Anda di halaman 1dari 26

KEMANDIRIAN &

KELEMBAGAAN
PELAYANAN
KESEHATAN
KELOMPOK
10

TRYAN MAULANA AGNIA ANITA NURJANAH


ANUGRAH RAUDHATUL (2350367033)
(2350367011) JANNAH
(2350367016)
LATAR BELAKANG
• Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
menyediakan layanan kesehatan primer di
Indonesia dengan fokus pada promosi dan
pencegahan masalah kesehatan bagi masyarakat.
• Di sisi lain, rumah sakit merupakan organisasi
kompleks dengan berbagai unit bisnis strategis
yang menyediakan layanan kesehatan, termasuk
rawat inap, layanan laboratorium, layanan darurat,
nutrisi, dan layanan kamar mayat.
• Secara keseluruhan, rumah sakit merupakan
institusi bisnis yang memiliki beberapa unit
• Permenkes No 43 Tahun 2019: Puskesmas memiliki tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
• Sebagai fasilitas kesehatan primer, diperlukan dukungan
akses dan peningkatan kualitas yang dapat dicapai melalui
sumber daya yang memadai dan pengelolaan anggaran yang
efisien.
• Banyak pemerintah daerah telah membentuk Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) sebagai reformasi pengelolaan
keuangan, sehingga memberikan fleksibilitas dalam
menerapkan praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan publik.
• BLUD dapat menerapkan penganggaran berbasis kinerja
untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan,
• Reformasi keuangan di puskesmas/RSD di Indonesia melibatkan
perubahan dalam sistem pembiayaan, penganggaran, akuntansi,
audit, dan pengelolaan keuangan.
• Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) dibentuk untuk meningkatkan pelayanan publik
dengan memberikan pelayanan yang efektif, efisien, ekonomis,
transparan, dan bertanggung jawab.
• Badan-badan tersebut dapat mengelola keuangannya secara
mandiri dan mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang
keuangan negara, perbendaharaan, dan pengelolaan badan
layanan publik, dengan fokus pada produktivitas, efisiensi, dan
efektivitas.
• Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan publik dan
TUJUAN MASALAH
UNTUK MENGETAHUI:

1 2 3 4 5 6 7 8

kemandiria mengenai tujuan persyarata proses peran pengelolaa


n dan BLU dan pembentuk n permohona Dinas fleksibilita n
kelembaga BLUD an pembentuk n Kesehatan s/ keuangan
an BLU/BLU an BLUD pembentuk dalam kewenanga BLUD
pelayanan D an BLUD pembentuk n BLUD
kesehatan an BLUD
KEMANDIRIAN DALAM
LEMBAGA PELAYANAN
KESEHATAN
• Kemandirian mengacu pada kemampuan untuk mandiri dan
bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan sendiri.
• Dalam lembaga pelayanan kesehatan, kemandirian dimaksudkan
untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat
berupa jasa atau pengadaan barang kesehatan.
• Pemerintah melakukan pengajuan perubahan kelembagaan
menjadi Badan Layanan Umum (BLU) atau Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan terutama pada lembaga kesehatan milik pemerintah
yaitu PUSKESMAS dan RSU/RSUD.
BADAN LAYANAN
UMUM (BLU)
• Menurut UU nomor 1 Tahun 2004 pasal 23 ayat 1, dan
dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 23 Tahun 2005
pada pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa :
• Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di
lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
KARAKTERISTIK
BLU
• Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah;
• Tidak bertujuan mencari keuntungan;
• Dikelola secara mandiri dengan prinsip efisien
dan produktivitas seperti pada sektor privat;
• Pendapatan dan hibah/sumbangan dapat
digunakan langsung;
• Pegawai dapat terdiri dari PNS dan non-PNS.
LATAR
BELAKANG
• Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005
BLU
• BLUD bertujuan untuk memberikan
mengenai Pengelolaan Keuangan Badan layanan umum secara efektif, efisien,
Layanan Umum memicu banyak pemerintah ekonomis, transparan dan
daerah yang membentuk Badan Layanan bertanggung jawab.
Umum Daerah (BLUD). • Dalam rangka mewujudkan
• BLUD bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan primer yang
pelayanan dengan menerapkan prinsip komprehensif dan berkualitas, telah
efisiensi dan produktivitas. ditetapkan Indikator Kinerja
• Pengelolaan keuangan BLUD merupakan Kegiatan Direktorat Tata Kelola
produk reformasi pengelolaan keuangan Kesehatan Masyarakat, dalam
negara. Rencana Strategis Kementerian
• Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan Kesehatan 2020-2024 salah satunya
tingkat pertama dapat menerapkan sistem adalah persentase puskesmas yang
BLUD untuk percepatan pemenuhan sarana, menerapkan BLUD dengan target
TUJUAN PENDIRIAN
• Tujuan didirikannya BLUBLU/BLUD
untuk meningkat pelayanan publik kepada
masyarakat dalam arti wajah pemerintah dalam memberikan pelayanan
publik kepada masyarakat.
• Jenis-jenis BLU, yaitu:
• BLU Kesehatan terdiri dari BLU rumah sakit, BLU balai kesehatan,
• BLU bidang pendidikan,
• BLU Penyedia Barang Jasa,
• BLU Pengelola kawasan,
• BLU Pengelola Dana Khusus.
• Pada tahun 2021, BLU mempunyai 243 BLU pusat dan BLU Daerah
(BLUD) lebih dari 15.000.
• Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) bertujuan meningkatkan kualitas
pelayanan publik secara efektif, efisien, dan transparan dengan menjunjung
asas keadilan, kepatutan, dan manfaat.
3 PILAR
PELAKSANAAN
UTAMA
Mempromosikan : PPK-BLU
• Peningkatan kinerja pelayanan
publik;
• Fleksibilitas pengelolaan keuangan;
• dan
BLUD beroperasi berdasarkan pola tata kelola atau peraturan
• Tata kelola
internal, yang
yang baik (good
memuat:
• governance)
Struktur organisasi;
• Prosedur kerja;
• Pengelompokan fungsi yang logis; pengelolaan sumber daya
manusia.
• Tata kelola pengelolaan keuangan harus memperhatikan prinsip,
PERSYARATAN
PENERAPAN BLUD
PUSKESMAS
Sesuai DAN
dengan peraturan Menteri Dalam RSUD
Negeri No 79 Pasal 29 Unit
Pelaksana Teknik Dinas / Badan Daerah yang akan menerapkan
BLUD memenuhi persyaratan meliputi :

1.
Substansi
Puskesmas dapat memberikan pelayanan publik secara
operasional dan menjadi penyedia dalam pengadaan
barang atau jasa yang dilakukan oleh pemerintah atau
swasta, sesuai dengan praktik usaha yang sehat, sebagai
bentuk pengembangan pelayanan publik.
2.
Kriteria
TEKNIS
Persyaratan teknis terpenuhi
• Layak
Memiliki potensi untuk meningkatkan
apabila karakteristik tugas dan
penyelenggaraan pelayanan secara efektif,
fungsi puskesmas memenuhi
efisien, dan produktif
kriteria layak dan berpotensi
• Memiliki spesifikasi teknis yang terkait
jika menerapkan BLUD.
langsung dengan layanan umum kepada
masyarakat Kriteria
• PerkiraanBerpotensi
rencana pengembengan yang dilihat, misalnya
peningkatan/diversifikasi unit layanan, jumlah konsumen, dan
tingkat kepuasan konsumen
• Perhitungan /rencana peningkatan pendapatan dalam beberapa
tahun yang akan datang dengan ditetapkan menjadi BLUD
3.
ADMINISTRA
Surat Pernyataan
Kesanggupan SI
Pola Tata Kelola Perencanaan 5 Tahun (renstra)
Penjelasan strategi pengelolaan BLUD
Untuk meningkatkan kinerja, puskesmas yang akan dengan mempertimbangkan alokasi
ditandatangani oleh Kepala menerapkan BLUD dan sumber daya dan kinerja menggunakan
Puskesmas dan diketahui oleh ditetapkan dengan peraturan teknik analisis bisnis dan diatur dengan
Kepala Dinas Kesehatan Kepala Daerah peraturan kepala daerah.
kabupaten/kota.

Standar Pelayanan Minimal (spm) laporan/proyeksi keuangan laporan audit terakhir


(prognosa) Sebelum menerapkan BLUD, puskesmas
Peraturan kepala daerah
Sebuah tim dibentuk untuk menerapkan harus diaudit oleh pemeriksa eksternal
menetapkan batasan minimal BLUD dengan sistem akuntansi pemerintah atau membuat pernyataan
untuk layanan dasar yang harus pemerintah daerah dan menyusun bersedia untuk diaudit dan diketahui oleh
dipenuhi oleh puskesmas yang proyeksi keuangan dengan sistem kepala dinas kesehatan kabupaten/kota
menerapkan BLUD. perencanaan dan penganggaran jika audit terakhir tidak tersedia.
pemerintah daerah.
PROSES PERMOHONAN
PENILAIAN DAN
PENERAPAN BLUD
Direktorat PPK BLU membangun BIOS untuk mendigitalisasi pembinaan
keuangan dari hulu sampai hilir dan meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dengan integrasi otomatis data analytical untuk pengambilan
keputusan yang cepat dan akuntabel.
PROSES PERMOHONAN
PENILAIAN DAN
PENERAPAN
• Kepala puskesmas yang akan BLUD
menerapkan BLUD mengajukan permohonan penerapan kepada
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota. Pengajuan permohonan dengan melampirkan
dokumen persyaratan administratif.
• Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota mengajukan permohonan kepada kepala daerah
melalui sekretaris daerah.
• Kepala daerah melakukan penilaian terhadap permohonan penerapan BLUD. Dalam
melakukan penilaian, kepala daerah membentuk tim penilai yang ditetapkan dengan
keputusan kepala daerah.
• Tim penilai bertugas untuk menilai permohonan penerapan BLUD paling lama 3 (tiga) bulan
sejak ditetapkannya SK tim penilai oleh bupati/walikota. Tim penilai 11 dalam melaksanakan
tugasnya dapat berkoordinasi dengan Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Keuangan
Daerah.
• Hasil penilaian oleh tim penilai disampaikan kepada kepala daerah sebagai bahan
pertimbangan penetapan atau penolakan penerapan BLUD.
• Penerapan BLUD ditetapkan dengan keputusan kepala daerah berdasarkan hasil penilaian.
• Keputusan kepala daerah disampaikan kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal ditetapkan.
PERAN DINAS KESEHATAN
1.
• Melakukan pemetaan puskesmas/RSD yang layak dan berpotensi untuk
PERSIAPAN
mengembangkan BLUD puskesmas dan memberikan rekomendasi kepada kepala
daerah melalui sekretaris daerah.
• Menentukan penanggung jawab program BLUD puskesmas/ RSD di lingkup dinas
kesehatan kabupaten/ kota untuk membentuk tim atau kelompok kerja.
• Koordinasi dengan SKPD untuk penggalangan komitmen dalam penerapan BLUD di
daerah, termasuk SKPD yang membidangi kegiatan BLUD, perencanaan pembangunan,
dan pengawasan di pemerintah daerah.
• Melakukan advokasi kepada kepala daerah untuk menerapkan BLUD pada
puskesmas/RSD dan jika belum siap, dinas kesehatan kab/kota harus memperjuangkan
kesiapan puskesmas/RSD agar dapat menerapkan BLUD.
• Melakukan pendampingan kepada puskesmas/RSD dalam menyusun dokumen perkada
PERAN DINAS KESEHATAN
2.
•PELAKSANAA
Melakukan sosialisasi/workshop terkait penerapan BLUD kepada seluruh
puskesmas/ RSD di wilayahnya.
•NMengarahkan puskesmas/ RSD yang akan direkomendasikan untuk menerapkan
BLUD agar membentuk tim dalam penyiapan dokumen persyaratan administratif.
• Melakukan pendampingan secara intensif serta dapat melibatkan stakeholder lain
untuk membantu dalam penyiapan persyaratan BLUD.
• Membantu melakukan pra penilaian BLUD puskesmas/ RSD.
• Menyusun dan mengawal draft peraturan kepala daerah (Pola Tata Kelola, Renstra,
SPM) sampai ditandatangani oleh kepala daerah.
• Menentukan pejabat pengelola BLUD puskesmas/RSD yang terdiri dari pemimpin,
pejabat keuangan, dan pejabat teknis.
PERAN DINAS KESEHATAN

3. PASCA
•PENERAPAN
Melakukan tugas sebagai pembina teknis di
puskesmas/RSD BLUD.
• Konsolidasi antara puskesmas/RSD dengan dinas
kesehatan kabupaten/kota, juga konsolidasi antara dinkes
kabupaten/kota dengan BPKAD terkait pelaporan
keuangan.
• Monitoring kinerja aspek keuangan dan aspek pelayanan
BLUD.
• Mendampingi penyusunan RBA dan DBA dengan merujuk
ke renstra dinas kesehatan.
FLEKSIBILITAS BLU/BLUD
• Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dengan praktek bisnis yang
sehat meningkatkan layanan masyarakat dan memajukan kesejahteraan
umum.
• BLUD diberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan yang diatur oleh
peraturan kepala daerah sesuai kebutuhan dan karakteristik kondisi
daerah.
• Berikut fleksibilitas dalam penerapan pengelolaan keuangan BLUD :
Pendapatan
Fleksibilitas BLUD terkait pendapatan. Pendapatan BLUD dikelola dan
dimanfaatkan seluruhnya pada rekening BLUD, dan dikecualikan dari
peraturan perundang-undangan. Dana APBD diakui sebagai pendapatan
BLUD dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
belanja
Belanja BLUD yang bersumber dari dana non-APBD memungkinkan adanya
anggaran yang fleksibel melebihi batas anggaran yang ditetapkan, sedangkan
entitas SKPD memiliki fleksibilitas berdasarkan volume kegiatan pelayanan.
Pengeluaran harus selaras dengan perubahan pendapatan dalam batasan RBA
dan DPA yang ditetapkan. Pembengkakan anggaran dalam persentase
diperbolehkan dengan persetujuan kepala daerah. BLUD dapat meminta
tambahan dana kepada PPKD apabila terjadi kekurangan anggaran.

Pengadaan Barang dan atau Jasa BLUD


BLUD dapat melakukan pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan
sumber pendanaan yang sah, seperti hibah, kerjasama, dan pendapatan lain yang
sah. Tujuannya adalah untuk menjamin ketersediaan barang dan jasa yang lebih
berkualitas dan lebih murah, mempermudah dan mempercepat proses
pengadaan, serta menyesuaikan dengan kebutuhan Puskesmas dan Rumah Sakit
untuk mendukung kelancaran pemberian layanan.
pengelolaan utang piutang
BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) memiliki fleksibilitas dalam mengelola
utang/piutang untuk kegiatan operasional dan belanja modal. Utang bisa berupa
jangka pendek atau jangka panjang dan dibuat perjanjian tertulis antara
pemimpin dan pemberi utang/pinjaman. Utang jangka pendek hanya untuk
menutup selisih kas dalam satu tahun anggaran dan harus dilunasi di tahun yang
sama. Utang jangka panjang lebih dari satu tahun dan hanya untuk belanja
modal.
tarif blud
Biaya pelayanan BLUD ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui peraturan
daerah, dan SKPD atau satuan kerja ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
BLUD mempunyai fleksibilitas dalam menetapkan biaya layanan, dan
dikecualikan dari peraturan tertentu sepanjang BLUD menanggung sebagian
atau seluruh unit biaya layanan. Besaran tarif jasa ditentukan berdasarkan nilai
nominal atau persentase harga patokan, indeks harga, nilai tukar, penghasilan
bruto/bersih, dan/atau penjualan bruto bersih, atau pengaturan tarif berdasarkan
PENGELOLAAN KEUANGAN
BLU/BLUD
pengelolaan piutang blu pengelolaan utang blu
• BLU dapat memberikan piutang dalam • BLU (Badan Layanan Umum)
bentuk barang atau jasa. mengelola utang secara efisien,
• Piutang BLU dikelola dengan SOP transparan, dan akuntabel, yang
pengelolaan piutang BLU yang meliputi pembayarannya bersumber dari
pemberian piutang, penatausahaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak.
akuntansi piutang, cara penagihan, dan • BLU mempunyai dua jenis utang, yaitu
pelaporan piutang. utang jangka pendek untuk biaya
• Piutang BLU harus dijaga nilainya agar operasional dan utang jangka panjang
sama dengan nilai bersih yang dapat yang memerlukan izin Menteri
direalisasikan. Keuangan.
• Penyisihan piutang tidak tertagih harus • BLU dapat melakukan utang jangka
dibentuk berdasarkan kualitas piutang, pendek dan membuat perjanjian dengan
yang diukur dari tingkat ketertagihan badan usaha dalam negeri, namun aset
piutang oleh debitur. tetap tidak dapat dijadikan jaminan.
• Penilaian kualitas piutang dilakukan
pengelolaan kas blu pengelolaan investasi
• Direktorat Jenderal Perbendaharaan • BLUD diperbolehkan melakukan
Kementerian Keuangan RI mewajibkan investasi jangka pendek yang dapat
BLU untuk mengelola kas yang dicairkan dalam waktu 12 bulan atau
dihasilkan dari penerimaan PNBP kurang, seperti deposito berjangka
berdasarkan praktik bisnis yang sehat waktu 1-12 bulan, pembelian surat
untuk meningkatkan pelayanan publik. utang negara jangka pendek, dan
• Pengelolaan kas meliputi perencanaan Sertifikat Bank Indonesia.
penerimaan dan pengeluaran • BLUD tidak dapat melakukan investasi
berdasarkan RBA, penerimaan jangka panjang tanpa persetujuan kepala
penerimaan PNBP, penyimpanan kas, daerah, seperti penyertaan modal,
dan pengelolaan rekening bank. kepemilikan obligasi jangka panjang,
• Pimpinan BLU bertanggung jawab dan investasi langsung seperti pendirian
mengelola kas, termasuk pembukaan perusahaan.
rekening, melakukan pembayaran, dan • Hasil investasi dapat digunakan untuk
akuntansi penanganan kas. membiayai pengeluaran sesuai RBA.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai