Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PT BATAM LAYER CAKE (SUN LI)


BENGKONG LAUT - BATAM

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Dheasya Athiyyah Saad 01012682226008


Syara Triana Harjati 01012682226017
Latifa Hatirah 01012682226027
Annisa Auliya Azra 01012682226029
Raraz Asghari Giffarina 01012682226030
Nadhilah Septini Dwanputri 01012682226031
Muhammad Ridho Sahputra 01012682226033
Haza Lauren 01012682226036
Dina Safitri 01012682226037
M. Arief Nur Wibowo 01012682226042

Dosen:
Prof. Dr. Hj. Sulastri, ME, M. Komp
Hj. Marlina Widiyanti, SE, SH, MM, MH, Ph. D

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senatiasa selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpaha rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini. Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh dosen
pembimbing mata kuliah Manajemen strategik serta pihak perusahaan yang telah
mengizinkan. Kami berharap agar laporan ini dapat menambah ilmu, wawasan dan
pengetahuan khususnya mengenai mata kuliah tersebut. Kami menyadari bahwa
laporan ini memiliki banyak keterbatasan dan jauh dari kesempurnaan, sehingga kami
mohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena
itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dapat menjadi pembelajaran
agar laporan ini bisa menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya..

Palembang, Oktober 2023

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Praktik Kerja .................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan ............................................................................... 3
1.4.1 Bagi Mahasiswa ................................................................................................. 3
1.4.2 Bagi Magister Manajemen Universitas Sriwijaya .............................................. 3
1.4.3 Bagi Pihak Perusahaan ....................................................................................... 3
1.5 Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) .................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM ................................................................................................ 5
2.1 Profile Batam Layer Cake .......................................................................................... 5
2.2 Visi & Misi PT Batam Layer Cake (Sun Li) .............................................................. 6
2.3 Struktur Organisasi ..................................................................................................... 7
2.4 Proses Kegiatan Produksi PT Batam Layer Cake (Sun Li) ........................................ 7
2.5 Produk dan Harga PT Batam Layer Cake (Sun Li) .................................................... 9
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ........................................... 16
3.1 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ............................................................................ 16
3.1.1 Kunjungan ke Area Penjualan .......................................................................... 16
3.1.2 Kunjungan ke Area Produksi............................................................................ 17
3.2 Aspek Manajemen Strategik .................................................................................... 18
3.2.1 Analisis Visi & Misi PT Batam Layer Cake (Sun Li) ...................................... 18
3.2.2 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Layer Cake................................. 20
3.2.3 Strategi Perusahaan PT Batam Layer Cake (Sun Li) ....................................... 25
3.2.4 Implementasi Strategi PT Batam Layer Cake (Sun Li) .................................... 26
3.2.5 Evaluasi Strategi PT Batam Layer Cake (Sun Li) ............................................ 29
3.2.6 Pembaruan Strategi .......................................................................................... 29
KESIMPULAN ....................................................................................................................... 31
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentu saja membawa efek yang cukup
besar bagi bangsa Indonesia. Hal tersebut dapat dirasakan bagi perusahaa dalam
mengembangkan perusahaan dan bagi dunia kerja yang harus meningkatkan kompetnsi
diri. Bagi dunia kerja sendiri seseorang dituntut harus menguasai keterampilan bahkan
keahlian tertentu agar dapat dikatakan profesional dan berkualitas melaui jenjang
pendidikan yang ditempuh, proses pembelajaran maupun kegiatan program dari jenjang
Pendidikan tersebut. Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk
implementasi secara sistematis dalam program pendidikan di Perguruan Tinggi yang
bersifat wajib diikuti oleh semua mahasiswa dengan program penguasaan keahlian
tertentu.. Melalui praktek kerja lapangan yang dilakukan mahasiswa dapat diperoleh
pengalaman praktis di dunia kerja serta dapat melakukan pengkajian terhadap
penerapan keilmuan dan teori yang diperoleh mahasiswa selama proses pembelajaran
di perguruan tinggi. Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan pada
perusahaan atau industri bisnis ini memiliki tujuan agar mahasiswa mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman sebelum mereka memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya. sebagai upaya untuk mempersiapkan diri dalam memasuki dunia
kerja tersebut. PKL dapat diartikan sebagai sarana pelatihan mental, sikap, penerapan
ilmu, dan pembentukan awal lulusan yang kompeten pada bidangnya masing-masing.
Selain itu Praktik Kerja Lapangan (PKL) pun mempunyai manfaat untuk
mahasiswa memiliki kemampuan secara profesional dalam menyelesaikan masalah-
masalah organisasi, bisnis, dan manajemen dalam dunia kerja, dengan memanfaatkan
ilmu pengetahuan yang diperoleh selama masa kuliah. Praktik Kerja Lapangan (PKL)
merupakan program penguasaan keahlian dari beberapa perguruan negeri maupun
swasta yang wajib untuk ditempuh oleh seluruh mahasiswa baik dari jenjang diploma
III, Strata I (S1), maupun tingkat Pasca Sarjana (S2). Pada Universitas Sriwijaya dengan
jenjang program pendidikan Fakultas Ekomomi, Program Studi Magister Manajemen
Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijayapun mempunyai program Praktrik Kerja
Lapangan PKL yang wajib diikuti oleh tiap Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program
Magister Manajemen Universitas Sriwijaya Palembang ( MM UNSRI).
Adapun proses pembelajaran yang dilakukan di Magister Manajemen Unsri
dengan beberapa matakuliah yang telah di tempuh sebagai acuan atau sumber ilmu yang
1
dipakai dalam Praktik Kerja Lapanga (PKL), salah satunya ialah manajemen strategis
(Strategic Management) yang mencangkup kegiatan lingkukan eksternal dan
lingkungan internal perusahaan serta membahas tentang strategi-strategi yang
digunakan dalam suatu perusahaan, segmentasi pasar yang digunakan oleh perusahaan
dan cara perusahaan mengimplementasikan visi misi perusahaan dengan kenyataan apa
yang dijalankanya. Pada manajemen strategis tentu digunakan diseluruh perusahaan
agar memberikan pedoman agar suatu perusahaan bisa mencapai sebuah tujuan sesuai
dengan visi misi. Salah satu contohnya usaha kue lapis batam yang disebut Batam Layer
Cake yang merupakan usaha kue berlokasi di Batam. Usaha Batam Layer Cake itu
sendiri merupakan sebuah usaha yang menerapkan sistem produksi dan manajemen
startegis dengan terkelola terbukti dari tempat usaha produksi yang besar hingga
ekspansi produknya ke negara tetangga, contohnya Singapura dan Malaysia. Maka dari
itu, kami memilih Usaha Batam Layer Cake yang berlokasi di Batam sebagai tempat
untuk melakukan PKL (Praktik Kerja Lapangan).
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah terdapat penerapan atau implementasi teori Manajemen Strategi, yang
telah diperoleh pada perkuliahan dan membandingkannya dengan kondisi nyata
yang ada di lapangan?
2. Bagaimana penerapan atau implementasi strategi pemasaran pada Batam Layer
Cake yang telah diperoleh pada perkuliahan dan membandingkannya dengan
teori dalam pembelajaran di perkuliahan?
3. Bagaimana penerapan atau implementasi strategi produksi pada Batam Layer
Cake yang telah diperoleh pada perkuliahan dan membandingkannya dengan
teori dalam pembelajaran di perkuliahan?
4. Bagaimana penerapan atau implementasi segmentasi pasara yang dikembangkan
oleh pada Batam Layer Cake yang telah diperoleh pada perkuliahan dan
membandingkannya dengan teori dalam pembelajaran di perkuliahan?
1.3 Tujuan Praktik Kerja
Lapangan Tujuan Praktik Kerja Lapangan pada Magister Manajemen Universitas
Sriwijaya:
1. Untuk mengetahui gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi dari
ilmu atau teori Manajemen Strategi membandingkannya dengan kondisi nyata
yang ada di lapangan dengan ilmu yang didapat saat proses perkuliahaan,

2
2. Untuk mengetahui gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi dari i
atau proses produksi pada Batam Layer Cake membandingkannya dengan kondisi
nyata yang ada di lapangan dengan teori atau ilmu yang didapat saat proses
perkuliahaan,
3. Untuk mengetahui gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi dari
strategi pemasaran yang digunakan oleh Batam Layer Cake membandingkannya
dengan teori atau ilmu yang didapat saat proses perkuliahaan.
4. Untuk mengetahui gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi dari
segmentasi pasar pada Batam Layer Cake membandingkannya dengan kondisi
nyata yang ada di lapangan dengan teori atau ilmu yang didapat saat proses
perkuliahaan.
1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan
Berikut kegunaan Praktik Kerja Lapangan mulai dari pihak penulis bagi
Mahasiswa MM, bagi Fakultas Magister Manajemen (MM) Universitas Sriwijaya dan
juga bagi pihak perusahaan diberlakukannya PKL
1.4.1 Bagi Mahasiswa
1. Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh pada dunia perkuliahan.
2. Memperluas relasi di dunia kerja yang nantinya menjadi tempat untuk informasi
mengenai dunia kerja.
3. Mendapatkan pengalaman dan bekal yang lebih pada saat bekerja.
1.4.2 Bagi Magister Manajemen Universitas Sriwijaya
1. Sebagai alat ukur mahasiswa dalam memahami materi-materi kuliah dan
menerapkannya.
2. Sebagai penilaian sejauh mana mahasiswa mampu terjun langsung dalam
praktik kerja lapangan.
1.4.3 Bagi Pihak Perusahaan
1. Dapat berpartisipasi khususnya dalam pembangunan pengembangan
pendidikan Magister Manajemen Universitas Sriwijaya.
2. Memberikan bahan masukan atau usulan untuk meningkatkan kinerja sistem
yang sudah berjalan diperusahaan.
1.5 Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Batam Layer Cake beralamat di Jl.
Ruko Golden City Blok RB No.21-22Bengkong Laut, Kota Batam. Kegiatan PKL
dilaksanakan pada Semester 3 (ganjil) yang berlangsung selama 1 hari yaitu hari Selasa
3
11 April 2023. Waktu pelaksanaan pukul 13.00 WIB sampai selesai dengan jumlah
Mahasiswa sebanyak 48 Orang (Angkatan 51 Reg C Dan 52 Reg B&C serta Dosen
Pendamping 3 Orang).

4
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Profile Batam Layer Cake
SUN LI by Batam Layer Cakes (BLC) merupakan usaha Kue Lapis yang berlokasi di
Batam. Perjalanan usaha ini bermula sejak tahun 2010, ketika sang Pemilik memiliki semangat
dan keingintahuan untuk menyempurnakan resep tradisional milik keluarga turun temurun yang
dikenal dengan Kue Lapis. Kue Lapis ini dibuat dengan menggunakan resep tradisional turun
temurun dari keluarga sang Pemilik. Kue khas ini dipanggang dengan cermat menggunakan
campuran lezat yang unik. Meskipun cita rasanya tradisional, SUN LI by Batam Layer Cakes
(BLC) tidak mau kalah dengan Kue Lapis pada umumnya, SUN LI by Batam Layer Cakes
(BLC) senang menciptakan rasa berbeda baik manis, gurih, atau sesuatu yang eksotis. Kue
Lapis SUN LI by Batam Layer Cakes (BLC) ini pertama kali di produksi dirumahan lalu
berkembang hingga sekarang memiliki Toko Utama sekaligus rumah produksi kue lapis dan 2
Outlet.
Sang Pemilik memilih untuk mengembangkan resep Kue Lapis dikarenakan sang
Pemilik menyadari bahwa Batam belum memiliki oleh – oleh yang khas dari Batam. Lalu, sang
Pemilik melihat peluang dari seringnya warga local Singapura yang berkunjung ke Batam untuk
membeli Seafood dan Kue Lapis. Warga Lokal Singapura sendiri biasanya menyajikan Kue
Lapis untuk sarapan pagi ditemani dengan teh atau kopi. Dari sinilah awal mula berdirinya SUN
LI by Batam Layer Cakes (BLC). Sehingga, hingga sampai saat ini, Target utama pasar dari
SUN LI by Batam Layer Cakes (BLC) adalah turis dari Singapura. Toko utama sekaligus rumah
produksi SUN LI by Batam Layer Cakes (BLC) berlokasi di Ruko Golden City blok RB no.
20-22. SUN LI by Batam Layer Cakes (BLC) juga mempunyai 2 outlet, yang pertama berlokasi
di Jalan Sumatera Blok A no.1, yang kedua berlokasi di Nongsapura Ferry Terminal (Departure
Hall).

5
2.2 Visi & Misi PT Batam Layer Cake (Sun Li)
Visi
1. Menjadi salah satu pabrik kue Terbesar di Batam
2. Menjadi supplier kue terbesar di Batam
3. Menjadi salah satu brand oleh2 terbesar di Batam
Misi
1. Meningkatkan produktivitas yg efektif dengan menggunakan teknologi mesin
2. Meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan menjaga kualitas produk
3. Menjaga kebersihan dari bahan baku hingga bahan jadi

6
2.3 Struktur Organisasi

Direktur

Manager

Finance Accounting Purchasing Produksi Distribusi Sale

Pengantaran
Kasir Kepala Dapur Pemanggangan Packaging Staff Atur Stock Kue
(Driver)

Pengawas Pencatat
Staff Khusus Staff Khusus Potong
Staff Gudang Form Kerja dan Sales
Mentega dan Packaging Kue
Kontrol Api Oven

Staff Khusus
Staff Khusus Pecah
Operator Panggang Packaging Sesuai
Telur
Order

Staff Khusus Cuci


Telur

Staff Bagian Cuci

2.4 Proses Kegiatan Produksi PT Batam Layer Cake (Sun Li)


1. Pembersihan
Langkah pertama dalam pembuatan adalah pembersihan bahan yang
sudah ada yaitu telur berkualitas. Telur dibersihkan dengan air bersih yang
mengalir dan dilakukan berkali-kali sampai benar-benar bersih.
2. Penimbangan Bahan
Akurasi penimbangan atau ketelitian penimbangan berfungsi untuk mencegah
kesalahan dalam penggunaan bahan. Timbang bahan seperti terlur, butter, dan skm
dengan menggunakan timbangan yang sudah ditera atau dikalibrasi serta hindari
menggunakan tangan, sendok atau cangkir dalam melakukan penimbangan.
3. Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi
dari air melalui media berpori. Filtrasi dapat juga diartikan sebagai proses pemisahan
liquid dengan cara melewatkan liquid melalui media berpori atau bahan-bahan berpori
seperti pada tepung, susu bubuk, dan gula untuk menyisihkan atau menghilangkan
sebanyak-banyaknya butiran-butiran halus zat padat tersuspensi.

7
4. Pengadukan (Mixing)
Proses pengadukan atau mixing memiliki tujuan utama untuk membentuk
jaringan gluten yang terdapat dalam terigu. Saat terigu ditambahkan air, serta
mengalami proses pengadukan, maka seiring dengan waktu jaringan gluten akan mulai
terbentuk.
Proses pengadukan akan dihentikan apabila jaringan gluten sudah terbentuk
dengan sempurna atau dikenal istilah kalis (well developed). Secara fisik adonan sudah
mencapai kalis apabila adonan sudah memiliki tekstur yang di inginkan.
5. Peletakan Adonan Dalam Loyang (Panning)
Pada proses panning, loyang harus dikondisikan agar kue mudah terlepas dari
loyang setelah proses pemanggangan, dengan jalan memberikan oles loyang dan
pemanasan.
6. Proses pemanggangan
Proses pemanggangan (baking process) merupakan proses terakhir dan
terpenting dalam pembuatan. Dalam proses pemanggangan terjadi perpindahan panas
oven yang akan mengubah adonan menjadi produk ringan, berongga (porous), siap
cerna dan kaya rasa.
7. Pengeluaran dari Loyang (Depanning)
Adonan yang sudah mengalami proses pemanggangan kemudian dikeluarkan dari
loyang secara langsung.
8. Proses pendinginan (Cooling)
Proses pendinginan merupakan proses untuk menurunkan temperatur suhu kue
setelah proses pemanggangan hingga mencapai suhu internal. Kondisi cooling harus
dipertahankan pada kisaran suhu tersebut untuk menghindari terjadinya kehilangan
kadar air dalam jumlah berlebihan.
9. Proses packing kue dalam kemasan
Kemasan yang menarik dapat menjadi daya tarik pertama bagi pelanggan (first
impression) untuk membeli produk yang di hasilkan, sehingga kemasan dianggap
sebagai “The Silent Salesman”.
10. Proses distribusi langsung
Distribusi langsung adalah penyaluran produk ke konsumen akhir
dengan tidak mengunakan perantara.

8
2.5 Produk dan Harga PT Batam Layer Cake (Sun Li)

Varian Harga (Rp) Harga (SGD)

Original 275.000 $34.00

Prunes 315.000 $38.00

Cinnamon 315.000 $38.00

9
Fresh Pandan 315.000 $38.00

Mocha 315.000 $38.00

Cheese 315.000 $38.00

10
Chocolate 315.000 $38.00

Kismis / Raisins
315.000 38.00

Coffee 315.000 $38.00

11
Lapis Surabaya 315.000 $38.00

Bika Ambon 275.000 $34.00

12
Greentea 315.00 $38.00

Lapis Filipina 350.000 $40.00

Nutella 370.000 $44.00

13
Cream Cheese 370.000 $44.00

Mochi 64.000

Feng Li Shu / 120.000 $16.00


Pineapple Tart

14
150.000 $20.00
Feng Li Shu /
Pineapple Tart
Salted Egg

15
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
3.1 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Batam Layer Cake (Sun Li) ini
diharapkan akan menambahkan ilmu pengetahuan dan pengalaman mahasiswa/i agar
dapat mengenal lingkungan proses pembuatan makanan itu sendiri. Kegiatan terpusat
pada setiap kelompok yang mengunjungi area penjualan dan area produksi dari produk
Sun Li.
3.1.1 Kunjungan ke Area Penjualan
Kelompok mahasiswa yang mengunjungi area pemasaran memasuki PT Batam
Layer dengan tidak harus menerapkan standar safty yang ketat. Dalam hal ini,
mahasiswa diberi kesempatan untuk mempelajari dan bertanya jawab mengenai proses
bisnis dari Perusahaan meliputi area penjualan, tampilan atau display produk,
mahasiswa juga mempelajari target dan segmentasi pasar yang diterapi Perusahaan
antara lain produk yang dihasilkan dijual ke singapur tetapi tidak menutup
kemungkinan untuk memenuhi permintaan pasar di Indonesia. kemudian mahasiswa
juga melihat tampilan atau display produk yang dihasilkan dari Sun Li.

16
3.1.2 Kunjungan ke Area Produksi
Pada kesempatan ini kelompok mahasiswa juga turut mengunjungi area
produksi dari PT Batam Layer Cake namun hanya melihat dari luar ruangan produksi
yang dibatasi oleh kaca, Berdasarkan dari hasil wawancara mahasiswa hanya di
perbolehkan untuk melihat produksi dari luar karena berkaitan dengan SOP agar tingkat
mutu produk Sun Li tetap terjaga.
Mengacu pada Standar Operasioal Prosedur, bahwa semua pekerja/karyawan
wajib menggunakan meliputi sarung tangan, masker, penutup kepala dan apron. Hal ini
dilakukan dengan maksud agar mengurangi adanya kontak fisik dan kontiman dari luar
agar mutu produk tetap terjaga. Mahasiswa juga memperlajari sistem perencanaan
produksi yang diterapkan meliputi make to order, make to stok & make to combine.
Selain itu, Perusahaan juga menerapkan perkembangan teknologi yang dapat dilihat
dari Teknik pengontrolan stok dan bahan baku dengan menggunakan bantuan sistem
yang sudah terintegrasi.

17
3.2 Aspek Manajemen Strategik
3.2.1 Analisis Visi & Misi PT Batam Layer Cake (Sun Li)
VISI
Menjadi salah satu pabrik kue dan brand oleh-oleh terbesar di Batam
MISI
1. Meningkatkan produktivitas yang efektif dengan menggunakan teknologi
mesin
2. Meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan menjaga kualitas produk
3. Menjaga kebersihan dari bahan baku hingga bahan jadi

ANALISIS VISI DAN MISI

No Komponen Visi
Visi Hasil Analisis
. 1 2 3 4 5

Visi Batam Layers


Cake ini sudah
Menjadi salah satu
memenuhi semua
pabrik kue dan brand
1 ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ komponen dan
oleh-oleh terbesar di
sudah memiliki
Batam
tujuan perusahaan
yang jelas

Keterangan :

✔ : Memenuhi komponen

✖ : Tidak memenuhi komponen

1. singkat
2. menarik
3. layak
4. bermakna
5. dapat di ukur

18
Komponen Misi
NO Misi Hasil Analisis
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. konsumen

Meningkatkan 2. produk atau


produktivitas jasa
yang efektif 3.pasar
dengan
4. teknologi
1 menggunakan ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✖ ✔ ✔ ✖
teknologi 5.perhatian akan
mesin keberlangsungan
7. konsep diri
8. perhatian
pada citra publik
1. konsumen
Meningkatkan
2. produk atau
kepercayaan jasa
pelanggan 3.pasar
2 ✔ ✔ ✔ ✖ ✔ ✖ ✖ ✔ ✖
dengan
5.perhatian akan
menjaga keberlangsungan
kualitas produk 8. perhatian
pada citra publik

Menjaga 1. produk atau


kebersihan dari jasa
bahan baku
5.perhatian akan
3 hingga bahan ✖ ✔ ✖ ✖ ✔ ✖ ✖ ✔ ✖
keberlangsungan
jadi
8. perhatian
pada citra publik

19
Keterangan :

✔ : Memenuhi komponen

✖ : Tidak memenuhi komponen

1. konsumen
2. produk atau jasa
3. pasar
4. teknologi
5. perhatian akan keberlangsungan
6. filosofi
7. konsep diri
8. perhatian pada citra public
9. perhatian pada karyawan
Batam Layers Cake menjadi produsen oleh-oleh kue tradisional khas Batam
dengan rasa dan tampilan yang berkualitas dan berambisi menjadi pabrik dan toko oleh
oleh terbesar di Batam baik dimata konsumen dalam daerah maupun luar daerah.
Visi Batam Layers Cake sudah memenuhi 5 komponen tersebut yakni singkat,
menarik, layak, bermakna, dan dapat di ukur. Misi Batam Layers Cake hampir
memenuhi seluruh komponen misi antara lain konsumen, produk dan jasa, pasar,
teknologi, perhatian terhadap keberlangsungan, konsep diri, dan perhatian terhdap citra
public. Namun tidak memenuhi komponen filosofi dan perhatian terhadap karyawan.
3.2.2 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Layer Cake
A. Strength (Kekuatan)
Kekuatan internal pada PT Batam Layer Cake (Sun Li):
S1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi
Produk yang dihasilkan oleh PT Batam Layer Cake (Sun Li) menggunakan
bahan baku yang berkualiatas tinggi salah satunya diimpor dari luar negeri
seperti Singapore & Newzeland.

20
S2. Menggunakan Konsep Open Kitchen
Pada PT Batam Layer Cake (Sun Li) mengusung konsep open kitchen untuk
membangun kepercayaan kepada pelanggan agar mereka bisa lebih tahu segala proses
memasak menu. Open kitchen merupakan konsep dengan dapur ditata terbuka. Semua
kegiatan di dapur bisa dilihat langsung oleh pengunjung. Bahkan pengunjung bisa ikut
mengawasi pesanannya dibuat. Ini juga menjadi komitmen restoran untuk menyajikan
makanan terbaik, bersih dengan pengolahan yang tepat.
S3. Memiliki Rasa yang Bervariasi
Produk yang dihasilkan oleh Sun Li ini memiliki banyak variasi rasa seperti Cheese,
Mocha, Cofee, Pandan, Coklate dan Greentea, dengan memiliki banyaknya varian rasa
ini bertujuan untuk memanjakan lidah konsumen produk Sun Li. Hal ini tentu bisa
menjadi pilihan menarik bagi pelanggan.
S4. Memiliki Pangsa Pasar yang berbeda dari Rumahan
Meskipun produk yang dihasilkan berupa kue lapis namun bisnis perusahaan PT Batam
Layer Cake (Sun Li) memiliki segmen pasar berasal dari pelanggan/ konsumen hingga
di luar negeri
S5. Bersertifikat HACCP dan ISO 9001
PT Batam Layer Cake memiliki sertifikat HACCP dan ISO 9001. Sertifikat tersebut
merupakan salah satu sertifikasi penting yang harus dimiliki oleh perusahaan produsen
pangan. Untuk memastikan bahwa pangan yang diproduksi sesuai dengan standar
jaminan mutu.
S6. Pencatatan Stok Tersistem
Pada proses pencatatan stok bahan baku hingga produk di PT Batam Layer Cake (Sun
Li) sudah menggunakan sistem dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Hal
ini menunjukan bahwa bisnis di Sun Li dapat terkendali sehingga kegiatan operasional
produksi dapat berjalan sesuai dengan rencana.
b. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan Internal pada PT Batam Layer Cake (Sun Li)
W1. Harga Produk Cendrung Mahal
Harga Produk yang ditawarkan oleh PT Batam Layer Cake (Sun Li) cendrung mahal
dibandingkan dengan pesaing lainnya yang ada di Batam.

21
W2. Branding yang Kurang (Sosmed)
Kurangnya branding produk pada kemasan yang dibuat sangat simple. karena jika suatu
produk tidak memiliki desian packaging yang unik dan menarik, maka dipastikan
produk hanya akan menjadi pajangan saja di rak toko, dengan memiliki kemasan yang
menarik dapat meningkatkan daya Tarik produk, kemudian kurangnya promosi yang
dilakukan oleh pihak perusahaan di Media Sosial.
W3. Bahan Baku yang berasal dari Luar Daerah Batam
Bahan Baku Produksi untuk Kue Lapis PT Batam Layer Cake ini berasal dari luar batam
seperti Jakarta, Singapore & Newzelanda, ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas
produk yang tinggi namun membuat harga bahan baku cukup tinggi karena berasal dari
luar daerah batam.
W4. Produk Kurang Tahan Lama
Hasil produk dari PT Batam Layer Cake untuk ketahanan produk tidak bisa tahan lama,
dengan estimasi Expired Date 2 hari (Luar Ruangan) – 2 minggu (di dalam Kulkas),
sehingga produk tersebut sedikit sulit untuk di kirim ke pembeli dengan jarak jauh
karena berisiko terjadinya kerusakan pada produk.
W5. Desain Kemasan yang sederhana dan kurang informatif
Kurangnya tanggal expired pada kemasan dan tanggal pembuatan serta komposisi atau
bahan baku yg apa saja yang digunakan yang tidak dijelaskan pada kemasan produk
Sun Li.
C. Opportunities (Peluang)
Peluang Eksternal pada PT Batam Layer Cake (Sun Li)
O1. Lokasi yang strategis
Lokasi yang strategis yaitu dekat dengan macanegara lain seperti Singapore, Malaysia
yang mudah untuk dijangkau dan meraih pangsa pasar ke Negara luar
O2. Peluang Ekspansi
Peluang Ekspansi, ini tentu menjadi keuntungan bagi batam layer cake yang mana
produk ini banyak digemari masyarakat Singapore dan rata rata penjualan terbesar
mereka dari Negara Singapore.
O3. Minat Masyarakat akan Makanan
Minat masyarakat akan makanan ini sangat berpeluang dikarenakan masyarakat
Singapore sendiri menyukai makanan ini yang dijadikan sebgai cemilan mereka, bagi
masyarakat Indonesia sendiri batam layer cake ini dapat dijadikan makanan pada saat
acara dan hari hari besar seperti lebaran idul fitri dan lebaran natal.
22
O4. Perkembangan Teknologi
Dalam era masa kini yang serba teknologi, perlu adanya relefansi antara pemasaran dan
teknologi, salah satunya pengembangan penjualan melalui e-commerce yang dapat
menambang omset perusahaan.
05. Berinovasi dalam Menciptakan Variasi produk Baru
Dengan adanya perkembangan, batam layercake dapat mengikuti perkembangan
tersebut dengan varian rasa yg sedang trend, dan tingginya minat masyarakat pada
produk juga menekankan harus adanya inovasi dalam produk, guna memberikann
pilihan pada pembeli, selain dari pada itu juga dapat meningkatkan minat beli pada
barang lain diluar rencana.
d. Threats (Ancaman)
Ancaman Eksternal pada PT Batam Layer Cake (Sun Li):
T1. Munculnya Kompetitor Baru
Munculnya kompotitor baru yang bahkan menyamai nama mereka sehingga mereka
menambahkan kata sunli pada merk mereka dan packaging mereka.
T2. Kebijakan Pemerintah
Batam layer cake harus secara aktif mengikuti perkembangan peraturan atau kebijakan
yang berlaku untuk menjaga keberlanjutan bisnis mereka.
T3. Kenaikan Harga Bahan Baku
Kenaikan Harga bahan Baku, adanya inflasi mata uang otomatis akan mempengaruhi
harga kebutuhan hidup termasuk kenaikan harga bahan baku dan biaya operasional.
T4. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang
Fluktuasi Nilai Tukar mata Uang, dapat mempengaruhi biaya bahan baku yang berasal
dari luar negeri.
T5. Banyaknya Pesaing yang menjual produk serupa
Banyaknya merk lain yang serupa bahkan ada yang meniru nama batam layer cake ini
yang memberikan harga produk yang lebih murah dibanding produk batam layer cake
sehingga batam layer cake menambahkan kata sun li pada merk nya.

23
Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opprtunities dan Threats)
Strength (Kekuatan): Weaknesses (Kelemahan):
S1. Menyediakan produk yang W1. Harga Produk Cendrung
berkualitas tinggi Mahal
S2. Mengguakan Konsep Open W2. Branding yang Kurang
Kitchen (Sosmed)
S3. Memiliki Rasa yang W3. Bahan Baku yang
Bervariasi berasal dari Luar
FE/FI
S4. Memiliki Pangsa Pasar yang Daerah Batam
berbeda dari Rumahan W4. Produk Kurang Tahan
S5. Bersertifikat HACCP dan Lama
ISO 9001 W5. Desain Kemasan yang
S6. Pencatatan Stok Tersistem sederhana dan kurang
S7. Sudah terintegrasi dengan informatif
sistem
Opportunities (Peluang): • Menggunakan Open Kitchen • Branding yang kurang dan
O1. Lokasi yang strategis untuk meningkatkan Minat Desain kemasan yang
O2. Peluang Ekspansi Masyarakat akan Makanan sederhana dan kurang
O3. Minat Masyarakat khususnya Kue (S2, O3) Informatif dapat diatasi
akan Makanan • Menyediakan Produk yang dengan Perkembangan
O4. Perkembangan berkualitas tinggi dapat Teknologi (W2, W5, O4)
Teknologi meningkatkan Minat • Produk kurang tahan lama
05. Berinovasi dalam Masyarakat akan Makanan dapat diatasi dengan Minat
Menciptakan Variasi (S1, O3) Masyarakat dan
produk Baru • Meningkatkan Pencatatan Perkembangan Teknologi
Stock dalam memanfaat kan (W4, O3 & O5)
perkembangan Teknologi • Bahan Baku yang berasal
(S6,O4) dari Luar Daerah Batam
• Memiliki Rasa yang bervariasi dapat diatasi dengan
dapat meningtkan minat melakukan Ekspansi (W3,
Masyarakat akan Makanan dan O2)
dapat mendorong terus
berinovasi (S3, O3, O5)
• Bersertifkat HACCP dan ISO
9001 dapat Meningkatkan
Peluang Ekspansi dan Minat
Masyarakat akan Makanan
(S5, O2 & O3)
• Memiliki pangsa pasar yang
berbeda dari rumahan dapat
meningkatkan peluang
ekspansi (S4, O2)
Threats (Ancaman): • Munculnya Kompetitor baru • Dengan Meningkatkan
T1. Munculnya dan Banyaknya pesaing yang Branding dan desain
Kompetitor Baru muncul dengan produk serupa kemasan sederhana dan
T2. Kebijakan Pemerintah dpaat diatasi dengan kurang informatif dapat
T3. Kenaikan Harga Bahan Menyediakan Produk yang menghindari pesaing yang
Baku berkualitas tinggi, memiliki menjual produk serupa
rasa yang bervariasi, (W2, W5, T5)

24
T4. Fluktuasi Nilai Tukar bersetifikatHACCP dan ISO • Dengan mengurangi bahan
Mata Uang 9001 (T1,T5, S1, S3,S5) baku impor dapat
T5. Banyaknya Pesaing • Banyaknya pesaing yang menghindarai fluktuasi
yang menjual produk menjual produk serupa dapat harga bahan baku dan
serupa diatasi dengan menggunakan fultuasi nilai tukar mata
konsep open kitchen (T5, S2) uang(T3, T4, W3)
• Fluktuasi Harga Bahan Baku
dapat diatasi dengan
pencatatan stock yang
terintegrasi(T3, S6)
• Fluktuasi Nilai Tukar mata
uang dapat diatasi dengan
Memiliki perencanaan
produksi fleksibel (T4, S7)

3.2.3 Strategi Perusahaan PT Batam Layer Cake (Sun Li)


Perjalanan bisnis bermula dari semangat dan keinginan tahuan dalam penyempurnaan
resep tradisional yang dikenal dengan kue lapis diman kue dipangang dengan cermast dengan
campuran bahan yang unik. Sejak. Tahun 2010, PT Batam Layer Cake dibangun dengan tujuan
untuk menciptakan kue tradisional dengan tujuan segementasi pada Masyarakat Indonesia
dengan banyaknya varian rasa diharapkan produk dapat menarik dan memenuhi keinginan
konsumen.
Meskipun mengusung citarasa tradisional bisnis melakuakn inovasi dengan
menciptakan rasa yang berbeda dengan inspirasi dan kebutuhan konsumen meliputi rasa manis,
gurih atau rasa yang exotis. namun seiring berjalannya waktu dan melihat peluang pasar
segmentasi bisnis berubah untuk memenuhi kebutuhan produk luar negri/impor ke negara
Singapore. hal ini dinilai bisnis memiliki keuntungan yang lebih besar namun tidak
menutupkemungkinan tetap menyupply untuk memenuhi kebutuhan terkhusus daerah batam.
Namun mengingatnya kompetitor semakin banyak dan menjual produk serupa maka bisnis
berinisiatif merubah nama produk dari batam layer cake menjadi Sun Li dengan tujuan produk
dapat memiliki ciri khas tersendiri dan mengindari peniruan nama dari competitor.
PT Batam Layer Cake memiliki visi Menjadi salah satu pabrik kue Terbesar di Batam,
Menjadi supplier kue terbesar di Batam, Menjadi salah satu brand oleh-oleh terbesar di Batam.
Berdasarkan visi yang dirancang bisnis diharapkan agar dapat tetap tumbuh melalui beberapa
upaya yang sudah dilakukan melalui konsistensi dalam menjaga mutu kualitas bahan baku,
proses dan produk yang dijual.

25
3.2.4 Implementasi Strategi PT Batam Layer Cake (Sun Li)
PT Batam Layer Cake (Sun Li) terus konsisten mengimplemastikan berbagai aktivitas
yang sejalan dengan visi dan misi Perusahaan melalui beberapa inovasi, inovasi tersebut dapat
dilihat dari adanya tambahan varian produk yang semakin beragam kue lapis seperti Lapis
Surabaya, Sanca, Kue Kering, Bika Ambon, Lapis Filipina. Beragam kue kering seperti Nastar
Keju, Sagu (Keju, Oatmeal, Kacang), Semprit Papan, Putri Salju Emping dan Kacang, Bangkit,
Lidah kucing dll.
Konsistensi tersebut dapat dilihat dari bagaimana pengendalian mutu dari bahan baku
yang masuk, proses produksi, produk jadi yang terus dijaga sampai ke tangan pelanggan. Hal
tersebut dapat tercermin dari beberapa sertifikasi yang sudah diraih oleh bisnis yakni ISO
9001:2015 tentang sistem manajemen mutu dengan mengacu pada standar internasional
dengan berfokus pada kepuasan pelanggan. Sistem manajemen ISO tersebut dapat
menggambarkan bagaiman aliran operasi dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya secara
terperinci mulai dari input, proses, output. ISO 9001 tersebut akan mengarahkan setiap
oragnisasi untuk berperilaku secara sistematis, baik dari sisi aturan, sistem kerja, ataupun
sistem komunikasinya. Struktur organisasi dibentuk seperti halnya sistem kontingensi, yaitu
menyesuaikan kebutuhan dengan tujuan untuk mempermudah mekanisme kerja anggota dan
lebih mudah dalam menciptakan kepuasan pelanggan. Dengan menerapkan ISO 9001:2015
yang efektif, perusahaan akan memiliki beberapa manfaat antara lain:
1. Perusahaan memiliki sistem jaminan kualitas dan mutu yang terstandarisasi
internasional
2. Meningkatkan sistem jaminan kualitas yang bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan
maupun stakeholders.
3. Kualitas produk yang terjamin mampu memiliki dampak secara langsung pada
kepuasan pelanggan.
4. Meningkatkan peluang untuk ekspansi bisnis dan pangsa pasar
5. Penetapan resiko dan peluang yang dikaitkan dengan konteks san sasaran organisasi.
6. Mencegah terjadinya kegagalan proses dan kerugian akibat adanya ketidaksesuaian
mutu produk.
7. Dengan adanya sistem yang terdokumentasi secara baik oleh perusahaan, maka akan
mempermudah perusahaan dalam melakukan audit secara internal.
Selain itu, pada tahun 2022 perusahaan juga mampu meraih sertifikasi berupa HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point). HACCP merupakan sistem manajemen keamanan
pangan yang menggunakan pendekatan ilmiah, rasional, dan sistematik untuk
26
mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan bahaya. HACCP akan mengidentifikasi segala
potensi bahaya tertentu dan cara pengendaliannya untuk menjamin keamanan pangan. HACCP
adalah alat (tools) dengan penilaian tingkat bahaya, perkiraan resiko, penetapan ukuran yang
tepat untuk pengawasan, sertra tindakan pencegahan dan pengedalian. Aplikasi HACCP
terutama diperuntukkan bagi pangan dengan pelaksanaannya berdasarkan beberapa pedoman,
yaitu prinsip umum kebersihan pangan dan undang-undang keamanan pangan yang sesuai.
HACCP digunakan oleh industri makanan untuk membantu mengendalikan dan mencegah
resiko yang terkait dengan bahaya yang dapat menyebabkan makanan menjadi tidak aman.
Sistem ini selelu relevan dengan bisnis apapun yang terlibat dalam rantai makanan, mulai dari
kafe kecil, dapur rumah, hingga pabrik makanan. Sistem HACCP sekarang diterima dan
digunakan di seluruh dunia dan telah menjadi perysaratan utama bagi industri makanan di
berbagai negara.
Produk yang dipasarkan oleh perusahaan juga telah tersertifikasi halal yang dikeluarkan
oleh Kementrian Agama Republik Indonesia melalui Majelis Ulama Indonesia. Halal adalah
sesuatu yang diperbolehkan untuk dikerjakan atau digunakan menurut aturan syariat islam.
Mengonsumsi makanan dan minuman halal merupakan perintah Allah SWT dalam Alquran
(QS Al-Baqarah 168) kepada seluruh umat manusia sebagai bentuk ibadah dan bukti ketaatan
kepada-Nya. Dalam Alquran, kata halal disertai thayyib (halalan thayiban). Dalam konteks
makanan, halal berarti sesuatu yang boleh dikonsumsi sesuai aturan Islam
sedangkan thayyib berarti baik, aman untuk dikonsumsi, bersih, menyehatkan, dan bermutu.
Pada dasaranya, konsep halal lebih dari sekedar mutu (halal is more than just quality) karena
ada aspek spiritual yang tidak ada pada sistem mutu yang lain. Selain itu, berbeda dengan
sistem mutu yang lain, standar halal juga sangat ketat dan memegang prinsip zero tolerance,
yaitu tidak mengenal tolerasi masuknya bahan/zat haram dan najis ke dalam bahan/zat halal,
baik sengaja dicampurkan ataupun secara tidak sengaja terkontaminasi oleh bahan yang haram
dan najis.
Perkembangan produk halal telah membuka pintu secara luas bagi perusahaan dan
lembaga pemeriksa produk halal. Pesatnya perkembangan pasar produk halal sangat didukung
oleh ekonomi yang dinamis akibatnya, halal lifestyle semakin meningkat dan mempengaruhi
bisnis produk halal. Menurut laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC),
populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa. Jumlah penduduk
muslim tersebut setara dengan 86,7% populasi di dalam negeri. Hal ini sangat berpotensi sekali
mengingat pangsa pasar yang besar dari produk halal di Indonesia akan mendorong produsen
untuk dapat memiliki Sertifikat Halal bagi produk dan jasanya dalam meningkatkan daya saing.
27
Selain itu untuk memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan dan kepastian ketersediaan
produk halal bagi masyarakat dalam mengkonsumsi dan menggunakan produk, serta untuk
meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha dalam memproduksi dan menjual produknya
pemerintah akan secara bertahap mewajibkan adanya Sertifikat Halal.
Langkah dan dukungan lain yang menunjukkan keseriusan pemerintah pada
pengembangan industri halal dengan adanya pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan
Produk Halal (BPJPH) yang merupakan mandatori dari lahirnya Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal. Disahkannya BPJPH pada tanggal 27 Oktober
2017 di bawah komando Kementerian Agama, sekaligus menjadi suatu transpormasi
penyelenggaraan produk halal di Indonesia yang berawal dari sukarela (voluntary) menjadi
wajib (mandatory) kepada konsumen muslim dan merangsang pertumbuhan produk halal di
Indonesia. Dalam rangka memberi jaminan dan kenyamanan Menurut Peraturan Menteri
Agama No. 26 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal, produk yang
masuk, beredar dan diperdagangkan di Indonesia akan secara bertahap diwajibkan
bersertifikasi halal. Adapun jenis produk yang wajib bersertifikat halal dikategorikan menjadi
dua yaitu barang dan jasa. Sesuai dengan Pasal 28 dari peraturan tersebut, yang termasuk
dengan barang yaitu: makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi,
produk rekayasa genetik dan barang gunaan yang dipakai digunakan atau dimanfaatkan;
sedangkan yang dimaksud dengan Jasa meliputi: penyembelihan, pengolahan, penyimpanan,
pengemasan, pendistribusian, penjualan dan penyajian. Dalam Pasal 32 menjelaskan bahwa
penahapan kewajiban bersertifikasi halal bagi produk Makanan dan Minuman dimulai dari
tanggal 17 Oktober 2019 sampai dengan 19 Oktober 2024.
Pengolahan industri makanan dan minuman rawan titik kritis (medium and high risk)
pada bahan dan cara pengolahan. Ini berkaitan dengan proses produk halal (PPH) yang menjadi
konsen dari sertifikasi halal. Bahan halal menjadi hal krusial dalam mata rantai produk halal.
Ketersediaan bahan baku halal (halal raw material) tidak bisa disediakan tanpa keterlibatan
dunia industri dan pelaku usaha yang berorientasi halal. Bahan tambahan dan bahan penolong
yang selama ini masih banyak didatangkan dari luar negeri (impor) untuk memenuhi kebutuhan
industri dalam negeri. Selain kejelasan bahan baku dan PPH, prinsip sertifikasi halal menganut
prinsip traceability dan autentikasi. Tujuan traceability untuk mengetahui dengan pasti di
mana produk diproduksi, bagaimana proses produksinya, apa bahan yang digunakan, dari
produsen mana, dan bagaimana status kehalalannya. Sedangkan autentikasi untuk memastikan
tidak terjadi pemalsuan produk halal dengan produk haram, tidak terjadi percampuran atau
kontaminasi silang antara bahan haram dengan atau ke dalam produk halal melalui analisis
28
laboratorium. Pada level ini, dukungan pemerintah sangat penting untuk memastikan rantai
pasok (supply chain) berjalan baik dan tersedia dari hulu ke hilir. Komitmen industri besar dan
menengah untuk mensertifikasi halal produknya menjadi solusi mengatasi kesulitan bahan
baku halal, terutama bagi industri kecil dan mikro.
3.2.5 Evaluasi Strategi PT Batam Layer Cake (Sun Li)
PT Batam layer Cake atau Sunli dituntut agar senantiasa mampu memberikan
pelayanan yang prima kepada pelanggan dan stakeholders. Dalam implementasi strategi yang
dijalankan, maka setiap aktivitas yang dirancang harus mampu melaksanakan visi dan misi
perusahaan. Hasil analisis dan interpretasi menunjukkan bahwa strategi branding yang
dilakukan oleh perusahaan belum terlalu efektif karena terlihat dari desain produk yang kurang
menarik, pemasaran secara online tidak dilakukan secara gencar, dan tidak berkolaborasi
dengan ojek online yang mempunyai jangkauan luas. Hal tersebut dapat dilakukan melalui
pengembangan pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran melalui peningkatan
kapabilitas, kualitas, serta komitmen dari karyawan yang disertai dengan pengembangan saran
dan prasarana penunjang serta pemanfaatan secara lebih massif terkait dengan digitalisasi
marketing. Implikasinya secara langsung dapat meningkatkan kapasitas produksi dan kuantitas
penjualan yang dihasilkan pada proses internal bisnis sehingga berdampak pada peningkatan
finansial dan pengembangan perusahaan.
3.2.6 Pembaruan Strategi
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor industri makanan dengan banyaknya
kompetitor yang ada, Sunli memberikan sesuatu yang berbeda yang dapat dibedakan dengan
pesaingnya yakni open kitchen. Dalam rangka untuk membuat perbedaan yang kompetitif,
usaha restoran dan kuliner menggunakan desain open kitchen sebagai proses penjualan yang
unik. Di Indonesia konsep open kitchen terbilang masih unik karena di Indonesia orang masih
beranggapan bahwa kondisi dapur itu tabu untuk diperlihatkan kepada tamu. Namun seiring
perkembangan jaman yang semakin moderen, pemikiran tersebut sudah mulai tidak berlaku.
Di Surabaya beberapa restoran di pusat – pusat perbelanjaan sudah menerapkan konsep open
kitchen. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 7 – 10 Oktober 2017 di
pusat perbelanja di Surabaya, dapat dilihat dari 318 restoran yang ada di pusat perbelanjaan
terdapat 107 restoran (33,65%) yang sudah menerapkan konsep open kitchen. Meskipun
jumlah open kitchen terbilang lebih sedikit, tetapi hal ini menunjukkan pelaku bisnis mulai
mencari cara untuk membedakan dengan pesaing dengan memanfaatkan open kitchen untuk
menarik konsumen. Hal ini mengindikasikan bahwa bisnis telah memiliki segmentasi pasar
tersendiri dan sangat yakni terhadap kualitas produk yang mereka jual. Manfaat dari strategi
29
ini, dapat menjadi daya tarik dan menambah keyakinan bagi pelanggan untuk membeli produk
yang ditawarkan. Pada outlet sendiri, terdapat area penjualan dan area produksi produk,
sehingga pelanggan dapat melihat secara langsung bahan yang digunakan, alur proses produksi,
standar pembuatan, produk yang dihasilan, mesin yang digunakan, serta kebersihan area
produksi.
Sunli juga turut melakukan pembaharuan pada diversifikasi produk yakni kue kering.
Shingga dapat menjadi pilihan baru bagi pelanggan untuk membeli produk disamping produk
utama. Hal ini dilaksanakan, sesuai dengan visi dari perusahaan yakni menjadikan sunli sebagai
salah satu brand oleh-oleh tersebsar di Batam.

30
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilakukan pada Jumat,
06 Oktober 2023 di Batam Layer Cakes, sebagai mahasiswa Magister Manajemen Universitas
Sriwijaya Angkatan 53 Reguler B telah mendapatkan banyak pembelajaran dan ilmu baru.
Kegiatan PKL ini bertujuan untuk memberikan wawasan bagi para mahasiswa dalam
mempelajari praktik-praktik manajemen dan operasional perusahaan PT Batam Layer Cakes
(Sun Li). Pada PKL di PT Batam Layer Cakes (Sun Li) juga kami berkesempatan melihat
proses bisnis dan mengali pengalaman terkait manajemen strategik PT Batam Layer Cakes
(Sun Li) dalam menjalankan usahanya. Disini, mahasiswa memiliki kesempatan mengunjungi
pabrik PT Batam Layer Cakes (Sun Li) untuk melihat dan belajar secara langsung proses bisnis
serta tahapan produksi PT Batam Layer Cakes (Sun Li) dan didampingi oleh karyawan dan
manajer PT Batam Layer Cakes (Sun Li). Dari kegiatan PKL ini, dapat ditarik kesimpulan
antara lain sebagai berikut.
1. PT Batam Layer Cakes (Sun Li) adalah salah satu produsen makanan di kota batam
sejak tahun 2010, dengan produk utama adalah lapis legit (layer cakes).
2. PT Batam Layer Cakes (Sun Li) memiliki tiga outlet di kota batam, dan saat ini
mencoba memperluas pasarnya ke Singapura.
3. PT Batam Layer Cakes (Sun Li) telah memiliki sertifikat HACCP (Hazard Analysis and
Critical Control Point) yaitu sertifikat terkait prosedur yang mengatur manajemen
keamanan pangan, yang berlaku secara internasional dan diakui oleh Food and Drug
Administration (FDA) serta memiliki sertifikat ISO 9001 sebagai salah satu framework
standar manajemen mutu yang diakui secara internasional.
4. Produk yang dipasarkan oleh PT Batam Layer Cakes (Sun Li) telah tersertifikasi halal
yang dikeluarkan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia melalui Majelis Ulama
Indonesia.
5. Sebagai perusahaan produsen makanan, PT Batam Layer Cakes (Sun Li) berusaha
memaksimalkan peran teknologi informasi dalam mendukung aktivitas usahanya agar
dapat berjalan secara efisien, efektif, dan sesuai dengan visi misi dan tujuan perusahaan.
Beberapa diantaranya yaitu (a) dapat juga melakukan pemesanan melalui media online
seperti website dan whatsapp, (b) bekerja sama dengan pihak profesional singapura
dalam melakukan pemasaran produk, mengurus perizinan, dan lain sebagainya.
31
4.2 Saran
Dari PKL yang telah dilakukan, secara umum telah dilaksanakan dengan baik. Namun,
masih ada beberapa kekurangan yang dapat dilakukan perbaikan oleh manajemen PT Batam
Layer Cakes (Sun Li) antara lain:
1. Sales promotion di event-event tertentu
Sales promotian yang dilakukan oleh PT Batam Layer Cakes (Sun Li) saat ini adalah
mencoba rasa produk. Sales promotion ini dapat dikembangkan dan ditambah lagi
sebagi bagian dari promosi penjualan seperti pemberian kupon, diskon, atau pemberian
hadiah.
2. Bekerja sama dengan pihak ekspedisi
Saat ini, PT Batam Layer Cakes (Sun Li) belum bekerja sama dengan pihak ekspedisi
manapun. Oleh karenanya, PT Batam Layer Cakes (Sun Li) dapat mencoba bekerja
sama dengan pihak ekspedisi seperti pengiriman didalam kota batam dengan gojek atau
grab, dan untuk pengiriman diluar batam seperti JNE YES (pengiriman kilat 1 hari) dan
ekspedisi lainnya yang sesuai.
3. Melakukan perluasan market di luar batam
PT Batam Layer Cakes (Sun Li) dapat mencoba teknologi vakum pada pengiriman
produknya, dan membuka usahanya di beberapa kota strategis.
4. Memperkuat pemasaran
PT Batam Layer Cakes (Sun Li) dapat memperkuat strategi pemasaran dan promosi
untuk menarik lebih banyak pembeli, tidak hanya masyarakat batam, namun juga
wisatawan yang berkunjung. Hal ini dapat dilakukan melalui promosi online, bekerja
sama dengan pihak agen perjalanan, atau ikut berpartisipasi dalam event-event terkait.

32
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kegiatan PKL PT Batam Layer Cakes (Sun Li)

2. Main Outlet dan Pabrik PT Batam Layer Cakes (Sun Li)

33
3. Produk PT Batam Layer Cakes (Sun Li)

34
35

Anda mungkin juga menyukai