Tahun 2018
Latar Belakang • Di era globalisasi saat ini dimana semuanya sudah serba canggih
dan sudah masuk era digital.Perkembangan yang begitu signifikan
terjadi bahkan dalam dunia pemsaran yang berbasis sitem online.
Banyak perusahaanperusahaan besar yang sudah mempunyai
nama bahkan perusahaan kecil dan usaha kelas menengah pun
sudah banyak yang menggunakan online untuk memasarkan
produknya. Dalam perdagangan pun merupakan kegiatan yang
dilakukan manusia sejak pertama kali adanya dan sejak awal dari
peradabannya.Awalnya, proses perdagangan itu dilakukan secara
konvensional atau melakukan tatap muka secara langsung dan
pembayarannyapun dilakukan secara langsung.
• Hampir semua orang mengenal dengan kata online shopping
(belanja secara online), yang saat ini muncul sebagai aplikasi
popular dalam e-commerce.
• Perilaku konsumen (Consumer Behavior) yang menerangkan
bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi
oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh bauran
pemasaran yang mencakup produk, harga, distribusi, dan
promosi. Variabel-variabel tersebut di atas saling mempengaruhi
proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan
pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merk,
pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian (Kotler,
2005).
• Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan
keputusan dalam pembelian mereka. Proses tersebut merupakan
sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia
untuk membeli sebuah barang atau jasa dalam memenuhi
keiginan dan kebutuhannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen dalam keputusan pembelian akan dipengaruhi
oleh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor
psikologis (Kotler,Amstrong, 2006).
komentar • Kelebihan pada penelitian ini terletak pada penyajian data yang
sangat detail.
Tahun 2018
Latar Belakang • Berdasarkan survey yang dilakukan Asosiasi Pengguna
Jaringan Internet Indonesia (APJII, 2017), melaporkan bahwa
dari 262 juta orang penduduk Indonesia, 143,26 juta jiwa
diantaranya adalah pengguna internet (54,68%). Sementara
itu, hasil survey yang dilakukan Globalwebindex (2018)
menunjukan bahwa 60% dari pengguna internet di Indonesia
pernah berkunjung di online shop Tokopedia dan 61% nya
pernah berkunjung ke Lazada, dua online shop yang ternama
di Indonesia. Sementara pada survey satu tahun sebelumnya
didapatkan informasi bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan
responden Indonesia untuk mengakses internet dalam satu
hari adalah 8 jam 51 menit mengalahkan saluran pemasaran
yang lain. Dan masih menurut laporan yang sama, Indonesia
menempati urutan ke-4 yang paling gemar online. Hal ini
meyakinkan peneliti bahwa penelitian perilaku membeli
online menjadi sangat penting dan akan semakin penting di
masa-masa yang akan datang.
• untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi
pemasaran yang tepat, kita harus memahami apa yang
mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (afeksi), apa
yang mereka lakukan (perilaku), dan serta dimana (kejadian
disekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa
yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan konsumen
tersebut.
• Faktor-faktor Kebudayaan
• Faktor-faktor Sosial
• Faktor Pribadi
• Faktor-faktor Psikologis
ABSTRACT
E-Commerce is electronic commerce related to the activity of buying, selling, marketing of goods or services by
utilizing internet communication network as a form of future trading.. The purpose of this research is (1) To
know the influence of consumer behavior toward online purchasing decision on E Commerce Site, (2) to know
the influence of brand image to online purchasing decision on E Commerce Site, (3) to know the influence of
promotion to online purchasing decision at E-Commerce Sites XYZ. The method used in this study is a
quantitative research method and use if the data SPSS Version 24.00. Populations and samples (questionnaires)
in this study were 97 valid questionnaires. Questionnaire materials include: Functional Image (image seen from
product function), Affective Image (image seen from attitudes toward brand), and Reputation (image seen from
reputation of brand) disseminated to E Commerce Site XYZ user in Jakarta. this is: Based on the results of
research and discussion, it can be concluded as follows: (1) Partially, the dimensions of Consumer Behavior
have a significant and positive effect on Purchase Decision at E-Commerce Sites XYZ received with a
significance value of 0.618, (2) Partially, image has a significant and positive effect on Purchasing Decision at
E Commerce Site XYZ received with a significance value of 0.323, (3) Partially, the promotion dimension has a
significant and positive effect on Purchase Decision at E Commerce Sites received with a significance value of
0.765.
Keywords: Consumer Behaviour, Brand Image, Promotion and Online Purchasing Decision.
ABSTRAK
E-Commerce adalah perdagangan elektronik yang berkaitan dengan aktivitas pembelian, penjualan, pemasaran
barang ataupun jasa dengan memanfaatkan jaringan komunikasi internet sebagai bentuk perdagangan masa
depan.. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian online pada situs belanja online XYZ. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif dan menggunakan olah data SPSS Versi 24.00. Populasi dan sampel (kuisioner)
dalam penelitian ini sebanyak 97 kuisioner yang valid. Materi kuisioner meliputi : Functional Image (citra
dilihat dari fungsi produk), Affective Image (citra dilihat dari sikap terhadap merek), dan Reputation (citra
dilihat dari reputasi merek) yang disebarkan kepada pegguna situs belanja online di Jakarta. Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Secara parsial, dimensi Perilaku Konsumen
berpengaruh signifikan dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di situs belanja online XYZ yang diterima
dengan nilai signifikansi 0,618, (2) Secara parsial, Citra berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian di situs belanja online XYZ yang diterima dengan nilai signifikansi 0,323, (3) Secara parsial, dimensi
promosi berpengaruh signifikan dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di situs belanja online XYZ yang
diterima dengan nilai signifikansi 0,765
Kata Kunci: Perilaku Konsumen, Brand Image, Promosi dan Keputusan Pembelian Online
*email: dosnirohaku_9@yahoo.com
131
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Hasil Penelitian Vol.2, No.2. 131-144. 2018
p-ISSN: 2581-2718
e-ISSN: 2620-3480
produk, pilihan merk, pilihan penyalur, waktu masukan bagi produsen atas respon
pembelian, jumlah pembelian (Kotler, 2005). konsumen tersebut relevansinya dengan
Perilaku konsumen akan menentukan strategi pemasaran (Assael, 2001). Oleh
proses pengambilan keputusan dalam karena itu produsen dalam menawarkan
pembelian mereka. Proses tersebut produk hendaknya menekankan pada aspek
merupakan sebuah pendekatan penyelesaian kepuasaan konsumen, mengingat semakin
masalah pada kegiatan manusia untuk beraneka ragamnya penawaran produk disatu
membeli sebuah barang atau jasa dalam sisi dan pada sisi lain konsumen menjadi
memenuhi keiginan dan kebutuhannya. selektif dalam memilih produsennya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Menjaga hubungan baik antara
konsumen dalam keputusan pembelian akan konsumen dengan pelanggan ini ditunjukkan
dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial, dengan keinginan konsumen untuk
faktor pribadi dan faktor psikologis melakukan pembelian secara berulang
(Kotler,Amstrong, 2006). terhadap produk bersangkutan, hal ini
Menurut penelitian Kunto (2014) menunjukkan adanya kepercayaan dari
Image atau citra sebagai “seperangkat konsumen terhadap produk tersebut.
keyakinan, ide dan kesan yang dimiiliki Keinginan konsumen untuk melakukan
seseorang terhadap suatu objek di mana sikap pembelian ulang ini dipengaruhi oleh
dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap beberapa faktor yaitu selain harga yang relatif
suatu objek sangat dikondisikan oleh citra murah, juga dipengaruhi oleh kualitas produk
objek tersebut”. Hal ini berarti bahwa yang bagus dan ada kesesuian antara harga
kepercayaan, ide serta impresi seseorang dengan kualitas yang didapat sehingga pada
sangat besar ngaruhnya terhadap dan perilaku akhirnya timbul kepuasan pada konsumen
serta respon yang mungkin akan selama menggunakan produk tersebut.
dilakukannya. Terkait dengan hal tersebut maka
Menurut (Tjiptono, 2015:387) sebuah perencanaan bisa sukses harus
promosi merupakan bauran pemasaran yang didasarkan pada suatu rerangka koseptual
berfokus pada upaya menginformasikan, yang memberikan suatu dasar analisis,
membujuk dan mengingatkan kembali pelaksanaan, eksekusi dan evaluasi. Suatu
konsumen akan merek dan produk pemahaman yang mendalam mengenai
perusahaannya. Konsep pemasaran pemasaran dan perencanaan harus diusulkan
terintegrasi (Integrated Marketing dengan konsep dan ide kreatif yangbaik. Hal
Communication/IMC) dikembangkan sebagai ini dilakukan agar dalam prakteknya,
pengembanganya, komunikasi ini lebih pemasaran yang dilakukan dapat menarik
menekankan pada komunikasi dua arah yang khalayak sebanyak mungkin
menunjukan keselaran dan keterpaduan dalam Dengan masih besarnya potensi pasar
hal tujuan, fokus, dan arah strategik e-commerce di Indonesia, penulis melihat hal
antarelemen bauran pemasaran yaitu pada ini dapat dijadikan sebuah penelitian yang
periklanan, promosi penjualan, personal menarik dan dapat bermanfaat bagi semua
selling, public relation, direct dan online kalangan terutama untuk kalangan
marketing serta antar unsur bauran pemasaran enterpreanur dan pelaku usaha lainnya untuk
yaitu produk, distribusi, harga dan ikut memanfaatkan perkembangan teknologi
komunikasi pemasaran. Keputusan informasi dan komunikasi, dan memberikan
perusahaan melakukan tindakan perbaikan gambaran bahwa masa depan dunia
pelayanan yang sistematis merupakan payung perdagangan adalah perdagangan online
yang menentukan dalam menindaklanjuti khususnya pada XYZ
komplain konsumen dari suatu kegagalan Berdasarkan hal-hal yang kemukakan
sehingga pada akhirnya mampu mengikat di atas maka penelitian ini mengambil judul
loyalitasi konsumen yaitu “Pengaruh Perilaku Konsumen, Brand
Disamping itu berdasarkan keputusan Image dan Promosi terhadap Keputusan
pembelian yang kompleks, keputusan Pembelian Online pada Situs Belanja Online
pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh XYZ tahun 2017”.
faktor individual, lingkungan, dan stimuli
pemasaran yang pada akhirnya menimbulkan Rumusan Masalah Penelitian
tanggapan konsumen pasca pembelian atas Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
yang dikonsumsinya dan juga memberikan rumusan masalah dalam penelitian iniyaitu:1)
133
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Hasil Penelitian Vol.2, No.2. 131-144. 2018
p-ISSN: 2581-2718
e-ISSN: 2620-3480
konsumen melakukan pembelian yang dibentuk dari informasi dan pengalaman masa
mengurangi ketidakcocokan terjadi lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek
ketika konsumen sangat terlibat dalam berhubungan dengan sikap yang berupa
pembelian yang mahal, beresiko, tetapi keyakinan dan preferensi terhadap suatu
hanya melihat sedikit perbedaan antara merek. Konsumen yang memiliki citra yang
merek. positif terhadap suatu merek, akan lebih
c) Perilaku pembelian karena kebiasaan memungkinkan untuk melakukan pembelian
(Habitual-Buying Behavior). Perilaku (Setiadi, 2003).
pembelian karena kebiasaan terjadi Dari beberapa pendapat para ahli
dibawah kondisi keterlibatan konsumen diatasdapat disimpulkan bahwa citra merek
yang rendah dan melihat sedikit adalah persepsi konsumen dan preferensi
perbedaan antara merek yang terhadap merek, sebagaimana yang
signifikan.Tidak memiliki komitmen direfleksikan oleh berbagai macam asosiasi
yang kuat dengan merek apapun. (presepsi)merek yang ada dalam ingatan
d) Perilaku pembelian mencari variasi konsumen.
(Variety-Seeking Buying Behavior).
Perilaku pembelian yang mencari variasi Faktor yang Mempengaruhi Citra Merek
terjadi ketika tingkat keterlibatan Aker 2007: 139) berpendapat citra merek
konsumen rendah tetapi perbedaan merek terdiridari tiga komponenyaitu:
yang dirasakan signifikan.Dalam hal ini, 1. Product Attributes (Atribut Produk) :
konsumen sering berganti merek. hal-hal yang berkaitan dengan merek
Contohnya seperti membeli kue, tersebut sendiri seperti, kemasan, isi
konsumen mungkin memegang beberapa produk, harga, rasa, dll.
keyakinan, memilih kue tanpa banyak 2. Consumer Benefits (Keuntungan
evaluasi, kemudian mengevaluasi kue Konsumen): kegunaan produk dari
tersebut ketika dikonsumsi.Tetapi lain merek tersebut.
kali, konsumen akan mengganti dengan 3. Brand Personality (Kepribadian Merek)
merek lain karena bosan atau hanya ingin : merupakan asosiasi (presepsi) yang
mencoba sesuatu yang berbeda membayangkan mengenai kepribadian
sebuah merek apabila merek tersebut
Brand image seorang manusia.
Pengertian Brand Image
Citra merek merupakan serangkaian Dimensi Brand Image
asosiasi(persepsi) yang ada dalam benak Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
konsumen terhadap suatu merek, biasanya tiga dimensi brand image (dalam jurnal
terorganisasi menjadi suatu makna. Mahsa Hariri dan Hossein Vazifehdust, 2011)
Hubungan terhadap suatu merek akan yang terdiri dari functional image (citra
semakin kuat jika didasarkan pada dilihat dari fungsi produk), affective image
pengalaman dan mendapat banyak informasi. (citra dilihat dari sikap terhadap merek), dan
Citra atau asosiasi merepresentasikan persepsi reputation (citra dilihat dari reputasi merek).
yang bisa merefleksikan kenyataan yang
objektif ataupun tidak. Promosi
Menurut (Kotler 2012), “ A brand is Pengertian Promosi
name, term, sign, symbol, or design, or Promosi merupakan salah satu faktor penentu
acombination of them, intended to identify the keberhasilan program pemasaran.
goods or service of one seller or group of Bagaimanapun kualitas suatu produk apabila
sellers and to differentiate them from those of konsumen tidak tahu dan tidak yakin bahwa
competitor.” Maksudnya, merek adalah nama, produk tersebut memiliki kualitas dan
istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi berguna bagi mereka, maka konsumen pun
dari semuanya itu yang dimaksudkan untuk tidak akan tertarik untuk membelinya.
mengidentifikasi barang atau jasa dari Menurut (Tjiptono, 2015:387), promosi
seseorang atau sekelompok penjual untuk merupakan bauran pemsaran yang berfokus
membedakannya dari produk atau barang pada upaya menginformasikan, membujuk
pesaing. dan mengingatkan kembali konsumen akan
Brand Image adalah representasi dari merek dan produk perusahaannya.
keseluruhan persepsi terhadap merek dan
135
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Hasil Penelitian Vol.2, No.2. 131-144. 2018
p-ISSN: 2581-2718
e-ISSN: 2620-3480
Sumber data bersumber dari data primer dan September 2017 sebanyak 3186 konsumen.
data sekunder Indriantoro dan Supomo Dari jumlah tersebut yang dijadikan sampel
(2002:146-147), yaitu : dalam penelitian ini adalah sebanyak 3186
1. Data Primer (Primary Data) merupakan konsumen. Penentuan jumlah sampel
sumber data penelitian yang diperoleh sebanyak 186 konsumen untuk memudahkan
secara langsung dari sumber langsung dalam pengolahan data konsumen dan
(tidak melalui media perantara). Data diperoleh berdasarkan rumus Slovin
primer secara khusus dikumpulkan (Arikunto :2006:102) sebagai berikut:
peneliti untuk menjawab pertanyaan Perhitungan sampel dilakukan
penelitian. Data primer dapat berupa dengan menggunakan rumus Slovin dengan
opini, hasil observasi dan hasil pengujian. asumsi bahwa populasi tersebut berdistribusi
Metode yang digunakan untuk normal, maka perhitungannya adalah sebagai
mendapatkan data primer adalah dengan berikut: (Umar, 2011).
wawancara atau jawaban kuisioner.
2. Data sekunder (Secondary Data)
merupakan sumber data penelitian yang Dimana :
diperoleh peneliti secara tidak langsung n = Ukuran Sampel
melalui media perantara (dari pihak lain). N = Ukuran Populasi
Data sekunder umumnya berupa bukti, e = Batas kesalahan yang
catatan, atau laporan historis yang telah diperbolehkan, sebanyak 10%
tersusun dalam arsip yang dipublikasikan Berdasarkan rumus tersebut, maka
maupun tidak dipublikasikan. jumlah sampel yang diambil dalam penelitian
ini adalah:
Metoda Analisis Data
Penelitian ini menggunakan uji validitas dan
reliabilitas sebelum melakukan uji hipotesis.
Uji validitas dan reliabilitas bertujuan untuk
mengetahui ketepatan dan keandalan data N = 96.95
sehingga data tersebut memenuhi kriteria Dengan demikian, jumlah sampel
untuk diuji dengan menggunakan berbagai dalam penelitian ini sebanyak 96.95 di
jenis metode statistik yang ada. bulatkan menjadi 97 sampel.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai Koefisian Determinasi (R2) pada intinya
sig > 0,05 yaitu 0,233 sehingga dapat mengukur seberapa jauh kemampuan model
disimpulkan residual data berdistribusi dalam menerangkan variabel dependen. Nilai
normal dan model regresi telah memenuhi koefisian determinasi adalah
asumsi normalitas. antara nol sampai dan satu.Nilai determinasi
ditentukan dengan nilai Adjusted R Square.
Hasil uji hipotesis Hasil pengujian koefisian determinasi
Hasil Uji Koefisien Determinasi R2 R2 dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini:
Model Summaryb
Dari output di atas, terlihat nilai R Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pengaruh
square atau pengaruh simultan variabel perilaku konsumen juga turut mempengaruhi
Keputusan pembeliansebesar 0.414. Keputusan pembelianadalah sebesar 0.143
Selanjutnya, untuk mengukur besaran faktor (14.3%).
luar pada Keputusan pembelian, digunakan
rumus sebagai berikut: Hasil Uji F
Uji statistik F adalah menunjukkan
apakah variabel independen yang dimaksud
dalam model mempunyai pengaruh secara
0.143 bersama-sama terhadap variabel
dependennya.Hasil pengujian statistik F dapat
dilihat pada Tabel 6 berikut ini.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 29.977 3 9.992 .649 .585b
Residual 1430.931 93 15.386
Total 1460.907 96
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Promosi, Brand image, Perilaku Konsumen
variabel dependen. Pada uji t, nilai t hitungan
Berdasarkan Tabel 6 Terlihat nilai F hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Berikut
0.649 dengan probabilitas 0,585, itu berarti hasil perhitungan uji statistik t yang disajikan
nilai probabilitas < 0,05, sedangkan hasil pada Tabel 7 sebagai berikut:
yang diperoleh dari F tabel adalah sebesar
0.649 yang berarti F hitung > F tabel
(0.649.>0,287 ), sehingga model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi Keputusan
pembeliankonsumen situs belanja online
XYZ atau dapat disimpulkan bahwa Perilaku
konsumen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Keputusan pembelian konsumen
situs XYZ, atau model sudah tepat.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 48.549 5.417 8.963 .000
Perilaku
-.058 .116 -.067 -.501 .618 .593 1.687
Konsumen
Brand image -.167 .168 -.121 -.994 .323 .710 1.408
Promosi .043 .145 .040 .300 .765 .588 1.701
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
142
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Hasil Penelitian Vol.2, No.2. 131-144. 2018
p-ISSN: 2581-2718
e-ISSN: 2620-3480
Brand Image?.International
Conference on Business and
Economics Research.Vol.1 . Kuala
Lumpur: IACSIT Press
Kunto, 2014, Analisa Pengaruh Brand Image
Dan Company Image Terhadap
Loyalitas Retailer Studi Kasus Pt
Asia Paramita Indah. Jurnal
Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2,
No. 1, (2014) 1-11.
Kotler, Philip. (2005). Marketing
Management.11th Edition. Pearson
Education Inc, NewJersey.
Kottler, Philip, Gary Amstrong. (2003)
Manajeman Pemasaran. Jilid
1.Jakarta : Ghalia Indonesia
Kotler, Philip dan Gary Armstrong.(2015).
Prinsip-prinsip Pemasaran.Jilid
2.Edisi 12. Erlangga, Jakarta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta
Suharismi Arikunto. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek.
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta,
2010.
Suhari, Yohanes 2008, “Keputusan Membeli
Secara Online dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya”, Jurnal
Teknologi Informasi DINAMIK
Volume XIII, No.2, Juli 2008 : 140-
146
https://id.wikipedia.org/wiki/LAZADA_Indo
nesia
144
Jurnal Manajemen, Ide, Inspirasi (MINDS)
Vol.5, No. 1, (Januari-Juni) 2018: 113-132
____________________________
Surel Korespondensi Penulis: oktanofriphd@gmail.com
ISSN-E: 2597-6990
PENDAHULUAN
ISSN-P: 2442-4951
PENDAHULUAN
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/minds
113
Okta Nofri, Andi Hafifah
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, baik dari sisi
kecepatan maupun kemudahan dalam mengakses internet, telah menginspirasi
dunia bisnis untuk memanfaatkanya sebagai media utama dalam pemasaran
produk dan jasa. Beberapa keunggulan yang dimiliki internet terutama dari
segi efisiensi mampu mengubah cara menjual dan membeli. Ini jualah yang
telah mempengaruhi perilaku membeli konsumen dari yang dulunya bersifat
offline menjadi online, tidak terkecuali di Indonesia. Peralihan perilaku membeli
ini pulalah yang menyebabkan fenomena destructive innovation di pusat-pusat
belanja di beberapa kota di Indonesia, terlihat dari sepinya pembeli dan
tutupnya toko-toko pasa pusat-pusat belanja tersebut.
Berdasarkan survey yang dilakukan Asosiasi Pengguna Jaringan Internet
Indonesia (APJII, 2017), melaporkan bahwa dari 262 juta orang penduduk
Indonesia, 143,26 juta jiwa diantaranya adalah pengguna internet (54,68%).
Sementara itu, hasil survey yang dilakukan Globalwebindex (2018)
menunjukan bahwa 60% dari pengguna internet di Indonesia pernah
berkunjung di online shop Tokopedia dan 61% nya pernah berkunjung ke
Lazada, dua online shop yang ternama di Indonesia. Sementara pada survey satu
tahun sebelumnya didapatkan informasi bahwa rata-rata waktu yang
dihabiskan responden Indonesia untuk mengakses internet dalam satu hari
adalah 8 jam 51 menit mengalahkan saluran pemasaran yang lain. Dan masih
menurut laporan yang sama, Indonesia menempati urutan ke-4 yang paling
gemar online. Hal ini meyakinkan peneliti bahwa penelitian perilaku membeli
online menjadi sangat penting dan akan semakin penting di masa-masa yang
akan datang.
Diantara keunggulan yang dimiliki bisnis online shopping adalah fitur
akses yang bisa dilakukan dimana saja, banyaknya pilihan produk, dapat
membandingkan harga dengan mudah, banyak pilihan cara bayar, banyak
diskon dan terbuka 24 jam, konsumen tidak harus terburu-buru karena internet
tidak tutup kecuali website sedang down. Sehingga konsumen masih tetap bisa
mendapatkan informasi dan tinjauan jenis barang yang akan dibelinya (Pasha,
2017).
Penelitian tentang perilaku konsumen dalam berbelanja online untuk
variabel yang sama dan segmen geografi yang sama (kota Makassar) belum
pernah dilakukan sebelumnya. Sehingga topik dengan judul “Analisis Perilaku
Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk Online Shopping pada Kota
Makassar” menjadi menarik untuk dilakukan.
Berlandaskan hal-hal di atas, maka masalah pokok yang dikaji dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah faktor kebudayaan, sosial, kepribadian dan psikologis secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan dalam online shopping di kota
Makassar?
2. Apakah perilaku konsumen dengan faktor kebudayaan, sosial, kepribadian
dan psikologis secara parsial berpengaruh positif dan signifikan dalam online
shopping kota Makassar?
114
Jurnal Manajemen, Ide dan Inspirasi Juni, Vol. 5 No.1, 2018 Hal. 113-132
TINJAUAN TEORITIS
Teori Perilaku
Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku adalah suatu kegiatan dan aktifitas
organisme yang bersangkutan, baik aktifitas yang dapat diamati atau yang
tidak dapat diamati oleh orang lain. Manusia berperilaku atau beraktifitas
karena adanya kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan adanya
kebutuhan akan muncul motivasi ataupenggerak. Sehingga individu itu akan
beraktifitas untuk mencapai tujuan dan mengalami kepuasan.
Seorang ahli psikolog Skinner (1983) mengatakan bahwa perilaku adalah
respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus. Teori Skinner disebut teori S-O-
R (stimulus-organism-response). Ada dua jenis respon menurut teori S-O-R yaitu
respondent respon dan operant respon. Yang pertama adalah Respondent respon
merupakan respons yang ditimbulkan oleh stimulus tertentu dan menimbulkan
respons yang relatif tetap. Sedangkan yang kedua yakni Operant respon, yang
merupakan respons yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimuli
yang lain.
Benjamin S. Bloom (1956) dalam Notoatmodjo (2003) berpendapat bahwa
ada 3 tingkat ranah perilaku yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan
tindakan atau praktik.
1. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia atau hasil
pengetahuan seseorang terhadap objek melalui indera yang dimiliki.
2. Sikap (attitude) adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau
objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan.
3. Tindakan atau praktik, praktik terpimpin adalah melakukan sesuatu
tetapi masih menggunakan panduan. Sedangkan praktik secara
mekanisme adalah melakukan sesuatu hal secara otomatis.
115
Okta Nofri, Andi Hafifah
116
Jurnal Manajemen, Ide dan Inspirasi Juni, Vol. 5 No.1, 2018 Hal. 113-132
3. Keadaan Ekonomi
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari
pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya)
tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan uang),
kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan
menabung.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan
oleh kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup menggambarkan
”seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya
hidup juga mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang.
5. Kepribadian dan Konsep Diri
Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologis yang
berbeda dan setiap orang yang memandang responya terhadap lingkungan
yang relatif konsisten. Bila jenis-jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan
memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dan
berbagai pilihan produk atau merek.
d. Faktor-faktor Psikologis
Menurut teori, pilihan pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor
psikologis utama meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan
dan pendirian. Motivasi, konsumen memiliki banyak kebutuhan pada waktu
tertentu, beberapa kebutuhan bersifat biogenis. Persepsi seorang konsumen
yang termotivasi akan siap untuk bertindak, bagaimana seorang konsumen
yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu.
Sementara proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang
yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil
proses belajar. Pembelajaran dapat dipandang sebagai proses dimana
pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap atau prilaku
(Setiadi, 2008).
Keputusan Pembelian
Schiffman dan Kanuk (2008) secara umum mengatakan bahwa keputusan
adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif, sebaliknya jika konsumen tidak
memiliki alternatif tidak dikategorikan sebagai pengambilan keputusan.
Menurut Kotler dan Keller (2016 : 99), proses keputusan pembelian
diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan (problem
recognition), dimana pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi
sesungguhnya dan kondisi yang diinginkannya. Setelah itu seorang konsumen
yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih
banyak sehingga mendapatkan koleksi merek dengan berbagai fiturnya
(information search). Sumber utama yang menjadi tempat konsumen untuk
mendapatkan informasi dapat digolongkan kedalam empat kelompok yaitu :
a. Sumber pribadi, keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.
b. Sumber komersial, iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan, dan
pameran.
c. Sumber publik, media massa dan organisasi konsumen.
117
Okta Nofri, Andi Hafifah
METODE PENELITIAN
Secara desain, penelitian ini termasuk ke dalam kategori penelitian
korelasional dimana data dikumpulkan untuk menginvestigasi apakah ada
pengaruh dan seberapa kuat pengaruh variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen (Paul.D. Leedy and Jeanne.E. Ormrod, 2005). Adapun lokasi
penelitian adalah di kota Makassar. Data diambil dari 100 sampel dari populasi
yang tidak diketahui, yang dihitung dengan tingkat kepercayaan 95% (Z =
1.96), standar deviasi 0.5 dan marjin error +/- 10% menggunakan rumus
berikut :
Dimana :
118
Jurnal Manajemen, Ide dan Inspirasi Juni, Vol. 5 No.1, 2018 Hal. 113-132
Maka :
Dengan demikian jumlah sampel yang akan disurvey adalah 100 sampel.
Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik convenience
sampling atau disebut juga accidental sampling. Accidental Sampling adalah tehnik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/accidental bertemu dengan peneliti, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai responden.
Sementara itu, instrument penelitian disajikan pada Tabel 1 yang
menyajikan variabel, sub variabel, indikator dan skala yang digunakan dalam
pengumpulan data.
119
Okta Nofri, Andi Hafifah
120
Jurnal Manajemen, Ide dan Inspirasi Juni, Vol. 5 No.1, 2018 Hal. 113-132
variasi variabel terikat. Uji f dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikasi f
pada output uji ANOVA. Jika nilai singnifikasi f < 0,05 maka variabel bebas
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
b. Uji t (Uji Parsial)
Uji statistic t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel
bebas secara parsial dalam menerangkan variasi variabel terikat. Jika nilai t
hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka dapat dinyatakan bahwa variabel
bebas secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat. Jika nilai
signifikansi t < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel bebas secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Tabel 2. Hasil Uji Validitas
Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan
X1.1 0.731 0,1966 Valid
Kebudayaan X1.2 0.802 0,1966 Valid
X1.3 0.760 0,1966 Valid
X2.1 0.737 0,1966 Valid
Sosial X2.2 0,829 0,1966 Valid
X2.3 0,796 0,1966 Valid
X3.1 0.702 0,1966 Valid
X3.2 0,744 0,1966 Valid
Pribadi X3.3 0,794 0,1966 Valid
X3.4 0,759 0,1966 Valid
X3.5 0,747 0,1966 Valid
X4.1 0.738 0,1966 Valid
Psikologi X4.2 0,827 0,1966 Valid
X4.3 0,703 0,1966 Valid
Y.1 0,679 0,1966 Valid
Y.2 0,642 0,1966 Valid
Keputusan Y.3 0,834 0,1966 Valid
pembelian Y.4 0,659 0,1966 Valid
Y.5 0,604 0,1966 Valid
Y.6 0,777 0,1966 Valid
Sumber: Hasil Perhitungan, 2017
121
Okta Nofri, Andi Hafifah
0,1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas
diantara variable bebas. Hasil uji multikolinearitas dapat ditunjukkan dalam
Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
X1 ,791 1,265
X2 ,520 1,922
1
X3 ,642 1,558
X4 ,457 2,187
aDependent Variable: Y
123
Okta Nofri, Andi Hafifah
Berdasarkan output SPSS versi 21.0 statistic for windows Tabel 6 di atas,
maka persamaan regresi linear berganda dapat di dirumuskan sebagai berikut:
Y = 0,788+ 0,352X1 + 0,496X2 + 0,372X3 + 0,453X4
Hasil dari analisis tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
a. Nilai konstanta persamaan diatas sebesar 0,788 angka tersebut
menunjukkan bahwa jika X1 (kebudayaan), X2 (sosial), X3 (pribadi) dan
124
Jurnal Manajemen, Ide dan Inspirasi Juni, Vol. 5 No.1, 2018 Hal. 113-132
125
Okta Nofri, Andi Hafifah
126
Jurnal Manajemen, Ide dan Inspirasi Juni, Vol. 5 No.1, 2018 Hal. 113-132
Deskripsi Variabel
Berdasarkan hasil analisis di atas diketahui bahwa variabel independen
dalam penelitian ini yaitu kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis
sedangkan variabel dependennya adalah keputusan pembelian. Pengujian
hipotesis antar variabel independen dan variabel dependen dilakukan melalui
hasil analisis SPSS versi 21.0 (Sujarweni, 2015 dan Ghozali, 2013).
127
Okta Nofri, Andi Hafifah
Pembahasan
1. Kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh secara simultan
terhadap keputusan pembelian
Dari hasil pengujian diperoleh nilai f hitung sebesar 40,520 dan f tabel
sebesar 2,47 dengan signifikansi sebesar 0,000. Oleh karenaitu f hitung > f tabel
(40,520 > 2,47) dengan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
0,05), Kondisi menunjukkan bahwa naik turunnya keputusan konsumen dalam
online shopping ditentukan oleh seberapa baik tingkat kebudayaan, sosial,
pribadi maupun faktor psikologis konsumen.
Dapat diketahui bahwa keputusan pembelian konsumen diawali dengan
rangsangan yang kemudian dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial,
pribadi dan psikologis dan memengaruhi konsumen dalam pemilihan produk
dengan merek tertentu. Konsumen mungkin juga membentuk niat untuk
membeli produk yang paling disukai. Maka dapat disimpulkan bahwa “Faktor
kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan
terhadap proses keputusan pembelian produk online shopping pada kota
Makassar” dinyatakan diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Rahman dimana faktor kebudayaan, sosial,
pribadi dan psikologis berpengaruh positif terhadap perilaku mahasiswa secara
simultan (2016;2017).
2. Kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan pembelian
a. Kebudayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
online shopping pada kota Makassar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kebudayaan berpengaruh
positif terhadap proses keputusan pembelian produk online shopping di kota
Makassar. Hal ini dibuktikan dengan hasil statistik uji tuntuk faktor
kebudayaan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,599 dan t tabel 1,661 dengan
tingkat signifikansi 0,011 < 0,05. Artinya variabel kebudayaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Semakin tinggi tingkat
kebudayaan sesorang atau masyarakat maka akan mendorong keputusan
mereka untuk menggunakan produk dalam berbelanja online. kebudayaan
konsumen merupakan perilaku konsumen atas kegiatan-kegiatan atau
tindakan-tindakan yang dilakukan konsumen baik perorangan, kelompok
maupun organisasi dalam usahanya untuk menilai, memperoleh dan
mendapatkan serta menggunakan barang atau jasa melalui proses pertukaran
yang diawali dengan proses pengambilan keputusan, sehingga menentukan
dan melakukan tindakan yang dapat dipengaruhi oleh lingkungannya,
sehingga terkadang dua elemen penting yaitu proses pengambilan keputusan
dan kegiatan fisik dalam usahanya memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Hipotesis yang menyatakan “kebudayaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian produk online shopping pada kota Makassar”
dinyatakan diterima. Hasil penelitian ini berkesesuaian dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Rafiz (2016) dengan hasil penelitian faktor
kebudayaan berpengaruh positif terhadap perilaku mahasiswa secara parsial.
128
Jurnal Manajemen, Ide dan Inspirasi Juni, Vol. 5 No.1, 2018 Hal. 113-132
130
Jurnal Manajemen, Ide dan Inspirasi Juni, Vol. 5 No.1, 2018 Hal. 113-132
DAFTAR PUSTAKA
APJII. 2017. Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Pengguna Internet Indonesia:
Survey. https://apjii.or.id. (diakses pada tgl 4 Juni 2018)
Basuki, Agus, Tri dan Nano Prawoto. 2004. Analisis Regresi dalam Penelitian
Ekonomi dan Bisnis, Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada
Bhuono, Agung Nugroho. 2005. Strategi Jitu: Memilih metode statistik penelitian
dengan SPSS, Jakarta: Erlangga
Didin, Kartikasari, dkk (2013). Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian (Penelitian pada Mahasiswa Administrasi Bisnis
Angkatan 2012/2013 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
yang Mengkonsumsi Produk Mie Instan merek Indomie), Jurnal
Administrasi Bisnis Vol 3, No 2: JULI
Engel, F. James, Blackwell D. Roger, dan Miniard W. Paul. 2010. Perilaku
Konsumen. Alih Bahasa Budiyanto. Binarupa Aksara, Jilid 1, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21,
Diponegoro
Globalwebindex. 2018. Trends 18, The Trends to Know for 2018. Tersedia pada
https://cdn2.hubspot.net/hubfs/304927/Downloads/Trends-18.pdf.
(Diakses pada 30 Mei 2018).
Herlambang, Susatyo. 2004. Basic Marketing (Dasar-Dasar Pemasaran) Cara Mudah
Memahami Ilmu Pemasaran. Cet; Gosyen Publishing
Irianto, Agus. 2003. Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya.
Jakarta: Kencana
Kotler, Philip dan Keller, Lane Kevin. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1, Edisi
13, Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip dan Keller, Lane Kevin. 2016. A Framework for Marketing
Management. Global Edition. Pearson Education Limited, 6th Edition
Kuncoro, Agus. 2010. Analysis Multivariat, Bandung: Penerbit Alfabeta
Lamb, Hair. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek. Edisi Pertama.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Mariaji, Wahyu dan Yuniati, Tri. (2014). Pengaruh Perilaku Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No.
8
131
Okta Nofri, Andi Hafifah
132