Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 6

1. Dwi Sri Ayu M 12010117120030


2. Rizqy Dwi Kusuma S 12010117120038
3. Yuhannisa Amalia 12010117120060
4. Arif Khasbullah 12010117130135
5. Natanael Wahyu Jati 12010117130161
Pengertian E- Payment
• Pengertian E-Payment menurut Turban, E., & King, D.
• Pengertian E-Payment menurut Ming-Yen Teoh et al.
• Pengertian E-Payment menurut S. Sumanjeet.

• Di dalam pembayaran elektronik, uang di simpan, di proses, dan di


terima dalam bentuk informasi digital dan proses pemindahannya di
inisialisasi melalui alat pembayaran elektronik.
E- Payment di Indonesia
• Pemelopor layanan pembayaran elektronik di Indonesia, Telkomsel T
Cash pada 2007, Indosat Dompetku pada 2008 dan XL Tunai pada
2012.

• Tahun 2012, e-payment mulai beragam, industri perbankan dan


pengembang aplikasi lainnya mulai masuk.

• Layanan dengan pengguna tertinggi (2017) adalah go-pay dan t-


cash.
E- Payment di Indonesia
• Bank Indonesia (2014) telah mengumumkan Gerakan Nasional Non
Tunai (GNNT).
• Bank indonesia saat ini telah mengagendakan akan meningkatkan
kualitas elektronik sebagai alat transaksi pembayaran non tunai.
• Kompetisi antar pemain e-payment di Indonesia belum terlalu ketat
dan sengit.
• pasar e-payment Indonesia akan mencapai IDR 459 Tn (~ US $ 30
M) total GTV pada tahun 2020, mencapai CAGR 158% antara 2016-
2020.
Perilaku Konsumen atas E- Payment
• sebanyak 56,80% memiliki uang elektronik selama setahun atau
kurang.
• 42,43% responden merasa uang elektronik membantu
mengendalikan pengeluaran.
• 77 persen masyarakat Indonesia cenderung memilih bertransaksi
non-tunai daripada tunai.
• Sebanyak 41 persen menyatakan yakin dapat mewujudkan
masyarakat Indonesia tanpa tunai dalam waktu tiga tahun.
IMPULSE BUYING
• Impulse buying mengacu pada pembelian yang tidak direncanakan dan mendadak (Rook, 1987).

• Perilaku impulse buying sering didasarkan pada kehadiran objek stimulus langsung dan sering
disertai dengan perasaan senang dan / atau keinginan kuat untuk membeli (Rook, 1987).

• Terdapat dua perilaku utama dari pembelian impulsif, yaitu tingkat rendah hingga sedang dan
tingkat tinggi.

• pembelian impulsif berfungsi meringankan keadaan psikologis yang tidak menyenangkan

• fungsi utama pembelian impuls mungkin sebagai "mekanisme pengaturan diri yang bertujuan
mengurangi perasaan negatif, terutama ketika perasaan ini memiliki dasar struktural seperti
kegagalan untuk hidup sesuai dengan standar yang dihargai atau harga diri rendah“ (Verplanken et
al, 2005).
PAIN OF PAYMENT
• Prinsip The Pain of Payment pertama kali di eksplorasi oleh Prelec dan Loewenstein
pada taun 1998

• Prinsip ini menjelaskan hubungan psikologis antara pembayaran dan kesenangan


( atau ketiadaan) untuk pengalaman atau produk yang di bayar

• Rasa sakit mempengaruhi keputusan untuk pembelian , dan akan berpengaruh


terhadap penjualan suatu perusahaan (merk)

• masing – masing perusahaan berusahan untuk mengurangi rasa sakit tersebut salah
satunya dengan menyediakan sistem pembayaran otomatis untuk pembelian online
LB RM KD TAD KP APM
Adanya penjualan 1. Apakah terdapat Dua jenis web Teknik yang Penelitian ini Agenda penilitian yang
barang secara online keterkaaitan antara browsing : utilitarian digunakan pada hanya akan datang yaitu
yang semakin meningkat faktor-faktor dan hedonik penelitian ini adalah menggunakan direkomendasikan untuk
setiap tahunnya, penting dari atribut Teori dasar yang analisis faktor sampel dari melakukan rekayasa
khususnya pada situs produk dengan digunakan dalam konfirmatori dan mahasiswa penelusuran pada web
web penjualan pakaian. penjelajahan web? penelitian ini yaitu, pemodelan Korea, sehingga dan memperkirakan
Di Korea Selatan sekitar 2. Bagaimana Teori motivasi dan persamaan struktural hasil yang bagaimana penelusuran
99% pengguna internet hubungan antara kebutuhan melalui LISREL. didapatkan tersebut dapat berubah
melakukan pembelian atribut produk, Teori atribut produk Tujuan utamanya kurang mewakili menjadi pembelian yang
secara online. Dengan penelusuran web, Teori pembelian adalah untuk dan kurang sudah direncanakan
adanya hal tersebut para dan pembelian impulsif menguji apakah maksimal sebelumnya atau bahkan
peneliti dan praktisi pakaian melalui indikator-indikator tidak direncanakan atau
online ingin mengetahui situs web belanja? yang sudah biasa disebut dengan
bagaimana penelusuran 3. Apa yang harus dikelompokkan Impulse Buying, serta
di web atau situs dilakukan oleh berdasarkan variabel memperluas informasi
perbelanjaan dapat manajer agar latennya konsisten dan pengetahuan
membuat konsumen pemasaran pakaian berada dalam tentang adanya model
membeli barang yang di pasar global konstruknya atau pengolahan pemasaran
tidak ingin dibeli dapat sukses? tidak. global yang berbeda –
sebelumnya. beda pada tiap negara.
Hipotesis​​ Pernyataan​​ Hasil

Banyaknya pilihan pada situs perbelanjaan mempengaruhi


H1a didukung ​
H1​​ (a) Utilitarian Browsing dan (b) Hedonic Browsing pada
H1b tidak penting
produk pakaian.

Harga yang ditawarkan pada situs perbelanjaan H2a Tidak penting


​H2 ​ mempengaruhi (a) Utilitarian Browsing dan (b) Hedonic H2b ​Didukung
Browsing pada produk pakaian. ​

Sensori produk mempengaruhi (a) Utilitarian Browsing dan H3 tidak penting bagi
H3
(b) Hedonic Browsing pada produk pakaian. keduanya

Utilitarian Browsing berpengaruh negative terhadap


Impulse Buying, sedangkan (a) Hedonic Browsing ​
H4
berpengaruh positif terhadap Impulse Buying (b) untuk H4a dan H4b didukung​​
produk pakaian pada situs perbelanjaan

Atribut Produk pada situs perbelanjaan berhubungan


H5 H5 Diterima
dengan Impulse Buying pada produk pakaian
“Tampilan Produk Pada Penelusuran Situs Perbelanjaan Terhadap Impulse Buying Pada Produk
“Tidak Penting””

“Spam Advertisements On Web Pages, Social Media, And Impulse Buying On Online Shopping”
E-Commerce
• Digital Marketing merupakan Penjualan atau pemasaran suatu produk atau jasa menggunakan
teknologi digital, terutama dengan menggunakan Internet serta termasuk handphone, Iklan,
dan lainnya.
• Electronic commerce (e-commerce) merupakan konsep yang bisa digambarkan sebagai proses
jual beli barang pada internet atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa, dan informasi
melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000 dalam Suyanto,
2003a)
• Perkembangan E-commerce di Indonesia sangat pesat, hal ini dikarenakan banyaknya dampak
positif yang didapatkan dari adanya e-commerce, Bagi pebisnis, e-commerce memiliki dampak
positif berupa pengurangan biaya operasional dan dapat memperlebar pangsa pasar, sehingga
keuntungan dapat dimaksimalkan dan lebih mudah dalam hal pengembangan bisnis.
Perkembangan e-commerce sangat dipengaruhi oleh tingkat perkembangan wilayah di mana
beberapa faktor yang sangat menentukan perkembangan e-commerce di Indonesia diantaranya
adalah sumber daya manusia yang tercermin dari indeks pembangunan manusia (IPM),
infrastruktur jaringan internet serta infrastruktur ketenagalistrikan. Ketiga faktor tersebut
berbanding lurus dengan perkembangan e-commerce di Indonesia khususnya apabila
dibandingkan antara wilayah di Pulau Jawa dengan Pulau Papua.
Perilaku Konsumen terhadap E-commerce di Indonesia
Banyak konsumen yang lebih memilih berbelanja pada e-commerce dibandingkan
secara offline pada barang – barang tertentu, hal ini dikarenakan harga ya g ditawarkan
lebih murah dibandingkan pada saat membeli secara langsung di toko, selain itu
keputusan pembelian pada e-commerce juga dipengaruhi oleh banyaknya variasi yang
ditawarkan serta penghematan waktu dan tenaga, namun konsumen juga
mempertimbangkan negara asal dari merek sebagai bahan evaluasi. Konsumen memiliki
sikap, preferensi, dan persepsi tertentu terhadap produk atau jasa yang dihasilkan
suatunegara. Efek negara asal ini mempengaruhi bagaimana konsumen menilai kualitas
dan pilihan mereka terhadap produk yang akan dikonsumsi.

Contoh E-commerce di Indonesia : Lazada, Shoppee, Bukalapak, Tokopedia, Zalora, dll

Referensi : Prasetyo Budi W. 2016. Perkembangan Electronic Commerce (E-Commerce)


di Indonesia. Artikel
“ Hubungan variabel situasional, atribut produk, web
browsing dan impulse buying “
Sumber Referensi

Jurnal Pembelian Impulsif


Sharon E. Betty dan M. Elizabeth Ferrell
Berbagai
seleksi

Utilitarian

Atribut harga

E-impulse
Buying

Hedonisme
Atribut
sensorik

Variabel
Siituasional

Anda mungkin juga menyukai