Anda di halaman 1dari 61

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reformasi tata pemerintahan (Governance) menjadi wacana yang menarik di


kalangan akademisi, praktisi dan aktivis sosial di Indonesia. Hilangnya
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sebagai akibat dari
kegagalannya dalam menangani krisis ekonomi telah mendorong masyarakat
luas untuk menggugat fondasi kekuasaan ekonomi dan politik yang selama ini
menjadi dasar bagi keberlangsungan pemerintahan.

Selama ini, pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan publik


cenderung sangat elitis karena hanya melibatkan elit birokrasi dan politik.
Akibatnya banyak kebijakan publik yang hanya mengabdi pada kepentingan
elite dan mengorbankan kepentingan masyarakat luas.Kondisi ini tentu tidak
dapat dipertahankan lagi. Keterlibatan stakeholders dalam proses kebijakan
publik menjadi bagian dari proses demokratisasi yang penting.

Reformasi administrasi publik akan berjalan dengan baik jika didukung oleh
adanya reformasi birokrasi yang dapat mentransformasi lembaga birokrasi
dari lembaga yang konvensional menjadi modern. Hal ini diperlukan untuk
dapat meningkatkan pelayanan dalam rangka menjaga kepercayaan yang
diberikan oleh masyarakat umum/publik.

Dalam pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan oleh unit kesehatan, dalam


hal ini puskesmas, diperlukan adanya regulasi yang berpihak kepada
puskesmas untuk dapat bersaing dalam bisnis pelayanan kesehatan terhadap
kompetitor lainnya.

Sejalan dengan keinginan tersebut, pihak pemerintah telah menerbitkan suatu


aturan yang dapat menjadikan puskesmas mempunyai ruang gerak lebih luas
untuk dapat menggunakan segala sumber daya yang dimiliki untuk
melaksanakan pelayanan kesehatan yang menjadi tugasnya. Secara khusus,
aturan tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79

1
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah, yang memberikan hak
kepada lembaga-lembaga pelayanan sosial milik pemerintah baik di
Provinsi/Kabupaten/Kota untuk mengubah statusnya dari Lembaga Birokratis
menjadi Badan Layanan Umum (BLU) yang merupakan badan yang memiliki
otonomi atau semi otonomi dalam pengelolaan keuangannya.

Pada Tahun 2022 ini, Puskesmas Batulicin sebagai salah satu institusi unit
pelaksana pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berada di wilayah
kerjanya yang sekaligus sebagai kepanjangan tangan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Bumbu, berminat untuk dapat menggunakan peluang
berdasarkan aturan yang ada untuk dapat lebih meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, yaitu menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Pola ini
memberikan keleluasaan kepada puskesmas dalam hal penggunaan dana
yang berasal dari pendapatan jasa pelayanan, tidak disetorkan ke Kas
Daerah (cukup dilaporkan) dan dapat dipergunakan langsung untuk
memenuhi kebutuhan yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan kesehatan.

Diharapkan setelah menerapkan PPK-BLUD, Puskesmas Batulicin dapat


lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sebagaimana yang
diinginkan oleh seluruh insan Puskesmas Batulicin dan masyarakat yang
berada dalam wilayah kerjanya, juga sebagai bentuk pertanggungjawaban
atas pelaksanaan tugas puskesmas.Puskesmas sebagai Badan Layanan
Umum Daerah tidak terpisah dengan Pemerintah Daerah yang dibentuk
dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip
efisiensi dan produktivitas.

Tentu saja perubahan Puskesmas Batulicin menuju PPK-BLUD


dilatarbelakangi semangat perubahan para pemangku kepentingan yang
terkait langsung dengan pelayanan kesehatan, untuk selalu mendorong
peningkatan kinerja pelayanan. Para pemangku kepentingan tersebut akan
mempengaruhi proses perumusan dan implementasi strategi yang akan
dituangkan dalam Rencana Strategis Puskesmas Batulicin.

2
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

B. Tujuan Dan Manfaat


Tujuan penyusunan Rencana Strategis adalah:
1. Mengarahkan alokasi sumber daya secara konsisten, efisien dan mengarah
pada pencapaian kualitas pelayanan yang diharapkan;
2. Disusun sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Pemerintah Daerah, karena secara badan hukum puskesmas masih tetap
sebagai unit pelaksana teknis dari Satuan Kerja Pemerintah Daerah sebagai
sub sistem pemenuhan urusan wajib di bidang kesehatan;
3. Memenuhi persyaratan administratif dalam rangka persiapan untuk
menerapkan PPK-BLUD.

Sedangkan manfaat dari penyusunan Rencana Strategis adalah:


1. Merupakan rencana strategis lima tahunan yang mencakup antara lain
pernyataan visi, misi, program strategis dan pengukuran pencapaian kinerja
dari unit kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD;
2. Sebagai dasar acuan proses perencanaan tahunan yang dituangkan dalam
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) untuk diajukan sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari APBD Pemerintah Daerah.

C. Pengertian Dan Ruang Lingkup


Rencana Strategis adalah proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan
keputusan bisnis di bidang penyediaan jasa layanan kesehatan (result) dengan
memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif,
mengorganisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut
(effort) dan mengukur hasilnya melalui umpan balik (evaluation) dalam rangka
meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder puskesmas (stakeholder value).

Rencana Strategis Puskesmas Batulicin memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai


tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 yang akan dijabarkan pada masing-
masing unit pelayanan yang ada.

3
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

D. Konsepsi Dasar
Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada unit bisnis merupakan sebuah
siklus yang terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan
aktivitas perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan
umpan balik untuk perencanaan berikutnya.

Pengelolaan pelayanan kesehatan pada puskesmas menuntut kecermatan,


keakuratan dan kecepatan pengambilan keputusan karena menyangkut
kepentingan hidup matinya pelanggan. Oleh karena itu, perencanaan puskesmas
memiliki fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan
implementasi siklus tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan kinerjanya.

Konsepsi dasar penyusunan Rencana Strategis dapat dilihat pada gambar di


bawah ini:

Pengukuran Analisa
Kebijakan Perubahan
Kinerja 3-5 thn
Pemerintah Lingkungan
terakhir

Rencana
Strategis Bisnis

Rencana Bisnis
Anggaran

Pengukuran
Pelaporan
Kemajuan
Rencana

Evaluasi
Penyebab Gap
Kinerja

4
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

E. Metodologi ( Sk Dinas)
Rencana Strategis Puskesmas Batulicin disusun dengan memanfaatkan
dokumen-dokumen yang tersedia, pengamatan, dan wawancara yang dilakukan
oleh Tim Fokus yang dibentuk dengan Surat Tugas Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Bumbu 445/2284/Dinkes tanggal 1 September 2014 Tim
Fokus tersebut terdiri dari unsur medis dan unsur ketatausahaan yang memiliki
kompetensi perencanaan. Seluruh isi materi Rencana Strategis Puskesmas
Batulicin telah ditelaah dan dibahas secara transparan dengan menggunakan
kaidah-kaidah profesi yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari Tim Fokus.

Adapun metode penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Batulicin dengan


menggunakan Balanced Score Card. Metode ini secara komprehensif melihat
seluruh perspektif dalam merumuskan strategi Puskesmas Batulicin yaitu
meliputi:
1. Perspektif Pelanggan/Stakeholder
Perspektif ini menunjukkan seperti apa puskesmas di mata pelanggan.
Pelanggan mempunyai kemampuan teknis melihat puskesmas dari berbagai
sisi: waktu, kualitas, kinerja dan jasa, dan biaya yang dikeluarkan oleh
pelanggan untuk memperoleh pelayanan. Dimensi kebutuhan pelanggan
yang demikian pada akhirnya akan menentukanbagaimana puskesmas dilihat
oleh pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan, semakin baik pula nilai
puskesmas di mata pelanggan.

2. Perspektif Keuangan
Perspektif ini menunjukkan bagaimana puskesmas dilihat oleh pemerintah
daerah, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dalam
mengelola keuangan. Puskesmas bisa defisit pada waktu tertentu, akan tetapi
pemerintah daerah menyadari bahwa setelah itu puskesmas akan surplus.
Semakin baik puskesmas di mata pemerintah daerah, semakin aman
puskesmas memperoleh sumber pembiayaan.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal


Ukuran ini menunjukkan dalam proses pelayanan seperti apa puskesmas
akan lebih baik. Orientasi kepada pelanggan memang mutlak, akan tetapi

5
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

permasalahan bagi manajemen adalah bagaimana caranya menyiapkan


kompetensi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran


Perspektif ini menunjukkan bagaimana puskesmas dapat bertahan dan
mampu berubah sesuai dengan tuntutan eksternal.

Pendekatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem


pertanggungjawaban dengan menggunakan Strategic Based Responsibility, yang
berarti seluruh unit layanan yang ada di Puskesmas Batulicin diukur kinerja
berdasarkan perspektif tersebut.

6
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

BAB II PROFIL PUSKESMAS BATULICIN

A. Sejarah Pendirian

Pada Tahun 1970 di Wilayah Kecamatan Batulicin didirikan sebuah Pusat


Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Batulicin berlokasi di Kelurahan Baru RT.
05 Kabupaten Kota Baru dan mulai difungsikan pada tahun 1971.Seiring
berjalannya waktu dan perkembangan jaman, pada Tahun 2003 terjadi
pemekaran wilayah kabupaten Kotabaru menjadi kabupaten tanah bumbu yang
membawahi 9 desa.
Pada tahun 2007 Desa sepunggur menjadi wilayah kerja Puskesmas Batulicin
dan pada tahun 2017 Desa Sepunggur yang merupakan wilayah kerja
Puskesmas Batulicin menjadi Desa wilayah kerja Puskesmas Perawatan
Pagatan .
Puskemsas Batulicin Secara geografis Puskesmas Batulicin terletak di
kecamatan Batulicin kabupaten Tanah Bumbu yang memiliki luas wilayah
105,76 km2 dari 10.576 km2 luas seluruh wilayah kecamatan yang ada di
kabupaten Tanah Bumbu, dengan batas wilayah :
- Sebelah Utara : Kecamatan Simpang Empat
- Sebelah Selatan : Kecamatan Kusan Hilir
- Sebelah Barat : Kecamatan Kusan Hulu
- Sebelah Timur : Kabupaten Kotabaru

B. Aspek Legal
Puskesmas Batulicin didirikan berdasarkan Keputusan Bupati Kotabaru pada
Tahun 1970.

Sifat bisnis yang dijalankan adalah sosial ekonomi atau not to profit, dan lebih
menekankan pada pelayanan sosial kepada masyarakat di sekitar wilayah
kerjanya.

Puskesmas Batulicin adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten


Tanah Bumbuyang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana

7
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

teknis, puskesmas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan kabupaten


Tanah Bumbu.Puskesmas berdasarkan kebijakan dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014) mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem
Kesehatan Kabupaten.

Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung tercapainya tujuan


pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain:
1. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan.
Dalam hal ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia
usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan
berwawasan kesehatan.Puskesmas harus aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di
wilayah kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.

2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat.


Dalam hal ini puskesmas berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,
berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan.

3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.


Dalam hal ini puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:


741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota, telah ditetapkan indikator kinerja dan target
pembangunan kesehatan tahun 2010-2015 yang mencakup pelayanan
kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, penyelidikan epidemiologi dan

8
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

penanggulangan kejadian luar biasa serta promosi kesehatan dan


pemberdayaan masyarakat.

Bisnis puskesmas adalah bisnis kepercayaan (Trusty Business/Value Business)


yang berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi ini tergantung pada
besarnya kepercayaan pelanggan/pengguna jasa pelayanan puskesmas. Pada
masa sekarang ini sangat sulit untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat
sebagai pelanggan/pemakai jasa pelayanaan puskesmas. Hal ini terlihat dengan
semakin maraknya tuntutan sosial terhadap puskesmas, dokter maupun tenaga
profesional lainnya di puskesmas.

Dengan adanya aturan-aturan yang terkadang justru menimbulkan kekakuan


dalam pengelolaan keuangan puskesmas serta dengan semakin menurunnya
kemampuan dana pemerintah dalam penganggaran, memacu puskesmas
sebagai unit pelaksana teknis untuk mencari jalan keluar. Oleh karena itu
berbagai upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat perlu terus dilakukan. Salah satu langkah strategis yang harus
ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan
tersebut adalah dengan secara aktif meningkatkan kinerja puskesmas secara
profesional dan mandiri.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 yang kemudian diatur


dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan
Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah,
lembaga-lembaga pelayanan sosial milik pemerintah baik di
Provinsi/Kabupaten/Kota dapat mengubah statusnya dari Lembaga Birokratis
menjadi Badan Layanan Umum yang merupakan badan yang memiliki otonomi
atau semi otonomi dalam pengelolaan keuangannya. Dalam Peraturan
Pemerintah tersebut, puskesmas dapat diklasifikasikan sebagai Lembaga Usaha
Non Profit, dengan demikian prinsip efisiensi dan produktifitas harus menjadi
bagian dari sosial manajemen. Hal inilah yang nantinya dapat dijadikan starting
point untuk meningkatkan sosial manajemen di puskesmas pemerintah.

Terkait dengan PP Nomor 23 Tahun 2005 dan Permendagri Nomor 61 Tahun


2007 tersebut, maka dalam upaya pengusulan dan penetapan Satuan Kerja

9
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Instansi Pemerintah untuk menerapkan PPK-BLUD, Puskesmas Batulicin


termasuk salah satu instansi pelayanan kesehatan yang juga berkewajiban
memenuhi persyaratan pada peraturan tersebut. Dengan pengelolaan Badan
Layanan Umum diharapkan Puskesmas Batulicin akan lebih mampu bersaing
dengan kompetitor yang saat ini sudah jauh melangkah ke depan, di samping
juga akan lebih leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis
guna menjawab tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang paripurna dan
prima.

Dalam rangka menerapkan PPK-BLUD, di samping persyaratan substantif juga


harus dipenuhi persyaratan teknis dan administratif. Dengan latar belakang
permasalahan seperti tersebut di atas, perlu dimaksimalkan peran dan fungsi
Puskesmas Batulicin ke arah fungsi sosial dan ekonomi. Untuk maksud tersebut
perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang ada di lingkungan internal
maupun eksternal puskesmas dalam bentuk penyusunan Rencana Bisnis
Strategis Puskesmas Batulicin sebagai Badan Layanan Umum Daerah.

C. Lokasi Bisnis
Puskesmas Batulicin beralamat di Jalan Pemerintahan No 19 Rt 05 RW 01,
Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai Puskesmas Induk,Puskesmas


Batulicin dibantu oleh jaringan di bawahnya yaitu:
1. Puskesmas Pembantu Segumbang
2. Poskesdes Segumbang
3. Poskesdes Batulicin
4. Poskesdes Gunung Tinggi
5. Poskesdes Polewali Marajae
6. Poskesdes Kersik Putih
7. Poskesdes Suka Maju
8. Poskesdes Maju Bersama
9. Poskesdes Maju Makmur
10. Poskesdes Danau Indah
11. Klinik Gunung Tinggi

D. GAMBARAN PRODUK JASA YANG DIBERIKAN

10
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Kegiatan utama Puskesmas Batulicin adalah usaha pelayanan kesehatan


perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik dan
keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan. Dengan core
bisnis adalah pelayanan medis.

Semula Puskesmas Batulicin hanya memberikan pelayanan dasar, kemudian


mulai melakukan diversifikasi layanan kesehatan berupa:
1. Pelayanan Ibu dan Anak
2. Pelayanan Umum dan KIR
3. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
4. Pelayanan MTBS
5. Pelayanan Promkes dan Kesling
6. Pelayanan Gizi
7. Pelayanan Lansia
8. Pemeriksaan laboratorium.
9. UGD dan Persalinan 24 Jam

Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap kompetitor


layanan sejenis di Kabupaten Tanah Bumbu, Puskesmas Batulicin berusaha
memenangkan persaingan dengan cara menjaga mutu layanan, leader dalam
SDM dan Sarana Prasarana, serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Sejak awal berdiri sampai sekarang, Puskesmas Batulicin telah mengalami


beberapa peningkatan baik mengenai fisik bangunan, sarana dan prasarana
puskesmas hingga peningkatan jumlah sumber daya manusianya. Dengan
berbekal sumber daya yang ada diharapkan mampu mengundang minat
masyarakat baik di wilayah KecamatanBatulicin atau dariluar wilayah.

Sampai dengan 2022, produk jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
Puskesmas Batulicin sebagaimana ditetapkan Perda Kabupaten Tanah Bumbu
Nomor 5 Tahun 2018 tentang Retribusi Jasa Umum Objek Retribusi Pelayanan
Kesehatan, Pasal 13 ayat 2, yaitu:
1. Pelayanan rawat jalan di puskesmas;
2. Pemeriksaan laboratorium puskesmas;
3. Tindakan rawat darurat (UGD);
4. Pelayanan Persalinan

11
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

5. Pelayanan pemeriksaan kesehatan;


6. Pelayanan ambulan
7. Tindakan medik
8. Obat-obatan dan bahan alat kesehatan habis pakai;

Pada tahun 2014, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 800/3405/Dinkes seluruh puskesmas di
lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu telah memperoleh ijin
operasional untuk melaksanakan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS).

Kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan adalah kegiatan upaya


kesehatan wajib yaitu upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,
regional dan global serta yang mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus di
selenggarakan oleh Puskesmas Batulicin yaitu:
1. Upaya Promosi Kesehatan (penyebarluasan informasi kesehatan);
2. Upaya Penyehatan Lingkungan;
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta KB;
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat;
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular;
6. Upaya pengobatan (BP Umum, BP Gigi dan KIA).

Selain dari upaya wajib juga ada upaya kesehatan pengembangan yaitu:
1. Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
3. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Upaya Kesehatan Jiwa
5. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
6. Upaya Kesehatan Laboratorium
7. Upaya Kesehatan Kerja
8. Penyuluhan Kesehatan Pada Remaja ( PKPR )
9. Upaya Kesehatan Olahraga
10. Pembinaan Desa Siaga
11. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa ( UKGMD )
12. Farmasi

12
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

13. VCT & IMS (Voluntary Counseling and Testing & Infeksi Menular Seksual)
14. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
15. Upaya Kesehatan Indera Penglihatan
16. Upaya Kesehatan Penyakit Tidak Menular ( PTM )
17. Penyehatan Tradisional (HATRA)

E. ISU-ISU STRATEGIS
Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas
dihadapkan pada isu-isu strategis yang dapat berpengaruh pada kualitas
pelayanan yang diberikannya. Isu-isu strategis yang dihadapi oleh puskesmas
dan yang akan ditangani melalui pelaksanaan visi dan misi Puskesmas Batulicin
untuk menjaga eksistensinya, antara lain:
1. Agar Puskesmas tetap menjadi pilihan, maka pelayanan yang diberikan harus
unggul dan berusaha memberikan pelayanan yang tidak dimiliki oleh
puskesmas pesaing ;
2. Sebagai Puskesmas di Kabupaten Tanah Bumbu yang memberikan
pelayanan kesehatan jiwa dan selanjutnya jika diperlukan sistem rujukan ke
tingkat lanjutan;
4. Upaya pemenuhan sumber daya manusia sesuai kebutuhan, baik dari sisi
jumlah maupun kompetensi yang menunjang pelaksanaan tugasnya;
5. Berdekatan dengan sarana Rumah Sakit rujukan di Tanah Bumbu.

13
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

BAB III ANALISA LINGKUNGAN

Suatu perencanaan yang baik selalu didasarkan pada kondisi obyektif lingkungan
sebagai bahan evaluasi untuk proyeksi rencana tindak, sampai sejauh mana
pengaruh lingkungan bisnis terhadap kinerja, agresifitas pertumbuhan, daya saing
dan budaya kerja pada Puskesmas Batulicin.

A. Asumsi-Asumsi
Rencana Strategis Puskesmas Batulicin Periode 2022 - 2026 didasarkan atas
asumsi-asumsi bersifat makro dan mikro, yang masing-masing diuraikan sebagai
berikut:
1. Asumsi Makro
Indikator asumsi makro yang dijadikan acuan terdiri dari harga BBM, laju
pertumbuhan penduduk, dan kebijakan/peraturan perundang-undangan pusat
maupun daerah, dengan penjelasan sebagi berikut:
a. Harga Bahan Bakar Minyak
Dalam Industri Kesehatan, harga bahan bakar minyak mentah dunia
sangat mempengaruhi operasional dan pemeliharaan sarana prasarana
puskesmas. Hampir semua bahan dasar untuk operasional puskesmas
dipengaruhi oleh harga BBM.

Keputusan Pemerintah Indonesia menaikkan harga BBM di penghujung


Tahun 2022 secara langsung menimbulkan gejolak yang berdampak pada
sendi-sendi perekonomian masyarakat. Dampak dari kenaikan harga BBM
tersebut bagi puskesmas sangat membebani dan menurunkan potensi
kapasitas produksi layanan, karena kebanyakan puskesmas pemerintah
menjadi rujukan pelanggan terdampak, yang notabene adalah
pembengkakan cost layanan.

b. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah


Terhitung mulai 1 Januari 2014 telah diberlakukan Sistem Jaminan Sosial
Nasional (JSN) yang dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS).

14
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Berdasarkan kebijakan tersebut, untuk peserta askes, jamkesmas, TNI


dan Polri telah ditetapkan sebagai peserta BPJS sehingga bagi unit
pelayanan kesehatan wilayah setempat menjadikan hak untuk
mendapatkan kapitasi biaya kesehatan. Sedangkan bagi peserta
Jamkesda tetap berlaku tarif jasa pelayanan kesehatan sesuai tarif yang
ditetapkan Perda (bagi pemegang KTP Tanah Bumbu yang benar-benar
tidak mampu dibebaskan dari kewajiban membayar karena ditanggung
oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu).

Dalam proyeksi pendapatan jasa pelayanan kesehatan disajikan besaran


nilai kapitasi yang diperoleh puskesmas ditambah perkiraan pendapatan
dari jasa pelayanan kesehatan bagi peserta Umum (Pasien yang tidak
memilik jaminan kesehatan BPJS).

c. Pertumbuhan Penduduk

Pada tahun 2018 Puskesmas Batulicin memiliki 2 Kelurahan dan 8 Desa.


Jumlah penduduk Kecamatan Batulicin Tahun 2020 sebanyak 20.456 jiwa
,pada tahun 2017 sebanyak 22.024 dan pada tahun 2018 sebanyak
23.607
Tahun Jumlah Penduduk
2020 20.456
2021 22.024
2022 23.607

24000
23000
22000
21000 Jumlah Penduduk

20000
19000
18000
2020 2021 2022

Sumber Data: Profil Puskesmas Batulicin Tahun 2016-2018

Dari data diatas, diperoleh besaran persentase pertambahan jumlah


penduduk selama 3 tahun berada pada 3,12 -18,37% .

15
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh gambaran pelanggan


potensial Puskesmas Batulicinjuga bertambah pada kisaran persentase
tersebut.

2. Asumsi Mikro
Indikator asumsi mikro terdiri dari volume palayanan, inovasi pelayanan, total
pendapatan, total biaya, dan total output dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Volume Pelayanan
Asumsi volume pelayanan utama di Puskesmas Batulicin 21.208 jumlah
kunjungan ke puskesmas, yang terbagi ke kunjungan rawat jalan
sebanyak 19.053 kunjungan rawat jalan, 355 kunjungan rawat darurat
dan permintaan kir kesehatan 1.800 kunjungan.

Dari keseluruhan jumlahkunjungan, diprediksikan 42,27 % menjalani


pemeriksaan penunjang, 5,97% menjalani tindakan, 21,76% memakai
fasilitas ambulan, dan 30% kunjungan ulang.

b. Inovasi Pelayanan
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, ada beberapa inovasi
pelayanan yang dilakukan yaitu: pemanfaatan pekarangan rumah sadar
gizi (paparazi), Jumat Sehat Pengobatan Cepat (Jus Pace), Kartu Calon
Ibu Hamil (Kaca Bulat)

c. Total Pendapatan
Dalam rencana strategis ini, total pendapatan Puskesmas Batulicin
berasal dari pendapatan fungsional, subsidi dari pemerintah daerah dan
dari pemerintah pusat. Total pendapatan fungsional dikelola langsung oleh
puskesmas tanpa harus disetor ke Kas Daerah, dan hanya dalam bentuk
laporan keuangan saja. Pendapatan dari Pemerintah Daerah adalah
berupa subsidi operasional, belanja tidak langsung (gaji PNS) dan
investasi, sedangkan pendapatan dari Pemerintah Pusat sebagai
pendapatan untuk operasional dan investasi.

Total pendapatan fungsional Puskesmas Batulicin dipakai untuk biaya


pegawai dan biaya belanja barang/jasa, sedangkan sisa lebih anggaran
dipakai untuk biaya operasional puskesmas tahun berikutnya.

16
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

d. Total Biaya
Total biaya terdiri dari biaya operasional dan biaya investasi. Biaya
operasional berupa biaya pegawai, dan biaya belanja barang dan jasa.
Biaya investasi adalah biaya untuk pembelian sarana prasarana dan biaya
pengembangan.

e. Total Output
Total output dari kegiatan Puskesmas Batulicin adalah 12 bulan
terlaksananya pelayanan kesehatan masyarakat.

f. Unit Cost
Tarif pelayanan kesehatan yang diterapkan bagi pasien non BPJS adalah
sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Tanah Bumbu Nomor 5 Tahun 2018 tentang Retribusi Jasa Umum.
Sedangkan untuk pasien peserta BPJS mengikuti tarif yang ditetapkan
BPJS.

B. Analisis Lingkungan
Suatu perencanaan yang baik selalu didasarkan pada kondisi obyektif lingkungan
sebagai bahan evaluasi untuk proyeksi rencana tindak. Sampai sejauh mana
pengaruh lingkungan bisnis terhadap kinerja, agresifitas, pertumbuhan, daya
saing dan budaya kerja pada puskesmas.

Analisa lingkungan bisnis dipisahkan ke dalam analisa lingkungan internal dan


analisa lingkungan eksternal yang masing-masing di dilakukan analisa dan
identifikasi untuk mengetahui Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness),
Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) dengan uraian sebagai berikut:

1. Lingkungan Internal
Berdasarkan analisa pada lingkungan Internal, hasil pengukuran kekuatan
atau kelemahan yang dimiliki Puskesmas Batulicin adalah sebagai berikut:

17
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Kekuatan Kelemahan Point Point


No. Lingkungan Internal Bobot
(1-4) (1-4) Kekuatan Kelemahan
1 Kuantitas Sumber Daya Manusia 3 15% 0.45 0
2 Kemampuan Klinis SDM 2 15% 0.3 0
3 Kemampuan Administratif SDM 2 7% 0 -0.14
4 Pengembangan Kompetensi SDM 2 7% 0 -0.14
5 Infrastruktur Puskesmas 2 10% 0.2 0
6 Jumlah Layanan 2 7% 0.14 0
7 Kemampuan Finansial 3 15% 0.45 0
8 Komitmen SDM 2 7% 0 -0.14
1.54 -0.42
JUMLAH 83%
1.54

Berdasarkan hasil penilaian objek analisa faktor internal tersebut di atas,


diperoleh kesimpulan bahwa Puskesmas Batulicin memiliki kekuatan yang
dapat dikembangkan dalam bisnis pelayanan kesehatan.

2. Lingkungan Eksternal

Berdasarkan analisa pada lingkungan Eksternal, hasil pengukuran peluang


atau ancaman yang dimiliki Puskesmas Batulicin adalah sebagai berikut:

Opportuni Thread (1- Point Point


No. Lingkungan Eksternal Bobot
ty (1-4) 4) Kekuatan Kelemahan
1 Kemampuan Ekonomi Masyarakat 3 - 25% 0.75 0
2 Persaingan Antar Fasilitas Kesehatan 2 - 10% 0.2 0
3 Peraturan BPJS - 2 10% 0 -0.2
4 Tingkat Kesadaran Masyarakat - 2 15% 0 -0.3
5 Pertumbuhan Penduduk 2 - 30% 0.6 0
6 Peraturan Pemerintah - 2 10% 0 -0.2
1.55 -0.7
JUMLAH 100%
0.85

Berdasarkan hasil penilaian objek analisa faktor eksternal tersebut di atas,


diperoleh kesimpulan bahwa Puskesmas Batulicin memiliki peluang untuk
dapat dikembangkan dalam bisnis pelayanan kesehatan.

C. Posisi Puskesmas Hasil Analisis Swot


Setelah melakukan evaluasi internal dan eksternal, ditentukan posisi Puskesmas
Batulicin yang akan menentukan orientasi bagi puskesmas dalam menentukan
sasaran dan strategi pengembangan usaha. Posisi Puskesmas Batulicin

18
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

ditentukan berdasarkan hasil perhitungan selisih nilai kekuatan dengan


kelemahan dan selisih nilai peluang dengan ancaman, maka puskesmas berada
pada posisi diagram 1 yang mendukung strategi “Agresif”.

Posisi tersebut menggambarkan bahwa Puskesmas Batulicin memiliki ancaman


yang dapat menggangu proses operasional Puskesmas Batulicin. Ancaman
tersebut akan dapat ditanggulangi apabila puskesmas mengoptimalkan kekuatan
yang telah dimiliki dan mengatasi beberapa kelemahan yang ada seperti pada
komitmen SDM, sarana dan prasarana, kualitas pelayanan dan
promosi/pemasaran.

Diharapkan dengan adanya perencanaan strategis bisnis dan pelaksanaannya


secara konsisten, Puskesmas Batulicin mampu untuk mengoptimalkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka memuaskan harapan
masyarakat dan stakeholders.

D. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan


Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat dikemukakan lima faktor kunci
keberhasilan,sebagai berikut:
1. Adanya fleksibilitas pengelolaan keuangan dengan tetap memperhatikan
aspek pengendalian internal yang berpihak pada kepentingan pasien.
2. Memanfaatkan kondisi geografis dan persaingan usaha untuk meningkatkan
kemampuan finansial puskesmas melalui peningkatan jumlah kunjungan
pasien.
Menerapkan standar pelayanan minimum, meliputi standar input, standar
output dan standar mutu secara konsisten sesuai kaidah ilmu kedokteran
klinik dan standar yang ditetapkan oleh departemen teknis terkait serta
melakukan evaluasi kinerja mutu pelayanan secara periodik dengan
mengembangkan sistem pengukuran data kinerja secara bertahap.
3. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan puskesmas yang ada dalam
memecahkan persoalan-persoalan elementer puskesmas melalui pendidikan
dan pelatihan.
4. Penataan kelembagaan dengan memperjelas peran dan komitmen semua
komponen puskesmas yang berfokus pada peningkatan mutu layanan serta

19
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

mengembangkan budaya kerja organisasi yang dilandasi etika kerja sesuai


pedoman perilaku yang telah ditetapkan.
5. Pemanfaatan pendanaan subsidi pemerintah secara efisien untuk memicu
peningkatan mutu layanan.

E. Pengukuran Dan Evaluasi Kinerja Tiga Tahun Terakhir


Untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja puskesmas digunakan beberapa
indikator yang dapat mewakili penilaian pada masing-masing perspektif balance
score card.Kerangka indikator kinerja yang digunakan dibatasi pada ketersediaan
data. Dimungkinkan adanya indikator-indikator lain yang lebih tepat digunakan
dalam menilai kinerja puskesmas, namun hal itu belum dapat disajikan dalam
masing-masing unit kerja yang bermanfaat dalam proses penyusunan program
dan kegiatan pada setiap penyusunan anggaran tahunan. Pengukuran dan
evaluasi kinerja tiga tahun terakhir berdasarkan perspektif balance score card
adalah sebagai berikut:
1. Perspektif Pelanggan
Salah satu kinerja pelayanan adalah memperoleh gambaran dari perilaku
atau respon dan tanggapan dari pelanggan yang dilakukan terhadap
beberapa indikator sebagai berikut:
a. Tingkat Kepuasan Pasien
Indikator ini digunakan untuk mengukur berapa tingkat kepuasan pasien
yang berkunjung ke puskesmas.

Perkembangan tingkat kepuasan pasien disajikan pada tabel di bawah ini:

Uraian: 2016 2017 2018 Rata-rata

Jumlah Survey Pasien 14.280 17.342 17.641 16.421

Jumlah Pasien yang Puas 10.496 12.977 13.562 12.345

Persentase Kepuasan 73,50% 74,83% 76,88% 75,07%


Pasien

Simpulan Tingkat Kepuasan Pasienberdasarkan data historis 3 tahun


terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan kinerja. Rata-rata
persentase kepuasan pasien mencapai 75,07% per tahun.

20
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

b. Peningkatan Kunjungan Sehat


Indikator ini bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana puskesmas
mampu meningkatkan kunjungan sehat.

Perkembangan peningkatan kunjungan sehat disajikan pada tabel di


bawah ini:

Uraian: 2016 2017 2018 Rata-rata

Jumlah Pasien Kunjungan 5.000 6.000 8.400 6.466


Sehat Tahun Lalu

Jumlah Pasien Kunjungan 6.000 8.400 18.600 11.000


Sehat Tahun Berjalan

Persentase Kunjungan 20% 40% 121,4% 60,5%


Sehat

Simpulan peningkatan kunjungan sehat berdasarkan data historis 3 tahun


terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan kinerja. Rata-rata
kunjungan sehat 60,5 % per tahun

2. Perspektif Proses Bisnis Internal


Kinerja pelayanan juga dapat diukur dari aspek teknis yang diharapkan dari
tujuan (goal) pelayanan medis, yang meliputi ketersediaan ruangan,
peralatan, dan prasarana serta pencapaian SPM yang dimiliki oleh
puskesmas. Selain itu, sebagai BLUD, puskesmas perlu menjaga kualitas
administrasi dan mampu memanfaatkan tata kelola BLUD untuk mendukung
operasionalnya.

a. Terpenuhinya Standar Pelayanan Minimum Puskesmas


Indikator ini untuk mengukur pemenuhan SPM Puskesmas. SPM
Puskesmas adalah sebagai berikut

21
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

SASARAN TARGET
CAPAIAN PERSENTA
NO INDIKATOR DALAM 1 S.D TW
S.D TW IV SE (% )
TAHUN IV
Persentasi ibu hamil mendapat
1 520 orang 520 orang 339 Orang 65,2
pelayanan ibu Hamil

Persentasi ibu bersalin mendapat 495


2 495 0rang 304 Orang 61,40
pelayanan persalinan 0rang
Persentasi bayi baru lahir
473
3 mendapatkan pelayanan bayi baru 473 Orang 322 Orang 68,1
Orang
lahir
Persentasi anak usia 0-59 bulan
4 yang mendapatkan pelayanan 2841 2841 2651 93,31
kesehatan balita sesuai standar
Persentasi anak usia pendidikan
5 dasar mendapatkan skrining 1224 siswa 1224 siswa1219 siswa 99,59 %
kesehatan sesuai standar
Persentasi warga negara Indonesia
6 usia 15-59 tahun mendapatkan 13,169 13,169 3,072 23,32%
skrining kesehatan sesuai standar
Persentasi warga negara indonesia
7 usia 60 tahun ke atas mendapat 1233 1233 254 20,6%
skrining kesehatan sesuai standar
Persentasi penderita Hipertensi
8 mendapatkan pelayanan kesehatan 4,116 4,116 806 19,58%
sesuai standar
Persentasi penderita Diabetes
9 Melitus mendapatkan pelayanan 1,277 1,277 237 18,55%
sesuai standar
Persenatasi ODGJ berat yang
10 mendapatkan pelayanan kesehatan 20 18 18 90%
jiwa sesuai standar
Persentasi orang dengan TB
11 mendapatkan pelayanan TB sesuai 17 15 15 88% (2017)
standar
Persenatsi orang berisiko terInfeksi
12 HIV mendapatkan pemeriksaan HIV 698 698 508 72,8%
sesuai standar

Hasil pengukuran pemenuhan SPM selama 3 tahun terakhir disajikan


sebagai berikut:

Uraian: 2016 2017 2018 Rata-


rata

Jumlah SPM 14 12 12 13
Puskesmas

Jumlah SPM Terpenuhi 9 2 0 3,67

22
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Persentase 64,29% 16,67% 0% 26,97%


Pemenuhan SPM

Untuk Puskesmas Batulicin berdasarkan hasil data 3 tahun terakhir


dapat disimpulkan bahwa puskesmas masih belum dapat memenuhi
SPM Puskesmas. Dengan demikian Puskesmas Batulicin masih
kurang dalam memberikan mutu pelayanan sesuai yang
dipersyaratkan.
Dari keempat indikator berkenaan dengan perspektif proses bisnis
internal tersebut menunjukkan perlu perbaikan signifikan pada indicator
prasarana, dan peralatan di Puskesmas serta indicator Standar
Pelayanan Minimum di Puskesmas.
b. Ketersediaan ruangan
Indikator ini untuk mengukur ketersediaan ruangan di puskesmas
apakah telah memenuhi persyaratan minimum pada permenkes 75
tahun 2014. Ruangan minimal yang diperlukan sesuai permenkes
adalah sebagai berikut :
1. Ruang Admistrasi Kantor
2. Ruang Kepala Puskesmas
3. Ruang Rapat
4. Ruangan PendaftaranDan Rekam Medis
5. Ruangan Tunggu
6. Ruangan Pemeriksaan Umum
7. Ruangan Tindakan
8. Ruangan KIA/KB
9. Ruangan Kesehatan Gigi Dan Mulut
10. Ruangan ASI
11. Ruangan Promosi Kesehatan
12. Ruang Farmasi
13. Ruangan Persalinan
14. Ruangan Rawat Pasca Persalinan
15. Laboratorium

23
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

16. Ruangan Sterilisasi


17. Ruangan Penyelenggara Makanan
18. Kamar mandi/WC pasien (laki-laki dan perempuan terpisah)
19. KM/Wc Petugas
20. KM/Wc Untuk Persalinan
21. Gudang Umum
22. Rumah dinas tenaga kesehatan.
23. Parkir Kendaraan Roda 2Dan 4 Serta Garasi Untuk Ambulans Dan
Puskesmas Keliling

Hasil pengukuran pemenuhan ruangan selama 3 tahun terakhir


disajikan sebagai berikut:

Uraian: 201 2017 2018 Rata-rata


6

Jumlah Ruangan Sesuai 23 23 23 16,33


Permenkes

Jumlah Ruangan Puskesmas 13 13 21 15,67

Persentase Pemenuhan 56,5 56,52 91,30% 95,96%


Ruangan 2% %

Untuk Puskesmas Batulicin berdasarkan hasil data 3 tahun terakhir


dapat disimpulkan bahwa puskesmas masih belum dapat memenuhi
standar ruangan sesuai permenkes 75 tahun 2014. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa persentase kondisi pemenuhan luas ruangan
Puskesmas Batulicin berdasarkan standar minimum sebesar 95,96 %.
c. Ketersediaan prasarana
Indikator ini untuk mengukur ketersediaan prasarana di puskesmas
apakah telah memenuhi persyaratan minimum pada permenkes 75
tahun 2014.

Hasil pengukuran pemenuhan prasarana selama 3 tahun terakhir


sesuai dengan PMK 75 tahum 2014 disajikan sebagai berikut:

24
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Uraian: 2016 2017 2018 Rata-rata

Jumlah Prasarana Sesuai 11 11 11 11


Permenkes

Jumlah Prasarana 5 5 7 5,67


Puskesmas

Persentase Pemenuhan 45,45 45,45 63,64% 51,52%


Prasarana % %

Untuk Puskesmas Batulicin berdasarkan hasil data 3 tahun terakhir


dapat disimpulkan bahwa puskesmas masih belum dapat memenuhi
standar prasarana sesuai permenkes 75 tahun 2014. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Puskesmas Batulicin masih kurang dalam
memberikan mutu pelayanan sesuai yang dipersyaratkan.
d. Ketersediaan peralatan
Indikator ini untuk mengukur ketersediaan peralatan di puskesmas
apakah telah memenuhi persyaratan minimum pada permenkes 75
tahun 2014.peralatan minimal yang diperlukan sesuai permenkes
beserta peralatan yang dimiliki rumah sakit terdapat pada lampiran
persyaratan minimum peralatan permenkes 75 tahun 2014.

Hasil pengukuran pemenuhan peralatan selama 3 tahun terakhir


disajikan sebagai berikut:
Uraian: 2016 2017 2018 Rata-rata

Persentase Pemenuhan 40% 43% 44% 42,33%


Prasarana

Untuk Puskesmas Batulicin berdasarkan hasil data 3 tahun terakhir


dapat disimpulkan bahwa puskesmas masih belum dapat memenuhi
standar peralatan sesuai permenkes 75 tahun 2014.Dengan demikian
Puskesmas Batulicinmasih kurang dalam memberikan mutu pelayanan
sesuai yang dipersyaratkan.

3. Perspektif Keuangan

25
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan puskesmas, baik dari


sumber pendanaan maupun pembiayaan. Dalam mengukur perspektif
keuangan digunakan 3 indikator sebagai berikut:
a. Pertumbuhan Pendapatan Terjaga
Indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan puskesmas menggali
pendapatan fungsional dari jasa layanan kesehatan.

Rata-rata pertumbuhan pendapatan fungsional Puskesmas Batulicin


disajikan pada tabel berikut:
Uraian: Formula % SGR

Pendapatan Tahun ini - Pendapatan Tahun Lalu

Tahun Pendapatan Pendapatan Tahun Lalu


2016 710.508.000 - 461.544.000
53,94%
461.544.000

Pendapatan Tahun ini - Pendapatan Tahun Lalu

Tahun Pendapatan Pendapatan Tahun Lalu


2017 608.620.117 -710.508.000
-0,17%
710.508.000

Pendapatan Tahun ini - Pendapatan Tahun Lalu


Pendapatan Pendapatan Tahun Lalu
Tahun
758.632.918 - 608.620.117
2018
608.620.117 24,65%

Simpulan Sales Growth Rate berdasarkan data tersebut di atas


menunjukkan kecenderungan peningkatan.

b. Perkembangan Tingkat Kemandirian Keuangan Puskesmas


Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana kontribusi
pendapatan fungsional jasa layanan terhadap total belanja.

Tingkat kemandirian keuangan Puskesmas Batulicin disajikan pada tabel


berikut:

26
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Uraian: 2016 2017 2018 Jumlah

Pendapatan
Fungsional Jasa 710.508.000 580.148.100 695.016.900 1.985.673.000
Layanan

Total Belanja
710.508.000 608.620.117 758.632.918 2.077.761.035
(APBD + APBN)

Tingkat
0% 4,91% 9,15% 4,64%
Kemandirian

Dari gambaran tiga indikator kinerja perspektif keuangan dapat disimpulkan


bahwa satu sisi pendapatan fungsional terdapat kecenderungan
meningkat, namun sisi lain puskesmas masih memiliki ketergantungan
kepada pemerintah dalam segi pembiayaan untuk pengadaan sarana dan
prasarana.
Atas dasar pengukuran kinerja internal yang diuraikan di atas, selanjutnya
data pengukuran dijadikan obyek analisis pada masing-masing perspektif
sebagai kekuatan atau kelemahan yang dimiliki puskesmas.

4. Perspektif Sumber Daya


Dalam pencapaian mutu layanan pada perspektif Sumber Daya, dibutuhkan
upaya manajemen dalam penyediaan sumber daya pelayananan. Dalam
perspektif ini terdapat 2 aspek yang dinilai, yaitu:
a. Ketersediaan Sumber Daya Manusia
Berdasarkan Analisis Jabatan yang dilakukan oleh puskesmas, kebutuhan
Sumber Daya Manusia Puskesmas Batulicin adalah sebagai Berikut :

Tabel 1. Sumber Daya Manusia di Puskesmas Batulicin


JUMLAH
No JENIS TENAGA KETERANGAN
(Orang)
A. Tenaga Kesehatan
1 Dokter Umum 4 PNS 2 , Kontrak 2

27
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

2 Dokter Gigi 2 PNS 1 , Kontrak 1

3 Perawat 22 15 PNS, 1 PTT, 2 Kontrak,


3 TKS
4 Bidan 44 14 PNS, 8 Kontrak, 23 TKS
5 Perawat Gigi 2 PNS
6 Sanitarian 0 PNS
7 Nutrisionis 2 PNS
8 Analis Kesehatan 1 PNS
9 Apoteker 2 1 Kontrak, 1 CPNS
10 Asisten Apoteker 2 2 PNS
11 Asisten Tenaga Teknis 1 1 Kontrak
Kefarmasian

Kesehatan Masyarakat 3 1 PNS, 2 Kontrak


12
Jumlah 85
B. Tenaga Non Kesehatan
1 Administrasi/Umum 3 2 PNS, 1 Kontrak
2 Pengelola Data 1 1 PNS
3 Keuangan 1 Kontrak
4 Tenaga Penunjang 2 1 Tenaga Cleaning Service
+ 1 Jaga Malam
Jumlah 7

C. STRUKTURAL
1 Kepala Puskesmas 1 PNS (Dokter)
2 Kepala Tata Usaha 1 PNS
Jumlah 2
Total 94

Data jumlah ketenagaan di Puskesmas Batulicin adalah sebagai berikut:


Uraian: Anaslisi 2019 Capaian 2019
Beban
Kerja

28
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Kepala Puskesmas 1 1 Tercapai

KepalaTata Usaha 1 1 Tercapai

Dokter Umum 7 4 Belum


Tercapai
Dokter Gigi 3 2 Belum
Tercapai
Perawat 7 22 Tercapai

Bidan 19 44 Tercapai

Perawat Gigi 7 2 Belum


Tercapai
Sanitarian 1 0 Belum
Tercapai
Nutrisionis 1 2 Tercapai

Analis Kesehatan 4 1 Tercapai

Apoteker 4 2 Belum
Tercapai
Asisten Apoteker 3 2 Belum
Tercapai
Asisten Tenaga 1 1 Belum
Teknis Kefarmasian Tercapai

Tenaga 4 3 Belum
Administrasi/Umum Tercapai

Tenaga Penunjang 3 2 Tercapai

Jumlah 39 85 43%

Dari data tersebut di atas, jumlah SDM Puskesmas Batulicin secara umum
belum mencukupi untuk mendukung operasional puskesmas, sehingga
masih diperlukan penambahan SDM sesuai dengan analisis jabatan
prasarana puskesmas.

b. Terpenuhinya seluruh persyaratan administrasi klinis bagiTenaga Klinis

29
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Salah satu ukuran penting dalam operasional puskesmas adalah


persyaratan administrasi klinis bagi tenaga klinis.
Berdasarkan Data Tenaga Klinis, jumlah Sumber Daya Manusia Tenaga
Klinis yang Wajib Memenuhi Persyaratan Administrasi Klinis Puskesmas
Batulicin adalah sebagai Berikut:
Uraian: SDM

Dokter Umum 4
Dokter Gigi 1
Perawat 22
Bidan 44
Perawat Gigi 2
Sanitarian 1
Nutrisionis 3
Analis Kesehatan 1
Apoteker 2
Asisten Apoteker 2
Asisten Tenaga Teknis Kefarmasian 1
Kesehatan Masyarakat 2

Jumlah 85

Berdasarkan data tahun terakhir menunjukkan bahwa jumlah Tenaga


Klinis Puskesmas yang Wajib Memiliki Persyaratan Administrasi Klinis di
Puskesmas Batulicin dibanding Jumlah Tenaga Klinis Yang Memiliki
Persyaratan Administrasi Klinis adalah sebagai berikut:
Uraian: Tenaga Medis Jumlah Tenaga Capaian 2019
Yang Wajib Klinis Yang
Memiliki Memiliki
Persyaratan Klinis Persyaratan
Administrasi Klinis

Dokter Umum 4 2 Belum Tercapai

Dokter Gigi 1 2 Tercapai

Perawat 22 14 Belum Tercapai

Bidan 44 27 Belum Tercapai

Perawat Gigi 2 0 Belum Tercapai

Sanitarian 1 0 Tercapai

30
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Nutrisionis 3 1 Belum Tercapai

Analis Kesehatan 1 1 Tercapai

Apoteker 2 2 Tercapai

Asisten Apoteker 2 2 Tercapai

Asisten Tenaga Tehnis 1 1 Tercapai


Kefarmasian
Kesehatan Masyarakat 2 1 Belum Tercapai

Jumlah 85 53 62,35%

Dari data tersebut di atas, Jumlah Tenaga Klinis Yang Memiliki


Persyaratan Administrasi Klinis Puskesmas Batulicin seluruh tenaga klinis
belum semua memiliki Persyaratan Administrasi Klinis yang diperlukan.

BAB IV ARAH BISNIS

31
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Dalam rangka mempersiapkan diri untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan


Badan Layanan Umum Daerah pada Tahun Anggaran 2016, Puskesmas Batulicin
telah melakukan pembenahan secara internal melalui penyatuan langkah dan gerak
yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
wilayah kerjanya.

Berdasarkan budaya/etos kerja yang telah dilaksanakan selama ini, ditetapkan nilai-
nilai luhur yang dijadikan dasar merumuskan dan menetapkan visi, misi, strategi,
kebijakan dan sasaran yang hendak dicapai selama 5 (lima) tahun ke depan,
dengan uraian di bawah ini:

A. Tata Nilai
Dalam melaksanakan tugas pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah
kerjanya, Puskesmas Batulicin berikrar untuk memberikan yang terbaik
sebagaimana dicanangkan dalam janji pelayanan.
Tata Nilai yang digunakan di Puskesmas Batulicin adalah CERDAS yang berarti:
1. Cekatan
2. Efisien
3. Ramah
4. Disiplin
5. Akuntabel
6. Santun
Dari janji dan maklumat pelayanan yang telah dicanangkan tersebut, Puskesmas
Batulicin mengusung motto atau nilai-nilai luhur yang menjadi pegangan
pelaksanaan tugas, yaitu:.
Motto Puskesmas Batulicin ramah dalam professional dalam pelayanan
kesehatan dan kepuasan anda adalah harapan kami.

B. Visi
Visi adalah suatu gambaran jauh ke depan, ke mana arah bisnis puskesmas
hendak dibawa. Gambaran ke depan tersebut dibangun melalui proses refleksi
dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen
stakeholder.
Visi Menjadi Puskesmas yang Mampu Memberikan Pelayanan Kesehatan dasar
yang Bermutu, Merata dan Inovatif

32
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Visi tersebut mengandung arti sebagai berikut:


1. Puskesmas yang bermutu mengandung arti mempunyai sistem pelayanan
yang berkualitas untuk meningkatkan kepuasan pelanggan;
2. Merata mengandung arti suatu pelayanan yang dapat dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat;

C. Misi
Misi adalah kristalisasi dari keinginan menyatukan langkah dan gerak untuk
mewujudkan visi yang telah ditetapkan.

Beberapa misi yang wajib dijadikan pegangan pelaksanaan tugas seluruh insan
Puskesmas Batulicin untuk mendukung visi tersebut, adalah:
Misi Puskesmas Batulicin adalah:
a. Menggerakkan Pembangunan di wilayah kerjanya.
b. Memelihara dan Meningkatkan Mutu, Pemerataan dan Inovasi Pelayanan
Kesehatan yang diselenggarakan
c. Memelihara dan Meningkatkan pelayanan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya.
Dalam rangka mempersiapkan diri untuk menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Tahun Anggaran 2020,
Puskesmas Batulicin telah melakukan pembenahan secara internal melalui
penyatuan langkah dan gerak yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

D. Peran Strategis Puskesmas


Dalam rangka mencapai visi dan misi yang dicanangkan tersebut, telah
ditetapkan inisiatif strategis yang selanjutnya dijabarkan dalam kebijakan-
kebijakan dengan tetap mengacu pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2021 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2021, dengan
uraian sebagai berikut:
1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat
Dalam strategi ini Puskesmas Batulicin mengarahkan segenap sumber daya
puskesmas untuk selalu meningkatkan pelayanan dalam rangka menurunkan

33
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

angka kesakitan penyakit menular dan penyakit tidak menular, dengan


kebijakan sebagai berikut:
a. Peningkatan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
b. Peningkatan penyediaan sarana kesehatan;
c. Peningkatan penyediaan prasarana dan perbekalan kesehatan.

2. Percepatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan


Dalam strategi ini diharapkan Puskesmas Batulicin menjadi pelopor dalam
memberdayakan masyarakat di lingkungan wilayah kerja melalui
terbangunnya pola hidup bersih dan sehat, meningkatkan pengetahuan di
bidang kesehatan sehingga terbentuk tingkat kesadaran, kemauan dan
mampu menolong dirinya sendiri, dengan kebijakan Peningkatan
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.

3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Kesehatan


Dalam strategi ini diharapkan Puskesmas Batulicin akan mengerahkan semua
elemen yang dimiliki untuk selalu meningkatkan kinerja sesuai standar,
mengelola kepegawaian, sistem keuangan dan aset yang lebih bardaya guna
dan berhasil guna, dengan kebijakan:
a. Peningkatan sistem manajemen pelayanan kesehatan;
b. Peningkatan dan pemerataan tenaga medis, paramedis dan non medis di
setiap desa.

4. Peningkatan Layanan Kepada Masyarakat


Dalam strategi ini diharapkan Puskesmas Batulicin menjadi rujukan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu, baik melalui
pembiayaan oleh Pemerintah Daerah ataupun Pemerintah Pusat, dengan
kebijakan Peningkatan layanan kesehatan melalui layanan jaminan
kesehatan bagi masyarakat.

E. Sasaran
Sasaran Strategis

34
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Sasaran Strategis yang ingin dicapai merupakan sasaran dari masing-masing


kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 tahun, dalam kurun waktu tahun
2020-2024.
Sasaran adalah rumusan hasil yang hendak dicapai kurun waktu masa Rencana
Strategis Bisnis, yang dituangkan melalui 4 perspektif yaitu sebagai berikut:
NO TARGET KINERJA
Perspektif Pelanggan
Meningkatkan kepuasaan dalam pelayanan yang diberikan
1
oleh puskesmas
Indeks Kepuasaan Pasien meningkat 85%

2 Terwujudnya masyarakat yang sehat dan peduli kesehatan

Jumlah Kunjungan Sehat Meningkat 5%

Perspektif Proses Bisnis Internal


1 Meningkatkan mutu layanan puskesmas
Cakupan Standar Pelayanan Minimal meningkat

a Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100%

b Cakupan Pelayanan Ibu Bersalin 100%


c Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Bau Lahir (0-28 hari) 100%

d Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita (12 -59 Bulan) 100%

Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan


e 100%
Dasar (7-15 Tahun)
Cakupan Pelayanan Kesehatan pada usia produktif (15-59
f 100%
Tahun)

g Cakupan Pelayanan Pada Usia Lanjut (≥60 Tahun) 100%

35
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Cakupan Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (≥15


h 100%
tahun)
Cakupan penderita Pelayanan Kesehatan Penderita
i 100%
Diabetes Melitus (≥15 tahun)
Cakupan Pelayanan orang dengan gangguan jiwa (odgj)
j 100%
berat
k Cakupan Pelayanan Kesehatan orang Terduga TB 100%

Cakupan pelayanan kesehatan orang dengan resiko


l 100%
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh (HIV)
2 Puskesmas menjaga kualitas administrasi dan
memanfaatkan fasilitas BLUD dalam operasionalnya
a. Tertib Laporan 100%

b. Rapat rencana bisnis anggaran dan perubahnya 100%

Puskesmas dapat memenuhi kebutuhan Fasilitas Infrastruktur


3
dan Peralatan Kesehatan bagi masyarakat

a. Tercukupinya sarana dan prasarana puskesmas menjadi 55%

b. Tercukupinya penyediaan bahan bakar 100%

4 Meningkatkan kemitraan dalam pelayanan kesehatan


a. Meningkatnya kerjasama lintas sektor 100%
b. Meningkatnya kerjasama lintas program 100%
c. Meningkatnya kerjasama jejaring layanan kesehatan 100%

Perspektif Keuangan
1 Berkembangnya tingkat kemandirian keuangan
Pertumbuhan Pendapatan Puskesmas 5%
2 Mengoptimalisasi pendapatan dan biaya
Terpenuhinya ketepatan dan kecepatan data keuangan
100%
puskesmas

Terwujudnya pengendalian biaya 100%

36
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Perspektif Sumber Daya


1 Terpenuhinya Sumber Daya Manusia di Puskesmas
Terpenuhinya sumber daya manusia di puskesmas
55%
sesuai dengan analisa jabatan
Puskesmas mewajibkan terpenuhinya kualitas/sertifikasi/persyaratan
administrasi Klinis lainya bagi tenaga klinis puskesmas
2
Tenaga klinis di puskemas wajib memiliki STR dan
SIP 100%

37
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

BAB V STRATEGI BISNIS

Dalam penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah,


strategi bisnis PuskesmasBatulicinuntuk lima tahun kedepan diharapkan dapat
menggambarkan suatu peningkatan yang cukup signifikan.

Strategi bisnis merupakan upaya-upaya yang dilakukan puskesmas untuk mencapai


tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan. Upaya-upaya tersebut dilakukan
dengan menyusun program-program kerja yang direncanakan dengan
memperhatikan kekuatan sumber dana yang dimiliki sebagaimana dituangkan dalam
proyeksi pendapatan, proyeksi belanja, proyeksi surplus/defisit, proyeksi neraca, dan
proyeksi arus kas.

A. Program Kerja Dan Kegiatan


Program merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana yang penyebarannya
secara rinci tentang langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang diperlukan.

Program kerja diarahkan pada pencapaian sasaran strategis yang merupakan


lampiran kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang dilaksanakan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, yang dalam hal ini dibedakan
menjadi 4 perspektif yaitu:
2) Perspektif Pelanggan

Program dalam perspektif pelanggan diarahkan untuk meningkatkan kepuasan


kepada pelanggan. Beberapa program dimaksud merupakan program lokalitas
kewenangan puskesmas, sebagai berikut:
b. Sasaran Strategis 1 “Meningkatkan kepuasaan dalam pelayanan yang
diberikan oleh puskesmas”

38
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

BIAYA PENANGGUNG
NO KEGIATAN
2020 2021 2022 2023 2024 JAWAB
Penyedian Kotak Saran di Puskesmas TATA USAHA
Penyedian Sudut Informasi dan Pengaduan
1
(Sindu)
Survey Indeks Kepuasaan Masyarakat 500,000 Rp 550,000 Rp 605,000 Rp 665,500 Rp 732,050

c. Sasaran Strategis 2 “Terwujudnya masyarakat yang sehat dan peduli


kesehatan”
BIAYA PENANGGUNG
NO KEGIATAN
2020 2021 2022 2023 2024 JAWAB
Pengadaan brosur/leaflet tentang jenis
2,500,000 Rp 2,750,000 Rp 3,025,000 Rp 3,327,500 Rp 3,660,250 TATA USAHA
layanan yang disediakan oleh puskesmas
1
Program Indonesia Sehat melalui
Rp 166,950,000 Rp 183,645,000 Rp 202,009,500 Rp 222,210,450 Rp 244,431,495 PROMKES
Pendekatan keluarga (PIS-PK)

39
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

B. Perspektif Proses Bisnis Internal


Program dalam perspektif proses bisnis internal diarahkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Program-
program dalam perspektif ini adalah sebagai berikut:
a. Sasaran Strategis 1 “meningkatkan mutu layanan puskesmas”
BIAYA PENANGGUNGJAW
INDIKATOR KEGIATAN
2020 Rp 2,021 Rp 2,022 Rp 2,023 Rp 2,024 AB

Terpenuhinya SPM Puskesmas Pertemuan Bidan Desa Rp 1,680,000 Rp 1,848,000 Rp 2,032,800 Rp 2,236,080 Rp 2,459,688

Cakupan Pelayanan Kesehatan


Ibu Hamil 100% Sosialisasi penyuluhan KB MKJP Rp 2,100,000 Rp 2,310,000 Rp 2,541,000 Rp 2,795,100 Rp 3,074,610

Pemutakhiran DATA KIA Rp 1,350,000 Rp 1,485,000 Rp 1,633,500 Rp 1,796,850 Rp 1,976,535

Pelayanan ANC Bumil di posyandu Rp 16,200,000 Rp 17,820,000 Rp 19,602,000 Rp 21,562,200 Rp 23,718,420

Kunjungan Rumah ibu Risti Rp 5,400,000 Rp 5,940,000 Rp 6,534,000 Rp 7,187,400 Rp 7,906,140

Pelaksanaan Kelas Ibu Rp 7,800,000 Rp 8,580,000 Rp 9,438,000 Rp 10,381,800 Rp 11,419,980

Pengambilan Data Kematian Ibu dan Neonatal Rp 5,400,000 Rp 5,940,000 Rp 6,534,000 Rp 7,187,400 Rp 7,906,140
KIA
Pembinaan Bidan Desa Rp 2,100,000 Rp 2,310,000 Rp 2,541,000 Rp 2,795,100 Rp 3,074,610

Sweeping K4 Drop Out Rp 2,700,000 Rp 2,970,000 Rp 3,267,000 Rp 3,593,700 Rp 3,953,070

Uang Harian Petugas Puskesmas / pendamping/ Pasien


Rp 22,500,000
ke RS Rp 24,750,000 Rp 27,225,000 Rp 29,947,500 Rp 32,942,250

Rp 55,000,000 Rp 60,500,000 Rp 66,550,000 Rp 73,205,000


Pemeriksaan ANC Rp 50,000,000

Sewa Mobil untuk Rujukan Bumil RESTI ke Faskes Rp 100,870,000 Rp 110,957,000 Rp 122,052,700 Rp 134,257,970
Rp 91,700,000

Pemerian Tablet Tambah Darah 0 Rp - Rp - Rp - Rp -

Pemeriksaan Laboratorium Ibu Hamil (Tes


Kehamilan, HIV, HbsAg, Syphilis, Protein Urin, 0 Rp - Rp - Rp - Rp -
ReduksiUrin, Hemoglobin,Golonga Darah)

40
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin
Cakupan ibu bersalin mendapat
Pelayanan Pra Rujukan pada komplikasi Rp 3,000,000 Rp 3,300,000 Rp 3,630,000 Rp 3,993,000 Rp 4,392,300
pelayanan persalinan 100%
Kebidanan atau neonatal
Pertolongan Persalilan di Fasyankes
Rp 140,000,000 Rp 154,000,000 Rp 169,400,000 Rp 186,340,000 Rp 204,974,000
menggunakan Jampersal
KIA
Pertolongan Persalilan di Fasyankes
Rp 100,800,000 Rp 110,880,000 Rp 121,968,000 Rp 134,164,800 Rp 147,581,280
menggunakan BPJS

Pertolongan Persalilan di Fasyankes Retribusi Rp 9,600,000 Rp 10,560,000 Rp 11,616,000 Rp 12,777,600 Rp 14,055,360

Cakupan bayi baru lahir Pelayanan Pra Rujukan pada komplikasi


mendapatkan pelayanan bayi baru Kebidanan pada neonatus Rp 3,000,000 Rp 3,300,000 Rp 3,630,000 Rp 3,993,000 Rp 4,392,300
lahir 100% KIA
Kunjungan Neonatal Rp 3,960,000 Rp 4,356,000 Rp 4,791,600 Rp 5,270,760
Rp 3,600,000
Cakupan kesehatan balita 100%
Sosialisasi Tumbuh Kembang Anak Rp 2,940,000 Rp 3,234,000 Rp 3,557,400 Rp 3,913,140 Rp 4,304,454

Petugas Gizi di Posyandu Balita dan Bumil Rp 19,800,000 Rp 21,780,000 Rp 23,958,000 Rp 26,353,800 Rp 28,989,180 GIZI

Sweeping Vitamin A Rp 2,700,000 Rp 2,970,000 Rp 3,267,000 Rp 3,593,700 Rp 3,953,070

Pemberian dan Pemantauan Tablet Tambah DarahRp 10,800,000 Rp 11,880,000 Rp 13,068,000 Rp 14,374,800 Rp 15,812,280

Pemantauan Balita BGM Rp 3,150,000 Rp 3,465,000 Rp 3,811,500 Rp 4,192,650 Rp 4,611,915

Pemantauan Bumil KEK Rp 9,000,000 Rp 9,900,000 Rp 10,890,000 Rp 11,979,000 Rp 13,176,900

Pemantauan Garam Beryodium Rp 2,700,000 Rp 2,970,000 Rp 3,267,000 Rp 3,593,700 Rp 3,953,070 LINTAS PROGRAM

Kunjungan Balita Stunting Rp 1,350,000 Rp 1,485,000 Rp 1,633,500 Rp 1,796,850 Rp 1,976,535

Pembinaan paparazi Rp 1,350,000 Rp 1,485,000 Rp 1,633,500 Rp 1,796,850 Rp 1,976,535

Surveilance dan Pelacakan Gizi Buruk Rp 900,000 Rp 990,000 Rp 1,089,000 Rp 1,197,900 Rp 1,317,690

Operasi Timbang Rp 2,700,000 Rp 2,970,000 Rp 3,267,000 Rp 3,593,700 Rp 3,953,070

Pendistribusian MP - ASI & Bumil Rp 1,350,000 Rp 1,485,000 Rp 1,633,500 Rp 1,796,850 Rp 1,976,535 GIZI

Supervisi gizi Rp 1,350,000 Rp 1,485,000 Rp 1,633,500 Rp 1,796,850 Rp 1,976,535

Pendataan Sasaran Imunisasi Rp 2,700,000 Rp 2,970,000 Rp 3,267,000 Rp 3,593,700 Rp 3,953,070

Pengambilan Vaksin Imunisasi Rp 1,800,000 Rp 1,980,000 Rp 2,178,000 Rp 2,395,800 Rp 2,635,380 PENANGGUNG


JAWAB PROGRAM
Pelayanan imunisasi di posyandu Rp 21,600,000 Rp 23,760,000 Rp 26,136,000 Rp 28,749,600 Rp 31,624,560 IMUNISASI

Sweeping imunisasi di posyandu Rp 5,400,000 Rp 5,940,000 Rp 6,534,000 Rp 7,187,400 Rp 7,906,140

41
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Cakupan kesehatan pada usia Penyuluhan dan Pemeriksaan Keamanan


Rp 2,100,000 Rp 2,310,000 Rp 2,541,000 Rp 2,795,100 Rp 3,074,610
produktif 100% Pangan Pada Kantin di Sekolah SD/Sederajat FARMASI
Penyuluhan dan Pemeriksaan Keamanan
Rp 2,100,000 Rp 2,310,000 Rp 2,541,000 Rp 2,795,100 Rp 3,074,610
Pangan Pada Kantin di Sekolah SLTP/A
PENANGGUNG
Pembinaan kader kesehatan remaja Rp 1,680,000 Rp 1,848,000 Rp 2,032,800 Rp 2,236,080 Rp 2,459,688 JAWAB PROGRAM
PKPR

Penyuluhan Gigi pd SLTP/A atau Sederajat Rp 1,800,000 Rp 1,980,000 Rp 2,178,000 Rp 2,395,800 Rp 2,635,380

Pembinaan Saka Bhakti Husada Rp 2,520,000 Rp 2,772,000 Rp 3,049,200 Rp 3,354,120 Rp 3,689,532


PENANGGUNG
Sosialisasi kesorga sekolah Rp 1,680,000 Rp 1,848,000 Rp 2,032,800 Rp 2,236,080 Rp 2,459,688
JAWAB PROGRAM
Penyuluhan Kesorga Rp 2,400,000 Rp 2,640,000 Rp 2,904,000 Rp 3,194,400 Rp 3,513,840

Pembinaan Kesehatan Kerja Rp 1,500,000 Rp 1,650,000 Rp 1,815,000 Rp 1,996,500 Rp 2,196,150


PENANGGUNG
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Rp 1,800,000 Rp 1,980,000 Rp 2,178,000 Rp 2,395,800 Rp 2,635,380 JAWAB PROGRAM
PKPR
PENANGGUNG
Pelayanan Posbindu di Sekolah Rp 1,800,000 Rp 1,980,000 Rp 2,178,000 Rp 2,395,800 Rp 2,635,380 JAWAB PROGRAM
PTM
Cakupan Warga Negara Usia 60 PENANGGUNG
Tahun keatas mendapatkan
Posyandu Lansia Rp 16,200,000 Rp 17,820,000 Rp 19,602,000 Rp 21,562,200 Rp 23,718,420 JAWAB PROGRAM
Skrining Kesehatan
LANSIA

Pemeriksaan Gula darah Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - LABORATORIUM

42
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

43
Cakupan penderita Hipertensi
mendapatkan pelayanan Pendataan penderita hipertensi Rp 1,350,000 Rp 1,485,000 Rp 1,633,500 Rp 1,796,850 Rp 1,976,535
kesehatan sesai standar

Penyuluhan PTM Rp 1,350,000 Rp 1,485,000Rencana


Rp Strategi
1,633,500 Rp Bisnis Puskesmas
1,796,850 Rp Batulicin
1,976,535

Pelayanan di Posbindu (pelaksanaan per RT


Rp 7,950,000 Rp 8,745,000 Rp 9,619,500 Rp 10,581,450 Rp 11,639,595
dan setahun sekali)
Pelayanan Kesehatan sesuai standar berupa
Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
edukasi, untuk perubahan gaya hidup

Melakukan Rujukan FRKTL sesuai kriteria Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

Pemeriksaan Kolesterol Rp 4,350,000 Rp 4,785,000 Rp 5,263,500 Rp 5,789,850 Rp 6,368,835

Cakupan penderita Diabetes


Melitus mendapatkan pelayanan Pendataan penderita diabetes meletus Rp 1,350,000 Rp 1,485,000 Rp 1,633,500 Rp 1,796,850 Rp 1,976,535 PENANGGUNG
kesehatan sesuai standar 100% JAWAB PROGRAM
PTM
Pendampingan Pasien Penderita PTM Rp 7,500,000 Rp 8,250,000 Rp 9,075,000 Rp 9,982,500 Rp 10,980,750

Penyuluhan PTM Rp 1,350,000 Rp 1,485,000 Rp 1,633,500 Rp 1,796,850 Rp 1,976,535

Pelayanan di Posbindu (pelaksanaan per RT


Rp 7,950,000 Rp 8,745,000 Rp 9,619,500 Rp 10,581,450 Rp 11,639,595
dan setahun sekali)/

Pendampingan Pasien Penderita PTM Rp 7,500,000 Rp 8,250,000 Rp 9,075,000 Rp 9,982,500 Rp 10,980,750

skrining penderita DM di Puskesmas Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

Melakukan Rujukan FRKTL sesuai kriteria Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

Penyediaan peralatan kesehatan DM


Rp 3,900,000 Rp 4,290,000 Rp 4,719,000 Rp 5,190,900 Rp 5,709,990
(pemeriksaan gula darah, reagen)
Cakupan pelayanan orang
dengan gangguan jiwa (odgj) berat Kunjungan Rumah Pasien ODGJ Rp 2,250,000 Rp 2,475,000 Rp 2,722,500 Rp 2,994,750 Rp 3,294,225 PENANGGUNG
JAWAB PROGRAM
Melakukan Rujukan FRKTL atau ke Rumah Sakit KESWA
Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Jiwa (RSJ)

44
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Cakupan pelayanan Terduga TB


100 % Ketuk Pintu TB Rp 2,310,000 Rp 2,541,000 Rp 2,795,100 Rp 3,074,610 Rp 3,382,071

Pelacakan kontak serumah , kontak tetangga,


Rp 1,980,000 Rp 2,178,000 Rp 2,395,800 Rp 2,635,380 Rp 2,898,918
kontak sosial TB Paru
PENANGGUNG
Pelacakan TB Paru mangkir Rp 1,980,000 Rp 2,178,000 Rp 2,395,800 Rp 2,635,380 Rp 2,898,918 JAWAB PROGRAM
TB
Penyuluhan TB Paru Rp 1,485,000 Rp 1,633,500 Rp 1,796,850 Rp 1,976,535 Rp 2,174,189

Ketuk Pintu TB Rp 2,100,000 Rp 2,310,000 Rp 2,541,000 Rp 2,795,100 Rp 3,074,610

Cakupan pelayanan orang


dengan resiko terinfeksi virus Sosialisasi HIV/AIDS Rp 2,310,000 Rp 2,541,000 Rp 2,795,100 Rp 3,074,610 Rp 3,382,071
yang melemahkan daya tahan
tubuh (HIV) Penyuluhan HIV/AIDS ke sekolah Rp 1,980,000 Rp 2,178,000 Rp 2,395,800 Rp 2,635,380 Rp 2,898,918

Skrenning siswa sekolah Rp 891,000 Rp 980,100 Rp 1,078,110 Rp 1,185,921 Rp 1,304,513

Skrenning pada bumil Rp 4,455,000 Rp 4,900,500 Rp 5,390,550 Rp 5,929,605 Rp 6,522,566 PENANGGUNG


JAWAB PROGRAM
Skrenning Sasaran Kunci Rp 7,425,000 Rp 8,167,500 Rp 8,984,250 Rp 9,882,675 Rp 10,870,943 HIV/AIDS

Pemeriksaan HIV pada penderita TB Rp 4,620,000 Rp 5,082,000 Rp 5,590,200 Rp 6,149,220 Rp 6,764,142

Pemantaun ODHA Rp 9,900,000 Rp 10,890,000 Rp 11,979,000 Rp 13,176,900 Rp 14,494,590

Sosialisasi HIV/AIDS Rp 2,100,000 Rp 2,310,000 Rp 2,541,000 Rp 2,795,100 Rp 3,074,610

45
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

b. Sasaran Strategis 2 “Puskesmas menjaga kualitas administrasi dan memanfaatkan fasilitas BLUD dalam
operasionalnya

Pengumpulan
Tertib Laporan Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Laporan Tepat waktu

Pengarsipan Laporan Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - TATA USAHA

Rapat pembahasan
Rapat rencana bisnis anggaran dan perubahnya Rp 8,200,000 Rp 9,020,000 Rp 9,922,000 Rp 10,914,200 Rp 12,005,620
perubahan anggaran

46
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

c. Sasaran Strategis 3 “Puskesmas dapat memenuhi kebutuhan Fasilitas Infrastruktur dan Peralatan Kesehatan
bagi masyarakat”

Perbaikan Hematologi Analyzer Rp 15,000,000 Rp 16,500,000 Rp 18,150,000 Rp 19,965,000 Rp 21,961,500

Peningkatan Program Pengadaan Alkes Rp 16,000,000 Rp 17,600,000 Rp 19,360,000 Rp 21,296,000 Rp 23,425,600


Kesehatan melalui APBD

Pembuatan Pagar Puskesmas Rp 90,000,000

Pembuatan Parkir Puskesmas Rp 30,000,000

Pemeliharaan Peralatan Rp 7,050,000 Rp 7,050,000 Rp 7,050,000 Rp 7,050,000 Rp 7,050,000

PEMBANTU PENGELOLA
Pemelihraan Gedung Puskesmas Rp 7,500,000 Rp 7,500,000 Rp 7,500,000 Rp 7,500,000 Rp 7,500,000
BARANG PUSKESMAS
Peningkatan Program
Kesehatan melalui Pengadaan AC Rp 10,000,000 Rp 20,000,000 Rp 15,000,000
Puskesmas BLUD

Pengadaan Komputer/PC Rp 10,575,000 Rp 21,150,000 Rp 21,150,000 Rp 21,150,000 Rp 21,150,000

Pengadaan Printer Rp 4,300,000 Rp 8,600,000 Rp 8,600,000 Rp 8,600,000 Rp 8,600,000

Penyedian Bahan Bakar Minyak untuk Ambulan Rp 34,800,000 Rp 38,280,000 Rp 42,108,000 Rp 46,318,800 Rp 50,950,680
Peningkatan Program
Kesehatan melalui APBD

Peningkatan Program Penyedian Bahan Bakar Minyak untuk Genset Rp 1,350,000 Rp 1,485,000 Rp 1,633,500 Rp 1,796,850 Rp 1,976,535
Kesehatan melalui
Puskesmas BLUD

47
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

d. Sasaran Strategis 3 “Meningkatkan kemitraan dalam pelayanan kesehatan”


Pergerakan
Meningkatnya kerjasama lintas sektor (100%) Pelaksanaan (P2) / Rp 25,200,000 Rp 27,720,000 Rp 30,492,000 Rp 33,541,200 Rp 36,895,320 CAMAT
Lokmin lintas sektor
Pergerakan
Meningkatnya kerjasama lintas program (100% Pelaksanaan (P2) / Rp 25,200,000 Rp 27,720,000 Rp 30,492,000 Rp 33,541,200 Rp 36,895,320
Lokmin lintas
KEPALA PUSKESMAS
Pengawasan,
Pengendalian dan Rp 9,450,000 Rp 10,395,000 Rp 11,434,500 Rp 12,577,950 Rp 13,835,745
Penilaian (P3) /
Pemberdayaan
Meningkatnya kerjasama jejaring layanan PENANGGUNG JAWAB
masyarakat melalui Rp 9,660,000 Rp 10,626,000 Rp 11,688,600 Rp 12,857,460 Rp 14,143,206
kesehatan (100%) PROGRAM/PROMKES
pelatihan kader

C. Perspektif Keuangan
Program dalam perspektif keuangan selain diarahkan untuk mendukung penyediaan pelayanan, juga diarahkan kepada
upaya-upaya untuk mencapai kemandirian puskesmas. Program-program dalam perspektif ini dirancang sebagai berikut:

Sosialasi Pentingnya JKN/KIS untuk meningkatkan


Rp 11,340,000 Rp 12,474,000 Rp 13,721,400 Rp 15,093,540 Rp 16,602,894 TIM P CARE JKN
kepeserataan JKN/KIS di Faskes Batulicin

Pemberlakuan tarif parkir bagi pasien di Puskesmas Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - TATA USAHA


Batulicin

Pelatihan Manajemen sistem pelaporan capaian kinerja


Rp 3,000,000 Rp 3,500,000
dan keuangan

TATA USAHA
Cetak dan Penggandaan / Fotocopy Rp 31,250,000 Rp 34,375,000 Rp 37,812,500 Rp 41,593,750 Rp 45,753,125

Pengadaan ATK Rp 57,912,000 Rp 63,703,200 Rp 70,073,520 Rp 77,080,872 Rp 84,788,959 48

KEPALA PUSKESMAS DAN


Pemeriksaan keuangan secara berkala / Bintek BLU Rp 4,200,000 Rp 4,620,000 Rp 5,082,000 Rp 5,590,200 Rp 6,149,220
TATA USAHA
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

D. Perspektif Sumber Daya


Program dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diarahkan pada usaha untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
akan ketersediaan tenaga kesehatan yang berkualitas. Program-program tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sasaran Strategis 1 “Terpenuhinya Sumber Daya Manusia di Puskesmas”

Perekrutan / Pengadaan Dokter Umum 1 orang Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

Perekrutan / Pengadaan Dokter Gigi 1 orang Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

Peningkatan Program
Kesehatan melalui APBD Perekrutan / Pengadaan tenaga perawat gigi 1 orang Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
TATA USAHA

Perekrutan / Pengadaan tenaga Administrasi 2 orang Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

Perekrutan / Pengadaan Cleaning Service 1 orang Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

Peningkatan Program
Perekrutan / Pengadaan tenaga parkir 1 orang Rp 800,000 Rp 880,000 Rp 968,000 Rp 1,064,800 Rp 1,171,280
Kesehatan melalui
Puskesmas BLUD
49
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

b. Sasaran Strategis 1 “Puskesmas mewajibkan terpenuhinya kualitas/sertifikasi/persyaratan administrasi Klinis


lainya bagi tenaga klinis puskesmas”

Mendata tenaga klinis yang memiliki STR dan SIP Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -


Peningkatan Program
Kesehatan melalui TATA USAHA
Puskesmas BLUD

Memberikan Sanksi pada tenaga klinis yang tidak


Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
memiliki STR dan SIP dengan tidak membayarkan jaspel.

50
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

B. Proyeksi Operasional
1) Pendapatan
Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas Batulicin sebagai
sebuah Badan Layanan Umum Daerah terdiri dari:
a. Penerimaan dari jasa layanan;
b. Hibah/donasi/kerja sama dengan mitra dari dalam/luar negeri;
c. Rupiah murni yang berasal dari Pemerintah
Kabupaten/Provinsi/Pusat.
d. Pendapatan BLUD yang Sah

Uraian lebih lanjut dari masing-masing jenis pendapatan sebagai


berikut:
a. Penerimaan dari jasa layanan
Penerimaan dari jasa layanan yang dikelola oleh Puskesmas
Batulicin terdiri atas tiga kelompok besar, yaitu penerimaan yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan:
1. Pelayanan medis;
2. Pelayanan penunjang medis;
3. Pelayanan lainnya.

Penerimaan dari jasa layanan tersebut akan dikelola secara


profesional sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pengembangan sesuai
dengan standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan dengan
mengedepankan pengelolaan sumber daya yang ekonomis, efisien
dan efektif sesuai dengan praktek bisnis yang sehat.

51
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Proyeksi penerimaan dari kegiatan pelayanan medis, penunjang medis


dan penerimaan lainnya terinci sebagai berikut:

Proyeksi
No Uraian Jumlah
2020 2021 2022 2023 2024
1 Pelayanan Medis 110,000,000 121,000,000 133,100,000 146,410,000 161,051,000 671,561,000

2 Penunjang Medis (Kunjungan Lab) 33,000,000 36,300,000 39,930,000 43,923,000 48,315,300 201,468,300

3 Penerimaan Lainnya (JKN) 940,756,100 1,034,831,710 1,138,314,881 1,149,694,881 1,160,694,881 5,424,292,453

Jumlah 1,083,756,100 1,192,131,710 1,311,344,881 1,340,027,881 1,370,061,181 6,297,321,753

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Proyeksi


penerimaan dari kegiatan pelayanan medis, penunjang medis dan
penerimaan lainnya puskesmas batulicin untuk 5 tahun kedepan
terdapat kenaikan dari tiap tahunnya,sehingga dapat mendorong
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
pengembangan sesuai dengan standar pelayanan minimum yang telah
ditetapkan dengan mengedepankan pengelolaan sumber daya yang
ekonomis, efisien dan efektif sesuai dengan praktek bisnis yang sehat.

1. Proyeksi Pinjaman, Hibah/Donasi/Kerja sama dan Rupiah


Murni (DPA)

Proyeksi
No. Uraian:
2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah

1 Pinjaman Luar Negeri - - - - - -

2 Hibah/donasi/kerja sama - - - - - -

3 Rupiah Murni (DPA) 461,544,000 710,508,000 608,620,117 758,632,918 709,500,000 461,544,000

Jumlah 461,544,000 710,508,000 608,620,117 758,632,918 709,500,000 461,544,000

52
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Proyeksi pinjaman, hibah/donasi/kerja sama tidak diproyeksikan


karena melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.
Sedangkan proyeksi pendapatan berupa rupiah murni merupakan
jumlah yang dianggarkan akan diterima yang berasal dari:
- APBD Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu;
- APBN untuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

2. Grafik Pertumbuhan Pendapatan

Proyeksi 2019 (jan s.d


No. Uraian: 2015 2016 2017 2018 ags) Jumlah
1 Pelayanan medis 11,835,000 25,562,000 71,136,000
Penunjang
2 medis 2,400,000 6,245,000 18,815,000

Penerimaan
3 lainnya 14237017 31809018 89951000
Rupiah Murni
4 (DPA) 461,544,000 710,508,000 580,148,100 695,016,900 529,598,000 461,544,000

Jumlah 1.524.980,00 461,544,000 710,508,000 608,620,117 758,632,918 709,500,000

53
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Rp800,000,000

Rp700,000,000

Rp600,000,000

Rp500,000,000
Pelayanan Medis
Rp400,000,000 Penunjang Medis
Penerimaan lainnya
Rp300,000,000 Rupiah Murni (DPA)

Rp200,000,000

Rp100,000,000

Rp-
2015 2016 2017 2018 2019

1) Belanja
Jenis belanja sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum adalah sebagai berikut :
1. Belanja Operasi, dengan rincian belanja yang terdiri atas: Belanja
Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Bunga, dan Belanja Lain-lain.
2. Belanja Modal, dengan rincian belanja yang terdiri atas: Belanja Aset
Tetap, Belanja Aset Tetap Lainnya, dan Belanja Aset Lainnya.
3. Belanja Lain-Lain/Tak Terduga.

Belanja yang diproyeksikan disesuaikan dengan kebutuhan


pengembangan puskesmas untuk 5 (lima) tahun mendatang dengan
mengedepankan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya
diproyeksikan sebagai berikut:

54
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Proyeksi
No. Uraian:
2020 2021 2022 2023 2024 Jumlah
Anggaran
190,0 214, 235,40 258,94 284,83 1,183,17
1 Belanja
00,000 000,000 0,000 0,000 4,000 4,000
Operasi
Anggaran
100,0 110, 121,00 133,10 146,41 610,51
2 Belanja
00,000 000,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Modal
Anggaran
660, 726,00 798,60 809,72
3 Belanja
600,000,000 000,000 0,000 0,000 0,000 3,594,320,000
Lain-lain

Jumlah 1,190,640,00
890,000,000 984,000,000 1,082,400,000 1,240,964,000 5,388,004,000
0

900,000,000

800,000,000

700,000,000

600,000,000

500,000,000 Anggaran Belanja Operasi


Anggaran Belanja Modal
400,000,000
Anggaran Belanja lain - lain

300,000,000

200,000,000

100,000,000

-
2020 2021 2022 2023 2024

C. Laporan Operasional
Berdasarkan data proyeksi pendapatan dan proyeksi belanja tersebut,
maka Laporan Operasional selama 5 tahun ke depan diproyeksikan
sebagai berikut :
  2020 2021 2022 2023 2024

Pendapatan          

  Jasa Layanan
940,756,100 1,034,831,710 1,138,314,881 1,149,694,881 1,160,694,881

55
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

  APBD          
Pendapatan BLUD
 
yang Sah          

Jumlah Pendapatan          

Biaya          

  Biaya Operasional          

  Pegawai          

  Barang dan Jasa          

  Lain-lain          

  Biaya Non Operasional          

  Biaya Lain-Lain          

Jumlah Biaya          

Surplus/Defisit          

D. Proyeksi Neraca
Sebagai gambaran tingkat kesehatan organisasi, maka Puskesmas
Batulicin memproyeksikan Neraca dengan gambaran sebagai berikut:
Proyeksi Neraca (ribuan rupiah)
No. Uraian:
2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah

1. Kas dan 123,95 272,7 292,55 155,95 229,80 123,95


Bank 0,182 24,689 8,481 1,578 7,264 0,182

2. Piutang            

Persediaan
20,437,200 80,000,000 113,742,900 102,141,500 34,244,250 20,437,200

Aset Tetap 18,700 21,9 175,82 27,28 18,700


 
,000 38,100 9,400 6,100 ,000

Dana 123,95 272,7 292,55 155,95 229,80 123,95


Cadangan 0,182 24,689 8,481 1,578 7,264 0,182

Aset
           
Lainnya

Jumlah
Aset

Kewajiban
Jangka

56
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Pendek

Kewajiban
Jangka
Panjang

Ekuitas
Dana

Jumlah
Kewajiban
dan Ekuitas

E. Proyeksi Arus Kas


Sebagai gambaran tingkat kesehatan organisasi, maka Puskesmas
Batulicin memproyeksikan Arus Kas dengan gambaran sebagai berikut:
Proyeksi Arus Kas (ribuan rupiah)

Uraian: 2015 2016 2017 2018 2019

Arus Masuk Kas Opsi:

- Lain2 PAD Yang Sah

- DPA

- Lainnya - - - - -

Jumlah

Arus Keluar Kas Opsi:


347,20 426,3 423,33 494,57 286,70
- Belanja Pegawai
8,400 04,800 8,860 0,140 5,800
18,70 21,9 175,82 27,28
- Belanja Barang  
0,000 38,100 9,400 6,100
347,20 426,3 423,33 494,57 286,70
- Belanja Tak Terduga
8,400 04,800 8,860 0,140 5,800

Jumlah

Arus Kas Bersih Opsi

Arus Masuk Kas Investasi:

57
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

- Penjualan AT ..... - - - - -

- Penjualan Aset Lainnya - - - - -

Jumlah - - - -

Arus Keluar Kas Investasi: - - - - -

- Belanja AT ..... - - - - -

- Belanja AT Lainnya - - - - -

- Belanja Aset Lainnya - - - - -

Jumlah - - - -

Arus Kas Bersih Investasi - - - -

Arus Masuk Kas Pbiayan:

- Pencairan Dana Cad. - - - - -

- Pinjaman Dalam Negeri - - - - -

- Penerimaan Kembali Pinjaman - - - - -

Jumlah - - - -

Arus Keluar Kas Pbiayan: - - - - -

- Pembentukan Dana Cad. - - - - -

- Pembayaran Pokok Pinjaman - - - - -

- Pemberian Pinjaman - - - - -

Jumlah - - - -

Arus Kas Bersih Pbiayan - - - -

Kenaikan/(Penurunan) Kas

Saldo Awal Kas

Saldo Akhir Kas

Terdiri dari:

58
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

- Saldo Akhir Kas di Bend. Peng

- Saldo Akhir Kas di Bend. Pen

- Saldo Akhir Kas di Kas

Jumlah Total

F. Proyeksi Rasio Keuangan

1. Rasio Kas

Rasio kas adalah indicator yang menunjukan kemampuan


puskesmass dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini
diperoleh dengan membandingkan kas yang dimiliki oleh puskesmas
dengan kewajiban jangka pendeknya.
Kas dan Setara Kas x 100%
Kewajiban Jangka Pendek

Semakin besar rasio kas yang dimiliki, maka akan semakin besar
kemampuan puskesmas dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.

Proyeksi rasio kas untuk puskesmas Batulicin adalah sebagai berikut :


Keterangan 2020 2021 2022 2023 2024
Kas dan Setara
Kas          
Kewajiban Jangka
Pendek          
Rasio Kas          

2. Rasio Lancar

Rasio lancar adalah indicator yang menunjukan kemampuan


puskesmass dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini
diperoleh dengan membandingkan asset ancar yang dimiliki oleh
puskesmas dengan kewajiban jangka pendeknya.

59
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

Aset Lancar x 100%


Kewajiban Jangka Pendek

Semakin besar rasio lancar yang dimiliki, maka akan semakin besar
kemampuasn puskesmas dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.

Proyeksi rasio lancar untuk puskesmas Batulicin adalah sebagai


berikut :
Keterangan 2020 2021 2022 2023 2024
Aset Lancar          
Kewajiban Jangka
Pendek          
Rasio Lancar          

3. Perputaran Persediaan

Perputaran Persediaan adalah indikator yang menunjukan


kemampuan puskesmas dalam menjaga proporsi persediaanya agar
tidak terlalu lama atau terlalu cepat untuk digunakan. Rasio ini
diperoleh dengan membandingkan Total Persediaan yang dimiliki oleh
puskesmas dengan seluruh pendapatanya.
Total Persediaan x 365 Hari
Pendapatan BLUD (Termasuk
APBD/N)

Proyeksi Perputaran Persediaan untuk puskesmas Batulicin adalah


sebagai berikut :
Keterangan 2020 2021 2022 2023 2024
Total Persediaan 112,000,000 123,000,000 136,000,000 146,000,000 156,000,000
Pendapatan BLUD          
Perputaran Persediaan          

60
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Batulicin

BAB VI PENUTUP

Rencana Strategis Puskesmas Batulicin menjadi komitmen kinerja yang akan


dilaksanakan oleh seluruh jajaran yang ada di Puskesmas Batulicin dan
dijabarkan dalam bentuk Rencana Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja
sebagai alat komitmen kepada Kepala Daerah.

Rencana Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja yang merupakan turunan


dari Rencana Strategis dengan target tahunan yang harus dilaksanakan dan
dicapai oleh jajaran puskesmas, dalam pelaksanaannya harus tetap
memperhatikan tujuan kepuasan pelanggan, karena dengan status BLUD
puskesmas punya komitmen untuk mencapai kepuasan pelanggan demi
untuk mempertahankan customer loyality.

Hasil implementasi perencanaan tersebut akan dilakukan evaluasi kinerja


internal dan akan dilaporkan selain kepada Kepala Daerah, juga kepada
publik dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
sehingga seluruh pihak dapat mengakses akuntabilitas Puskesmas dengan
mudah.

61

Anda mungkin juga menyukai