Anda di halaman 1dari 18

PEMAHAMAN dan PENGALAMAN

MENERAPKAN PPK-BLUD
DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA

OLEH
DEWA PUTU SUNARTHA

Kepala BPKAD PROVINSI BALI


JALAN TEUKU UMAR NO 55 DENPASAR
2
TUJUAN PPK-BLUD

Meningkatkan mutu layanan


Kepada masyarakat

melalui :
fleksibilitas pengelolaan keuangan BLUD
3
HAMBATAN REGULASI

Aturan-aturan keuangan RS
- Anggaran (kaku)
- Setor pendapatan (cash flow)
- Pengadaan brg/js (high cost)
- Perubahan tarip (tdk mudah)
4
DASAR HUKUM PPK-BLU (1)

1. UU No. 1 Th. 2004 tentang Perbendaharaan


Negara (Ps. 68 & 69).
2. PP No. 23 Tahun 2005 Jo No. 74 Th 2012
tentang Pengelolaan Keuangan BLUD.
3. PP No. 12Th. 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
4. Permendagri No. 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum

5
DASAR HUKUM (2)
UU No. 1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Pasal 1
(1) Setiap pejabat dilarang melakukan
tindakan yang berakibat pengeluaran
atas beban APBN/APBD jika anggaran
untuk membiayai pengeluaran
tersebut tidak tersedia atau tidak
cukup Tersedia.

6
DASAR HUKUM (3)
UU No. 1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Pasal 68
(1) BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
(2) Kekayaan BLU merupakan kekayaan
negara/daerah yang tidak dipisahkan serta
dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk
menyelenggarakan kegiatan BLU yang
bersangkutan.

7
DASAR HUKUM (4)
UU No. 1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Pasal 69
(1) Setiap BLU wajib menyusun rencana kerja dan
anggaran tahunan
(4) Pendapatan yang diperoleh Badan Layanan
Umum sehubungan dengan jasa layanan yang
diberikan merupakan Pendapatan
Negara/Daerah
(6) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(4)dan ayat (5) dapat digunakan langsung untuk
membiayai belanja BLU yang bersangkutan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan BLU diatur
dalam Peraturan Pemerintah (PP)
8
SPIRIT UU No. 1 TH. 2004

Pengecualian dari ketentuan yang berlaku


umum tentang pengelolaan keuangan negara,
bagi satker tertentu BLU

9
PPK-BLUD sebagai pengecualian
PP No. 23 / 2005 (Pasal
( 20 Ayat 1 DAN Ayat 2)

(1)Pengadaan barang/jasa oleh BLU dilakukan berdasarkan


prinsip efisiensi dan ekonomis, sesuai dengan praktek bisnis
yang sehat.

(2) Kewenangan pengadaaan barang/jasa sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan berdasarkan jenjang
nilai yang diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan/gubernur/bupati/walikota.

10
PPK-BLUD sebagai pengecualian
PP No. 23 / 2005 (Penjelasan Pasal 20)

Ayat (1) BLU dapat dibebaskan sebagian atau


seluruhnya dari ketentuan yang berlaku umum bagi
pengadaan barang/jasa pemerintah bila terdapat
alasan efektivitas dan/atau efisiensi.

11
PERMENDAGRI 79 TAHUN 2018
Pasal 76

(1)Pengadaan barang dan/aiau jasa pada BLUD yang bersumber dari APBD
dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah.

(2) Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD yang bersumber dari:
(1)jasa layarnan;
(2)hibah tidak terikat;
(3)hasil kerja sama dengan pihak lain;
(4)Lain-lain pendapatan BLUD yang sah,diberikan Fleksibilitas berupa
pembebasan sebagian atau seluruhnya dari ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah.

12
BEBERAPA AZAS PPK-BLUD

1. Tetap milik pemda


2. Tidak terkait perubahan kelembagaan
3. Pendapatan dan belanja BLUD tetap
bagian APBD
4. Aset tidak dipisahkan
5. Tidak diutamakan mencari keuntungan
6. Peran pemda dlm pembiayaan tetap

13
Aturan Daerah ttg BLUD

1. SK Penetapan
2. PergubPenatausahaan PPK-BLUD
3. SK tentang Pejabat BLUD
4. Pergub Pengadaan barang jasa
5. SK Dewan Pengawas

14
PELAKSANAAN ANGGARAN

 Untuk dana yang berasal dari APBD


sesuai mekanisme Permendagri 13
 Untuk dana yang berasal dari
pendapatan RS sesuai dengan
Ketentuan Permendagri 79/2018
 Untuk rincian biaya ditentukan oleh
pemimpin BLUD (dapat dirubah sesuai
kebutuhan).

15
PENGADAAN BARANG/JASA

1. Pengadaan barang/jasa dari dana APBD


sesuai mekanisme yang berlaku.
2. Pengadaan barang/jasa dari dana
BLUD sesuain dengan mekanisme BLUD
(jenjang nilai sesuai peraturan kepala
daerah).
3. Pelaksanaan Pengadaan barang/jasa
oleh unit layanan pengadaan

16
PENGADAAN BARANG/JASA

4. Jenjang Nilai ditetapkan oleh Gubernur


5. Pemimpin BLUD menetapkan rincian
mekanisme pengadaan

17
18

Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai