Anggota Kelompok 1
Syarat dan ketentuan dalam membuka praktik mandiri perawat yang tertuang dalam
Undang-Undang Keperawatan tersebut yaitu:
(1) perawat yang menjalankan praktik keperawatan wajib memiliki izin
(4) SIPP masih berlaku apabila STR masih berlaku dan perawat berpraktik di tempat
sebagaimana tercantum dalam SIPP
(5) SIPP hanya berlaku untuk satu tempat praktik dan diberikan kepada Perawat
paling banyak untuk dua tempat
(6) Perawat yang menjalankan praktik mandiri harus memasang papan nama Praktik
Keperawatan. Sedangkan ketentuan SIPP tidak berlaku apabila dicabut berdasarkan
ketentuan Perundang-undangan, habis masa berlakunya dan atau atas permintaan
perawat; atau perawat meninggal dunia.
ANALISA KASUS
Kasus diatas dapat dikategorikan sebagai kasus malpraktik keperawatan dengan
pertimbangan sebagai berikut :
1.Malpraktik pada dasarnya adalah tindakan tenaga profesional yang bertentangan
dengan standard operating procedure (SOP), kode etik, dan undang-undang yang
berlaku, baik disengaja maupun akibat kelalaian yang mengakibatkan kerugian atau
kematian pada orang lain (Sabungan Sibarani). Berkenaan dengan poin ini adalah
kondisi dimana pasien tidak mengalami pembersihan dan pergantian pembalut luka
standar pasca operasi.
2. Kelalaian atau ketidak hati-hatian dalam berbuat atau bertindak, yang diakomodir pada Pasal 1366
dan Pasal 1367 ayat (3) KUH Perdata. Dalam kasus ini adalah keadaan lalai mengganti pembalut
luka pasien yang seharusnya teridentifikasi saat melakukan kontrol ke ruangan pasca operasi yang
ditempati pasien .
3.Pasal 1239 KUH Perdata mengenai wanprestasi (cidera janji) , dimana terungkap melalui kondisi
memburuknya pasien karna luka pasca operasinya tidak mengering serta menimbulkan rasa sakit
4.Bentuk perlindungan hukum terhadap korban malpraktik diatur dalam Undang-
Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yaitu berupa pengaturan
pertanggungjawaban untuk memberikan ganti rugi kepada korban malpraktik selaku
konsumen, sebagai akibat adanya kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan
kesehatannya atau malpraktik yang dilakukan oleh pelaku usaha serta pengaturan
pemberlakuan ketentuan hukum pidana yang disertai dengan pidana tambahan.