Anda di halaman 1dari 40

PRAKTIKUM ONLINE PTI III

TUGAS PENDAHULUAN
FAKULTAS TEKNIK
MODUL 10 PERANCANGAN ORGANISASI
Struktur Organisasi dan Analisis SWOT

Oleh:
YEYEN
D1061191049

LABORATORIUM STUDIO INOVASI DAN MANAJEMEN INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022
HALAMAN PENGESAHAN PARKTIKUM PTI III
Struktur Organisasi dan Analisis SWOT

Modul Modul 10 (Perancangan Organisasi)


ID Praktikan TA20212011_A_D106119131_Dzikri Primajaya
Nama Dzikri Primajaya
Nim D1061191031
TA/Urutas Absen TA2021-2022/B
Jurusan Teknik Indtsri
Dakultas Fakultas Teknik UNTAN
Nomer Hp 087759782575
Alamat Email dzikri.primajaya@student.untan.ac.id
Alamat tinggal JL. Puskersmas Pal III

Mengetahui Pontianak, 9 juni 2022


Ketua Lab. SIMI Praktikan

Tri Wahyudi, ST, MT Dzikri Primajaya


NIP. 198105292010121002 NIM. D1061191031
HALAMAN PERSEMBAHAN

Nama : Dzikri Primajaya


NIM: D1061191031
Laporan ini saya persembahkan untuk mata kuliah praktikum PTI 3 dan semua
yang terlibat dalam pembuatan laporan ini
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
RINGKASAN ..................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Perusahaan ...................................................................... 1
1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah ....................................................... 1
1.2.1 Perumusan Masalah .......................................................................... 1
1.2.2 Tujuan ............................................................................................... 2
1.2.3 Pembatasan Masalah ......................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
2.1 Pengertian Struktur Organisasi, Sejarah, dan Perkembangannya ............ 3
2.1 Jenis-jenis Struktur Organisasi ............................................................... 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 18
3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan ............................................................ 18
3.2 Flowchart Praktikum .............................................................................. 18
BAB IV PENGOLAHAN DATA ...................................................................... 21
4.1 Profil Perusahaan .................................................................................... 21
4.1.1 Visi Perusahaan ............................................................................... 21
4.1.2 Misi Perusahaan .............................................................................. 22
4.1.3 Tujuan Perusahaan .......................................................................... 22
4.2 Struktur Organisasi ................................................................................. 22
4.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................... 23
4.2.2 Job Deskription ............................................................................... 23
4.3 Matriks SWOT ....................................................................................... 24
4.3.1 Matriks SWOT ................................................................................ 24
4.3.2 Uraian .............................................................................................. 25
4.3.3 Strategi Matriks ............................................................................... 26
BAB V ANALISA................................................................................................ 28
5.1 Analisa Visi Perusahaan ......................................................................... 28
5.2 Analisa Misi Perusahaan ........................................................................ 28

iv
5.3 Analisa Tujuan Perusahaan .................................................................... 29
5.4 Analisa Struktur Organisasi.................................................................... 29
5.5 Analisa Matriks SWOT .......................................................................... 30
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 31
6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 31
6.2 Saran ....................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 1

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Model Tradisional ............................................................................. 6
Gambar 2. 2 Struktur Lini .................................................................................... 15
Gambar 2. 3 Struktur Fungsional ......................................................................... 16
Gambar 2. 4 Struktur Organisasi garis dan Staf ................................................... 17
Gambar 3. 1 Flowchart Praktikum ....................................................................... 19
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi ........................................................................... 23

vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Matriks SWOT ..................................................................................... 25

vii
RINGKASAN

Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukkan hubungan diantara


fungsi-fungsi dalam suatu organisasi serta wewenang dan tanggung jawab setiap
anggota organisasi yang menjalankan masing-masing tugasnya. Setiap orang dalam
organisasi (bahkan pada organisasi tingkat rendah) tidak berperilaku sesuai
ketentuan yang berlaku pada posisinya.. Analisis SWOT adalah sebuah metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strength),
kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang terjadi
dalam proyek atau di sebuah usaha bisnis, atau mengevaluasi lini-lini produk
sendiri maupun pesaing. Untuk melakukan analisis, ditentukan tujuan usaha atau
mengidentifikasi objek yang akan dianalisis. Kekuatan dan kelemahan
dikelompokkan ke dalam faktor internal, sedangkan peluang dan ancaman
diidentifikasi sebagai faktor eksternal.1 Menurut Pearce dan Robinson SWOT
adalah singkatan dari kekuatan (Strength) dan kelemahan (weakness) intern
perusahaan serta peluang (opportunities) dan ancaman (threat) dalam lingkungan
yang dihadapi perusahaan. Dengan melakukan analisis SWOT maka akan
didapatkan strategi terbaik yang harus diambil oleh perusahaan. Struktur organisasi
yang baik tentunya dapat mendukung implementasi strategi yang telah dipilih yaitu
melalui pembagian jobdesk agar strategi dapat dijalankan dengan maksimal

viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perusahaan
PT. TRANSMINI GROUP merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur yang memproduksi mainan anak. PT. TRANSMINI
GROUP didirikan oleh 5 Mahasiswa Teknik Industri Universitas Tanjungpura
sejak tahun 2021. Perusahaan ini berfokus pada pembuatan mainan miniatur
bus mulai dari survei pasar perencanaan produksi, hingga pembuatan mainan.
Seluruh pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan PT. TRANSMINI
GROUP dilakukan berdasarkan pembagian jobdesk pada struktur organisasi
dan merupakan pelaksanaan strategi perusahaan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Struktur organisasi merupakan bagian dari perusahaan yang tidak dapat
dipisahkan dan menjadi pondasi bagi perusahaan dalam menjalankan
operasinya.. Diperlukan adanya analisis SWOT dalam menentukan struktur
organisasi untuk melihat strategi terbaik yang harus diambil oleh perusahaan
sehingga struktur organisasi menjadi lebih baik. Input dari praktikum Struktur
organisasi dan analisis SWOT ini yaitu data historis yang didapat dari
praktikum PTI sebelumnya. Output praktikum ini yaitu Hasil Pemilihan
Strategi SWOT terbaik dan struktur organisasi yang akan diambil.
1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Rumusan masalah terdiri dari pokok permasalahan yang akan dibahas,
sedangkan pembatas masalah merupakan ruang lingkup yang membatasi
masalah sehingga fokus dengan tujuan awal praktikum.
1.2.1 Perumusan Masalah
Berikut adalah perumusan masalah dari praktikum perancangan
organisasi bagian struktur organisasi dan analisis SWOT
1. Bagaimana Menyusun berbagai macam jenis struktur organisasi
perusahaan?
2. Bagaimana menyusun struktur organisasi perusahaan?

1
1.2.2 Tujuan
Tujuan praktikum modul perancangan organisasi bagian struktur
organisasi dan analisis SWOT adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui berbagai macam jenis struktur organisasi perusahaan.
2. Mengetahui struktur organisasi perusahaan.
1.2.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dari praktikum perancangan organisasi bagian
strujtur organisasi dan analisis SWOT adalah sebagai berikut:
1. Praktikum dilakukan secara daring di Lab. Studio Inovasi dan
Manajemen Industri. Fakultas Teknik. Universitas Tanjungpura.
2. Praktikum dilakukan secara online dengan tetap memperhatikan
protocol Covid-19.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Struktur Organisasi, Sejarah, dan Perkembangannya
Pengertian Struktur Organisasi
Menurut Robbins & Judge (2014 :231) Struktur organisasi adalah untuk
menunjukkan bagaimana tugas pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan
dan dikoordinasikan secara formal. (how job tasks are formally dividend,
grouped, and coordinated). Selanjutnya masih Robbins dan Coulter (2016 :
322) mendefinisikan bahwa Struktur organisasi adalah pengaturan formal
pekerjaan dalam suatu organisasi. Struktur ini, yang dapat ditampilkan secara
visual dalam bagan organisasi, juga melayani banyak tujuan.
Demikian pula Menurut Azhar Susanto (2013 : 98) mengungkapkan
bahwa Struktur organisasi adalah kerangka menyeluruh untuk perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan aktivitas yang dilakukan oleh pihak manajemen.
Disampaikan pula oleh Griffin & Moorhead (2014 : 430) mengungkapkan
bahwa “Organization structure is the system of task, reporting and authority
relationship within which the organization does it’s work” kutipan tersebut
dapat disimpulkan bahwa Struktur organisasi merupakan sistem tugas,
pelaporan, dan hubungan otoritas di mana organisasi melakukannya.
Menurut James A. Hall (2011 : 15) “The structure of an organization
reflects the distribution of responsibility, authority, and accountability through
out the organization” bahwa Struktur organisasi adalah pendistribusian
tanggung jawab, wewenang dan akuntabilitas masing – masing bagian dalam
suatu organisasi.
Selanjutnya menurut McShane & Glinow (2012 : 386) “Organizational
structure is the division of labour as well as the patterns of coordination,
communication, workflow, and formal power that direct organizational
activities” disimpulkan struktur organisasi adalah sistem yang melakukan
tugas, pelaporan dan hubungan otoritas di dalam sebuah organisasi.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
struktur organisasi menggambarkan kerangka menyeluruh menentukan tugas
pekerjaan yang dibagi, dikelompokkan, dikoordinasikan untuk perencanaan,

3
16 pelaksanaan dan pengawasan aktivitas yang dilakukan oleh pihak
manajemen dalam suatu organisasi.
Organisasi dapat dikatakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, oleh karna
itu organisasi dapat dikatakan wadah kegiatan dari pada orang-orang yang
bekerjasama dalam usahanya untuk mencapai tujuan. Di kegiatan itu orang-
orang harus jelas tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, hubungan dan tata
kerjanya. Pengertian yang demikian disebut organisasi yang “statis”, karena
sekedar hanya melihat dari strukturnya. Di samping itu terdapat pengertian
organisasi yang bersifat “Dinamis". Pengertian ini organisasi dilihat dari pada
sudut dinamikanya, aktivitas atau tindakan dari pada tata hubungan yang terjadi
di dalam organisasi itu, baik yang bersifat formal maupun informal.
Waldo yang dikutip oleh Silalahi dalam bukunya “Studi tentang Ilmu
Administrasi Konsep, Teori, dan Dimensi” (2003:124) menyatakan definisi
organisasi adalah : “Organisasi adalah struktur hubungan-hubungan di antara
orang-orang berdasarkan wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem
administrasi”.
Sedangkan pengertian organisasi menurut Thoha yang dikutip oleh
Silalahi dalam bukunya “Studi tentang Ilmu Administrasi Konsep, Teori, dan
Dimensi” (2003:124) mengemukakan bahwa: Organisasi merupakan suatu
kerangka hubungan yang berstruktur yang menunjukkan wewenang, tanggung
jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.
Hubungan yang berstruktur ini disebut hirarki dan konsekuensi dari hirarki
ialah adanya kategori kelompok superior dengan kelompok subordinasi.”
Definisi di atas menunjukkan bahwa orgaisasi dapat ditinjau dari dua segi
pandangan, yaitu ebagai berikut :
a. Organisasi sebagai wadah di mana kegiatan-kegiatan administrasi
dijalankan.
b. Organisasi sebagai rangkaian hierarki dan interaksi antara orang – orang
dalam suatu ikatan formal.
Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukkan hubungan
diantara fungsi-fungsi dalam suatu organisasi serta wewenang dan tanggung
jawab setiap anggota organisasi yang menjalankan masing-masing tugasnya.

4
Setiap orang dalam organisasi (bahkan pada organisasi tingkat rendah) tidak
berperilaku sesuai ketentuan yang berlaku pada posisinya. Mereka membentuk
dan mengubah peranannya sendiri dalam organisasi, mereka menciptakan dan
mengubah hubungan antara posisinya sendiri serta posisi yang lain. Selain itu,
mereka dapat menerima, menurunkan, memperluas, dan menyesuaikan
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Hal tersebut menandakan bahwa
organisasi dalam kenyataannya tidak berjalan persis seperti yang dirancang
sebelumnya. Orang-orang dalam organisasi melanggar batasan-batasan
posisinya untuk beberapa alasan. Mereka melakukannya karena kebutuhan-
kebutuhan dan keinginan-keinginannya untuk keamanan dari ancaman-
ancaman dan tekanan-tekanan, mengembangkan dan mengubah keterikatan
sosialnya, atau memuaskan kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan dari
orang lain. Mungkin juga mereka melakukannya karena posisi mereka tidak
jelas dan tidak dapat ditempatkan dalam rangkaian struktur yang ada untuk
mencapai tujuan unit yang bersangkutan. Tetapi organisasi tidak hanya
mempunyai kemungkinan bekerja lebih buruk daripada rancangan awalnya,
karena interaksi antara orang-orang dan posisi-posisi mereka. Organisasi
mungkin juga bekerja lebih baik daripada yang seharusnya dilaksanakan
menurut struktur yang ada, karena orang-orang tidak menerima peranan,
hubunganhubungan tanggung jawab mereka sebagai sesuatu yang abadi.
Pandangan akan kenyataan-kenyataan tersebut harus kita pegang dalam
menguji anggapan mengenai sikap dan kemampuan manusia yang mendasari
munculnya berbagai macam struktur organisasi, serta bila kita menganalisis
cara bagaimana variabel-variabel teknologi dan lingkungan membatasi atau
membentuk struktur organisasi. Suatu bentuk struktur yang muncul sesuai
dengan kondisi-kondisi yang ada akan menjadi kurang efektif karena adanya
para anggota organisasi yang mencoba untuk mengalihkan hubunganhubungan
yang telah ditetapkan untuk memenuhi keinginannya sendiri.
Berikut ini akan dibahas tiga model struktur organisasi, yaitu: (1) Model
tradisional, (2) Model manusiawi, (3) Model sumber daya manusia
(Reksohadiprodjo, 2001).
1. Model Tradisional

5
Bentuk umum model struktur tradisional secara esensial adalah piramida.
Masing-masing tingkatan hierarkis menggambarkan segmen struktur (satuan
kerja, departemen, divisi, bagian, dan sebagainya) dan hubungan-hubungan
pekerjaan atasan dan bawahan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar.

Gambar 2. 1 Model Tradisional


Struktur bentuk umum berdasar pada anggapan-anggapan model tradisional.
Dalam hal ini dilakukan spesialisasi dan utilitas pengambilan keputusan dan
kegiatan-kegiatan secara maksimum. Lebih lanjut dalam struktur organisasi
tradisional, pemegang setiap posisi hierarki organisasi bertanggung jawab
terhadap tindakan-tindakan bawahannya yang berada di tingkat yang lebih
rendah. Hal ini terjadi di setiap posisi yang mempunyai hubungan hierarki
secara langsung. Oleh karena manajer memikul tanggung jawab segala
tindakan bawahan, maka dia cenderung untuk menetapkan atau
mempertahankan prosedur tentang keharusan mendapatkan persetujuan
pimpinan bagi bawahan yang akan melakukan tindakan penting. Struktur
organisasi tradisional menjadi tidak efisien dalam lingkungan yang sangat
bergejolak, tetapi struktur organisasi akan efisien dalam kondisi lingkungan
yang stabil, bila asumsi-asumsi yang berkaitan dengan sikap dan kemampuan
para anggota sebagai landasan bentuk strukturnya adalah akurat.
2. Model Hubungan Manusiawi

6
Model hubungan manusiawi tidak mengalami perubahan mendasar dalam
struktur formalnya dibandingkan model tradisional. Anggapan tentang
kemampuan manusia tidak terlalu jauh berbeda dari model tradisional, karena
itu model hubungan manusia juga diterima sebagai konsep spesialisasi
rutinitas. Model hubungan manusia tidak menyarankan struktur formalnya
dimodifikasi, tetapi mengusulkan beberapa penyesuaian, seperti:
1. Model hubungan manusia mempersilakan para manajer mempergunakan
kemampuan kepemimpinannya, serta mengembangkan hubungan kerja
sama yang baik antarpara anggota organisasi. Manajer dituntut untuk
bersikap lugas, selalu memberi dorongan/semangat, mendengarkan
keluhan-keluhan dan berusaha untuk memecahkan atau menghilangkan
sumber konflik. Manajer harus mengadakan kontak dengan bawahannya
untuk mengenali mereka secara individu, sehingga dapat membuat
penyesuaian-penyesuaian dalam kegiatan rutin, aturan dan
penugasanpenugasan. Selain itu manajer harus mengenali bawahannya
sebagai kelompok dan mengizinkan mereka mengajukan pertanyaan serta
mendiskusikan masalah-masalah.
2. Model hubungan manusia menyarankan manajer memanfaatkan organisasi
informal, yang menunjukkan bahwa mereka memberikan tanggapan yang
koperatif. Manajer disarankan untuk mengenal dan menaruh kepercayaan
pada pemimpin informal, memanfaatkan saluran komunikasi informal,
serta memelihara hubungan-hubungan perorangan yang mungkin terbentuk
di antara para bawahannya. Bekerja melalui pemimpin-pemimpin informal
dapat meningkatkan prestise mereka dan membuat mereka merasa
dibutuhkan, dan pada saat yang sama membuat mereka lebih kooperatif.
Hal ini akan mengurangi keluhan-keluhan anggota dan menyebabkan para
anggota lebih tahan terhadap tekanantekanan dan tuntutan-tuntutan di
dalam sistem.
3. Model hubungan manusiawi ditunjukkan dengan sejumlah teknik atau
program di bawah kewenangan personalia yang dirancang untuk melayani
kebutuhan-kebutuhan seluruh anggota organisasi. Sebagai contoh, sistem

7
anjuran sering digunakan untuk memberi kesempatan kepada para anggota
untuk merasa berpartisipasi dalam organisasi.
3. Model Sumber Daya Manusia
Pada hakikatnya, dalam model ini manusia mempunyai kemampuan untuk
mempelajari pengarahan dan pengendalian diri yang lebih kreatif daripada
pekerja sekarang. Manajer mempunyai tugas untuk menciptakan suatu
lingkungan di mana mereka dapat meningkatkan sumbangan kapasitas pada
organisasi. Selain itu manajer harus merancang suatu struktur yang berlawanan
dengan hierarki tradisional. Konsep model sumber daya manusia. mencoba
untuk memaksimalkan fleksibilitas baik di dalam maupun diantara posisi-
posisi yang berinteraksi. Hal ini mengharuskan anggota-anggota organisasi
mempunyai:
a. Suatu tujuan tingkat operasional yang telah disetujui bersama,
b. Jalur untuk memperoleh sumber informasi vertikal dan horisontal yang
relevan, serta
c. Kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi dengan
keputusan dan perilaku yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efisien.
Tujuan organisasi model sumber daya manusia ditetapkan bersama oleh
manajer dan bawahannya. Hal ini memungkinkan bawahan memberikan
tanggapan terhadap pekerjaannya tidak hanya sekedar melaksanakan perintah.
Sejarah Struktur Organisasi
Salah satu kejadian paling penting sebelum abad ke dua puluh kaitannya
dengan perkembangan teori organisasi adalah revolusi industri. Dimulai pada
abad ke delapan belas di Inggris, revolusi tersebut menyeberangi samudra
Atlantik dan ke Amerika pada akhir perang dunia ke dua. Revolusi tersebut
mempunyai dua elemen utama yaitu kekuatan mesin telah menggantikan
kekuatan manusia secara cepat, dan pembangunan sarana transfortasi yang
cepat mengubah metode pengiriman barang. Hasilnya adalah menyebarnya
pendirian pabrik-pabrik. Dampaknya terhadap desain organisasi jelas, yaitu
pembangunan pabrik membutuhkan penciptaan yang terus menerus dari
struktur-struktur organisasi untuk memungkinkan terjadinya proses produksi
yang efisien. Pekerjaan harus dirumuskan, arus pekerjaan harus ditetapkan,

8
departemen diciptakan, dan mekanisme koordinasi dikembangkan, dengan
demikian struktur organisasi yang kompleks harus dirancang.
Evolusi merupakan perubahan yang sangat cepat dalam perkembangan
organisasi dengan memberikan inovasi baru dalam bentuk keunggulan-
keunggulan dan keunikan-keunikan dari perkembangan awal sampai
perkembangan yang paling mutakhir dalam teori organisasi. Evolusi atau
perkembangan teori organisasi memunculkan berbagai macam pendekatan-
pendekatan yang masing-masing dipengaruhi oleh cara yang digunakan untuk
meninjau masalah organisasi. Keseluruhan pendekatan ini bisa dikelompokkan
menjadi tiga aliran utama, sesuai kurun waktu permunculan masing-masing
pendekatan tersebut, yaitu pendekatan teori klasik, pendekatan neo-klasik dan
pendekatan modern.
Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi yang berkembang mulai awal abad ke 19 digolongkan ke
dalam teori organisasi klasik atau disebut juga teori tradisional atau teori mesin.
Pada masa ini, organisasi divisualisasikan sebagai sekelompok orang yang
membentuk lembaga. Tiap – tiap bagian organisasi tersebut memiliki
spesialisasi dan sentralisasi dalam tugas dan wewenang. Definisi organisasi
menurut teori klasik : Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-
kekuasaan, tujuan-tujuan, perana-nperanan, kegiatan-kegiatan, komunikasi
dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja sama. Teori ini biasa disebut
dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai
1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga
yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan
petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
TEORI ORGANISASI KLASIK 1 – TEORI BIROKRASI
Teori organisasi birokrasi berkembang dalam ranah ilmu sosiologi dan
menekankan pada aspek legal rasional. Legal dalam hal ini dimaknai sebagai
bentuk wewenang yang dirumuskan dengan jelas berkaitan dengan aturan
prosedur dan peranan masing – masing elemen. Sementara rasional, mengacu
pada suatu tujuan yang jelas dan ditetapkan bersama. Salah satu tokoh
pengusung teori organisasi klasik adalah Max Weber (21 April 1864 – 14 Juni

9
1920). Seorang ahli ekonomi politik dan sosiolog jerman. Dalam salah satu
karyanya yang terkenal. The Pretestant Ethic and Spirit of Capitalism dan The
Theory of Social and Economic Organization. Weber menjelaskan mengenai
karakteristik birokrasi yang tersusun atas hal – hal berikut ini.
1. Pembagian Kerja
2. Hirarki wewenang
3. Program Rasional
4. Sistem Prosedur
5. Sistem aturan dan hak kewajiban
6. Hubungan antra pribadi yang bersifat impersonal
TEORI ORGANISASI KLASIK 2- TEORI ADMINISTRASI
Teori administrasi dalam teori organisasi klasik menekankan pada aspek
makro dan praktik langsung manajemen. Beberapa tokoh pengusung teori
administrasi adalah Henry Fayol (1841 -1925) dan Lyndall Unwick dari Erpa,
serta James D. Mooney dan Allen Reily dari Amerika. Teori ini dikembangkan
pada tahun 1841-1925: Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis
sebuah buku “Admistration industrielle et Generale” diterjemahkan dalam
bahasa Inggris 1926 dan baru dipublikasikan di Amerika 1940.
Dalam buku Administration industrielle et generale karya Henry Fayol
(terbit 1916), misalnya, industrialis asal Prancis itu menyebutkan bahwa semua
kegiatan – kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 5 (enam) kelompok, yakni
:
1. Kegiatan – kegiatan Teknikal
2. Kegiatan – kegiatan komersial
3. Kegiatan – kegiatan Financial
4. Kegiatan – kegiatan Keamanan
5. Kegiatan – kegiatan akuntansi dan
6. Kegiatan – kegiatan manajerial
Selain itu, Fayol juga menyatakan bahwa terdapat 14 dasar yang menjadi
kaidah perkembangan teori administrasi. Kaidah manajemen tersebut terdiri
atas pembangian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan
perintah, kesatuan pengarahan, mendahulukan kepentingan umum, balas jasa,

10
sentralisasi, rantai skalar, tata terbit, keadilan, kelangganggengan personalia,
inisiatif dan semangat korps
TEORI ORGANISASI KLASIK 3 – TEORI MANAJEMEN ILMIAH
Berbeda dengan teori administrasi, manajemen ilmiah lebih memusatkan
teori organisasi pada aspek makro organisasi. Teori ini banyak berkembang di
Mesir, Cina, dan Romawi. Salah satu tokoh pengusung Teori ini, FW Taylor
yaitu pada tahun 1900 an yang memberi definisi teori manajemen ilmiah
sebagai seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efisiensi kerja atau
dengan pernyataan lain yaitu “Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan
pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk
meningkatkan efesiensi kerja”. Sebuah buku telah dilahirkan dengan judul
“Scientific Management” yang diperoleh dari tiga makalah yang terkenal, yaitu
“Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan
“Testimony before the Special House Comitte”. Lebih jauh, FW Taylor
menjelaskan bahwa organisasi memiliki empat kaidah, yaitu sebagai berikut :
- Metode – metode kerja dalma praktik mulai digantikan dengan berbagai
metode yang dikembangkan atas dasr ilmu p engetahuan tentang kerja ilmiah
yang benar
- Agar memungkinkan para karaywan bekerja sebaik- baiknya sesuai
dengan spesialisasinya, perusahaan harus rutin mengadakan seleksi, latihan-
latiahna dan pengembangan para karyawan secara ilmiah
- Agar para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat
upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi
menjadi rendah, pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan
pengembngangan serara ilmiah harus diintegrasikan
- Perlu dikembangkan semangat dan mental para karaywan melalui
pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan
suasana kerja sama yang baik dan tercapainya manfaat manajemen ilmiah.
TEORI ORGANISASI - TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga
dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan
dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini

11
menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai
individu ataupun kelompok kerja”.
Aliran teori organisasi Neo-klasik muncul sebagai akibat dari
ketidakpuasan terhadap teori organisasi klasik, ketiga teori organisasi yang
tergabung dalam teori organisasi klasik tersbut dinilai sangat kaku dan
mengabaikan hubungan manusiawi. Teori organisasi neoklasik memberi
perhatian khusus pada aspek psikologis dan sosial pada diri anggota organisasi,
baik sebagai individu maupun keloompok kerja. Tokoh teori ini diawali oleh
Elton Mayo (1927) yang membentuk aliran antar manusia (human relation
school), memandang organisasi sebagai sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas
dari sisi manusia dibanding sisi mesin. Pada masa ini dilakukan percobaan
yang menyangkut rancang ulang pekerjaan, perubahan panjangnya hari kerja
dan waktu kerja dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, serta rencana
upah individual dibandingkan dengan upah kelompok. Disimpulkan bahwa
norma sosial kelompok merupakan kunci penentu perilaku kerja seseorang.
Kemudian Hawthorne mempersatukan pandangan Taylor, Fayol, dan Weber
dengan kesimpulan
bahwa organisasi merupakan sistem kerjasama.
Salah satu pencetus teori ini adalah Hugo Munsterberg (1862 – 1916),
tertuang dalam bukunya, Psychology and Industrial Effeciency yang terbit
pada tahun 1913 dan dinilai sebagai rantai penghubung evolusi teori
manajemen ilmiah menuju neoklasik. Hugo Munsterberg menulis sebuah buku
“Psychology and Industrial Effeciency”. Buku tersebut merupakan jembatan
antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah
menekankan adanya perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan
mengingatkan adannya pengaruh faktor social dan budaya terhadap organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan
di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero
yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang
dilakukan Elton Mayo seorang riset dari Western Electric menyimpulkan
bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan

12
dipandang sebagai faktor penting peningkatan produktifitas. Dalam pembagian
kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up
Kesimpulan pendapat teori Henry Fayol dan Frederick W. Taylor.
1. Keduanya berorientasi kepada "efisiensi" dan "produktivitas" kerja, dan
tergolong pada beberapa "School of Thought" seperti "Efficiency School of
Thought Taylor".
2. Hasil pemikiran kedua tokoh itu merupakan dasar utama daripada
perkembangan' dan pembangunan daripada llmu Administrasi/Managemen
sebagai ilmu pengetahuan.
3. Kedua tokoh itu telah dapat meletakkan, landasan yang kuat untuk
mengembangkan ilmu Administrasi/Managemen modern untuk periode zaman
modern sekarang ini.
4. Kedua tokoh itu telah dapat membuktikan bahwa suatu
penyelenyelesaian pekerjaan baik pada organisasi negara/swasta tidak. cukup
hanya dengan pendekatan Ilmu Teknik saja, tetapi mutlak diperlukan
pendekatan ilmu Administrasi/Managemen.
5. Akibat daripada orientasi H. Fayol dan F.W. Taylor pada efisiensi dan
produktivitas kerja, menimbulkan perhatian para ahli banyak menyoroti kepada
un ur
manusia di dalam organisasi, yaitu timbulnya beberapa "Behavioural
School of Thought" dari Herbert A. Simon, yang kemudian adanya sintesa dan
integrasi.
TEORI ORGANISASI – TEORI MODERN
Teori organisasi klasik dan teori organisasi neoklasik ternyata dinilai
belum memuaskan untuk tuntutan manajemen modern. Banyak kelemahan dan
ketimpangan
yang masih ditemukan sehingga mendorong munculnya teori organisasi
modern pada 1950. Teori organisasi modern ini kemudian dikenal dengan
nama ”analisis sistem”

13
atau ”teori terbuka” yang memandang organisasi sebagai satu kesatuan
dari berbagai unsur yang saling bergantung. Beberapa perbedaan mencolok
antara teori modern dengan teori klasik adalah sebagai berikut :
1. Teori organisasi klasik menitikberatkan pada analisis dan deskripsi,
sementara teori organisai modern menekankan pada keterpaduan dan
perancangan secara menyeluruh 2. Teori organisasi klasik terfokus pada
konsep, skalar dan hubungan vertikal, sementara teori organisasi modern
cenderung horizontal, dinamis dan multidimensi.
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori
sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan
teori
“Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori
klasik dan neoklasik. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur
organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa
dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang
berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan
hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Teori Modern VS Teori Klasik
a. Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi
sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan
sehingga
terlihat lebih menyeluruh.
b. Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertikal
sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel,
multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.
Jenis-Jenis
2.1 Jenis-jenis Struktur Organisasi
1. Struktur organisasi Lini
Organisasi bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur
organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada

14
bawahan. Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan
secara langsung di
tujukan kepada ataan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang
memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil, jumlah
karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana.

Gambar 2. 2 Struktur Lini


Ciri-Ciri:
Kesatuan perintah terjamin; Pembagian kerja jelas dan mudah
dilaksanakan; Organisasi tergantung pada satu pimpinan
2. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini
berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan
yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah
kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan
tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang
atasan yang berberda-beda.

15
Gambar 2. 3 Struktur Fungsional
Ciri-Ciri Struktur organisasi fungsional :
Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi
Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang
sama
3. Struktur Oranisasi Garis dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang di
kembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya di gunakan
oleh organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka
ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa
bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf. Staf adalorang ahli
dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada
pimpinan dalam organisasi tersebut.

16
Gambar 2. 4 Struktur Organisasi garis dan Staf
4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam
struktur organisasi.dengan memakai sistem gabungan ini di mungkinkan
memilih, yang menguntungkan di pakai yang merugikan di tinggalkan.
Struktur Organisasi Di Buat Dengan Maksud :

Memperlihatkan pola hubungan antara anggota organisasi dan sarana yang


dimiliki agar setiap anggota organisasi mengerti dengan jelas tugasnya,
kewajiban, hak dan tanggung jawab.

17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan
Berikut alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum perencanaan
organisasi adalah sebagai berikut:
Alat yang dgunakan dalam laporan ini adalah:
1. Laptop
Laptop digunakan untuk praktikan melakukan penulisan laporan dan input
data.
2. Microsoft Word
Microsoft word digunakan sebagai media praktikan melakukan penulisan
laporan paraktikum ini.
3. Microsoft Visio
Microsift Visio digunakan sebagai media pembuatan flowchart dalam
penulisan laporan praktikum ini.
4. Laporak praktikum Perancangan Terintegrasi Industri I
5. Laporan Praktikum Perancangan Terintergrasi Industri II
3.2 Flowchart Praktikum
Adapun kegiatan yang dilakukan selama praktikan dari awal hingga akhir
digambarkan kedalam diagram alir atau flowchart:

18
Gambar 3. 1 Flowchart Praktikum
Penjelasan Flowchart Praktikum
Berdasarkan flowchart praktikum, maka jalannya praktikum dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Mulai
2. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan bahan bacaan yang akan
dijadikan sebagai acuan teori yang akan diterapkan pada saat praktikum. Studi
literatur yang dilakukan meliputi materi tentang struktur organisasi, sejarah dan
jenis-jenis struktur organisasi
3. Pengumpulan Data Sekunder

19
Data yang dikumpulkan mengenai jenis perusahaan, profil perusahaan, jenis
produk yang dijual, dan langkah-langkah yang dilakukan perusahaan dalam
operasinya.
4. Pengolahan Data
Pengolahan data dimulai dari penyusunan profil perusahaan yang didapat dari data
sekunder. Pengolahan dilakukan untuk membagi jobdesk pada struktur organisasi
yang telah ditentukan. Pengolahan data selanjutnya adalah analisis SWOT untuk
menentukan strategi terbaik yang akan diambil perusahaan.
5. Analisa
Analisa dilakukan berdasarkan pengolahan data yang tersiri dari penyusunan visi,
misi, dan tujuan perusahaan.
6. Kesimpulan dan Saran
Dilakuka untuk praktikum yang dilakukan setelah semua Langkah sebelumnya
telah dilakukan agar dapat menjadi arahan untuk menjadi lebih baik di praktikum
selanjutnya
7. Selesai

20
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Profil Perusahaan
Perusahaan PT TANSMINI GROUP merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang manufaktur pembuatan mainan anak-anak berupa mainan.
TRANSMINI GROUP atau yang lebih dikenal dengan nama merek dagang IT
Trans adalah badan usaha yang bergerak dibidang manufaktur yang
memproduksi mainan. PT. TRANSMINI GROUP merupakan salah satu
perusahaan lokal yang berada di Kalimanatan Barat dan telah memasarkan
produknya hampir diseluruh wilayah Indonesia, perusahaan ini memproduksi
mainan transportasi umum dengan mempresentasikan produk berdasarkan
objek yang sesungguhnya, produk utama yang diproduksi oleh perusahaan PT.
TRANSMINI GROUP yaitu mainan transportasi bus dan mendistribusikan
produknya untuk anak-anak yang berusia 5 hingga 12 tahun.
Perusahaan melakukan produksi dengan efektif dan efisien pada setiap lini
di lantai pabrikasi, perusahaan ini berdiri karena adanya peluang yang terus
meningkat terhadap kesadaran orang tua akan sistem motorik anak, seshingga
permintaan mainan untuk anak-anak menjadi usaha yang dapat dijalankan.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2020 pada tanggal 1 januasri oleh 5
mahasiswa teknik industri Universutas Tnajungpura.
Arah kebijakan perusahaan ini yaitu menciptakan produksi yang efekti
sehingga tujuan perusahaan untuk dapat memininmalkan sumber daya dengan
memperoleh keuntanga sebesar-besarnya selain itu juga agar perusahaan dapat
bertahan melaui lingkungan bisnis yang berubah-ubah dengan meneteapkan
starategi yangs esuai.
4.1.1 Visi Perusahaan
Berikut visi kedepan perusahaan PT TRANSMINI GRUP adalah
sebagai berikut:
1.Mempertahankan kualitas produk
2.Menigkatkan perusahaan kepasar dunia
3.Menjaga produktifitas secara efektif dan efisein

21
4.1.2 Misi Perusahaan
Berikut visi kedepan perusahaan PT TRANSMINI GRUP adalah
sebagai berikut:
1.Memastikan produksi berjalan dengan lancar.
2.Memastikan produk memiliki kualitas sesuai standar kepada
konsumen
3.Melakukan inovasi.
4.1.3 Tujuan Perusahaan
Berikut tujuan yang akan dicapai perusahaan dalam waktu dekat dan
panjang.
4.1.3.1 Tujuan Jangka Pendek
Berikut adalah tujuan jangka pendek perusahaan adalah sebagai
tindakan perusahaan kurang dari setahun adalah menastikan
peluang dan segementasi pelanggan tepat sasaran dan dapat
memenuhi permintaan.
4.1.3.2 Tujuan Jangka Menengah
Berikut adalah tujuan jangka menegah perusahaan sebagai
langkah perusahaan kurang dari 5 tahun adalah
mempertahankan kualitas produk
4.1.3.3 Tujuan Jangka Panjang
Berikut adalah tujuan jangka panjang perusahaan lebih dari 5
tahun adalah memproleh keuntungan dengan strategi yang telah
ditetapkan, mempertahankan keungulan produk dan tidak
memberi celah kepada pesaing dengan melakukan inovasi.
4.2 Struktur Organisasi
Berikut adalah struktur organisasi fungsional pada PT. TRANSMINI
GROUP.

22
4.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut adalah struktur orgsnisasi perusahaan pada PT.
TRANSMINI GROUP.

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi

4.2.2 Job Deskription


Struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi
fungsional. Struktur ini digunakan untuk memudahkan pembagian
pekerjaan berdasarkan keterampilan masing-masing karyawan.
Karyawan akan dibagi menjadi beberapa unit kerja yang memiliki
kualifikasi keterampilan dan tugas yang sama. Struktur organisasi ini
juga cocok untuk perusahaan yang hanya memiliki beberapa jenis produk
atau layanan. Penerapan struktur organisasi ini memiliki tujuan agar
memudahkan manajer dalam melakukan pengawasan dan adanya
pembagian pekerjaan yang jelas dan dapat menekan anggaran
operasional.
Berikut adalah struktur organisasi fungsional yang akan diterapkan
pada perusahaan:
a. General Manager

23
General manager memiliki tugas untuk membuat keputusan jangka
panjang yang akan diambil oleh perusahaan agar sesuai dengan tujuan
perusahaan dan memegang kendali dan fungsi utama perusahaan seperti
penambahan mesin baru atau fasilitas.
b. Manajer Keuangan
Manajer keuangan memiliki tugas yang berkaitan dengan akuntansi dan
memproses data-data keuangan melalui laporan keuangan secara akurat.
Manajer keuangan juga mengontrol arus kas perusahaan dan pengeluaran
yang tidak perlu.
c. Manajer Produksi/Dapur
Manajer produksi memegang kendali atas proses pembuatan seblak pada
bagian dapur dan berfungsi sebagai pengawas. Manajer produksi juga
menetapkan standar control kualitas mainan yang diproduksi
d. Manajer Purchasing
Manajer purchasing memiliki tugas untuk memastikan pengadaan bahan
baku yang akan digunakan bagian produksi sesuai dengan anggaran yang
telah ditetapkan bagian keuangan. Manajer purchasing juga memiliki
tugas untuk memilih supplier yang sesuai dengan standar perusahaan dan
memiliki tugas untuk penghematan budget penyediaan barang.
e. Manajer Pemasaran
Manajer pemasaran memiliki tugas untuk memenuhi pesanan dan
menjual produk baru ke pelanggan baru lainnya.
4.3 Matriks SWOT
Berikut adalah matriks SWOT PT. TRANSMINI GROUP
4.3.1 Matriks SWOT
Berikut matriks SWOT pada PT.TRAMNSMINI GROUP

24
Tabel 4. 1 Matriks SWOT
SWOT MATRIX Strenghts-s Weakness- W
1. Produk memiliki 1. Produk tidak tahan air
warna menarik 2. Tidak tersedia layanan
2. Produk multifungsi perbaikan/service center
3. Produk tersedia di toko
ritel
Opportunities-O Strategi SO Strategi WO
1. Tersedia banyak toko 1.Meningkatkan 1. Menyediakan suku
retail mainan jangkauan pasar cadang maianan di toko
2. Tidak memiliki 2. Menciptakan variari retail
pesaing dengan warna terbaru 2. Meningkatkan kualitas
spesifikasi sama mainan
Threat-T Strategi ST Strategi WT
1. Tren mainan anak 1. Membuat iklan 1. Menngkatkan layanan
menurun 2. Melakukan penekanan dengan membuat service
2. Harga yang tinggi biaya produksi center
2. Memberi garansi
mainan

4.3.2 Uraian
4.3.2.1 Strenght (S)
Kekuatan merupakan sumber daya/ kapabilitas yang dikendalikan
oleh perusahaan atau tersedia bagi suatu perusahaan yang
membuat perusahaan relatif lebih unggul dibanding dengan
pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang
dilayaninya. Kekuatan dari Produk miniature bus yaitu memiiki
warna yang menarik, multifungsi, dan tersedia di toko retail
4.3.2.2 Weakness (W)
Kelemahan merupakan keterbatasan/ kekurangan dalam satu atau
lebih sumber daya/ kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap
pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan

25
pelanggan secara efektif. Kelemahan pada produk yang
ditawarkan yaitu tidak tahan air dan tidak adanya layanan service
centre
4.3.2.3 Opportunities (O)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan
dalam lingkungan suatu perusahaan. Kecenderungan
utama merupakan salah satu sumber peluang. Peluang
dari Produk ini yaitu Banyaknya toko retail dan tidak ada
pesaing
4.3.2.4 Threat (T)
Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungansuatu perusahaan. Ancaman merupakan
penghalang utama bagi perusahaan dalammencapai posisi saat
ini atau yang diinginkan. Ancaman dari produk ini adalah Tren
mainan yang semakin menurun dan Harga yang tinggi.
4.3.3 Strategi Matriks
Berikut asasasdsdad fff ff fffffdf ccccccccccccccccx dddddddddddd
ds dsdscccdddddddddd
4.3.3.1 Stratrgi S-O
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar- besarnya. Yaitu
meningkatkan jangkauan pasar dan membuat variasi warna
baru.
4.3.3.2 Strategi W-O
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Yaitu
menyediakan suku cadang dan meningkatkan kualitas mainan
4.3.3.3 Strategi S-T
Strategi ini dibuat berdasarkan kekuatan- kekuatan yang dimiliki
perusahaan untukmengantisipasi ancaman- ancaman yang ada.
Yaitu membuat iklan dan menekan biaya produksi.

26
4.3.3.4 Strategi W-T
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif,
berusaha meminimalkan kelemahan- kelemahan perusahaan
serta sekaligus mengindariancaman- ancaman. Yaitu Membuat
layanan service center dan memberi garansi.
4.3.3.5 Strategi SWOT yang digunakan
Berdasarkan pengolahan hasil kuisioner dan pembobotan atribut
pada masing masing kuadran, telah didapatkan hasil total skor
untuk masing masing kuadran. Kemudian menggunakan rumus
koordinat analisis internal maka didapat koordinat untuk
analisis internal (0,69) dan eksternal (0,15). Terletak pada
kuadran kedua dan menggunakan strategi diversifikasi

27
BAB V
ANALISA
5.1 Analisa Visi Perusahaan
Visi perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat berkembang hingga
mencapai pasar dunia, selain itu adalah menjaga kualitas produk agar
konsumen selalu merasakan nilai terbaik dengan menggunakan produk dari
PT. TRANSMINI GROUP. Visi terakhir adalah menjaga produktifitas dan
agar produksi menjadi efisien, ini adalah kriteria yang harus dipenuhi agar
perusahaan dapat bertahan danbersaing dengan perusahaan yang sama-sama
memproduksi mainan sejenis. Setiap visi yang ditetapkan berdasarkan pada
nilai jual produk yang harus ditingkatkan dan membuat pasar tersendiri untuk
produk miniature bus. Keunggulan produk miniature bus yang dibuat ayitu
memiliki fungsi lain sebagai speaker yang aman bagi anak- anak dengan
susunan kabel yang rapi.
5.2 Analisa Misi Perusahaan
Misi perusahaan yang pertama adalah memastikan produksi berjalan
menjadi lancar. Misi ini merupakan suatu Langkah yang harus dipenuhi oleh
perusahaan agar dapat berkembang dan tidak kalah dengan pesaing.
Kemampuan perusahaan ntuk memastikan proses produksi berjalan lancar
menunjukkan proses pemenuhan bahan baku dan proses manufaktur yang
dimiliki perusahaan sangat baik. Misi perusahaan yang kedua adalah
memastikan agar konsumen menerima prosuk dengan kualitas yang baik dan
sesuai standar. Misi ini sangat bagus untuk membangun reputasi merek dari
produk yang akan dijual kepada konsumen sehingga dapat banyak
menjangkau lebih banyak pelanggan dengan asumsi bahwareputasi baik akan
membawa pelanggan untuk membeli produk ini. Misi terakhir adalah
melakukan inovasi. Inovasi perlu dilakukan agar konsumen tidak beralih ke
produk pesaing dengan spesifikasi yang melibihi produk sekarang. Inovasi
yang dilakukan diharapkan dapat mendukung pemenuhan tujuan perusahaan
untuk berkembang dan mendapat pelanggan baru.

28
5.3 Analisa Tujuan Perusahaan
Tujuan jangka pedek yaitu memastikan segmentasi peanggan dilakukan
dengan baik sehingga pemenuhan kebutuhan setiap segmentasi membuat
keuntungan yang didapat oleh perusahaan menjadi lebih besar. Langkah yang
dapat dilakukan denganmenjual produk dengan harga dan spesifikasi berbeda
dengan margin keuntungan tiap produk yang tidak terlalu jauh antara produk
satu dengan produk lainnya. Tujuan jangka menengah yaitu kualitas prooduk
yang dapat terjaga, terdapat beberapa contoh perusahaan yang menurunkan
kualitas produknya karena merasa sudah memiliki pasar namun akhirnya
kehilangan pelanggan. Kualitas yang baik juga akan menjaga agar pelanggan
tidak beralih ke produk saingan. Tujuan jangka panjang yaitu
mempertahankan keunggulan produk dan tidak memberi celah kepada
pesaing untuk melakkan inovasi. Langkah ini merupakan langkah sulit karena
perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi yang belum tentu akan
diterima baik oleh pelanggan sehingga diperlukan pemenuhan informasi
melalui departemen penjualan yang berhubungan langsung dengan pelanggan
untuk mendengar saran dan masukan dari pelanggan
5.4 Analisa Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi fungsional.
Struktur ini digunakan untuk memudahkan pembagian pekerjaan berdasarkan
keterampilan masing-masing karyawan. Karyawan akan dibagi menjadi
beberapa unit kerja yang memiliki kualifikasi keterampilan dan tugas yang
sama. Struktur organisasi ini juga cocok untuk perusahaan yang hanya
memiliki beberapa jenis produk atau layanan. Struktur organisasi terdiri dari
pimpinan utama yaitu general manager yang merupakan pemegang wewenang
untuk mengambil keputusan strategis seperti menambah sumber daya yang
dimiliki. Manajer terdiri dari manajer keuangan, pemasaran, Purchasing, dan
Produksi. Setiap manajer memiliki tugas untuk memastikan departemen yang
diawasi berjalan dengan lancar. Manajer juga memiliki wewenang untuk
menetapkan strategi jangka menengah.

29
5.5 Analisa Matriks SWOT
Hasil Pembobotan matriks SWOT yang telah dilakukan mendapat hasl
bahwa perusahaan berada di kuadran 2 dan harus menerapkan strategi
diversivikasi. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
cara strategi diversifikasi (produk/pasar). Berdasarkan hasil tersebut maka
perusahaan harus memanfaatkan secara maksimal kekuatan dari produk
mainan miiatur bis.

30
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum perancangan organisasi
bagian struktur organisasi dan analisis SWOT adalah sebagai berikut:
1. Struktur Organisasi pperusahaan harus disesuaikan dengan jenis
perusahaaan, produk yang ditawarkan, dan jenis strategi yang diambil.
dengan mengetahui letak potensi perusahaan maka struktur organisasi
dapat dibuat untuk mendukung strategi tersebut.
2. Struktur organisasi disusun dengan membagi jobdesk masing-masing
departemen agar memudahkan perusahaan dalam melakukan pembagian
tugas dan peranan sesuai struktur yang diterapkan.
6.2 Saran
Berikut adalah saran yang dapat diberikan pada pelaksanaan praktikum pada
kali ini:
1. Praktikan terlebih dahulu mengumpulkan bahan bacaan secara teratur
agar proses tinjauan Pustaka menjadi lebih efektif
2. Praktikan harus memahami output yang akan didapat dari pelaksanaan
praktikum agar perumusan masalah menjadi tepat dan tidak melewati
Batasan masalah.

31
DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P dan Timothy A Judge. 2014. Perilaku Organisasi. Jakarta:


Salemba Empat.

Thoha, Miftah. 2003. PerilakuOrganisasiKonsepDasar Dan Aplikasi. . Rajawali :


Jakarta

Azhar Susanto, (2013), Sistem Informasi Akuntansi, -Struktur-Pengendalian-


Resiko-Pengembangan, Edisi Perdana, Lingga Jaya, Bandung.

Griffin, Ricky W., and Moorhead, Gregory., 2014. Organizational Behavior:


Managing People and Organizations. Eleventh Edition. USA: South Western.

Ranupandjoyo, Heijracman dan Husnan Suad, 1996, Manajemen Personalia.


Edisi 4, Yogyakarta : BPFE.

Anda mungkin juga menyukai