Moch Nurhuda
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
mochnurhuda15@gmail.com
Dosen Pembimbing:
Sigit Pramono, SE., M.Sc.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hedonic shopping motivation,
promotion dan visual merchandising terhadap impulse buying pada konsumen Super Indo Kota
Malang. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang menjelaskan hubungan kausal
antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis dengan metode analisis kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 160 responden yang diambil dari populasi
konsumen Super Indo Kota Malang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Karakteristik sampel yang dipilih yaitu, minimal berusia 17 tahun, merupakan
konsumen, dan pernah melakukan pembelian secara impulsif di Super Indo Kota Malang. Alat
uji yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian ini berupa analisis regresi linier
berganda yang ditunjang dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik. Uji hipotesis
dilakukan menggunakan uji t dengan menggunakan program SPSS 21.0. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa variabel hedonic shopping motivation dan promotion mempunyai
pengaruh secara signifikan terhadap impulse buying konsumen Super Indo Kota Malang.
Sedangkan pada variabel visual merchandising tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
impulse buying konsumen Super Indo Kota Malang.
Kata kunci: Hedonic Shopping Motivation, Promotion, Visual Merchandising, Impulse Buying.
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of hedonic shopping motivation, promotion and
visual merchandising on impulse buying in Super Indo consumers in Malang City. This type
of research is explanatory research which explains the causal relationship between variables
through testing hypotheses with quantitative analysis methods. This study uses a sample of 160
respondents taken from the Super Indo consumer population of Malang City. Sampling using
purposive sampling technique. The sample characteristics chosen were, at least 17 years old,
consumer, and had carried out impulse buying at Super Indo Malang City. The test tool used
to test the instrument of this study is multiple linear regression analysis which is supported by
validity test, reliability test, classical assumption test. Hypothesis testing is done using the t-
test using the SPSS 21.0 program. From the results of the study, it can be concluded that the
variables hedonic shopping motivation and promotion have a significant influence on the
impulse buying of Super Indo consumers in Malang City. While the visual merchandising
variable does not significantly influence the impulse buying of Super Indo consumers in
Malang City.
1
2
ingin mengetahui tentang tren baru perusahaan meluncurkan produk baru yang
dan mode baru (Arnold dan menggoda konsumen untuk melakukan
Reynolds, 2013). pembelian. Menurut Daryanto (2013),
4. Social shopping promosi adalah arus informasi atau persuasi
Kegiatan bersosialisasi saat satu arah yang dapat mengarahkan
berbelanja, memiliki kesenangan organisasi atau seseorang untuk
berbelanja dengan teman-teman dan menciptakan transaksi antara pembeli dan
keluarganya, dan berinteraksi penjual. Berdasarakan pengertian promosi
dengan orang lain pada saat belanja diatas, dapat disimpulkan bahwa promosi
(Arnold dan Reynolds, 2003). Motif adalah kegiatan untuk mengkomunikasikan
utama bagi orang untuk berbelanja atau menginformasikan manfaat dari suatu
adalah interaksi sosial yang produk yang ditawarkan kepada konsumen
ditawarkan pada saat belanja guna menarik minat beli konsumen
(Dawon et al., 1990). tersebut.
5. Relaxation shopping
Kegiatan belanja untuk 2.3.1 Tujuan Promosi
mengatasi stres, dan mengubah
Promosi dirancang semenarik
suasana hati konsumen dari negatif
mungkin untuk menjangkau masyarakat
ke mood positif. Ozen dan Engizek
luas melalui berbagai media. Hal ini
(2013) menambahkan banyak
bertujuan agar perusahaan dapat
konsumen mengakui bahwa mereka
mengkomunikasikan produknya kepada
berbelanja untuk mengurangi stres
konsumen. Tujuan promosi menurut
atau untuk berhenti berpikir tentang
Manap (2016) adalah memberi informasi,
masalah yang sedang dihadapi,
menarik perhatian, dan selanjutnya
bahkan melarikan diri sejenak dari
memberi pengaruh guna untuk
kenyataan. meningkatkan penjualan. Menurut Ari,
Selain lima faktor diatas, Nguyen Jusup, dan Efendi (2015), pada umumnya
(2007) menambahkan faktor role shopping tujuan promosi yaitu menginformasikan,
sebagai salah satu motivasi belanja secara membujuk, mengingatkan
hedonis. Role shopping mencerminkan
2.4 Visual Merchandising
kenikmatan berbelanja pembeli berasal dari
belanja untuk orang lain. Visual merchandising merupakan
perubahan terhadap perencanaan
2.3 Promosi (Promotion) lingkungan pembelian yang menghasilkan
Salah satu cara untuk membantu efek emosional khusus yang dapat
perusahaan dalam mengadakan komunikasi menyebabkan konsumen melakukan
dengan konsumen adalah dengan cara tindakan pembelian (Dessyana, 2013).
promosi yang mencakup informasi Visual merchandising adalah penyajian
mengenai produk yang ditawarkan. suatu toko atau merk dan barang dagangan
Menurut Kotler dan Amstrong (2015), kepada pelanggan melalui tim kerja dari
promosi merupakan kegiatan yang iklan toko, display, event tertentu,
mengkomunikasikan manfaat dari sebuah koordinasi, fashion, dan merchandising
produk dan membujuk target konsumen departement untuk menjual barang atau jasa
untuk membeli produk tersebut. yang ditawarkan oleh gerai toko (Maymand
dan Ahmadinejad, 2011). Visual
Sedangkan menurut Manap (2016) merchandising merupakan faktor eksternal
promosi adalah salah satu komponen yang dapat mendorong konsumen untuk
prioritas dari kegiatan pemasaran yang membeli bahkan dapat mempengaruhi
memberitahukan kepada konsumen bahwa keputusan pembelian impulsif konsumen
6
(Bashar dan Ahmad, 2012). Menurut penataan produk atau barang dagangan
Bailey dan Baker (2014), visual sesuai tempatnya, sehingga dapat
merchandising digunakan untuk memudahkan pencarian dan pengambilan
mengkomunikasikan bagaimana produk bagi konsumen. (2) Colour (warna)
menggunakan atau memakai produk atau dimana warna dari sebuah visual produk
layanan dan memungkinkan peritel sangat penting untuk menunjang
menggabungkan berbagai komponen untuk peningkatan pelanggan/konsumen.
menarik pelanggan untuk membeli lebih Merupakan pilihan warna dimana
banyak. kombinasi warna, tampilan warna toko
yang cerah, dan merupakan ciri khas dari
Tujuan dari visual merchandising toko tersebut untuk menambah daya tarik
adalah untuk mengedukasi pelanggan konsumen, (3) Lighting (pencahayaan)
dalam meningkatkan citra toko/perusahaan yakni sorotan cahaya lampu yang merata
dan mendorong beberapa penjualan. pada sebuah produk, sehingga tampak jelas
Dengan demikian, setiap toko mencoba fisik produk yang ditawarkan dan dapat
untuk meningkatkan citra toko dan untuk menimbulkan minat beli konsumen. (4)
melakukannya dengan komoditas yang Assortment yaitu keanekaragaman suatu
menarik bagi pelanggan dan membuat produk, dimana tersedia banyak merk dan
pelanggan setia kepada merk tersebut pilihan produk yang ditawarkan oleh pihak
sehingga mendorong perilaku pembelian. toko ritel kepada konsumen. Dengan
Menurut Frings, 2014 (dalam demikian konsumen akan semakin betah
Pancaningrum, 2016), terdapat beberapa dan berlama-lama untuk menentukan
indikator-indikator dalam visual pilihan produk yang akan dibeli.
merchandise yaitu : (1) Display yaitu
t hitung = 3,324. Sedangkan t tabel konsumen Super Indo Kota Malang, Hasil
( α = 0,05 ; df = N-2 ; 160 – 2 = penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
158) adalah sebesar 1,975. Karena Promotion berpengaruh signifikan terhadap
t hitung > t tabel yaitu 3,324 > Impulse Buying pada konsumen Super Indo
1,975 atau nilai sig t (0,001) < α = Kota Malang. Sedangkan Visual
0,05 maka pengaruh X2 Merchandising tidak berpengaruh
(Promotion) terhadap Impulse signifikan terhadap Impulse Buying pada
Buying adalah signifikan. Hal ini konsumen Super Indo Kota Malang.
berarti H0 ditolak dan H1 diterima
sehingga dapat disimpulkan Berdasarkan kesimpulan diatas,
bahwa Impulse Buying dapat dapat dikemukakan beberapa saran yang
dipengaruhi secara signifikan oleh diharapkan dapat bermanfaat bagi
Promotion atau denagn perusahaan maupun pihak-pihak lain.
meningkatnya Promotion maka Adapun saran yang diberikan sebagai
Impulse Buying akan mengalami berikut : Super Indo diharapkan dapat
peningkatan secara nyata. meningkatkan pelayanan untuk memicu
t tes antara X3 (Visual pengaruh Hedonic Shopping Motivation
Merchandising) dengan Y (Impulse terhadap Impulse buying. Dengan
Buying) menunjukkan t hitung = - memberikan harga diskon dan promo yang
0,002. Sedangkan t tabel ( α = 0,05 menarik, konsumen akan merasa puas saat
; df = N-2 ; 160 – 2 = 158) adalah berbelanja di Super Indo Kota Malang,
sebesar 1,975. Karena t hitung < t Super Indo diharapkan mampu
tabel yaitu -0,002 < 1,975 dan nilai meningkatkan Promotion dengan selalu
sig t (0,998) > α = 0,05 maka menyediakan informasi produk baru yang
pengaruh X3 (Visual dijual untuk memicu konsumen melakukan
Merchandising) terhadap Impulse Inpulse Buying, Meskipun pada variabel
Buying adalah tidak signifikan. Hal Visual Merchandising tidak berpengaruh
ini berarti H0 diterima dan H1 signifikan terhadap Impulse Buying,
ditolak sehingga dapat disimpulkan diharapkan perusahaan tetap
bahwa Impulse Buying tidak dapat memperhatikan hal ini untuk kenyamanan
dipengaruhi secara signifikan oleh dan kepuasan konsumen, Hasil penelitian
Visual Merchandising. Dengan ini juga dapat digunakan sebagai referensi
kata lain peningkatan Visual peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
Merchandising tidak akan penelitian ini dengan mempertimbangkan
meningkatkan Impulse Buying variabel-variabel lain diluar penelitian ini.
secara nyata. Daftar Pustaka
5. Kesimpulan dan Saran Anggraeni, Faridha. 2016. Pengaruh
Penelitian ini dilakukan untuk Promosi, Diskon, dan Impulse Buying
mengetahui apakah ada pengaruh antara terhadap Keputusan Pembelian
variabel bebas yaitu Hedonic Shopping Hypermart PTC Surabaya. Jurnal Ilmu
Motivation (X1), Promotion (X2), dan dan Riset Pemsaran. Vol. 5. No. 7. Hal.
Visual Merchandising (X3) terhadap 1-15.
variabel terikat yaitu Impulse Buying (Y). Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Berdasarkan hasil penelitian yang Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan Jakarta : Rineka Cipta.
sebagai berikut : Hasil penelitian ini Beatty, Sharon dan E. Ferrell. 1998.
menunjukkan bahwa variabel Hedonic Impulse Buying: Modeling its
Shopping Motivation berpengaruh
signifikan terhadap Impulse Buying pada
10