KELEMBAGAAN
PELAYANAN
KESEHATAN
KELOMPOK
10
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
Substansi
Puskesmas dapat memberikan pelayanan publik secara
operasional dan menjadi penyedia dalam pengadaan
barang atau jasa yang dilakukan oleh pemerintah atau
swasta, sesuai dengan praktik usaha yang sehat, sebagai
bentuk pengembangan pelayanan publik.
2.
Kriteria
TEKNIS
Persyaratan teknis terpenuhi
• Layak
Memiliki potensi untuk meningkatkan
apabila karakteristik tugas dan
penyelenggaraan pelayanan secara efektif,
fungsi puskesmas memenuhi
efisien, dan produktif
kriteria layak dan berpotensi
• Memiliki spesifikasi teknis yang terkait
jika menerapkan BLUD.
langsung dengan layanan umum kepada
masyarakat Kriteria
• PerkiraanBerpotensi
rencana pengembengan yang dilihat, misalnya
peningkatan/diversifikasi unit layanan, jumlah konsumen, dan
tingkat kepuasan konsumen
• Perhitungan /rencana peningkatan pendapatan dalam beberapa
tahun yang akan datang dengan ditetapkan menjadi BLUD
3.
ADMINISTRA
Surat Pernyataan
Kesanggupan SI
Pola Tata Kelola Perencanaan 5 Tahun (renstra)
Penjelasan strategi pengelolaan BLUD
Untuk meningkatkan kinerja, puskesmas yang akan dengan mempertimbangkan alokasi
ditandatangani oleh Kepala menerapkan BLUD dan sumber daya dan kinerja menggunakan
Puskesmas dan diketahui oleh ditetapkan dengan peraturan teknik analisis bisnis dan diatur dengan
Kepala Dinas Kesehatan Kepala Daerah peraturan kepala daerah.
kabupaten/kota.
3. PASCA
•PENERAPAN
Melakukan tugas sebagai pembina teknis di
puskesmas/RSD BLUD.
• Konsolidasi antara puskesmas/RSD dengan dinas
kesehatan kabupaten/kota, juga konsolidasi antara dinkes
kabupaten/kota dengan BPKAD terkait pelaporan
keuangan.
• Monitoring kinerja aspek keuangan dan aspek pelayanan
BLUD.
• Mendampingi penyusunan RBA dan DBA dengan merujuk
ke renstra dinas kesehatan.
FLEKSIBILITAS BLU/BLUD
• Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dengan praktek bisnis yang
sehat meningkatkan layanan masyarakat dan memajukan kesejahteraan
umum.
• BLUD diberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan yang diatur oleh
peraturan kepala daerah sesuai kebutuhan dan karakteristik kondisi
daerah.
• Berikut fleksibilitas dalam penerapan pengelolaan keuangan BLUD :
Pendapatan
Fleksibilitas BLUD terkait pendapatan. Pendapatan BLUD dikelola dan
dimanfaatkan seluruhnya pada rekening BLUD, dan dikecualikan dari
peraturan perundang-undangan. Dana APBD diakui sebagai pendapatan
BLUD dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
belanja
Belanja BLUD yang bersumber dari dana non-APBD memungkinkan adanya
anggaran yang fleksibel melebihi batas anggaran yang ditetapkan, sedangkan
entitas SKPD memiliki fleksibilitas berdasarkan volume kegiatan pelayanan.
Pengeluaran harus selaras dengan perubahan pendapatan dalam batasan RBA
dan DPA yang ditetapkan. Pembengkakan anggaran dalam persentase
diperbolehkan dengan persetujuan kepala daerah. BLUD dapat meminta
tambahan dana kepada PPKD apabila terjadi kekurangan anggaran.