pembiayaan Syariah Jalan dan Manajemen Air
Energi
Terbarukan
BBB/Stable Hampir sama
dengan rating
• Equity, Jembatan Limbah dan Rating Internasional pemerintah
/Energi
Persampahan
Efisiensi

Jasa Konsultasi dan Pengembangan


Proyek sebagai enabler investasi infrastruktur Rumah
Sakit Pasar
Infrastruktur
Pendidikan
Rp 62,7 triliun Total Aset

• Financial/Transaction Advisory, Financing


Arranger,
• Pengembangan KPBU, Pendampingan Pemda,
Capacity Building,
Kawasan
Infrastruktur
Infrastruktur
Pariwisata
Infrastruktur
Permasyarakatan
Rp 36,0 triliun Total Ekuitas

• Pengembangan Energi Terbarukan, Pengelolaan


Dana Panas Bumi,

Rp 92,5 triliun Total Komitmen


Rp 553,6 triliun Nilai Proyek Total

Mitra strategis berbagai institusi nasional dan


internasional untuk akselerasi pembangunan infrastruktur
Multiplier effect
di Indonesia
• Kementerian/Lembaga, Pemda
• Badan Usaha (BUMN/D, Swasta)
Rp 49,8 triliun Total Outstanding 18,6 kali terhadap modal
disetor
• Lembaga Keuangan/Perbankan/Private Equity,
Multilatera/Bilateral, Sovereign Wealth Fund Multiplier effect
• Pasar Modal, Investor Institusi (Dana Pensiun,
Asuransi, BPJS, Dana Haji,dll)
6,14 kali terhadap komitmen “Wajar Tanpa Opini Laporan
Keuangan 9 tahun
Pengecualian”
berturut-turut
46,0 persen
Porsi Portfolio Terbesar
adalah Sektor Jalan Tol

2
Pembangunan Daerah yang Berkelanjutan

3
Alternatif Pembiayaan
Pembangunan Daerah Yang Berkelanjutan

Tingkat Area Intervensi Pembiayaan SMI


Swasta Murni
komersial
tinggi. 01 Text to go here go here go here go here
go here go here go here
Tingkat

Skema KPBU
Jenis komersial
kerjasama :
pembayaran
memadai
Text to go here go here go here
02
dan adanya
go here go here go here go here Pembiayaan

Pinjaman Daerah
tarif, bagi dukungan proyek-
hasil, Pemerintah proyek
Pembiayaan
konsesi, dll.
03 Pemda

Penugasan BUMN/D
(bila Text to go here go here go here
diperlukan) go here go here go here go here proyek
sesuai
melalui
Adanya ketentuan Pembiayan
penugasan

APBN/D Murni
alokasi
go here resiko
berlaku proyek
Text to go here go here go here
go here go here proyek dan
go here
04 BUMN/D
konvensional
penjaminan ditujukan
Peraturan untuk
terkait: Seimbang infrastruktur
Perpres No aspek dasar yg
38/2015 & development dibutuhkan
Permen PPN dan daerah
No 4/2015 komersial
Dukungan PT SMI dalam Pembangunan Infrastruktur
Bagaimana PT SMI Mendukung Pembangunan Daerah?

Pembangunan Daerah Berkelanjutan


Fokus Sektor

Hospital Correctional Education


Infrastructure Infrastructure
Pembiayaan
Daerah

Regional Tourism
Infrastructure Market
Infrastructure

Social Infrastructure

Electricity Transportation Telecommunication


Pembiayaan Komersial

Train Rolling Oil and


Stock Gas

Efficiency Kerjasama Capacity Hibah untuk


Water Road and Pembiayaan Dukungan
Energy Supply Pemerintah- Building Kegiatan Fasilitas
Bridge Daerah Teknikal
Badan Usaha Penyiapan Proyek
(“KPBU”)
Waste Water &
Irrigation
Waste Management Infrastruktur berkelanjutan merupakan kunci keberhasilan
untuk mendorong pengembangan kota berkelanjutan

5
SDG Indonesia One (“SIO”):
Platform Terintegrasi dalam Mendukung Pencapaian SDG di Indonesia

SDG Indonesia One


(Managed by PT SMI)

SDG Development SDG De-Risking


Facilities Facilities
Grant Concessional Loan, First-Loss
(Project Preparation, Technical Facility, Interest Subsidy,
Assistance, Research)
“Transforming Needs into Guarantee Premium Subsidy,
VGF etc.
Opportunities”
SDG Financing SDG Equity
Facilities Fund
Senior Loan, Subordinated Equity, Equity-Linked
4 Fitur Utama Loan Investment

1 Integrated Platform 25
SDG Partners
2 Maximizing Impact
3 Mitigates Risk USD

4 Creating Leverage 2.46


Billion

6
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs

Pasar Amlapura Timur, Kab. Karangasem


Sebelum Sesudah

Kapasitas 300 Pedagang Kapasitas 2.000 Pedagang

Pendapatan Pendapatan Rp 800 Juta Pendapatan Pendapatan Rp1,6 Miliar

Investasi Rp49,8 Miliar Kapasitas naik 6,6 x Pendapatan naik 2 x


7
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs

Kota Bandar Lampung – Lampung (Rp237,35 miliar)


Pembangunan 3 Flyover/Underpass, Pelebaran Jembatan, dan
Proyek Peningkatan 13 ruas jalan

• Mampu mengurai kemacetan yang disebabkan oleh makin meningkatnya


volume kendaraan di Kota Bandar Lampung;
• Pengelolaan lalu lintas yang lebih baik
Manfaat • Menghemat waktu dan biaya operasional kendaraan (BOK) sehingga
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengangkutan orang, barang dan
jasa di Kota Bandar Lampung.

Kab. Penajam Paser Utara – Kalimantan Timur (Rp348,16 miliar)

Proyek Pembangunan 7 Ruas Jalan Kabupaten Penajam Paser


Utara

• Menghubungkan pelabuhan baru skala regional Benuo


Taka
• Membuka akses kawasan pergudangan industri
Manfaat
• Memperlancar arus ekonomi Kabupaten PPU dan
menghubungkan kegiatan-kegiatan disekitar
perkantoran dan perdagangan

8
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs

Kab. Konawe – Sulawesi Tenggara (Rp 231,9 miliar)

Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan Kesehatan dan Rawat


Inap RSUD Kabupaten Konawe

• penambahan fasilitas kesehatan dan jumlah tempat


tidur menjadi 157 TT,
• RS rujukan regional bagi Kabupaten di sekitarnya
Manfaat sesuai dengan Pergub Nomor 93 tahun 2013 seperti
Kab. Kolaka Timur, Kab. Konawe Selatan, dan Kab.
Konawe Utara.
• Rencana operasional pada Agustus 2018

Kab. Gianyar – Bali (Rp 150 miliar)

Proyek RSUD Sanjiwani

• Penambahan layanan poliklinik dari 12 unit menjadi 28


unit.
• Diharapkan dengan adanya peningkatan pelayanan di
Manfaat RSUD ini akan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan menekan angka kematian di 7
Kecamatan Kabupaten Gianyar.
• Telah diresmikan pada tanggal 15 Februari 2018

9
Highlight Proyek KPBU di Level Pemerintah Daerah

Air Minum Rumah Sakit


Proyek
Proyek
SPAM Umbulan
(Rp 2,05 Triliun) RSUD Dr. Pirngadi Medan
(Rp 840 miliar)
SPAM Lampung
(Rp 1,3 triliun) RSUD Krian
(Rp 350 miliar)
SPAM Pekanbaru
(Rp 478 miliar) RSPTN Universitas Sam
SPAM Semarang Barat Ratulangi
(Rp 1,2 triliun) (Rp 387 miliar)

Transportasi Penerangan Jalan Umum (PJU)

Proyek Proyek
PJU Kota Surakarta
LRT & BRT Medan
(+-Rp400 Miliar)
(Rp 16,87 Triliun)

Bandara Hang Nadim


(Rp 3,98 Triliun)

10
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Percepatan Infrastruktur dengan Pinjaman Daerah

Ilustrasi Perbandingan Pembangunan RSUD Baru Dengan Pendanaan Tahun Jamak APBD Dan Pinjaman

2019 2020 2021 2022 2023 2024


Pendapatan - - - - - -
APBD
Multiyears Biaya Rp20 M Rp20 M Rp20 M Rp20 M Rp20 M Rp27 M Total Biaya
Rp 127 M
* Belanja modal untuk konstruksi RSUD. Belanja tahun terakhir terjadi penambahan nilai project
akibat dampak inflasi tahunan yang direalisasikan.

2019 2020 2021 2022 2023


Pinjaman
Pendapatan Rp10 M Rp11 M Rp12,1 M Rp13,3 M
Daerah
Bunga Rp1,35 M Rp9 M Rp7,5 M Rp4,5 M Rp1,5 M

Pinjaman Rp100 M
Total Biaya Rp 124 M
Pokok Rp33,3 M Rp33,3 M Rp33,3 M
Pendapatan Rp 46,4 M

Dengan metode pinjaman daerah, diperoleh manfaat:


✓ Terhindar dari efek inflasi. Sasaran
✓ Pendapatan RSUD sudah diperoleh pada tahun kedua (percepatan peningkatan PAD). SDGs
✓ Manfaat ekonomi dan sosial : multiplier effect, dimana masyarakat merasakan peningkatan
pelayanan kesehatan lebih awal (mendukung pertumbuhan ekonomi). Kesehatan
yang Baik

11
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Produk Pembiayaan Infrastruktur Daerah PT SMI

Pinjaman
Penugasan* Daerah
542 Pemda
*) PMK 174/PMK.06/2016

Tingkat Bunga
Regulasi Pinjaman Daerah Potensi Pinjaman Daerah
Imbal Hasil SBN dengan Tenor Setara + 75 bps

Tenor/Jangka Waktu Pinjaman


UU No. 33/2004 Pemerintah
542 Daerah Tenor/jangka waktu pinjaman saat ini
Prov/Kab/Kota antara 5 – 9 tahun
Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Manfaat Pinjaman Pemda
Pemerintahan Daerah
Pemerintah Daerah
Percepatan peningkatan pelayanan kepada masyarakat;
Prov/Kab/Kota layak
498 untuk dibiayai
Percepatan pencapaian target Program
PP No. 56/2018 (sesuai kriteria Opini Pembangunan Daerah;
BPK)
Percepatan Pertumbuhan ekonomi daerah;
Pinjaman Daerah Alternatif pembiayaan bagi Daerah selain APBD
Screening Pemda yang
layak berdasarkan (multiyears contract);
Jangka Jangka
PP 56/2018
Menengah Panjang Efisiensi dalam proses pengadaan (dilakukan satu kali).

12
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Portfolio Eksisting dan Pipeline Pinjaman Daerah
Per Maret 2019
Rp860 Miliar
1
Pemkab Simalungun
Rp4,48 Triliun ± Rp3,94 Triliun
Jalan – Rp160 M (Pemenuhan Pemkab Pakpak
(Debitur Existing) (Offering Letter) 46 Bharat
Syarat Efektif) Jalan – Rp 65,51 M
2
Pemkab Tapanuli Utara
Pasar – Rp127,8 M 25 Pemda 16 Pemda
3 Pemda 47 Pemkab Banjarbaru
Pemkot Gn Sitoli Pasar – Rp104.59M
3 Pasar – Rp150 M
48 Pemkot Manado
Pemprov Sumbar RSUD – Rp120 M
4 Irigasi– Rp211 M
1 49 Pemkab OKU Timur
Pemkot Padang 2 21 Jalan – Rp 170 M
5
RSUD – Rp83.3 M 46 38
20 48 Pemkab Banggai
Pemkab Pesisir Selatan 3 50
6 27 RSUD – Rp255,16 M
RSUD – Rp99 M 4 44 26 39
52 19
5 43 Pemkab Sorong
7 Pemprov Lampung 18 33 51 Jalan – Rp317,97 M
6 25 51
Jalan – Rp600 M 28 50 Jalan – Rp82,03 M
40
Pemkab Tulang Bawang Barat 45 18 34
53 24 Pemkab Kapuas Hulu
8 Jalan – Rp49,1 M 42 35 52
7 36 29 RSUD – Rp146 M
Pasar –Rp79,4 M (OL) 54
10 47 30
8 22 Pemkab Mentawai
Pemkot Bandar Lampung 9 23 53
9 49 Jalan – Rp96,61 M
Jalan – Rp96 M* 31 32 Jalan – Rp199,71 M
Jalan – Rp237,35M 41
Pemkab Kepahiang
10 Pemkab Lampung Selatan 12 54
14 Jalan – Rp42,63 M
Jalan – Rp90,98 M
11 13 Jalan – Rp17,35 M
17 55
11 Pemkab Temanggung 37 Pemkab Alor
55
Pasar – Rp90,17 M** 16 Pasar – Rp45 M

12 Pemkab Bangkalan
Pemkab Penajam Paser utara Pemkab Boalemo Pemkab Halmahera Selatan (2)
RSUD – Rp96 M 19 26 Pemkab Buton 39
Jalan – Rp348,17 M Jalan – Rp51 M** 32 Jalan – Rp60 M
Jalan – Rp94,7 M
Pemkab Gianyar Pasar –Rp90 M
13 Pemkab Kukar
RSUD – Rp150 M 20 Pemkot Gorontalo
Jalan – Rp950,7 M 27 Pemkab Halmahera Selatan
Terminal – Rp35 M** 33 40 Pemkab PALI
Jalan – Rp77,8 M Jalan dan Jembatan – Rp240 M
Pemkab Karang Asem Pemprov Kaltara
14 RSUD – Rp46 M* 21 Pemkab. Konawe
RSUD – Rp340 M 28 Pemprov Papua Pemkab Way Kanan
Pasar – Rp49,87 M* RSUD – Rp231,97 M 34 41
RSUD – Rp352 M Jalan– Rp 100 M
Pemkab Tabanan 22 Pemkab Bulukumba
15 RSUD – Rp83,5 M Pemprov Sultra Pemkot Jayapura Pemkab Musi Banyuasin
RSUD – Rp201 M 35
29 RSUD – Rp130 M* Jalan – Rp237,9 M 42 Jalan dan Jembatan Rp 380 M
Pemkab Lombok Tengah Jalan – Rp190 M Jalan – Rp 70 M (OL)
23 Pemprov Sulsel
16 Jalan – Rp91,61 M* Jalan – Rp70 M
Jalan – Rp500 M** 36 Pemkab Mamuju Tengah Pemprov Sulawesi Utara
Pasar – Rp79,96 M Jalan – Rp66,5 M 43
Pemkab Kolaka Utara RSUD – Rp 300 M
Pemkab Lombok Timur 24 Pemprov Sulbar 30 Jalan – Rp83,44 M Pemkot Denpasar RS Mata – Rp100 M
17 RSUD – Rp239,7 M 37
Pasar – Rp34,35 M* Jalan – Rp4,25 M* RSUD – Rp200 M Pemkab Kutai Barat
44
Jalan– Rp 344,4 M
Pemkab Kep. Yapen Pemkab Muna Pemkot Tanjungbalai
18 Jalan – Rp173,68 M 25 Pemkot Palu 31 38 RSUD – Rp143,41 M
RSUD – Rp91,6 M 45 Pemkab OKU
Jalan – Rp76,32 M RSUD – Rp100 M** RSUD – Rp58,7 M

Debitur existing Offering Letter Pemenuhan Syarat Efektif


Repeat Order
Lunas 13
*Lunas di Tahun 2017
**Lunas di Tahun 2018
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Kriteria Kelayakan Penerima Pinjaman Daerah

1 Infrastruktur yang hendak dibiayai merupakan prioritas daerah dan


tertuang dalam RPJMD dan RKPD (PP 56/2018)
2 Mendapat persetujuan DPRD yang dilakukan bersamaan saat
pembahasan KUA-PPAS (PP 56/2018)
3
Pemda tidak mempunyai tunggakan pinjaman

4
Debt Service Coverage Ratio minimal 2,5x (PP 56/2018)
5
Rencana fasilitas pembiayaan daerah ≤ 75% dari akumulasi
penerimaan umum APBD tahun anggaran sebelumnya
6
Defisit APBD memenuhi ketentuan yang berlaku

7
Opini BPK tiga tahun terakhir adalah minimal WDP
Stadion
8
Pertimbangan Menteri Dalam Negeri

9
Studi Kelayakan

14
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Syarat Inisiasi Pinjaman Daerah

1 Mengajukan Surat Permohonan Pinjaman

2 Mengisi Formulir Inisiasi Pinjaman Daerah (format dari PT SMI)

3 Menyerahkan dokumen-dokumen sbb:


a. APBD tahun berjalan
b. Studi Kelayakan (feasibility study)
c. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas LKPD 3 (tiga) tahun terakhir yang
mendapatkan opini minimal Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
d. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sekurang-
kurangnya memuat informasi bahwa proyek yang diusulkan telah masuk dalam
program prioritas pembangunan daerah
e. Surat pernyataan tidak mempunyai tunggakan (format dari PT SMI)
f. Pakta Integritas (format dari PT SMI)

15
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Alur Proses Pinjaman Daerah

16
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs

RSUD Konawe – Profil Proyek

Plafond Fisik RSUD : Rp226.400.000.000,-


Alat Kesehatan : Rp5.574.000.000,-
Masa Pinjaman 8 tahun
Rate 7,72% per annum

Output dan Outcome yang diharapkan


a. Renovasi RSUD
b. Penambahan 33 TT sehingga tersedia 157 TT untuk memenuhi
kecukupan tempat tidur sesuai standar World Health Organization
(WHO)
c. Pemenuhan syarat sebagai rumah sakit rujukan regional di Provinsi
Sulawesi Tenggara sesuai Peraturan Gubernur Sultra Nomor 93
tahun 2013
d. Penambahan layanan berupa Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif untuk layanan kedaruratan proses
melahirkan dalam rangka menekan kematian ibu dan bayi sesuai
target SDG.
17
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs

RSUD Konawe – Immediate Impact


• Peningkatan pendapatan para pengusaha
kuliner di sekitar RSUD dalam rentang 30
hingga 300 persen
• Peningkatkan penyerapan tenaga kerja
selama proses pembangunan
• Setidaknya ada lebih dari 600 pekerja yang
operasional dari mulai buruh bangunan hingga
petugas kebersihan
• Disebabkan oleh pekerja bangunan yang
mencari alternatif makanan dalam radius 100
hingga 300 meter dari proyek pembangunan
• Peningkatan nilai tambah pada faktor
produksi
• Peningkatan harga tanah sepanjang jalur
utama menuju RSUD. Harga tanah meningkat
rata-rata dua kali lipat lebih selama
pembangunan RSUD

18
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs

RSUD Konawe – Analisis Manfaat


HASIL

PENDEKATAN
Hasil ABMS Nilai (triliun Rp)
Nilai Tidak Terdiskonto (Nilai kotor selama 15 tahun)
Total Biaya Ekonomi 2,68
BIAYA
- Biaya Modal 0,32
- Biaya Operasional 1,18
CAPEX OPEX HARGA POKOK PENJUALAN
- Harga Pokok Penjualan 1,2
Fasilitas Pemeliharaan Sumber Daya Manusia Total Manfaat Ekonomi 43.31
+ + - Manfaat dari Tindakan Medis 15
Fasilitas Pelayanan Medis
- Nilai Terminal Proyek 28
Nilai Terdiskonto selama 15 tahun
x Standard Conversion Factor (“SCF”) NPV Ekonomi @ 10% tingkat diskonto sosial 11
EIRR 53%
MANFAAT
Rasio Manfaat dan Biaya (kali) 12
MANFAAT DARI NILAI TERMINAL
PELAYANAN MEDIS* PROYEK Biaya Manfaat
Ekonomi Ekonomi
Menyelamatkan nyawa Layak secara
pasien
+ ekonomi dan sosial
Memperpanjang hidup
pasien
• Manfaat bersih: total manfaat
dikurangi oleh total biaya pada - ENPV positif (Rp 11 T)
periode akhir operasional
+ • Pertumbuhan (g) adalah angka - EIRR (53%) > tingkat
inflasi (3,7%) Tingkat Diskonto
Mengurangi rasa sakit
yang dirasakan pasien
Sosial (r) diperkirakan di angka
10%
diskonto sosial (10%).
+
Mempercepat kesembuhan
pasien

* Manfaat dari tindakan medis dihitung berdasarkan jenis penyakit dari 10 penyakit terbanyak di rumah sakit eksisting. Pada umumnya, manfaat ini memperhitungkan
19
tindak keberhasilan tindakan medis, tingkat kematian, umur yang diperpanjang, Disability Weight penyakit, periode menderita penyakit dan selisih waktu kesembuhan
Skema KPBU di Indonesia
Sektor Relevan dan Gambaran Umum Struktur Proyek

Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015 tentang KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur, infrastruktur yang
dapat dikerjasamakan mencakup 19 sektor infrastruktur sebagai berikut.
Sumber Daya Air Sistem Air Limbah Sistem Air Limbah Sistem Pengelolaan Telekomunikasi Energi dan Minyak dan Gas
Transportasi Jalan
Air dan Irigasi Minum Terpusat Setempat Persampahan dan Informatika Ketenagalistrikan Bumi & Energi
Terbarukan

Konservasi Fasilitas Fasilitas Sarana & Prasarana Lembaga Perumahan


Kawasan Pariwisata Kesehatan
Energi Perkotaan Pendidikan Olahraga Pemasyarakatan Rakyat

Gambaran Umum Struktur Proyek Sekilas PJPK

Sponsor/
Investor • Penanggung jawab proyek KPBU disebut PJPK
(Penanggung Jawab Proyek Kerjasama).
Ekuitas Dividen
Pembayaran
konstruksi
• Sesuai Perpres 38/2015, PJPK dapat didelegasikan/
Perizinan, kontrak,
ditugaskan kepada BUMN/BUMD.
lahan, subsidi Kontraktor
PJPK Badan Usaha Pembangunan
(contoh: Penyelenggara konstruksi • Selain itu penentuan PJPK juga harus memperhatikan
Pemda) Transfer aset Infrastruktur peraturan sektor, misalnya PJPK untuk proyek SPAM
(jika diperlukan) Debt Service
(BUP) Lembaga (Sistem Penyediaan Air Minum) adalah PDAM.
Pembiayaan
Keuangan
Pembayaran atas Pelayanan pinjaman • Penunjukkan PJPK diatur dalam Permen PPN/ Ka.
Penggunaan Infrastruktur infrastruktur Bappenas No. 4/2015 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur
Pengguna
(Publik)

20
Dukungan Pemerintah yang Telah Diberikan untuk
Mendorong Investasi Swasta di Bidang Infrastruktur

Bentuk Dukungan Maksud Output


1 • Fasilitas Kemenkeu untuk mendukung percepatan • Membangun standar kajian dan
penyediaan infrastruktur melalui skema KPBU dokumen yang dibutuhkan untuk
Fasilitas Pengembangan
menarik partisipasi Badan Usaha.
Proyek • Meningkatkan efektifitas dan kualitas penyiapan
proyek KPBU agar hasilnya sesuai dengan waktu • Menjamin keberlangsungan Proyek
(PMK No. 73/ PMK.08/2018) yang diharapkan. KPBU di masa mendatang.

2 • Sebuah skema pengembalian investasi untuk


Skema Ketersediaan • Memberikan insentif kepada
Layanan (Availability Badan Usaha Pelaksana KPBU Badan Usaha untuk melakukan
Payment/AP) efisiensi dalam konstruksi, operasi
• Disediakan oleh pemerintah melalui dan pemeliharaan.
(PMK No. 260/ PMK.08/2016) Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK).

3
• Dukungan kelayakan proyek oleh pemerintah • Meningkatkan kelayakan finansial
Viability Gap Funding (VGF) dalam bentuk kontribusi fiskal yang bersifat proyek sehingga mendorong
finansial yang diberikan terhadap Proyek KPBU. partisipasi swasta.
(PMK No. • Menyediakan infrastruktur yang
223/PMK.011/2012) • Proyek menerapkan prinsip pengguna dapat terjangkau tarifnya oleh
membayar. masyarakat.

21
Skema KPBU di Indonesia
Tahapan Pelaksanaan KPBU

Project Management Penyiapan Proyek Transaksi Proyek


1 Project & Stakeholdrers 2 Kajian Akhir Prastudi 3 Dokumen Pendukung Proyek 4 Pengadaan KPBU 5 Financial Close
Management Kelayakan

Ruang Bertanggungjawab dalam Menyusun Kajian Akhir Menyusun dokumen- Mendampingi PJPK Mendampingi PJPK dalam
Lingkup PT melakukan Project dan Prastudi Kelayakan dokumen pendukung yang melakukan proses Perolehan Pembiayaan
SMI Stakeholders Management dibutuhkan pengadaan KPBU untuk (financial close)
dalam mencapai hasil mendapatkan Badan
keluaran Usaha Pemenang

Memonitor ketepatan waktu Memutakhirkan kajian Melengkapi kebutuhan Mendampingi PJPK dalam Mendampingi PJPK dalam
Tujuan dan kualitas dari setiap hasil prastudi kelayakan agar dokumen agar proyek proses pengadaan KPBU memenuhi persyaratan
keluaran proyek menjadi layak masuk tahap transaksi mencapai financial close

• Koordinasi dengan • Review OBC • Identifikasi kebutuhan • Peningkatan Kapasitas • Melakukan koordinasi
PJPK. • Penyusunan model dokumen pendukung; Panitia Pengadaan dengan stakeholders
• Koordinasi dengan keuangan dan kajian • Koordinasi dengan KPBU; dalam rangka
PDAM penerima kelayakan keuangan stakeholders untuk • Koordinasi dengan pemenuhan persyaratan
manfaat proyek; penyelesaian dokumen LKPP dalam Proses PJPK mencapai financial
• Koordinasi dengan • Analisa hukum dan pendukung. Pengadaan; close.
Penasihat Transaksi. kelembagaan; • Berkoordinasi dengan
Metodologi • Pendampingan • Analisa struktur dan BKPM serta
terhadap PJPK dalam bentuk kerjasama;; stakeholders lainnya
melakukan pertemuan • Analisa Biaya Manfaat dalam upaya mencari
dengan stakeholders. Sosial (ABMS); investor pada
• Real Demand Survey pelelangan.
• Analisa Risiko.
• Analsa Teknis

Kegiatan Rapat Koordinasi dengan Laporan Akhir Prastudi 1. AMDAL 1. Hasil Prakualifikasi Pemenuhan Pembiayaan
stakeholders Kelayakan (Final Business 2. Penlok 2. Hasil Pelelangan (Financial Close)
Case) 3. Peraturan, dll 3. Perjanjian Kerjasama

Output 1. Laporan Kajian Akhir Prastudi Kelayakan 4. Perjanjian Kerjasama dengan Badan Usaha
2. Dokumen Pendukung Lainnya 5. Pemenuhan Kewajiban PJPK dalam mencapai financial close
3. Dokumen Pengadaan (RFQ dan RfP)

22
Kesiapan Pembiayaan Infrastruktur Daerah dan Solusinya
Solusi Penyiapan Proyek Infrastruktur Daerah

Project Development Facility (PDF)


Beberapa Tantangan Kesiapan Daerah
1 Kesiapan dokumen proyek seperti belum adanya studi kelayakan dan dokumen
pendukung lainnya
2 Kapasitas Pemda khususnya dalam pengelolaan utang dan environment and social
safeguard

1. Membantu pemenuhan syarat pengajuan 1. Studi kelayakan, detailed engineering designs,

Ruang Lingkup
pinjaman daerah dokumen lelang, dan dokumen lingkungan
2. Mengatasi masalah ketiadaan anggaran 2. Bantuan teknis untuk supervisi desain proyek

Tujuan
Hibah
penyiapan proyek 3. Penyiapan dokumen lelang dan kontrak
3. Standardisasi kualitas penyiapan proyek daerah PDF pengadaan
4. Meningkatkan kapasitas Pemda dalam penyiapan 4. Capacity Building
proyek infrastruktur 5. Penambahan Technical Assitance Bagi Pemda

Kriteria Pemda untuk mendapatkan PDF


• Memenuhi syarat minimum sesuai PP 56/2018 antara lain opini BPK minimal
sampai dengan
WDP selama tiga tahun terakhir dan tidak mempunyai tunggakan;
30 September • Pemda yang telah mengajukan pinjaman kepada PT SMI tetapi dokumen
2020 kesiapan proyek (FS, DED, AMDAL) belum tersedia; dan
• Pemda bersedia menyediakan in-kind contributions (ruang rapat, staf
pendamping, data yang dibutuhkan, dsb).

23
24

A LEADING CATALYST IN FACILITATING INDONESIA’S INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT

Terima kasih
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Sahid Sudirman Center, Lantai 47-48
Jl. Jenderal Sudirman No. 86
Jakarta 10220, Indonesia
Telepon : (62-21) 8082 5288 (hunting)
Faksimile : (62-21) 8082 5258

Situs Web : www.ptsmi.co.id


Surel : corporatesecretary@ptsmi.co.id

@ptsmi PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)


Indonesia Infrastructure Library
ptsmi_id infralib.ptsmi.co.id
#BaktiuntukNegeri

24
Highlight Portfolio dan Kinerja Keuangan PT SMI

Sektor Pembiayaan PERTUMBUHAN PENDAPATAN USAHA TOTAL ASET


Tumbuh Secara Kuat dan Robust Tumbuh Secara Solid dan Positif
3% 1,2% 0.8% 0,7% Jalan Tol
2,7% Ketenagalistrikan
3.6% PT PLN (ex-PIP)
2.8% 4,008,063
Transportasi 62,493
55,385
46% 3,154,863
13,2% Minyak dan Gas Bumi
44,332
Jalan 2,329,444
32,714
Infrastruktur Sosial
8,9% Telekomunikasi
Rolling Stock 597,750 743,834
9,169
Irigasi
17%
Air Minum 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

Komitmen Berdasarkan Produk PERTUMBUHAN LABA BERSIH TOTAL EKUITAS


Kredit Modal Kerja Kredit Tetap Tumbuh Berkelanjutan Mencerminkan Kuatnya Dukungan
Rp70,2 Tr
4.57% Investasi
Kredit
Subordinasi
Investasi Kredit
8.23% Rp4,2 Tr
75.84% Modal Kerja
Dana
Talangan 34,321 35,576
3.23% Subordinasi Rp7,6 Tr 30,836
1,531,110
Penyertaan
25,432
Modal Dana 1,212,803 1,261,989
Rp3,0 Tr
3.24% Talangan

Promotor Penyertaan
Rp3,0 Tr
Financing Modal
2.41% 244,664 305,389 4,785
Promotor
Rp2,2 Tr
Pembiayaan Financing
Syariah
Pembiayaan 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
2.48% Rp2,3 Tr
Syariah

*Posisi Februari 2019 25


Dukungan PT SMI dalam Pembangunan Infrastruktur
Opsi Pembiayaan Infrastruktur yang Dapat Didukung PT SMI

Alokasi Alokasi Pinjaman Kerjasama Pemerintah


APBN APBD (Daerah) dan Badan Usaha (KPBU)

Sumber Dana

Pemerintah Pemerintah
Pusat/Daerah Pusat/Daerah
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Perbankan/ Swasta/
PT SMI (Persero) PT SMI (Persero)

Karakteristik

Alokasi Belanja Modal Alokasi Belanja Modal yang Alokasi Pembiayaan untuk Kerjasama Pemerintah dengan
yang bersumber dari APBN bersumber dari APBD belanja modal yang Badan Usaha melalui sharing
bersumber dari pinjaman Pembiayaan melalui skema
pemerintah, lembaga konsesi/insentif
bank/non bank

Jenis Proyek

Infrastruktur dasar yang Infrastruktur dasar yang Infrastruktur dasar Infrastruktur yang
menjadi kewenangan Pusat menjadi kewenangan prioritas yang menjadi menyediakan layanan dan
di Daerah Daerah kewenangan Daerah menghasilkan penerimaan
yang layak untuk Badan
Usaha

26
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Portfolio Eksisting Pembiayaan Daerah dalam Pengelolaan PT SMI
Per Maret 2019

Komitmen Berdasarkan Wilayah Komitmen Berdasarkan Sektor

Kalimantan Sulawesi RSUD 35%


8% 24%

Bali, dan Nusa Jawa


Tenggara 10% 2%
Sebaran Maluku dan Sebaran Pasar 5%
Wilayah Papua 5%
Sektor

Jalan dan
Sumatera Jembatan
51% 61%

Status Total Nilai


Total Outstanding:
Highlight 25 Pemda Pembayaran: Komitmen:
Rp 2,3 triliun
 Lancar Rp4,4 triliun

*) Termasuk pemda yang sudah tanda tangan perjanjian tetapi belum efektif
27
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Pipeline Pembiayaan Daerah yang Telah Menerima Offering Letter (OL)
Per Maret 2019

Pipeline Berdasarkan Wilayah Pipeline Berdasarkan Sektor

RSUD
Sulawesi 33%
16%

Maluku dan
Papua Pasar
Kalimantan 14% 9%
39% Sebaran Sebaran
Wilayah Sektor

Sumatera Jalan dan


Bali, dan Nusa 26%
Tenggara Jembatan
5% 58%

Total Nilai
24 Fasilitas 100 % di Luar Pulau
Highlight 20 Pemda Pembiayaan Jawa
Komitmen:
Rp4,8 triliun

28
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs

RSUD Konawe – Expected Impact


• Meningkatkan pengentasan
penyakit kronis dan akut yang dapat
menurunkan produktifitas dan atau
• Peningkatan Alokasi Pendapatan menyebabkan kematian.
untuk ditabung dan dialokasikan
• Penghematan ongkos dan waktu.
untuk biaya sekolah anak, ekspansi
Adanya RSUD Konawe
usaha, dan biaya jaga-jaga ketika
mempermudah akses pasien yang
sakit
tinggal di sekitar daerah Konawe
• Biasa dilakukan oleh pedagang
• Memangkas waktu 2 Jam
kecil, tukang bangunan, dan
petugas kebersihan • Memangkas ongkos Rp 2 juta
• Ekspansi usaha meningkatkan • Peningkatan potensi PAD
daya beli kabupaten Konawe baik secara
langsung akibat operasional RSUD
• Sekolah meningkatkan angka
yang diproyeksikan menjadi hub bagi
literasi
provinsi Sulawesi tenggara serta
• Kesehatan meningkatkan angka adanya peningkatan aktivitas
harapan hidup ekonomi masa depan baik dari
• Akan dapat meningkatkan setor jasa kuliner, transportasi
indeks pembangunan manusia maupun pariwisata.
di jangka panjang
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs

RSUD Konawe – Dampak Makro Terhadap Perkonomian

ANALISIS INPUT OUTPUT *


DAMPAK EKONOMI DARI PEMBANGUNAN RSUD KONAWE PADA Highlight
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Meningkatkan Output 0,41%

Meningkatkan Nilai Tambah 0,27%

Rp 440,21 Miliar; Meningkatkan Pendapatan Rumah


0.41% Tangga 0,33%
Meningkatkan Lapangan
Rp 53,78 Miliar; Pekerjaan 0,08%
0.33%
Rp 166,57 Miliar; * Keterangan :
0.27%
• Pendekatan Analisis Input-
Output bersifat Ex-Ante.
• Membangun simulasi kondisi
perekonomian dengan skema
13188 Orang;
adanya injeksi/shock ke
0.08% dalam suatu perekonomian.
• Menangkap dampak injeksi
terhadap perekonomian.
OUTPUT NILAI TAMBAH PENDAPATAN RUMAH TENAGA KERJA
TANGGA
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs

31

RSUD KONAWE
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Suku Bunga Pinjaman Daerah
Untuk mencari referensi suku bunga pembiayaan daerah, dapat dilakukan melalui situs www.ibpa.co.id:
1. Buka website www.ibpa.co.id
2. Fokus ke table Obligasi Pemerintah Indonesia
3. Klik IGB MtM Price & Yield
4. Cari yield SBN sesuai tenor kemudian tambahkan 0,75%
5. Sebagai contoh, sesuai gambar ini, untuk tenor 5 tahun yield SBNnya adalah: 7,75 kemudian ditambah 0,75%
sehingga suku bunga pembiayaan adalah 8,5%

32
Tantangan Pembiayaan Infrastruktur Daerah dan Solusinya
Tantangan Pembiayaan Infrastruktur Daerah

Perubahan Regulasi

• Terbitnya PP 56/2018 tentang Pinjaman Daerah membutuhkan beberapa


penyesuaian dalam proses Pinjaman Daerah e.g. Persetujuan DPRD saat KUA PPAS.
Perlu dilakukan sosialisasi kepada Pemda.
• Perlunya pemahaman yang sama antar stakeholder atas penerapan peraturan dalam
implementasi proses pinjaman daerah.

Pemenuhan Dokumen Persyaratan Pinjaman Daerah

• Kesiapan Pemda dalam menyusun dokumen persyaratan pinjaman daerah seperti


studi kelayakan, DED dan Amdal.

Kebutuhan pembiayaan vs kapasitas APBD

• Lebih besar kebutuhan dibanding kapasitas APBD menuntut skema pembiayaan


yang lebih smooth yang tidak memberatkan APBD (tenor lebih panjang) atau
kolaborasi antara Pinjaman Daerah dengan skema lain e.g. KPBU, DAK, dana Hibah

33
Tantangan Pembiayaan Infrastruktur Daerah dan Solusinya
Pipeline Project Development Facility

34
Skema KPBU di Indonesia
Tantangan Infrastruktur di Indonesia

Development boom PEMICU

Adanya percepatan 1. Urgency 2. Keperluan Pembiayaan


pembangunan infrastruktur Donor Total keperluan hutang
• Keperluan pembangunan Loan infrastruktur untuk periode
infrastruktur Provision1 2019-2023
Rp 748 T Rp2.133,9
Meningkatnya keperluan • Keterbatasan pembiayaan Rp 950,9
dari Pemerintah maupun T trilyun1
pembiayaan untuk proyek Gap yang bisa menjadi
BUMN
infrastruktur Commercial Bank
Rp 435 T captive market untuk
Loan Provisionl2 pasar pembiayaan

TANTANGAN UTAMA YANG HARUS DITANGANI

Penyiapan Proyek Pembiayaan Proyek Implementasi Proyek


• Keperluan untuk Project Screening • Keterbatasan pembiayaan pemerintah • Pelaksanaan kontrak
• Dokumentasi proyek tidak terstandarisasi • Memastikan feasibility proyek untuk • Memastikan proyek diselesaikan tepat
• Adanya gap dalam kemampuan menarik pembiayaan dari sektor swasta waktu dan tidak menyebabkan adanya
• Diperlukannya harmonisasi peraturan- • Perlunya optimalisasi risk allocation cost over-run
peraturan sektoral • Adanya gap antara kebutuhan investor • Diperlukannya implementasi monitoring
• Keterbatasan dana penyiapan proyek dan kebutuhan proyek and evaluation yang kuat
• Ketidakpastian politik
INISIATIF PEMERINTAH
• Mendirikan Project Development Facility • Penggunaan skema KPBU • Sectoral Operating Manual yang telah
• Pembentukan unit KPBU • Memanfaatkan Blended Finance distandarisasi
• Penguatan alat Fiskal (PT SMI, PT PII) • Penguatan alat Fiskal (PT SMI, PT PII) • Kemudahan melakukan bisnis
• Pembentukan KPPIP untuk debottlenecking • Penggunaan Pembiayaan Daerah 35peraturan
• Perbaikan dalam framework
• Pembentukan LMAN untuk upaya • Pembentukan LMAN untuk upaya
pembersihan lahan pembersihan lahan

1 Internal analysis with projection assumption based on value proportion in Green Book Bappenas 2018 35
2 Internal analysis with projection assumption based on growth of commercial bank loans for infrastructure projects in 2018
Skema KPBU di Indonesia
Pengertian Umum dan Manfaat KPBU

Pengertian Umum
KPBU adalah Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha dalam penyediaan layanan infrastruktur untuk
kepentingan umum berdasarkan perjanjian kedua belah pihak dengan memperhatikan prinsip pembagian risiko.
(Perpres No. 38/2015)

Payung Hukum Manfaat Skema KPBU

Perpres No.38/2015
Transfer of Knowledge Risk Sharing
Tentang KPBU
Melalui KPBU diharapkan Adanya alokasi risiko
ada transfer pengetahuan bagi kedua belah pihak
dan teknologi dari pihak (swasta dan pemerintah)
Permen PPN/ Ka.Bappenas swasta kepada Pemerintah yang juga akan
No. 4/2015 Daerah. meningkatkan
keatraktifan proyek.
Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPBU
dalam Penyediaan Infrastruktur
Project Delivery
Target spesifik periode Potensi Investasi
Peraturan LKPP No 29 Tahun Keberhasilan suatu daerah
2018 konstruksi membuat pihak
swasta menyelesaikan menyelenggarakan KPBU
Tentang Tata Cara Pengadaan Badan proyek sesuai kesepakatan dapat menjadi pintu masuk
Usaha Pelaksana Penyediaan sehingga terhindar dari investasi bagi pihak swasta
Infrastruktur melalui KPBU atas siklus anggaran multiyears. lainnya.
Prakarsa Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah

36
Skema KPBU di Indonesia
Bentuk & Dukungan Pemeritah Untuk Proyek KPBU

Project Reformasi Viability Gap Penjaminan Insentif Availability Pengadaaan


Development Institusi Fund (VGF) Proyek Perpajakan Payment (AP) Lahan
Facility (PDF) Pendukung
Persiapan Proses Transaksi Konstruksi

PMK No. 73 PMK No. 223 PMK No. 8 PMK No. 159 PMK No. 260 UU No. 2 Tahun
Tahun 2018 Tahun 2012 Tahun 2016 Tahun 2015 Tahun 2016 2012

Pendampingan Pendirian KPPIP Bantuan Penjaminan Insentif Pajak Skema Fasilitas Untuk
PJPK Pada Tahap Untuk Pembiayaan Pemerintah Untuk Sektor Pengembalian Mendukung
Penyiapan dan Peningkatan Konstruksi Untuk Proyek Pioneer, Investasi Untuk Penyediaan
Transaksi Proyek Bankability Untuk Infrastruktur Seperti Kilang Pemegang Tanah
Proyek Peningkatan Minyak, Konsesi.
Kelayakan PIC Petrokimia.
PIC PT Penjaminan PIC PIC
PIC Kemenko PIC Infrastruktur • PJPK • PJPK
PIC
Kementerian Perekonomian Kementerian Indonesia (PT • Kementerian • Kementerian
Kementerian
Keuangan (PPP & Kementerian Keuangan PII) – Co Keuangan Agraria dan
Keuangan
Unit) Keuangan Guarantor • Kementerian Tata Ruang
Kementerian Dalam Negeri
Keuangan

37
Skema KPBU di Indonesia
Pengembalian Investasi dan Tantangan Finansial Proyek KPBU

Berdasarkan Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang KPBU, terdapat beberapa bentuk pengembalian investasi untuk Badan
Usaha Pelaksana (BUP) yaitu User Charge (pengguna membayar), Availability Payment (ketersediaan layanan) dan Bentuk
Lainnya. Ilustrasi dari pengembalian investasi tersebut dapat dilihat di bawah ini.

USER CHARGE + VGF AVAILABILITY PAYMENT

Biaya operasi & pemeliharaan


Pembayaran availability payment oleh
oleh BUP
PJPK** untuk pengembalian investasi BUP
Biaya

Biaya
tahun tahun
Biaya Biaya
konstruksi konstruksi
oleh BUP Pemasukan dari tarif pengguna oleh BUP Biaya operasi &
(user charge) untuk pemeliharaan
pengembalian investasi oleh BUP

VGF dapat diberikan Pemerintah pada proyek yang layak secara ekonomi Availability Payment (AP) dihitung berdasarkan Capex, Opex dan Margin
namun tidak layak secara finansial. VGF dapat membantu menurunkan BUP yang dibayarkan selama periode kerja sama KPBU. AP dibayarkan
capex pada suatu proyek maksimal 49% yang berpengaruh pada Opex. dari anggaran Pemda atas ketersediaan layanan yang diberikan BUP.

TANTANGAN FINANSIAL SKEMA VGF TANTANGAN FINANSIAL SKEMA AP

Pada kondisi tertentu, dukungan VGF 49% Tantangan keterbatasan fiskal daerah yang tidak
belum dapat membantu tercapainya kelayakan dapat menutupi pembayaran Availability
proyek secara finansial (feasibility) Payment

Beban BUP Beban Pemda Pemasukan dari Pengguna Dukungan Pemerintah


38
A LEADING CATALYST IN FACILITATING INDONESIA’S INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT

Terima kasih
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Sahid Sudirman Center, Lantai 47-48
Jl. Jenderal Sudirman No. 86
Jakarta 10220, Indonesia
Telepon : (62-21) 8082 5288 (hunting)
Faksimile : (62-21) 8082 5258

Situs Web : www.ptsmi.co.id


Surel : corporatesecretary@ptsmi.co.id

@ptsmi PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)


Indonesia Infrastructure Library
ptsmi_id infralib.ptsmi.co.id
#BaktiuntukNegeri

39

Anda mungkin juga menyukai