Anda di halaman 1dari 72

JURNAL PRAKTIKUM

PROYEK TEKNIK INDUSTRI

MODUL 1
PERANCANGAN ORGANISASI DAN BISNIS

Disusun Oleh:
Kelompok 23

1. Sri Yenni Simamora (21070119120006)


2. Anisa Dwi Yanti (21070119120033)
3. Alfito Fakhri Naufal (21070119120034)
4. Wika Sulistiani (21070119120037)
5. Nasywa Raichaanah (21070119140107)

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii


DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ iv
BAB I METODOLOGI PRAKTIKUM ............................................................................ 1
1.1 Metodologi Praktikum ........................................................................................ 1
1.2 Penjelasan Metodologi Praktikum ...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN DAN ANALISIS ..................................................................... 4
2.1 Strategi Bisnis Perusahaan ................................................................................. 4
2.1.1 Analisis SWOT ................................................................................................... 4
2.1.2 Analisis STP Perusahaan .................................................................................... 8
2.2 Profil Perusahaan .............................................................................................. 27
2.3 Blueprint Perusahaan ........................................................................................ 28
2.3.1 Logo Perusahaan ............................................................................................... 28
2.3.2 Visi Misi Perusahaan ........................................................................................ 30
2.3.3 Tujuan dan Sasaran Perusahaan ........................................................................ 30
2.3.4 Value dan Belief Perusahaan ............................................................................ 31
2.4 Proses Bisnis Perusahaan ................................................................................. 32
2.5 Organisasi dan Bisnis Perusahaan .................................................................... 34
2.5.1 Kompleksitas..................................................................................................... 34
2.5.2 Pengambilan Keputusan.................................................................................... 38
2.5.3 Formalisasi (Job Description dan Job Specification) ....................................... 39
2.5.4 Struktur Organisasi ........................................................................................... 53
2.5.5 Alur Rekrutmen ................................................................................................ 57
2.5.6 Jumlah Tenaga Kerja Tidak Langsung ............................................................. 60

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Flowchart Metodologi Prakitkum Modul 1 .................................................. 1


Gambar 2.1 Laju Pertumbuhan Penduduk DI Yogyakarta ............................................. 22
Gambar 2.2 Diagram Positioning ................................................................................... 26
Gambar 2.3 Logo Perusahaan ......................................................................................... 28
Gambar 2.4 Proses Bisnis PT. Kinder Toy ..................................................................... 33
Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. Kinder Toy ........................................................... 54
Gambar 2.6 Desain Organisasi Birokrasi (a) Mesin; (b) Profesional ............................. 56
Gambar 2.7 Alur Rekrutmen PT. Kinder Toy ................................................................ 57
Gambar 2.8 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Tahun 2018 ......................... 63
Gambar 2.9 Presentase Tenaga Kerja Formal Menurut Jenis Kelamin .......................... 63

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisis SWOT ................................................................................................. 4


Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Menurut Umur dan Jenis Kelamin .. 12
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Provinsi DI Yogyakarta Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin .................................................................................................................. 13
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Umur dan Jenis Kelamin................. 14
Tabel 2.5 Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Makanan dan Bukan Makanan
Provinsi DKI Jakarta ....................................................................................................... 15
Tabel 2.6 Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Makanan dan Bukan Makanan
Provinsi DI Yogyakarta................................................................................................... 16
Tabel 2.7 Rata-rata Pengeluaran per Kapita Bukan Makanan Kota Bogor .................... 16
Tabel 2.8 Aspek Segmenting ........................................................................................... 18
Tabel 2.9 Analisis Pesaing .............................................................................................. 19
Tabel 2.10 Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi Persentase Penduduk
Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis Kelamin Penduduk DKI Jakarta. ............................. 21
Tabel 2.11 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk DI Yogyakarta. .......... 21
Tabel 2.12 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Bogor ................ 22
Tabel 2.13 Formalisasi Jabatan ....................................................................................... 40
Tabel 2.14 Jumlah Tenaga Kerja Tidak Langsung ......................................................... 60

iv
BAB I
METODOLOGI PRAKTIKUM

1.1 Metodologi Praktikum


Metode pada Praktikum Proyek Teknik Industri Modul 1 “Perancangan
Organisasi dan Bisnis” digambarkan dalam flowchart berikut.

Mulai

Skenario evaluasi
perusahaan
Menentukan strategi
bisnis perusahaan

Analisis Analisis STP


SWOT

Menyusun blueprint
perusahaan

Identifikasi proses
bisnis perusahaan

Merancang
organisasi bisnis
perusahaan

Menentukan Menyususn
Menentukan formalisasi (job struktur organisasi
Departmentalisasi description dan job
bisnis
specification)

Selesai

Gambar 1.1 Flowchart Metodologi Prakitkum Modul 1

1
1.2 Penjelasan Metodologi Praktikum
Berdasarkan flowchart metodologi praktikum Proyek Teknik Industri 2021
Modul 1 “Perancangan Organisasi dan Bisnis” tahap pertama dimulai dengan
pemberian skenario evaluasi perusahaan. Pada skenario prakitkan dengan kelompoknya
ditugaskan mengelola suatu perusahaan mainan memproduksi mainan anak double
cabin sejak tahun 2011. Dalam menjalankan proses bisnisnya, perusahaan mainan ini
memiliki visi “Menjadi perusahaan mainan anak-anak yang handal dan berkualitas”.
Terdapat beberapa departemen yang melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing
dalam operasional perusahaan, antara lain departemen HRD, Produksi, Finansial,
Research & Design, Sales & Marketing, dan Logistik. Setiap departemen tersebut
melaksanakan tugasnya masing-masing dan saling berhubungan dalam menjalankan
proses bisnis perusahaan. Didukung dengan fasilitas produksi yang memadai, selama 10
tahun perusahaan terus memenuhi permintaan pasar mainan anak-anak yang cukup
fluktuatif. Selain itu perusahaan cukup rutin mengadakan pelatihan tenaga kerja bagian
produksi setiap tahunnya. Namun walaupun hasil produksi meningkat, tidak
memberikan keuntungan yang signifikan terhadap perusahaan karena sistem manajemen
dari perusahaan masih kurang tertata sehingga pada praktikum kali ini praktikan akan
membangun strategi dan manajemen perusahaan yang baik.
Setelah pemberian skenario untuk evaluasi perusahaan dilanjutkan dengan
menentukan strategi bisnis dari perusahaan dengan menggunakan metode Analisis
SWOT dan Analisis STP (Segmenting, Targetting, Positioning). Penentuan strategi
bisnis dengan metode SWOT yaitu pertama dengan menganalisa Strength (Kekuatan),
lalu Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat (Ancaman). Setelah
analisa SWOT dilanjutkan dengan analisis SO, ST, WO, dan WT untuk mengetahui
faktpr internal dan eksternal yang berpengaruh pada perusahaan. Penentuan strategi
dengan metode STP untuk menganalisa target pasar yang tepat untuk perusahaan dan
Unique Selling Point (USP) dengan menetukan Segmenting, Targeting, dan Positioning
pasar dari perusahaan. Hasil dari penentuan strategi bisnis perusahaan akan menjadi
input untuk menyusun blueprint perusahaan dengan menentukan visi misi, tujuan dan
sasaran, serta value dan belief dari perusahaan. Setelah itu mengidentifikasi proses
bisnis perusahaan yaitu kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan perusahaan

2
untuk mencapai tujuan bisnisnya. Lalu dilanjutkan dengan merancang organisasi bisnis
perusahaan dengan menentukan jenis departementalisasi dari perusahaan, menetukan
formalisasi yaitu penentuan job description serta job specification yang dibutuhkan, dan
terakhir menyusun struktur organisasi bisnis perusahaan termasuk menentukan jumlah
tenaga kerja tidak langsung, desain organisasi yang digunakan serta alur rekrutmen
perusahaan .

3
BAB II
PEMBAHASAN DAN ANALISIS

2.1 Strategi Bisnis Perusahaan


2.1.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah analisis yang mengidentifikasi berbagai faktor
secara sistematis yang merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasari oleh logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), tetapi
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats)
(Rangkuti, 2006). Dari definisi diatas, dapat dikatakan bahwa analisis SWOT adalah
analisis yang berisi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berfungsi untuk
mengevaluasi perusahaan dan mengembangkan perencanaan yang stratgis.

Tabel 2.1 Analisis SWOT


Opportunities Threats
1. Potensi pasar yang 1. Lokasi perusahaan
terus meningkat dan yang tidak aman dan
laju pertumbuhan tidak strategis
penduduk meningkat 2. Tanah lokasi
sebesar 1,25 % per perusahaan dan dapat
tahun mengakibatkan
2. Potensi lokasi pabrik longsor akibat
baru yang dapat terjadinya banjir
meningkatkan bandang
persaingan 3. Adanya perusahaan
perusahaan pada kompetitor dengan
sektor sejenis produk sejenis
3. Teknologi informasi 4. Adanya pesaing yang
di era global yang menawarkan harga
terus meningkat. lebih murah

4
4. Usulan Kemenperin
tentang pemberian
insentif berupa super
deductible tax
5. Fasilitas kemudahan
impor tujuan ekspor
(KITE)
Strength Strategi S-O Startegi S-T
1. Memiliki fasilitas 1. Memproduksi dan 1. Memilih lokasi
produksi yang menjual produk pabrik baru yang
memadai mainan double cabin strategis dan aman
2. Memenuhi permintaan dengan skala yang dari bencana (S1,
pasar mainan anak- lebih besar (S1, O1, T1)
anak selama 10 tahun O4) 2. Menghasilkan
terakhir 2. Meningkatkan produk yang
3. Rutin mengadakan jumlah dan berkualitas tinggi
pelatihan tenaga kerja kemampuan tenaga (S3, T4)
bagian produksi setiap kerja agar dapat 3. Meningkatkan
tahun sehingga bersaing dengan kreativitas dan
memiliki tenaga kerja perusahaan di sektor inovasi dalam
yang terlatih sejenis (S3,O2) memproduksi
4. Produk sudah 3. Melakukan produk sehingga
berstandar SNI pemasaran hingga ke dapat bersaing
luar kota (S2, O3) dengan competitor
4. Meningkatkan (S2, S4, T2, T3)
kualitas dan variasi
produk agar dapat
menembus pasar
intenasional (S4, O5)
Weakness Startegi W-O Strategi W-T
1. Sistem manajemen 1. Memperbaiki sistem 1. Melakukan relokasi

5
perusahaan yang manajemen pabrik ke tempat
belum tertata perusahaan (W1, O1, yang aman, strategis,
2. Kurang memanfaatkan O2) dan memiliki potensi
kemajuan IT 2. Membuat platform pangsa pasar lebih
3. Kegiatan internal customer service baik agar dapat
bisnis perusahaan dengan pemanfaatan memperbaiki sistem
masih dilakukan teknologi informasi manajemen
secara manual, karena (W2, W4, O3) perusahaan (W1, T1,
belum ada sistem 3. Melakukan T2)
informasi terintegritas perancangan bisnis 2. Melakukan
pada pengarsipan data dengan perbaikan dan
dan dokumen menggunakan sistem pengembangan
4. Belum ada yang terintegras sistem manajemen
platform/fasilitas yang dengan pemanfaatan yang belum tertata
menghubungkan teknologi informasi dengan
konsumen dengan (W3, O4) memanfaatkan
perusahaan, sehingga 4. Membuat akun media kemajuan IT serta
pelayanan customer sosial dan e- melakukan inovasi
service kurang baik. commerce untuk produk agar lebih
5. Belum memanfaatkan meningkatkan unggul dari
media sosial untuk promosi dan kompetitor (W1,
kegiatan promosi, publikasi produk W2, T3)
sehingga penjualan (W5, O5) 3. Melakukan
produk kurang pengarsipan data dan
maksimal. dokumen dengan
menggunakan sistem
terintegrasi (W3, T1,
T2)
4. Melakukan
rekrutmen untuk
pemenuhan tenaga

6
kerja di bidang
customer service
sebagai penghubung
antara perusahaan
dan konsumen (W4,
T3)
5. Membuat platform
media sosial seperti
Instagram dan
Facebok, serta e-
commerce seperti
Shopee, Tokopedia,
dsb untuk
memperluas
jangkauan promosi
dan publikasi
produk, serta
mengadakan diskon
atau promo untuk
menarik perhatian
calon konsumen
(W5, T4)

Berdasarkan analisis SWOT perusahaan di atas, PT. Kinder Toy mengambil


keputusan untuk menggunakan startegi W-T. Tujuan menggunakan strategi W-T yaitu
karena ingin mengurangi kelemahan perusahaan dan menghindari tantangan yang ada.
Penerapan strategi W-T karena PT. Kinder Toy belum dapat memaksimalkan
keuntungan meskipun hasil produksinya terus meningkat. Hal ini karena sistem
manajemen perusahaan yang masih belum tertata dan kurang memanfaatkan kemajuan
IT. Adanya kelemahan tersebut, dapat berpengaruh terhadap proses bisnis PT. Kinder
Toy yang belum berjalan secara optimal. Selain itu, perusahaan juga memiliki tantangan

7
yaitu lokasi pabrik perusahaan yang mengalami gangguan akibat banjir bandang.
Tantangan tersebut merupakan tantangan yang sangat penting dan tidak bisa dihindari
apabila tetap berada di lokasi yang sama. Jika tantangan dibiarkan saja, maka akan
dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja dan menyebabkan kerugian besar bagi
perusahaan. Sehingga tantangan ini harus cepat dihindari oleh perusahaan. Strategi
yang dilakukan oleh PT. Kinder Toy adalah melakukan relokasi pabrik perusahaan agar
dapat memperbaiki sistem manajemen yang belum tertata, memperbaiki dan
memperbarui kegiatan internal dan eksternal bisnis perusahaan dengan memanfaatkan
kemajuan IT. Sehingga dengan sistem manajemen yang tertata, fasilitas produksi yang
memadai, tenaga kerja yang terlatih, dan produk yang berkualitas, diharapkan dapat
menembus pasar hingga ke kota-kota besar di Pulau Jawa. PT. Kinder Toy merupakan
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang mainan anak double cabin yang memiliki
tujuan untuk selalu berinovasi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk
memenuhi kepuasan konsumen dan tingginya permintaan pasar.
Adapun langkah konkrit perusahaan yang ingin dilakukan dilakukan di masa
depan setelah dilakukan relokasi pabrik ke tempat yang aman dan strategis yaitu
memperbaiki dan mengembangkan sistem manajemen yang belum tertata,
meningkatkan pelayanan konsumen dengan membuat platform customer service dengan
pemanfaatan teknologi informasi, serta meningkatkan promosi dan publikasi produk
dengan memanfaatkan sosial media dan e-commerce.
2.1.2 Analisis STP Perusahaan
Analisis STP (segmenting, targeting, dan positioning) adalah sebuah analisis
strategi pemasaran yang merupakan rencana penjabaran mengenai ekspektasi
perusahaan terhadap dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap
permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Program pemasaran
meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap
produk, diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan,
merancang promosi khusus, menentukan pilihan saluran distribusi, dan sebagainya
(Chandra, 2002). Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis STP adalah analisis
pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan pesan dan strategi pemasaran yang
sesuai pada segmentasi target pasar tertentu.

8
2.1.2.1 Segmenting
Segmentasi merupakan sebuah proses pengelompokkan pasar yang heterogen ke
dalam satu kelompok yang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang sama.
Segmentasi dapat dikelompokkan berdasarkan demografis, geografis, psikografis, dan
perilaku (Kasali, 1998).
A. Aspek Segmenting
1. Geografis
PT. Kinder Toy menargetkan konsumen pada daerah perkotaan yang
memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. PT. Kinder Toy
memilih untuk memasarkan produk mainan double cabin ke 3 daerah di
Indonesia, yaitu sebagai berikut :
 DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi 6°12’ Lintang Selatan
dan 106°48’ Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta adalah
7.659,02 km2, terdiri dari daratan seluas 661,52 km2, termasuk 110 pulau
di Kepulauan Seribu, dan lautan seluas 6.997,50 km2. Provinsi DKI
Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah kotamadya dan satu kabupaten
administratif, yakni: Kotamadya Jakarta Pusat dengan luas 47,90 km2,
Jakarta Utara dengan luas 142,20 km2, Jakarta Barat dengan luas 126,15
km2, Jakarta Selatan dengan luas 145,73 km2, dan Kotamadya Jakarta
Timur dengan luas 187,73 km2, serta Kabupaten Administratif
Kepulauan Seribu dengan luas 11,81 km2.
Pada tahun 2020 jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta 10,56 juta
jiwa dengan persentase wilayah yaitu 28,76% Jakarta Timur, 23,05%
Jakarta Barat, 21,08% Jakarta Selatan, 16,84% Jakarta Utara, 10,01%
Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu 0,26%. Jakarta beriklim tropis,
dengan suhu tahunan rata-rata 27°C dengan kelembaban 80-90%. Karena
terletak di dekat garis khatulistiwa, arah angin dipengaruhi oleh angin
musim. Angin musim barat bertiup antara November dan April, sedang
angin musim timur antara Mei dan Oktober. Curah hujan rata-rata 2.000

9
mm, curah hujan paling besar sekitar bulan Januari dan paling kecil pada
bulan September.
Provinsi DKI Jakarta terletak disebelah Selatan Laut Jawa, sebelah
Timur berbatasan dengan Kabupaten/Kota Bekasi, sebelah Selatan
dengan Kabupaten/Kota Bogor dan Depok, serta sebelah Barat dengan
Kabupaten/Kota Tangerang.
DKI Jakarta sebagai Ibukota Indonesia menjadi salah satu alasan
perusahaan mendistribusikan produk, karena DKI Jakarta merupakan
salah satu kota metropolitan sehingga mampu menarik banyak konsumen
untuk produk mainan PT. Kinder Toy. Lokasi Provinsi DKI Jakarta yang
strategis di Kepulauan Indonesia menjadikan Jakarta pintu gerbang
utama dalam perdagangan antar pulau dan hubungan Internasional
dengan pelabuhan utamanya Tanjung Priok dan Bandara Soekarno Hatta.
Selain itu juga banyak toko mainan di Jakarta yang membantu
pemasaran produk mainan double cabin.
(Sumber : jakarta.bps.go.id)
 DI Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.185,80 km2


dengan perbatasan wilayah dari arah Timur : Kabupaten Wonogiri di
Provinsi Jawa Tengah, arah Barat : Kabupaten Purworejo di Provinsi
Jawa Tengah, arah Utara : Provinsi Jawa Tengah dan arah Selatan :
Samudera Hindia. Dengan letak geografis 7033` - 8012` lintang selatan
dan 110000` - 110050` bujur timur. Temperatur dan suhu udara rata-rata
DI Yogyakarta adalah 26,1οC, suhu maksimum mencapai 36,6οC bulan
November, sedangkan suhu minimum 17οC pada bulan Juli. Suhu harian
rata-rata maksimum berkisar antara 30οC hingga 33οC dan minimum
berkisar 22οC hingga 25,6οC. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 4
kabupaten dan 1 kota, diantaranya ada Kabupaten Kulon Progo, Gunung
Kidul, Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta. Dan ibu kota Daerah
Istimewa Yogyakarta adalah Kota 55 Yogyakarta. Pada tahun 2020

10
jumlah penduduk DIY adalah 3.668.719 jiwa dengan penduduk
terbanyak berada di wilayah Kabupaten Sleman, yakni 1.125.804 jiwa
dan penduduk paling sedikit berada di wilayah Kota Yogyakarta, yakni
373.589 jiwa.
Daerah Istimewa Yogyakarta ini juga memiliki potensi dalam
perekonomian yang baik dan mendapatkan predikat sebagai Kota Pelajar
dan Kota Berbudaya, sehingga mendatangkan para wisatawan dari
berbagai mancanegara maupun lokal. Dalam hal ini Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki suatu sektor keunggulan yang baik dalam
perekonomian daerah. PT. Kinder Toy memilih Kota Yogyakarta sebagai
segmentasi karena untuk membantu proses pemasaran dan
pendistribusian produk memalui jalur darat.
(Sumber : yogyakarta.bps.go.id)
 Kota Bogor
Secara geografis Kota Bogor terletak di antara 106’ 48’ BT dan 6’
26’ LS. Luas Wilayah Kota bogor sebesar 11.850 Ha terdiri dari 6
kecamatan dan 68 kelurahan. Kemudian Secara Administratif kota Bogor
terdiri dari 6 wilayah kecamatan, 31 kelurahan dan 37 desa, 210 dusun,
623 RW, 2.712 RT dan dikelilingi oleh Wilayah Kabupaten Bogor yaitu
sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Kemang, Bojong Gede,
dan Kec. Sukaraja Kabupaten Bogor.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Sukaraja dan Kec. Ciawi,
Kabupaten Bogor.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Darmaga dan Kec.
Ciomas, Kabupaten Bogor.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Cijeruk dan Kec.
Caringin, Kabupaten Bogor.
Kondisi iklim di Kota Bogor suhu rata-rata tiap bulan 26οC dengan
suhu terendah 21,8οC dengan suhu tertinggi 30,4οC. Kelembaban udara
70 %, Curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3.500 – 4000 mm dengan

11
curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari. Pada tahun 2020
jumlah penduduk Kota Bogor, Jawa Barat sebanyak 1,04 juta jiwa.
Rinciannya, sebanyak 529,24 ribu jiwa atau 50,74% berjenis kelamin
laki-laki, sedangkan 513,83 ribu jiwa atau 49,26% merupakan
perempuan
Alasan PT. Kinder Toy memilih Kota Bogor sebagai tempat untuk
melakukan pemasaran dan pendistribusian produk yaitu karena
kedudukan geografis Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten
Bogor serta lokasinya sangat dekat dengan Ibukota Negara, merupakan
potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi
serta menjadi pusat kegiatan nasional untuk industri.
(Sumber :bogorkota.bps.go.id)

2. Demografis
PT. Kinder Toy menargetkan konsumen yang memiliki rentang usia dari
3 tahun sampai 25 tahun yang berjenis kelamin laki-laki dengan ras,
pendidikan, agama, kewarganegaraan, pekerjaan serta dari kalangan
manapun. Pemilihan demografis tersebut dikarenakan umumnya laki-laki
dengan rentang usia 3-25 tahun lebih menyukai mainal mobil-mobilan
atau mainan double cabin. Dengan demikian, akan digunakan data
jumlah penduduk dari 3 kota yaitu DKI Jakarta, Yogyakarta dan Kota
Bogor sebagai acuan untuk mengetahui permintaan produk serta
evaluasi dari proses pemasaran produk mainan.
 DKI Jakarta
Berikut ini merupakan tabel jumlah penduduk di DKI Jakarta
berdasarkan usia dan jenis kelamin :

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Kelompok
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
2018 2019 2020 2018 2019 2020 2018 2019 2020
0-4 461794 453157 341196 444147 435687 319822 905941 888844 661018
5-9 472159 478490 461099 455206 462403 432664 927365 940893 893762

12
10-14 394643 404210 450271 370999 380844 424594 765642 785054 874865
15-19 355617 362525 424040 354567 357569 401788 710184 720094 825828
20-24 372793 362699 417744 411459 393490 400325 784252 756189 818069
25-29 468262 445352 418669 497588 483771 416968 965850 929123 835638
30-34 523215 515860 434102 508986 507359 427007 1032201 1023219 861109
35-39 495643 501470 490160 475638 482121 484197 971281 983591 974357
40-44 429869 439041 458286 412091 422799 455099 841960 861840 913386
45-49 362091 371257 406222 349920 359079 393122 712011 730336 799344
50-54 296955 307256 344192 293992 302979 326379 590947 610235 670571
55-59 230049 239492 261019 236745 246068 265384 466794 485560 526403
60-64 167221 175601 182138 173024 183612 195498 340245 359213 377636
65+ 214379 228911 245643 238577 254708 284460 452956 483619 530102
Jumlah 5244690 5285321 5334781 5222939 5272489 5227307 10467629 10557810 10562088

(Sumber : jakarta.bps.go.id)

Berdasarkan tabel Jumlah penduduk DKI Jakarta berdasarkan


rentang usia, penduduk laki laki sejumlah 5.334.781 jiwa dan
rentang usia 3-25 tahun berjumlah 2.513.019 jiwa. Dari jumlah
tersebut termasuk pasar yang besar sehingga bisa menjadi target
untuk melakukan pemasaran produk. Kota ini termasuk target pasar
yang paling besar.
 DI Yogyakarta
Berikut ini merupakan tabel jumlah penduduk di DI Yogyakarta
berdasarkan usia dan jenis kelamin :

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Provinsi DI Yogyakarta Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Tahun
Sub Elemen
2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin 3.762.167,00 3.802.872,00 3.842.932,00 3.668.719,00
Laki-Laki 1.860.869,00 1.881.478,00 1.901.735,00 1.817.927,00
Perempuan 1.901.298,00 1.921.394,00 1.941.197,00 1.850.792,00
Sex Ratio 97,87 97,92 97,97 98,22
Jumlah Penduduk menurut Komposisi Usia 3.762.167,00 3.802.872,00 3.842.932,00 3.668.719,00
0-14 Tahun 816.353,00 822.447,00 828.296,00 748.757,00
15-64 Tahun 2.594.209,00 2.620.999,00 2.646.038,00 2.523.225,00
di atas 65 Tahun 351.605,00 359.426,00 368.598,00 396.737,00

13
Sex Ratio 97,87 97,92 97,97 98,22
Jumlah Penduduk menurut Kabupaten/Kota 3762167,000 3802872,000 3842932,000 3668719,000
Kabupaten Kulon Progo 421.295,00 425.758,00 430.220,00 436.395,00
Kabupaten Bantul 995.264,00 1.006.692,00 1.018.402,00 985.770,00
Kabupaten Gunungkidul 729.364,00 736.210,00 742.731,00 747.161,00
Kabupaten Sleman 1.193.512,00 1.206.714,00 1.219.640,00 1.125.804,00
Kota Yogyakarta 422.732,00 427.498,00 431.939,00 373.589,00
(Sumber : bappeda.jogjaprov.go.id)
Berdasarkan tabel Jumlah penduduk DI Yogyakarta berdasarkan
rentang usia, penduduk laki laki sejumlah 1.817.927 jiwa dan
rentang usia 3-25 tahun berjumlah 1.635.991 jiwa. Dari jumlah
tersebut termasuk pasar yang besar sehingga bisa menjadi target
untuk melakukan pemasaran produk.
 Kota Bogor
Berikut ini merupakan tabel jumlah penduduk di Kota Bogor
berdasarkan usia dan jenis kelamin :

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Kecamatan Jenis Kelamin/Sex
Sub Districts Laki-laki/Male Perempuan/Female Jumlah/Total

0-4 49,087 46,050 95,137


5-9 46,893 44,166 91,059
10-14 43,715 42,033 85,748
15-19 47,618 48,045 95,663
20-24 51,753 49,732 101,485
25-29 48,521 46,336 94,857
30-34 46,168 43,835 90,003
35-39 44,017 43,259 87,276
40-44 41,515 40,265 81,780
45-49 35,776 34,813 70,589
50-54 30,336 29,554 59,890
55-59 24,052 23,440 47,492
60-64 16,068 14,690 30,758
65-69 10,098 10,468 20,566
70-74 6,382 7,246 13,628
75+ 6,203 8,881 15,084
Jumlah/Total 548,196 532,813 1,081,009

14
(Sumber : bogorkota.bps.go.id)
Berdasarkan tabel Jumlah penduduk Kota Bogor berdasarkan
rentang usia, penduduk laki laki sejumlah 529,240 jiwa dan rentang
usia 3-25 tahun menurut komposisi usia berjumlah 287.587 jiwa.
Dari jumlah tersebut termasuk pasar yang besar sehingga bisa
menjadi target untuk melakukan pemasaran produk.

3. Psikografis
Kondisi psikografi merupakan kelas social yang menggambarkan suatu
daerah, gaya hidup serta personalitas dari suatu penduduk wilayah
tertentu. PT. Kinder Toy sebagai produsen harus memahami sisi
psikografis konsumen. Konsumen memilih suatu barang berdasarkan 3
aspek utama yaitu minat, kegiatan dan opini. Tujuan factor psikografis
ini untuk menganalisis apakah daerah tersebut merupakan penduduk
yang komsumtif atau tidak.
 DKI Jakarta
Berikut ini merupakan Pengeluaran per Kapita Sebulan Makanan
dan Bukan Makanan di Daerah Perkotaan Menurut Kabupaten/Kota
(rupiah) DKI Jakarta:

Tabel 2.5 Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Makanan dan Bukan Makanan DKI Jakarta
Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Makanan dan Bukan Makanan di Daerah
Kabupaten Perkotaan Menurut Kabupaten/Kota (rupiah)
/Kota Makanan Bukan Makanan
2017 2018 2019 2017 2018 2019
Kep.
728261.00 973015.00 726987.41 369996.00 507109.00 395247.13
Seribu
Jakarta
755668.00 838563.00 917711.42 1218576.00 1449679.00 1707577.84
Selatan
Jakarta
799210.00 824251.00 820521.33 988579.00 1165207.00 1138393.28
Timur
Jakarta
725153.00 832740.00 870791.13 1013265.00 1117730.00 1138317.75
Pusat
Jakarta
813451.00 863031.00 886692.55 1360935.00 997112.00 1257929.08
Barat
Jakarta
864715.00 1234152.00 911660.97 1397622.00 2116391.00 1083566.73
Utara
DKI
797828.00 847847.00 877449.00 1199618.00 1191310.00 1278664.00
Jakarta

15
(Sumber : jakarta.bps.go.id)

 DI Yogyakarta
Berikut ini merupakan Pengeluaran per Kapita Sebulan Makanan
dan Bukan Makanan di Daerah Perkotaan Menurut Kabupaten/Kota
(rupiah) DI Yogyakarta :

Tabel 2.6 Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Makanan dan Bukan Makanan Yogyakarta
Kabupaten
Makanan/Food Bukan Makanan/Non Food
/Kota
Regency/M
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
unicipality
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kulon
308,3 330,8 361,9 389,9 424,1 361,8 388,2 358,9 415,6 480,7
Progo
12 99 10 67 92 80 90 96 42 09

Bantul 359,0 405,3 441,2 477,0 521,8 496,3 569,9 583,3 733,6 740,2
47 18 31 59 96 52 24 76 84 07
Gunung
300,9 353,7 423,5 439,1 439,8 240,1 317,3 339,8 401,4 384,0
Kidul
15 69 94 65 57 99 46 52 11 42

Sleman 402,2 510,2 585,2 630,3 625,4 774,8 869,5 929,1 1,029, 1,103,
32 87 92 93 35 50 52 68 315 009

Yogyakarta 441,0 527,5 580,2 658,4 686,4 884,5 937,8 843,2 1,143, 1,059,
74 12 57 68 01 39 91 80 991 169
D.I.
Yogyakart 365,0 434,0 490,2 529,0 546,4 563,5 636,9 649,9 773,6 793,2
a 12 04 49 12 45 91 58 18 49 81
(Sumber : yogyakarta.bps.go.id)

 Kota Bogor
Berikut ini merupakan Pengeluaran per Kapita Sebulan Bukan
Makanan di Daerah Perkotaan Menurut Kabupaten/Kota (rupiah)
Kota Bogor :

Tabel 2.7 Rata-rata Pengeluaran per Kapita Bukan Makanan Kota Bogor

Jenis Barang

150.000 - 200.000 - 300.000 - 500.000 - 750.000 -


Kind of Commodity 1.000.000 +
199.999 299.999 499.999 749.999 999.999

16
Perumahan dan Fasilitas
1 51358 71743 90819 176602 241144 880780
Rumah Tangga
2 Aneka Barang dan Jasa 11461 41218 41249 73975 108308 504755
Pakaian Alas kaki dan
3 7031 6594 9795 17571 22080 66841
Tutup Kepala
Barang-barang tahan
4 496 174 2009 7656 9063 118489
lama
Pajak, Pungutan dan
5 1206 2688 4279 10334 14943 108013
Asuransi
Keperluan Pesta dan
6 - 760 346 1590 2639 26239
Upacara
(Sumber : bogorkota.bps.go.id)

Berdasarkan ketiga tabel rata-rata pengeluaran per kapita diatas,


dapat disimpulkan bahwa masayarakat di ketiga kota tersebut
memiliki gaya hidup konsumtif. Dengan pemilihan lokasi target
pasar di DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Kota Bogor, yang
cenderung memiliki gaya hidup konsumtif dan memiliki kepribadian
atau hobi mengoleksi mainan double cabin, hal ini lah yang menjadi
faktor PT. Kinder Toy dalam memilih target pasar. Masyarakat yang
memiliki gaya hidup konsumtif, dapat membantu PT. Kinder Toy
untuk melancarkan pemasaran produk mainan double cabin. Terlebih
lagi di setiap kota terdapat banyak toko-toko mainan yang dapat
dijadikan sebagai sasaran distributor oleh PT. Kinder Toy
diantaranya yaitu Toys Kingdom Jogja, Toys Kingdom Jakarta,
Atham Toys, Toy City Bogor, dan seagainya.

4. Perilaku
PT Kinder Toy menargetkan konsumen yang memiliki hobi mengoleksi
mainan double cabin, dimana dengan kesenangan konsumen mengoleksi
mainan double cabin akan memberikan dampak penggunaan produk
yang tinggi, seperti menggunakan produk untuk mengikuti event
perlombaan yang berkaitan dengan mainan double cabin. Selain itu, PT.
Kinder Toy menargetkan konsumen yang memiliki tingkat pemakaian
singkat sampai tingkat pemakian lama. PT. Kinder Toy menargetkan
produk mainan double cabin kepada konsumen yang memiliki loyalitas

17
yang tinggi. Karena konsumen dengan loyalitas yang tinggi akan
memilih produk berdasarkan kualitasnya. Oleh karena itu, PT. Kinder
Toy akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan kualitas
produk mainan double cabin.
Tabel 2.8 Aspek Segmenting
Segmentasi Kriteria Target Segmen Customer
Geografis Daerah yang memiliki DKI Jakarta
kepadatan penduduk cukup DI Yogyakarta
tinggi, seperti perkotaan Kota Bogor
dan daerah dengan banyak
perumahan.
Demografis Konsumen dengan rentang Balita, anak-anak sekolah
usia dari 3 tahun sampai 25 dasar, hingga kolektor
tahun, jenis kelamin laki- mainan double cabin dari
laki, dengan ras, kalangan menengah ke
pendidikan, agama, atas.
kewarganegaraan,
pekerjaan, serta dari
kalangan menengah ke
atas.

Psikografis Konsumen dengan hobi Para orangtua yang


mengoleksi mainan dan memiliki balita dan anak-
konsumen dengan gaya anak sekolah dasar, serta
konsumtif yang memiliki kolektor mainan double
pengeluaran untuk cabin di daerah DKI
kebutuhan non-makanan Jakarta, DI Yogyakarta,
lebih besar daripada dan Kota Bogor.
kebutuhan untuk makanan.
Perilaku Konsumen dengan perilaku Balita, anak-anak sekolah
pemakaian produk yang dasar, dan kolektor mainan

18
singkat hingga pemakaian double cabin yang
lama, memiliki hobi memiliki loyalitas tinggi.
mengoleksi mainan dan
memiliki loyalitas tinggi.

B. Analisis Pesaing
Berikut ini merupakan tabel analisis pesaing dari PT. Kinder Toy dengan
perusahaan pesaing :
Tabel 2.9 Analisis Pesaing
Kinder Toy Tomica Matchbox Hot Wheels
Product Diecast double cabin Diecast Minicars Diecast Mini- Diecast mini cars,
produksi asli dari mobilmobil cars, bahan track permainan,
Indonesia, memiliki produksi asli metal, warna bahan metal,
beragam warna, Jepang. beragam. menggunakan
berbahan metal, Berbahan metal warna-warna
dilengkapi dengan dan plastik, cerah, memakai cat
fitur musik, lampu, warna beragam, metalik
shock, aksesoris, memakai cat
serta mesin pull berwarna solid.
back, terdapat baterai
cas untuk mobil,
serta pintu samping
dapat dibuka dengan
menggunakan
remote.
Price Mulai Rp.25.000 Mulai Rp30.000 Mulai Rp 60.000 Mulai Rp 32.000
hingga Rp.180.000 hingga hingga Rp hingga Rp 800.000
Rp.200.000 200.000
Place Di produksi di Di produksi di Di produksi di Di produksi di
Indonesia sehingga Jepang dan Britania Raya Amerika Serikat
tidak melewati Bea biasanya pasar dan biasanya dan biasanya pasar

19
Cukai mereka untuk ke pasar mereka mereka untuk ke
Indonesia harus untuk ke Indonesia harus
melewati Bea Indonesia harus melewati Bea
Cukai terlebih melewati Bea Cukai terlebih
dahulu sebelum Cukai terlebih dahulu sebelum
masuk ke pasar dahulu sebelum masuk ke pasar
Indonesia. masuk ke pasar Indonesia
Indonesia
Promotion Memanfaatkan media Menggunakan Menggunakan Menggunakan
sosial seperti media sosial media sosial stasiun televisi
Instagram, Facebook, dengan dengan untuk
dan sebagainya, menayangkan menayangkan menayangkan
menggunakan e- produk-produk produk-produk demonstrasi
commerce seperti diecast yang diecast yang penggunaan
Shopee, Lazada, mereka jual mereka jual produk Hot
Tokopedia, dsb, serta Wheels,
menggunakan iklan terutama tracktrack
di youtube untuk permainannya
menayangkan diecast
yang dijual
Berdasarkan analisis pesaing diatas, Kinder Toy dengan tiga perusahaan
lainnya yaitu Tomica, Matchbox, dan Hot Wheels memiliki karakteristik
perbandingan yang berbeda. PT. Kinder Toy memiliki keunggulan dengan harga
yang lebih murah daripada perusahaan lainnya, yaitu berkisar di antara
Rp.25.000 hingga Rp.180.000. Begitu juga lokasi PT. Kinder Toy yang berada
di Jakarta Indonesia, sehingga tidak melewati Bea Cukai. Untuk promosi, PT.
Kinder Toy memanfaatkan teknologi informasi dengan menggunakan meda
sosial dan e-commerce serta iklan youtube untuk menayangkan diecast yang
dijual.
2.1.2.2 Targetting
Targeting merupakan sebuah proses evaluasi dan pemilihan beberapa segmen

20
pasar dari hasil segmentasi (Kasali, 1998). Berdasarkan hasil segmentasi, PT. Kinder
Toy memilih segmentasi berdasarkan demografis yaitu konsumen dengan rentang usia
dari 3 tahun sampai 25 tahun baik laki-laki maupun perempuan, dengan ras, pendidikan,
agama, kewarganegaraan, pekerjaan, serta dari kalangan manapun. PT. Kinder Toy
memilih segmen tersebut karena memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan
yang lebih besar, dan mengetahui lifetime value customer.
 DKI Jakarta
Berikut ini merupakan Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi
Persentase Penduduk Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis Kelamin
Penduduk DKI Jakarta.
Tabel 2.10 Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi Persentase Penduduk Kepadatan
Penduduk, Rasio Jenis Kelamin Penduduk DKI Jakarta.
2019
3.1.1 Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi Persentase Penduduk
Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis Kelamin Penduduk Menurut
Kab/Kota Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan
Jumlah Laju Pertumbuhan Kepadatan Rasio Jenis
Persentase
Penduduk Penduduk per Penduduk per Kelamin
Penduduk
(ribu) Tahun km2 Penduduk
Kep
24.3 1.79 0.23 2387 99.8
Seribu
Jakarta
2264.7 1.18 21.44 14675 99.9
Selatan
Jakarta
2937.86 1.09 27.8 16080 101.2
Timur
Jakarta
928.11 0.34 8.75 17719 99.2
Pusat
Jakarta
2589.93 1.6 24.61 20813 101.6
Barat
Jakarta
1812.91 1.22 17.17 12950 97.9
Utara
DKI
10557.81 1.19 100 15900 100.24
Jakarta
(Sumber : Jakarta.bps.go.id)

 DI Yogyakarta
Berikut ini merupakan Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
DI Yogyakarta.
Tabel 2.11 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk DI Yogyakarta.
Jumlah Penduduk menurut
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta
(Jiwa)

21
2018 2019 2020
D.I. Yogyakarta 3802872 3842932 3882288
Kulonprogo 425758 430220 434483
Bantul 1006692 1018402 1029997
Gunungkidul 736210 742731 749274
Sleman 1206714 1219640 1232598
Yogyakarta 427498 431939 435936
(Sumber : yogyakarta.bps.go.id)

Gambar 2.1 Laju Pertumbuhan Penduduk DI Yogyakarta


(Sumber : bappeda.jogjaprov.go.id)
 Kota Bogor
Berikut ini merupakan Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Kota Bogor.
Tabel 2.12 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Bogor
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Bogor
2010, 2016, dan 2017 Population Population and Population Growth Rate According to
District in Bogor City 2010, 2016, and 2017
Jumlah Penduduk
(Orang)/Population (Person) Laju Pertumbuhan
Kecamatan/Subdistrict Penduduk / Population
2010 2016 2017 Growth Rate (%)

010 Bogor Selatan 1.19


182,830 199,248 201,618
020 Bogor Timur 1.23
95,855 104,737 106,029
030 Bogor Utara 1.68
171,863 192,812 196,051
040 Bogor Tengah 0.16

22
102,115 104,982 104,853
050 Bogor Barat 1.51
212,812 236,302 239,860
060 Tanah Sareal 2.51
192,640 226,906 232,598
Jumlah/Total 1.53
958,115 1,064,687 1,081,009
(Sumber : bogorkota.bps.go.id)
Berdasarkan ketiga tabel dari ketiga daerah perkotaan di atas, dapat disimpulkan
bahwa ketiganya memiliki jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk yang
cukup tinggi. Sehingga PT. Kinder Toy menargetkan pasar ke daerah DKI Jakarta, DI
Yogyakarta, dan Kota Bogor. Daerah perkotaan besar memudahkan penjualan dan
distribusi produk double cabin karena daerah-daerah tersebut padat penduduk dan dekat
dengan supplier bahan baku. PT. Kinder Toy memilih segmen kolektor, karena untuk
segmentasi ini biasanya konsumen sangat jeli dalam memilih produk yang cocok untuk
mereka yang mereka nantinya akan dibeli. Oleh karena itu, PT. Kinder Toy
mentargetkan pemasaran produk dengan segmen kolektor.

2.1.2.3 Positioning
Positioning merupakan cara menempatkan produk di tempat yang jelas, berbeda,
dan diinginkan oleh pangsa pasar yang dituju (Kotler & Amstrong, 2008). Pada analisis
imi menggunakan Strategi Marketing Mix yang memiliki empat variabel 4P yaitu
product, price, place, dan promotion. Dimana Strategi Marketing Mix 4P adalah
perangkat pemasaran yang taktis dan dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang
didalamnya terdapat unsur produk, harga, tempat distribusi, dan promosi yang
kemudian dipadukan oleh perusahaan untuk mencapai target market yang diinginkan
(Kotler & Amstrong, 1997). Berikut ini merupakan analisis lengkap mengenai 4P :
 Product
Produk mainan double cabin yang diproduksi oleh PT. Kinder Toy merupakan
produk yang ditujukan pada konsumen yang suka mengoleksi mainan. Untuk
membedakan dengan pesaing, PT. Kinder Toy menawarkan produk double
cabin yang memiliki desain menarik, bahan yang kokoh, berkualitas tinggi, dan
ramah lingkungan serta aman untuk digunakan oleh anak-anak karena sudah
berstandar SNI. PT Kinder Toy sengaja memberikan variasi pada beberapa

23
bagian diecastnya supaya para kolektor bisa lebih puas dengan miniature mobil
yang tampak lebih tangguh dan modern. Tidak hanya itu, produk mainan double
cabin PT. Kinder Toy tidak gampang lecet dan rusak. Sasaran yang dituju
produk ini adalah masyrakat konsumtif di kota besar dengan kalangan anak-anak
hingga dewasa dengan umur sekitar 3-25 tahun. PT. Kinder Toy memproduksi
mainan anak double cabin dengan kualitas yang terjamin sehingga memiliki
image di mata masyarakat bahwa produk-produk dari PT. Kinder Toy adalah
produk yang awet. Produk mainan double cabin dari PT. Kinder Toy dapat
menemani tumbuh kembang anak, hal ini sesuai dengan tagline PT. Kinder Toy
yaitu “Let’s Play, Laugh, and Grow!”
 Price
Produk mainan double cabin yang ditawarkan oleh PT. Kinder Toy memiliki
harga yang tidak menguras kantong sehingga pasar yang dituju yaitu dari
kalangan menengah ke atas atau kolektor. Dalam menentukan harga produk, PT.
Kinder Toy menerapkan strategi penyesuaian harga dengan strategi spesifik
yang digunakan yaitu Segmented Pricing. Dibandingkan dengan pesaing seperti
Tomica, Matchbox, dan Hot Wheels, produk mainan double cabin PT. Kinder
Toy justru yang paling murah, yaitu berkisar diantara Rp.25.000 hingga
Rp.180.000. hal ini dikarenakan proses produksi mainan double cabin PT.
Kinder Toy berada di dalam negeri. Walaupun harganya paling murah, akan
tetapi kualitasnya tidak diragukan lagi.
 Place
PT. Kinder Toy memilih lokasi pemasaran yang dapat menentukan keberhasilan
dalam menggarap target pasar. PT. Kinder Toy memilih tempat yang menarik
bagi konsumen, yakni tempat yang paling strategis, aman dari bencana, serta
memiliki akses yang mudah untuk dilalui oleh konsumen. Salah satu cara untuk
mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan dengan jalan menetukan
saluran distribusi yang akan digunakan. PT. Kinder Toy memilih metode
pendistribusian produk secara langsung dengan bentuk distribusi selling the
procedure’s retail store. Sehingga para konsumen dapat menemukan produk
mainan double cabin PT. Kinder Toy di toko retail mainan, dengan distributor

24
utama tersebar di wilayah DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Kota Bogor. Selain
pendistribusian secara langsung, PT. Kinder Toy juga memiliki website resmi
serta e-commerce seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan sebagainya yang akan
memudahkan para konsumen untuk membeli produk mainan double cabin PT.
Kinder Toy.
 Promotion
Kegiatan promosi bertujuan untuk mengenalkan produk mainan double cabin
PT. Kinder Toy kepada konsumen sekaligus sebagai penunjang kegiatan
pemasaran. Kegiatan promosi dilakukan melalui media cetak dan elektronik.
Promosi melalui media cetak dilakukan dengan menyebarkan pamphlet atau
brosur di pasar maupun di pusat perbelanjaan. Sedangkan promosi melalui
media elektronik melalui media sosial seperti Instagram ads, Facebook ads, dan
Youtube ads, website resmi PT. Kinder Toy, serta e-commerce seperti Shopee,
Lazada, Tokopedia, sebagainya. Selain itu, PT. Kinder Toy juga mengadakan
event seperti lomba dan pameran sebagai media promosi agar dapat
meningkatkan produk kami dan lebih dikenal oleh banyak orang. Tak lupa juga,
PT. Kinder Toy mengadakan promo atau diskon untuk saat produk launching
pertama kali. Hal ini bertujuan untuk menarik minat calon konsumen.
Berikut ini merupkan diagram positioning :

25
Gambar 2.2 Diagram Positioning
Berdasarkan diagram positioning diatas, dapat disimpulkan bahwa produk
mainan double cabin Hot Wheels berada di kuadran I dengan harga yang tinggi mulai
dari Rp.32.000 hingga Rp.800.000, dan memiliki kualitas yang tinggi karena memiliki
desain roda yang detai dan bagus serta bodi mobil yang terbuat dari metal solid
sehingga kokoh dan tidak mudah rusak. Matchbox dan Tomica berada di kuadran II
karena memiliki harga yang tinggi tetapi kualitas rendah. Matchbox memiliki harga
mulai dari Rp.60.000 hingga Rp.200.000, Matchbox memiliki kualitas yang rendah
karena memiliki kesalahan mulai dari roda yang tidak cocok, stiker terbalik, hingga
bagian yang rusak. Tomica memiliki harga mulai dari Rp.30.000 hingga Rp.200.000,
Tomica memiliki kualitas yang rendah karena bodi mobil mainan Tomica tergolong
mudah rusak. Kinder Toy berada di kuadran IV karena memiliki kualitas yang tinggi
dan harga yang murah. Kinder Toy memiliki harga yang lebih murah dibandingkan
dengan yang lainnya yaitu mulai dari Rp.25.000 hingga Rp.180.000, hal ini karena
supplier dan proses produksi mainan double cabin Kinder Toy berada di dalam negeri.
Keunggulan dari Kinder Toy yaitu memiliki kualitas yang tinggi karena bodi mobil
Kinder Toy terbuat dari bahan solid sehingga kokoh dan tidak mudah rusak, memiliki
roda mobil yang detail dan lekukannya pun bermacam-macam, serta memiliki warna
yang terbuat dari metalik sehingga terlihat menarik.

26
2.2 Profil Perusahaan
Berikut ini merupakan profil dari PT. Kinder Toy:
Nama : PT. KINDER TOY
Alamat : Jl. Cidahu N0.7, Kec. Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat
Bentuk Usaha : Perseroan Terbatas/Manufaktur
Jenis Produk : Mainan double cabin
Website : https://Kinder.toy/co.id
Email : Kinder_toy@gmail.com
Telp/Fax : (021)7467786
PT. Kinder Toy merupakan perusahaan yang memproduksi mainan double cabin
untuk anak-anak. Nama PT. KINDER TOY terdiri dari 2 kata yang diambil dari bahasa
Inggris yakni, “Kinder” yang berarti lebih baik dan “Toy” yang berarti mainan.
Perusahaan KINDER TOY adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur
yaitu memproduksi mainan double cabin. Perusahaan ini sendiri berlokasi di Jl. Cidahu
N0.7, Kec. Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.. Perusahaan KINDER TOY didirikan oleh
5 orang yang berlatar belakang pendidikan Teknik Industri Universitas Diponegoro,
yaitu Alfito Fakhri Naufal, Anisa Dwi Yanti, Nasywa Raichaanah, Sri Yenni Simamora,
dan Wika Sulistiani
PT. KINDER TOY sudah berdiri sejak 2011. Perusahaan ini didirikan karena
melihat adanya potensial di industri mainan anak akan semakin meningkat, dan karena
mempunyai fasilitas produksi dan tenaga kerja produksi yang cukup terlatih. Perusahaan
ini juga didirikan untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham, memenuhi
kebutuhan konsumen serta meningkatkan perekonomian Indonesia.
PT. KINDER TOY merupakan perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
karena mempertimbangkan beberapa kelebihan dari PT Perseroan Terbatas (PT)
mempunyai ciri bahwa setiap modalnya terkumpul dari berbagai saham, dan setiap
pemilik akan mempunyai bagian sebesar saham yang dia miliki. Dikarenakan ciri
tersebut akan mudah mendapatkan tambahan modal dalam memperluas usaha, selain itu
manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber modal secara
efisien, dan bidang usaha yang dimiliki luas.
PT. KINDER TOY juga merupakan perusahaan berbentu Perseroan Terbatas

27
(PT) Tertutup, dimana saham-saham tidak dijual terbuka kepada masyarakat umum
tetapi terbatas hanya dapat dimiliki oleh kelompok atau otang terpilih dalam PT.
KINDER TOY. Adapun alasan pemilihan ini ialah karena perusahaan ingin
memisahkan kekayaan perusahaan dengan kekayaan pemilik modal supaya jika terjadi
suatu masalah yang mengancam perusahaan, kekayaan pemilik modal akan tetap aman.
Dengan bentuk PT tertutup pula, modal usaha yang diperoleh berasal dari pihak-pihak
tertentu, sehinggap apabila terjadi pengalihan pemilik perusahaan, hal itu dapat
dilaksanakan dengan proses yang cepat.

2.3 Blueprint Perusahaan


2.3.1 Logo Perusahaan
Berikut ini merupakan logo dan slogan dari PT. KINDER TOY :
A. Logo

Gambar 2.3 Logo Perusahaan

Arti dari logo perusahaan:


a. Nama PT. KINDER TOY terdiri dari 2 kata yang diambil dari bahasa
Inggris yakni, “Kinder” yang berarti lebih baik dan “Toy” yang berarti
mainan. Maka KINDER TOY sendiri dapat diartikan sebagai perusahaan
yang ingin memberikan mainan anak yang lebih baik lagi terutama dari segi
kualitas.
b. Gambar anak laki laki dan perempuan menyimbolkan bahwa perusahaan
kami memproduksi mainan baik untuk anak laki laki dan perempuan, dan
berusaha untuk memproduksi mainan yang berkualitas agar si anak ceria

28
dan tersenyum sama seperti di logo dalam menggunakan mainan hasil
produksi PT. KINDER TOY. Dengan begitu, mainan hasil produksi
perusahaan kami akan menjadi bintang atau paling bercahaya di hati
konsumen sehingga dapat mengungguli pasar industri mainan anak.
c. Terdapat 4 warna yang digunakan pada logo, yakni biru, kuning, hijau,
dan jingga yang dianggap sebagai warna yang menarik dan sesuai dengan
selera target utama pasar yakni anak anak. Adapun pemilihan keempat
warna tersebut, karena memiliki maknanya masing masing. Warna biru
menyimbolkan profesionalisme dan kepercayaan, yang menunjukkan bahwa
perusahaan kami akan bekerja secara professional hingga mendapatkan
kepercayaan dari konsumen. Warna kuning mempunyai makna kehangatan
dan keceriaan, yang menunjukkan harapan perusahaan kami yakni produk
yang dihasilkan dapat memberikan kehangatan dan membuat anak ceria.
Sedangkan warna hijau identik dengan alam, dengan ini perusahaan kami
akan berusaha untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan untuk
menjaga kelestarian alam. Terakhir, warna jingga memberikan kesan yang
hangat, semangat, dan percaya diri. Penggunaan warna jingga menunjukkan
bahwa perusahaan akan selalu bersemangat dan percaya diri dalam
menghasilkan produk yang dapat membuat pelanggan merasakan
kehangatan dan kebahagiaan
d. Tulisan nama Kinder Toy yang dibuat tebal dan tegas untuk menunjukkan
bahwa perusahaan kami akan selalu bertekad kuat untuk memberikan
pelayanan yang terbaik untuk konsumen.
e. Tulisan slogan “Let’s play, laugh and growl” untuk menunjukkan bahwa
kami akan tumbuh bersama anak anak melalui produk kami dengan
memberikan mereka kepuasan melalui produk mainan kami.

B. Slogan
Slogan dari Perusahaan KINDER TOY adalah ”Let’s play, laugh, and
growl”. Makna dari slogan ini adalah bahwa perusahaan akan selalu setia
menemani anak anak melalui produk mainan yang kami produksi dengan
memberikan kualitas mainan yang mampu mereka mainkan serta dapat

29
membuat mereka tertawa dan membantu mereka bertumbuh berkembang
dengan baik dan bahagia. Slogan ini juga menunjukkan bahwa perusahaan
kami berharap bahwa setiap anak mempunyai kesempatan untuk bermain
dan bahagia serta mendapat dampak positif dalam tumbuh kembangnya
dengan menggunakan mainan produksi PT. KINDER TOY.

2.3.2 Visi Misi Perusahaan


Berikut ini merupakan visi dan misi PT. KINDER TOY
 Visi
Menjadi perusahaan mainan double cabin terbaik di Indonesia dengan
menciptakan budaya mainan double cabin pertama yang berpusat pada
pelanggan dan ramah lingkungan dengan inovasi teknologi pada tahun 2026.
 Misi
 Menghasilkan produk yang berkualitas untuk memenuhi kepuasan
pelanggan.
 Menghasilkan produk yang sesuai dengan standarisasi yang berlaku.
 Menerapkan sistem training atau pelatihan terhadap tenaga kerja baru
agar tercipta tenaga kerja yang mandiri, berkompeten dan handal.
 Berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi yang terbarukan
 Menciptakan inovasi dan kreasi baru terhadap produk
2.3.3 Tujuan dan Sasaran Perusahaan
Berikut ini merupakan tujuan dan sasaran PT. KINDER TOY
 Tujuan
 Mampu menguasai segmen pasar PT. KINDER TOY, yakni Mobil
mainan double cabin
 Perusahaan menggunakan strategi marketing yang efektif dan efisien
 Meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan
 Memberikan kepuasan pelanggan
 Membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia.
 Sasaran
 Menguasai pasar dalam kurun waktu 5 tahun

30
 Merancang Strategi Pemasaran untuk meningkatkan pembelian mobil
mainan double cabin
 Meningkatkan penjualan sebesar 20%
 Menghasilkan produk yag sesuai standarisasi ISO 9001 dengan toleransi
cacat produk 5% tiap sekali produksi
 Melakukan perluasan pasar dengan menambah minimal 1 wilayah ditiap
tahunnya

2.3.4 Value dan Belief Perusahaan


Adapun value dari PT. KINDER TOY yaitu :
 Costumer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan)
Pendapat konsumen yang membuat perusahaan mendapat kritik dan saran
dari konsumen sehingga dengan demikian perusahaan dan seluruh tenaga
kerja dari perusahaan akan selalu berusaha untuk memenuhi keinginan
pelanggan, karena pembeli adalah raja.
 Berkomitmen & berintegritas
Perusahaan dan karyawan yang bekerja akan berpegang pada janji dan
komitmen dalam menjalankan bisnisnya supaya menghasilkan produk yang
berkualitas. Nilai nilai intregitas yang harus dimiliki yakni mempunyai
probadi yang jujur dan karakter yang kuat
 Terlatih
Setiap pekerja sebelum memulai tugasnya untuk memulai suatu pekerjaan
selalu diberikan pelatihan untuk meminimalkan kecacatan dalam proses
produksi.
 Konsisten dan Inisiatif
Mengutamakan produk yang mempunyai inovasi baru dalam model
perancangan produk dan design mobil mainan, agar dapat bersaing dan
tidak kalah unggul dari pesaing lainnya serta grafik merancang model dari
produk dan design mobil mainan stabil atau konsisten.
 Pengembangan Terus Menerus
Perusahaan kami mengukur, memantau, menganalisis dan meningkatkan

31
produktivitas, proses, tugas dan diri kita sendiri untuk memuaskan klien dan
stakeholder. Seluruh pihak yang terlibat akan bekerja dengan semangat,
kecerdasan dan dorongan untuk melampaui apa yang sudah dicapai
Adapun belief dari PT. KINDER TOY yaitu :
 Konsumen merupakan hal utama dalam pelasanaan sebuah proses produksi
 Kualitas menentukan image perusahaan di mata pelanggan
 Produk berkualias baik akan mengembangkan keuntungan perusahaan
secara berkala
 Seluruh bagian departemen satu sama lain saling terhubung, sehingga harus
terjalin kerjasama yang baik antar departemen
 Membangun sikap open minded terhadap masalah yang ada maupun yang
akan datang

2.4 Proses Bisnis Perusahaan


Berikut merupakan gambar proses bisnis dari perusahaan PT. Kinder Toy.

32
PROSES BISNIS PT. KINDER TOY

Sales &
HRD RnD Produksi Logistik Supplier Finance IT Konsumer
Marketing

MULAI A B

Evaluasi Evaluasi dan Pembuatan


Riset
Forecasting penentuan Database
Pengembangan Kebutuhan
Karyawan supplier Perusahaan
Pasar

Tidak B Pembayaran
Perancangan
Pembelian Pengadaan Material
agregat dan
Karyawan MRP Material Material
Baru?

Iya A
Online
Penentuan Invoice Pembelian
jumlah Database Invoice Pembelian
Proses Pembelian
kebutuhan Material Offline
Perekrutan Material Penjualan
Desain dan material E-commerce
Perancangan Produk
Database Invoice
Produk Pemesanan Pemesanan
Produk
produk
Alokasi job
description
Invoice
Validasi Pengiriman Pemesanan
Penerimaan Material Produk
Material
Training Pembayaran
produk

Penyimpanan Verifikasi
Produksi Material Pembayaran

Penerimaan
produk
Quality
Control Database
Review
Produk
Tidak Iya
Kualitas Penyimpanan
baik? Produk Jadi Customer Review
Service produk

Pengiriman
Produk SELESAI

Gambar 2.4 Proses Bisnis PT. Kinder Toy


Dari gambar diatas dapat dilihat proses bisnis dari PT. Kinder Toy yang
memiliki tujuh departemen dengan tugas masing-masing . Proses bisnis dimulai dengan
melakukan riset pasar terlebih dahulu dan dilakukan proses rekrutmen untuk karyawan
baru dan melakukan evaluasi pengembangan untuk karyawan lama yang dibawahi
Departemen HRD untuk memenuhi posisi-posisi yang dibutuhkan perusahaan. Lalu
setelah merekrut karyawan, para pelamar yang terpilih akan dialokasikan sesuai posisi
dan pembagian job description nya dan dilanjutkan dengan menyelenggarakan training

33
untuk para karyawan baru maupun lama. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dari
produk, maka dilakukan perancangan prototype produk oleh Departemen Research &
Development (RnD). Setelah mendapatkan rancangan dari produk yang akan dijual
maka dibuat forecasting demand serta perancangan agregat dan MRP oleh Departemen
Produksi dan penjadwalannya. Lalu data dari forecasting dan penjadwalan diberikan
kepada Departemen Logistik untuk dilihat material yang dibutuhkan dan melakukan
pembelian material serta pengadaan material dari supplier hingga material dipesan dan
diterima lalu diteruskan pembayaran kepada Departemen Finance. Material yang telah
dipesan akan disimpan oleh Departemen Logistik di gudang dan akan diteruskan ke
Departemen Produksi untuk masuk ke proses produksi barang. Barang yang sudah jadi
akan di lakukan pengendalian dan pengecekan kualitas yang jika barang terdapat cacat
maka dilakukan produksi kembali dan jika sudah terpenuhi kualitasnya akan disimpan
di gudang produk jadi.
Untuk pembelian produk, perusahaan menyediakan opsi pembelian untuk
konsumer secara online melalui e-commerce dan pembelian secara offline melalui outlet
perusahaan yang ada. Proses penjualan dan pembelian ini ditangani oleh bagian Sales
dan Marketing. Pembelian produk secara online melalui e-commerce perusahaan akan
masuk dalam sistem informasi perusahaan, dimana sistem informasi ini juga sekaligus
menjadi customer service pelanggan kepada perusahaan. Setelah pemesanan produk,
pelanggan akan diminta melakukan pembayaran serta verifikasi pembayaran dan setelah
itu produk dapat didistribusikan kepada pelanggan sesuai pesanan atau diambil secara
langsung.

2.5 Organisasi dan Bisnis Perusahaan


2.5.1 Kompleksitas
Kompleksitas merupakan suatu indikator antarhubungan di dalam suatu proyek,
program atau portofolio yang mempengaruhi cara bagaimana hubungan akan dikelola
dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengelolanya serta banyaknya aktivitas yang ada
pada sub sistem suatu organisasi (Fitriana, 2014). Kompleksitas dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu departementalisasi dan rentang kendali.

34
2.5.1.1 Departementalisasi
Departementalisasi merupakan pengelompokan berbagai macam tugas ke dalam
suatu kelompok tugas yang memiliki kesamaan. Pada PT. Kinder Toy,
departementalisasi termasuk dalam departementalisasi fungsional karena
pengelompokan kegiatan organisasi berdasarkan fungsi- fungsi yang sama untuk
membentuk suatu kesatuan organisasi. Kelebihan dari departementalisasi fungsional ini
yaitu mampu menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- fungsi utama organisasi karena
memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih terkontrol terhadap fungsi- fungsi
organisasi. Pada PT. Kinder Toy ini terbagi atas tujuh departemen yang akan dijelaskan
sebagai berikut.
1) Departemen HRD (Human Research Development)
Departemen HRD (Human Research Development) berperan dalam melakukan
persiapan dan seleksi tenaga kerja, pengembangan dan evaluasi karyawan di
tempat yang baru. Departemen ini juga berfungsi untuk mengembangkan atau
meningkatkan kondisi karyawan atau pekerja baik secara skill pekerjaan maupun
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan untuk para karyawan,
baik di dalam atau ke luar perusahaan Kinder Toy. Departemen ini terbagi
menjadi dua divisi yang dapat meminimalisasi terjadinya tumpang tindih dalam
penyelesaian kerja dari perusahaan Kinder Toy yaitu :
● Divisi HR (Human Research)
Merupakan divisi yang berfokus pada Sumber Daya Manusia (SDM)
perusahaan, dimana memiliki tugas untuk proses rekrutmen karyawan baru,
menjaga kesejahteraan dan motivasi karyawan, serta melakukan training
karyawan.
● Divisi General Affair berperan untuk menyediakan kebutuhan dan
perlengkapan seperti melakukan survei lokasi dan perencanaan strategi bisnis
guna menunjang aktivitas perusahaan.
2) Departemen Produksi
Departemen produksi merupakan bagian dari perusahaan yang berhubungan
langsung dengan proses pembuatan barang dari pengolahan bahan baku sampai

35
menjadi barang jadi. Terdapat dua divisi dalam departemen produksi, yaitu
Production planning dan Quality control.
● Divisi PPIC bertanggung jawab melakukan penjadwalan proses produksi
agar dapat berjalan secara maksimal dari sisi kapasitas yang tersedia dan
menghasilkan produk secara tepat waktu dan tepat jumlah.
● Divisi Quality Control berperan dalam melakukan pengecekan kualitas
produk dan menyingkirkan produk cacat untuk dilakukan perbaikan.
3) Departemen Finance
Departemen Finance memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam bidang
pengelolaan keuangan perusahaan. Bertugas untuk mengelola keuangan
perusahaan, setiap hal terkait keuangan baik itu dalam hal produksi atau
pengeluaran serta pendapatan maka akan menjadi tanggung jawab bagian
keuangan. Departemen Finance terbagi atas 2 divisi yaitu accounting dan Audit.
 Divisi accounting berfungsi untuk mengontrol aliran keuangan perusahaan.
 Divisi Audit yang bertanggungjawab untuk melakukan audit tahunan dan
jadwal pelaksanaan audit secara terperinci.
4) Departemen R &D (Research and Development)
Departemen R&D adalah departemen yang bertanggung jawab dalam
melakukan penelitian dan pengembangan untuk menjembatani aspirasi anggota
himpunan serta melakukan fungsi penilaian kinerja terhadap sumber daya
manusia dalam organisasi (HIMAPPA, 2021). Departemen ini juga sangat
berperan dalam rencana penentuan lokasi dan restrukturisasi perusahaan setelah
berpindah.. Departemen R&D terdiri atas sejumlah divisi yaitu :
 Divisi Riset, yaitu divisi yang bertugas untuk melakukan riset pasar dan
mengetahui kebutuhan serta keinginan konsumen.
 Divisi Pengembangan Produk, yaitu divisi yang bertugas pada proses
pengembangan produk yang akan diproduksi sesuai dengan hasil analisis
dari divisi riset.
5) Departemen Sales & Marketing

36
Departemen Sales & Marketing bertanggung jawab dalam hal yang berkaitan
dengan pemasaran, distribusi dan penjualan produk jadi. Departemen Sales &
Marketing terdiri atas sejumlah divisi yaitu :
 Divisi Marketing bertugas untuk melakukan survei pasar serta mencari tahu
mengenai kebutuhan masyarakat dan permintaan pasar akan produk.
 Divisi Sales bertugas untuk melakukan penjualan serta pemasaran produk
sehingga produk dapat terjual.
6) Departemen Logistik
Departemen logistik bertanggung jawab dalam hal perbelanjaan kebutuhan-
kebutuhan perusahaan, inventory, warehousing, material-handling,
pendistribusian, dan pembelian raw material. Terdapat tiga divisi dalam
departemen logistik yaitu distribution, warehouse, dan purchasing.
 Divisi distribusi memiliki peran untuk mengarahkan, mengkoordinasikan
dan mengendalikan seluruh perencanaan dan implementasi kebijakan dan
strategi distribusi perusahaan.
 Divisi purchasing berfungsi dalam memastikan ketersediaan stok material
dengan fokus kepada management stok yang handal, mengedepankan
kualitas produk dan harga yang kompetitif serta berperan untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan.
 Divisi warehouse berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil produksi dan
juga untuk melakukan inspeksi bahan baku dan barang jadi secara tepat dan
mengatur pengiriman barang kepada pelanggan secara tepat waktu dan
sesuai keinginan pelanggan.

7) Departemen Teknologi dan Informasi


Departemen ini mempunyai tugas di bidang Jaringan Komputerisasi yang
mendukung semua aktifitas pekerjaan pendataan dan programming. Perusahaan
dapat memiliki teknologi informasi yang dapat bersaing dalam industri 4.0
dimana dengan adanya departemen ini, maka kemanan data juga dapat
terpelihara dengan baik sehingga perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan
efisien.

37
 Divisi IT, bertugas untuk mengelola dan memberikan informasi kepada
direktur utama mengenai departemen HRD, menetapkan sistem
informasi yang efektif, dan sebagai pembentuk sistem koordinasi
informasi.
2.5.1.2 Rentang Kendali
Rentang kendali adalah batas jumlah bawahan yang dapat dipimpin dan
dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Rentang kendali penting karena setiap
manajer selalu menghadapi keterbatasan baik waktu, pengetahuan, keamampuan
maupun fokus perhatian. Banyak sedikitnya jumlah bawahan mencerminkan luas
sempitnya rentang kendali (Siswanto, 2003).
Perusahaan Kinder Toy memiliki tujuh departemen, yaitu departemen HRD,
departemen produksi, departemen finance, departemen R&D (Research and
Development), departemen sales & marketing, departemen logistik dan Departemen IT.
Oleh karena itu, rentang kendali dari perusahaan Kinder Toy bersifat melebar, yakni
tiap departemen memiliki manajer dan tiap manajer langsung berkomunikasi dengan
pimpinan utama perusahaan. Rentang kendali relatif melebar apabila pekerjaan bersifat
rutin, operasai stabil, pekerjaan bawahan sejenis, bawahan tidak tergantung satu sama
lain, prosedur runtut dan diformalisasi, pekerjaan tidak membutuhkan pengawasan
tinggi. Kelebihan Rentang Kendali melebar yaitu (Masturina, 2017):
 Tingkatan hirarki yang semakin tinggi cenderung mengurangi kecepatan waktu
penyebaran informasi dari atas ke bawah
 Lebih banyak jumlah tingkatan yang harus dilalui informasi, lebih besar
kemungkinan penyimpangan atau distorsi
 Penambahan tingkatan manajemen juga memakan biaya
 Rentang manajemen yang melebar berarti penggunaan sumber daya manajer secara
efisien

2.5.2 Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan dibagi menjadi dua jenis, yaitu sentralisasi dan
desentralisasi. Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan
terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Dalam perusahaan, sentralisasi akan

38
mengatur bagaimana cara pengambil keputusan dari perusahaan apakah keputusan
berada di tangan manajer atau keputusan berada di tangan anggota perusahaan.
Desentralisasi merupakan pemberian wewenang perencanaan dan pengambilan
keputusan kepada individu atau sub unit organisasi yang lebih rendah. Sistem
desentralisasi diterapkan karena organisasi perusahaan dibagi menjadi beberapa
departemen dan departemen dibagi lagi menjadi divisi- divisi. Kepala departemen
memiliki wewenang untuk mengambil keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
departemennya. Keputusan yang ditentukan oleh kapala departemen didasarkan pada
arahan direktur utama dalam pencapaian tujuan perusahaan (Robbins, 2007).
Sistem pengambilan keputusan pada perusahaan Kinder Toy menganut sistem
desentralisasi, dikarenakan organisasi perusahaan utama dibagi menjadi beberapa divisi,
setiap kepala departemen dapat melakukan pengambilan keputusan terhadap posisi yang
ada di bawahnya dan kepala departemen berperan sebagai penghubung antara direktur
utama dengan kepala divisi serta para staffnya. Kelebihan dari cara pengambilan
keputusan desentralisasi ini yaitu :
 Manajemen tingkat atas dapat memberikan wewenang kepada manajemen
tingkat tengah untuk pemngambilan keputusan yang strategis sehingga
pengambilan keputusan dapat tepat sesuai kondisi permasalahan
 Manajemen tingkat atas dibebaskan dari persoalan sehari-hari sehingga
berkonsentrasi pada strategi perusahaan dan keputusan yang tingkat nya lebih
tinggi

2.5.3 Formalisasi (Job Description dan Job Specification)


Formalisasi mengacu pada suatu tingkat yang terhadapnya pekerjaan di dalam
organisasi itu dibakukan (Bedelan & Zammuto, 1991). Dalam hal ini, dilakukan
formalisasi job description dan job specification. Menurut Siswanto (2003), job
description merupakan rincian pekerjaan tentang informasi menyeluruh tentang
tugas/kewajiban, tanggung jawab, dan kondisi-kondisi yang diperlukan apabila
pekerjaan tersebut dikerjakan. Sedangkan, job specification merupakan keahlian,
pengetahuan, dan kemampuan minimal yang dibutuhkan untuk melaksanakan

39
pekerjaan. Berikut rincian Job Description dan Job Spesification oleh perusahaan
Kinder Toy :
Tabel 2.13 Formalisasi Jabatan
No Departemen Jabatan Job Description Job Spesification
1. Direktur Utama - Membuat rencana - Pendidikan minimal S2
pengembangan dan usaha semua jurusan dengan min.
perusahaan dalam jangka IPK 3.00
pendek & panjang - Pria atau wanita, usia
- Memberikan laporan maksimal 50 tahun.
pertanggungjawaban - Sehat jasmani dan rohani
kepada rapat umum - Pengalaman kerja minimal
pemegang saham 5 tahun pada bidangnya
(RUPS) - Menguasai dasar-dasar ilmu
- Bertanggung jawab administrasi, manajemen,
penuh atas tugasnya komputer, dan pembukuan
untuk kepentingan - Sehat jasmani dan rohani
perseroan - Memiliki Leadership dan
dalammencapai maksud pengelolaan manajemen
dan tujuannya yang baik
- Mengawasi serta - Mampu melaksanakan
mengurus kekayaan fungsi Controlling,
perusahaan Monitoring dan Evaluating
- Menunjuk, mengangkat dengan baik
dan memberhentikan - Mampu dan aktif minimal 3
karyawan bahasa asing
- Menandatangani - Memiliki kemampuan
permintaan pengeluaran analisa dan pemecahan
kas yang jumlahnya masalah yang baik
besar dan sifatnya - Bijaksana, cekatan, dan
penting cermat
- Menetapkan pencapaian - Memiliki pengetahuan dan

40
tujuan untuk jangka keahlian khusus
panjang
- Mengambil keputusan
dan strategi bagi
perusahaan.
2. Departemen Kepala - Mengawasi dan mengontrol - Pendidikan minimal S1 segala
HRD Departemen kinerja karyawan jurusan dengan minimal IPK
HRD (Human - Pengajuan saran perbaikan 3.00
Research untuk penanggung jawab - Pria atau wanita, usia
Development) atasan maksimal 40 tahun
- Menyetujui laporan - Memiliki pengalaman di
bawahan bidangnya minimal 2 tahun
- Mengadakan rapat - Jujur, inovatif, dan kooperatif
koordinasi dan evaluasi - Memiliki kemampuan
- Bertanggung jawab sebagai Leadership dan komunikasi
konsultan masalah yang baik
kebijakan - Menguasai Ms. Office dan
- Bertanggung jawab kepada kemampuan presentasi
direktur utama terhadap - Mampu bekerja dibawah
seluruh kegiatan yang tekanan
dilaksanaan oleh karyawan - Peka terhadap perubahan
- Menetapkan sistem yang - Bertanggung jawab dan
efektif pada HR mempunyai motivasi tinggi
- Mengkoordinasikan segala - Sehat jasmani dan rohani
kegiatan yang berkaitan
dengan karyawan
- Bertanggung jawab
terhadap proses rekrutmen
pegawai baru
Divisi HR - Bertanggung jawab kepada - Pendidikan minimal S1
(Human Kepala Departemen HRD Human Resource Management
Research) - Melakukan proses / Psikologi atau yang relevan
rekrutmen (Interview, - Pria atau wanita, usia

41
pemanggilan kandidat, dan maksimal 30 tahun
lain-lain) - Freshgraduate atau memiliki
- Menghitung jumlah lembur pengalaman bekerja 1 tahun di
karyawan, cuti, klaim bidangnya
kesehatan, absensi - Memiliki keterampilan
- Melakukan proses komunikasi yang baik dan
penggajian karyawan bersedia bekerja di bawah
- Menjaga hubungan dengan tekanan
karyawan lainnya - Memahami proses BPJS
- Memahami aturan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS
Kesehatan dan Kesehatan
Ketenagakerjaan - Dapat mengoperasikan
- Menangani bagian-bagian software HR, seperti HRIS
umum perusahaan atau HRMS
- Dapat bekerjasama dalam tim
dan multitasking
- Kemampuan bahasa yang
diperlukan yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris
Divisi GA - Bertanggung jawab kepada - Pendidikan minimal D3 dari
(General Kepala Departemen HRD segala jurusan
Affair) - Memenuhi semua kebutuhan - Pria atau wanita, usia minimal
operasional pada internal 27 tahun
Perusahaan Kinder Toy - Memiliki pengalaman di
- Menangani proses pengadaan bidang General Affair minimal
seluruh peralatan kebutuhan 2 tahun
kerja, sarana, dan fasilitas - Dapat bekerjasama dalam tim
penunjang sesuai anggaran - Disiplin, konsisten,
- Melakukan analisis bertanggung jawab
kebutuhan anggaran atas
pengadaan dan pemeliharaan
seluruh fasilitas dan sarana
penunjang aktivitas

42
perusahaan
- Memonitoring aset dan stok
barang keperluan perusahaan
- Melakukan pengecekan rutin
terhadap fasilitas dan sarana
penunjang di Perusahaan
Kinder Toy
3. Departemen Kepala - Melakukan pengelolaan - Pendidikan minimal S1
Produksi Departement raw material yang jurusan Teknik Industri atau
Produksi digunakan untuk membuat Mesin dengan IPK minimal
produk 3,00
- Mengawasi kinerja tiap unit - Pria atau wanita, usia 35-45
produksi tahun
- Mengadakan rapat evaluasi - Pengalaman kerja minimal 5
terhadap kepala divisi tahun di bidang produksi
- Menyetujui atau menolak - Mampu mengelola proses
konsep atau teknis kerja produksi, K3, dan SDM
yang diajukan kepala divisi dengan baik
- Mengajukan usulan - Mempunyai kemampuan
perbaikan kepada Manajerial dan strong
penanggung jawab atasan leadership
- Mengusulkan adanya - Mengerti Sistem Manajemen
penyelenggaraan rapat Mutu ISO 9001:2008
koordinasi antar divisi - Dapat menggunakan komputer
- Melaksanakan rapat minimal Microsoft Office
koordinasi eksternal dengan - Sehat jasmani dan rohani
pihak-pihak terkait - Memahami Bahasa Inggris
- Memberikan peringatan - Memahami proses manufaktur
kepada karyawan yang suatu produk
melanggar ketentuan di
lingkungan kerjanya dan
memberikan penilaian
kinerja bawahan sesuai

43
dengan peraturan yang
berlaku
Divisi PPIC - Bertanggung jawab kepada - Pendidikan minimal D3/S1
Kepala Departemen jurusan Teknik dan Ekonomi
- Melakukan peramalan manajemen
permintaan pasar - Pria atau wanita, usia
(forecasting) maksimal 28 tahun
- Melakukan perencanaan - Memahami manajemen proses
mengenai tingkat produksi produksi
- Menyiapkan dan mengatur - Komunikatif dan mampu
pengadaan inventori atau bekerja individu maupun
bahan yang di butuhkan kelompok
untuk proses produksi - Dapat bekerja sama dalam tim
- Memberi usulan metode - Inovatif, jujur, koperatif
peramalan efektif yang
digunakan
- Mengusulkan kapan harus
melakukan pemesanan raw
material
- Mengontrol alur proses di
dalam produksi sesuai
schedule
Divisi Quality - Melakukan inspeksi - Minimal S1 teknik industri
Control terhadap raw material dari - Minimal pengalaman kerja 1
supplier tahun
- Melakukan inspeksi finish - Usia: Maks 25 Tahun
product - inovatif, jujur, koperatif
4. Departemen Kepala - Membuat laporan keuangan - Lulus S1 Jurusan Akuntansi
Finansial Departement tahunan perusahaan dan Ekonomi
Finansial - Merincikan anggaran gaji - Pria atau wanita, usia
pegawai maksimal 35 tahun
- Bertanggung jawab dalam - Bertanggung jawab dan
setiap pembukuan keuangan mempunyai motivasi tinggi

44
dan administrasi perusahaan - Memilki jiwa kepemimpinan
- Mengambil keputusan dan yang baik
mengkoordinasikan dalam - Dapat berkomunikasi dengan
batas departemen keuangan baik
serta memeriksa keuangan - Memiliki pengetahuan dan
dari Perusahaan wawasan yang luas
- Memberikan evaluasi kinerja - Mengetahui dan memahami
bawahan sesuai dengan ilmu keuangan dan akuntansi
peraturan yang berlaku serta implementasinya
- Mengelola pengeluaran dan - Memahami dunia keuangan,
pemasukan perusahaan pendanaan dan investasi
- Memiliki hak untuk meminta - Mengetahui hukum dan
fasilitas kepada perusahaan kebijakan umum yang
sebagai penunjang kerja berkaitan dengan ekonomi
- Dapat dipercaya dan menjaga
rahasia perusahaan
- Memiliki integritas
- Sehat jasmani dan rohani
Divisi - Menjalankan tugas - Pendidikan minimal S2
Accounting wewenang manager jurusan Ekonomi atau
keuangan dalam suatu Akuntansi dengan IPK min
perusahaan 3,00
- Melaporkan hasil kerja - Pria atau wanita, usia
- Merencanakan program, maksimal 40 tahun
strategi dan kebijaksanaan - Memilki jiwa kepemimpinan
dalam kegiatan keuangan yang baik
- Merencanakan dan - Dapat berkomunikasi dengan
mengendalikan pembelanjaan baik
dan kekayaan perusahaan - Memiliki pengetahuan dan
- Memiliki hak untuk meminta wawasan yang luas
fasilitas kepada perusahaan - Mengetahui dan memahami
sebagai penunjang kerja ilmu keuangan dan akuntansi
- Menetapkan kebijakan yang serta implementasinya

45
berhubungan dengan - Memahami dunia keuangan,
keuangan dan administrasi pendanaan dan investasi
perusahaan - Mengetahui hukum dan
kebijakan umum yang
berkaitan dengan ekonomi
- Dapat dipercaya dan menjaga
rahasia perusahaan
- Memiliki integritas
- Sehat jasmani dan rohani
Divisi Audit - Membuat laporan tentang - Pendidikan minimal S1
administrasi perusahaan jurusan akuntasi
- Mengatur segala kegiatan - Pria atau wanita, usia
yang berhubungan dengan maksimal 30 tahun
administrasi perusahaan - Komunikatif, menarik, ulet,
- Membantu accounting dan cekatan
dalam pengolahan gaji - Menguasai Ms. Office dan
pegawai kemampuan presentasi
- Bertanggung jawab dan
mempunyai motivasi tinggi
- Dapat bekerja secara
mandiri atau dalam team
5. Departemen Kepala - Bertanggung jawab penuh - Pendidikan minimal S1 semua
Research & Departemen R terhadap masing-masing jurusan, dengan IPK min. 3.00
Design &D divisi dalam departemen - Pria atau wanita, usia
R&D maksimal 40 tahun
- Melaporkan hasil kinerja - Pendidikan minimal S1 semua
bidang dan kegiatan- jurusan, dengan IPK min. 3.00
kegiatan departemen - Pengalaman kerja minimal 2
kepada direktur utama tahun di bidangnya
selama periode tertentu - Memahami ISO
- Mengatur setiap divisi - Terbiasa melakukan riset
dalam R&D dengan - Sehat jasmani dan rohani

46
pembentukan SOP dan - Tidak menderita buta warna
peraturan departemen - Mempunyai leadership skill
- Mengambil segala yang baik
keputusan perihal yang
terjadi didalam departemen
- Menentukan kebutuhan
pengembangan perusahaan
dan karyawan
- Bertanggung jawab
mengelola pengembangan
- Bertanggung jawab dalam
inovasi produk yang
diajukan
Divisi Riset - Bertanggung jawab kepada - Pendidikan minimal D3/S1
Kepala Departemen R & D jurusan Teknik (Industri),
- Melakukan observasi dan Teknik (Mechatronik
penelitian segala sesuatu /Elektromekanikal), Teknik
yang berhubungan dengan (Mekanikal) atau relevan
kebutuhan konsumen - Pria atau wanita, usia
- Melaporkan hasil kerja maksimal 30 tahun
penelitian kepada Kepala - Pengalaman kerja minimal 1
Departemen R & D tahun di bidang R&D dan
- Mewujudkan keberhasilan Engineering di perusahaan
departemen R&D manufaktur
- Mampu bekerja di bawah
tekanan
- Sudah terbiasa melakukan
riset
- Kemampuan yang harus
dimiliki : Problem solving,
inisiatif, analytical, teliti
- Mampu berkomunikasi dengan
bahasa Inggris

47
- Mampu berkerja sama dalam
tim
Divisi - Bertanggung jawab atas - Pendidikan minimal D3/S1
Pengembangan inovasi baru setiap jurusan Teknik dengan IPK
Produk tahunnya min. 3.00
- Melakukan pengembangan - Pria atau wanita, usia
produk sesuai dengan hasil maksimal 30 tahun
analisis kebutuhan - Pengalaman kerja minimal 1
konsumen tahun di bidang R&D
- Melaporkan hasil kerja - Mampu bekerja di bawah
penelitian kepada Kepala tekanan
Departemen R & D - Memiliki inovasi dan
- Mewujudkan keberhasilan kreativitas yang tinggi
departemen R&D - Mampu berkomunikasi dengan
bahasa Inggris
- Memiliki kemampuan
software untuk desain dan
pengembangan produk
- Mampu berkerja sama dalam
tim
6. Departemen Kepala - Mengawasi kinerja setiap - Pendidikan minimal S1 semua
Sales & Departemen divisi jurusan
Marketing Sales & - Mengatur kegiatan promosi - Usia maksimum 45 tahun
Marketing dan penjualan produk - Jenis kelamin laki-laki
- Menentukan strategi dan maupun perempuan
teknik promosi dan - Pengalaman kerja minimal 3-5
penjualan tahun dibidangnya
- Mengevaluasi dan - Lancar dalam public speaking
menyetujui laporan menggunakan Bahasa Inggris
penjualan dan pemasaran - Menguasai Ms. Office dan
- Melakukan kerja sama kemampuan presentasi
dengan distributor dan - Sehat jasmani dan rohani
retailer mainan di seluruh - Mampu berkomunikasi dengan

48
Indonesia baik
- Berjiwa kreatif, menyukai
tantangan dan memiliki
motivasi yang tinggi
- Berpenampilan menarik
Divisi Sales - Bertanggung jawab kepada - Pendidikan minimal D3 segala
Kepala Departemen Sales jurusan
& Marketing - Pria atau wanita usia maksimal
- Melakukan penjualan 28 tahun
produk - Dapat mengoprasikan
- Koordinasi dengan divisi komputer 4
marketing - Mampu bekerja dalam tim
- Melaporkan hasil penjualan maupun mandiri
- Mengawasi kegiatan - Pekerja keras, Komunikatif
penjualan pada retailer dan Berkepribadian sopan
- Menganalisis hasil
penjualan
Divisi - Membuat slogan dan iklan - Pendidikan minimal D3
Marketing - Pembuatan catalog produk Manajemen atau relevan
- Bertanggung jawab kepada - Pria, atau wanita, usia
Kepala Departemen Sales maksimal 28 tahun
& Marketing - Dapat mengoprasikan
- Menentukan pihak periklan komputer
untuk bekerjasama - Mampu bekerja dalam tim
- Merancang strategi - Komunikatif dan pekerja keras
pemasaran - Memiliki kemampuan
- Menyampaikan nilai marketing yang baik
produk kepada konsumen - Berkepribadian sopan dan
jujur
7. Departemen Kepala - Melakukan pemesanan raw - Pendidikan minimal sarjana
Logistik Departemen material S1 Teknik Industri atau
Logistik - Melakukan pembelian dan manajemen
penyimpanan raw material - Pria, usia maksimal 45 tahun

49
- Membuat pembukuan - Mempunyai pengalaman kerja
keluar masuknya raw di bidang logistik minimal 4
material tahun
- Mengendalikan semua - Bertanggung jawab dan
proses logistik perusahaan mempunyai motivasi tinggi
- Mengontrol keluar - Dapat bekerja secara mandiri
masuknya raw material atau dalam kelompok
- Mengatur penempatan raw - Memahami manajemen
material logistik, distribusi, dan
- Memberi arahan kerja pemasaran
kepada divisi – divisi yang - Dapat berkomunikasi dengan
ada baik, di utamakan bisa bahasa
- Memberikan solusi Inggris
terhadap masalah yang - Pekerja keras dan punya
berkaitan dengan motivasi untuk berkembang
purchasing, warehousing - Punya integrasi dan dapat di
dan distribusi. percaya
- Sehat jasmani dan rohani
- Mempunyai pengetahuan
(management knowledge) dan
punya Leadership
Divisi - Menentukan cara-cara yang - Pendidikan minimal D3
distribusi akan digunakan untuk jurusan Teknik
mendistribusikan barang - Pria atau wanita, usia
dan besaran biayanya maksimal 25 tahun
- Melakukan riset daerah - Pengalaman kerja minimal 1
pemasaran tahun di bagian distribusi
- Melakukan kerjasama - Mampu mengoperasikan
dengan pihak ketiga untuk komputer dengan baik
mendistribusikan atau - Jujur, ulet, teliti, dan mau
menerima barang di daerah belajar
pemasaran - Memilki kemampuan
- Bertanggungjawab dalam berkomunikasi yang baik

50
kecepatan dan ketepatan
supply bisa sampai ke
tempat tujuan sesuai
dengan permintaan
Divisi - Bertanggung jawab kepada - Pria atau wanita, usia 23-30
purchasing Kepala Departemen tahun 2. Pendidikan minimal
Produksi D3 semua jurusan
- Mencari dan menjaga - Memiliki pengalaman sebagai
hubungan baik dengan Procurement min. 2 tahun
suplier yang sudah ada - Memiliki kemampuan
maupun potensial suplier komunikasi dan negosiasi
baik untuk barang yang baik
- Melihat situasi pasar dalam - Teliti, jujur, dapat dipercaya,
memiih suplier alternatif dan bertanggung jawab
- Menerima pasokan raw - Tidak buta warna (boleh
material dari supplier berkacamata)
- Berkoordinasi dengan staff - Menguasai Ms. Office
lain untuk pencatatan terutama Ms. Excel
material
- Mengurus pembelian
inventaris perusahaan
- Mencatat transaksi
pembelian komponen
Divizi - Bertanggung jawab kepada - Pendidikan minimal
warehouse Kepala Departemen SMU/SMK/Sederajat
Produksi - Pria atau wanita, usia
- Melakukan kerja maksimal 30 tahun
penjadwalan produk yang - Mampu berkomunikasi dengan
akan didistribusikan agar baik
lebih efisien - Memiliki jiwa yang Jujur dan
- Menjalankan pembagian rasa tanggung jawab yang
kerja yang baik sehingga tinggi
terkontrol kinerja dengan - Dapat bekerja sama dalam

51
staff lain Tim ataupun Individu
- Memeriksa barang-barang - Memahami pengelolaan stok
di gudang barang, penataan gudang,
- Mengecek perlengkapan pengiriman, dan penerimaan
gudang barang
- Melakukan inspeksi barang - Memiliki pengalaman minimal
secara tepat pada saat 1 tahun di bagian gudang
adanya penerimaan
- Bertanggungjawab terhadap
tempat penyimpanan hasil
produksi
- Membuat laporan terhadap
kinerja operator tersebut
dalam penyimpanan raw
material
8. Departemen Kepala - Menjalankan sistem - Lulus minimal D3 jurusan
Teknologi Departemen informasi perusahaan komputer dan sistem
dan Teknologi secara keseluruhan informasi
Informasi dan Informasi berdasarkan kebutuhan - Pria atau wanita, usia
informasi perusahaan maksimal 30 tahun
- Memberikan laporan - Komunikatif, menarik, ulet
pekerjaan - Memiliki kemampuan
- Meminta inputan data presentasi di bidang
dari tiap departemen. teknologi
- Memberikan informasi - Bertanggung jawab dan
dan membuat laporan mempunyai motivasi tinggi
pekerja terkait teknologi - Dapat bekerja secara
- Menentukan sistem mandiri atau dalam team
informasi bagi seluruh
jaringan infomasi
perusahaan
Divisi IT - Dapat mengelola dan - Pendidikan : Minimal Strata

52
memberikan informasi 1 (S-1)
kepada direktur utama - Pria atau wanita, usia
- Menetapkan sistem yang minimal 27 tahun
efektif pada HR. - Memiliki jiwa
- Mengkoordinasikan kepemimpinan
segala kegiatan yang - Memiliki kemampuan
berkaitan dengan berkomunikasi yang baik
karyawan - Mampu bekerja dibawah
tekanan.
- Peka terhadap perubahan.

2.5.4 Struktur Organisasi


2.5.4.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah cara untuk menunjukkan bagaimana tugas pekerjaan
secara formal dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. (how job tasks
are formally dividend, grouped, and coordinated) (Robbins, 2014). Terdapat 6 jenis
struktur organisasi, yaitu struktur organisasi fungsional, lini, lini dan staff, lini dan
fungsional, matrix, dan komite/tim khusus.
Dalam menjalankan perusahaannya, PT. Kinder Toy memerlukan suatu struktur
organisasi yang tepat, sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditentukan
bersama. Proses bisnis PT. Kinder Toy membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan
yang sama dan melaksanakan tugas-tugas serupa, dimana dikelompokkan bersama
menjadi sejumlah unit kerja. Dalam memantau kinerja para tenaga kerjanya, dibutuhkan
seorang penanggung jawab yang memimpin satuan di bawahnya dalam suatu bidang
pekerjaan. Dari kebutuhan tersebut, PT. Kinder Toy akan menggunakan struktur
organisasi fungsional, dimana kepala departemen tidak hanya bertanggung jawab pada
satu atasan dan mereka memiliki otoritas terhadap setiap departemennya, yaitu berhak
untuk memerintahkan dan membuat keputusan terhadap staff – staff dalam departemen
terkait. Dari penentuan struktur organisasi tersebut, maka berikut merupakan gambaran
dari struktur organisasi PT. Kinder Toy.

53
Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. Kinder Toy

Berdasarkan bagan struktur organisasi tersebut, PT Kinder Toy dimpimpin oleh


satu direktur utama, yang membawahi 7 departemen yaitu departemen R&D, HRD,
Produksi, Logistik, Sales & Marketing, IT, dan Finance. Pada setiap departemen,
terdapat pembagian divisi dan di dalam setiap divisi terdapat staff. Seluruh staff dalam
tiap departemen akan dipimpin oleh seorang kepala departemen.
Penetapan struktur organisasi fungsional pada PT. Kinder Toy
mempertimbangkan sejumlah faktor diantaranya kelebihan dan kelemahan dari struktur
tersebut. Kelebihan dari struktur organisasi ini yaitu dari segi sumber daya manusia
yang lebih efisien, dan tiap pekerja dapat mendapatkan tugas dan dikelompokkan
berdasarkan skill yang dimiliki, sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama
biasanya juga cukup tinggi. Strtuktur organisasi ini juga memiliki kelemahan yaitu
terdapat kemungkinan sejumlah pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri,
sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan. Namun, hal tersebut bisa
diatasi dengan adanya kontrol dan komunikasi yang baik oleh tiap penanggung jawab
departemen.
Setiap perusahaan memiliki elemen-elemen yang mendasari penyusunan struktur
organisasi. Berikut ini merupakan 5 elemen dasar yang terdapat pada PT. Kinder Toy :
1. The Operating Core
Kelompok tenaga kerja yang termasuk ke dalam The Operating Core adalah
pegawai, buruh atau operator yang melaksanakan pekerjaan dasar
operasional produk dalam setiap unit. Pada struktur organisasi PT. Kinder
Toy, kelompok tenaga kerja yang termasuk dalam bagian ini adalah
departemen produksi, dan departemen logistik, yang terdiri dari kepala
bagian dan staff PPIC, Quality Control, Purchasing, Warehouse dan

54
Distribusi.
2. The Strategic Apex
Bagian yang termasuk kedalam The Strategic Apex terdiri atas manajer
tingkat puncak. Dalam struktur organisasi PT. Kinder Toy yang termasuk
dalam unit ini adalah direktur utama yang berperan sebagai pengambil
keputusan atau kebijakan.
3. The Middle Line
Pada The Middle Line, tenaga kerja yang termasuk ke dalam unit ini adalah
sejumlah manajer yang bertanggung jawab memimpin tiap departemen
sebagai perantara manajer tingkat atas dengan kepala bagian dan staffnya.
Pada struktur organisasi PT. Kinder Toy yang termasuk unit ini adalah
kepala departemen R&D, Produksi, Logistik, HRD, Sales & Marketing,
Teknologi Informasi, dan Finance.
4. The Technostructure
Dalam elemen The Technostructure kelompok tenaga kerja yang termasuk
ke dalam unit ini adalah seluruh pihak yang bertanggung jawab terhadap
bentuk standardisasi dalam perusahaan. Pada PT. Kinder Toy yang
termasuk unit ini yaitu konsultan perusahaan dan staff R & D.
5. The Support Staff
Pada The Support Staff tenaga kerja yang termasuk adalah pihak-pihak yang
memberi jasa pendukung secara tidak langsung terhadap proses produksi,
misalnya staff Research & Development, staff recruitment dan training,
staff finance, staff sales & marketing, staff departemen IT, staff
administrasi, sopir, satpam, resepsionis, dan pekerja kebersihan.
2.5.4.2 Desain Organisasi
Desain organisasi merupakan sebuah proses memilih dan mengelola aspek-
aspek struktural dan kultural yang dilakukan oleh para manajer, sehingga organisasi
mampu mengontrol kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
bersama (Nurhasanah, 2005). Terdapat sejumlah struktur organisasi yang dapat
digunakan oleh suatu perusahaan, seperti desain struktur sederhana, birokrasi mesin,
birokrasi profesional, divisional, dan adhocracy (Mintzberg, 1993).

55
Dalam menjalankan proses bisnisnya, maka sangat penting bagi suatu
perusahaan untuk menentukan desain organisasi yang akan digunakan. Desain
organisasi pada PT. Kinder Toy adalah perpaduan antara desain organisasi birokrasi
profesional, dimana didalamnya juga mengaplikasikan desain organisasi birokrasi
mesin. Hal tersebut dikarenakan desain organisasi birokrasi profesional pada
perusahaan membutuhkan sejumlah spesialis yang sangat terlatih pada elemen
operating core. Kesulitan yang tinggi dalam memahami hubungan profesional antara
atasan dan bawahan dalam prosedur pengerjaan produksi menjadi penyebab
diterapkannya desain organisasi yang demikian. Berikt merupakan gambaran desain
organisasi birokrasi profesional dan mesin.

(a) (b)
Gambar 2.6 Desain Organisasi Birokrasi (a) Mesin; (b) Profesional
PT. Kinder Toy memiliki satu jenis produk yaitu mainan anak double cabin
yang diproduksi secara massal. Hal tersebut sangat sesuai dengan penerapan desain
organisasi birokrasi mesin, dimana ditujukan pada perusahaan dengan kegiatan yang
distandarisasi dan dilakukan berulang-ulang. Formalisasi dalam desain ini juga penting
untuk mengevaluasi kinerja para karyawan oleh pemimpin departemen, dimana bagi
pekerja yang memiliki kinerja bagus akan diberikan reward dan pekerja yang memiliki
performa kurang akan diberikan peringatan atau hukuman. Selanjutnya, PT. Kinder Toy
juga menerapkan desain profesional, agar dalam pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara desentralisasi untuk mempermudah dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Selain itu, pekerja juga diberikan tugas yang terspesialisasi
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga perusahaan bisa lebih efisien dan
produktif. Penerapan gabungan desain organisasi ini disebabkan prosedur dalam

56
pekerjaan dasar produksi memiliki tingkat kesulitan yang tinggi untuk dipelajari serta
adanya hubungan yang professional antara atasan dengan bawahan.

2.5.5 Alur Rekrutmen


Proses rekrutmen adalah kegiatan mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar
mau melamar lowongan pekerjaan yang masih kosong di perusahaan. “Mencari” yaitu
menetapkan sumber-sumber tenaga kerja yang akan ditarik. “Mempengaruhi” adalah
menetapkan cara-cara penarikannya, seperti melalui iklan pada media massa dan atau
melalui para karyawan yang telah ada (Hasibuan, 2011). Dalam proses rencana
perpindahan perusahaan, PT. Kinder Toy diperkirakan akan membutuhkan sejumlah
tenaga kerja baru, maka diperlukan proses rekrutmen. Proses perekrutan tambahan
tenaga kerja, PT. Kinder Toy menjalankan suatu alur perekrutan. Berikut ini merupakan
bagan alur rekrutmen tenaga kerja:

Gambar 2.7 Alur Rekrutmen PT. Kinder Toy

57
1. Perencanaan Strategi
Di dalam perencanaan strategi ini, departemen HRD bertanggung jawab
didalam pendataan terhadap beberapa posisi yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Departemen HRD dengan pertimbangan kepala departemen
yang lainnya akan mendata kebutuhan dalam tiap departemen dan
menyususn strategi mengenai kriteria seperti apa yang akan dicari dalam
perekrutan, bagaimana proses perekrutan serta keperluan-keperluan lain.
2. Pembukaan Lowongan Pekerjaan
Setelah dilakukan perencanaan strategi perekrutan tenaga kerja baru, maka
proses selanjutnya adalah pelaksanaan awal dari perekrutan yaitu
penyebaran informasi pembukaan lowongan pekerjaan. Pada tahapan ini
departemen HRD bisa bekerjasama dengan departemen R&D untuk
menentukan strategi yang tepat dalam menyebarkan informasi, sehingga
mendapatkan calon peserta wawancara yang unggul. Proses penyebaran
informasi ini bisa melalui kegiatan job fair atau kegiatan lain yang relevan.
Selain itu, dapat juga dilakukan perekrutan dengan sasaran lulusan
perguruan tinggi (fresh graduate) atau melalui advertising, employment
agencies dan beberapa cara lainnya, seperti pemasangan iklan di surat kabar
ataupun media lain. Dalam desain iklan lowongan kerja, diupayakan
memberikan informasi yang jelas mengenai syarat yang harus dimiliki oleh
calon pelamar dan tugas apa saja yang akan dilakukan jika diterima. Hal ini
penting untuk dilakukan agar perusahaan tidak membuang waktu sia-sia
karena banyaknya pelamar yang tidak sesuai dengan kualifikasi perusahaan.
3. Proses Seleksi Calon Tenaga Kerja
Setelah mendapatkan calon peserta yang mendaftar pada lowongan
pekerjaan, maka tahapan selanjutnya adalah proses seleksi. Proses seleksi
peserta akan melibatkan beberapa tahap seperti seleksi berkas, tes psikologi,
tes wawancara dan tes kesehatan. Dalam hal ini pada setiap tingkatan proses
seleksi, akan dilakukan penyisihan terhadap pelamar yang tidak memenuhi
standar tes. Proses seleski ini, akan memakan waktu yang tidak singkat
karena diperlukan sejumlah pertimbangan, seperti apakah tenaga kerja yang

58
bersangkutan memenuhi persyaratan job specification yang telah ditetapkan
perusahaan.
a. Proses Seleksi Berkas/Administrasi
Setelah berkas dari calon tenaga kerja terkumpul, bagian HRD akan
melakukan kualifikasi terhadap data calon tenaga kerja yang mendaftar.
Tenaga kerja dengan level bawah-menengah, proses kualifikasi bisa
dilakukan staff HRD sendiri. Untuk level menengah-atas, harus
dilakukan oleh Kepala bagian HRD dan pertimbangan dari pimpinan
departemen yang bersangkutan.
b. Seleksi Tertulis
Peserta yang lolos seleksi berkas maka dapat mengikuti tes tertulis.
Seleksi tertulis yang umumnya dilakukan adalah test psikologi, test
analisis pemecahan masalah, maupun test bahasa inggris untuk jabatan
level kepala bagian tertentu.
c. Medical Check Up
Tahapan medical checkup adalah tahapan ketiga dari rangkaian seleksi
karyawan. Beberapa pelamar yang lolos ke tahap ini, diberikan uji
medis guna mengetahui kondisi fisik pelamar. Tahap ini dilakukan guna
mempertimbangkan keadaan kesehatan pekerja yang sehat, sehingga
bekerja dengan sebaik mungkin.
d. Wawancara/ Interview
Proses terakhir dilanjutkan dengan proses wawancara yang dilakukukan
oleh HRD. Untuk level kepala bagian atau staff keatas dilakukan
wawancara bersama oleh Kepala bagian HRD dan pimpinan
departemen yang memerlukan.
e. Pengumuman seleksi
Apabila rangkaian tahap seleksi sudah disetujui bersama, maka HRD
akan mengeluarkan pengumuman hasil calon tenaga kerja yang lolos
seleksi dengan pengumuman baik melalui media elektronik dengan
telepon langsung atau mengirimkan surat panggilan kerja secara
langsung maupun melalui email.

59
4. Penawaran Kerja
Penawaran dilakukan terhadap sekumpulan orang yang telah berhasil lolos
seleksi sampai tahap akhir yang kemudian akan dikumpulkan dan diberi
penjelasan mengenai job description secara detail dan kondisi lingkungan
kerja serta melakukan penawaran gaji ataupun intensif lainnya. Setelah
semua disetujui maka tenaga kerja wajib menandatangani kontrak
kesepakatan kerja.
5. Training Tenaga Kerja
Training diperlukan untuk memastikan bahwa tenaga kerja mampu
melakukan pekerjaan yang akan ditugaskan kepadanya dan menghindari
semaksimal mungkin kesalahan-kesalahan dalam menjalankan tugasnya
demi meningkatkan produktivitas dalam pekerjaannya. Hal tersebut guna
membantu tenaga kerja dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja dan
tugas yang akan dilakukan. Dari hasil training, HRD akan membuat
Riwayat Pelatihan Tenaga kerja, dimana biasanya dilakukan pada 3 bulan
awal setelah bekerja.
6. Mulai Bekerja
Setelah semua rangkaian rekrutmen karyawan terlewati, maka karyawan
tersebut dinyatakan untuk siap bekerja di dalam perusahaan.

2.5.6 Jumlah Tenaga Kerja Tidak Langsung


Setelah menjalankan proses rekrutmen, maka perlu dilakukan pendataan kembali
jumlah tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja adalah tenaga yang bekerja di dalam
maupun luar hubungan kerja dengan alat produksi utama dalam proses produksi baik
fisik maupun pikiran (Hamzah, 2014). Tenaga kerja tidak langsung merupakan tenaga
kerja yang secara tidak langsung terlibat dalam proses produksi suatu produk (Ahmad,
2012). Berikut ini merupakan pengalokasian jumlah tenaga kerja tidak langsung PT.
Kinder Toy pada produksi mainan anak double cabin sebagai perusahaan yang bergerak
dibidang manufaktur:
Tabel 2.14 Jumlah Tenaga Kerja Tidak Langsung
No Jabatan Jumlah Karyawan
1 Direktur Utama 1

60
Kepala Departemen 1
2 Departemen HRD Staff Human Resources 1
Staff General Affair 1
Kepala Departemen 1
3 Departemen Produksi Staff PPIC 2
Staff Quality Control 2
Kepala Departemen 1
4 Departemen Finance Staff Accounting 1
Staff Audit 1
Kepala Departemen 1
5 Departemen R&D Staff Riset 1
Staff Product Development 1
Kepala Departemen 1
Departemen Sales &
6 Staff Sales 1
Marketing
Staff Marketing 1
Kepala Departemen 1
Staff Distribusi 1
7 Departemen Logistik
Staff Purchasing 1
Staff Warehouse 1
Kepala Departemen 1
8 Departemen IT
Staff IT 1
Supir 2
Karyawan Tidak Satpam 2
9
Langsung Resepsionis 1
Officeboy 2
Jumlah Karyawan 31
Berdasarkan hasil pendekatan analisis dari penjabaran job description untuk
setiap jabatan, PT. Kinder Toy menetapkan jumlah tenaga kerja tidak langsung
sebanyak 31 pekerja. Penetapan jumlah karyawan ini dikarenakan untuk mendukung
tetap berjalannya proses bisinis perusahaan di lingkungan yang baru. Penetapan jumlah
karyawan yang masih sedikit diharapkan dapat meminimasi pengeluaran perusahaan,
sehingga anggaran dana bisa dialokasikan untuk melakukan proses bisnis lainnya.
Selain itu, dengan jumlah karyawan yang ramping bertujuan untuk memaksimalisasi
rantai komando dengan minimasi rentang kendali karyawan. Jumlah ini dianggap cukup
untuk menjalankan proses bisnis PT. Kinder Toy, dimana harapannya dapat mendorong
potensi tiap karyawan, terbangunnya sistem informasi SDM yang akurat, menciptakan
hubungan kerja yang harmonis, dan supaya dapat menekan biaya operasional
perusahaan.
Pada departemen Human Resource Development, terdiri atas 1 kepala
departemen yang akan membawahi 2 orang karyawan yang masing-masing berasal dari
divisi Human Resource dan General Affair, yang akan mengelola SDM PT Kinder Toy,
sehingga memiliki kompetensi yang unggul pada bidangnya. Dalam departemen

61
produksi akan dimpimpin oleh 1 kepala departemen yang akan membawahi 2 orang
divisi Quality Control dan 2 orang divisi PPIC, yang memiliki tanggung jawab cukup
berat, yaitu berhubungan langsung dengan keberhasilan proses produksi. Pada
departemen Finansial, memiliki 1 kepala departemen dimana membawahi 2 orang yang
masing-masing berasal dari divisi accounting dan administrasi, yang bertanggung jawab
dalam pengelolaan keuangan dan administrasi perusahaan. Selanjutnya, untuk
departemen Research and Design diperlukan 1 kepala departemen yang akan
bertanggung jawab secara langsung terhadap 2 orang karyawan yang masing-masing
berasal dari divisi riset dan development, dimana tiap anggota akan sangat berperan
dalam riset pasar dan pengembangan produk berdasarkan hasil riset. Lalu, pada
departemen Sales & Marketing, terdiri atas 1 kepala departemen yang memimpin 1
orang karyawan divisi sales dan 1 orang divisi marketing, dalam merencanakan dan
mengelola strategi promosi dan penjualan. Dalam departemen Logistik, terdapat 1
kepala departemen yang membawahi 1 karyawan divisi distribusi, 1 karyawan divisi
purchasing, dan 1 karyawan divisi warehousing. Dalam merencanakan penerapan IT
pada perusahaan, terdapat divisi Teknologi Informasi yang terdiri dari 1 kepala
departemen dan 1 karyawan divisi IT yang berkompeten terhadap pengembangan sistem
informasi dan teknologi yang ada diperusahaan. Selanjutnya, dibutuhkan 2 karyawan
supir agar kegiatan distribusi dan kegiatan lalu-lalang lainnya dapat terlaksana dengan
baik dan cepat. Dibutuhkan 2 karyawan satpam agar lingkungan di sekitar PT. Kinder
Toy terjaga dengan aman untuk mencegah adanya hal-hal buruk. Diperlukan 1 orang
resepsionis untuk melayani kebutuhan dan menyambut tamu perusahaan. Terakhir,
dibutuhkan juga 2 orang officeboy untuk menjaga kerapihan dan kebersihan di
lingkungan perusahaan.
Kualitas sumber daya manusia (SDM) berdasarkan jenis kelamin dapat
ditentukan dari beberapa indikator salah satunya tingkat pendidikan terakhir yang
dimiliki (Mustar, 2007). Tingkat pendidikan bisa digunakan untuk melihat tingkat
intelektualitas orang tersebut dan juga dapat meningkatkan status sosial di masyarakat.
Berikut ini merupakan presentase penduduk usia 15 tahun ke atas menurut jenis
kelamin, kelompok pengeluaran dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada tahun
2018 (Hakiki, 2019).

62
Gambar 2.8 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Tahun 2018
(Sumber: Kementrian PP & PA)
Berdasarkan tingkat pendidikan, dapat dilihat bahwa perempuan memiliki
tingkat pendidikan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki dikarenakan
oleh beberapa faktor. Berdasarkan Kementrian PP & PA, salah satu faktornya adalah
faktor sosial dan ekonomi masyarakat yang rendah. Selanjutnya, berikut ini merupakan
gambar perbandingan jumlah presentase tenaga kerja perempuan dan laki-laki pada
tahun 2018-2020.

Gambar 2.9 Presentase Tenaga Kerja Formal Menurut Jenis Kelamin


(Sumber : bps.go.id)
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa selama 3 tahun terakhir presentase
perempuan sebagai tenaga kerja masih berada dibawah laki-laki, bahkan justru
mengalami penuruan pada tahun 2020. Sejumlah faktor menjadi penyebab hal tersebut,
diantaranya tingkat pendidikan yang ditamatkan, kualitas kesehatan, peranannya dalam
pekerjaan, dan lainnya. Dengan demikian, tingkat partisipasi angkatan kerja bagi laki-
laki lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja perempuan. Begitu juga dengan PT Kinder
Toy yang merupakan perusahaan manufaktur, dimana pekerjaannya membutuhkan
banyak tenaga kerja laki-laki. Oleh karena itu, peluang angkatan kerja laki-laki pada PT.

63
Kinder Toy lebih tinggi daripada peluang angkatan kerja perempuan, sebanyak 55%
untuk laki-laki dan 45% untuk perempuan. PT. Kinder Toy sangat berusaha untuk
menempatkan tenaga kerja sesuai dengan bidangnya dengan menyamaratakan setiap
tenaga kerja tanpa adanya unsur diskriminasi gender.

64
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, F. D. (2012). Akuntansi Biaya. Jakata: Salemba Empat.


BPS. 2020. Persentase Tenaga Kerja Formal Menurut Jenis Kelamin (Persen), 2018-
2020. Diakses melalui bps.go.id pada tanggal 22 September 2021.
Chandra, G. (2002). Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta: Andi Ofset.
Fitriana. (2014). Pengaruh Kompleksitas Tugas Tekanan Ketaatan Tingkat Senioritas
Auditor Keahlian. Diakses pada tanggal 19 September 2021 pukul 08.30 dari
https://media.neliti.com/media/publications/33409-ID-pengaruh-kompleksitas-
tugas-tekanan-ketaatan-tingkat-senioritas-auditor-keahlian.pdf
Hakiki, G., Supriyanto, S., Ulfah, A., Dwi, P., Larasati, W., & Khoer, M. I. (2019).
Profil Perempuan Indonesia 2019. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
Hamzah. (2014). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, M. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
HIMAPPA. (2021). Research and Development. Diakses pada tanggal 19 September
2021 pukul 08.23 dari http://himappa.feb.unpad.ac.id/profil-2/departmen-
hrd/rnd/#:~:text=Research%20and%20Development%20(RnD)%20Adalah,sum
ber%20daya%20manusia%20dalam%20himpunan.
Kasali, R. (1998). Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, dan Positioning.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, P., & Amstrong, G. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Prenballindo.
Kotler, P., & Amstrong, G. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Masturina, Putri. 2017. Rentang Kendali. Diakses pada tanggal 19 September 2021
pukul 08.34 dari http://mycampussubject.blogspot.com/2017/05/rentang-
kendali.html?m=1
Mintzberg, H. (1993). Sttructure in Fives : Designing Effective Organization. New
Jersey: Prentice Hall.
Mustar, E. E. (2007). Sumber Daya Manusia Perempuan Indonesia, Populasi, 18 (2),
2007. ISSN: 0853 - 0262.
Nurhasanah, W. (2005). Teori Organisasi Struktur dan Desain. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Robbins, S. P. (2014). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Siswanto, Sastrohadiwiryo. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan
Administrasi, dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara
LAMPIRAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang – Semarang
Telp. (024) 7460052; Fax. (024) 7460052

LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM PROYEK TEKNIK INDUSTRI
LABORATORIUM STUDIO

Modul :1
Kelompok : 23
Nama Asisten : Farda Firjanabila

Asistensi ke-
Nama NIM
1 2 3 4 5
Sri Yenni Simamora 21070119120006
Anisa Dwi Yanti 21070119120033
Alfito Fakhri Naufal 21070119120034
Wika Sulistiani 21070119120037
Nasywa Raichaanah 21070119140107

Asisten,

Farda Firjanabila
21070118140182

Anda mungkin juga menyukai