Anda di halaman 1dari 36

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK DAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH MELALUI BUMD


1. DASAR HUKUM TERKAIT DENGAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD)

PEMDA

PENYERTAAN MODAL

BUMD
▪ PENYERTAAN LANGSUNG PEMDA
▪ PERUMDA : 100% PEMDA
▪ PERSERODA : > 51% MILIK PEMDA
1. Dasar Hukum BUMD pada BAB XII
UU 5 Th 1962 UU 23 Tahun 2014 Pemerintahan PENYERTAAN MODAL
tentang Daerah Ditetapkan pada
Perusahaan 30 September 2014 ANAK PERUSAHAAN BUMD
Daerah
Ditetapkan pada
2. Mencabut UU 5 tahun 1962 (PENYERTAAN MODAL DARI BUMD
14 Februari 1962
tentang Perusahaan Daerah MIN 70% MILIK 1 BUMD )
ditetapkan tanggal 14 Februari
1962 1. Permendagri 37/18 ttg Pengangkatan
3. Semua ketentuan pelaksanaan & Pemberhentian Anggota Dewas/
peraturan UU 5 tahun 1962 Komisaris & Direksi ditetapkan tanggal
tentang Perusahaan Daerah 7 Mei 2018
ditetapkan tanggal 14 Februari PP 54 Th 17 2. Permendagri 118/18 ttg Renbis, RKA,
1962 masih tetap berlaku tentang BUMD Kerjasama, Pelaporan dan Evaluasi
sepanjang tidak bertentangan Ditetapkan pada BUMD ditetapkan tanggal 10 BUMD Good
dengan ketentuan dalam UU ini. 27 Desember 2017 Desember 2018 Corporate
3. Aturan lain Governance
1962 2014 2017 2018 PELAYANAN UMUM, EKONOMI DAERAH & PAD

UU 23 Tahun 2014 tentang BUMD PMDN 1. Keberlangsungan BUMD


Pemerintahan Daerah
Ditetapkan pada
2. Tata kelola perusahaan yang baik
30 September 2014

Sumber: Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Data diolah, 2021. 2


SKPD BLUD BUMD SWASTA

PILIHAN / TRANSFORMASI / DEGRADASI → SEBAGAI SALAH SATU SALURAN PELAYANAN PUBLIK

Pola pendanaan swasta:


Pola Pendanaan SKPD: Pola pendanaan BLUD: Pola pendanaan BUMD: - Biaya pelayanan dari tarif
- Biaya pelayanan dari APBD, - Biaya pelayanan dari APBD - Biaya pelayanan dari tarif - Investasi pemilik
Retribusi masuk ke kas daerah - Retribusi masuk ke kas BLUD - Investasi min 51% satu pemda - Pemerintah sebagai regulator
- Inovasi pembiayaan (pinjaman, dan dibelanjakan oleh BLUD - Kerjasama dengan pihak ke III dan perijinan
kerjasama. Dll) mengikuti - Inovasi pembiayaan lebih - Penerimaan dan belanja - Kerjasama dengan pihak ke III
ketentuan APBD. fleksibel untuk dana hasil dibukukan perusahaan - Penerimaan dan belanja
- Tidak fleksibel pelayanan - Inovasi pembiayaan lebih dibukukan perusahaan
- Konsolidasi APBD pada akhir fleksibel berdasarkan prinsip - Inovasi pembiayaan lebih
tahun kepengusahaan yang sehat. fleksibel berdasarkan prinsip
kepengusahaan yang sehat.
3. MAKSUD DAN TUJUAN BUMD
DIDIRIKAN

A. MAKSUD B. TUJUAN

1. perintis dalam sektor usaha yang belum diminati usaha swasta, 1. Memberikan manfaat bagi
2. sebagai pelaksana pelayanan publik, perkembangan perekonomian
3. penyeimbang kekuatan pasar, dan Daerah
4. turut membantu pengembangan usaha kecil dan menengah. 2. menyelenggarakan
kemanfaatan umum
5. BUMD tertentu juga dapat berfungsi sebagai salah satu
3. memperoleh laba dan/atau
penyumbang bagi penerimaan Daerah keuntungan

BUMD : 6. profesional
1. memiliki etos kerja, 7. Mengurangi intervensi negatif terhadap
2. Dinamis dan tidak birokratis, BUMD,
3. Efisien dan efektif 8. Skala ekonomi
4. berorientasi pasar 9. Fokus pada tujuan
5. memiliki reputasi yang baik,

BUMD memiliki peran strategis dalam mendorong perekonomian daerah,

4
• Meningkatan
Text Title Here Pendapatan/Penerimaan Daerah
Here ! melalui
Get a modern PowerPoint Presentation PAD
that is
beautifully designed. Easy to change colors,
photos and Text. • Mengurangi ketergantungan drh
terhadap dana transfer pusat ke drh
dlm bntuk Dana Perimbangan

Optimalisasi/intensifikasi
Optimalisasi kekayaan drh yg dipisahkan
PAJAK drh dan mllui penyertaan modal/invest kpd Optimalisasi pemanfaatan kekayaan drh yg
RETRIBUSI drh BUMD tdk dipisahkan melalui kerjasama pemda
dgn phk ketiga
▪ Pajak Provinsi (5 jenis): Bentuk BUMD:
▪ Pajak Kab/Kota (11 jenis): • Perumda ( UU 23/2014) • Sewa
▪ Retriibusi Jasa Umum (15 jenis) • Perseroda ( UU 23/2014) • Pinjam Pakai
▪ Retribusi Jasa Usaha Jenis Usaha • Kerjasama pemanfaatan
▪ Retribusi Perizinan Ttt( 6 jenis) • Bank (BPD, BPR Pemda) • Bangun Guna Serah (BGS)/Bangun Serah Guna (BSG)
• PDAM (public service) • Kerjasama penyediaan infrastruktur
• Aneka Usaha (Tambang, Perkebunan, Migas, .
dsb)
Non Profit
.
DATA BUMD & PENYERTAAN MODAL

Trend Penyertaan Modal Vs Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah


Yang Dipisahkan (APBD Provinsi Seluruh Indonesia Tahun
Anggaran 2017-2020)

10.000.000.000.000
9.511.896.753.000

9.000.000.000.000 8.789.143.158.620

7.797.794.138.892
8.000.000.000.000

7.000.000.000.000 6.592.325.045.480

6.000.000.000.000

5.000.000.000.000 4.760.726.939.692
4.521.953.778.025

4.008.505.399.409
4.000.000.000.000 3.594.646.009.572

3.000.000.000.000

2.000.000.000.000

1.000.000.000.000

0
2017 2018 2019 2020

hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan penyertaan modal


6
PROFIL BUMD

▪ Jumlah asset BUMD saat ini yaitu Rp854,8 ▪ Bank Pembangunan Daerah: 26
▪ BPR milik Pemda : 208
triliun,
▪ Perusahaan Daerah Air Minum
▪ Jumlah ekuitas Rp251,2 triliun
(PDAM) : 317
▪ Jumlah laba Rp28,5 triliun
▪ BUMD Agro : 12
▪ Jumlah dividen sebesar Rp11,02 triliun
▪ Penjaminan Kredit Daerah: 15
▪ Jumlah direksi 1.768 ▪ BUMD Migas: 37
▪ Jumlah Dewan Pengawas/Komisaris 1.833 ▪ BUMD Pasar : 28
▪ Jumlah pegawai 148.962 orang ▪ BUMD Aneka usaha lainnya :
387
LABA DIBANDING EKUITAS DAN LABA DIBANDING ASET

38,15%
45,00% 42,37%

40,00%
20,89%
35,00%
22,34%
30,00% 16,10%
-0,16%
25,00% 7,62% 14,46%
20,00%
1,75%
0,62% 1,69%
15,00% 12,41%

10,00% 2,96% -0,18%


1,86% 2,69%
5,00% 2,69%
0,88%
0,00%
-5,00% Pasar migas pariwisata jamkrida BPR Milik BPD aneka PDAM Agro
Pemda usaha

LABA DIBANDING EKUITAS LABA DIBANDINGKAN ASET


PERBANDINGAN BUMD YANG LABA DAN YANG RUGI
250

200 192
183
164

150
117
ASET, EKUITAS DAN LABA/RUGI PER WILAYAH
98
100 500.000.000

450.000.000 432.091.178

50 400.000.000
24 24 19
18 350.000.000
10 5 6 10 8
4 4 0 4
0 300.000.000
AGRO PDAM ANEKA USAHA BPD JAMKRIDA BPR PARIWISATA MIGAS PASAR
242.270.341
LAINNYA 250.000.000

LABA RUGI 200.000.000


161.277.857
150.000.000
13.672.482
100.000.000 76.932.130 420.290
61.897.448 1.082.109
50.000.000 33.691.323 35.095.239 34.782.401
9.203.955 7.990.380 15.341.374 10.669.245
3.027.244 1.161.801 4.115.900
0
Sumatera Jawa Bali, NTT, NTB Kalimantan Sulawesi Maluku, Malut,
Papua, Pabar
TOTAL ASET (JUTAAN) TOTAL EKUITAS (JUTAAN) TOTAL LABA/RUGI (JUTAAN)
PP 54 TAHUN 2017 TTG BUMD
1. Kebutuhan Daerah dikaji melalui studi yang mencakup
RPJMD aspek:
a. pelayanan umum; dan
b. kebutuhanmasyarakat.
2. Kebutuhan Daerah berdasarkan hasil kajian kebutuhan dan
hasil kajian kelayakan bidang usaha BUMD merupakan
bagian dari kebijakan RPJMD.

Analisa
kebutuhan
daerah
sesuai Perda tentang 1. Kepala Daerah
Pendirian BUMD menyampaikan usulan
RPJMD
PENDIRIAN (UU 12/11) rencana pendirian BUMD
kepada Menteri.
BUMD 2. Menteri melakukan penilaian
atas usulan rencana pendirian
(UU23/14 & Analisa BUMD
PP 54/17) kelayakan
3. Berdasarkan hasil penilaian,
Daerah dapat menyusun
bidang PERSERODA → PT rancangan Perda yang
usaha BUMD (UU 40/07) mengatur mengenai
pendirian BUMD.
yang akan
dibentuk.

1. Kelayakan bidang usaha BUMD dikaji melalui analisis terhadap kelayakan


ekonomi, analisis pasar dan pemasaran, analisis kelayakan keuangan, dan
analisis aspek lainnya.
2. Analisis aspek lainnya berisi aspek: a. peraturan perundang-undangan; b.
ketersediaan teknologi; dan c. ketersediaan sumber daya manusia.
PENDIRIAN BUMD (Pasal 9) :
1. Pendirian BUMD didasarkan pada:
a. kebutuhan Daerah; dan
b. kelayakan bidang usaha BUMD yang akan dibentuk.
2. Kebutuhan Daerah dikaji melalui studi yang mencakup aspek:
a. pelayanan umum; dan
b. kebutuhanmasyarakat.
3. Kelayakan bidang usaha BUMD dikaji melalui analisis terhadap kelayakan ekonomi, analisis pasar
dan pemasaran, analisis kelayakan keuangan, dan analisis aspek lainnya.
4. Analisis aspek lainnya berisi aspek: a. peraturan perundang-undangan; b. ketersediaan teknologi;
dan c. ketersediaan sumber daya manusia.
5. Kebutuhan Daerah berdasarkan hasil kajian kebutuhan dan hasil kajian kelayakan bidang usaha
BUMD merupakan bagian dari kebijakan RPJMD.
6. Pendanaan untuk kajian kebutuhan Daerah dan kajian kelayakan bidang usaha BUMD bersumber
dari APBD.
PENDIRIAN BUMD (Pasal 10) :

1. Kepala Daerah menyampaikan usulan rencana pendirian BUMD kepada Menteri.


2. Usulan rencana pendirian BUMD dilampiri: a. kebutuhan Daerah; b. analisa kelayakan
usaha; c. ringkasan laporan keuangan Pemerintah Daerah 3 (tiga) tahun terakhir; d. Perda
tentang APBD 3 (tiga) tahun terakhir; dan dokumen RPJMD.
3. Menteri melakukan penilaian atas usulan rencana pendirian BUMD. Hasil penilaian
Menteri disampaikan kepada gubernur dan bupati/walikota.
4. Berdasarkan hasil penilaian, Daerah dapat menyusun rancangan Perda yang mengatur
mengenai pendirian BUMD.
Penyusunan Analisa Dalam Pendirian BUMD (pmdn 118/18):

1. Penyusunan kebutuhan daerah dan analisa kelayakan usaha, dapat menggunakan tenaga
profesional.
2. Analisa kelayakan usaha, dalam bentuk dokumen yang berisi pernyataan layak atau
tidaknya pendirian dan keberlangsungan usaha BUMD.
PERDA PENDIRIAN BUMD (Pasal 11 PP 54/17):
1. Perda Pendirian BUMD Pasal I 1 (1) Perda pendirian perusahaan umum
Daerah paling sedikit memuat:
a. nama dan tempat kedudukan;
b. maksud dan tujuan;
c. kegiatan usaha;
d. jangka waktu berdiri;
e. besarnya modal dasar dan modal disetor;
f. tugas dan wewenang Dewan Pengawas dan Direksi; dan
g. penggunaan laba.
2. Perda pendirian perusahaan perseroan Daerah memuat:
a. nama dan tempat kedudukan;
b. maksud dan tujuan;
c. kegiatan usaha;
d. jangka waktu berdiri; dan
e. besarnya modal dasar.
Dalam mendirikan BUMD, Pemda melakukan paling sedikit
(pmdn 118/18):
• membentuk tim pendirian BUMD;
• menyusun analisa kebutuhan daerah dan analisa kelayakan bidang usaha;
• mengajukan usulan rencana pendirian BUMD untuk dinilai oleh Menteri;
• membuat Perda tentang pendirian BUMD;
• membuat Perda tentang penyertaan modal;
• menyiapkan dokumen kelengkapan inti perusahaan paling sedikit Akta Pendirian Perusahaan, Nomor
Pokok Wajib Pajak, Surat Izin Usaha Perdagangan, Tanda Daftar Perusahaan, dan surat keterangan
domisili;
• menyusun RKA BUMD sementara berdasarkan analisa kelayakan bidang usaha
• memilih dan menetapkan Dewan Pengawas atau Komisaris dan Direksi;
• menandatangani kontrak kinerja antara KPM atau RUPS dengan Dewan Pengawas atau Komisaris dan
Direksi; dan
• menyusun anggaran dasar.
1. PENGUATAN
15 HR 15 HR PERAN
PERANGKAT
DAERAH YANG
MEMBIDANGI
DIREKSI DEWAS/ KOM KPM/RUPS BUMD
2. KESELARASAN
PEMDA
DENGAN
BUMD
SEHINGGA
SESUAI TUJUAN
OJK & K/L PEMDA &
PERUNTUKAN
3. EFISIENSI
SESUAI TUJUAN
Kerjasama
• BUMD dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain sepanjang kerja sama
tersebut saling menguntungkan dan melindungi kepentingan Pemerintah
Daerah, masyarakat luas, dan pihak yang bekerja sama.
• Pelaksanaan kerja sama BUMD dengan pihak lain merupakan kewenangan
Direksi sesuai dengan mekanisme internal perusahaan.
• Kerja sama dalam BUMD mencakup
• kerja sama pendayagunaan ekuitas
• kerjasama operasi
• lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan
Pelaporan

Laporan Dewan Pengawas Laporan Direksi BUMD


atau Komisaris terdiri terdiri dari

laporan triwulan laporan bulanan

laporan tahunan laporan triwulan

laporan tahunan
PELAPORAN

LAP
DEWAS/KOM LAP DIREKSI
• Laporan Dewan Pengawas • Laporan Direksi BUMD terdiri
atau Komisaris terdiri dari dari laporan bulanan, laporan
laporan triwulan dan laporan
tahunan yang disampaikan triwulan dan laporan tahunan.
kepada KPM atau RUPS.
• Laporan disampaikan kepada
• Laporan Dewan Pengawas Dewan Pengawas atau
atau Komisaris, paling sedikit
memuat: Komisaris sebagai salah satu
• pelaksanaan Rencana Bisnis dasar pengawasan.
dan RKA BUMD;
• faktor yang mempengaruhi
kinerja BUMD; dan
• upaya memperbaiki kinerja
BUMD.
BUMD sudah berdiri, paling
lama 1 (satu) tahun direksi
wajib memprioritaskan
menentukan
menyusun Indikator
Standar Kinerja
menyusun Operasional Utama
Rencana Prosedur; pegawai
Bisnis dan dan
merekrut RKA BUMD;
pegawai;

menyusun
peraturan
direksi;
C. Pembinaan Dan Pengawasan BUMD

K/L TEKNIS KEMENDAGRI PEMDA BUMD

1. Pembinaan Pembinaan dan pengawasan 1. Analisa kebutuhan daerah dan


1. Rencana Bisnis
teknis dangan kelayakan usaha dan invetasi →
secara nasional dikoordinasikan Pendirian dan Penyertaan modal
2. Rencana Anggaran
menetapkan 3. Anggaran Dsr
oleh Menteri Dalam Negeri BUMD
kebijakan teknis 4. SOP
BUMD 2. Monev
1. Penyiapan perumusan kebijakan di 5. Organ
2. Pengawasan 3. Penilaian kinerja
bidang pengelolaan BUMD 6. Pengawasan
3. Berkoordinasi 4. Arah kebijakan pengelolaan BUMD
2. Penyiapan perumusan fasilitasi 7. Pegawai
dengan 5. Kerjasama
pelaksanaan kebijakan pengelolaan 8. Per Dir
Mendagri 6. Organisasi, manajemen, dan
BUMD 9. Kontrak
dalam keuangan
3. Penyiapan perumusan pelaksanaan Manajemen
menetapkan 7. Kepengurusan
pembinaan umum 10. Pengelolaan
kebijakan teknis 8. Pendayagunaan aset
4. Penyiapan perumusan penyusunan 11. Laporan
9. Pengembangan bisnis
NSPK 12. Dsb
10. Pengawasan
5. Pelakanaan pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan
6. Penyiapan perumusan pelaksanaan
bimtek dan supervise
7. Pertimbangan Pendirian BUMD
8. Evaluasi Perda
Tugas Kemendagri berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun
2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Dalam
Negeri

1. penyiapan perumusan kebijakan,


2. fasilitasi pelaksanaan kebijakan,
3. pelaksanaan pembinaan umum,
4. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
5. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan,
6. pelaksanaan bimbingan teknis dan
7. supervisi di bidang pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah
Pembinaan BUMD

A. Mendagri : B. Menteri teknis/pimpinan lembaga C. Pemda :


1. penyiapan perumusan pemerintah nonkementerian :
1. melakukan pembinaan 1. Pemda melakukan pembinaan terhadap
kebijakan; pengurusan BUMD.
teknis terhadap BUMD
2. penyiapan perumusan
dengan menetapkan 2. Pembinaan dilaksanakan oleh: a) Sekretaris
fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis BUMD. Daerah; b) Pejabat pada Pemda yang
kebijakan 2. Menteri teknis/pimpinan melakukan fungsi pembinaan teknis BUMD;
3. penyiapan perumusan lembaga pemerintah dan c) Pejabat pada Pemda yang
fasilitasi pelaksanaan nonkementerian melaksanakan fungsi pengawasan atas
pembinaan berkoordinasi dengan permintaan Sekda.
4. penyiapan perumusan Menteri
3. Sekda melaksanakan pembinaan terhadap
penyusunan norma, pengurusan BUMD pada kebijakan yang
standar, prosedur, dan bersifat strategis.
kriteria
5. pelaksanaan 4. Pejabat Pemda yang melakukan fungsi
pembinaan teknis BUMD mempunyai tugas
pemantauan, evaluasi,
melakukan: a) Pembinaan organisasi,
dan pelaporan manajemen, dan keuangan; b) pembinaan
6. penyiapan perumusan kepengurusan; c) pembinaan pendayagunaan
pelaksanaan bimbingan asset; d) pembinaan pengembangan bisnis;
teknis dan supervisi e) monitoring dan evaluasi; f) administrasi
pembinaan; dan g) fungsi lain yang diberikan
oleh Sekda.
Pengawasan BUMD

1. Pengawasan terhadap BUMD dilakukan untuk


menegakkan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.
2. Pengawasan dilakukan oleh pengawasan internal dan
pengawasan eksternal.
3. Pengawasan internal dilakukan oleh satuan pengawas
intern, komite audit, dan/atau komite lainnya.
4. Pengawasan eksternal dilakukan oleh:
a. Pemerintah Daerah;
b. Menteri untuk pengawasan umum; dan
c. menteri teknis atau pimpinan lembaga pemerintah
nonkementerian untuk pengawasan teknis.
5. Pengawasan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan oleh
pejabat pada Pemerintah Daerah yang melaksanakan
fungsi pengawasan.
1. Pada saat pendirian BUMD → all : peyusunan Pembinaan BUMD oleh
Analisa kebutahan daerah dan kelayakan usaha, Pemda
akta notaris, menyusunan RKA sementara, seleksi,
dsb Instrumen monev antara lain :
2. Menjaga dan pengembangan investasi pemda guna 1. Data dan kuesioner
pelayanan public dan laba (PAD) 2. Melakukan Penilaian BUMD →
3. Penyusunan Perda pendirian dan penyertaan modal dapat menggunakan SE Mendagri
serta Perkada barjas. Nomor 539/7655/SJ & 539/7656/SJ
4. Monev kinerja BUMD dengan melihat antara lain Ttg Modul Penilaian Kinerja Bumd
laporan keuangan triwulanan, tahunan dan renbis 3. Analisa terhadap kinerja (laporan
serta RKA dan visi misi pemda direksi, neraca, renbis, rka, visi misi
5. Monev pengelolaan BUMD → pemenuhan SOP pemda) → Penyusunan renbis dapat
BUMD, renbis dan RKA mengacu pada modul renbis
6. Pemilihan direksi dan komisaris 4. Mengkaji peraturan direksi
7. Sinergitas BUMD 5. Kinerja SDM
8. Menjaga investasi pemda pada BUMD 6. Memperhatikan kerjasama dan
9. Memberikan masukan KDH termasuk guna bahan Sinergitas BUMD
RUPS/KPM 7. Pelaksanaan penyertaan modal
10. Mendorong kerjasama 8. Laba dan deviden
11. Sosilasasi peraturan dan kegiatan yang mendukung 9. Pelayanan public yang telah
lainnya dilaksanakan
12. Tata kelola perusahaan yang baik (GCG)
PENYERTAAN
PENDIRIAN BUMD (UU 23/14 & PEMBINAAN
MODAL
PP 54/17) PENGELOLAAN
(PMDN52/12)

ANALISA KEBUTUHAN ANALISA KELAYAKAN


ANALISA INVESTASI
DRH USAHA

DATA

NASKAH AKADEMIS NASKAH AKADEMIS

PERSERODA = + PERDA PENYERTAAN REGULASI


PERDA PENDIRIAN
AKTE NOTARIS MDL MONEV &
PENILAIAN
KINERJA SKALA USAHA,
1. MENAMBAH GCG, BISNIS
BUMD PM VALUASI,
BISNIS KREASI
1. RENBIS, RKA 2. RESTRUKTURIS
PELAKSA
2. ANGGARAN DSR ASI NAAN
3. PENGGABUNG PENGEMB
3. SOP ANGAN
4. ORGAN AN,
5. PEGAWAI PELEBURAN, PEMBINA
6. PER DIR PENGAMBILAIH AN
7. KONTRAK MANAJEMEN AN, DSB
8. RENCANA BISNIS 4. PEMBUBARAN,
9. RENCANA ANGGARAN DIVESTASI
10. PENGELOLAAN 5. KERJASAMA,
11. LAPORAN DSB
12. DSB
2. STRATEGI BUMD
KEKUATAN BUMD KELEMAHAN BUMD
1. Pengutan kebijakan sebagai payung hukum
(UU23/14 & PP 54/17) 1. Profesionalisme SDM yang belum
2. Badan Usaha Miik Pemda. Menjadi daya merata
Tarik investor dan mitra 2. Komitmen pemilik perlu menjadi
3. Kedekatan dengan masyarakat di daerah dorongan
4. Perhatian Pemda sebagai salah satu 3. Perlu meningkatkan daya saing
saluran pelayanan publik (kompetisi)
5. Dorongan program pemerintah 4. Keluar dari zona nyaman
6. Bumd Perbankan jika digabung memiliki
asset yang besar

STRATEGI YANG DILAKUKAN


1. Penguataan kebijakan dan pelaksanaan
2. Penguatan permodalan modal
3. Komitmen pemilik untuk memberdayagunakan BUMD nya secara professional sebagai
sarana pelayanan public dan mandiri
4. Pembinaan dan Pengawasan pemangku kepentingan
5. Sinergitas BUMD
6. Pengurus yang handal, professional dan mampu)
7. Memperkuat SDM (penguatan kapasitas SDM secara berkesinambungan dan berjenjang)
8. Fokus pada bisnis utama (melayani publik dan memperoleh laba) dan memenuhi skala
ekonomi
9. Dinamis dan tidak birokratis
10. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik
11. Memperkuat sektor produktif dan memberdayakan UMKM
PENGUATAN BUMD (Kemendagri)

Untuk memperkuat struktur permodalam BUMD → Pemda dapat menambah modal yang disetor dan/atau melakukan
a. penambahan penyertaan modal pada BUMD sehingga lebih kompetitif, tumbuh, dan berkembang

Khusus untuk BUMD sektor perbankan → Pemda dapat melakukan penambahan penyertaan modal guna menambah modal
b. inti sebagaimana dipersyaratkan BI untuk memenuhi Capital Adequancy Ratio (CAR)
Pemda yg merupakan pemegang saham pengendali → Agar melakukan penyertaan modal kepada BUMD Perseroda guna
c. memenuhi kepemilikan saham menjadi 51% (lima puluh satu persen) atau lebih. (Pemenuhan kepemilikan saham minimal
51% (lima puluh satu persen) oleh 1 (satu) daerah tersebut, dilakukan paling lama 5 (lima) tahun sesuai Per-UU)

d.
. Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, pemda agar memberdayakan lembaga keuangan BUMD (bank
pembangunan daerah dan bank perkreditan rakyat milik Pemerintah Daerah) melalui pemanfaatan infrastruktur perbankan
dalam Pengelolaan Keuangan Daerah

e. Belanja subsidi→ agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan oleh BUMN, BUMD dan/atau badan usaha milik swasta, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang menghasilkan produk atau jasa pelayanan dasar masyarakat.

f. Pemerintah Daerah dapat mengalokasikan anggaran pembinaan BUMD

g. Optimalisasi Digitalisasi

28
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PEMBANGUNAN
PEMDA
PEREKONOMIAN DAERAH
PEM MELALUI SINERGISITAS
PUSAT
BUMD & STAKEHOLDERS
BPR
PEMDA
BUMDES
▪ PELAYANAN
BUMN MASYARAKAT
BPD
STIMULUS PER TERPENUHI
JAMKRIDA EKONOMIAN ▪ PECEPATAN
PEMBANGUNAN
DAN
UMKM
BUMD & LKM
PEREKONOMIAN

STAKE
HOLDERS BADAN
USAHA
1. POIN PENTING DALAM PELAKSANAAN UNTUK MENJAGA KREDIBILITAS,
KEPERCAYAAN, PENGEMBAN PENYERTAAN MODAL DAERAH DAN NAMA BAIK BUMD

MEWASPADAI, MENGAWASI DAN


MEMITIGASI RESIKO PADA SEKTOR :

b c
a
PENGADAAN
SUAP, BARANG FEE
GRATIFIKASI, DAN JASA Yang tidak
DAN TPPU sesuai

TERCIPTA BUMD YANG TERPERCAYA, BERSIH DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

30
2. PENEKANAN
a b c d e f

Pemerintah telah Untuk Menjaga Diperlukan Untuk Berfokus Fighting Spirit : Adaptasi Pandemi
menerbitkan Kredibilitas, Sinergitas Antara pada sektor untuk tidak Covid-19 :
berbagai landasan Pemerintah
Kepercayaan, unggulan bergantung pada 1. Tetap survive, dan
hukum sebagai Daerah, BUMD dan
bentuk legalitas Pengemban Penyertaan daerah/ dana APBD/ Keuangan seoptimal mungkin
Stakeholderdalam tetap untung
untuk mewujudkan Modal Daerah dan produktif guna Pemda
BUMD Good Nama Baik BUMD ialah rangka Pemenuhan lebih memacu
2. Mendukung
Corporate dengan mewaspadai Pelayanan Kepada Pemerintah
perekonomian
Governance sebagai dan mitigasi resiko Masyarkat dan Daerah dalam
pelayanan umum, pada sektor Suap lokal rangka pemulihan
dan Gratifikasi,
Mempercepat
ekonomi daerah dan ekonomi
Pengadaan Barang Pembangunan
peningkatan
dan Jasa serta Fee Perekonomian.
Pendapatan Asli Daerah yang tidak sesuai
(PAD) dengan agar terciptanya BUMD
keberlangsungan BUMD yang terpercaya, Bersih
dan Tata Kelola dan Good Corporate
perusahaan yang baik. Governance.

31
SATUAN PENGAWAS INTERNAL

1. Pada setiap BUMD dibentuk satuan pengawas intern yang


merupakan aparat pengawas intern perusahaan.
2. Satuan pengawas intern dipimpin oleh seorang kepala yang
bertanggung jawab kepada direktur utama.
3. Pengangkatan kepala satuan pengawas intern dilakukan setelah
mendapatkan pertimbangan dari Dewan Pengawas atau
Komisaris.
1. Satuan pengawas intern mempunyai tugas:
• membantu direktur utama dalam melaksanakan pemeriksaan
operasional dan keuangan BUMD, menilai pengendalian,
pengelolaan, dan pelaksanaannya pada BUMD, dan
memberikan saran perbaikan;
• memberikan keterangan tentang hasil pemeriksaan atau hasil
pelaksanaan tugas satuan pengawas intern kepada direktur
utama; dan
• memonitor tindak lanjut atas hasil pemeriksaan yang telah
dilaporkan.
SATUAN PENGAWAS INTERNAL

1. Satuan pengawas intern memberikan laporan atas hasil


pelaksanaan tugas kepada Direktur utama dengan tembusan
kepada Dewan Pengawas atau Komisaris.
2. Satuan pengawas intern dapat memberikan keterangan secara
langsung kepada Dewan Pengawas atau Komisaris atas laporan
SATUAN PENGAWAS INTERNAL

1. Direktur utama menyampaikan hasil pemeriksaan satuan pengawas intern


kepada seluruh anggota direksi, untuk selanjutnya ditindaklanjuti dalam
rapat direksi.
2. Direksi wajib memperhatikan dan segera mengambil langkah yang diperlukan
atas segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap laporan hasil
pemeriksaan yang dibuat oleh satuan pengawas intern.
3. Dalam melaksanakan tugasnya, satuan pengawas intern wajib menjaga
kelancaran tugas satuan organisasi lainnya dalam BUMD sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya masingmasing.
TERIMA KASIH
DAN
SEMOGA SUKSES UNTUK
MENGEMBANGKAN BUMD

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI kemendagri kemendagri

36

Anda mungkin juga menyukai