Anda di halaman 1dari 99

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Berdasarkan Undang undang No. 25 tahun 2005 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Permendagri No. 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tatacara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah, Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tatacara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat
dengan Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan
Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra Perangkat
Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan
pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan
Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas
dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman
kepada RPJMD dan bersifat indikatif
Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah
Daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK – BLUD) dan dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip efisiensi dan produktivitas. Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandung selanjutnya disingkat RSUD Kota Bandung telah
menerapkan BLUD pada tahun 2010 dan berdasarkan Peraturan
Wali Kota Bandung Nomor 199 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Walikota Nomor160 Tahun 2017 tentang Pembentukan,

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 1


Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi serta Tatakerja
Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan dilingkungan Pemerintah
Kota Bandung, RSUD Kota Bandung merupakan UPT pada Dinas
Kesehatan Tahun 2019.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dan
Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Jawa Barat Nomor
445.1/Kep./Kep/36/041030/DPMPTSP/2017 Tentang Izin
Operasional Rumah Sakit Umum Kelas B.
Dalam penyusunan Renstra diatur dalam Permendagri Nomor
79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah yang
menyebutkan Unit Pelaksanan Teknis Dinas yang menerapkan BLUD
menyusun Renstra sesuai ketentuan perundang-undangan sebagai
bagian dari Renstra PD dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Bandung
yang memuat Rencana Pengembangan Layanan, Strategi dan Arah
Kebijakan, Rencana Program dan Kegiatan, dan Rencana Keuangan.
Demikian halnya dengan RSUD Kota Bandung, perkembangan
RSUD Kota Bandung menjadi PPK–BLUD dengan status BLUD
Penuh merupakan peluang yang sangat baik bagi kelangsungan
hidup RSUD Kota Bandung dimasa yang akan datang terutama
adanya fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan yang tidak hanya
kewenangan dalam penggunaan anggaran tetapi lebih dari itu
adanya kewenangan dalam pengelolaan kas untuk pengelolaan utang
piutang, kewenangan pengadaan barang atau jasa untuk
pengelolaan barang diberikan pada RSUD yang melaksanakan PPK
BLUD. Kebutuhan dokumen perencanaan pada sebuah organisasi
bisnis pada umumnya dilatar belakangi upaya mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Lingkungan bisnis yang terus berubah,
memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat memetakan
pengaruh kekuatan-kekuatan terhadap arah organisasi. Dengan
mendasarkan pada pemetaan kekuatan tersebut, akan dijadikan

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 2


bahan penyusunan dokumen perencanaan yang diharapkan benar-
benar mampu menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan
antisipatif yang dapat dijadikan dasar penetapan keputusan strategis
untuk kepentingan pencapaian visi organisasi sehingga
meningkatkan citra RSUD Kota Bandung agar mendapatkan
legitimasi dalam pencapaian visi, dan/ atau berkompetisi
memenangkan persaingan mencapai visi sosio-ekonominya.
Demikian juga yang terjadi pada provider pelayanan kesehatan
pada RSUD. Tantangan dan tekanan RSUD akan selalu muncul
sesuai dengan perkembangan teknologi kedokteran, perkembangan
jenis penyakit dan tuntutan masyarakat tentang perbaikan mutu
layanan serta perkembangan era Jaminan Kesehatan Nasional yang
sangat berpengaruh saat ini terhadap pembiayaan kesehatan yang
mengarah kepada Universal Health Coverage (UHC) dimana Rumah
Sakit (RS) harus memiliki kemampuan kendali mutu dan kendali
biaya.
Bagaimana perencanaan diarahkan untuk mencapai standar
mutu sekaligus pemenuhan pembiayaan Rumah Sakit. Yang tidak
kalah pentingnya, tantangan utama berasal dari internal organisasi
seperti halnya organisasi pemerintah yang menjalankan usaha
pelayanan jasa pada umumnya. Meningkatnya kepentingan pribadi
dengan domain publik, birokrasi yang kaku, kurangnya jiwa
wirausaha, arogansi institusi profesi, ketidak jelasan fungsi baik
pada level eksekutor kebijakan maupun pada level operasional dan
kebiasaan berada pada zona nyaman (comfort zone) seringkali
menjadi penghambat jalannya sistem perencanaan yang sudah
dibangun.
Dalam upaya mewirausahakan Rumah Sakit maka keputusan
RSUD Kota Bandung menjadi Badan Layanan Umum Daerah adalah
sangat tepat. Dimana paradigma perubahan yang sangat menonjol
adalah penyusunan pola penganggaran dari pendekatan tradisional
ke penganggaran berbasis kinerja bukan hanya sekedar membiayai

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 3


masukan (input) tetapi lebih menekankan pada proses apa yang akan
dihasilkan (output).
Fleksibilitas yang diberikan akan menjadikan Rumah Sakit
secara leluasa merencanakan implementasi sumber daya, sesuai
dengan perubahan kondisi perumah sakitan. Diharapkan RSUD Kota
Bandung akan dapat tumbuh dan efisien dalam pengelolaan
keuangan dan bahkan bersaing menjadi Rumah Sakit mandiri
sesuai dengan arah bisnis yang ditetapkan dalam dokumen Rencana
Strategis.
Rencana Strategis RSUD Kota Bandung adalah proses
berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di
bidang penyediaan jasa layanan kesehatan (result) dengan
memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, meng
organisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan
tersebut (effort) dan mengukur hasilnya melalui umpan balik
(evaluation) dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi
stakeholder RSUD Kota Bandung (stakeholder value).
Rencana Strategis RSUD Kota Bandung memiliki kerangka
waktu 5 tahun mulai tahun 2019 sampai dengan tahun 2023, yang
akan dijabarkan pada masing-masing pusat pertanggung jawaban
pada unit-unit pelayanan yang ada.
Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis
merupakan sebuah siklus yang terus berlangsung dalam organisasi.
Siklus tersebut diawali dengan aktivitas perencanaan, pengukuran,
evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk
perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan pada
Rumah Sakit menuntut kecermatan, keakuratan dan kecepatan
pengambilan keputusan karena menyangkut kepentingan hidup dan
matinya pelanggan, oleh karena itu perencanaan Rumah Sakit
memiliki fleksibilitas dan elastisitas yang relatif tinggi yang
mensyaratkan pemenuhan implementasi siklus tersebut dalam
pelaksanaan pengelolaan kinerjanya. Konsepsi Dasar penyusunan

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 4


Rencana Strategis RSUD Kota Bandung dalam siklus sistem
akuntabilitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Perencanaan Strategis Dinkes Kota


Bandung
Perencanaan Strategis RSUD Kota
Bandung (Renstra)

Perencanaan Tahunan
(RBA)

Pemanfaatan Evaluasi Kinerja Pelaporan Kinerja

Evaluasi Kinerja

Gambar 1.1 Konsepsi Dasar Penyusunan Rencana Strategis


Tahun 2019 - 2023 RSUD Kota Bandung

Rencana Strategis RSUD Kota Bandung disusun dengan


memanfaatkan dokumen-dokumen yang tersedia, pengamatan,
wawancara dan menyebarkan formulir-formulir pengumpulan data.
Adapun metode penyusunan Rencana Strategis RSUD Kota
Bandung dengan menggunakan Balanced Scorecard. Metode ini
secara komprehensif melihat seluruh perspektif dalam merumuskan
strategi RSUD Kota Bandung yaitu meliputi :

1. Perspektif Pelanggan/ Customer


2. Perspektif Proses Bisnis Internal (PBI), dan
3. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (PP).
4. Perspektif Keuangan.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 5


Pendekatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pertanggung jawaban dengan menggunakan Strategic Based
Responsibility, yang berarti seluruh unit layanan yang ada di RSUD
Kota Bandung diukur kinerjanya berdasarkan 4 (empat) perspektif
tersebut.
Adapun jenis layanan yang diukur kinerjanya berdasarkan 4
(empat) perspektif tersebut adalah :
1. Pelayanan Rawat Jalan
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Pelayanan Rawat Inap
4. Pelayanan Bedah Sentral
5. Pelayanan Intensive Care Unit (ICU/NICU/PICU)
6. Pelayanan Laboratorium Pathologi Klinik
7. Pelayanan Laboratorium Pathologi Anatomi
8. Pelayanan Radiologi
9. Pelayanan Farmasi
10. Pelayanan Gizi
11. Pelayanan Laundry
12. Pelayanan CSSD
13. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
14. Pelayanan Rehabilitasi Medik
15. Pelayanan Hemodialisa
16. Pelayanan Medical Check Up (MCU)
17. Sub Spesialis Anak
18. Sub Spesialis Obgyn

Sebagai UPTD Kesehatan Kota Bandung yang melaksanakan


PPK_BLUD maka sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah Pasal
42 menyatakan bahwa UPTD yang melaksanakan BLUD harus
menyusun Renstra yang memuat :

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 6


1.Rencana Pengembangan Layanan
2.Stategi dan Arah Kebijakan
3.Rencana Program dan Kegiatan
4.Rencana Keuangan

1.2 LANDASAN HUKUM


Beberapa landasan hukum yang mendasari dalam penyusunan
Rencana Strategis (Renstra) RSUD Kota Bandung :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
5. Undang undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
6. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(PPK-BLU);
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
10. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan BLUD sebagaimana telah diubah menjadi
Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah;
11. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tatacara
Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 7


Tatacara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tatacara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
12. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 199 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 160 Tahun 2017
tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan
Organisasi serta Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan
Badan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung;
13. Keputusan Wali Kota Kota Bandung No.445/ Kep.868-
RSUD/2010 tentang RSUD Kota Bandung untuk Menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) dengan status penuh;
14. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun
2005-2025;
15. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2018 – 2023.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan
Rencana Strategis diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan implementasi
sumberdaya Rumah Sakit untuk pencapaian Visi Organisasi;
2. Sebagai pedoman alat pengendalian organisasi terhadap
penggunaan anggaran;
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen
seluruh insan Rumah Sakit dalam meningkatkan kinerja sesuai

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 8


dengan standar manajemen dan standar mutu layanan yang
telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan;
4. Untuk menghasilkan distinctive competence dan competitive
advantage;
5. Untuk memperkuat kemampuan Rumah Sakit dalam mencegah
masalah;
6. Untuk mengurangi penolakan terhadap perubahan Rumah Sakit.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota
Bandung
2.2 Sumber Daya RSUD Kota Bandung
2.3 Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD
Kota Bandung
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan RSUD Kota Bandung
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan RENSTRA Dinas Kesehatan/ RPJMD Bidang
Kesehatan
3.4 Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 9


BAB V STATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII PENUTUP

LAMPIRAN
1. Peta Strategi RSUD Kota Bandung
2. Penyelarasan Program RJPMD dengan Program Renstra RSUD
Kota Bandung.
3. Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
SKPD
4. Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
5. Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Pada Tujuan
dan Sasaran RPJMD
6. Gambaran mengenai Rencana Pencapaian 5 Tahunan :
a. Gambaran program selama 5 tahun ( 2015 – 2020 )
b. Pembiayaan 5 tahunan
c. Penanggungjawab Program
d. Prosedur Pelaksanaan Program
7. Proyeksi Keuangan 5 Tahunan :
a. Proyeksi arus kas tahun 2015 - 2020
b. Proyeksi neraca tahun 2015 - 2020
c. Proyeksi Laporan Operasional/ Aktivitas Tahun 2015 - 2020
d. Proyeksi Rasio Keuangan Tahun 2015 - 2020

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 10


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung


Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
mengamanatkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
Dalam Sistem Rujukan di Kota Bandung RSUD Kota Bandung
merupakan Fasilitas Pelayanan Rujukan Tingkat Lanjut RS Kelas B
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Perijinan Terpadu satu
Pintu Propinsi Jawa Barat Nomor 445.1/Kep 136 /041030
/DPMPTSP/2017 Tentang Ijin Operasional Rumah sakit Umum Kelas
B tanggal 7 Desember 2017.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
telah diatur oleh Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun
2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung.
Setelah ditetapkan sebagai rumah sakit kelas B pada tahun 2017
dan dengan adanya regulasi yang tertuang didalam Permenkes No.
34 Tahun 2017 Tentang Akreditasi Rumah Sakit, maka struktur
SOTK RSUD Kota Bandung disesuaikan dan telah dibahas pada
bulan Desember Tahun 2018 dan ditetapkan sementara oleh
Direktur pada Tahun 2018 namun belum mengacu kepada standar
rumah sakit kelas B (tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan kelas
B, hanya memenuhi standar mutu/snars).

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 11


2.1.1 Tugas
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung merupakan
Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yang mempunyai
tugas:
Melaksanakan upaya kesehatan dibidang pelayanan umum,
upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya
rujukan. Sesuai Peraturan Walikota Bandung Nomor 075
Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian
Tugas dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandung.

2.1.2 Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut
diatas, RSUD Kota Bandung mempunyai fungsi:
a. Menyelenggarakan pelayanan umum;
b. Melaksanakan tugas teknis operasional bidang
pelayanan umum yang meliputi keuangan, pelayanan
medis dan keperawatan, penunjang medis serta program
dan pemasaran;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Inti dari penyelenggaraan fungsi rumah sakit adalah


mengelola pasien. Manajemen strategis dirancang sesuai
tugas, fungsi dan struktur organisasi diperlukan agar
pelayanan di rumah sakit dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien dengan menggunakan sumber-sumber daya yang
tersedia didalam maupun diluar organisasi melalui berbagai

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 12


fungsi sistem manajemen.
Manajemen sebagai suatu sistem terdiri dari unsur
Input, Proses, Output dan Lingkungan Manajemen yang
mempengaruhinya.
Untuk jalannya pengelolaan berbagai kegiatan Rumah
Sakit dengan ciri organisasi dengan kompleksitas yang
dimiliki disusun dalam Struktur Organisasi RSUD Kota
Bandung.
Fungsi saat ini harus memenuhi kebutuhan operasional
kelas B dan standar mutu sesuai dengan standar akreditasi
rumah sakit.

2.1.3 Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung


Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung sesuai Perda
No. 16 Tahun 2007 dengan Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja RSUD Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1
Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 13


Pada Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kota
Bandung telah mengalami perubahan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan jenis pelayanan di RSUD Kota
Bandung, adapun yang mengalami perubahan dari struktur
RSUD Kota Bandung yang lama diantaranya :
1. Komite Keperawatan
2. Komite Nakes lainnya
3. Komite PMKP
4. Komite PPIRS
5. Tim Farmasi & Tim Terapi
6. Tim Etik & Penelitian
7. Tim JKN
8. Tim FRAUD

Organisasi RSUD Kota Bandung terdiri dari :


a. Organisasi Struktural, terdiri dari :
1) Direktur.
2) Kepala Bagian Umum dan Keuangan membawahi
a. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan.
b. Kepala Sub Bagian Pengembangan SDM.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 14


c. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Anggaran.
3) Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan.
a. Kepala Seksi Pelayanan Medis.
b. Kepala Seksi Keperawatan
4) Kepala Bidang Penunjang Medis.
a. Kepala Seksi Penunjang Diagnostik
b. Kepala Seksi Pemeliharaan dan Pemulasaraan
5) Kepala Bidang Program dan Pemasaran
a. Kepala Seksi Pengendalian Program
b. Kepala Seksi Mutu dan Pemasaran
Masing-masing jabatan dipimpin oleh seorang kepala
dalam jabatan struktural. Terdiri dari Esselon 3b dan
4a.
b. Organisasi Fungsional, terdiri dari :
Bagian Umum dan Keuangan
1. Unit Pendidikan Pelatihan dan Perpustakaan
2. Unit Layanan Pengadaan (ULP)
3. Unit Akuntansi
4. Unit Perbendaharaan
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan membawahi
8 Instalasi :
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Central
5. Instalasi Intensive Care Unit (ICU/NICU/PICU)
6. Instalasi Rehabilitasi Medik
7. Instalasi Medical Check Up (MCU)
8. Instalasi Hemodialisa
Bidang Penunjang dan Diagnosa membawahi 9 Instalasi
1. Instalasi Laboratorium
2. Instalasi Radiologi

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 15


3. Instalasi Farmasi
4. Instalasi Gizi
5. Instalasi Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS)
6. Instalasi Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan RS
7. Instalasi Laundry
8. Instalasi Central Sterilization System Dept (CSSD)
9. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
Bidang Program dan Pemasaran
1. Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS)
2. Unit Rekam Medis dan Case Mix
3. Unit Mutu RS
4. Unit Promosi Kesehatan RS
5. Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah
Sakit (K3RS)
6. Unit Pemasaran & Kemitraan
Masing – masing Instalasi dan Unit dipimpin oleh
seorang Kepala dalam jabatan non struktural. Instalasi
bertanggung jawab kepada direktur, Unit bertanggung
jawab kepada ke Ka.Sie/Ka.Sub.Bag

c. Organisasi Fungsional, terdiri dari :


1) Komite Medik
2) Komite Keperawatan
3) Komite Tenaga kesehatan lainnya.
4) Kelompok Staf Medis (KSM)
5) Komite PPI
6) Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien
7) Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit
8) Komite dan Panitia lainnya yang dibentuk sesuai
peraturan dan kebutuhan organisasi.
9) Tim Farmasi dan Terapi

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 16


10) Panitia Rekam Medis
11) Panitia PPRA
12) Tim Kodik
13) Tim Geriatri
d. Direktur diluar garis komando dibantu oleh :
1) Satuan Pengawas Internal (SPI)
e. Dewan Pengawas terdiri dari : Ketua dan 2 anggota 1
sekretaris, Bertanggung jawab kepada Walikota.

Berdasarkan Keputusan Walikota Kota Bandung No.445/


Kep.868-RSUD/2010 RSUD Kota Bandung ditetapkan untuk
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) dengan status penuh sejak 1 Desember 2010.

2.2 Sumber Daya RSUD Kota Bandung


Kegiatan pelayanan dapat terselenggara dengan baik bila
ditunjang dengan sumber daya yang dimiliki sesuai dengan standar
dan kebutuhan pelayanan.
Sumber daya terbesar/secara umum terdiri dari : SDM, Fasilitas
Pelayanan, Sarana Prasarana, Keuangan/Pembiayaan,
Peraturan/Regulasi, Material (Bahan/barang Medis dan Non Medis),
Peralatan serta Data dan Informasi.
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Tabel 2.1
SDM Dokter Spesialis RSUD Kota Bandung
Tahun 2018

JUMLAH
NO JENIS TENAGA STATUS PEGAWAI
(Org)
I Dokter Spesialis
1 Penyakit Dalam 4 PNS 3, Non PNS 1
2 Anak 5 PNS, Non PNS 1
3 Kandungan Dan 4 PNS, Non PNS 2
Kebidanan
4 Bedah 3 PNS 1, Non PNS 2
5 THT 1 PNS
6 Mata 3 PNS
7 Kulit dan Kelamin 2 PNS

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 17


8 Syaraf 2 PNS1, Non PNS 1
9 Orthodonti 1 PNS
10 Orthopedi 2 Non PNS 2
11 Rehabilitasi Medik 2 PNS
12 Anestesi 2 PNS
13 Pathologi Klinik 2 PNS
14 Pathologi Anatomi 1 KONTRAK
15 Jiwa 1 Non PNS
16 Bedah mulut 1 PNS
17 Radiologi 2 PNS
18 Bedah Urologi 1 Kontrak
19 Bedah Anak 1 Non PNS
20 Bedah Syaraf 1 Non PNS
22 Jantung & 1 PNS
Pembuluh Darah
II Dokter/Dokter Gigi
1 Dokter Umum 21 PNS/Non PNS Fungsional 18,
srtukural 5
2 Dokter Gigi 4 FUNGSIONAL DAN
STRUKTURAL, PNS
Sumber : Sumber Daya Manusia Tahun 2018

Tabel 2.2
Jenis Kepegawaian Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2018

Status Kepegawaian
No Pendidikan %
PNS Non PNS
1. SD 1 0.13
2. SMP 7 8 1.99
3. SMA 53 153 27.39
4. DI 4 2 0.80
5. D3 169 195 48.40
6. D4 3 0.40
7. S1 84 65 19.81
8. S2 8 1.06
Jumlah 329 423 100
TOTAL PEGAWAI 752
Sumber : Sumber Daya Manusia Tahun 2018

Tabel 2.3
Jenis Ketenagaan Tenaga Medis di RSUD Kota Bandung
Tahun 2018

NO JENIS TENAGA JUMLAH STATUS PEGAWAI


(Org)
I Dokter Spesialis
1 Penyakit Dalam 4 PNS 2, Non PNS (BLUD) 1
2 Anak 4 PNS, BLUD 1
3 Kandungan Dan 4 PNS, BLUD 2
Kebidanan

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 18


4 Bedah 3 PNS 2, BLUD 1
5 THT 1 PNS
6 Mata 3 PNS
7 Kulit dan Kelamin 2 PNS
8 Syaraf 2 PNS1, Non PNS (BLUD) 1
9 Orthodonti 1 PNS
10 Orthopedi 2 Non PNS (BLUD) 2
11 Rehabilitasi Medik 2 PNS
12 Anestesi 2 PNS
13 Pathologi Klinik 2 PNS
14 Pathologi Anatomi 1 KONTRAK
15 Jiwa 1 BLUD
16 Bedah mulut 1 PNS
17 Radiologi 2 PNS
18 Bedah Urologi 1 Kontrak
19 Bedah Anak 1 BLUD
20 Bedah Syaraf 1 BLUD
22 Jantung & 1 PNS
Pembuluh Darah
II Dokter/Dokter Gigi
1 Dokter Umum 21 PNS/BLUD Fungsional 18,
srtukural 5
2 Dokter Gigi 4 FUNGSIONAL DAN
STRUKTURAL, PNS
Sumber : Sumber Daya Manusia Tahun 2018

Tabel 2.4
Jumlah Pegawai Berdasarkan Profesi Pekerjaan
Di RSUD Kota Bandung
Tahun 2018

Jabatan PNS Non PNS PTT Jml


Struktural 13 13
Dokter Spesialis 24 8 4 36
Dokter Gigi Spesialis & Dokter Gigi 6 6
Dokter Umum 14 3 4 21
Perawat 109 145 254
Perawat Anesthesi 4 4 8
Perawat Gigi 6 6
Bidan 23 12 17 52
Analis Kesehatan 13 12 25
Bank Darah 1 1 2
Apoteker 5 7 12
Assisten Apoteker 12 19 31
Radiografer 8 1 9
Nutrisionis 5 5
Rekam Medis 10 13 23
Sanitarian 3 3
Fisioteraphis 1 2 3
Okupasi Terapi 1 1

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 19


Terapis Wicara 1 1
Elektro Medis 1 1 2
Epidiologi 0
Fungsional Umum 70 70
Konselor Vct 1 1
Operator 4 4
Pengadministrasi 42 42
Pendistribusi Rm 3 3
Penyaji Makanan 10 10
Cssd 6 6
Laundry 6 6
Sim Rs 4 4
Pos 15 15
Protokoler 0
Sopir 2 2
Gas Medis 5 5
Ipsrs 4 4
Lab Pa 1 1
Cleaning Service 34 34
Pengawas Cleaning Service 2 2
Operator Air & Tps 2 2
Petugas Pemulasaraan Jenazah 0
Satpam 23 23
Spi (Dr. Niken, Mars) 1 1
Koki 4 4
Total 329 398 25 752
Sumber : Sumber Daya Manusia Tahun 2018

PPK BLUD tidak hanya membutuhkan SDM para


profesional pelayanan kesehatan namun juga membutuhkan
tenaga manajerial/administratif pendukung serta struktur
organisasi yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
Untuk pengelolaan keuangan kompetensi pengelola
keuangan perlu ditingkatkan kemampuannya seperti dalam
pengelolaan keuangan dan pendapatan BLUD.

Tabel 2.5
Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian
Di RSUD Kota Bandung
Tahun 2018

JENIS
2014 2015 2016 2017 2018
PEGAWAI

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 20


PNS 334 344 334 329 329
Non PNS 225 399 436 417 398
PTT 40 40 40 25
Mitra 6 7
PHL 23 22
Dokter
SMagang
u
Total 772
m
ber : Sumber Daya Manusia Tahun 2018

Tabel 2.6
Kompetensi SDM (Jumlah Pegawai Yang Mendapatkan Pelatihan)
Tahun 2014-2018
Indikator Ratio Pegawai yg Mendapat Pelatihan
No Tahun minimal 20 Jam /Tahun
(Target ≥ 60 %/tahun)

1 2014 73 %
2 2015 90 %
3 2016 73 %
4 2017 40,25 %
5 2018 22% (8 bulan)
Sumber : Sumber Daya Manusia Tahun 2018

2.2.2 Fasilitas Pelayanan

RSUD Kota Bandung sebagai Rumah Sakit Type B


harus mampu menyediakan peralatan medis dan non medis
guna menyediakan pelayanan rujukan maupun pelayanan
lain yang dibutuhkam masyarakat kota Bandung.
Peralatan yang dibutuhkan harus memenuhi standar
yang ditentukan, dari segi jumlah, kelengkapan jenis,
kesesuaian dengan perkembangan teknologi agar dalam
memberikan pelayanan tidak mengalami hambatan yang
akan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Demikian pula
pemeliharaan aset sangat penting guna menjaga mutu alat
dan kesiapan alat untuk selalu dapat digunakan
Setelah penetapan RSUD Kota Bandung sebagai Kelas B
perkembangan fasilitas pelayanan yang ada sebagai berikut :
a. Pelayanan Gawat Darurat

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 21


b. Pelayanan Rawat Jalan
c. Pelayanan Rawat Inap
d. Pelayanan Bedah Central
e. Pelayanan Intensive Care Unit (ICU/NICU/PICU)
f. Pelayanan Laboratorium Pathologi Klinik dan Pathologi
Anatomi
g. Pelayanan Radiologi
h. Pelayanan Farmasi
i. Pelayanan Gizi
j. Pelayanan Laundry
k. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
l. Pelayanan Rehabilitasi Medik
m. Pelayanan Hemodialisa
n. Pelayanan Persalinan dan Perinatologi
o. Pelayanan Tranfusi Darah
p. Pelayanan Ambulance
q. Pelayanan Keluarga Miskin
r. Pelayanan Pengolahan Limbah
s. Rekam medis
t. Administrasi Manajemen
u. IPSRS
v. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

RSUD Kota Bandung memiliki pelayanan medis Spesialistik


terdiri dari :
a. Penyakit Dalam
b. Bedah
c. Anak
d. Kebidanan dan Kandungan
e. THT
f. Mata
g. Kulit dan Kelamin

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 22


h. Syaraf
i. Jiwa
j. Orthodonti
k. Bedah Mulut
l. Bedah Syaraf
m. Bedah Anak
n. Bedah Urologi
o. Bedah Orthopedi
p. Konservasi Gigi
q. Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik
r. Radiologi
s. Pathologi Klinik
t. Phatologi Anatomi
u. Anestesi
v. Jantung dan Pembuluh Darah
Pelayanan lainnya : Klinik VCT/CST, Klinik DOTS, Unit
MCU, Klinik Akupunktur, Konsultasi Obat, Konsultasi Gizi.

2.2.3. Sarana prasarana

Tabel 2. 7
Jumlah Tempat Tidur
Instalasi Rawat Inap dan Ruangan Lainnya

NO Ruang Perawatan Jumlah TT


1 Ruang Perawatan VVIP (Suit Junior) 2
2 Ruang Perawatan VIP 2
3 Ruang Perawatan Kelas I 16
4 Ruang perawatan Kelas II 91
5 Ruang Perawatan Kelas III 108
6 Ruang Perawatan ICU 8
7 Ruang Perawatan NICU 3
8 Ruang Perawatan PICU 2
9 Ruang Hemodialisa 11
10 Ruang Bersalin 10
11 Ruang IGD 26

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 23


12 Ruang Perawatan Bayi (Perinatologi) 23
13 Kamar Operasi + Ruang RR 6+3

Untuk pelayanan unggulan sudah ditetapkan PONEK dan


Indikator Mutu Prioritas secara khusus, namun RSUD Kota
Bandung memiliki pelayanan potensial yang didukung SDM,
sarana dan prasarana.

Peralatan diagnostik

Peralatan penunjang medis unggulan antara lain MRI, CT


Scan (tanpa kontras dengan kontras) CTS Jantung, Mobile
X Ray, USG 2 D color Dopler, Echocardiografi, C.ARM, USG
4 D, Laparoscopy, Phaco, EEG, Robotik dan Alr rehabilitasi
lainnya, HAL-RAR, ICU kapasitas 8 Bed, PICU/NICU
Kapasitas 7 Bed, dan Peralatan Laboratorium Pathologi
Klinik, Robotik, Short Wave Diathermy (SWD), Elektro
Simulasi (US dan ES) dan Measurement While Drilling
(MWD) serta RS Rujukan PONEK dan HIV.
RSUD Kota Bandung melayani pasien yang terdiri dari
pasien Umum, Pasien Peserta JKN, Kontrak dan Asuransi
lainnya

Tabel 2.8
Kondisi Sumber Daya Aset Bangunan
di RSUD Kota Bandung

KODE NON
NO NAMA RUANGAN MEDIS
GEDUNG MEDIS
I Gedung A Lantai 1 terdiri dari :
Instalasi Gawat Darurat √ √
Lantai 2 terdiri dari :
Rekam Medis √
Instalasi Laboratorium PA √ √

II Gedung B Lantai 1 terdiri dari :


Instalasi Laboratorium PK √ √
Bank Darah √ √
Instalasi Bedah Central √ √
(OK)

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 24


Gas Medis √
Lantai 2 terdiri dari :
1. Perawatan Aster √ √
2. Perawatan NICU/PICU √ √
3. Perawatan ICU √ √
4. SIMRS √
Lantai 3 terdiri dari :
1. Perawatan Tulip √ √
2. Perawatan Melati √ √
III Gedung C Lantai 1 terdiri dari :
Instalasi Radiologi √ √
Lantai 2 terdiri dari :
1. Poli Bedah Mulut √ √
2. Poli Gigi √ √
3. Poli Orthodonti √ √
4. Depo Farmasi √
5. Hemodialisa √ √

IV Gedung D Lantai 1 terdiri dari :


Apotek √
Bank BJB √
Poliklinik Rawat Jalan √ √
Lantai 2 terdiri dari :
Poliklinik Rawat jalan √ √
Rekam Medis √
(Penyimpanan)
V Gedung E Lantai 1 terdiri dari :
Rehabilitasi Medik √ √
Lantai 2 terdiri dari :
Komite Medik √ √
VI Gedung F Lantai 1 terdiri dari :
Gudang Farmasi √
VII Gedung G Lantai 1 terdiri dari :
Ruang Perawatan √ √
Flamboyan
Lantai 2 terdiri dari :
1. Ruang Perawatan √ √
Anggrek A
Lantai 3 terdiri dari :
1. Ruang Direktur √
2. Ruang Umum & √
Keuangan
3. Ruang Pelayanan Medis √
& Keperawatan
4. Ruang Penunjang Medis √
5. Ruang Program & √
Pemasaran
6. Ruang Keuangan & √
Anggaran
VIII Gedung H Lantai 1 terdiri dari :
Perawatan Mawar √ √
Lantai 2 terdiri dari :

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 25


Perawatan Anggrek B √ √
Lantai 3 terdiri dari :
Perawatan Sakura √ √
IX Gedung I Lantai 1 terdiri dari :
Instalasi Pemulasaraan √
S
u Jenazah
SX Gedung J Lantai 1 terdiri dari :
u Instalasi Gizi √
m Instalasi IPSRS √
b Instalasi Kesling √
eXI Gedung K Lantai 1 terdiri dari :
r Instalasi Laundry √
XII Gedung L Lantai 1 terdiri dari :
:
IPAL √
XIII
U Gedung M Lantai 1 terdiri dari :
m Masjid √
uXIV Gedung N Lantai 1 terdiri dari :
m Gardu Listrik √

dan Perlengkapan Tahun 2018

Pembangunan RSUD Kota Bandung berasal dari


pengembangan Puskesmas menjadi RS dengan luas 10.000
m2, tetapi dengan adanya regulasi yang menuntut adanya
penyesuaian bangunan dan standarisasi ruangan, hal
tersebut membutuhkan perencaaan pembiayaan untuk
pemenuhan standarisasi tersebut pada tahun 2019 – 2023.
Ruangan yang telah ada belum memenuhi standar
yang dipersyaratkan dan hanya sekedar memenuhi
kebutuhan agar tersedia saja, termasuk tidak adanya Zonasi
di lingkungan RS seperti area pelayanan/pasien, area
manajemen, area distribusi dan pengangkutan seperti
sampah, makanan, dll). Sebagai contoh; Ruang Isolasi belum
double pintu, ruang alur kotor/bersih, ruang jalur
pasien/karyawan/tamu, alur manajemen dengan rawat
inap. Standar Ruangan ICU terdapat ketentuan bahwa 1 TT
adalah seluas 6 m2, sedangkan ruangan yang tersedia
sangat tidak memadai dan sempit, padahal semua peralatan
telah tersedia sehingga dalam segi pemanfaatan sangat tidak

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 26


optimal. Hal ini disebabkan karena keterbatasan lahan yang
tersedia sedangkan kebutuhan ruangan sangat banyak dan
harus memenuhi syarat.
Kebijakan Pemerintah Kota Bandung telah menyetujui
untuk melakukan relokasi RSUD Kota Bandug sejak Tahun
2013, namun karena adanya kendala pengadaan lahan
maka belum terealisasi, akan tetapi relokasi tersebut sudah
dimasukan kedalam Rencana Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2018 – 2023.

Tabel 2.9
Pertumbuhan Aset di RSUD Kota Bandung
Tahun 2014-2018

No Uraian 2014 2015 2016 2017 2018


1 Aset 168.386.788.555 122.952.290.042 118.870.252.562 128.398.682.560,50 104.560.295.524,90
Tetap
2 Aset 770.000 30.475.500 30.475.000 8.690.576.463,20 10.497.153.613,20
Tetap
lainnya
3 Jumlah 168.386.788.555 122.982.765.42 118.900.727.562 137.089.259.023.70 115.057.449.138,10
Aset
Tetap

Tabel 2.10
Rasio Aktifitas Analisa Laporan Keuangan
di RSUD Kota Bandung
Tahun 2014-2018

No Uraian 2014 2015 2016 2017 2018


1 Perputaran 11,4 20,2 8,03 10,83 5,45
Piutang/Receivable Turn
Over (kali)
2 Pengumpulan 31,5 17,8 44,81 33,28 60.07
Piutang/Collection
Period (hari)
3 Fixed Asset Turn Over 0,65 0,61 1,26 0,81 1.8
(kali)

Dari analisis laporan keuangan RSUD Kota Bandung


Tahun 2014-2018 terlihat Rasio Perputaran
Piutang/Receivable Turn Over yang menilai kemampuan
dalam penagihan piutang, Ratio Pengumpulan Piutang

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 27


/Collection Period menunjukan kelancaran penagihan
piutang dan Fixed Asset Turn Over yang mengukur effisiensi
aset organisasi dalam menghasilkan pendapatan, dengan
menampilkan nilai yang fluktuatif.
Hal ini disebabkan sejak pemberlakukan JKN pada
Tahun 2014, dimana pendapatan terbesar RSUD Kota
Bandung adalah bersumber dari Pasien peserta JKN yang
mana RS dibayar dengan Tarif INA-CBGs sedangkan Tarif
Rumah Sakit Berdasarkan Perda No. 03 Tahun 2010 dengan
tarif yang masih rendah dan merupakan retribusi, sehingga
terdapat surplus yang cukup signifikan, namun mulai tahun
2017 terdapat upaya kendali mutu dan kendali biaya dari
BPJS yang cukup ketat sehingga terdapat penurunan
pendapatan. Sejalan pula dengan sistem penyelenggaraan
jaminan pelayanan kesehatan dan rujukan di Kota Bandung
dengan sistem UHC dan hampir seluruh rumah sakit Negeri
Maupun Swasta yang ada di Kota Bandung menerima
pelayanan untuk pasien JKN.
Untuk menutupi sebagian atau seluruh pengeluaran
biaya pelayanan dan pemeliharaan, maka RSUD Kota
Bandung menyusun pola tarif dan telah ditetapkan oleh
Wali Kota dengan dikeluarkannya Peraturan Wali Kota
Bandung Nomor : 175 Tahun 2018 Tentang Pola Tarif Dan
Besaran Tarif Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit.

Tabel 2.11
Pemeliharaan Aset Tetap Di RSUD Kota Bandung
Tahun 2014-2018

Anggaran Pemeliharaan Anggaran Pemeliharaan


No Tahun
BLUD APBD
1 2014 549.734.717 -
2 2015 773.485.328 -
3 2016 850.833.861 -
4 2017 1.079.283.355 2.447.957.737
5 2018 1.362.613.647 7.658.755.951

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 28


Biaya pemeliharaan ini akan memperpanjang nilai aset tetap
rumah sakit, seiring meningkatnya jenis peralatan terutama
peralatan canggih maka meningkat pula kebutuhan biaya
pemeliharaannya.

2.3. Kinerja RSUD Kota Bandung


2.3.1 Perspektif pelanggan
Indikator Pelayanan Publik di Rumah sakit adalah tingkat
efektifitas dan tingkat efisisensi pengelolaan rumah sakit.
Perspektif Pelanggan bertujuan untuk menyelenggarakan
pelayanan yang aman, informative, hemat, bermutu,
manusiawi dan memuaskan sehingga dapat meningkatkan
kepuasan dan loyalitas pelanggan serta menumbuhkan citra
positif rumah sakit dimata masyarakat.
Indikator yang digunakan untuk menilai perspektif pelanggan
meliputi customer accusation, customer loyalty, number of
complain. Tingkat kepuasan pelanggan, Angka Pasien Pulang
Paksa, dan Asal pasien yang datang ke RS berdasarkan
Rujukan.
Tabel 2.12
Rincian Capaian Kinerja Perspektif Pelanggan
Di RSUD Kota Bandung

Indikator Satuan 2014 2015 2016 2017 2018

127.381
Customer Acquitition Orang 112.862 138.541 160.717 157.036

Orang 86.647 110.268 137.349 104.241 110.064


Customer Royaltiy
% 76,77% 79,6 85,5 % 66,4% 86,4%

Jumlah 187
Number of Complain
% 0,14
Tingkat Kepuasan
Nilai 77.23 74.75 74,80 75,41 76,84
Pelanggan
Jenis Pasien Rujukan 80.778 108539 129.442 149.980 98.824
berdasarkan
ada/tidaknya rujukan % 71,6 78,3 80,54 95,5 77,6

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 29


Mulai Tahun 2017 terdapat penurunan kunjungan pasien hal
ini disebabakan sistem rujukan mulai di atur dan rumah
sakit swasta mulai banyak menerima pasien BPJS karena di
Kota Bandung ditetapkan Universal Health Coverage dimana
penduduk yang belum terdaftar BPJS di tanggung preminya
(asal warga Kota Bandung dan mau di kelas III). Pada Tahun
2018 diberlakukan rujukan berjenjang secara ketat dan
RSUD Kota Bandung telah ditetapkan menjadi kelas B
sedangkan untuk rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama harus ke RS Kelas C terlebih dahulu secara sistem
rujukan on line dari BPJS.
Untuk tingkat loyalitas cukup tinggi karena pada umumnya
penyakit yang dirujuk adalah penyakit kronis serta ada
program rujuk balik banyak yang dikembalikan ke FKTP.
Namun walaupun pengaruh Program JKN cukup besar
terhadap pengunjung RSUD Kota Bandung perlu dibuat
rencana strategis agar terjadi peningkatan kembali
kunjungan ke Rumah Sakit, untuk meningkatkan peluang
customer acqutition dan Costomer Loyality.
Sementara untuk Number of Coplain dihitung dari komplen
atau pengaduan yang masuk baik secara langsung maupun
tidak langsung (kotak saran, website pengaduan, sarana
pengaduan elektronik maupun media sosial facebook, twitter,
lapor.go.id, maupun di media masa). Oleh unit pengaduan,
data pengaduan direkap proses penanganan
langsung/tidaklangsungnya. Tindak lanjut dari pengaduan
merupakan penyelesaian pada sat itu, jangka menengah
maupun jangka panjang.

Tabel. 2.13
Cakupan Kunjungan Pasien di RSUD Kota Bandung 2014-2018
Th Th Th Th
No Uraian Satuan Th 2016
2014 2015 2017 2018

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 30


1 RJ Orang 112862 138541 160717 157036 104294
2 RI Orang 15036 18601 21583 20427 15356
3 IGD Orang 27373 29758 35795 35590 28130
4 PEMBEDAHAN Tindakan 2221 3414 4640 4101 3625
5 RADIOLOGI Jenis 17166 24081 29750 29789 22294
6 PATHOLOGI
KLINIK Jenis 278575 327082 419302 374752 152131
7 PATHOLOGI
ANATOMI Jenis 1168 1198 2049 2021 1597
8 FARMASI Resep 298301 413865 320109 686624 658900
9 HEMODIALISA Tindakan 2055 3624 5357 5334 4182
10 PERSALINAN Tindakan 3873 3966 3939 3629 3280

Cakupan kunjungan pasien terlihat terjadi kenaikan sejak


dilaksanakan JKN pada tahun 2014 namun terjadi
penurunan mulai tahun 2017 demikian pada tahun 2018,
bila di prosentasekan dari kunjungan Th 2017 terjadi
penurunan: ( RJ 2,3 %, RI 5,4 %, IGD 0,6 %) sedangkan
penurunan tahun 2018: (RJ 33,6%, RI 24,8 %, IGD 21%)
Hal ini perlu diantisipasi bagaimana pengaruhnya terhadap
pendapatan yang akan berpengaruh terhadap biaya
operasional Rumah Sakit.
Dengan gambaran perspektif pelanggan dimana terjadi
penurunan dalam dua tahun terakhir baik secara kuantitatif
yang kemungkinan sangat dipengaruhi oleh sistem JKN dari
loyalitas dan kepuasan dan complain perlu dicari
penyebabnya lebih mendalam dan solusinya.
2.3.2 Perspektif Keuangan
Perspektif ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan
sehingga tercapai profitabilitas yang memadai guna
membiayai kegiatan operasional dan meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja internal RSUD Kota Bandung.
Indikator yang digunakan untuk perspektif keuangan
meliputi Sales Growth Rate (SGR), Cost Recovery Rate (CRR),
Tingkat Kemandirian, Current Ratio, Cash Ratio.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 31


Tabel 2.14
Realisasi Target Pendapatan BLUD RSUD Kota Bandung
Tahun 2011-2018
Capaian
Realisasi
Tahun Target Realisasi Capaian Target
Belanja
Belanja
2018 140.300.000.000 88.284.393.578 63% 86.561.044.220 98%

2017 82.000.000.000 98.818.120.258 120% 95.131.590.688 96%


2016 100.000.000.000 96.905.466.941 97% 96.764.853.503 100%
2015 100.000.000.000 79.101.026.520 79% 70.262.198.279 89%
2014 56.000.000.000 56.316.866.862 101% 42.920.132.764 76%
2013 40.000.000.000 32.286.725.280 80,7% 32.889.401.518 102%
2012 47.000.000.000 28.361.518.469 60 % 30.618.900.613 108%
2011 37.400.000.000 27.621.558.124 74% 15.589.256.844 56%

Ketercapaian Target Keuangan dalam 5 tahun periode


2014-2018 terlihat pada tahun 2014 dan 2017, namun perlu
di perhatikan penetapan besaran target harus dihitung
secara rasional. Pada tahun 2011 mulai dilaksanakan PPK
BLUD terlihat kenaikan pendapatan yang signifikan dengan
kecenderungan terus terjadi peningkatan namun pada
tahun 2017 target mulai terjadi penurunan walaupun target
masih tercapai. Untuk tahun 2018 pendapatan sampai
Desember hanya tercapai 63% yang perlu diperhatikan
dalam penetapan target harus dihitung secara cermat
dengan mengoptimalkan pelayanan yang ada.
Demikian pula dengan target belanja pada RBA hanya
pada tahun 2016 tercapai kesesuaian target pendapatan dan
belanja, sedangkan tahun-tahun sebelumnya dan
sesudahnya terjadi kelebihan/kekurangan dari target
belanja hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan RBA masih
belum sesuai antara perencanaan dan pelaksanaan. Untuk
mengukur indikator keberhasilan pelaksanaan BLUD akan
terlihat dalam target capaian kinerja pelayanan dan SPM
sebagai output sasaran target kinerja BLUD.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 32


Kinerja keungan dapat dilihat dari analisa laporan
Keuangan yang disajikan

Tabel 2.15
Analisa Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung
Tahun 2017-2018

No Uraian Hasil 2017 Hasil 2018

A RASIO LIKUIDITAS

1. Cash Ratio (Rasio Kas) 7.85 1.37

2. Current Ratio ( Rasio Lancar) 10.54 2.91

B RASIO AKTIFITAS

1 Reseivable Turn Over (Perputaran 8.03 kali 10.83


Piutang)

2. Collection Period 44.81 hari 33.28 hari


(Periode Perputarana Piutang)

3. Fix Asset Turn Over (Perputaran 1,26 0.61


Asset Tetap)

C RASIO LEVERAGE (TINGKAT


HUTANG)

1. Debt to Asset 0,0419 0.0616


(Kewajiban terhadap Total Asset)

D RASIO SOLVABILITAS

1. Solvabilitas (Total Asset Terhadap 23,84 16.23


Kewajiban)

2. Debt to Equity Ratio 0,0299 0.0659


(Kewajiban Tehadap Equitas)

Tabel diatas memberikan informasi terkait perspektif


keuangan di RSUD kota Bandung pada tahun 2014-2018
antara lain:

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 33


a. Tingkat pertumbuhan pendapatan fungsional (SGR) selama
tahun 2014-2018 mengalami fluktuasi dengan
peningkatan tertinggi pada tahun 2017.
b. Cost Recovery Rate (CRR) (2012-2018) tanpa
mengandalkan subsidi APBD rata-rata 88,7 % artinya
kemampuan Rumah Sakit untuk membiayai kegiatan
operasionalnya termasuk gaji pegawai. Peningkatan
pendapatan diiringi peningkatan belanja operasionalnya
dimana masih mendapatkan Subsisdi dari APBD.
c. Tingkat Kemandirian menggambarkan sejauh mana
kontribusi pendapatan fungsional mampu membiayai
belanjanya termasuk belanja modal dan gaji pegawai PNS.
d. Current Ratio yang dimiliki rata-rata 6,725 (2017-2018)
berarti asset lancar yang dimiliki Rumah Sakit mampu
membayar kewajiban lancar.
e. Cash Ratio yang dimiliki Rumah Sakit selama periode
(2017-2018) adalah rata rata 4,61 diartikan bahwa
kemampuan kas rumah sakit dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya selalu mengalami
peningkatan/penurunan.
f. Quick Ratio menunjukan bahwa asset lancar yang dimiliki
Rumah Sakit telah dikurangi persediaan mampu
membayar kewajiban jangka pendeknya.
g. Rasio Solvabilitas selama periode (2017-2018) terjadi
penurunan.
Secara keseluruhan asset yang dimiliki Rumah Sakit sangat
mampu memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka
pendek maupun jangka panjang apabila sewaktu waktu
kegiatan operasional dihentikan.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 34


2.3.3 Kinerja BLUD
Tabel 2.16
Indikator Kinerja BLUD
RSUD Kota Bandung Tahun 2016-2018
1. Indikator Kinerja Keuangan
No Indikator Skor Capaian Capaian Capaian
tertinggi Target Target Target
2016 2017 2018

I
1 Rentabilitas 3 3 3 3
2 Rasio Kas ( Cash ratio) 3 3 3 3
3 Rasio Lancara (Current 3 3 3 3
Ratio)
4 Collection Periods (CP) 3 3 3 3
5 Perputaran Persediaan 2 2 2 2
(PP)
6 Perputaran total aktiva 2 1,40 1,20 1
(TATTO)
7 Ratio Total Modal 4 2,7 3,4 1,60
Sendiri Terhadap Total
Asset
TOTAL 20 18.10 18,6 16,60

2. Indikator Kinerja Pelayanan


NO Uraian Bobot Capaian Capaian Capaian
Tertinggi Target Target Target
2016 2017
2018
II.A PERTUMBUHAN
PRODUKTIVITAS
1 Rata-Rata Kunjungan 2 1,60 0,8 0,0
Rawat Jalan/Hari
2 Rata-Rata Kunjungan 2 1,60 0,8 0,4
Rawat Darurat/Hari
3 Hari Perawatan (HP) 2 1,60 0,8 0,4
4 Pemeriksaan 1,5 1,50 0,6 0,3
Radiologi/Hari
5 Pemeriksaan 1,5 1,50 1,2 0,00
Laboratorium /Hari
6 Rata-Rata 1 1,0 0 0,40
Operasi/Hari

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 35


7 Rata-rata Rehabilitasi 1 0,2 0,4 0,00
Medik/Hari
II.B EFISIENSI
PELAYANAN
1 Rasio Pasien Rawat 1 1,00 0,5 0,50
Jalan dengan Dokter
2 Rasio Pasien Rawat 1 0,50 0,5 0,50
Jalan dengan Perawat
3 Rasio Pasien Rawat 1 0,50 0,5 0,50
Darurat dengan
Dokter
4 Rasio Pasien rawat 1 0,50 1,0 0,50
Darurat dengan
Perawat
5 Rasio Pasien Rawat 1 0,25 0,25 0,25
Inap dengan Dokter
6 Rasio Pasien Rawat 1 0,25 0,25 0,25
Inap dengan Perawat
7 BOR (Bed Occupancy 1 2,00 2 1,50
Rate)
8 AvLOS 1 1,00 0,5 1,00
9 BTO 2 0,50 0,5 0,50
10 TOI 2 1,50 1,5 1,50
II.C PERTUMBUHAN DAYA
SAING
1 Sales Growth (SALG) 2 2,0 0,8 0,4
II.D PENGEMBANGAN
SDM
1 Program Diklat 2 2,00 2,0 2,00
2 Penghargaan dan 2 0,50 0,5 0,50
Sanksi
II.F PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
1 Pengembangan Produk 2 1,50 1,5 1,50
Baru Bidang
Pelayanan
2 Pengembangan Sistem 1 0,50 0,5 0,50
Manajemen

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 36


3 Peningkatan 1 0,50 0,5 0,50
Penguasaan Teknlogi
II.E ADMINISTRASI
1 Ketepatan 2 1,5 0,5 0,50
Penyampaian RBA
2 Laporan Triwulan 2 2,00 2 2,00
(Ketepatan)
3 Laporan Tahunan 2 2,00 0,5 2,00
(Ketepatan)
TOTAL 40 29,50 22,40 18,40

3. Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat Kepada


Masyarakat

Bobot Capaian Capaian Capaian


Tertinggi Target
NO URAIAN Target Target
2018
2016 2017

III.A MUTU PELAYANAN


Emergency 3 3 3 3,00
1
Responce time rate
Angka kematian 3 3 3 3,00
2
UGD
Angka Kematian 3 3 3 3,00
3
netto (NDR)
Prosentasi Pasien 3 3 3 3,00
4 Rawat Inap yang
dirujuk
Post Operative 3 3 3 3,00
5
Death Rate
Angka Infeksi 3 2 3
6
Nosokomial
Kecepatan 3 1 1 1,00
7 pelayanan resep
obat jadi
Waktu tunggu 3 1 2 1,00
8
operasi efektif
KEPEDULIAN
III.B KEPADA
MASYARAKAT
Pembinaan kepada 1 0,5 0,5 0,5
Puskesmas dan
1
sarana kesehatan
lainnya
1 1 0,5 1,00
Penyuluhan
2
Kesehatan (PKMRS)

Ratio tempatTidur 1 1 1 1,00


3
Kelas 3

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 37


Pemanfaatan tempat 1 0,5 0,5 0,50
4
Tidur (BOR) Kelas 3
Proporsi pelayanan 0,5 0,5 0,50
5 pasien tidak mampu 1
dirawat jalan
KEPUASAN
III.C
PELANGGAN
2 3 2 2,00
Penanganan
1
Komplain

Lama waktu tunggu 2 2 0,75 0,75


2 di URJ (terhitung
sejak jam buka)
Kemudahan 2 1 1 2
3
pelayanan
KEPEDULIAN
III.D TERHADAP
LINGKUNGAN
Kebersihan 2,5 3 2,05 2,50
1
lingkungan
2,5 3 205 2,50
2 Hasil uji amdal

Total nilai Kinerja Mutu 40 32,00 32,75 30,25


Pelayanan dan Manfaat
Kepada Masyarakat

100 79,60 71,75 65,25


TOTAL SKOR (CAPAIAN NILAI)

A A A
KESIMPULAN NILAI (SEHAT) (SEHAT) (SEHAT)

Tujuan perspektif ini untuk menjadikan rumah sakit


berbasis kinerja dengan standar pelayanan yang berfokus
pada customer dengan meningkatkan dan
mempertahankan mutu pelayanan.

Beberapa indikator untuk menilai Perspektif Bisnis Internal


adalah :

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 38


1. Kualitas Mutu Layanan
Standar mutu yang diterapkan di RSUD Kota Bandung
saat ini adalah Akreditasi Rumah Sakit sebagai berikut:

Tabel 2.17
Capaian Kualitas Mutu Layanan
RSUD Kota Bandung
2007-2018

NO Akreditasi Tahun
1 Akreditasi 5 Pelayanan 2007
2 Akreditasi 12 Pelayanan 2012
3 Akreditasi Versi Tahun 2012 Paripurna 2016

4 Akreditasi Versi SNARS Edisi 1 Tingkat 2018


Utama

2. Kualitas Tempat Layanan (Quality of Place)

Tabel 2.18
Indikator Tempat Pelayanan
RSUD Kota Bandung Tahun 2014-2018

Indikator 2014 2015 2016 2017 2018 Standar


Jumlah
TT 110 180 230 230 230 400
BOR (%) 80,15 70,89 77,17 78,39 69,54 70-85%
Av LOS 6-9 hari
(Hari) 2,68 2,87 3,03 3,03 3,1
BTO 40-50
(Kali) 99,58 85,33 94,97 82,7 66,16 kali
TOI (Hari) 0,73 1,25 0,88 0,88 1,4 1-3 hari

Berdasarkan data diatas RSUD Kota Bandung perlu


meningkatkan optimalisasi pemanfaatan layanan
namun permasalahan yang dihadapi terkait kualitas
bangunan RSUD Kota Bandung masih kurang
memadai belum sesuai standar Rumah Sakit kelas B
sehingga sangat kurang nyaman bagi pasien,
pengunjung maupun kenyamana pegawai dalam
bekerja karena ruangan-ruangan sangat terbatas.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 39


Tabel 2.19
Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung 2016 - 2018

IGD
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Capaian
No Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Kemampuan Menangani life saving anak
100% 100% 100% 100%
dan dewasa.
2 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam
24 jam 24 jam 24 jam 24 jam
terus menerus
3 Pemberi pelayanan kegawat daruratan
yang bersertifikat 100% 86,17% 86,75% 89,50%
BLS/PPGD/GELS/ACLS/ATLS.
4 Ketersediaan Tim penanggulangan bencana 1 Tim 1 tim 1 tim 1 tim
5 Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat
≤ 5 Menit 5 menit 5 menit 5 menit
darurat
6 Kepuasan pelanggan pada gawat darurat. ≥ 70% 96,39% 94,48% 76,36%
7 Kematian pasien kurang dari sama dengan
≤ 2/1000 8,39/1000 6,63/1000 7,51/1000
24 Jam di Gawat Darurat
8 Tidak adanya keharusan untuk membayar
100% 100% 100% 100%
uang muka

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 40


RAWAT JALAN
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Pemberi pelayanan di Poliklinik Spesialis 100% 100% 99,92% 99,10%
Minimal
Kesehatan anak,
2 Ketersediaan pelayanan rawat jalan Penyakit dalam, 100% 100,00% 100,00%
kebidanan, dan
bedah
Jam buka pelayanan sesuai ketentuan
pukul 08.00 s.d 13.00 WIB setiap hari
3 100% 100% 100,00% 99,10%
kerja, kecuali hari jum'at pukul 08.00 s.d
11.00 WIB
4 Waktu tunggu di rawat jalan ≤ 60 menit 60 menit 60 menit 125,25 menit
5 Kepuasan pelanggan pada rawat jalan ≥ 90 94,25% 88,61% 86,12%
Pasien rawat jalan tuberculosis yang
6 100% 54,21% 58,33% 100,00%
ditangani dengan strategi DOTS
Kegiatan penegakan diagnosis
7 Tuberculosis di RS melalui mikroskopis 60% 31,93% 54,13% 65,89%
TB
kegiatan pencatatan dan pelaporan
8 60% 49,73% 48,18% 76,27
tuberkulosis di RS

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 41


RAWAT INAP
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Pemberi pelayanan di rawat inap adalah
1 Dokter dan tenaga perawat yang kompeten 100% 100% 100,00% 100,00%
min. D3
Dokter penanggung jawab pasien rawat
2 100% 100% 100,00% 100,00%
inap
Minimal
Kesehatan
anak,
3 Ketersediaan pelayanan rawat inap Penyakit 20 jenis 20 jenis 20 jenis
dalam,
kebidanan,
dan bedah
Jam visite dokter spesialis pkl 08.00 s.d
4 100% 100% 100,00% 97,48%
14.00 setiap hari kerja
Kejadian infeksi pasca operasi kurang dari
5 ≤1,5% 0,63% 5,35% 0,66%
1.5 %
Angka Kejadian infeksi nosokomial kurang
6 < 1,5% 1,3% 3,20% 7,81%
dari 1.5%
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang
7 100% 99,99% 100,00% 96,15%
berakibat kecatatan/kematian
8 Kematian pasien >48 jam <0,24 7,99% 0,84% 0,45%
9 Kejadian pulang paksa ≤ 5% 29,41% 2,84% 0,79
10 Kepuasan pelanggan rawat inap ≥ 90% 96,05% 90,17% 85,13%
11 Pasien rawat inap tuberkulosis yang 100% 99,22% 100,00% 25,00%

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 42


ditangani dengan strategi DOTS yang
dievaluasi secara kohort
Penegakan diagnosa TB melalui
12 60% 13,53% 63,00% 66,67%
pemeriksaan mikroskopis TB
Terlaksananya kegiatan pencatatan dan
13 60% 80,97% 80,36% 95,96%
pelaporan TB di rumah sakit

BEDAH CENTRAL
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari 5,35% 3,44 hari 74,63%
2 Kejadian kematian di meja operasi ≤1 0% 0,00% 0,00%
Tidak adanya kejadian operasi salah
3 100% 100% 100,00% 100,00%
sisi/sayatan operasi
4 Tidak ada kejadian operasi salah orang 100% 100% 100,00% 100,00%
Tidak adanya kejadian salah tindakan pada
5 100% 100% 100,00% 100,00%
operasi
Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda
6 100% 100% 100,00% 100,00%
asing pada tubuh pasien setelah operasi
Komplikasi anasthesi karena overdosis,
7 reaksi anasthesi dan salah penempatan ≤6 0% 0,25% 0%
endotracheal tube

PERSALINAN DAN PERINATOLOGI


Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Capaian
No Fungsi Indikator Kinerja Sesuai Tugas Target
dan Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kejadian kematian ibu karena persalinan
1 ≤1 2,75% 0,00% 0,08%
a. Kejadian kematian ibu karena persalinan

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 43


karena pendarahan
b. Kejadian kematian ibu karena
≤ 30 0,67% 0,00% 0,74%
persalinan karena Pre Eklampsi
c. Kejadian kematian ibu karena persalinan
≤ 0,2 0 0,00% 0,00%
karena Sepsis
Pemberi pelayanan persalinan normal oleh
2 Dokter SpOG, dokter umum terlatih 100% 100% 98,86% 92,82%
(asuhan persalinan normal) atau bidan
Pemberi pelayanan persalinan dengan
3 Tim Ponek 1 Tim Ponek Tim Ponek Tim Ponek
penyulit oleh Tim PONEK yang terlatih
Pemberi pelayanan persalinan dengan
4 tindakan operasi oleh dokter spesialis 100% 100% 95,00% 99,76%
Obgyen, Anak dan Anestesi
Kemampuan menangani BBLR 1500gr -
5 100% 100% 100,00% 91,74%
2500gr
Pertolongan persalinan melalui seksio
6 ≤20% 32,61% 30,20% 31,41%
cesaria
Keluarga Berencana
7 100% 4,88% 59,06% 100,00%
a. Keluarga Berencana Mantap
b. Konseling KB Mantap 100% 100% 100,00% 100,00%
8 Kepuasan pelanggan ≥ 80% 97,37% 95,90% 98,63%

ICU
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Rata - rata pasien yang kembali
1 keperawatan intensif dengan kasus yang ≤3% 0% 1,64% 1,33%
sama <72 jam.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 44


2 Pemberi pelayanan unit intensif 100% 76,87% 79,99% 86,33%

RADIOLOGI
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Waktu tunggu hasil pelayanan Thorax foto ≤ 3 Jam 17,42 jam 4 Jam 34 menit 2 Jam 18 menit
Pelaksaan ekspertisi hasil pemeriksaan
2 100% 99,57% 98,79% 100,00%
rontgen
3 Kejadian kegagalan pelayanan rontgen ≤2 0,61 1,09% 0,05%
4 Kepuasan pelanggan 80% 96,90 99,21% 73,98%

LABORATORIUM PATHOLOGI KLINIK


Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Waktu tunggu hasil pelayanan
1 < 140 Menit 40,75 menit 156,72 menit 264,34 menit
laboratorium
Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan
2 100% 100% 100,00% 100,00%
laboratorium
Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil
3 100% 99,99% 100,00%
pemeriksaan laboratorium 100,00%
4 Kepuasan pelanggan ≥ 80 93,53% 92,05% 91,86%

REHABILITASI MEDIK
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Kejadian drop out pasien terhadap ≤50% 1,18% 8,20% 4,02%

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 45


pelayanan rehabilitasi yang direncanakan
Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan
2 100% 100% 100,00% 100,00%
rehabilitasi medik
3 Kepuasan pelanggan ≥ 80% 96,52% 70,17% 83,73%

FARMASI
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Waktu tunggu pelayanan obat
1 ≤ 30 mnt 48,16% 31,32 menit 30,49 menit
a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi
b. Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 60 mnt 67,53% 46,07 menit 43,32 menit
Tidak adanya kejadian kesalahan
2 100% 99,95% 99,998% 99,83%
pemberian obat
3 Kepuasan pelanggan ≥ 80 64,40% 68,44% 77,05%
4 Penulisan resep sesuai formularium 100% 100% 100,00% 100,00%

GIZI
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Ketepatan waktu pemberian makanan
1 ≥ 90 93,07% 93,55% 92,63%
kepada pasien
Sisa makanan yang tidak termakan oleh
2 < 20 21,33% 21,58% 20,94%
pasien
Tidak adanya kesalahan dalam pemberian
3 100 100% 100,00% 100,00%
diet

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 46


PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap
1 100% 97,75% 100,00% 100,00%
pelayanan transfusi
2 Kejadian reaksi transfusi ≤0,01% 0,36% 0,87% 0,45%

PELAYANAN KELUARGA MISKIN / GAKIN


Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang
1 100% 100% 100,00% 100,00%
datang ke RS pada setiap unit pelayanan

REKAM MEDIS
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kelengkapan pengisian rekam medik 24
1 100% 93,52% 96,65% 53,69%
jam setelah selesai pelayanan
Kelengkapan informed concent setelah
2 100% 83,64% 91,86% 93,65%
mendapatkan informasi yang jelas
Waktu penyediaan dokumen rekam medis
3 ≤ 10 mnt 4,45 menit 7,08 menit 6,2 menit
pelayanan rawat jalan
Waktu penyediaan dokumen rekam medis
4 ≤ 15 mnt 4,86 menit 7,68 menit 9,35 menit
pelayanan rawat inap

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 47


PENGOLAHAN LIMBAH
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Baku mutu limbah cair (BOD, COD, TSS,
1 100% 100% 100% 100,00%
PH)
Pengolahan limbah medis padat sesuai
2 100% 100% 100% 100,00%
dengan aturan

ADM DAN MANAJEMEN


Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Fungsi
Tindak lanjut penyelesaian hasil
1 100% 100% 100,00% 100,00%
pertemuan tingkat direksi
Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
2 Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Kota 100% 100% 100,00% 100,00%
Bandung
3 Ketepatan waktu usulan kenaikan pangkat 100% 86,95% 100,00% 100,00%
Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji
4 100% 95,08% 89,44% 95,83%
berkala
Karyawan yang mendapat pelatihan
5 ≥ 60 90% 73,52% 22,37%
minimal 20 jam pertahun
6 Cost Recovery ≥ 40 118,20% 104,05% 122,83%
Ketepatan waktu penyusunan laporan
7 100% 100% 100,00% 100,00%
keuangan
Kecepatan waktu pemberian informasi
8 ≤ 2 Jam NA 1 Jam 7 Menit 68,83 menit
tentang tagihan pasien rawat inap
Ketepatan waktu pemberian imbalan
9 100% 70,91% 84,45% 79,17%
(insentif) sesuai kesepakatan waktu

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 48


PELAYANAN AMBULANCE
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Waktu pelayanan Ambulance/kereta
1 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam
jenazah
Kecepatan memberikan pelayanan
2 ambulance/kereta jenazah di Rumah Sakit 100% 100% 100,00% 100,00%
maksimal 30 menit

PEMULASARAN JENAZAH
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

1 Waktu tanggap pemulasaraan jenazah ≤ 2 jam 2 jam 5,62 menit 5 menit

IPSRS
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kecepatan waktu menanggapi kerusakan
1 ≥ 80 90,75% 99,45% 100,00%
alat
2 Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100% 68,50% 79,57% 61,39%
Peralatan laboratorium (dan alat ukur yang
3 lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai 100% 93% NA 100,00%
dengan ketentuan kalibrasi

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 49


LAUNDRY
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Tidak adanya kejadian linen yang hilang 100% 100% 100% 100%
Ketepatan waktu penyediaan linen untuk
2 100% 100% 100% 100%
ruang rawat inap

PPI
Capaian
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Target
Fungsi Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Tersedianya anggota tim PPI RS yang
1 75% 26,45% 88,89% 79,56%
terlatih
2 Tersedianya APD 60% 100% 100,00% 100,00%
Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi
3 75% 49,135 100,00% 100,00%
nosokomial di RS

Dari 96 standar SPM yang dinilai pada. Tahun 2016 tercapai 59 standar (61,5%), Tahun 2017 tercapai 57 Standar (59,4%) dan Tahun
2018 dari total 93 indikator yang dievaluasi tercapai 63 standar (91,70%). Terdapat kenaikan capaian SPM pada tahun 2018 jika
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2016 dan 2017.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 50


Dengan adanya penurunan jumlah kunjungan berpengaruh
terhadap BOR RSUD Kota Bandung dibandingkan dengan
standar Nasional BOR RSUD Kota Bandung dibawah ambang
normal pada tahun 2018.
Untuk angka BTO (Bed Turn Over) selalu di atas standar sejalan
dengan rara-rata hari rawat yang pendek (Av LOS) dimana pasien
dirawat dalam waktu yang pendek, adanya ketidak efektifan
dimana TT kurang dimanfaatkan dan hari perawatan juga di
bawah standar pada tahun 2018, berbeda pada tahun
sebelumnya terjadi pemanfaatan cukup tinggi dengan BTO yang
tinggi dan Av LOS yang pendek pengisian TT sangat cepat dengan
interval dari TT dikosongkan sampai terisi kembali kurang dari 2
hari.
Untuk capaian kualitas layanan di RSUD Kota Bandung angka
Kematian Bersih (Net Daeth Rate) yaitu kematian sesudah
dirawat di RS < 48 jam sangat tinggi. Perlu dilihat dari jenis
penyakit yang ditangani di IGD apakah sudah sangat parah
ketika tiba di Rumah Sakit atau masih adanya hambatan dalam
penanganan kenapa sampai pasien tidak dapat tertolong kurang
dari 48 jam.
Standar NDR adalah < 5‰ sedangkan RSUD Kota Bandung
mencapai antara 6,32 ‰ s/d 12,37 ‰ dalam kurun 5 tahun
dan relatif fluktuatif kenaikan maupun penurunannya, angka
terbesar NDR pada kasus neonatus.
Sedangkan kualitas pelayanan rumah sakit yang dilihat dari
angka kematian diatas 48 jam setelah perawatan masih dalam
batas normal.
Dari gambaran diatas untuk kualitas pelayanan perlu
ditingkatkan dalam penanganan 2 hari pertama.
Secara keseluruhan capaian Indikator kualitas layanan masih
perlu ditingkatkan.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 51


Rekapitulasi pencapaian SPM yang mencapai target di RSUD
Kota Bandung Tahun 2014-2018 rata-rata berkisar 65,1%
sehingga perlu upaya pencapaian SPM dengan memenuhi
komponen input, proses maupun output yang harus dicapai.

Tabel 2.20
Capaian Indikator RS sebagai Wahana Pendidikan
di RSUD kota Bandung

Uraian Satuan 2016 2017 2018


Rekapitulasi Data
MOU bidang PT 12 12 12
pendidikan
Rekapitulasi
Jumlah Siswa Kunjungan 1057 750 1023
yang B/L
melaksanakan Mahasiswa
praktek kerja

Berdasarkan data diatas dapat diketahui jumlah MOU dan


Mahasiswa yang melaksanakan praktek lapangan di RSUD Kota
Bandung dan data tersebut belum termasuk mahasiswa
kedokteran mengingat di RSUD Kota Bandung belum di bentuk
Tim Koordinasi Pendidikan antara Rumah Sakit dan Lembaga
Pendidikan yang melakukan kerja sama. Rumah Sakit perlu
menerapkan standarisasi Integrasi Pelayanan Kesehatan dan
Pendidikan sesuai aturan Standarisasi Pelayanan Rumah Sakit
(Akreditasi)
Selain dengan lembaga pendidikan RSUD Kota Bandung juga
menjalin kerja sama dengan perusahaan perusahaan atau
lembaga lainnya dalam bidang pelayanan kesehatan maupun
bidang lainnya pada tahun 2018 ada 52 lembaga.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 52


Tabel 2.21
Percapaian Kinerja Pelayanan (Indikator Sasaran Strategis) RSUD Kota Bandung
Tahun 2014-2018

Target
Indikator kinerja sesuai
Target Target Indikat
No Tugas dan Fungsi Target Renstra Peangkat Daerah Tahun ke Realisasi Capaian pada Tahun ke Ratio Capaian pada Tahun ke
NSPK IKK or
Perangkat daerah
lainnya
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Persiap
Pencapaian Akreditasi Paripur Paripur Paripur Paripur 100 100
1 an Madya Utama Utama Madya Utama 100% 100% 100%
Rumah sakit na na na na % %
Madya

Prosentase Pelayanan
Terhadap Pasien Keluarga 100 100
2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Miskin yang Datang ke % %
Rumah sakit

Prsentase Pengaduan
100 100
3 Pelayanan Rumah Sakit 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% N/A 100% N/A N/A
% %
yang Ditindaklanjuti

Pencapaian Standar
117,
4 Pelayanan Minimal (SPM) 60% 75% 78% 80% 83% 70.71 72.40% N/A N/A N/A 96.50% N/A N/A N/A
85%
Rumah sakit

100 100
5 Nilai Evaluasi AKIP B B A A A B B A N/A N/A 100% N/A N/A
% %

Rata-Rata Indeks Kepuasan 100 100


6 B B B B B B B B B B 100% 100% 100%
Masyarakat (IKM) % %

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 53


Nilai Standar Kepatuhan
105 101
7 Pelayanan Publik versi 850 900 905 910 915 895 910 915 915 NA 101% 100,5% NA
% %
Ombudsman

Presentase Penurunan
100
8 Temuan Pengelolaan 100% 100% 25% 50% 50% N/A N/A 25% N/A N/A N/A N/A N/A N/A
%
Anggaran BPK/Inspektorat

Presentase Pencapaian
Nilai Nilai 106
9 Standar Peningkatan Mutu Nilai 80 Nilai 82 N/A N/A N/A N/A
81 84.95 %
dan Keselamatan Pasien

Presentase Pembangunan 70.3


10 60% 82% 85% 42.19 N/A N/A N/A N/A
Zona Integritas 0%

Presentase Pencapaian
100
11 Pengukuran Baku Mutu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
%
Lingkungan Rumah sakit

Persentase Permintaan
Pelayanan
12 100% 100% 100%
Ambulance/kereya
Jenazah yang dilayani

Keterangan : Terhadap Indikator Renstra ini telah dilakukan 2 kali revieu yaitu pada tahun 2016 dan 2017

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 54


Cakupan
Pelayanan
Kesehatan 28.00
14.000 31,68 32,82 39,33 52,99 56,23
10 Rujukan Pasien 100% 0 114% 169% 114% 100% 100%
pasien 0 7 4 4 9
Masyarakat pasen
Miskin (IGD,
Rawat Jalan)
Bed Occupacy
60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 78.36 80.15 70.89 77.17
11 Rate (BOR) Rawat 78.39 93% 95% 100% 100% 100%
85% 85% 85% 85% 85% 85% % % % %
Inap

Length of Stay 6-9 6-9 6-9 6-9 6-9 3.63 2.68 2,87 3,03 3,03 >100
12 6-9 hari 100% 100% 100% 100%
(LOS) Rawat Inap hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari %

Turn Over Interal 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 0.79 0.73
13 1-3 hari 1.25 0.88 0.88 27% 25% 100% 100% 100%
(TOI) hari hari hari hari hari hari hari

Bed Turn Over 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50 >100 58.02 52.60
14 95.89 99.58 85.33 94.97 82.7 100% 60.40%
(BTO) kali kali kali kali kali kali % % %
BODs =
30
mg/L
COD =
80
mg/L
TSS =
Baku Mutu 30
15 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1 100% 100% 100% 100% 75% 100% 100% 100% 100%
Limbah Cair mg/L
PH =
6.0-9.0
Colifor
m=
10.000
jml/10
0 ml

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 55


Tabel 2.22 Anggaran Dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung

ANGGARAN PADA TAHUN KE- REALISASI ANGGARAN PADA TAHUN KE-


URAIAN
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Belanja 17,978,856,833
25.435.711.840 42.891.418.696 41.508.976.842 47.599.260.027 26,759,858,374 24.901.637.247 42.540.145.667 41.210.842.963 39.591.212.441
Langsung

Belanja
52,854,599,846
Tidak 22.382.059.029 22.897.116.637 25.486.319.524 41.584.444.224 53,103,857,488 20.345.547.172 24.864.101.036 41.433.321.709
Langsung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 56


Dari table diatas terdapat beberapa kesenjangan yang
merupakan gap antara target dan hasil yang dicapai antara lain pada
pengukuran target perencanaan starategis dari 12 sasaran yang
ingin dicapai dalam 5 tahun terdapat 5 indikator yang belum dapat
diukur secara kontinyu karena terjadi perubahan target pada
perjalanan kurun 5 tahun.
Untuk pengangaran RSUD kota Bandung mendapatkan Sumber
Anggaran dari APBD kota Bandung, APBD Propinsi Jawa Barat,
APBN dan Pendapatan operasional Rumah Sakit sebagai pendapatan
Badan Layanan Umum Daerah dengan pengangarannya dituangkan
dalam Renana Bisnis Anggaran.

1. Pencapaian Akreditasi pada tahun ke 5 penilaian akreditasi


dengan standar baru yaitu Standar Nasional Akreditasi Rumah
Sakit SNAR Edisi 1 terakreditasi dengan predikat Dasar,
sebelumnya dengan versi th 2012 telah mencapai Paripurna,
kedepan target masih perlu dicapai sehingga memilik standar
akreditasi Paripurna.
2. Penanganan Pengaduan Pasien
Salah satu ukuran keberhasilan pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat adalah diterimanya pelayanan secara
memuaskan yang diukur dalam tingkat kepuasan dan
penanganan pengaduan. Hal ini belum terukur lengkap dan
menjadi salah satu indikator kinerja urusan waji kesehatan Kota
Bandung yang harus didukung oleh fasilitas pemberi pelayanan
kesehatan.
3. Pencapaian SPM.
Sesuai dengan peningkatan kelas Rumah Sakit maka standar
SPM perlu terus dilanjutkan.
4. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 57


Target 5 tahunan AKIP adalah Nilai A namun baru mencapai nilai
B oleh karena itu masih perlu ditingkatkan.
5. Indeks Kepuasan Masyarakat
6. Target IKM masih perlu ditingkatkan walaupun capaian sudah
100 % namun dari nilai IKM masih perlu ditingkatkan.
7. Capaian target sasaran PKMP hanya di nilai selama 4 tahun,
sedangkan seperti di amanatkan dalam Undang-undang
Kesehatan Rumah sakit wajib memgupayakan Akreditasi yang
bertujukan untuk Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
yang dilaksanakan setiap 3 tahun perlu terus dilanjutkan.
8. Demikian pula pada capaian indikator kinerja pelayanan, dari 15
indikator 5 tahunan baru 10 indikator yang mencapai target
Capaian indiator ini tersebar diberbagai unit pelayanan di RSUD
Kota Bandung
Adapun faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan:
1. Tersedianya Visi dan Misi Rumah Sakit yang sejalan dengan
tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit.
2. Dukungan dan pembinaan dari pemerintah Kota Bandung
3. Komitmen pimpinan dan karyawan Rumah Sakit yang harus
dipertahankan dan ditingkatkan.

Untuk mencapai sasaran dan tujuan keberhasilan pelayanan di


Rumah Sakit banyak faktor harus tersedia sejalan dan selaras,
sedangkan pelayanan di rumah sakit sangatlah kompleks. Meliputi
unsur sumber daya manusia yang terdiri dari berbagai jenis profesi
mulai yang sifatnnya umum, spesialis dan subspesialis. Masing-
masing memiliki kompetensi dan standar termasuk sarana
prasarana, gedung, peralatan, obat-obatan, bahan habis pakai serta
penunjang umum lainnya sehingga pelayanan dapat berlangsung
dengan baik dan bermutu apabila komponen tersebut terpenuhi
mengingat pelayanan Rumah Sakit sasarannya adalah pasien.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 58


Untuk mengukur pelayanan mana yang belum tercapai
tergantung kepada pemenuhan standar input dan proses yang
dijalankan.
Masalah yang krusial pada saat ini adalah kondisi gedung yang
tidak memadai sesuai dengan kapasitas pelayanan yang dimiliki
sehingga tidak bisa dikembangkan secara optimal karena bangunan
tidak sesuai dengan standar Rumah Sakit kelas B.
Rumah Sakit kelas B minimal memiliki 200 TT dan didukung
sarana lainnya antara lain lahan parkir yang akan menampung
untuk pasien, keluarga, pengunjung dan karyawan dimana sebagai
pintu masuk Rumah Sakit sehingga permasalahan ini akan
mempengaruhi ke tahap pelayanan berikutnya termasuk dampak
utilisasi, kenyamanan dan tingkat loyalitas pelanggan ke RSUD Kota
Bandung
Jadi untuk keberlangsungan dan kualitas pelayanan selain
proses pelayanan /bisnis yang harus terus menerus ditingkatkan
maka faktor input sangatlah penting untuk dipenuhi.

2.3.4 Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Perspektif ini bertujuan untuk mewujudkan Sumber


Daya Manusia rumah sakit yang professional, akuntable, dan
berorientasi kepada pelanggan melalui peningkatan persepsi
dan komitmen dalam pelayanan dengan mengembangkan dan
memperbaiki tata kelola SDM di internal baik dari segi
kemampuan teknis, mental, psikologis melalui diklat internal
maupun eksternal.
Indikator yang diukur meliputi (1) indikator SDM, yang
meliputi kecukupan melalui indikator SDM, kompetensi sesuai
standar, serta penghargaan dan sanksi; (2) indikator budaya
kerja meliputi disiplin, total loss time, dan jumlah komplain
terhadap petugas; (3) Indikaor SIM meliputi ketersediaan

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 59


informasi dan pamanfaatan informasi (4) indikator
pengembangan produk baru (5) Indikator pengelolaan
infrastruktur meliputi pertumbuhan asset dan pemeliharaan
asset serta (6) indikator utilisasi asset.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Kota
Bandung
2.4.1. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Ketersediaan Informasi dan Pemanfaatan Informasi
melalui Pengembangan SIM RS yang sesuai kebutuhan
informasi RSUD kota Bandung dengan titik berat untuk
informasi manajemen mulai tahun 2011 telah dilakukan
:
1. Pembuatan aplikasi/modul
- Rawat Jalan
- Rawat Inap
- IGD
- Billing Keuangan
- Farmasi
- Laboratorium
- Radiologi
- Pendaftaran Rawat Jalan, rawat Inap, IGD.Dll
Namun belum seluruhnya terbangun secara teritegrasi
dan pelanggan belum seluruhnya mau memanfaatkan
sehingga perlu perhatian khusus terutama mengkaji
ulang kembali konsep rencana pengembangan dan
penerapan dilapangan dan pengembangan Sistem IT ini
sangat mendesak karena akan sangat mempengaruhi
kinerja operasional dan manjemen RS termasuk
didalamnya penambahan pengadaan hardware sebagai
alat pendukung SIM RS, pemeliharaan jaringan dan
meningkatkan kekuatan jaringan, upgrade server dan

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 60


manajemen koneksi, pemeliharaan pendukung IT serta
Pendidikan dan pelatihan operasional IT.

2.4.2 Pengembangan produk baru


Pengembangan produk Baru merupakan penambahan
jumlah pelayanan baru di rumah sakit baik jumlah
maupun jenis pelayanan
Pengembangan produk baru tidak terlalu signifikan
mengingat masih terbatasnya sarana pendukung seperti
ruang parkir, ruang tunggu , ruang perawatan dan lain
sebagainya.
Walaupun sebenarnya pengembangan ini akan
menambah pendapatan operasional sekaligus
meningkatkan manfaat RSUD Kota Bandung bagi
Masyarakat.
Namun potensi yang dimiliki baik eksternal maupun
internal RSUD Kota Bandung sangat besar untuk
dikembangkan, terlebih di era JKN ini sebagai rumah
sakit pemerintah mempunyai peluang yang cukup besar
karena didukung Sumber Daya yang cukup. Dengan
selesainya SDM yang melaksanakan pendidikan sub
spesialis dan spesialis maka jenis pelayanan pelayanan
dapat ditingkatkan.
RSUD Kota Bandung juga sudah membuat berbagai
inovasi dalam rangka percepatan peningkatan pelayanan
diantaranya :
1. Bandung Emergency Referral And STEMI (Beres)
2. Bandung Bengras
3. Home care
4. Paliatif
5. Pelayanan sub spesislis (peto maternal, perinatologi)

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 61


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STARTEGIS
RSUD KOTA BANDUNG

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


RSUD Kota Bandung
Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
salah satunya dilakukan melalui evaluasi kinerja kegiatan RSUD
Kota Bandung tahun 2014 - 2018 melalui pendekatan Balance Score
Card dengan 4 Perspektif yang telah di bahas pada Bab II. Adapun
permasalahan teridentifikasi di RSUD Kota Bandung secara ringkas
adalah sebagai berikut

Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
RSUD Kota Bandung

Aspek Capaian Standar Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan


Kajian Kondisi Yang Internal Ekternal
Saat Ini Digunak
an
Pelayanan Indeks Standar - Jumlah dan - Berlakunya -Terdapat
Kepuasan Pelayan Jenis Tenaga SJSN dan kesenjangan
Masyarak an Dokter Spesialis, Kebijakan BPJS tata kelola
at Minimal Perawat ahli, kesehatan manajemen
Dan dan perawat - Peraturan2 dengan
Standar penunjang yang ekternal yang klinis yang
Pelayan belum mempengaruhi berpengaruh
an memenuhi RSUD Kota terhadap
Publik kebutuhan Bandung ttg kualitas
tenaga. SDM, dan layanan
- Pemberlakuan Keuangan ( sbg sesuai
Tarif kompettitif tata kelola standar
- Penyempurnaan BLUD) akreditasi.
SIM RS - Budaya -Masih
- Penambahan masyarakat tingginya/re
Produk - dan persepsi ndahnya
Unggulan masyarakat capaian
Layanan terhadap SPM
kesehatan dan pelayanan -Belum
peningkatan kesehatan optimalnya
pemasaran kinerja
- -Penataaan keuangan
organisasi
pelayanan
- Sarana
Prasarana
gedung belum
memadai

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 63


Pendidik- Jumlah SPM Pemantapan nilai Regulasi yang Belum
an dan jenis dasar menjadi mengatur SDM meratanya
Internal pegawai budaya distribusi
serta organisasi, dan SDM yang
kompeten manajemen telah
si yang sumberdaya mendapatka
dibutuhk manusia serta n pelatihan
an pemenuhan sesuai
kompetensi SDM standar
akreditasi
Pendidik- Institusi Standar Tersedianya tata Peningkatan Belum
an pendidik- Akredita kelola pelayanan kerja sama tercukupinya
Eksternal an yang si RS pendidikan di RS dengan tenaga
bekerja Pendidik perusahaan, dokter yang
sama an lembaga non akan
dengan pendidikan dan menajdi
RSUD lembaga pembimbing
pendidikan mahasiswa
Penelitian Jumlah Standar Pemanfaatan data Permintaan Belum
Penelitian Akredita oleh stakeholder lahan penelitian maksimal
-si RS RS dari lembaga
Pendidik lain.
-an

RSUD Kota Bandung memiliki beberapa isu permasalahan yang


berdampak pada kondisi rumah sakit jangka panjang yaitu aspek
keuangan akibat pertumbuhan pelayanan, fasilitas gedung yang
tidak menunjang potensi kemampuan rumah sakit

Tabel 3.2
Identifikasi Isu-Isu Strategis RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023

No Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


1 Dinamika Dinamika Dinamika Lain-lain
Internasional nasional regional
Perdagangan Diterapkannya Fasilitas
Bebas , sistem JKN gedung sdh
termasuk tidak
masuknya mendukung
modal asing potensi RS
dalam dunia standard an
perumah harapan
sakitan pelanggan
2 Akreditasi Akreditasi RS Masa Kerja sama
internasional standar transisi jejaring RS
Nasional rumah sakit
dari kelas C
ke Kelas B,
SKPD Ke
UPT

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 64


3 Kerja sama Standarisasi Penyesuaian Penurunan
pemerintah RS pendidikan RSB dengan kinerja BLUD
dengan badan Kebijakan (pertumbuhan
usaha Daerah produksi dan
memungkinkan RPJMD pendapatan)
RS dikelola tahun 2019-
oleh asing 2023 dan
kepala
daerah baru
SMART City Turn over
kota pegawai (PNS-
Bandung Non PNS)
Kompetisi Regulasi
antar 33 BLUD belum
RS di kota lengkap
Bandung,
perebutan
Pangsa
pasar dan
segmen
consumer
RS
Morbiditas
dan
mortalitas di
Kota bandung

Perdagangan bebas Asia dan Global berpengaruh kepada


persaingan tingkat kualitas pelayanan kesehatan, tenaga
kesehatan, serta penerapan tarif tidak terbatas tarif pelayanan
namun biaya belanja alat kedokteran dan kesehatan serta
masuknya modal asing sampai kemungkinan pengendalian
operasional Rumah Sakit oleh pemodal.
Sisi positifnya semakin beragamnya ketersediaan vendor alat
kesehatan baik pengadaan langsung maupun dalam bentuk
kerjasama.
Konsekuensi dari perdagangan Global agar dapat bersaing
berarti pemenuhan standar harus mengacu kepada Standar
Internasional agar Rumah Sakit dapat bersaing secara
internasional, kalau tidak ditinggalkan oleh rumah sakit yang
dibiayai oleh modal asing.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 65


Keterbatasan anggaran Pemerintah Kota Bandung karena
banyaknya program yang harus dibiayai maka unuk
pengembangan infrasrtuktur mengarah kerjasama dengan badan
usaha yang memiliki konsekuensi positip maupun negatif atau
sumber pendanaan lainnya.
Akreditasi Standar Internasional memungkinkan Rumah
Sakit untuk dapat bersaing dan mempertahankan mutu dan
keselamatan pasien, meningkatkan daya saing internasional
mengingat Kota Bandung salah satu tujuan wisata lokal maupun
macanegara.
Akreditasi mendorong perubahan dan pemenuhan standar
mutu area manajemen, area klinis dan area mutu dan
keselamatan pasien serta dukungan terhadap Program Nasional.
Review system memberikan peluang kepada staf
professional kesehatan untuk meningkatkan kualitas dan potensi
yang dimiliki.
Rumah Sakit yang terakreditasi menunjukkan kualitas yang
lebih baik dan harus dipertahankan dan direview terus menerus
berkelanjutan sebagaimana dipersyaratkan pula dalam
kerjasama dengan penyelenggara JKN yang diterapkan
pemerintah, dimana bagi Rumah Sakit Daerah selama ini
konsumen terbanyak adalah peserta JKN.
Regulasi yang lainnya yang dihadapi RSUD Kota Bandung
adalah tentang kerjasama dengan lembaga pendidikan. Dalam
keterbatasan sumberdaya kerjasama dengan pendidikan memiliki
sisi positif adalah dari sisi SDM berdampak pada peningkatan
pengetahuan yang terus menerus serta pemenuhan kekurangan
sumberdaya walaupun dengan konsekwensi SDM RSUD Kota
Bandung harus siap menerima tambahan tugas sebagai wahana
pendidikan dalam rangka menunjang pengembangan dunia
pendidikan khususnya pendidikan kesehatan.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 66


Disisi lain untuk terselenggaranya kerjasama pendidikan
perlu pemenuhan standar integrasi pelayanan dan pendidikan.
Sebagai rumah sakit yang telah menerapkan PPK BLUD masih
terdapat kendala dalam penerapannya diakibatkan belum
seluruhnya regulasi BLUD tersedia lengkap. Sekaligus adanya
masa transisi perubahan kelas Rumah Sakit dari C ke B sebagai
konsekwensi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat serta perubahan status dari SKPD ke UPT
perlu melakukan penyesuaian tatakelola dan tatalaksana
organisasi Rumah Sakit.
RSUD Kota Bandung sebagai milik Pemerintah Kota Bandng
tidak terlepas dari kebijakan pemerintah Kota Bandung,
Pemerintah Propinsi mupun Pemerintah Pusat.
Sebagai salah satu pelaksana urusan wajib bidang kesehatan di
Kota Bandung kebijakan pemerintah menjadi salah satu acuan
yang harus diikuti seperti Visi, Misi, RPJMD, RPJPD dan
kebijakan lainnya sepert SMART City yang sudah di jadikan
Peraturan Daerah.
RSUD Kota Bandung bukan satu satunya Rumah Sakit, ada
31 Rumah sakit lainnya di Kota Bandung, dengan pola JKN
dapat terpetakan konsumen RSUD Kota Bandung.
Yang perlu dicermati agar rumah sakit tetap dapat menjalankan
fungsinya melayani masyarakat khususnya yang kurang mampu,
sehingga sinergi antar Rumah Sakit dengan Pemerintah sangat
penting.
Untuk menghadapi isu internasional, nasional maupun regional
di dalam internal RS terdapat hambatan maupun kekuatan yang
dapat menjadi peluang dan tantangan untuk diatasi. Diantaranya
belum lengkapnya regulasi BLUD dan penyesuaian tatakelola
Rumah Sakit, fasilitas gedung yang terbatas tidak sesuai dengan
potensi pelayanan yang dapat dikembangkan.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 67


Dalam 2 tahun terakhir terjadi penurunan kinerja BLUD
terutama dalam pertumbuhan produksi dan pendapatan
operasional yang menyebabkan turn over tenaga professional
diantaranya.
Tantangan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan adalah
morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi terutama dalam
pelayana intesif.
Kekuatan RSUD Kota Bandung adalah dukungan stake
holder yang cukup baik pemerintah, pihak ke tiga maupun
potensial karyawan yang ada dengan sudah terakreditasi dan
penghargan dalam pelayanan publik yang cukup baik.

3.2. Telaahan Visi dan Misi Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
3.2.1. Visi
Kepala Daerah Kota Bandung hasil Pemilihan Kepala
daerah pada tahun 2018 telah menetapkan Visi Kota
Bandung tahun 2018-2023 yaitu:
Mewujudkan Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman,
Sejahtera Dan Agamis.
Penjabaran Visi sebagai berikut :
Bandung
Bandung meliputi wilayah dan seluruh isinya, Artinya Kota
Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu
kawasan dengan batas batas tertentu berkembang sejak
tahun 1811 hingga sekarang
Unggul
Menjadi yang terbaik dan terdepan dengan mempertahankan
pencapaian sebelumnya serta menjadi contoh bagi daerah
lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyamanan dan
kesehakteraan warga Kota Bandung
Nyaman

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 68


Terciptanya uatu kondisi dimana kualitas lingkungan
terpelihara dengan baik melalaui sinergitas lintas sektor
sehingga dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi
penghuninya, Kota yang nyaman adalah suatu kondisi
dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air
dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk
ditinggali serta ruang-ruang Kota dan infrastruktur
pendukungnya responsive terhadap berbagai aktifitas dan
perilaku penghuninya.
Sejahtera
Lahir dan bathin melalui peningkatan partisipasi dan
kerjasama seluruh lapisan masyarakat, agar dapat
memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil tuhan di bumi.
Kesejahteraan yang ingin diwujudkan merupakan
kesejahteraan yang berbasis pada ketahan keluarga dan
lingkungan sebagai dasar pengokohan sosia. Masyarakat
sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materi saja
melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan
dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang
merupakan buah dari kemampuan sesorang untuk
memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi
ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan
mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan
yang cerah, adil, makmur, keterpaduan antara sejahtera
lahiriah dan bathiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang
paripurna, kesejahteraan yang seperti inilah yang membentuk
kepercayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung
untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik,
hingga menjadi teladan bagi Kota lainnya.
Agamis adalah tunduk dan patuh menjalankan perintah
agamanya

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 69


Selanjutnya Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih dijabarkan kedalam beberpa Misi untuk mencapai
Visi Tesebut yaitu:
1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata
ruangan pembangunan infrastruktur serta pengendalian
pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan
lingkungan
2. Menghadirkan tatakelola pemerintahan yang akuntabel,
bersih dan melayani.
3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan
berdaya saing
4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan
berkeadilan.
5. Mengembangkan pembiayaan kota yang partisipatif,
kolaboratif dan terintegrasi
Dinas Kesehatan yang merupakan salah satu Perangkat
Daerah yang melaksanakan urusan wajib kesehatan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mendukung kepada
Misi 1 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Adapun Sasaran Strategis Dinas Kesehatan terdiri dari:
1. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat.
2. Meningkatnya Akuntabilitas Pelayanan Publik
3. Tersedianya Jaminan Pembiayaan Kesehatan Masyarakat.

RSUD Kota Bandung dengan status Unit Pelaksana Teknis


Dinas Kesehatan maka dalam perencanaan strategisnya
menginduk kepada RPJMD Kota Bandung.

3.2.2. Visi dan Misi RSUD Kota Bandung


Perkembangan lingkungan perumahsakitan telah
berubah secara cepat sehingga Rumah Sakit harus terus

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 70


menerus menyesuaikan Visi dan Misi sebagai arah
perencanaan dan kegiatan di masa yang akan datang.
Visi RSUD Kota Bandung tahun 2019-2023: Terwujudnya
Rumah Sakit Prima yang Berwawasan Pendidikan.
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. (Sesuai dengan tugas pokok pada
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009)
Prima artinya adalah pertama/ sangat baik/utama, menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Berwawasan artinya memiliki konsepsi cara pandang (KBBI)
Pendidikan proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses,
cara, perbuatan mendidik (KBBI)

Jadi secara umum arti dari VISI RSUD Kota Bandung yaitu:
“Terwujudnya Rumah Sakit Prima yang Berwawasan
Pendidikan” adalah merupakan Cita-Cita RSUD Kota
Bandung yang ingin mewujudkan rumah sakit dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat yang prima dalam arti baik dan
mengutamakan kualitas serta mengembangkan konsep dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan terintegrasi dengan
pelayanan pendidikan
Misi RSUD Kota Bandung
RSUD Kota Bandung merumuskan misinya yang
diintegrasikan dengan Misi Kota Bandung 2019-2023 pada

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 71


Misi ke 1 yaitu Membangun masyarakat yang Humanis,
agamis, berkualitas dan berdaya saing.
Maka rumusan Misi RSUD Kota Bandung yaitu :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas,
terakreditasi dan mengutamakan mutu dan keselamatan
pasien
2. Mewujudkan kualitas sumberdaya pelayanan kesehatan
dan integrasi pendidikan
3. Meningkatnya Tatakelola Rumah Sakit yang Profesional
dan Mandiri

3.2.3 Program RSUD Kota Bandung yang mendukung Pembangunan


Daerah
Adapun Program RSUD Kota Bandung yang mendukung
program pembangunan daerah tahun 2019-2023 adalah:
1. Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
2. Program Pengadaan, Peningkatan sarana dan prasarana
Rumah sakit/RS Jiwa, RS Paru-paru/RS Mata.
3. Program Pemeliharaan sarana dan Prasarana Rumah
sakit/RS Jiwa, RS Paru-paru/RS Mata.
4. Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum
Daerah.

yang diimplementasikan pada kegiatan “Kegiatan Pelayanan


BLUD”
Program ini akan dievaluasi dengan Dokumen Laporan Kinerja
BLUD.

3.2.3. Sasaran Strategis RSUD Kota Bandung


Sasaran Strategis RSUD Kota Bandung disesuaikan dengan
Visi, Misi dan Program Kepala derah terpilih dalam table
berikut:

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 72


Tabel 3.3
Sasaran Strategis RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023

VISI MISI TUJUAN SASARAN


STRATEGIS STRATEGIS
Terwujudnya Mewujudkan pelayanan Meningkatkan Meningkatnya
Rumah Sakit kesehatan berkualitas, pelayanan pelayanan
Prima yang terakreditasi dan kesehatan kesehatan
Berwawasan mengutamakan mutu berkualitas, berkualitas,
Pendidikan. dan keselamatan pasien terakreditasi terakreditasi
dan dan
mengutamakan mengutamakan
mutu dan mutu dan
keselamatan keselamatan
pasien pasien

Mewujudkan kualitas Meningkatkan Meningkatnya


sumberdaya pelayanan kualitas kualitas
kesehatan dan integrasi sumberdaya sumberdaya
pendidikan pelayanan pelayanan
kesehatan dan kesehatan dan
integrasi integrasi
pendidikan pendidikan

Menyelenggarakan Meningkatkan Meningkatnya


Tatakelola Rumah Sakit Tatakelola Tatakelola
yang Profesional dan Rumah Sakit Rumah Sakit
Mandiri yang yang Profesional
Profesional dan dan Mandiri
Mandiri

3.3. Telaahan Renstra Dinas Kesehatan /RPJMD Bidang Kesehatan

Sasaran Strategis Bidang Kesehatan yang berkaitan dengan Misi 1


Pemerintah Kota Bandung adalah:
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat
2. Meningkatnya Akuntabilitas Pelayanan Publik
3. Tersedianya Jaminan Pembiayaan Kesehatan

Adapun keterkaitan dengan Sasaran strategis RSUD Kota Bandung


adalah pada poin ke 1 dan ke 2 dimana RSUD Kota Bandung
sebagai fasilitas penyediaaan pelayanan kesehatan lanjutan.
3.4 Telaahan rencana tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 73


RSUD Kota Bandung merupakan rumah sakit milik Pemerintah
Kota Bandung dimana tersedia sumberdana dan sumberdaya yang
cukup dibandingkan dengan rumah sakit swasta.
Sebagai rumah sakit berdomisili di Ibu Kota Propinsi Jawa Barat
dengan kompleksitas penduduk dan Kota Tujuan Wisata, Rumah
Sakit mempunyai potensi untuk meningkatkan fungsi dan
keberadaannya di Kota Bandung.
Rumah Sakit dapat dikembangkan menjadi Rumah Sakit dengan
Standar Internasional atau bahkan berwawasan Hospital Tourism.
Adanya kepercayaan dari lembaga pendidikan dapat dikembangkan
menjadi Rumah Sakit Pendidikan yang terstandarisasi dimana
banyak lembaga pendidikan kesehatan yang membutuhkan wahana
praktek lapangan.
Kemajuan dunia kedokteran dan kompleksitas masalah kesehatan
di perkotaan serta kebutuhan sarana prasarana sosial masyarakat
menjadi peluang dan tantangan yang perlu dihadapi dengan
pengembangan Rumah Sakit kedepan.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis


3.5.1 Review Permasalahan RSUD Kota Bandung
RSUD Kota Bandung sebagai perangkat daerah Pemerintah
Kota Bandung melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dalam memberikan pelayanan kesehatan lanjutan kepada
masyarakat dengan status Rumah Sakit kelas B dan telah
melaksanakan PPK BlLUD dan juga sebagai UPT Dinas
kesehatan kota Bandung. Dalam penyusunan perencanaan
Stategis mengacu kepada RPJMD kota Bandung serta
penjabaran misi bidang kesehatan dalam hal ini Dinas
Kesehatan Kota Bandung.
Dalam perencanaan 5 tahun kedepan RSUD Kota Bandung
dengan visi Terwujudnya Rumah Sakit Prima yang

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 74


Berwawasan Pendidikan dengan 3 misi untuk mewujudkan
visi dan misi pemerintah Kota Bandung.
RSUD Kota Bandung merupakan rumah sakit milik
Pemerintah Kota Bandung dimana tersedia sumberdana dan
sumberdaya yang cukup dibandingkan dengan rumah sakit
swata seperti SDM yang terdiri dari PNS dan Non PNS dan
sumber pembiayaan dari APBD/APBN maupun pendapatan
operasional.
Sebagai rumah sakit yang berdomisili di Ibu Kota Propinsi
dengan kompleksitas penduduk dan kota tujuan wisata
Rumah sakit dapat dikembangkan menjadi Rumah Sakit
Standar Internasional/Hospital Tourism.
Permasalahan yang Menggambarkan macam pelayanan,
perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi
pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
1. Banyaknya regulasi yang berubah-ubah yang harus
dilaksanakan oleh rumah sakit pemerintah dibandingkan
dengan rumah sakit swasta.
2. Sistem JKN/BPJS dengan segala peraturan yang
menyertainya dimana rumah sakit wajib bekerjasama
dengan BPJS yang memiliki sistem manajemen tersendiri
yang harus diadop oleh Rumah Sakit dalam sistem
pelayanan pasien maupun pembiayaan.
3. Dinamika masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan .
4. Peranan stake holder di luar rumah sakit dalam
mendukung keberlangsungan rumah sakit.
Faktor pendukung dan pendorong dari lingkungan rumah
sakit tersebut diatas perlu di pertimbangankan dalam
pencapaian Renstra 5 tahun kedepan.
Dari hasil dan kajian serta analisis dan evaluasi pelaksanaan
tugas dan fungsi RSUD Kota Bandung terdapat beberapa
permasalahan yang dinilai urgen untuk di analisis lebih

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 75


dalam untuk ditindak lanjuti pada masa yang akan datang
adalah:
1. Kondisi pelayanan RSUD Kota Bandung
Pelayanan RSUD Kota Bandung sudah sesuai dengan
pelayanan Rumah Sakit kelas B namun kemampuan
gedung untuk menampung kunjungan jumlah dan jenis
pelayanan yang ada seperti Rawat Jalan dan Rawat Inap
masih kurang dengan jumlah TT 230. Belum semua
pasien dapat tertampung sehingga masih ada yang harus
dirujuk dan berdampak kepada biaya operasional dan
pendapatan BLUD yang tidak optimal.
2. Sasaran jangka menengah pada Renstra RSUD Kota
Bandung beberapa masih belum tercapai karena
dipengaruhi faktor lain yang saling berkaitan. Diantaranya
capaian SPM baik dari sisi input proses maupun
outputnya yang harus dipenuhi.
3. Sasaran jangka menengah dari Renstra Kota.Bandung
maupun program Nasional yang masih harus dilanjutkan.
4. Implikasi RTRW bagi pelayanan RSUD Kota Bandung
terutama pada permintaan masyarakat menjadi tinggi
sedangkan kapasitas rumah sakit terbatas (masih banyak
pasien yang dirujuk untuk pelayanan ICU, NICU).
5. Implikasi KLHS bagi pelayanan RSUD Kota Bandung
terutama kualitas air bersih, udara yang berdampak pada
infeksi nosokomial dan kurangnya Ruang Terbuka Hijau
serta area terbuka, area parkir termasuk untuk
kenyamanan, keamanan dan evakuasi bencana.
6. Dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan RTRW
lingkungan RSUD Kota Bandung idealnya untuk
mendapatkan Rumah Sakit yang sesuia standar kelas B
diperlukan relokasi, namun tentunya membutuhkan
waktu dan sumber daya yang tidak sedikit. Sehingga

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 76


kondisi yang ada sekarang harus tetap dioptimalkan
sehingga tetap berfungsi melayanani masyarakat dengan
nyaman dan aman.
7. Banyaknya regulasi yang berubah-ubah yang harus
dilaksanakan oleh rumah sakit pemerintah dibandingkan
dengan rumah sakit swasta.
8. Sistem JKN/BPJS dengan segala peraturan yang
menyertainya dimana rumah sakit wajib bekerjasama
dengan BPJS yang memiliki sistem manajemen tersendiri
yang harus diadop oleh RS dalam sistem pelayanan pasien
maupun pembiayaan.
9. Dinamika masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan.
10. Peranan stake holder di luar rumah sakit dalam
mendukung keberlangsungan rumah sakit
Faktor pendukung dan pendorong dari lingkungan rumah
sakit tersebut diatas perlu di pertimbangankan dalam
pencapaian Renstra 5 tahun kedepan.
3.5.2 Metoda penentuan issue-isue strategis dan hasil pentuan
isu-isu strategis
Hasil dan kajian serta analisis dan evaluasi pelaksanaan
tugas dan fungsi RSUD Kota Bandung memiliki berbagai
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dapat
menetiuka posisi organisasai sebagai berikut:
▪ Kekuatan (Strengh)
1. Tersedianya Tenaga Medis Spesialis dan Sub
spesialis dan tenaga profesional lainnya sebagai
PNS dan Non PNS.
2. Tersedia sumber dana diluar pendapatan
operasional BLUD yaitu APBD Kota , APBD
Propinsi, APBN.
3. Telah diperolehnya sertifikasi akreditasi Rumah
Sakit versi tahun 2012 dengan predikat Paripurna

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 77


dan SNARS Edisi 1 dengan Predikat Tingkat
Dasar, jejaring RS Pendidikan dan Sarana
Pelayanan Publik yang terstandarisasi oleh
Kemenpan RB untuk meningkatkan mutu Rumah
Sakit.
4. Memiliki pelaralatan canggih MRI, CT Scan
Peralatan Bedah dan kedokteran lainnya serta
penunjang sebagai pendukung pelayanan.
5. Ketersediaan berbagai sumberdaya pendukung
lainnya sesuai standar RS kelas B
▪ Kelemahan (weakness)
1. Masih kurang optimalnya kinerja SDM, antara lain
pelaksanaan paktik di tiga tempat, turn
overpegawai non PNS yang tinggi, serta
pemenuhan diklat pegawai.
2. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM
RS) berbasis IT yang terintegrasi sampai ke
pengelolaan keuangan belum seluruhnya.
3. Susunan Organisasi dan Tata Kelola RS kelas B
dan Uraian Tupoksi yang mendukung manajemen
rumah sakit belum ditetapkan.
4. Ketersediaan biaya pemeliharaan peralatan
canggih yang terbatas dan tingkat kerusakan alat
yang tinggi termasuk sarana bangunan yang
kurang memadai.
5. Tata Kelola penggunaan sumber daya termasuk
logistik dan aset yang belum efektif dan efisien.

▪ Peluang (Opportunity)
1. Minat yang tinggi dari para profesional untuk
bekerja di Kota Bandung.
2. Pemberlakuan Sistem JKN dan Universal Health

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 78


Coverage yang meningkatkan akses masyarakat
kesarana pelayanan dengan jaminan pembiayaan
dan tingkat kemmpuan masyarakat yang beragam
(segmen menengah ke atas di masyarakat belum
digarap oleh RS.
3. Pengembangan Pembangunan Pemerintahan Kota
Bandung kearah Bandung Timur membawa
dampak terhadap dinamika dan kegiatan
penduduk sekitarnya dan ketersediaan lahan
Pemerintah kota untuk pengembangan Rumah
Sakit.
4. Adanya peluang pengembangan pelayanan Rumah
Sakit (pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh
masyarakat ,lembaga pendidikan, pelayanan
kesehatan, masyarakat langsung) yang cukup
tinggi dan masih kurangnya fasilitas Rumah Sakit
di area Bandung Timur
5. Terdapat kemudahan pemenuhan pengadaan
sumberdaya logistik baik dari pemasok, pabrikan
maupun distibutor dengan sistem pengadaan
elektronik.
▪ Ancaman (Threat)
1. Pemanfaatan SDM khususnya dr Spesialis di
Rumah sakit swasta dengan segala kelebihannya
sehingga lebih mengutamakan di RS swasta.
2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung
yang megikuti program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang merupakan pesaing dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
denganpemanfaatan sumberdaya yang efektif dan
efisien.
3. Kesadaran masyarakat atas hukum dan hak atas

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 79


pelayanan kesehatan meningkat terkait mutu
pelayanan yang diberikan.
4. Rumah Sakit swasta dengan sarana dan prasarana
dan sistem pelayanan yang lebih baik sebagai
pesaing.
5. Kestabilan harga-harga kebutuhan logistik rumah
sakit untuk mendapatkan barang berkualitas yang
berpengaruh kepada kecukupan tarif paket INA-C
CBGS yang merupakan sumber penghasilan
dominan Rumah Sakit.

Dari hasil identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang


dan ancaman yang teridentifikasi terhadap Isue-isue yang
berkaitan dengan RSUD Kota Bandung melalui Metode
Analisis SWOT dalam perumusan strategi sebagai berikut:

Dengan analisis SWOT merupakan upaya untuk


mengetahui bagaimana keadaan lingkungan didalam dan
lingkungan di luar rumah sakit yang dapat digunakan
untuk menentukan dimana posisi rumah sakit. Dengan
mengetahui posisi rumah sakit dapat dibuat suatu upaya
atau strategi yang sesuai dengan posisi rumah sakit guna
kemajuan dan kelangsungan rumah sakit hingga masa
yang akan datang.
§ Peluang (Opportunity) § Tantangan (Threat)
1. Minat yang tinggi dari para 1. Pemanfaatan SDM
profesional untuk bekerja di khususnya dr Spesialis di
Kota Bandung. Rumah sakit swasta.
2. Pemberlakuan Sistem JKN 2. Banyaknya Rumah Sakit
dan Universal Health Swasta di Kota Bandung
Coverage yang meningkatkan yang megikuti program
akses masyarakat kesarana Jaminan Kesehatan
pelayanan Nasional (JKN) yang
merupakan pesaing
3. Pengembangan 3. Kesadaran masyarakat
Pembangunan Pemerintahan atas hukum dan hak atas
Kota Bandung kearah pelayanan kesehatan
Bandung Timur meningkat terkait mutu
pelayanan yang diberikan

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 80


4. Adanya peluang 4. RS swasta dengan
pengembangan pelayanan sarana dan prasarana dan
RS , Kerja Sama dg Lembaga sistem pelayanan yang
pedidikan dan kesehatan lebih baik sebagai pesaing
5. Terdapat kemudahan 5. Kecukupan tarif paket
pemenuhan pengadaan INA-C CBGS yang
sumberdaya logistik dengan merupakan sumber
sistem pengadaan elektronik penghasilan dominan RS
§ Kekuatan (Strengh) S-O S-T
1. Tersedianya Tenaga
Medis Spesialis dan Sub
spesialis dan tenaga
profesional lainnya sebagai
PNS dan Non PNS.
2. Tersedia sumber dana
diluar pendapatan
operasional BLUD yaitu
APBD Kota , APBD Propinsi,
APBN.
Mengoptimalkan Sumber Mengoptimalkan
3. Telah diperolehnya
Daya yang dimiliki dan sumberdaya dan yang
sertifikasi akreditasi RS versi
kualitas RS dengan dimiliki untuk
th 2012, Sarana Pelayanan
menggunakan potensi yang meningkatkan daya saing
Publik yang terstandarisasi
untuk pembangunan RS. diEra JKN
oleh Kemenpan RB untuk
meningkatkan mutu RS.
4. Memiliki pelaratalan
canggih MRI, CT Scan
Peralatan Bedah dan
kedokteran lainnya serta
penunjang sebagai
pendukung pelayanan
5. Ketersediaan berbagai
sumberdaya pendukung
lainnya sesuai standar RS
kelas B
§ Kelemahan (weakness) W-O W-T
1. Masih kurang optimalnya
kinerja SDM,turn
overpegawai non PNS yang
tinggi, serta pemenuhan
diklat pegawai.
2. Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit
(SIM RS) berbasis IT yang
terintegrasi sampai ke
pengelolaan keuangan
belum seluruhnya Melalui peningkatkan
3.Susunan Organisasi dan kinerja SDM dan
Meningkatkan kinerja SDM
Tata Kelola RS kelas B dan tatakelola, RS melakukan
dan tatakelola RS untuk
Uraian Tupoksi yang inovasi pelayanan dan
pengembangan Pelayanan
mendukung manajemen pengembangan Pelayanan
Kesehatan dan Pendidikan
rumah sakit belum Kesehatan dan Pendidikan
RS di Era JKN
ditetapkan. RS untuk bersaing di Era
4.Ketersediaan biaya JKN
pemeliharaan peralatan
canggih yang terbatas dan
tingkat kerusakan alat yang
tinggi termasuk sarana
bangunan yang kurang
memadai.
5.Tata Kelola penggunaan
sumber daya termasuk
logistik dan aset yang belum
efektif dan efisien.

Hasil identifikasi permasalahan yang ada, dilakukan


analisis dan perumusan strategi dengan analisis SWOT

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 81


yang akan dilaksanakan sebagai dasar perencanaan dan
program untuk mencapai tujuan RSUD Kota Bandung.
Dengan analisis SWOT yang telah dilakukan akan di
ketahui posisi Organisasi RSUD Kota Bandung berada
pada Quadran I artinya masih dalam posisi
ofensif/progressif, mempunyai kekuatan dan peluang
untuk dikembangkan.

Strength

II I
Deffensive Offensive/Agressive

Threats Opportunity

IV III
Liquidation Reconsiliation

Weaknesess

Posisi Organisasi RSUD Kota Bandung berada pada


Quadran I artinya masih dalam posisi ofensif/progressif,
mempunyai kekuatan dan peluang untuk dikembangkan.
Peluang-peluang yang dapat dikembangkan antar lain
pengembangan pelayanan unggulan dengan peluang
ketersediaan SDM yang lelah untuk ditingkatkan
kompetensinya dan pemenuhan SDM pada layanan baru
dengan catatan memperbaiki tatakela manajemen SDM

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 82


ditingkatkan termasuk pemberian penghargan yang baik
serta menjalankan sangsi yang sesuai.
Melaksanakan efisiensi dengan memanfaatkan tarif
paket yang telah ditetapkan oleh Sistem JKN mengingat
dominan kunjungan ke RSUD Kota Bandung adalah
pasien JKN.
Mengembangkan layanan unggulan baik pelayanan
JKN maupun Non JKN (karena pelayanan JKN masih ada
pembatasan dan peluang pelayanan yang boleh dengan
iurbiaya) serta penambahan kapasitas daya tampung
pelayanan mengingat Rumah Sakit sudah Kelas B namun
belum didukung sarana gedung yang memadai sedangkan
jenis pelayanan spesialistiknya sudah tersedia.
Mengembangkan pelayanan non kesehatan (pelayanan
yang tidak langsung kepada pasien) seperti
melaksanakan diklat ekternal/bekerjasama dengan
lembaga eksternal, menyediakan layanan sosial diluar
paket JKN seperti layanan ambulance antar kota,
penyewaan gedung pertemuan, pengembangan pelayanan
penunjang yang dapat memenuhi kebutuhan faskes
sekitar RSUD Kota Bandung (pelayanan laboratorium
klinik, radiologi, CSSD, Gizi, pemulasaraan
jenazah/rumah duka, dll) untuk meningkatkan
pertumbuhan finasial diluar pendapatan yang bersumber
dari jasa layanan kesehatan.

3.5.3 Rencana Pengembangan Layanan RSUD Kota Bandung


PERESPEKTIF TUJUAN INISIATIF STRATEGIS
STRATEGIS
KEUANGAN Meningkatnya - Penataan tarif sesuai unit
Tatakelola cost.
Rumah Sakit - Penataan pengelolaan
yang keuangan berbasis acrual
Profesional dan - Percepatan proses klaim

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 83


Mandiri JKN
- Pemanfaatan IT dalam
pengelolaan keuangan
- Pengendalian Penggunaan
BHP
- Perencanaan dan
pengendalian anggaran
sesuai SPO dan SPM

PELANGGAN Meningkatnya - Pelayanan yang cepat,


pelayanan aman dan nyaman.
kesehatan - Pembayaran insentif
berkualitas, dokter dan karyawan tepat
terakreditasi waktu.
dan - Perbaikan alur dan ruang
mengutamakan pelayanan yang memadai
mutu dan - Pelayanan unggulan dan
keselamatan canggih
pasien - Peningkatan Good Clinical
Governace dan
Penanaganan Pengaduan

PROSES BISNIS Meningkatnya - Pemenuhan Standar


INTERNAL kualitas Pelayanan Minimal dan
sumberdaya Unggulan
pelayanan - Pemenuhan standar
kesehatan dan Akreditasi, Pelayanan
integrasi Publik dan standar RS
pendidikan Pendidikan
- Pengembangan Pelatihan
dan Pendidikan Karyawan
- Peningkatan mutu,
pengendalian dan
pengawasan Kinerja
Karyawan.
- Pengembangan sarana
prsarana dan
meningkatkan upaya
pemeliharaan
PERTUMBUHAN Meningkatnya - Implementasi SIM RS
DAN Tatakelola dalam manajemen.
PEMBELAJARAN Rumah Sakit - Inovasi dibidang
yang pelayanan.
Profesional dan - Pemanfaatan Sumberdaya
Mandiri Data untuk pengambilan
keputusan
- Pengembangan Pelatihan
dan Pendidikan Karyawan

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 84


BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RSUD KOTA


BANDUNG

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 selaku UPT


Dinas Kesehatan Kota Bandung sebagaimana diatur dalam
Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 merupakan bagian dari
RENSTRA Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2019-2023.
Namun sebagai organisasi strategis dilakukan perumusan tujuan
dan sasaran jangka menengah untuk mendukung pencapaian
tujuan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Tabel 4.1a
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Pelayanan RSUD Kota Bandung
Sebelum Penyesuaian dengan RPJMD Kota Bandung tahun 2018-2023

INDIKATOR TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN


NO TUJUAN SASARAN TUJUAN/
Satuan 2019 2020 2021 2022 2023
SASARAN
1 Meningkatnya Meningkatnya 1. Standar % 62 - - - -
Kualitas Upaya Pelayanan
Kesehatan Kesehatan Minimal
Masyarakat, Perorangan
Kesehatan,
Keluarga dan
Perorangan
2 Meningkatnya Meningkatnya 2. Tersertifikasi % 100 - - - -
manajemen Kualitas Akreditasi
penyelenggaraan Pelayanan
pelayanan
publik yang
berkualitas
3. Indikator % 100 - - - -
Pelayana
Publik
4. Indeks indeks 78 - - - -
Kepuasan
Masyarakat
5. Indeks Kinerja Indikator 69 - - - -
BLUD Rumah
Sakit
6. Persentase % 100 - - - -
temuan
BPK/Inspekto
rat yang
diselesaikan

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 85


Tabel 4.1b
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Pelayanan RSUD Kota Bandung
Setelah dilakukan Penyesuaian dengan RPJMD Kota Bandung tahun
2018-2023

INDIKATOR TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN


NO TUJUAN SASARAN TUJUAN/
Satuan 2019 2020 2021 2022 2023
SASARAN
1. Meningkatnya Meningkatnya 1. Indeks angka NA 0,2 0,25 0,27 0,28
derajat budaya hidup Keluarga Sehat
kesehatan sehat.
2. masyarakat Meningkatnya 2. Indeks indeks 78 79 80 81 82
mutu Kepuasan
pelayanan Masyarakat
kesehatan

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 86


BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Berikut Strategi dan arah Kebijakan UPT BLUD RSUD Kota Bandung
yang merupakan bagian dari Strategi dan Arah Kebijakan Dinas
Kesehatan dengan keterkaitan dengan Visi dan Misi Kota Bandung
sebagai berikut :
Visi terkait Kota Bandung: Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul,
Nyaman, Sejahtera dan Agamis.
Misi Kota Bandung :
1. Membangun Masyarakat yang Humanis Agamis, Berkualitas dan
Berdaya Saing;
2. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan
Melayani;
3. Membangun Perekonomian yang Mandiri, Kokoh dan Berkeadilan.

Keterkaitan Strategi RSUD Kota Bandung adalah terhadap Misi 1 dan


Misi 2.

Tabel 5.1
Tujuan, sasaran Strategi dan Kebijakan
Visi : Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan
Agamis.
Misi I: Membangun Masyarakat Yang Humanis Agamis, berkualitas dan
Berdaya Saing
ARAH
TUJUAN SASARAN STRATEGI
KEBIJAKAN
Tujuan 1 : Meningkatnya Meningkatkan Meningkatnya
Membangun Kualitas kualitas Derajat
masyarakat kota Kesehatan kesehatan Kesehatan
Bandung Yang Masyarakat Masyarakat Masyarakat
Mandiri, dengan
Jaminan
Pendidikan
Kesehatan dan
Sosial yang

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 87


Bermutu, Adil
dan Merata
berdasarkan
Nilai-Nilai Agama
dan Budaya

Misi II : Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan


Melayani
Tujuan 2: Meningkatnya Meningkatkan Meningkatkan
Terlaksananya kapasitas dan kapasitas dan Kepuasan
reformasi akuntabilitas akuntabilitas Masyarakat
Birokrasi yang kinerja birokrasi kinerja birokrasi
efektif dan
efisien

Untuk mendukung arah kebijakan dibidang kesehatan RSUD Kota


Bandung telah menetapkan tujuan, sasaran, dan startegi yang menjadi
Indikator Kinerja Utama sebagai berikut:

1. Keterkaitan dengan Strategi 1 Meningkatkan kualitas kesehatan


masyarakat

Visi RSUD : Terwujudnya Rumah Sakit Prima yang Berwawasan


Pendidikan
Misi 1: Mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas, terakreditasi
dan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH


KEBIJAKAN
Tujuan 1 : Pelayanan Meningkatkan Meningkatkan
Meningkatkan kesehatan pelayanan Capaian Standar
pelayanan berkualitas, kesehatan Pelayanan,
kesehatan terakreditasi dan berkualitas, Akreditasi RS,
berkualitas, mengutamakan terakreditasi dan dan Kepuasan
terakreditasi mutu dan mengutamakan Masyarakat
dan keselamatan mutu dan
mengutamakan pasien keselamatan
mutu dan pasien
keselamatan
pasien

Misi II RSUD : Mewujudkan kualitas sumberdaya pelayanan kesehatan


dan integrasi pendidikan

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 88


Meningkatkan Sumberdaya Meningkatkan Meningkatkan
kualitas pelayanan kualitas Capaian Standar
sumberdaya kesehatan dan sumberdaya Pelayanan,
pelayanan integrasi pelayanan Akreditasi RS
kesehatan dan pendidikan kesehatan dan Pendidikan , dan
integrasi (Good Clinical integrasi Kepuasan
pendidikan Governance) pendidikan Masyarakat

2. Keterkaitan dengan strategi 2 : Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan


yang Efektif, Efisien dan Melayani

Misi III RSUD : Menyelenggarakan Tatakelola Rumah Sakit yang


Profesional dan Mandiri
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH
KEBIJAKAN
Tujuan 1 : Manajemen Meningkatkan Meningkatkan
Meningkatkan pengelolaan Tatakelola capaian
Tatakelola rumah sakit Rumah Sakit indikator kinerja
Rumah Sakit (Good Corporate yang Profesional BLUD dan
yang Profesional Governance) dan Mandiri Pelayanan
dan Mandiri Publik

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 89


BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Setelah menetapkan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang


didasarkan kepada Visi dan Misi RSUD kota Bandung yang terkait dan
mendukung Visi dan Misi Kota Bandung maka disusunlah Rencana
Program dan Kegiatan serta sumber pendanaan selama 5 (lima) tahun
kedepan periode Tahun 2019-2023 sebagaimana tercantum dalam tabel
berikut:

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 90


Tabel 6.1
Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan
UPT RSUD Kota Bandung Tahun 2019 – 2023

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 63


RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 64
RENCANA TARGET
CAPAIAN REALISASI PENDAPATAN
TAHUN 2021-2023

KODE URAIAN/JENIS RENCANA


NO 2022 2023
REKENING PENERIMAAN TARGET 2021
1. 4.1.4 Pendapatan
Lain-lain yang
sah
2 4.1.4.16.01 Pendapatan 33.556.419.695 36.912.061.665 40.603.267.831
Jasa Layanan
Umum BLUD
3 4.1.4.16.03 Pendapatan 6.146.453.069 6.761.098.376 7.473.208.213
Hasil Kerja
Sama BLUD
4 4.1.4.16.04 Pendapatan 536.843.312 590.527.643 649.580.408
Lain-lain BLUD
5 4.1.4.16.09 Pendapatan 860.283.924 946.312.316 1.040.943.548
Jasa Giro
BLUD
6 4.1.4.16.14 Pendapatan 92.000.000.000 101.200.000.000 121.440.000.000
Klaim BPJS
Rumah Sakit

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 62


BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAN PELAYANAN
RSUD KOTA BANDUNG

Pada bagian ini dikemukakan kinerja RSUD Kota Bandung yang


merupakan kinerja yang akan dicapai RSUD Kota Bandung dalam lima
tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD.

Tabel 7
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu kepada Tujuan dan
Sasaran RPJMD

Kondisi
Kinerja Kondisi
Pada Awal Target Capaian Setiap tahun Kinerja
Periode Pada
No Indikator RPJMD Akhir
Periode
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Pelayanan Gawat Darurat
1. Kemampuan menangani
Life saving anak dan 90 92 94 96 99 100 100
dewasa
2. Pemberi pelayanan
kegawatdaruratan yang 69 75 81 87 93 100 100
bersertifikat
BLS/PPGD/GELS/ACLS/A
TLS
3. Waktu tanggap pelayanan <5menit <5menit <5menit <5menit <5menit <5menit <5menit
petugas instalasi gawat
darurat maksimal 5 menit
4. Jam buka pelayanan gawat 100 100 100 100 100 100 100
darurat 24 jam terus
menerus
5. Ketersediaan tim 100 100 100 100 100 100 100
penanggulangan bencana 1
(satu) tim
6. Kepuasan pelanggan 75 76 77 78 79 80 80
7. Kematian pasien kurang <2/1000 <2/1000 <2/1000 <2/1000 <2/1000 <2/1000 <2/1000
daru sama dengan 24 jam
kurang dari 2 per seribu
8. Tidak adanya pasien yang 100 100 100 100 100 100 100
diharuskan membayar uang
muka
2. Pelayanan Intensive Care Unit
1. Rata-rata pasien yang <3% <3% <3% <3% <3% <3% <3%
kembali ke perawatan
intensif dengan kasus yang
sama <72 jam
2. Pemberi pelayanan unit 100 100 100 100 100 100 100
intensif dokter spesialis
3. Pemberi pelayanan unit 100 100 100 100 100 100 100
intensif perawat D3
4. Pemberi pelayanan unit 40 52 64 76 88 100 100
intensif perawat D3 dengan
sertifikat mahir ICU/setara
3. Laundry
1. Kesesuaian pengambilan 100 100 100 100 100 100 100
linen ke ruangan

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 63


Kondisi
Kinerja Kondisi
Pada Awal Target Capaian Setiap tahun Kinerja
Periode Pada
No Indikator RPJMD Akhir
Periode
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023

1 2 3 4 5 6 7 8 9
berdasarkan jumlah dan
jenisnya
2. Ketepatan waktu 100 100 100 100 100 100 100
penyediaan linen untuk
ruangan maksimal 48 jam
4. Pelayanan Rawat Inap
1. Pemberi pelayanan di rawat 100 100 100 100 100 100 100
inap adalah dokter spesialis
2. Pemberi pelayanan di rawat 100 100 100 100 100 100 100
inap adalah perawat dengan
minimal pendidikan D3
3. Angka kejadian infeksi 1,7 <1,5 <1,5 <1,5 <1,5 <1,5 <1,5
nosokomial kurang dari 1,5
%
4. Dokter penanggung jawab 100 100 100 100 100 100 100
pasien rawat inap
5. Ketersediaan pelayanan 100 100 100 100 100 100 100
rawat inap
6. Jam visite dokter spesialis 100 100 100 100 100 100 100
pkl. 08.00 s.d 14.00 setiap
hari kerja
7. Kejadian infeksi pasca 0.9 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
operasi kurang dari 1.5 %
8. Tidak adanya kejadian 100 100 100 100 100 100 100
pasien jatuh yang berakibat
kecacatan/kematian
9. Kematian pasien > 48 jam <0.86 <0,24 <0,24 <0,24 <0,24 <0,24 <0,24
10. Kejadian pulang paksa <1.8 <5 <5 <5 <5 <5 <5
11. Kepuasan pelanggan 90 90 90 90 90 90 90
12. Rawat inap TB :
a. Penegakan diagnosa 22 25 43 61 79 97 100
TB melalui
pemeriksanaan
mikroskopis TB
b. Terlaksananya 100 100 100 100 100 100 100
kegiatan pencatatan
dan pelaporan TB di
rumah sakit
5. Pelayanan Rawat Jalan
1. Dokter pemberi pelayanan 100 100 100 100 100 100 100
di Poliklinik Spesialis
adalah dokter spesialis
2. Jam buka pelayanan Pkl 100 100 100 100 100 100 100
08.00 s.d 13.00 WIB setiap
hari kerja, kecuali hari
Jum’at pkl 08.00 s.d 11.00
WIB
3. Waktu tunggu di rawat 47 menit 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit
jalan 60 menit
4. Kepuasan pelanggan 86 87 88 89 90 90 90
5. Pasien rawat jalan 87 89 91 93 96 100 100
tubercolosis yang ditangani
dengan strategis DOTs
6. Pengolahan Limbah
1. Baku mutu limbah cair 75 100 100 100 100 100 100
CCD BOD
2. Pengolahan limbah medis 100 100 100 100 100 100 100
padat sesuai dengan aturan
7. Laboratorium Patologi Klinik
1. Pelayanan laboratorium 100 100 100 100 100 100 100
patologi klinik buka 24 jam
2. Tidak adanya kesalahan 100 100 100 100 100 100 100
penyerahan hasil
pemeriksaan laboratorium
3. Kepuasan pelanggan 93 80 80 80 80 80 80
4. Pelaksana ekspertise oleh 65 100 100 100 100 100 100
dokter Sp.PK
5. Waktu tunggu hasil pelayanan <140menit <140menit <140menit <140menit <140me <140menit <140menit
laboratorium <140 menit (kimia nit
darah dan darah rutin)

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 64


Kondisi
Kinerja Kondisi
Pada Awal Target Capaian Setiap tahun Kinerja
Periode Pada
No Indikator RPJMD Akhir
Periode
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023

1 2 3 4 5 6 7 8 9
8. Bedah Central
1. Waktu tunggu operasi ≤14 hari ≤14 hari ≤14 hari ≤14 hari ≤14 hari ≤14 hari ≤14 hari
elektif maksimal 14 hari
2. Tidak adanya kejadian 100 100 100 100 100 100 100
operasi salah sisi/sayatan
operasi
3. Tidak adanya kejadian 100 100 100 100 100 100 100
salah tindakan pada operasi
4. Tidak adanya kejadian 100 100 100 100 100 100 100
tertinggalnya benda asing
pada tubuh pasien setelah
operasi
5. Monitoring pasien pre, 100 100 100 100 100 100 100
durante, dan post anasthesi
6. Tidak adanya kejadian 100 100 100 100 100 100 100
operasi salah orang
7. Kejadian kematian di meja 0 <1% <1% <1% <1% <1% <1%
operasi
9. Farmasi
1. Waktu tunggu pelayanan
obat :
a. Waktu tunggu ≤21.16 menit ≤30 menit ≤30 ≤30 menit ≤30 ≤30 menit ≤30 menit
pelayanan obat jadi menit menit
maksimal 30 menit
b. Waktu tunggu ≤40.63 menit ≤60 menit ≤60 ≤60 menit ≤60 ≤60 menit ≤60 menit
pelayanan obat menit menit
racikan 60 menit
2. Tidak adanya kejadian 100 100 100 100 100 100 100
kesalahan pemberian obat
3. Kepuasan pelanggan 76 77 78 79 80 80 80
4. Penulis resep sesuai 100 100 100 100 100 100 100
formularium

10. Gizi
1. Ketepatan waktu pemberian 78 80 82 84 86 90 90
makanan kepada pasien
2. Tidak adanya kesalahan 100 100 100 100 100 100 100
dalam pemberian diet
3. Sisa makanan yang tidak <32 <20 <20 <20 <20 <20 <20
termakan oleh pasien
11. Pemulasaraan Jenazah
1. Waktu tanggap pelayanan 100 98 98 98 99 100 100
pemulasaraan jenazah
maksimal 15 menit
12. Pemeliharaan sarana rumah
sakit / IPSRS
1. Kecepatan waktu 100 100 100 100 100 100 100
menanggapi kerusakan alat
2. Ketepatan waktu 98 99 100 100 100 100 100
pemeliharaan alat
3. Peralatan laboratorium dan 51 61 71 81 91 100 100
alat ukur yang digunakan
dalam pelayanan
terkalibrasi tepat waktu
sesuai dengan ketentuan
13. Radiologi
1. Waktu tunggu hasil 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam
pelayanan foto rontgen
maksimal 24 jam
2. Pelaksana expertise hasil 86 100 100 100 100 100 100
pemeriksaan rontgen
3. Kejadian kegagalan <1.5 <2 <2 <2 <2 <2 <2
pelayanan rontgen
4. Kepuasan pelanggan 97 80 80 80 80 80 80
14. Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi (PPI)
1. Tersedia tim PPI RS yang 19 30 41 52 63 75 75
terlatih
2. Tersedia APD di setiap ≥60 ≥60 ≥60 ≥60 ≥60 ≥60 ≥60
instalasi

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 65


Kondisi
Kinerja Kondisi
Pada Awal Target Capaian Setiap tahun Kinerja
Periode Pada
No Indikator RPJMD Akhir
Periode
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023

1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Kegiatan pencatatan dan 100 100 100 100 100 100 100
pelaporan infeksi
nosokomial /HAI (Healthcare
Associated Infection) di RS
(min 1 parameter)
15. Persalinan Dan Perinatologi
(Kecuali Rumah Sakit Khusus
Di Luar Rumah Sakit Ibu Dan
Anak)
1. Pemberi pelayanan 100 100 100 100 100 100 100
persalinan normal oleh
dokter terlatih atau bidan
2. Kemampuan menangani 74 80 85 90 95 100 100
BBLR 1500 gr 2500 gr tanpa
penyulit
3. Kejadian kematian ibu
karena persalinan :
a. Pendarahan <0.7 <1 <1 <1 <1 <1 <1
b. Preeklampsi <0 <30 <30 <30 <30 <30 <30
c. Sepsis <0 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2
4. Pemberi pelayanan 100 100 100 100 100 100 100
persalinan dengan penyulit
oleh Tim PONEK yang
terlatih
5. Pemberi pelayanan 100 100 100 100 100 100 100
persalinan dengan tindakan
operasi oleh dokter spesialis
Obgyn, anak dan anestesi
6. Pertolongan persalinan <15 <20 <20 <20 <20 <20 <20
memalui seksio cesaria
7. Keluarga berencana :
a. Presentase KB 100 100 100 100 100 100 100
(vasektomi &
tubektomi) yang
dilakukan oleh tenaga
kompeten dr. SpOG,
dr. SpB, dr. SpU,
dokter umum terlatih
b. Presentase peserta KB 100 100 100 100 100 100 100
mantap yang mendapat
konseling KB mantap
oleh bidan terlatih
8. Kepuasan pelanggan 80 80 80 80 80 80 80
16. Administrasi Dan Manajemen
1. Tindak lanjut penyelesaian 100 100 100 100 100 100 100
hasil pertemuan/rapat
direksi
2. Kelengkapan laporan 100 100 100 100 100 100 100
akuntabilitas kinerja RS
3. Ketepatan waktu 96 80 85 90 95 100 100
penyelesaian kenaikan
pangkat pilihan
4. Ketepatan waktu 96 100 100 100 100 100 100
penyelesaian kenaikan
pangkat reguler
5. Ketepatan waktu penerbitan 92 94 96 98 100 100 100
SK kenaikan gaji berkala
6. Karyawan yang 57 59 61 64 66 70 70
mendapat/terpapar
pelatihan minimal 1 kali
setahun
7. Ketepatan waktu 93 94 95 96 97 98 100
penyusunan laporan
keuangan
8. Ketepatan waktu penyetoran 69 70 70 70 70 70 70
penerima tinai
9. Kecepatan waktu pemberian - <2 jam <2 jam <2 jam <2 jam <2 jam <2 jam
informasi tentang tagihan
pasien rawat inap <2 jam
10. Ketepatan waktu pemberian 60 68 76 80 92 100 100
imbalan (insentif) sesuai

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 66


Kondisi
Kinerja Kondisi
Pada Awal Target Capaian Setiap tahun Kinerja
Periode Pada
No Indikator RPJMD Akhir
Periode
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
RPJMD
2018 2019 2020 2021 2022 2023

1 2 3 4 5 6 7 8 9
kesepakatan waktu
17. Rekam Medis
1. Kelengkapan informed 93 100 100 100 100 100 100
concent setelah
mendapatkan informasi
yang jelas
2. Waktu penyediaan dokumen 4.05 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit
rekam medis pelayanan
rawat jalan maksimal 10
menit
3. Waktu penyediaan dokumen 6 menit 15 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit
rekam medis pelayanan
rawat inap maksimal 10
menit
4. Kelengkapan pengisian 96 95 96 97 98 99 100
rekam medis 24 jam setelah
selesai pelayanan
18. Pelayanan Ambulance
1. Waktu buka pelayanan 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam
ambulance/kereta jenazah
24 jam
2. Kecepatan / ketanggapan 100 100 100 100 100 100 100
memberikan pelayanan
ambulance / kereta jenazah
di rumah sakit <30 menit
19. Pelayanan Transfusi Darah
1. Kebutuhan darah bagi 97 100 100 100 100 100 100
setiap pelayanan transfusi
2. Kejadian reaksi transfusi <0,013 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01
20. Pelayanan Keluarga Miskin
1. Pelayanan terhadap pasien 100 100 100 100 100 100 100
GAKIN yang datang ke RS
pada setiap unit pelayanan
21. Pelayanan Rehabilitasi Medik
1. Kejadian Drop Out pasien <27 <50 <50 <50 <50 <50 <50
terhadap pelayanan
rehabilitasi medik yang
direncanakan
2. Tidak adanya kejadian 100 100 100 100 100 100 100
kesalahan tindakan
rehabilitasi medis
3. Kepuasan pelanggan 80 80 80 80 80 80 80

BAB VIII

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 67


PENUTUP

Dokumen Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kota


Bandung 2019-2023 revisi ini mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2018-2023
bidang Kesehatan dalam hal ini karena RSUD Kota Bandung telah
ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas dan didasarkan pada
hasil pengamatan permasalahan dan Issue Strategis yang mempengaruhi
perkembangan RSUD Kota Bandung dalam melaksanakan fungsinya
sebagai komitmen dalam pencapaian RPJMD kota Bandung.
Pencapaian program dan kegiatan, serta indikator kinerja sesuai
arah kebijakan yang ditetapkan meliputi pencapaian SPM RSUD Kota
Bandung, Indeks kepuasan Masyarakat, Akreditasi, Indikator Kinerja
BLUD dan Indikator Kinerja Pelayanan Publik ditargetkan secara
bertahap selama 5 (lima) tahun, dan evaluasi dilakukan setiap periode
tertentu (triwulanan, semester, tahunan) disesuaikan dengan kebutuhan
dari unit operasional tertentu. Hasil evaluasi dipakai sebagai dasar untuk
menentukan langkah-langkah berikutnya.
Dalam upaya pengembangan RSUD Kota Bandung, terutama standar
sarana dan prasarana sebagai rumah sakit kelas B dalam Era Jaminan
Kesehatan Nasional untuk mendukung upaya kesehatan masyarakat
maka perlu dilakukan promosi secara pro aktif dengan menawarkan
produk layanan yang berkualitas dan berorientasi kepada kepuasan
pelanggan agar memiliki kemampuan serta berdaya saing mandiri dan
berkualitas.
Demikian Rencana Strategis ini disusun sebagai arah dan pedoman
dalam menyusun pengembangan program yang tertuang dalam Rencana
Kerja Tahunan dan Rencana Bisnis Anggaran sehingga setiap program
dan kegiatan di setiap unit kegiatan dapat dipertanggungjawabkan dalam
pelaksanaannya.

*****

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2019-2023 68

Anda mungkin juga menyukai