Anda di halaman 1dari 2

Tugas Pelayanan Publik

1. Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan:


a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

2. Pelayanan Publik dibahas dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 pasal 34, dimana
dalam pasal tersebut menyebutkan, pelaksana dalam menyelenggarakan pelayanan publik
harus berperilaku sebagai berikut;
Adil dan tidak diskriminatif, pelaksana harus bersikap adil dan tidak membeda-bedakan
masyarakat dalam memberikan pelayanan yang optimal. Melakukan pelayanan sesuai
standar tanpa memandang ras, suku, agama, maupun status sosial. Cermat, artinya selalu
teliti dan berhati-hati dalam setiap kegiatan pelayanan sehingga dapat menghindari
kelalaian.
Berperilaku santun dan ramah, yakni dengan bertutur kata lembut, hangat dan kekeluargaan
sehingga masyarakat merasa nyaman. Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang
berlarut-larut, yang berarti mampu mengambil keputusan secara cepat dengan
pertimbangan yang matang.
Kemudian profesional, melakukan pelayanan sesuai protokol dan peraturan dalam bidang
yang dijalaninya. Profesional akan menerima upah atas jasa sesuai dengan semestinya.
Tidak mempersulit, artinya bekerja cepat tidak berbelit-belit yang memudahkan
masyarakat mendapatkan pelayan prima. Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar,
melakukan perintah atasan yang membawa manfaat selama tidak melanggar aturan dan
norma.
Pelayan publik juga wajib menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas institusi
penyelenggara, bertanggung jawab atas tugas, jabatan dan fasilitas yang diberikan serta
memanfaatkannya untuk kepentingan pelayanan dan menjaga dan merawat nama baik
instansi. Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib dirahasiakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.Terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk
menghindari benturan kepentingan, dimana tidak ada kerahasiaan dalam pengambilan
keputusan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan agar terciptanya harmonisasi baik antar
pemberi pelayanan maupun kepada masyarakat penerima layanan.
Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan publik, artinya
menggunakan fasilitas yang diberikan serta memanfaatkannya untuk kepentingan
pelayanan, bukan untuk kepentingan pribadi apalagi mengganggu kepentingan umum.
Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam menanggapi permintaan
informasi serta proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat, apalagi saat ini banyak
media yang memberikan informasi keliru dan menjatuhkan, sehingga harus jeli dalam
menyaring sehingga dapat berbagi informasi bersumber yang valid.
Pelayan publik tidak boleh menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau kewenangan
yang dimiliki, baik untuk kepentingan pribadi maupun golongan tertentu. Berprilaku sesuai
dengan kepantasan, artinya tidak menyalahi aturan dan sesuai norma yang berlaku, serta
tidak menyimpang dari prosedur.
Perilaku pelaksana yang sesuai dalam menyelenggarakan pelayanan publik akan
memberikan rasa nyaman dan rasa percaya pada pemerintah. Sedangkan perilaku
pelaksana yang tidak sesuai akan memberikan masyarakat rasa tidak percaya dan
menganggap kerja pemerintah buruk.
Sebagai contoh, misalnya, ada masyarakat yang ingin membuat suatu dokumen, pelaksana
dapat memberikan penjelasan yang tidak berbelit-belit dan mudah dipahami, dapat
menyelesaikan sesuai dengan kurun waktu yang telah ditentukan, memberikan produk
layanan yang benar, tepat dan sah, memberikan kepastian hukum dan rasa aman,
bertanggung jawab, memberikan pelayanan yang santun dan ramah.

Anda mungkin juga menyukai