ANGGOTA:
JAKARTA
MARET 2019
DAFTAR ISI
4.3.2.3. Sosial........................................................................................ 38
4.3.2.5. Environment............................................................................. 38
iv Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Capaian kinerja Deputi Bidang Statistik Sosial Tahun 2017 ........ 2
Tabel 4.1 8 Kategori Sistem Informasi Utama pada Deputi Bidang Statistik Sosial
............................................................................................................................... 41
Tabel 4.2 7 Kategori Sistem Informasi Pendukung pada Deputi Bidang Statistik
Sosial ..................................................................................................................... 45
Tabel 4.3 Mc Farlan’s Application Portofolio paad Deputi Bidang Statistik Sosial
............................................................................................................................... 48
Tabel 4.4 Keselarasan antara Proses Bisnis dan SI/TI pada Deputi Bidang Statistik
Sosial Badan Pusat Statistik .................................................................................. 54
v Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
vi Universitas Indonesia
DAFTAR LAMPIRAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, serta ruang lingkup yang menjadi batasan penelitian.
Latar Belakang
BPS dipimpin oleh seorang kepala badan yang bertanggung jawab kepada
presiden dan membawahi satu sekretaris utama, lima kedeputian, inspektorat
utama, dan satu pusat pendidikan dan satu sekolah tinggi[2]. Lima kedeputian
yang terdapat dalam organisasi BPS yaitu :
1. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik
2. Deputi Bidang Statistik Sosial
3. Deputi Bidang Statistik Produksi
4. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa
5. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik
1 Universitas Indonesia
2
Dari capaian kinerja Deputi Bidang Statistik Sosial tahun 2017, didapatkan
bahwa pada indikator jumlah publikasi/laporan yang terbit tepat waktu hanya
mampu mencapai target 93,88 %. Indikator jumlah publikasi/laporan statistik
Universitas Indonesia
3
Dari capaian kinerja yang belum mencapai target tersebut, perlu dilakukan
upaya atau strategi untuk peningkatan capaian, antara lain:
Perumusan Masalah
Universitas Indonesia
4
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup
Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan pada tugas ini.
Universitas Indonesia
5
Bab ini berisi tentang profil organisasi, mission model canvas, analisis
lingkungan bisnis internal, lingkungan bisnis eksternal, analisis
lingkungan SI/TI, strategi bisnis dan SI/TI, kebutuhan organisasi, dan
opportunities, problem issues, dan critical issues.
Universitas Indonesia
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan dalam penelitian. Bab
ini dibagi ke dalam beberapa sub-bab yakni perencanaan strategis sistem
informasi, analisis value chain, Mission Model Canvas, dan Critical Success
Factor.
Universitas Indonesia
7
Dari gambar 2.1 terlihat bahwa dalam penyusunan strategi sistem informasi,
dibutuhkan masukan (input) dan keluaran (Output). Tahapan masukan terdiri dari
analisis lingkungan bisnis internal, analisis lingkungan bisnis eksternal, analisis
lingkungan SI/TI internal, dan analisis lingkungan SI/TI eksternal. Sedangkan
tahapan output merupakan tahapan penyusunan strategi, baik penyusunan strategi
SI bisnis, strategi TI, strategi manajemen SI/TI, dan portofolio aplikasi yang akan
datang.
Universitas Indonesia
8
Porter’s Value Chain berfokus pada sistem, dan bagaimana input diubah
menjadi output yang dibeli oleh konsumen. Menggunakan sudut pandang ini,
Porter menggambarkan rantai kegiatan umum untuk semua bisnis, dan ia
membagi mereka ke dalam kegiatan primer dan dukungan.
1. Primary Activies
Kegiatan utama berhubungan langsung dengan penciptaan fisik, penjualan,
pemeliharaan dan dukungan dari suatu produk atau jasa. Mereka terdiri dari:
Inbound Logistic – semua proses yang terkait dengan menerima, menyimpan,
dan mendistribusikan input internal.
Operations – kegiatan transformasi yang mengubah input menjadi output yang
akan dijual kepada pelanggan.
Outbond Logistic – kegiatan ini memberikan produk atau layanan kepada
pelanggan.
Marketing & Sales – proses yang digunakan untuk membujuk pelanggan untuk
membeli produk yang dijual.
Service – kegiatan yang berkaitan dengan mempertahankan nilai dari produk
atau layanan kepada pelanggan setelah membeli produk.
2. Support Activites
Kegiatan ini mendukung fungsi utama di atas. Dalam diagram kita, garis putus-
Universitas Indonesia
9
Berikut adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh perusahaan untuk
mendapatkan Keuntungan (Cost Advantages) :
a. Mengidentifikasi kegiatan utama dan dukungan perusahaan. Semua kegiatan
(menerima dan menyimpan bahan-bahan untuk pemasaran, penjualan dan
dukungan purna jual) yang dilakukan untuk menghasilkan barang atau jasa
harus diidentifikasi secara jelas dan terpisah satu sama lain. Ini membutuhkan
pengetahuan yang memadai tentang operasi perusahaan karena kegiatan rantai
nilai tidak diatur dalam cara yang sama seperti perusahaan itu sendiri.
b. Menetapkan kepentingan relatif dari setiap kegiatan dalam total biaya produk.
Total biaya produksi suatu produk atau jasa harus dipecah dan ditugaskan
untuk setiap kegiatan.
c. Mengidentifikasi biaya -biaya untuk setiap kegiatan.
d. Mengidentifikasi hubungan antara kegiatan. Pengurangan biaya dalam satu
kegiatan dapat menyebabkan pengurangan biaya lebih lanjut dalam kegiatan
berikutnya. Misalnya, lebih sedikit komponen dalam desain produk dapat
menyebabkan bagian yang rusak kurang dan biaya jasa lebih rendah.
e. Mengidentifikasi peluang untuk mengurangi biaya.
Universitas Indonesia
10
Berikut langkah jika Value Chain Analysis yang dilakukan oleh perusahaan
dengan mengandalkan diferensiasi produk/jasa. Hal ini dikarenakan fitur yang
lebih banyak dan pelanggan lebih puas dengan produk/jasa yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan mereka sehingga tingkat peminat lebih tinggi.
1. Mengidentifikasi kegiatan penciptaan nilai pelanggan. Setelah mengidentifikasi
semua kegiatan, manajer harus fokus pada kegiatan-kegiatan yang paling
berkontribusi untuk menciptakan nilai pelanggan.
2. Mengevaluasi strategi diferensiasi untuk meningkatkan nilai pelanggan.
Manajer dapat menggunakan strategi berikut untuk meningkatkan diferensiasi
produk dan nilai pelanggan :
Menambahkan fitur produk yang lebih;
Fokus pada layanan pelanggan dan responsif;
Meningkatkan kustomisasi;
Menawarkan produk komplementer.
3. Mengidentifikasi diferensiasi terbaik yang berkelanjutan. Biasanya,
keunggulan diferensiasi dan nilai pelanggan akan menjadi hasil dari banyak
kegiatan yang saling terkait dan strategi yang digunakan. Kombinasi terbaik
dari mereka harus digunakan untuk mengejar keuntungan diferensiasi yang
berkelanjutan.
Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang
berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. CSF dapat ditentukan jika objektif
organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan
objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan
informasi apa yang dibutuhkan.
Universitas Indonesia
11
SI dan mengevaluasi strategi SI, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Universitas Indonesia
12
Universitas Indonesia
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Langkah-langkah Penelitian
13 Universitas Indonesia
14
Metode Pengumpulan
Bagian ini menjelaskan metode yang digunakan dalam pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini. Metode pengumpulan data adalah menggunakan
metode kualitatif dimana teknik yang digunakan adalah studi dokumen dan
wawancara.
Studi dokumen merupakan salah satu yang digunakan dalam penelitian ini.
Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data (Reckers, 2013)
yaitu dengan menggunakan dokumen internal dan eksternal yang berkaitan
dengan unit observasi dalam hal ini adalah Kedeputian Statistik Sosial dan
Kedeputian Metodologi dan Informasi Statistik BPS. Studi dokumen dilakukan
untuk mendapatkan kondisi organisasi saat ini. Dokumen yang digunakan pada
penelitian ini adalah Renstra BPS 2015-2019, Lakin Kedeputian Sosial Tahun
2017, Lakin Kedeputian Metodologi dan Informasi Statistik Tahun 2017, Meta
data berbagai sensus dan survei statistik sosial.
3.2.2. Wawancara
Teknik lain pengumpulan data pada metode kualitatif adalah wawancara (Reckers,
2013). Wawancara yang dilakukan adalah dengan semi-structured interviews
dengan cara menyediakan kerangka pertanyaan untuk wawancara dan
berkembang sejalan dengan keperluan mengenai topik penelitian. Narasumber
Universitas Indonesia
15
dari subject matter untuk wawancara adalah Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan
Statistik Rumah Tangga Idha Sahara, S.Si, M.Si.
Universitas Indonesia
16
BAB 4
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS DAN SI/TI
Bab ini membahas mengenai analisis lingkungan bisnis dan SI/TI baik dari
internal maupun eksternal, menentukan critical issues dari kondisi saat ini, serta
menentukan kebutuhan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan
organsisasi.
Profil Organisasi
Kedeputian Sosial BPS merupakan salah satu bagian dari struktur organisasi di
BPS. Kedeputian ini dipimpin oleh seorang deputi yang dibantu oleh 3 orang
direktur, 11 kepala subdirektorat, dan 28 orang kepala seksi. Visi dan Misi dari
Deputi Bidang Statistik Sosial yang terdapat pada Renstra Deputi Bidang Statistik
Sosial adalah “Tersedianya Data Statistik Sosial yang Lengkap, Mutakhir, Andal,
Terpercaya dan Bermanfaat dalam Meningkatkan Pelayanan Informasi Statistik
Ekonomi pada Masyarakat”. Misi yang ditetapkan untuk mencapai visi tersebut ada 6
yaitu sebagai berikut :
Universitas Indonesia
17
Tugas dan fungsi dari Kedeputian Bidang Sosial tertuang dalam Perka Kepala
BPS Tahun 2008 yaitu Deputi Bidang Statistik Sosial memiliki tugas
melaksanakan perumusan pelaksanaan kebijakan di bidang statistik sosial. Fugsi
yang harus dijalankan oleh Deputi Sosial adalah (1) perumusan kebijakan teknis
pelaksanaan, pemberian bimbingan, dan pembinaan di bidang statistik
kependudukan, kesejahteraan rakyat, dan ketahan sosial, (2) pengendalian
terhadap kebijakan teknis di bidang statistik kependudukan, kesejahteraan rakyat,
dan ketahanan sosial, (3) pelaksanaan pengembangan statistik kependudukan,
kesejahteraan rakyat, dan ketahanan sosial, (4) pelaksanaan tugas sesuai kebijakan
yang ditetapkan oleh kepala. Sedangkan tugas dan fungsi setiap direktorat adalah
sebagai berikut :
Universitas Indonesia
18
Universitas Indonesia
19
Kedeputian ini selain memiliki SDM di BPS Pusat juga dibantu oleh BPS
Provinsi dan BPS Kabupaten dalam menjalankan proses bisnisnya. Bidang yang
menangani kegiatan statistik sosial di BPS Provinsi adalah Bidang Statistik Sosial
dan di BPS Kabupaten/Kota adalah Statistik Sosial yang dibantu oleh Koordinator
Statistik Kecamatan (KSK).
Universitas Indonesia
20
Layanan yang diberikan deputi bidang statistik sosial untuk beneficiaries adalah
menghasilkan data statistik sosial yang berkualitas melalui sensus dan survei.
4.2.2. Beneficiaries
Kepala BPS
Deputi statistik sosial sebagai eselon I BPS bertanggungjawab kepada kepala
BPS untuk tugas penyelenggaraan sensus dan survei di bidang statistik sosial.
Produk yang dihasilkan oleh deputi bidang statistik sosial merupakan salah satu
bentuk capaian dari kepala BPS dalam memimpin BPS. Kepala BPS untuk
kemudian dapat melaporkan hasil penyelenggaraan sensus survei kepada
Presiden.
Kementrian/Lembaga
Kementrian dan Lembaga yang mendapatkan layanan dari deputi bidang
statistik sosial adalah kementrian dan lembaga yang sudah melakukan MoU
dengan BPS. Kerja sama tersebut dllanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama
(PKS) diantara subdit yang ada di deputi bidang statistik sosial dengan bagian
yang ada di K/L tersebut. Contoh kementrian dan lembaga yang menjalin
kerjasama yaitu Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KPPA) dan
Badan Ketahanan Pangan (BKP).
UNICEF (United Nations Children's Fund)
Universitas Indonesia
21
4.2.3. Buy-in/Support
4.2.4. Deployment
Pihak yang menjadi partnet deputi statistik bidang sosial dalam memberikan
layanan untuk beneficiaries. Berikut partner dan kontribusinya untuk deputi
bidang statistik sosial :
Responden
Direktorat lain
Universitas Indonesia
22
Sektor swasta
Sektor swasta dalam hal ini adalah vendor pengadaan instrumen pelatihan, seperti
tas, alat tulis dan lainnya. Sektok swasta dapat berhubungan langsung dengan
deputi bidang sosial jika biayanya kurang dari 200 juta.
Universitas Indonesia
23
Key activities adalah kegiatan utama yang dilakukan deputi bidang statistik sosial
untuk menghasilkan layanan untuk beneficiaries. Berikut daftar kegiatan utama
dari deputi bidang statistik sosial :
Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penentuan obyek dan tujuan survei, siapa populasi
dan target populasinya, apa materi surveinya dan bagaimana desain surveinya
atau teknik samplingnya. Pada tahap ini juga ditentukan skala prioritas dari
survei.
Persiapan
Pelaksanaan
Pengolahan
Tahap pengolahan terdiri dari coding, editing dan entri dokumen. Setelah
entri dokumen selesai dilakukan lagi pengecekan kewajaran hasil pengolahan.
Tahap coding adalah memberikan kode klasifikasi berdasarkan deskripsi yang
dituliskan di kuesioner. Tahap editing adalah pemeriksaan awal sebelum entri
terkait kewajaran data dan konsistensi antar variabel.
Penyajian
Universitas Indonesia
24
Key resources adalah sumber daya utama dari deputi bidang statistik sosial yang
digunakan untuk mendukung aktivitasnya. Berikut daftar sumber daya yang
digunakan deputi bidang statistik sosial :
SDM merupakan sumber daya utama yang dibutuhkan terutama SDM dalam
bidang statistik. Selain itu, perlu juga dukungan SDM dibidang administrasi
untuk mengurus administrasi kegiatan dan mengatur biaya. SDM di bidan TI
juga diperlukan untuk mempercepat proses pengolahan dan analisis data
dengan menggunakan tools statistik. Tidak ketinggalan, SDM yang mampu
menuliskan hasil survei sensus dengan baik dan menguasai materi diperlukan
saat penulisan publikasi agar publikasi lebih mudah dipahami dan
menjelaskan esensi dari data yang berhasil dikumpulkan.
Aplikasi
Aplikasi dalam hal ini, aplikasi yang digunakan oleh deputi bidang statistik
sosial dalam menjalankan perencanaan sampai penyajian data. Diantaranya
aplikasi yang terkait administrasi, perekaman data hasil lapangan dan aplikasi
untuk mendukung pengolahan dan analisis statistik.
Kuesioner
Universitas Indonesia
25
Mission Cost adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka memberikan pelayanan
kepada beneficiaries. Mission cost dari deputi bidang statistik sosial yaitu :
Biaya pelatihan
Biaya publikasi
Salah satu indikator data yang berkualitas adalah data yang clean dari rule
validasi dan isiannya konsisten.
Universitas Indonesia
26
Salah satu indikator keberhasilan dari deputi bidang statistik sosial adalah
publikasi yang tepat waktu. Publikasi yang tepat waktu juga dipicu oleh
pelaksanaan yang sesuai jadwal.
Bagian ini menjelaskan analisis lingkungan bisnis internal yang terdiri dari proses
bisnis dan permasalahan dari semua aspek di dalamnya.
Sumber daya manusia (SDM) adalah hal yang sangat penting dalam berjalannya
organisasi. Menurut hasil wawancara dengan Kepala Seksi Evaluasi dan
Pelaporan Statistik Rumah Tangga, bahwa selain SDM yang memiliki
kemampuan statistic juga diperluka SDM yang memiliki etos kerja yang tinggi
karena jumlah pekerjaan yang banyak dan memerlukan ketekunan untuk terus
belajar. Jumlah seluruh pegawai yang menangani kegiatan statistik sosial di BPS
Seluruh Indonesia pada tahun 2019 adalah 1.988 orang dengan rincian seperti
pada grafik berikut :
Universitas Indonesia
27
Pada tahun 2017, profil SDM di Kedeputian Statistik Sosial BPS didominasi oleh
orang-orang yang pendidikan tertingginya adalah S1/DIV dengan rincian sebagai
berikut:
Universitas Indonesia
28
Kedeputian ini menghasilkan produk berupa data melalui survei dan sensus yang
kemudian diolah dengan melewati beberapa tahapan mulai dari batching, editing,
coding, data entry/scan, verifikasi, validasi, dan tabulasi sehingga bisa
didiseminasikan kepada pengguna data. Data-data yang dihasilkan ada yang
berasal dari pekerjaan Ad-Hoc ataupun kegiatan rutin. Data ini kemudian
dibukukan menjadi publikasi yang menjadi target Advanced Released Calendar
(ARC) ataupun tidak menjadi target ARC.
1. Profil Kemiskinan di Indonesia yang terbit pada bulan Januari dan Juli di
tanggal 15.
2. Indeks Perilaku Anti Korupsi yang terbit pada bulan September tanggal 16.
3. Indeks Pembangunan Manusia yang terbit pada bulan April tanggal 15.
4. Gini Rasion terbit setahun dua kali pada bulan Januari dan Juli pada tanggal
15.
5. Indeks Demokrasi Indonesia pada bulan Agustus tanggal 15.
Kegiatan Kedeputian Statistik Sosial berada di gedung BPS Pusat yang memiliki
fasilitas yang mendukung keberhasilan proses bisnis di organisasi ini. Setiap
pegawai di kedeputian ini difasilitasi dengan satu komputer sesuai dengan
program BPS “One Man One PC”. Gedung tempat bekerja juga difasilitasi
Universitas Indonesia
29
1. Profesional
a. Kompeten yaitu mempunya keahlian dalam bidang tugas yang diemban.
b. Efektif yaitu memberikan hasil maksimal.
c. Efisien yaitu mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber
daya minimal.
d. Inovatif yaitu selalu melakukan pembaruan dan/atau penyempurnaan
melalui proses pembelajaran diri secara terus menerus.
e. Sistemik yaitu meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urusan
proses pekerjaan yang satu menjadi bagian tidak terpisahkan dari
pekerjaan yang lain.
2. Integritas
a. Dedikasi yaitu memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang
diemban dan institusi.
b. Disiplin yaitu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
c. Konsisten yaitu satunya kata dengan perbuatan.
d. Terbuka yaitu menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari
berbagai pihak
e. Akuntabel yaitu bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur.
3. Amanah
a. Terpercaya yaitu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, yang
tidak hanya didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus menyentuh
dimensi mental spiritual.
Universitas Indonesia
30
Sumber : Ringkasan Capaian Utama Reformasi Birokrasi BPS Tahun 2017, BPS
Universitas Indonesia
31
Universitas Indonesia
32
a. Penyiapan draf-output.
b. Penghitungan indeks, seasonal adjustmen, dll
c. Validasi kualitas data, termasuk koherensi.
d. Analisis deskriptif dan in-depth analysis.
e. Menerapkan disclosure control.
f. Finalisasi output.
7. Disseminate, hal-hal yang dilakukan pada tahapan ini adalah :
a. Memastikan kesesuaian antara data dan metadata.
b. Menghasilkan produk - produk diseminasi.
c. Merilis dan mempromosikan produk diseminasi melalui berbagai
channel.
d. Mengelola feedback dari pengguna.
8. Evaluate, hal-hal yang dilakukan pada tahapan ini adalah :
a. Mengumpulkan informasi dan isu-isu terkait.
b. Melakukan evaluasi terhadap seluruh tahapan proses bisnis.
c. Menyusun action plan.
Tahapan – tahapan di atas merupakan garis besar dari proses bisnis di BPS dalam
menjalankan tugas. Identifikasi kebutuhan menjadi bagian dari tanggung jawab
unit Sekretaris Utama, yang kemudian dilanjutkan pada tahapan desain sensus dan
survei yang tanggung jawabnya berada pada Kedeputian Metodologi dan
Informasi Statistik, setelah desain selesai kemudian membangun keperluan
kegiatan sensus dan survei di setiap subject matter yang salah satunya adalah di
Kedeputian Statistik Sosial. Setelah semua instrumen sensus dan survei statistik
sosial selesai dipersiapkan, maka langkah selanjutnya adalah penarikan sampel di
Direktorat Metodologi Sensus dan Survei yang hasilnya dikirimkan ke BPS
Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota yang kemudian dilakukan pengumpulan data
di lapangan oleh BPS Kabupaten/Kota.
Tahapan berikutnya adalah pengolahan data dari lapangan yang dilakukan di BPS
Kabupaten/Kota berkolaborasi dengan BPS Provinsi diseluruh Indonesia. Proses
bisnis pada tahapan pengolahan adalah sebagai berikut :
Universitas Indonesia
33
Proses bisnis di internal Kedeputian Statistik Sosial juga sejalan dengan GSBPM
yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Hal ini tercermin
pada unsur struktur organisasi terkecil pada organisasi tersebut yaitu seksi. Secara
umum, setiap Subdit memiliki tiga seksi yang terdiri dari penyiapan, pengolahan,
dan evaluasi dan pelaporan. Gambaran proses bisnis tersebut dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Gambar 4.7 Alur Proses Bisnis Seksi Penyeiapan di Kedeputisn Statistik Sosial
Universitas Indonesia
34
Analisis value chain pada lingkungan internal Kedeputian Sosial adalah sebagai
berikut :
a. Firm Infrastructure
Firm infrastructure merupakan aktivitas yang diperlukan untuk mendukung
keberhasilan kegiatan operasional organisasi. Hal-hal yang mendukung adalah
berupa kebijakan, keterlibatan bidang lain melalui tiga program generik yaitu
Universitas Indonesia
35
c. Technology Development
d. Procurement
Kegiatan pengadaan barang dan jasa yang mendukung kegiatan utama kedeputian
ini dibantu oleh unit eselon 1 Sekretaris Utama yaitu berupa pengadaan buku
pedoman, alat tulis, akomodasi untuk berbagai kegiatan pelatihan dan
konsinyering.
e. Inbound Logistic
Universitas Indonesia
36
Kegiatan yang berkaitan dengan masukkan untuk menciptakan data statistik sosial
yang terpercaya adalah perancangan desain sensus dan survei beserta pedoman
pelaksanaan dan program pengolahan, penyediaan instrumen yang mendukung
keberhasilan kegiatan sensus dan survei yang dapat seperti pencetakan buku
pedoman dan kuesioner yang bekerja sama dengan unit eselon 1 lain.
f. Operations
Tahapan operations Kedeputian Sosial memiliki partner BPS Provinsi dan BPS
Kabupaten/Kota untuk mendapatkan data-data statistik sosial melalui kegiatan
pencacahan. Kegiatannya berupa pelatihan petugas, pelaksanaan pencacahan,
pelaksanaan pengolahan hasil pencacahan, melakukan pemantauan kegiatan
lapangan dan pengolahan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat
mengenai kegiatan sensus dan survei.
g. Outbond Logistics
i. Service
Service merupakan aktifitas yang ada untuk menerima masukan dari pelanggan
dalam hal ini pengguna data mengenai keluhan dan masukkan kualitas data yang
diberikan. Aktifitas yang berkaitan dengan aktiftas service ini adalah menjaga
konsistensi penyediaan data statistik sosial baik melalui publikasi, web, meta data
Universitas Indonesia
37
kegiatan, dan BRS. Selain itu juga, BPS secara umum memiliki Pelayanan
Statistik Terpadu (PST) yang dapat melayani pelayanan mikro data dan
menyampaikan saran dan keluhan melalui PST tersebut mengenai kualitas data
yang dihasilkan.
4.3.2.1. Politik
4.3.2.2. Ekonomi
Universitas Indonesia
38
4.3.2.3. Sosial
4.3.2.4. Teknologi
Teknologi merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan sensus dan
survei sosial. Penggunaan TIK di Kedeputian Sosial tidak lepas dari penemuan
dan perkembangan teknologi saat ini. Penggunaan cloud computing dalam
mendukung pekerjaan sehari-hari dibantu penyediannya oleh Kedeputian MIS.
Investasi lain yang dilakukan adalah penggunaan CAPI dan CAWI dalam
pelaksaanan sensus dan survei. Seiring dengan berkembangnya teknologi
pengolahan data statistic, kegiatan mengolah data statistik saat ini juga telah
menggunakan bahasa R selain CSPro, Stata, dan SPSS. Tantangan kedepan yang
juga harus dianalisis adalah penggunaan “Big Data” dalam menghasilkan data
statistisk sosial seiring dengan berkembangnya teknologi ini.
4.3.2.5. Environment
Indonesia merupakan Negara yang dikelilingi oleh gunung api dan dilewati oleh
patahan di bagian barat Sumatra, selatan Jawa, Bali, NTB, NTT, Papua, Maluku
hingga Sulawesi. Hal ini mengakibatkan Indonesia rentan terjadi gempa bumi,
tsunami, gunung meletus. Kejadia lain yang berasal dari tenaga endogen bumi,
Indonesia juga berpotensi mengalami banjir dan kondisi lainnya seperti angin
puting beliun yang disebabkan oleh tenaga angin. Hal-hal tersebut sangat
memengaruhi kegiatan pengumpulan data yang dilakukan oleh BPS secara umum
dan Kedeputian Sosial secara khusus.
Universitas Indonesia
39
4.3.2.6. Legal
Universitas Indonesia
40
Direktur
SIS
Seksi
Seksi Integrasi Seksi Layanan
Pengembangan Seksi Pengelolaan
Pengolahan Data Jaringan
Basis Data Perangkat Keras
Statistik Sosial Komunikasi Data
Statistik
Seksi Seksi
Seksi Integrasi
Pengembangan Pemeliharaan Seksi Pengelolaan
Pengolahan Data
Sistem Integrasi Jaringan Perangkat Lunak
Statistik Produksi
Statistik Komunikasi Data
Tenaga
Fungsional
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi nya, Direktorat SIS didukung oleh 139
orang pegawai yang terdistribusi ke dalam empat Subdirektorat dengan komposisi
sebagai berikut :
1%
Direktorat SIS
24%
32% Subdit. Integrasi Pengolahan Data
Universitas Indonesia
41
Tabel 4.1 8 Kategori Sistem Informasi Utama pada Deputi Bidang Statistik Sosial
SIRUSA (Sistem
Menyediakan informasi metadata kegiatan statistik di
MANAJEMEN META DATA KEG.
1 InformasiRujukan
Indonesia.
Statistik)
STATISTIK
SIREKA (Sistem
Aplikasi yang menyimpan metadata proyek kegiatan
3 Informasi Rencana
statistic
Kerja)
Universitas Indonesia
42
MONITORING KEG.
SURVEI&SENSUS
Sistem Monitoring
Untuk monitoring kegiatan pencacahan dan pengolahan
4 Survei dan Sensus
di survei maupun sensus
(monitoring.bps.go.id)
Kerangka Master Survei Basis data yang berisikan data rumah tangga yang
6
Rumah Tangga menjadi sampel survei
Sistem Informasi
9 Berisikan peta tematik digital
Geografis (sig.bps.go.id)
Computer-assisted
PENGUMPULAN
Personal Interviewing
MANAJEMEN
Universitas Indonesia
43
Universitas Indonesia
44
MANAJEMEN
Aplikasi-aplikasi yang digunakan untuk mendukung
TABULASI
DATA
21 SPSS, STATA, R proses tabulasi dan analisis data hasil pengolahan dari
survei dan sensus.
SIRUSA (Sistem
Menyediakan informasi metadata kegiatan statistik di
23 Informasi Rujukan
Indonesia
Statistik)
MANAJEMEN DISEMINASI DATA
SIMPUB (Sistem
Sistem ini mengunggah semua publikasi yang
Informasi Publikasi)
25 diproduksi oleh BPS Propinsi dan BPS
publikasi.bps.go.id/simpu
Kabupaten/Kota
b
Universitas Indonesia
45
Tabel 4.2 7 Kategori Sistem Informasi Pendukung pada Deputi Bidang Statistik Sosial
NAMA SISTEM
FUNGSI NO DESKRIPSI
INFORMASI
Universitas Indonesia
46
NAMA SISTEM
FUNGSI NO DESKRIPSI
INFORMASI
Universitas Indonesia
47
NAMA SISTEM
FUNGSI NO DESKRIPSI
INFORMASI
(LKPP).
Universitas Indonesia
48
NAMA SISTEM
FUNGSI NO DESKRIPSI
INFORMASI
Tabel 4.3 Mc Farlan’s Application Portofolio paad Deputi Bidang Statistik Sosial
Universitas Indonesia
49
4.4.1.4. Infrastruktur
Peranan infrastruktur di BPS, Pusat dan Daerah, sangat mendukung bisnis proses
Deputi Bidang Statistik Sosial. Saat ini BPS telah memiliki Data Center pada
kantor Pusat dan Disaster Recovery Center di BPS Kalimantan Selatan. Dimana
keduanya telah mengimplementasikan teknologi virtualisasi. Teknologi virtulisasi
ini membantu Dir. SIS dalam pengelolaan seluruh perangkat-perangkat TI di BPS
baik DC mauapun DRC yang meliputi server, storage, dan perangkat lainnnya.
Pada tahun 2018 terdapat 241 mesin virtual yang aktif digunakan oleh seluruh unit
kerja di BPS.
Untuk menunjang seluruh kegiatan yang dilakukan oleh pegawai BPS, baik
terkait penyelenggaraan kegiatan sensus dan survei maupun terkait administrasi
pendukung kegiatan, diperlukan sumber daya TIK serta infrastruktur jaringan
yang memadai. Saat ini BPS menggunakan server dan storage yang diinstal pada
data center BPS untuk menunjang jalannya aplikasi-aplikasi di BPS
Untuk mengakses DC, DRC, dan komunikasi antar unit kerja, BPS memberikan
layanan koneksi internet di BPS Pusat dan DRC (Disaster Recovery Center), koneksi
metro ethernet antara DC dan DRC, layanan koneksi VSAT di BPS Kab/Kota yang tidak
terjangkau oleh layanan Internet Service Provider (ISP), layanan koneksi VPN untuk
menghubungkan BPS Pusat dan BPS Provinsi, serta koneksi ekstranet untuk
menghubungkan BPS dan instansi tertentu.
Koneksi internet di BPS menggunakan dua provider (jasa layanan internet) yang
berbeda dengan nama kegiatan koneksi internet primer dan koneksi internet
sekunder. Koneksi internet primer memiliki kapasitas/bandwidth sebesar 200
Mbps untuk link internasional dan 200 Mbps untuk link lokal. Sedangkan koneksi
internet sekunder dengan kapasitas/bandwidth sebesar 120 Mbps untuk link
internasional dan 200 Mbps untuk link lokal. Koneksi internet primer digunakan
untuk akses menuju server-server BPS, misalnya untuk mengakses domain
bps.go.id, community.bps.go.id, mailhost.bps.go.id, dan domain-domain BPS
daerah. Sedangkan koneksi internet sekunder digunakan untuk akses internet
pegawai BPS Pusat dan Provinsi.
Universitas Indonesia
50
VPN adalah teknologi jaringan privat (bukan akses umum) yang menggunakan
media internet untuk menghubungkan antar remote site secara aman. Jalur VPN
dipilih karena memiliki ciri privat, handal, dan aman dibandingkan jalur internet
yang bersifat publik. Koneksi VPN Tahun 2018 menghubungkan jaringan antara
BPS Pusat dengan 33 kantor BPS Provinsi, STIS, dan Pusdiklat. Total
bandwidth koneksi VPN dari provider adalah 50 Mbps untuk backbone,
backhaul back up 10 Mbps. Sementara bandwidth setiap BPS Provinsi, STIS dan
Pusdiklat adalah masing-masing sebesar 1,5 Mbps. Sedangkan untuk perangkat
VoIP (voice over internet protocol), terdapat 107 IP Phone di BPS Pusat, 3 IP
Phone di STIS, 4 IP Phone di Pusdiklat dan 7 IP phone di BPS Provinsi.
Universitas Indonesia
51
didukung dengan implementasi sistem antara lain firewall, sertifikat SSL, secure
VPN SSL, dan Web Load Balancing.
a. Internet Of Things
Internet of Things (IoT) pertama kali diperkenalkan oleh Kevin Ashton pada
tahun 1999. IoT menjadi sebuah trending topic di dunia civitas akademis,
eksekutif perusahaan, hingga pemerintah. Hal ini dikarenakan oleh manfaat dan
peran dari IoT yang sangat signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
peningkatan daya saing antar perusahaan, hingga optimalisasi pelayanan publik.
Salah satu peranann IoT adalah dalam pengumpulan data (Enhanced Data
Collection). Pengumpulan data menggunakan IoT dapat memberikan data yang
akurat dan meningkatkan keterlibatan pelanggan secara pasif dan lebih efektif.
Hal ini bisa menjadi pertimbangan untuk BPS terutama bagi organisasi IT dalam
penerapan IoT kedepannya untuk pengumpulan data.
b. Big Data
Big data, adalah istilah umum untuk segala himpunan data (data set) dalam
jumlah yang sangat besar, rumit dan tak terstruktur. Implementasi Big Data pada
statistik resmi di Indonesia saat ini sangat terbuka lebar. bBerdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Dr. Setia Pramana dari Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
(Pramana, et. al., 2017), terdapat ebanyak tiga studi kasus telah dilakukan untuk
Universitas Indonesia
52
melihat sejauh mana Big Data bisa memberikan kontribusi bagi pengolahan data
statistik oleh pemerintah di Indonesia. Pertama, studi kasus yang memprediksikan
pola komuter antarkota dengan menggunakan twitter. Kedua, pengembangan
model statistik untuk memperkirakan harga pangan dengan menggunakan
crowdsourcing. Ketiga adalah Mobile Position Data (MPD) untuk statistik di
bidang pariwisata. BPS sedang mengembangkan big data agar data yang
didapatkan lebih cepat dan mudah diakses. Data yang cepat dan akurat merupakan
suatu keharusan di era digitalisasi agar pengambilan kebijakan lebih tepat sasaran.
BPS harus melakukan transformasi, integrasi, dan menggunakan teknologi-
teknologi baru supaya data yang dihasilkan lebih cepat dan mudah diakses.
c. Cloud Computing
Universitas Indonesia
53
a. Critical Infrastructure
b. Cyber Threat
Universitas Indonesia
54
BPS dengan berbagai data yang dihasilkan yang bersifat strategis memungkinkan
banyak ancaman terjadi. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan dalam hal
pemanfaatan SI/TI agar proses bisnis di BPS berjalan dengan baik.
Keselarasan antara aktivitas bisnis dengan SI/TI dapat dilihat dengan cara
memetakan seluruh aktivitas bisnis pada Kedeputian Sosial dengan SI/TI yang
digunakan terkait aktivitas tersebut.
Tabel 4.4 Keselarasan antara Proses Bisnis dan SI/TI pada Deputi Bidang Statistik Sosial
Badan Pusat Statistik
Universitas Indonesia
55
20 DBSS melakukan pengambilan sampel fase kedua Master File Desa (MFD)
Online; Sistem Kerangka
Master Survei Rumah;
Integrated Business
Register (IBR);Aplikasi
Penarikan Sampel; Sistem
Collect
Geospasial
Universitas Indonesia
56
Universitas Indonesia
57
40 DBSS mengatur alokasi dan jadwal rilis publikasi Advance Release Calendar
(ARC) yang ada di
Website BPS
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa SI/TI yang ada saat ini sudah
selaras dalam mendukung aktivitas bisnis pada Deputi Bidang Statistik Sosial
BPS. Akan tetapi ada beberapa aktivitas yang masih belum didukung oleh SI/TI.
Strategi bisnis dalam konteks ini adalah strategi organisasi kedeputian bidang
statistik sosial. Strategi organisasi adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi (Salusu, 2015). Strategi bisnis dijabarkan dalam
bentuk visi, misi, tujuan dan strategi organisasi.
Universitas Indonesia
58
Visi Deputi Bidang Statistik Sosial untuk renstra 2015-2019 adalah “Tersedianya
Data Statistik Sosial yang Lengkap, Mutakhir, Andal, Terpercaya dan
Bermanfaat dalam Meningkatkan Pelayanan Informasi Statistik Ekonomi
pada Masyarakat”. Deputi bidang statistik sosial menetapkan target untuk
jangka pendek dalam rangka mencapai visi tersebut, target tersebut tertuang
dalam 6 misi berikut :
Deputi bidang statistik sosial menetapkan 2 tujuan dalam rangka mencapai visi
misi yang telah ditetapkan, yaitu :
Tujuan 2 :
Universitas Indonesia
59
Tujuan yang ditetapkan direktorat SIS untuk mendukung tercapainya visi yaitu :
Target jangka pendek atau target tahunan untuk mencapai tujuan diatas, ditetapkan
dalam bentuk sasaran strategis berikut :
Universitas Indonesia
60
Kebutuhan Organisasi
Universitas Indonesia
Current Information System
Objective Measure Action (CSF) Information Needs
(IS)
1. Peningkatan kualitas Persentase konsumen Meningkatnya jumlah Jumlah pengguna Terdapat aplikasi entri
data statistik bidang yang merasa puas pengguna data yang data yang puas untuk Survei
sosial /Meningkatnya dengan kualitas data puas terhadap terhadap kualitas data Kebutuhan dan
kepercayaan pengguna Statistik Bidang kualitas data melalui melalui dimensi Kepuasan Data
terhadap kualitas data Sosial dimensi kelengkapan, kelengkapan, akurasi berbasis web yang
BPS Persentase konsumen akurasi dan dan kemutakhiran diharapkan diisi oleh
yang merasa puas kemutakhiran. untuk tahun evaluasi pengunjung
dengan kelengkapan Meningkatkan dan tahun web/perpustakaan
data Statistik Bidang ketepatan waktu sebelumnya. sehingga didapat
Sosial publikasi hasil sensus Jadwal kegiatan informasi apakah
Persentase konsumen dan survei di bidang sensus dan survei pengguna puas dengan
yang merasa puas statistik sosial. bidang sosial. kualitas data BPS
dengan akurasi data Meningkatnya Jumlah response rate dilihat dari dimensi
Statistik Bidang response rate dari dari setiap sensus dan kelengkapan, akurasi
Sosial sensus dan survei survei bidang sosial. dan kemutakhiran dan
Persentase konsumen bidang statistik sosial. Jumlah penelitian seberapa banyak data
yang merasa puas Mengembangkan atau kajian mengenai BPS bidang sosial
dengan kemutakhiran tehnik dan tehnik dan dijadikan sebagai
data Statistik Bidang metodologi metodologi rujuan tidak.Terdapat
Sosial pengumpulan data. pengumpulan data sistem monitoring
Meningkatnya jumlah Jumlah pengguna pengumpulan data yang
pengguna data BPS data yang berbasis web, sehingga
khususnya bidang menggunakan data dapat dipantau dan
sosial. statistik sosial BPS ditindaklanjuti jika
jadwal pengolahan data
61 Universitas Indonesia
62
2. Peningkatan kualitas Jumlah pengunjung Meningkatnya jumlah Jumlah pengunjung Response rate statistik
hubungan dengan eksternal yang pengunjung eksternal yang mencari data sosial didapat dari
pengguna data / mengakses data dan untuk mencari data statistik sosial tahun aplikasi entri kuesioner
meningkatnya informasi statistik statistik sosial evaluasi dan tahun sensus dan survei.
hubungan dengan melalui website Meningkatnya sebelumnya Terdapat aplikasi entri
pengguna data Persentase Konsumen pengguna yang puas Jumlah pengguna untuk Survei
yang puas terhadap dengan data BPS data yang puas Kebutuhan dan
akses data BPS bidang sosial terhadap kualitas data Kepuasan Data
melalui dimensi berbasis web yang
kelengkapan, akurasi diharapkan diisi oleh
dan kemutakhiran pengunjung
untuk tahun evaluasi web/perpustakaan
dan tahun sehingga didapat
sebelumnya informasi apakah
pengguna puas dengan
kualitas data BPS
dilihat dari dimensi
kelengkapan, akurasi
dan kemutakhiran dan
seberapa banyak data
Universitas Indonesia
63
5. Melakukan Adanya pegawai yang Meningkatnya jumlah Jumlah pegawai dengan Informasi pegawai dengan
Universitas Indonesia
64
peningkatan mutu melanjutkan S2 dan pegawai yang S2 dan S3 pendidikan terakhir S2 pendidikan terakhir S2 dan
SDM dengan S3
dan S3 di tahun evaluasi S3 didapat dari Sistem
memberikan
kesempatan tugas dan tahun sebelumnya Kepegawaian.
belajar S2 dan S3
6. Mengadakan Adanya pelatihan Meningkatnya jumlah Jumlah pelatihan dan -
pelatihan dan seminar yang diadakan pelatihan dan seminar seminar yang terkait
secara periodik dan sebelum sensus dan yang terkait kegiatan kegiatan sensus dan
berkesinambungan survei sensus dan survei survei statistik sosial
statistik sosial tahun evaluasi dan tahun
sebelumnya
Universitas Indonesia
Opportunities, Problem Issue, dan Critical Issues
Deputi Bidang Statistik Sosial memiliki tugas tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang statistik sosial. Dalam menjalankan tugasnya,
berbagai kegiatan prioritas diselenggarakan Deputi Statistik Sosial guna
menghasilkan berbagai data Bidang Statistik Sosial yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kegiatan yang diselenggarakan oleh
Deputi Bidang Statistik Sosial mampu menghasilkan berbagai ukuran maupun
indikator di Bidang Statistik Sosial yang berkualitas, lengkap, mutakhir, dan
terpercaya. Kelengkapan beragam data Bidang Statistik Sosial selama ini telah
mampu memberikan andil penting dalam bidang perencanaan, monitoring, dan
evaluasi pembangunan nasional. Selanjutnya seiring dengan kemajuan teknologi
informasi, Deputi Bidang Statistik Sosial juga memanfaatkan kecanggihan
teknologi dalam pengumpulan data, dengan demikian data dapat tersedia lebih
cepat (faster), dapat diperoleh lebih mudah (easier), lebih berkualitas (better) dan
lebih murah (cheaper).
Berbagai tantangan yang muncul pada berbagai tahap kegiatan Statistik Bidang
Sosial yang dilaksanakan harus dapat diatasi guna mewujudkan data berkualitas.
Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data bidang statistik sosial
yang dihasilkan sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan akomodasi
terhadap indikator sektoral mungkin berakibat pada beban muatan variabel suatu
survei, untuk itu perlu ditingkatkan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap
pelaksanaan statistik sektoral oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi,
dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Tantangan lainnya adalah mulai meningkatnya
keengganan responden untuk berpartisipasi secara mendalam pada sensus/survei
yang dilakukan oleh Deputi Bidang Statistik Sosial, hal ini dapat menjadi kendala
untuk memperoleh data yang berkualitas, di sinilah diperlukan kegiatan sosialisasi,
dan pemberian souvenir sebagai tanda penghargaan terhadap kerja sama
responden dan meningkatkan kualitas hubungan dengan sumber data (respondent
engagement).
65 Universitas Indonesia
66
b. Tingkat pengetahuan dan kemampuan sumber daya manusia TIK dalam hal
database, perangkat lunak, perangkat keras, serta pengetahuan umum lainnya yang
berkaitan dengan TIK masih tidak merata.
d. Kegiatan pengembangan TIK BPS untuk integrasi statistik dari hulu ke hilir
membutuhkan banyak waktu dalam pembahasan dan persetujuan untuk KAK dan
dokumen pendukung lainnya, sehingga menyebabkan waktu pelaksanaan semakin
berkurang dan akhirnya tidak memungkinkan untuk dilaksanakan sesuai rencana.
Universitas Indonesia
67
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2017). Laporan kinerja deputi bidang statistik sosial 2017.
Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Ward, J., & Peppard, J. (2016). Success Factors in Strategic Information Systems.
Strategic Planning for Information Systems.
Pramana, S. et. al. (2017). Big Data for Government Policy: Potential
Implementation of Big Data for Official Stattistics in Indonesia.
Universitas Indonesia
68
Universitas Indonesia
69
LAMPIRAN
Kode Wawancara : W1
N1 : Narasumber
P1 : Pewawancara
N1 : Mou di level K/L nya, PKS (Perjanjian Kerja Sama) di level bawahnya
kaya kesra sama subdit apa gitu disana
Universitas Indonesia
70
N1 : Itu di direktorat kita tapi subdit kesrum. Saat survei pakai geo location,
geotagging.
N1 : Yang utama yang mau kerja, pinter nulis karena kita juga bikin publikasi,
orang yang pandai administrasi surat, orang yang ngerti pengolahan untuk bikin
tabel-tabel untuk publikasi untuk analisis.
Universitas Indonesia
71
N1 : Yang innas disini, kalo inda di daerah, termasuk biaya pelatihannya juga.
Biaya petugas juga di daerah. Anggaran rapat disini. Cetak publikasi di kita juga
bukan diseminasi.
N1 : Berjalan sesuai SOP, tepat waktu, response rate, data clean sesuai jadwal,
bagus isiannya, kita memang ada evaluasi untuk meningkatkan kinerja temen2
daerah, dilihat kualitas datanya. Kualitas data bisa dilihat dari jumlah komoditas
sekian, konsistensi antar isian, jumlah publikasi, ARC. Susenas kan setahun 2x.
Tiap maret 4 publikasi + 1 kesra, september 4 pub itu ARC
yang non ARC 3. ARC tepat waktu itu berhasil. Di tahun itu juga. Yang non ARC
boleh terbit tahun berikutnya.
N1 : Iya itu termasuk ke dalam SDGs, itu jd indikator kepuasan data BPS. Tp
BPS secara keseluruhan. Kita mendukung itu la ya.
N1 : Penting bgt,
Universitas Indonesia
72
N1 : Halosis
P1 : Ke depan butuh sistem informasi yang seperti apa ? apa ini udah cukup ?
N1 : Sangat membantu karena lebih cepet, misal masak sayur asem nanti
breakdown apa aja. Lebih tepat kalo pake capi. Selain CAPI, ini banyak hasil
susenas yang sesuai dgn SDGs misal perkawinan usia anak, kepemilikan anak.
Kita pengen bikin kaya dashboard SDGs, data-data SDGs pengennya masuk, udah
dibikin, tapi baru di komputer aja bukan di web. Orang analisis sedang
mengembangkan itu juga.
N1 : Petugas. petugas yang bagus itu kadang diambil sama survei lain.
Universitas Indonesia