BAB. 1
KETENTUAN UMUM
1. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah
Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
2.
umum
dan
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
sepagai
4.
Peningkatan status BLUD adalah meningkatnya status satuan kerja atau unit
kerja yang menerapkan PPK-BLUD bertahap menjadi satuan kerja atau unit
kerja yang menerapkan PPK-BLUD penuh.
5.
Penurunan status BLUD adalah menurunnya status satuan kerja atau unit
kerja yang menerapkan PPK-BLUD penuh menjadi satuan kerja atau unit kerja
yang menerapkan PPK-BLUD bertahap.
6.
Pencabutan status BLUD adalah kembalinya status satuan kerja atau unit
kerja yang menerapkan PPK-BLUD penuh atau PPK-BLUD bertahap menjadi
satuan kerja atau unit kerja biasa.
7. Satuan
Kerja
Perangkat
Daerah
(SKPD)
yang
menerapkan
PPK-BLUD
dan
pejabat
teknis
yang
sebutannya
disesuaikan
dengan
19. Rencana Strategis Bisnis BLUD yang selanjutnya disingkat Renstra Bisnis
BLUD adalah dokumen lima tahunan yang memuat visi, misi, program
strategis, pengukuran pencapaian kinerja dan arah kebijakan operasional
BLUD.
20. Standard Pelayanan Minimal adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur
layanan minimal yang diberikan oleh BLUD kepada masyarakat.
21.Praktek
bisnis
yang
sehat
adalah
penyelenggaraan
fungsi
organisasi
2.
Persyaratan substantif terpenuhi apabila tugas dan fungsi SKPD atau Unit
Kerja bersifat operasional dalam menyelenggarakan pelayanan umum yang
BAB 4
TATA KELOLA
(1) BLUD beroperasi berdasarkan pola tata kelola atau peraturan internal, yang
memuat
antara lain:
a. struktur organisasi;
b. prosedur kerja;
c. pengelompokan fungsi yang logis;
d. pengelolaan sumber daya manusia.
(2) Tata kelola , antara lain:
a. transparansi;
b. bakuntabilitas;
c. responsibilitas;
d. independensi.
Pejabat pengelola BLUD terdiri atas:
a. pemimpin;
b. pejabat keuangan; dan
c. pejabat teknis.
(1) Pemimpin BLUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) huruf a,
mempunyai tugas dan kewajiban:
a. memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD;
b. menyusun renstra bisnis BLUD;
c. menyiapkan RBA;
d. mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis kepada
kepala daerah sesuai ketentuan;
e. menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang
telah ditetapkan dengan peraturan perundangan-undangan; dan
BAB 5
DEWAN PENGAWAS
(1) Dewan pengawas bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pengelolaan BLUD yang dilakukari oleh pejabat pengelola sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dewan pengawas berkewajiban:
a. memberikan pendapat dan saran kepada kepala daerah mengenai RBA yang
diusulkan oleh pejabat pengelola;
b. mengikuti perkembangan kegiatan BLUD dan memberikan pendapat serta
saran kepada kepala daerah mengenai setiap masalah yang dianggap
penting bagi pengelolaan BLUD;
c. melaporkan kepada kepala daerah tentang kinerja BLUD;
d. memberikan nasehat kepada pejabat pengelola dalam melaksanakan
pengelolaan BLUD;
e. melakukan evaluasi dan penilaian kinerja baik keuangan maupun non
keuangan, serta memberikan saran dan catatan-catatan penting untuk
ditindaklanjuti oleh pejabat pengelola BLUD; dan
f. memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja.
(3) Dewan pengawas melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah secara
berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu tahun dan sewaktu-waktu apabila
diperlukan.
BAB 6
STATUS KELEMBAGAAN
Perubahan status kelembagaan, dapat berupa:
a. perubahan satuan kerja struktural menjadi non struktural atau sebaliknya;
b. perubahan organisasi, antara lain: penyempurnaan tugas, fungsi, struktur
organisasi dan tata kerja
BAB 7
REMUNERASI
Penetapan remunerasi pemimpin BLUD, mempertimbangkan faktor-faktor yang
berdasarkan:
a. ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola BLUD, tingkat pelayanan serta
produktivitas;
b. pertimbangan persamaannya dengan industri pelayanan sejenis;
c. kemampuan pendapatan BLUD bersangkutan; dan
d. kinerja operasional BLUD yang ditetapkan oleh kepala daerah dengan
mempertimbangkan antara lain indikator keuangan, pelayanan, mutu dan
manfaat bagi masyarakat.
BAB 8
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Standar pelayanan minimal harus memenuhi persyaratan:
a. fokus pada jenis pelayanan;
b. terukur;
c. dapat dicapai;
d. relevan dan dapat diandalkan; dan
e. tepat waktu.
BAB 9
TARIF LAYANAN
(1) BLUD dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang
dan/atau jasa layanan yang diberikan.
(2) Imbalan atas barang dan/atau jasa layanan, ditetapkan dalam bentuk tarif yang
disusun atas dasar perhitungan biaya satuan per unit layanan atau hasil per
investasi dana.
(3) Tarif, termasuk imbal hasil yang wajar dari investasi dana dan untuk menutup
seluruh atau sebagian dari biaya per unit layanan.
(4) Tarif layanan, dapat berupa besaran tariff Atau pola tarif sesuai jenis layanan
BLUD yang bersangkutan.
BAB 10
PENDAPATAN DAN LAYANAN BLUD
Pendapatan BLUD dapat bersumber dari:
a. jasa layanan;
b. hibah;
c. hasil kerjasama dengan pihak lain;
d. APBD;
e. APBN; dan
f. lain-lain pendapatan BLUD yang sah.
BAB 11
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
(7) Rencana pencapaian lima tahunan, memuat rencana capaian kinerja pelayanan
tahunan selama 5 (lima) tahun.
(8) Proyeksi keuangan lima tahunan, memuat perkiraan capaian kinerja keuangan
tahunan selama 5 (lima) tahun.
(1) BLUD menyusun RBA tahunan yang berpedoman kepada renstra bisnis BLUD.
(2) Penyusunan RBA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun berdasarkan
prinsip anggaran berbasis kinerja, perhitungan akuntansi biaya menurut jenis
layanan, kebutuhan pendanaan dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan
akan diterima dari masyarakat, badan lain, APBD, APBN dan sumber-sumber
pendapatan BLUD lainnya.
RBA , memuat:
a. kinerja tahun berjalan;
b. asumsi makro dan mikro;
c. target kinerja;
d. analisis dan perkiraan biaya satuan;
e. perkiraan harga;
f. anggaran pendapatan dan biaya;
g. besaran persentase ambang batas;
h. prognosa laporan keuangan;
i, perkiraan maju (forward estimate);
j. rencana pengeluaran investasi/modal; dan
k. ringkasan pendapatan dan biaya untuk konsolidasi dengan RKA-SKPD/APBD
BAB 12
AKUNTANSI, PELAPORAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN
(1) BLUD menerapkan sistem informasi manajemen keuangan sesuai dengan
kebutuhan praktek bisnis yang sehat.
(2) Setiap transaksi keuangan BLUD dicatat dalam dokumen pendukung yang dikelola
secara tertib.
Laporan keuangan BLUD terdiri dari:
a. neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas dana pada tanggal tertentu;
b. laporan operasional yang berisi informasi jumlah pendapatan dan biaya BLUD
selama satu periode;
c. laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan dengan aktivitas
operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan dan/atau pembiayaan yang
menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas selama
periode tertentu; dan
d. catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam laporan keuangan.