BAB 1
PENDAHULUAN
Pada penyusunan makalah ini terdapat 4 jurnal yang digunakan sebagai refrensi Ide Penelitian
yaitu jurnal utama sebagai dasar dalam penyusunan berjudul “Apparel product attributes, web
browsing, and e-impulse buying on shopping websites” Kemudian 3 jurnal pendukung lain
sebagai refrensi yang digunakan untuk memperkuat penyusunan makalah ide penelitian, berjudul
“Pengaruh Dimensi Online Visual Merchandising dan Promosi Penjualan Online Terhadap
Positive Emotion Pada Zara Surabaya” serta “Pengaruh Sifat Impulsif Dan Kualitas Website
Di era sekarang ada banyak perusahaan berbasis internet seperti e-commerce atau biasa disebut
market place yang tumbuh dengan pesat di Indonesaia. Hubungan produsen dan konsumen saat
ini lebih sering dilakukan menggunakan media internet. Hal inil dapat menjadi salah satu faktor
Dengan berkembangnya e-commerce masyarakat akan lebih konsumtif, dan pada saat melihat
barang-barang yang ada dihalaman website masyarakat akan cenderung untuk membeli barang
tersebut diluar rencana (pembelian impulsif). Sehingga pembelian yang dilakukan oleh
masyarakat adalah pembelian secara mendadak tanpa direncanakan terlebih dahulu. Hal ini
membuat para pembisnis memiliki peluang besar dalam berbisnis secara online.
pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik Mulai dari
Lazada, Tokopedia, Shopee, bukalapak dan lainya. Namun saat menurut data dari iprace insight,
Shoope mendapat juara pertama di unduh di app store maupun di play store. Semakin banyak
fitur yang ditawarkan market place maka pengguna akan semakin sering membuka aplikasi
tersebut sehingga bisa memicu pembelian yang tidak disengaja atau tidak direncanakan karena
Perusahaan sudah pasti berusaha membuat strategi untuk meningkatkan penjualan, salah satunya
dengan membuat strategi pada Visual Merchandising pada market place yang didisain menarik.
Visual merchandising berkaitan dengan bagaimana suatu produk dikomunikasikan secara visual
Adapun faktor penting yang ikut berkontribusi dalam mempengaruhi impulse buying ialah
positive emotion yang didefinisikan sebagai suasana hati yang memperngaruhi dan menentukan
intensitas pengam- bilan keputusan konsumen. Konsumen di kondisi emosional yang positif
(Youn dan Faber, 2000) berpendapat terdapat tiga dimensi kepribadian konsumen dalam
melakukan pembelian impulsif yaitu : kurangnya kontrol, perasaan negatif, dan terbawa
lingkungan. Sifat yang terdapat dalam diri konsumen akan mempengaruhi seseorang melakukan
pembelian impulsif. Tidak hanya di pengaruhi oleh sifat dari individu saja, kualitas dan penataan
suatu website atau market place juga dapat menjadi faktor eksternal dalam melakukan
pembelian impulsif.
Untuk mengetahui dampak dimensi online visual merchandising terhadap perilaku impulse
buying melalui positive emotion pada sebuah market place shopee. Sehingga menemukan
maanfaat apa yang paling bisa menarik perhatian konsumen saat pertama kali mengunjungi
1.4. Uraian
Visual merchandising berkaitan dengan bagaimana suatu produk dikomunikasikan secara visual
kepada konsumen sehingga dapat mempengaruhi perilaku yang mengarah pada pembelian.
Bell & Ternus (dalam Yanthi dan Japarianto, 2014) mengemukakan fungsi visual merchandising
1) Mendukung penjualan
c. Web/aplication advertising Indikator iklan web adalah iklan banner dan teks promosi
Impulse buying
Menurut Engel dan Blackwell (1994) impulse buying adalah suatu tindakan pembelian yang di
buat tanpa direncanakan sebelumnya atau keputusan pembelian yang dilakukan pada saat berada
didalam toko. Menurut Utami (2010) impulse buying merupakan suatu tindakan pembelian yang
dibuat tanpa direncanakan sebelumnya, atau keputusan pembelian dilakukan pada saat berada di
dalam toko.
Batasan impulse buying diukur melalui indikator-indikator yang dikemukakan oleh Engel,
1) Spontanitas pembelian.
Positive Emotion
Positive emotion merupakan suatu kecenderung- an sifat afektif seseorang, yang muncul sebelum
terbentuknya mood, dan merupakan hasil reaksi pada lingkungan yang mendukung ketertarikan
pada produk ataupun adanya promosi penjualan yang menarik akan berpengaruh terhadap
Respon afektif terhadap pengaruh lingkungan yang mengarah pada perilaku pembelian
konsumen dapat diuraikan menjadi 3 variabel (Mehrabian & Russel, 1974), yaitu sebagai
berikut:
situasi aktif.
3) Dominance, merupakan keadaan yang mengacu pada sejauh mana pelanggan merasa
dikontrol atau bebas berbuat sesuatu dalam gerai (Donovan & Rositter, 1982).
Visual Impulsese
Merchandising Buying
Positive
Emotion
BAB II
PEMBAHASAN
websites.
Dalam penelitian ini menyajikan impulse buying dalam model internet yang mana terdapat
kategori produk yang spesifik serta dapat mengetahui lebih dalam terkait faktor-faktor penting
dalam sebuah produk dan dampak terhadap pencarian pakaian pada situs belanja online pada
negara tertentu, terutama di Korea Selatan. Dengan tujuan nya mengidentifikasi factor – factor
penting dari atribut produk pakaian yang relevan dengan penelusuran web (yaitu, utilitarian vs.
hedonis). Dalam penelitian ini juga memperkirakan model struktural hubungan kausal antara
atribut produk, penelusuran web, dan pembelian pakaian di situs belanja online.
pilihan, yang mencegah pembelian impuls elektronik untuk pakaian, sedangkan penjelajahan
web hedonis memediasi pengaruh atribut harga pada pembelian impulsif elektronik. Dengan
penawaran promosi khusus. Model persamaan yang dipakai dalam penelitian ini menilai
hubungan sebab akibat yang mana dihipotesiskan diantara atribut produk, penelusuran web, dan
Penelitian bertujuan untuk mengetahui impulse buying pengguna Aplikasi e- commerce Shopee.
Penelitian ini untuk membuktikan bahwa tidak semua dimensi visual merchindising mampu
menstimuli impulse buying sesuai dengan gap dari beberapa penelitian sebelumnya. Sampel
pada penelitian ini 192 responden masyarakat kebumen pengguna aplikasi Shopee yang aktif
melakukan pembelian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah online visual
promosi penjualan online, dan impulse buying. Obyek penelitian ini adalah impulse buying,
online visual merchandising, promosi penjualan online dan gender. Sedangkan subyek dalam
penelitian ini adalah masyarakat Kebumen pengguna dan aktif berbelanja di E-Commerce
Shoope.
Dari 3 dimensi online visual merchandising, terbukti hanya web/aplication advertising yang
berpengaruh, kemudian promosi penjualan online juga berpengaruh positif terhadap impulse
buying. Terbukti bahwa presentasi produk dan disain aplikasi tidak mampu menstimuli impulse
buying. Sehingga seller di aplikasi Shopee untuk dapat memanfaatkan iklan dan promosi yang
Dari hasil penelitian ini responden yang lebih dominan melakukan pembelian tidak terencana di
Shopee adalah responden dengan karakteristik usia dari 22-27 sebesar 56%, dengan penghasilan
dibawah 1 juta sampai 2 juta, sebesar 67%, mahasiswa dan pegawai swasta sebesar 65% dan
status lajang sebesar 67% dengan intensitas membuka aplikasi 1-10 kali sehari.
Online product presentation tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulse buying
pengguna Shopee. Kondisi ini menunnjukkan bahwa online product presentation tidak dapat
menstimulasi adanya impulse buying pada pengguna Shopee. Visual web/aplication design tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulse buying pengguna Shopee. Kondisi ini
menunnjukkan bahwa visual web/aplication design tidak dapat menstimulasi adanya impulse
Visual web/aplication advertising memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulse buying
pengguna Shopee. Kondisi ini menunnjukkan bahwa visual web/aplication advertising dapat
menstimulasi adanya impulse buying pada pengguna Shopee. Promosi penjualan online memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap impulse buying pengguna Shopee. Kondisi ini
menunnjukkan bahwa promosi penjualan online dapat menstimulasi adanya impulse buying
iii. Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Impulse Buying Melalui Positive Emotion
penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari Visual Merchandising (window
Buying (affective dan cognitive) melalui Positive Emotion (pleasure, arousal, dominance) pada
Zara Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menyebarkan kuisioner kepada 100
responden konsumen Zara Surabaya dengan program smart-PLS melalui metode path analysis.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, variabel visual merchandising memiliki
hubungan, namun tidak signifikan terhadap impulse buying. Sedangkan variabel visual
merchandising berhubungan secara signifikan terhadap positive emotion. Begitu pula dengan
hubungan variabel positive emotion dengan impulse buying. Visual mer- chandising merupakan
sebuah prediktor penting yang secara statistik berpengaruh signifikan terhadap positive emotion
dan impulse buying. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar konsumen yang setuju bahwa ia
merasa tertarik untuk masuk ke dalam gerai Zara pada saat melihat desain depan toko serta
iv. Pengaruh Sifat Impulsif Dan Kualitas Website Terhadap Pembelian Impulsif Online
Di Lazada
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sifat impulsif dan kualitas website
terhadap pembelian impulsif online. Penelitian ini mengambil responden orang-orang yang
berbelanja di Lazada dari seluruh daerah di pulau Jawa. Jumlah sampel yang valid dan dipakai
dalam penelitian ini adalah 202 responden.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive random sampling, dengan pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keamanan, navigasi (petunjuk penggunaan), tampilan
visual memiliki pengaruh terhadap kualitas website, serta kualitas website dan sifat impulsif
memiliki pengaruh terhadap pembelian impulsif online.Akan tetapi sifat impulsif tidak dapat
menjadi variabel moderasi hubungan antara kualitas website terhadap pembelian impulsif
online.
Penelitian ini guna mengetahui bagaiamana bisa terjadi impulse buying pada konsumen yang
merchandising dan positive emotion mampu menstimuli impulse buying pada Marketplace
elektronik. Kemduian pihak manajemen harus memahami perilaku konsumen yang sering terjadi
pada pembelian e-commerece yaitu impulse buying. Impulse buying bahkan mampu menguasai
65% jumlah total pembelian dalam sebuah toko, sehingga sangat penting untuk mengetahui
Visual merchandising berhubungan secara signifikan terhadap positive emotion. Begitu pula
dengan hubungan variabel positive emotion dengan impulse buying. Visual mer- chandising
merupakan sebuah prediktor penting yang secara statistik berpengaruh signifikan terhadap
positive emotion dan impulse buying.Menganalisa pengaruh dari Visual Merchandising (Online
Impulse Buying (Spontanitas pembelian, Kekuatan, kompulsi, dan intensitas, Kegairahan dan
stimulasi., Ketidakpedulian akan akibat) yang juga atas dasar positive emotion (Pleasure,
Arousal, Dominance)
2.3. Kesimpulan
Atas dasar penelitian yang akan dilakukan, diharapkan mampu membuktikan apakah ada dampak
yang benar signifikan oleh dimensi online visual merchandising terhadap perilaku impulse
buying melalui positive emotion pada marketplace elektronik. Hasil akhir nantinya akan
diperoleh dari variable seperti dalam kerangka konseptual yaitu pada hipotesis apakah Visual
berpengaruh posistif terhadaap Positive Emotion serta Positive Emotion berpengaruh positif pada
Impulse Buying.
DAFTAR PUSTAKA
Park, E. J, Kim E. Y., V. M,. & Foxx.W (2012). Apparel product attributes, web browsing, and
Jovita G. S. (2017). Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Impulse Buying Melalui Positive
Olivia M, MF. Shellyana J. Pengaruh Sifat Impulsif Dan Kualitas Website Terhadap Pembelian
Kabul Trifiyanto. (2019). Pengaruh Dimensi Online Visual Merchandising dan Promosi
Wong, Jony. 2010. “Internet Marketing for Beginners”. Elex Media Komputindo. Jakarta
Yanthi dan Japarianto. 2014. Analisis Pengaruh Hedonic Shopping Tendency Dan Visual
Intervaning Pada Area Ladies Matahari Department Store Tunjungan Plaza Surabaya.
Sina, Ahmad Saquib and Wu, Juanjuan, le The effect of online visual merchandising cues on
International Textile and Apparel Association (ITAA) Annual Conference Proceedings. 26.
Engel & Blackwell 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta: Bina Rupa Aksara
Utami, C., W. 2010. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel
Feffrey D., Paul A. Bell, and Andrew Baum (1984). Environmental Psycholog. 2nd ed.