Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. LATAR BELAKANG

Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan upaya negara


untuk memenuhi kebutuhan dasar dari hak-hak setiap warga
negara atas barang, jasa,dan pelayanan administrasi yang
disediakan oleh penyedia penyelenggarapelayanan publik. Terkait
dengan pelayanan publik yang dimaksud, Undang-Undang Dasar
1945 mengamanatkan kepada negara untuk memenuhi
kebutuhandasar setiap warga negara demi kesejahteraannya,
sehingga efektivitaspenyelenggaraan suatu pemerintahan sangat
ditentukan oleh baik buruknyapenyelenggaraan pelayanan publik.
Disadari bahwa kondisi penyelenggaraanpelayanan publik saat ini
masih dihadapkan pada sistem pemerintahan yang belumefektif
dan efisien serta kualitas sumber daya aparatur manusia yang
belummemadai. Hal ini terlihat dari masih banyaknya keluhan dan
pengaduan darimasyarakat baik secara langsung maupun melalui
media masa, terkait denganprosedur yang berbelit-belit, tidak ada
kepastian jangka waktu, biaya yang harusdikeluarkan, persyaratan
yang tidak transparan, petugas yang tidak profesional,sehingga
menimbulkan citra yang kurang baik terhadap pemerintah.

Saat ini banyak pelanggan yang sangat menuntut pelayanan


prima diinstansi pelayanan publik, baik milik swasta maupun
pemerintah. Pelayananpelanggan yang bermutu merupakan kunci
sukses dan dasar untuk membangunkeberhasilan dan kepercayaan
pelanggan. Yang disayangkan, sebagian besarorganisasi masa kini
hanya berorientasi pada sisi teknis kinerja instansi dan
hanyameluangkan waktu sangat minim bagi sisi manusiawi.
Berinteraksi denganpelanggan secara efektif membutuhkan
berbagai prinsip, metode, serta keahlianyang perlu dikenali,
dipelajari, dan diterapkan. Sikap dan keahlian akanmenentukan

1
bentuk pelayanan pelanggan yang bermutu (quality
customerservice). Motivasi untuk melakukan yang terbaik
merupakan bekal paling pentingbagi setiap pegawai dalam
meningkatkan quality customer service.

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar


masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh
pemerintah sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undang
Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) “Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan” dan Pasal 34 ayat (3) “Negara bertanggung
jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak”.

Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk


masyarakat yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah
Puskesmas.Fasilitas pelayanan kesehatan ini merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat dalam membina peran serta
masyarakat juga memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat. Dengan kata lain Puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggung awab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan


fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upayakesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkatpertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif,untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginyadi wilayah kerjanya. Di dalam penyelenggaraan
PuskesmasGandusariperlu ditata ulang untuk
meningkatkanaksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas
pelayanandalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakatserta mensukseskan program jaminan
sosialnasional.Pelayanan kesehatan dalam program Jaminan

2
Kesehatan Nasional diberikan secara berjenjang, efektif dan efisien
dengan menerapkan prinsip kendali mutu dan kendali biaya.

Puskesmas Gandusari pada saat ini merupakan FKTP Rawat


Inap yang berdomisili di Kecamatan Gandusari yang memiliki
jumlah penduduk sebesar 50667 jiwa dengan pendapatan kapitasi
Puskesmas Gandusari dipergunakan untuk kebutuhan operasional
Puskesmas disamping juga memperoleh dukungan anggaran dari
Dinas kesehatan dalam bentuk belanja pegawai, belanja obat dan
alat perbekalan kesehatan. Seiring dengan meningkatnya
pendapatan dan kualitas pelayanan, Puskesmas Gandusari
berkeinginan untuk mendorong peningkatan kinerja melalui
pelayanan UKM maupun UKP dengan menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PK-BLUD).

Sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor


440/8130/SJ tahun 2013tentang Optimalisasi Pelaksanaan
Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas diharapkan segera
menerapkan PPK-BLUD sesuai dengan amanat UU No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan.Penerapan PPK-BLUD tersebut bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
secara berjenjang, efektif dan efisien dengan menerapkan prinsip
kendali mutu dan kendali biaya.

Peningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan


yang diharapkan oleh Puskesmas Gandusari memerlukan
fleksibilitas dalam hal penyediaan barang dan/atau jasa antara lain
pengadaan obat dan perbekalan kesehatan, penyediaan makan dan
minum pasien serta pengelolaan dana operasional untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat.Penerapan PPK-BLUD
pada Puskesmas Gandusari merupakan upaya untuk
mengoptimalkan peningkatan kesehatan kepada masyarakat, yang
selama ini mengalami kendala dalam hal pencairan anggaran
operasional, sehingga tidak fleksibel dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.

3
Guna meningkatkan daya saing Puskesmas maka perlu
adanya penerapan praktek bisnis yang sehat dalam bentuk
penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah
manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang
bermutu dan berkesinambungan. Sebagai tolok ukur pelayanan
kesehatan yang bermutu oleh Puskesmas PPK-BLUD maka
ditetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Implementasi SPM
tersebut memerlukan dukungan Rencana Strategis Bisnis (RSB)
yang memuat Rencana Bisnis Anggaran (RBA) serta laporan
keuangan dan kinerja yang disusun dan disajikan sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta
laporan keuangan dan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.

Agar Puskesmas Gandusari dapat mengelola keuangan


sebagai PPK-BLUD maka harus memenuhi persyaratan substantif,
teknis, dan administrative sebagaimana tertuang dalam PP No.
23/2005 pasal 4 tentang Persyaratan administrative yang harus
dipenuhi apabila instansi pemerintah yang bersangkutan dapat
menyajikan seluruh dokumen berikut :

1. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja


pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat
2. Pola tata kelola
3. Rencana strategi bisnis
4. Laporan keuangan pokok
5. Standar pelayanan minimum, dan
6. Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk
diaudit secara independen.

Persyaratan teknis terpenuhi apabila:

1. Kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan fungsinya layak


dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLU
sebagaimana direkomendasikan oleh menteri/pimpinan
lembaga/kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya; dan

4
2. Kinerja keuangan satuan kerja instansi yang bersangkutan
adalah sehat sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen
usulan penetapan BLU.

Dalam pola pengelolaan keuangan BLU sesuai Peraturan


Pemerintah No. 23/ 2005, Puskesmas diberikan beberapa
keleluasaan atau fleksibilitas.Tetapi sebagai pengimbang,
Puskesmas dikendalikan secara ketat dalam perencanaan,
penganggaran dan pertanggung jawabannya.Mengingat hal tersebut
diatas maka Puskesmas Gandusari menyusun Rencana Strategi
Bisnis untuk mencapai visi dan tujuannya untuk lebih
mengembangkan pelayanan perorangan dengan tetap tidak
meninggalkan fungsi sosial yang tercermin dalam pelayanan umum.

1. 2. TUJUAN

Penyusunan Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Gandusari,


bertujuan:

1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan administratif Pola


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum berdasarkan
PP No. 23 tahun 2005 pasal 4.
2. Mengarahkan kebijakan alokasi sumberdaya Puskesmas
Gandusari untuk mewujudkan Visi Organisasi
3. Sebagai pedoman, landasan dan referensi dalam menetapkan
skala prioritas Rencana Bisnis Anggaran Tahunan. Hal
tersebut berdasar pada PP No. 23 tahun 2005 pasal 10, yakni
:
a. BLU menyusun Rencana Strategi Bisnis lima tahunan
dengan mengacu pada Rencana Strategi Kementrian
Negara/ Lembaga (Rentsra-KL) atau Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

b. BLU menyusun RBA tahunan dengan mengacu pada


Rencana Strategi Bisnis sebagaimana dimaksud ayat 1

c. Sebagai alat pengendalian organisasi

5
1. 3. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

Pengertian Rencana Strategi Bisnis adalah suatu proses


untuk membantu suatu orgnisasi dalam mengidentifikasi apa yang
ingin mereka capai dan bagaimana seharusnya mereka mencapai
hasil yang bernilai. Dengan menggunakan RSB perusahaan dapat
memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan
kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.

Dalam PP No. 23/2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan


BLU pada penjelasan pasal 4 ayat 4 dan Permendagri No. 61/ 2007
disebutkan bahwa ruang lingkup RSB mencakup antara lain
pernyataan visi, misi, program strategis dan pengukuran
pencapaian kinerja.

Tahapan dalam Manajemen Strategis (Fred R. David, 2004 :


6-7) Perumusan strategi : Meliputi kegiatan untuk mengembangkan
visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman
eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan
internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi,
membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, serta
memilih strategi tertentu untuk digunakan

1. 4. KONSEPSI DASAR

Puskesmas sebagai unsur pelayanan kesehatan yang paling


dasar melaksanakan fungsi kesehatan masyarakat yang bersifat
publik (Public Health) serta sedikit fungsi kesehatan kuratif. Dalam
bahasan RSB ini yang akan dikembangkan adalah fungsi kesehatan
perorangan, namun demikian dalam hal perencanaan keuangan
jangka panjang tetap dimasukkan kegiatan pelayanan kesehatan
masyarakat.

Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis


merupakan sebuah siklus yang terus berlangsung dalam
organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas perencanaan,
pengukuran, evaluasi dan pelaporan yang akan dijadikan umpan

6
balik untuk perencanaan selanjutnya. Pengelolaan pelayanan
kesehatan pada Puskesmas menuntut kecermatan, keakuratan dan
kecepatan pengambilan keputusan karena menyangkut
kepentingan hidup matinya pelanggan oleh karena itu perencanaan
Puskesmas memiliki fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang
mensyaratkan pemenuhan implementasi siklus tersebut dalam
pelaksanan pengelolaan kinerjanya.Konsepsi dasar penyusunan
RSB Puskesmas Gandusari dapat dilihat pada skema berikut:

1. 5. METODOLOGI

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Gandusari disusun


dengan memanfaatkan dokumen - dokumen yang tersedia,
pengamatan, wawancara kepada karyawan yang terkait dan
menyebarkan formulir pengumpulan data yang dilakukan oleh Tim.
Seluruh isi materi RSB Puskesmas Gandusari telah ditelaah dan
dibahas secara transparan. Adapun metode penyusunan RSB
Puskesmas Gandusari dengan menggunakan Analisis SWOT.

Metode analisis SWOT, yaitu pengumpulan data dari sisi


lingkungan internal Puskesmas maupun eksternal Puskesmas. Dari
sisi internal, maka akan dapat diperoleh mengenai apa yang

7
menjadi kekuatan (Strenght) Puskesmas untuk tetap bertahan
menghadapi pesaing - pesaingnya serta untuk mengetahui
kelemahan (weakness) Puskesmas agar dapat dicarikan jalan
keluarnya sehingga kelemahan dapat dijadikan suatu kekuatan
Puskesmas. Sedangkan dari sisi eksternal Puskesmas, maka akan
diperoleh informasi tentang peluang ( opportunity ) yang akan
dimanfaatkan serta ancaman ( threat ) yang akan datang dan mesti
dicarikan solusi dalam menghadapinya.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat


memaksimalkan kekuatan ( Strength),dan peluang (Opportunities ),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weakness),dan ancaman ( Treath ). Analisis ini menunjukkan
bahwa kinerja Puskesmas dapat ditentukan oleh faktor internal dan
eksternal.

Adapun aspek yang dianalisis meliputi :

1. Aspek Pelayanan
2. Aspek Sumber Daya Manusia
3. Aspek Sarana dan Prasarana
4. Aspek Keuangan

Anda mungkin juga menyukai