Anda di halaman 1dari 22

PERMENDAGRI NO 61 TAHUN 2007

DAN PERAN PEMDA DALAM KONTEKS


REFORMASI PELAYANAN PUBLIK DI
DAERAH

Oleh :
I Wayan Ardana, SH
KEPALA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
ASET DAERAH KABUPATEN GIANYAR
MASALAH DAN TANTANGAN
YANG HARUS DIPECAHKAN TA 2017
 UPAYA LANJUT UTK MENANGGULANGI KEMISKINAN;
 UPAYA UNTUK MENINGKATKAN AKSES DAN KUALITAS
PENDIDIKAN;
 UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN;
 UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK;
 UPAYA UTK MENINGKATKAN KINERJA DAN KESEJAHTERAAN
PNS;
 UPAYA UNTUK MENATA ASPEK KELEMBAGAAN,
KETATALAKSANAAN, SERTA SISTEM PENGAWASAN DAN
AKUNTABILITAS;
 UPAYA UTK MEMANTAPKAN DESENTRALISASI;
 UPAYA UTK MEREVITALISASI PERTANIAN.
Peningkatan Peran Pemerintah dalam
Pelayanan Publik
Permasalahan Dalam
Pelayanan Publik
GOALS

STRATEGI
Kondisi Pelayanan Pelayanan
Publik Saat Ini Publik di
REFORMASI Daerah
G DALAM Lebih Baik
A PELAYANAN
P PUBLIK
Masyarakat
Kondisi Pelayanan Publik Lebih
Yang Diinginkan Sejahtera
PERMASALAHAN DALAM PELAYANAN
PUBLIK

PEMDA BELUM MAMPU


PEMDA BELUM MAMPU
MEMBERIKAN JAMINAN
MEMENUHI BERBAGAI
PELAYANAN YANG BAIK
HAK SIPIL MASYARAKAT
KEPADA MASYARAKAT

BELUM ADANYA
TATA KELOLA BELUM
STANDAR PELAYANAN
OPTIMAL
KEPADA MASYARAKAT
KURANGNYA MOTIVASI
DAN SEMANGAT KERJA
APARATUR

TERBATASNYA
PENDANAAN
PROSEDUR
YANG
BERBELIT
BANYAK
PRAKTEK
DISKRIMINASI
PUNGGUTAN
PELAYANAN
LIAR

KONDISI MENURUNNYA
PELAYANAN
PUBLIK
PELAYANAN
PUBLIK
WAKTU
BIAYA TIDAK
PENYELESAIAN
TRANSPARAN
KURANG JELAS

BUDAYA KERJA
APARATUR
YANG KURANG
BAIK
RENDAHNYA DAYA
SAING,
PERTUMBUHAN
EKONOMI
TERHAMBAT
REGULASI
REGULASI
YANG RUMIT

PENGELOLA
S D M KURANG
PROFESIONAL

KENAPA
SARANA KURANG
PELAYANAN
DAN SARANA DAN
PUBLIK PRASARANA PRASARANA
MENURUN ?

TIDAK EFISIEN

KELEMBAGAAN YANG DIUTAMAKAN


PENINGKATAN
PENDAPATAN
DAERAH( BUKAN
PELAYANAN)
TUNTUTAN
MASYARAKAT
SPECIFIC
DALAM PELAYANAN (Fokus pada Jenis Pelayanan)
PUBLIK

MEASUREABLE
(Pelayanan harus dapat terukur dapat
dinilai sesuai standar yang ditentukan) PEMDA
MAMPU
ATTAINABLE MEMBERIKAN
SMART (Pelayanan harus dapat dicapai/ PELAYANAN
rasional) YANG BAIK
KEPADA
RELIABLE MASYARAKAT
(Pelayanan harus relevan dan dapat
diandalkan)

TIMELY
(Pelayanan harus tepat waktu)
STRATEGI PERBAIKAN SEKTOR
PELAYANAN PUBLIK

PERLU ADANYA
PERLU EFISIENSI
STANDAR
DAN EFEKTIVITAS
PELAYANAN
MANAJEMEN
PUBLIK MELAYANI
SEKTOR PUBLIK
PERLUNYA PUBLIK
TRANSPARANSI DENGAN
PERLU BAIK
PERLUNYA PEMBENAHAN
REFORMASI TATA KELOLA
BIROKRASI

PERANGKAT DAERAH YANG SECARA OPERASIONAL MEMBERIKAN


PELAYANAN PADA MASYARAKAT DIBERIKAN FLEKSIBILITAS DALAM
PENGELOLAAN KEUANGANNYA

PPK-BLUD
KEBIJAKAN DEPDAGRI DALAM
PELAYANAN PUBLIK

PERMENDAGRI 61/2007

PERANGKAT DAERAH YANG DIBERIKAN


MEMILIKI SPESIFIKASI TEKNIS FLEKSIBILITAS
DI BIDANG PELAYANAN DALAM POLA BLUD
UMUM (DIUTAMAKAN PENGELOLAA
PELAYANAN KESEHATAN) N KEUANGAN
Pengertian BLUD
 SKPD atau Unit Kerja pada SKPD di
Lingkungan Pemda yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD) dan
dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan
barang/ jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efektivitas dan produktivitas.
Pola Pengelolaan Keuangan BLUD
(PPK-BLUD)
 Pola Pengelolaan Keuangan yang memberikan
Fleksibilitas berupa keleluasaan menerapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan pada masyarakat
dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
FLEKSIBILITAS BLUD
1
Diberikan Seluruh
BLUD PENUH
Fleksibiltas

Fleksibilitas 1. Pengelolaan Piutang


2. Pengelolaan Barang
diberikan pada 3. Pengelolaan Dana
batas2 tertenu Secara Langsung

BLUD
2
BERTAHAP

1. Pengelolaan Utang
Tidak diberikan 2. Pengadaan Investasi
3. Pengelolaan Barang/
Fleksibiltas Jasa
Jenis Pelayanan Umum yang dapat menerapkan
BLUD antara lain yang berkaitan dengan :

Diutamakan Bidang Layanan


1 Penyediaan Barang/
Umum yang Berkaitan dengan
Jasa Layanan Umum
Pelayanan Kesehatan

Pengelolaan Kawasan/
2 Pengelolaan KAPET
Wilayah Tertentu

Pengelolaan Dana Bergulir


Pengelolaan Dana
3 UMKM, Pengelolaan Dana
Khusus
Perumahan
Kenapa Menerapkan PPK-BLUD??

Ingin Meningkatkan
Kinerja Manfaat

PRAKTE
Ingin Meningkatkan SPRIT K BISNIS
Kinerja Keuangan
BLUD YANG
SEHAT
Ingin Meningkatkan
Kinerja Pelayanan
Proses Penetapan PPK-BLUD SKPD

Surat Pernyataan Kepala


Pola Tata Kelola Unit Kerja
Rencana Strategis Bisnis
S P M
Laporan Keuangan BLUD
Laporan Audit Kepala PENUH
Terakhir
SKPD BLUD
BERTAHAP

TIM PENILAI Sekda


SEKDA
PPKD
Penerapan
BAPPEDA
DITOLAK
BAWASDA
TENAGA AHLI
KDH
Keputusan
DISETUJUI
KDH

REKOMENDASI
Implikasi Langsung Penerapan PPK-
BLUD
 Positif :
1. Meningkatnya Pelayanan Publik

2. Berkurangnya Beban APBD

3. Meningkatnya Kepercayaan Masyarakat

4. Meningkatnya Ekonomi Daerah


 Negatif :
1. Hanya Sekedar Perubahan Format Belaka

2. Tidak ada Perubahan Sektor Pelayanan Publik

3. Anggaran akan Semakin Boros

4. Tidak akan Tercapai Tujuan BLUD


UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN PEMDA
DALAM KONTEKS
REFORMASI PELAYANAN PUBLIK DI DAERAH

 APBD DIUTAMAKAN UNTUK BELANJA MODAL


 MENYIAPKAN SDM PROFESIONAL, BERKUALITAS DAN
KOMPETEN
 MELAKUKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS MANAJEMEN SEKTOR
PUBLIK
 MENDORONG QUASI PUBLIC GOODS UNTUK MANDIRI
(MENGURANGI BEBAN SUBSIDI PEMDA)
 MEMAKNAI TUJUAN OTODA (PENINGKATAN PELAYANAN
PUBLIK DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT).
INSTRUMEN YANG DISIAPKAN
(PERMENDAGRI NO 25/2009)
 Dalam hal daerah telah membentuk Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD)) seperti RSD, maka
penerimaan rumah sakit tersebut dicantumkan
dalam APBD sebagai jenis pendapatan Lain Yang
Sah, sedangkan bagi RS yang belum menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan BLUD, maka
penerimaan rumah sakit tersebut termasuk
pelayanan masyarakat miskin melalui Jaminan
Kesehatan miskin Masyarakat (JAMKESMAS)
dicantumkan dalam APBD sebagai jenis retribusi.
 Dalam rangka peningkatan pelayanan umum kepada
masyarakat, agar Pemerintah Daerah segera
melakukan evaluasi bentuk pelayanan kepada
masyarakat yang akan menerapkan PPK BLUD pada
SKPD atau unit kerja yang tugas dan fungsinya
bersifat operasional, seperti RSD sebagaimana
diatur dalam Permendagri Nomor 61 tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah. Sehubungan dengan
hal tersebut, Pemerintah Daerah berkewajiban
memfasilitasi dan mengakomodasi Rencana Bisnis
dan Anggaran (RBA) dalam penyusuann APBD.
 Bagi SKPD atau unit kerja yang telah
menerapkan PPK-BLUD, penganggarannya
dalam belanja sampai pada jenis belanja.
Untuk belanja tidak langsung, dipergunakan
untuk belanja pegawai, sedangkan belanja
langsung dipergunakan untuk belanja
pegawai, belanja barang dan jasa, dan
belanja modal.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai