Anda di halaman 1dari 33

D I TA M A R E V B A N G

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

tentang
Pemeriksaan Keuangan Negara oleh Pemeriksa dan/atau
Tenaga Ahli dari Luar Badan Pemeriksa Keuangan dan
Akuntan Publik Berdasarkan Ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan

Jakarta, 19 Desember 2022

Independensi Integritas Profesionalisme


Agenda
1 Dasar Hukum

2 Latar Belakang

3
Peta Pengaturan Pemeriksaan
Keuangan Negara

4 Sistematika Peraturan dan Penjelasan


Pasal- Pasal

Independensi Integritas Profesionalisme


Dasar Hukum
Peraturan BPK No. 3 Tahun 2022
Pasal 9 Ayat (3) UU 15/2004
tentang Pemeriksaan Keuangan Negara Merupakan Revisi
Dalam melaksanakan tugas oleh Pemeriksa dan/atau Tenaga Ahli Peraturan BPK No.1
pemeriksaan, BPK dapat menggunakan dari Luar BPK dan Akuntan Publik Tahun 2008
pemeriksa dan/atau tenaga ahli dari Berdasarkan Ketentuan Peraturan
luar BPK yang bekerja untuk dan atas Perundang-undangan
nama BPK

Pasal 9 ayat (1) Huruf g UU 15/2006


Peraturan BPK No. 1 Tahun 2016
Dalam melaksanakan tugasnya, BPK Dalam Proses Revisi
berwenang menggunakan tenaga ahli tentang Persyaratan Akuntan Publik
dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK pada KAP
yang bekerja untuk dan atas nama BPK

Independensi Integritas Profesionalisme


Latar Belakang
Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2008 perlu disesuaikan dengan dinamika organisasi
serta perkembangan, antara lain:
1. Perkembangan peraturan perundang-undangan (antara lain UU No. 5 Tahun
2011 tentang Akuntan Publik, UU No. 21 Tahun 2011 tentang OJK,
Permendagri No.79 Tahun 2018)
2. Perkembangan teknologi informasi
3. Kebutuhan peningkatan mutu pemeriksaan keuangan negara

Independensi Integritas Profesionalisme


Peta Pengaturan Pemeriksaan Keuangan Negara
Ketentuan pemeriksaan dalam Peraturan
Ketentuan Pemeriksaan dalam UU
selain UU
Diperiksa BPK Diperiksa AP/KAP Diperiksa BPK Diperiksa AP/KAP

• Pemerintah Pusat dan Pemda (UU No.15/2004) • LPEI (UU No.2/2009)


Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung keu-negara yang dilakukan LK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaudit oleh KAP yg ditunjuk
• PTN – BH (PP terkait
BPK meliputi seluruh unsur keu-negara sebagaimana dimaksud dlm oleh Direktur Eksekutf dgn persetujuan Dewan Direktur.
Pasal 2 UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara) statuta)
• BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan BLUD Contoh:
• BI (UU No.23/1999)
BI wajib menyampaikan laporan tersebut kepada BPK utk dimulai
(UU No.24/2011) (Permendagri PP Nomor 65 Tahun 2013
BPJS wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tentang Statuta ITB:
pemeriksaan. tugasnya dalam bentuk laporan pengelolaan program dan LK tahunan No.79/2018) Menyusun LK ITB tepat
• LPS (UU No. 24/2014) yang telah diaudit oleh AP kpd Presiden dgn tembusan kepada DJSN LK sebagaimana waktu, sesuai standar
LK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diaudit oleh BPK. paling lambat tanggal 30 Juni tahun berikutnya. dimaksud pada akuntansi yang berlaku, serta
• Lembaga Pengelola Investasi (UU No.11/2020) ayat (1) diaudit di audit oleh AP.
• BPKH (UU No. 34/2014)
LPJ pelaksanaan pengelolaan keuangan haji diaudit oleh BPK sesuai Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Lembaga oleh pemeriksa • Badan Bank Tanah
dgn ketentuan peraturan perUU. dilakukan oleh AP yang terdaftar pada BPK dan OJK. eksternal (PP No. 64/2021)
• BUMN/D berbentuk PT (UU No.40/2007) pemerintah sesuai Audit terhadap pelaporan
• OJK (UU No. 21/2011) dan pertanggungjawaban
LK tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaudit oleh BPK Direksi wajib menyerahkan LK kepada AP untuk diaudit apabila: dengan ketentuan
1. huruf a. kegiatan usaha perseroan adalah menghimpun dan/atau keuangan penyelenggaraan
atau KAP yg ditunjuk oleh BPK. peraturan Per-UU
mengelola dana masyarakat Bank Tanah dilaksanakan
• Dana Parpol (UU No. 2/2008) 2. huruf c. perseroan merupakan perseroan terbuka oleh AP yang terdaftar di BPK
Parpol berkewajiban menyampaikan LPj penerimaan dan 3. huruf f. diwajibkan oleh peraturan Per-UU.
pengeluaran keuangan yang bersumber dari dana bantuan APBN
dan APBD secara berkala 1 (satu) tahun sekali kepada Pemerintah
setelah diperiksa oleh BPK. BLU (PP No.23/2005)
LPJ keuangan BLU diaudit dan oleh pemeriksa ekstern
sesuai dgn ketentuan peraturan Per-UU.
BUMN (UU No. 19/2003), Pasal 71
ayat (1) Pemeriksaan LK perusahaan dilakukan oleh auditor eksternal yg ditetapkan oleh RUPS utk Persero dan BUMDes (PP No. 11/2021)
oleh Menteri utk Perum. Pengawas/auditor independen
ayat (2) BPK berwenang melakukan pemeriksaan thd BUMN sesuai dengan ketentuan peratuan Per-UU.
PHLN (agreement terkait)
Sistematika Peraturan
XI Bab dan 34 Pasal

BAB I Ketentuan Umum BAB VII Kantor Akuntan Publik Terdaftar


BAB II Ruang Lingkup BAB VIII Pendidikan Profesional Berkelanjutan
BAB III Pemeriksaan Keuangan Negara BAB IX Imbalan Jasa
BAB IV Pemeriksa dari Luar BPK yang Bekerja
BAB X Ketentuan Peralihan
Untuk dan Atas Nama BPK
BAB XI Ketentuan Penutup
BAB V Tenaga Ahli dari Luar BPK yang Bekerja
Untuk dan atas nama BPK
BAB VI Akuntan Publik yang Melaksanakan
Pemeriksaan Berdasarkan
Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan

Independensi Integritas Profesionalisme


Pasal 1
Memuat definisi istilah-istilah yang digunakan
dalam Peraturan BPK No.1 Tahun 2022, antara
lain: BPK, Pemeriksa, Akuntan Publik, Tenaga
Kerja Profesional Pemeriksa (TKPP), Kode Etik
BPK, KAP dll.

Independensi Integritas Profesionalisme


Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Badan ini meliputi:
a. Pemeriksaan keuangan negara dengan
menggunakan Pemeriksa dan/atau Tenaga Ahli
dari Luar BPK; dan
b. Pemeriksaan keuangan negara oleh Akuntan
Publik berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Independensi Integritas Profesionalisme


Pemeriksaan Keuangan Negara (Bab III)

Pemeriksaan
Keuangan Seluruh
Pemeriksaan Pengelolaan
Unsur
dan Tanggung Jawab
Kinerja Keuangan Negara Keuangan
Pemeriksa dari Luar BPK
Negara
DTT
a. Aparat Pengawasan
Intern (kesepakatan)
dapat
menggunakan b. Akuntan Publik
Pemeriksaan (bekerja untuk
dan atas nama)
c. Tenaga Kerja
Profesional
Keuangan Pemeriksa (TKPP)
Negara Penggunaan ditetapkan
oleh BPK

Tenaga Ahli dari Luar BPK


Bidang antara lain:
Akuntan Publik konstruksi, forensik, TI, &
lingkungan.
Ketentuan (untuk pemeriksaan keaungan)

Peraturan
Penggunaan AP ditetapkan oleh pihak selain
Perundang- BPK (entitas pemeriksaan)
undangan

Independensi Integritas Profesionalisme


Bagian Kesatu
Kewenangan Pemeriksaan Keuangan Negara

Pasal 3
(1) BPK melaksanakan Pemeriksaan keuangan negara yang
meliputi Pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara.

(2) Pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang
dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah,
lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, badan usaha
milik negara, badan layanan umum, badan usaha milik
daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola
keuangan negara.

Independensi Integritas Profesionalisme


Bagian Kesatu
Kewenangan Pemeriksaan Keuangan Negara

Pasal 4
(1) Dalam melaksanakan Pemeriksaan keuangan negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), BPK dapat menggunakan Pemeriksa
dan/atau Tenaga Ahli dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama
BPK.
(2) Penggunaan Pemeriksa dan/atau Tenaga Ahli sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan oleh BPK.

Pasal 5
(1) Selain Pemeriksaan oleh BPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1), Pemeriksaan keuangan negara dapat dilakukan oleh Akuntan
Publik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Akuntan Publik yang melakukan Pemeriksaan keuangan negara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh pihak selain
BPK.

Independensi Integritas Profesionalisme


Bagian Kedua
Pemeriksa dan/atau Tenaga Ahli dari Luar BPK

Pasal 6
(1) Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) meliputi:
a. Pemeriksa dari Aparat Pengawasan Intern;
b. Pemeriksa dari KAP yang terdiri atas:
1. Akuntan Publik; dan
2. TKPP.

(2) Tenaga Ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) merupakan
ahli di bidang:
a. konstruksi;
b. investigasi;
c. teknologi informasi;
d. lingkungan; dan
e. lainnya.

Independensi Integritas Profesionalisme


Pemeriksa dari Luar BPK yang Bekerja Untuk dan Atas Nama BPK

Pelaksana/Pemeriksa

Pemeriksa dari Luar BPK


Pemeriksaan
a. Aparat Pengawasan Kewajiban +
Intern (kesepakatan) Sertifikasi PKN Pendidikan Keuangan
Profesional
Berkelanjutan Kinerja
b. Akuntan Publik
Kewajiban +
dapat c. TKPP Sertifikasi PKN
(penyelenggara:
menggunakan BPK/pihak lain yang DTT
(bekerja untuk diakui)
dan atas nama
BPK)

Penggunaan KAP
ditetapkan oleh Terdaftar
BPK
Aturan lebih lanjut tentang Persyaratan
KAP Terdaftar diatur dalam Peraturan
BPK No. 1 Tahun 2016.

Independensi Integritas Profesionalisme


Bagian Kesatu
Jenis Pemeriksaan

Pasal 7
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Pemeriksa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dapat berupa:
a. Pemeriksaan atas laporan keuangan;
b. Pemeriksaan kinerja; dan
c. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Independensi Integritas Profesionalisme


Bagian Kedua
Kewajiban Pemeriksa dari Luar BPK
Pasal 8
Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) yang
melaksanakan tugas Pemeriksaan keuangan negara wajib:
a. melakukan Pemeriksaan sesuai dengan SPKN;
b. mematuhi Kode Etik; dan
c. mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan Pemeriksaan.

Pasal 9
Selain memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8,
Pemeriksa dari luar BPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)
wajib memiliki kompetensi dan keahlian yang dibuktikan dengan
sertifikat yang diterbitkan oleh BPK dan/atau Asosiasi Profesi Akuntan
Publik yang diakui pemerintah.

Independensi Integritas Profesionalisme


Pasal 10
(1) Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) wajib
menyampaikan seluruh Hasil Pemeriksaan dan kertas kerja
Pemeriksaan kepada BPK.
(2) Hasil Pemeriksaan dan kertas kerja Pemeriksaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sepenuhnya menjadi milik BPK.
Bagian Ketiga
Pemeriksa dari Aparat Pengawasan Intern
Pasal 11
(1) BPK dapat menggunakan Pemeriksa dari Aparat Pengawasan Intern.
(2) Penggunaan Pemeriksa dari Aparat Pengawasan Intern sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan kesepakatan antara
BPK dan Aparat Pengawasan Intern.
(3) Pemeriksa dari Aparat Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) memperoleh penugasan dari instansi yang bersangkutan.
Pasal 12
Mekanisme penggunaan Pemeriksa dari Aparat Pengawasan Intern
ditetapkan oleh BPK.

Independensi Integritas Profesionalisme


Bagian Keempat
Pemeriksa dari KAP

Pasal 13
(1) BPK dapat menggunakan Akuntan Publik dan/atau TKPP yang bekerja
pada KAP.
(2) Akuntan Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
Akuntan Publik pada KAP yang terdaftar di BPK.
(3) Pemilihan KAP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
mekanisme pengadaan jasa berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Penggunaan Akuntan Publik dan/atau TKPP pada KAP yang terpilih
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan berdasarkan kontrak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Independensi Integritas Profesionalisme


Bagian Kelima
Manajemen Mutu Pemeriksaan

Pasal 14

(1) BPK melakukan Manajemen Mutu atas Pemeriksaan yang dilakukan


oleh Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1).,

(1) Manajemen Mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan


oleh BPK.

Independensi Integritas Profesionalisme


Tenaga Ahli dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK

Pelaksana/Pemeriksa

Pemeriksaan

Pendidikan Keuangan
Profesional
Berkelanjutan Kinerja
(penyelenggara:
dapat BPK/pihak lain yang PDTT
menggunakan diakui)
Tenaga Ahli dari Luar
(bekerja untuk
dan atas nama) BPK Sertifikasi
Bidang antara lain: Profesi
konstruksi, forensik, TI,
Penggunaan & lingkungan.
ditetapkan oleh
BPK

Independensi Integritas Profesionalisme


Bagian Kesatu
Jenis Pemeriksaan

Pasal 15
Tenaga Ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dapat
digunakan dalam:
a. Pemeriksaan atas laporan keuangan;
b. Pemeriksaan kinerja; dan
c. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Independensi Integritas Profesionalisme


Pasal 16
(1) Tenaga Ahli yang digunakan dalam Pemeriksaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 wajib:
a. memiliki kompetensi dan keahlian di bidangnya;
b. mematuhi standar yang mengatur bidang keahliannya;
c. memperhatikan SPKN;
d. mematuhi kode etik profesi sesuai dengan bidang keahliannya;
e. menjaga kerahasiaan dari pihak yang tidak berkepentingan; dan
f. mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan penugasan.

(2) Kompetensi dan keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a dapat dibuktikan dengan sertifikat profesi di bidangnya atau
dokumen lain yang menunjukkan keahliannya.

Independensi Integritas Profesionalisme


Pasal 17
(1) Tenaga Ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 wajib
menyampaikan seluruh hasil pekerjaannya kepada BPK.

(2) Hasil pekerjaan Tenaga Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sepenuhnya menjadi milik BPK.

Pasal 18
(1) Pemilihan Tenaga Ahli dilakukan melalui mekanisme pengadaan jasa
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Penggunaan Tenaga Ahli yang terpilih dilakukan berdasarkan kontrak


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Independensi Integritas Profesionalisme


Akuntan Publik yang Melaksanakan Pemeriksaan Berdasarkan
Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan (BAB V)

Pemeriksaan

Keuangan
Pendidikan
Profesional Kinerja
Berkelanjutan
(penyelenggara: PDTT
BPK/pihak lain yang
diakui)

Aturan lebih lanjut


tentang Persyaratan KAP
Ketentuan Terdaftar diatur dalam
Undang- Per BPK tersendiri.

Undang Akuntan Publik Sertifikasi KAP


Profesi Terdaftar

Penggunaan AP ditetapkan
oleh pihak selain BPK (entitas
pemeriksaan)

Evaluasi Entitas

Independensi Integritas Profesionalisme


Bagian Kesatu
Jenis Pemeriksaan
Pasal 19
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (1) berupa Pemeriksaan atas laporan keuangan.

Bagian Kedua
Persyaratan dan Kewajiban Akuntan Publik
Pasal 20
Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 memenuhi
persyaratan:
a. merupakan Akuntan Publik pada KAP yang terdaftar di BPK; dan
b. memiliki kompetensi dan keahlian yang dibuktikan dengan sertifikat
Pemeriksa keuangan negara yang ditetapkan oleh BPK.

Independensi Integritas Profesionalisme


Pasal 21
Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 wajib:
a. melakukan Pemeriksaan sesuai dengan SPKN;
b. mematuhi kode etik profesi; dan
c. mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan Pemeriksaan.

Pasal 22

(1) Hasil pemeriksaan Akuntan Publik yang memeriksa berdasarkan


ketentuan peraturan perundang-undangan wajib disampaikan kepada
BPK oleh entitas yang diperiksa.

(2) Hasil pemeriksaan Akuntan Publik sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah hasil
pemeriksaan diterima oleh entitas.

Independensi Integritas Profesionalisme


Bagian Ketiga
Evaluasi
Pasal 23
(1) BPK melakukan Evaluasi atas pelaksanaan Pemeriksaan yang dilakukan
oleh Akuntan Publik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
menggunakan metodologi yang ditetapkan oleh BPK.

Pasal 24
(1) Dalam melaksanakan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23,
BPK berwenang meminta keterangan dan/atau dokumentasi
Pemeriksaan kepada Akuntan Publik dan/atau yang diperiksa atau
badan/lembaga lain yang mengelolpejabat entitas keuangan negara.
(2) Keterangan dan/atau dokumentasi Pemeriksaan yang diminta
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diberikan oleh Akuntan Publik
dan/atau pejabat entitas yang diperiksa atau badan/lembaga
lain yang mengelola keuangan negara.

Independensi Integritas Profesionalisme


Pasal 25
Dalam hal Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 tidak lagi
bekerja pada KAP terdaftar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a,
KAP wajib memberikan dokumentasi Pemeriksaan kepada BPK.

Pasal 26
(1) Hasil pemeriksaan Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22 ayat (1) beserta hasil Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
ayat (1) diserahkan oleh BPK kepada lembaga perwakilan untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya.
(2) Hasil Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disampaikan
kepada menteri yang melakukan pembinaan profesi keuangan dan/atau
asosiasi profesi.

Independensi Integritas Profesionalisme


KAP Terdaftar dan Pendidikan Profesional Berkelanjutan

Pelaksana/Pemeriksa

Pemeriksa dari Luar BPK

a. Aparat Pengawasan Kewajiban +


Intern (kesepakatan) Sertifikasi PKN Pemeriksaan

b. Akuntan Publik Kewajiban +


Pendidikan Keuangan
c. TKPP Sertifikasi PKN Profesional
dapat Berkelanjutan Kinerja
menggunakan (penyelenggara : BPK / pihak
(bekerja untuk Tenaga Ahli dari Luar BPK lain yang diakui)

dan atas nama) Bidang antara lain: konstruksi, Sertifikasi PDTT


Profesi
forensik, TI, & lingkungan.

KAP
Ketentuan
Undang- Akuntan Publik Persyaratan,
Kewajiban, Terdaftar
(untuk pemeriksaan keaungan) Sertifikasi PKN
Undang Aturan lebih lanjut tentang
Penggunaan AP ditetapkan oleh Persyaratan KAP Terdaftar
pihak selain BPK (entitas diatur dalam Per BPK
pemeriksaan) tersendiri.

Evaluasi Entitas

Independensi Integritas Profesionalisme


Pasal 27
(1) Akuntan Publik yang memeriksa berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) maupun Akuntan Publik yang
melakukan Pemeriksaan untuk dan atas nama BPK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b merupakan Akuntan
Publik yang bekerja pada KAP.

(2) KAP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan KAP yang
terdaftar di BPK.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai KAP terdaftar sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan BPK tersendiri.

Independensi Integritas Profesionalisme


Pasal 28
(1) Pemeriksa dari Aparat Pengawasan Intern, Akuntan Publik, dan
TKPP yang bekerja untuk dan atas nama BPK, serta Akuntan
Publik yang memeriksa berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan wajib menjaga kompetensi profesionalnya
melalui Pendidikan Profesional Berkelanjutan terkait dengan
Pemeriksaan keuangan negara.
(2) Pendidikan Profesional Berkelanjutan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh BPK dan/atau pihak lain
yang diakui oleh BPK.

Pasal 29
Tenaga Ahli wajib menjaga kompetensi profesionalnya melalui
pendidikan profesional berkelanjutan sesuai dengan profesinya.

Independensi Integritas Profesionalisme


Pasal 30

(1) Pemeriksa dan/atau Tenaga Ahli berhak memperoleh


imbalan jasa.
(2) Imbalan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibebankan pada anggaran belanja BPK dan/atau anggaran
belanja entitas yang diperiksa berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 31
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Akuntan Publik
yang telah ditetapkan oleh pihak selain BPK untuk
melakukan Pemeriksaan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan tetap dapat menyelesaikan
pemeriksaannya sampai dengan masa perikatan berakhir.

Independensi Integritas Profesionalisme


Pasal 32
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, semua peraturan
yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Badan
Pemeriksa Keuangan Nomor 1 Tahun 2008 tentang Penggunaan
Pemeriksa dan/atau Tenaga Ahli dari Luar Badan Pemeriksa
Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 45), dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Badan ini.
Pasal 33
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan Badan
Pemeriksa Keuangan Nomor 1 Tahun 2008 tentang Penggunaan
Pemeriksa dan/atau Tenaga Ahli dari Luar Badan Pemeriksa
Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 45), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 34
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Independensi Integritas Profesionalisme


Website
https://sikap.bpk.go.id

Email
Pendaftaran.Kap@bpk.go.id

TERIMA KASIH
Location
Gedung Arsip BPK RI Lantai 2
Jalan Gatot Subtoro No. 31
Jakarta Pusat

Anda mungkin juga menyukai