Anda di halaman 1dari 11

ISSN 2338-1523

E-ISSN 2541-576X

Volume 10 No. 3
Desember 2022

ANALISIS PENGARUH STRATEGI FLASH SALE TERHADAP MINAT BELI DAN


PERILAKU IMPULSIF MAHASISWA ITS

Noverita Rizki Pramesta1)*, Cecilia Melva Natania2), Awliya Hanun Izdihar3), Nur Aini
Rakhmawati4)
1,2,3,4)
Sistem Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jawa Timur
email: noverita.205026@mhs.its.ac.id1), cecilianatania.205026@mhs.its.ac.id2),
awliyaizdihar.205026@mhs.its.ac.id3), nur.aini@is.its.ac.id4)

Abstrak
Pada era digitalisasi seperti sekarang ini, banyak hal yang dapat dilakukan dengan mudah
berkat bantuan teknologi. Salah satu hal tersebut adalah jual-beli, yang sekarang sudah tidak
harus datang ke toko untuk membeli barang. Hanya dengan mengandalkan smartphone,
masyarakat dapat melakukan jual beli akan suatu produk pada e-commerce. Disamping itu
juga banyak penawaran menarik yang berikan oleh e-commerce, salah satunya adalah flash
sale yang akan memberikan potongan harga produk pada hari-hari tertentu. Tentu hal ini
dilakukan sebagai strategi marketing untuk menarik minat beli masyarakat pada toko
tersebut, tak jarang bagi konsumen mahasiswa. Namun, hal ini juga dapat berakibat pada
perilaku impulsif konsumen dalam melakukan pembelian produk e-commerce. Penelitian ini
memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh strategi flash sale terhadap minat beli
dan perilaku impulsif konsumen, khususnya mahasiswa ITS. Penelitian ini menggunakan uji
validitas konvergen berdasarkan nilai factor loading dan Average Variance Extracted serta
uji reliabilitas berdasarkan nilai composite reliability dan cronbach’s alpha. Kemudian,
dianalisis dengan nilai r-square dan uji Path Coefficient. Hasil pengolahan data didapatkan
bahwa kepercayaan konsumen terhadap produk dan program flash sale memengaruhi minat
beli konsumen yang dapat mendorong perilaku impulsive buying pada konsumen mahasiswa
ITS.

Kata Kunci : Flash Sale, E-Commerce, Minat Beli, Mahasiswa, Perilaku Impulsif.

Abstract
In this era of digitalization, many things can be done easily thanks to the help of technology.
One of these things is buying and selling, which now no longer must come to the store to buy
goods. Only by relying on smartphones, people can buy and sell a product on e-commerce.
In addition, there are also many attractive offers provided by e-commerce, one of which is a
flash sale which will give you product prices on certain days. Of course, this is done as a
marketing strategy to attract people's buying interest in the store, not infrequently for student
consumers. However, this can also result in the impulsive behavior of consumers in
purchasing e-commerce products. This study aims to determine how the flash sale strategy
influences the buying interest and impulsive behavior of consumers, especially ITS students.
This study uses a convergent validity test based on the value of factor loading and Average
Variance Extracted and a reliability test based on the value of composite reliability and
Cronbach's alpha. Then, analyzed by r-square value and Path Coefficient test. The results of
data processing showed that trust in products and flash sale programs influenced consumer

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

149
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 10 No. 3
Desember 2022

buying interest which could encourage consumer impulsive buying behavior in ITS student
consumers.

Keywords: Flash Sale, E-Commerce, Buying Interest, University Students, Impulsive


Behavior.

PENDAHULUAN meningkatkan penjualan toko-toko online


Pada zaman yang maju dan serba yaitu dengan menggunakan strategi
teknologi seperti sekarang ini, banyak marketing flash sale yang memberikan
bermunculan aplikasi e-commerce yang sejumlah promo atau diskon terhadap
digunakan sebagai tempat jual beli secara produk tertentu dengan jumlah unit dan
online. Terdapat beberapa factor yang waktu yang terbatas. Strategi ini telah
menyebabkan banyaknya bermunculan e- dilakukan oleh toko-toko online pada
commerce ini. Pertama, masuknya Shopee dan TikTok. (Sundjaja et al, 2020)
smartphone dan internet yang terus Pada penelitian sebelumnya menyatakan
meningkat. Selain itu, jumlah populasi bahwa adanya program flash sale
warga Indonesia yang banyak dan minat berpengaruh positif dalam meningkatkan
beli yang meningkat di tengah pertumbuhan minat pembeli dalam melakukan pembelian.
makroekonomi yang kuat, serta banyaknya
populasi muda Indonesia yang melek E-Commerce
teknologi dan dapat beradaptasi dengan E-Commerce atau electronic commerce
teknologi dengan cepat (Rakhmawati et al., merujuk pada penggunaan Internet dan
2021). media elektronik dalam menawarkan
Pesatnya perkembangan e-commerce produk dan layanan (Jain et al, 2021). E-
berdampak pada peningkatan jumlah user Commerce telah berkembang dengan pesat
dan toko online, sehingga menimbulkan mulai tahun 1995. Pesatnya perkembangan
persaingan antar toko-toko online yang ini dikarenakan kemampuan Internet dan
menjual jenis produk yang identik bahkan Web yang sangat kaya sehingga dapat
sama. Persaingan tersebut membuat para menawarkan lebih banyak kemudahan
toko online harus mengimplementasikan kepada pembeli. Beberapa di antaranya
strategi marketing, salah satunya dengan adalah pembeli dapat lebih mudah
melakukan strategi dari sisi permainan membanding-bandingkan produk yang
harga. Sebagai contoh, toko online Roemah hendak dibeli serta pilihan produk yang
Aisya pada e-commerce Shopee harus ditawarkan lebih banyak dibandingkan
berkompetisi dengan toko-toko online dengan transaksi komersial.
lainnya yang juga menjual produk serupa
dengan harga yang lebih murah. Dimana hal Flash Sale
ini menjadi permasalahan bagi toko Flash sale merupakan sebuah
Roemah Aisyah yang kalah dalam penawaran produk-produk tertentu dengan
persaingan mencari customer sehingga harga diskon yang hanya berlaku dalam
membuat omzet penjualan menurun dan waktu yang singkat dan bertujuan untuk
cenderung tidak stabil. (Redyanita, 2021) menciptakan urgensi konsumen untuk
Salah satu cara yang dilakukan oleh melakukan pembelian impulsif (Lim & Hu,
perusahaan e-commerce untuk 2022). Beberapa e-commerce yang

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

150
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 10 No. 3
Desember 2022

beroperasi di Indonesia telah menerapkan H2: Terdapat pengaruh positif antara


sistem penjualan flash sale pada platform kemudahan mengakses platform e-
mereka, seperti Shopee, Tokopedia, dan commerce dan katalog produk terhadap
Lazada. minat beli konsumen.
Kemudahan untuk mengerti,
Impulsive Buying mengakses, dan mengoperasikan sistem
Pembelian impulsif (impulsive buying) belanja pada e-commerce memiliki korelasi
merujuk pada perilaku konsumen yang yang sebanding dengan minat konsumen
melakukan pembelian yang tidak terencana, untuk melakukan pembelanjaan online pada
memaksakan, dan kompleks secara hedonis platform e-commerce (Taan, 2021).
(Chan, 2017). Menurut Kusnawan et al H3: Terdapat pengaruh positif antara
(2019), hal-hal yang mendorong seseorang kepercayaan konsumen akan suatu produk
untuk melakukan pembelian impulsif pada program flash sale e-commerce
adalah senang atau gemar berbelanja, takut terhadap minat beli konsumen.
melewatkan kesempatan promosi, takut Kepercayaan konsumen terhadap
rugi, serta pengetahuan dan perencanaan informasi yang diberikan pada produk yang
yang kurang sebelum berbelanja. tertera pada katalog memiliki korelasi yang
berbanding lurus dengan minat konsumen
Structural Equation Modeling untuk membeli produk. (Rosdiana, Haris
Structural Equation Modeling (SEM) and Suwena, 2019) Sehingga, hipotesis
mengacu pada sekumpulan persamaan penulis pada penelitian ini adalah
beserta asumsinya dari sistem yang kepercayaan konsumen terhadap informasi
dianalisis menggunakan parameter yang produk flash sale dapat mempengaruhi
ditentukan berdasarkan pengamatan perilaku impulsif konsumen untuk segera
statistik (Tarka, 2018). SEM dapat membeli produk sewaktu flash sale.
digunakan untuk menguji model statistik H4: Terdapat pengaruh positif antara
yang klausal. minat beli konsumen terhadap perilaku
Dalam penelitian ini, penulis impulsif konsumen ketika flash sale.
merumuskan beberapa hipotesis Minat beli konsumen yang timbul dari
berdasarkan jurnal dan penelitian minat konsumen melihat katalog produk
sebelumnya. Berikut adalah hipotesis dalam pada e-commerce memungkinkan
penelitian ini: konsumen melakukan pembelian yang tidak
H1: Terdapat pengaruh positif antara terencana atau impulsive buying (Ika,
intensitas konsumen mengakses platform e- Fitriyah and Dewi, 2020).
commerce dan katalog produk terhadap Sehingga, hipotesis yang dibuat dari
minat beli konsumen. penelitian ini adalah minat beli atau
Intensitas seberapa sering konsumen ketertarikan dapat mempengaruhi perilaku
mengakses e-commerce dan melihat impulsif konsumen untuk segera membeli
katalog-katalog produk memiliki korelasi produk sewaktu flash sale.
secara positif. Semakin sering konsumen
terpapar informasi mengenai katalog e- METODE PENELITIAN
commerce, semakin besar juga keinginan Berikut adalah tahapan dari penelitian
atau minat konsumen untuk membeli yang digambarkan dengan sebuah diagram
produk tersebut (Puteri, 2021). alir.

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

151
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 10 No. 3
Desember 2022

penelitian terkait yang telah dilakukan


sebelumnya untuk mendukung penelitian
ini. Informasi yang didapatkan dari jurnal
maupun penelitian sebelumnya tersebut
akan digunakan untuk menyusun
pertanyaan yang dibutuhkan pada kuesioner
dan mengetahui tanggapan responden
Gambar 1. Diagram alir Penelitian terkait pengaruh event flash sale pada minat
beli responden terhadap suatu barang di e-
Identifikasi Jenis Penelitian commerce.
Jenis penelitian yang digunakan dalam Jurnal yang digunakan dalam
hal ini adalah metode kuantitatif. Menurut penyusunan pertanyaan kuesioner berasal
Hermawan (2019:16), metode kuantitatif dari jurnal yang berjudul “The Determinant
itu sendiri merupakan metode penelitian Factors of E-Commerce”
yang dilaksanakan secara sistematis dan Usage Behavior During Flash Sale
ilmiah dengan pengamatan yang dilakukan Program”. Berikut ini pertanyaan yang
mencakup semua hal yang berhubungan dirumuskan dalam kuesioner.
dengan fenomena, objek penelitian, serta 1. Seberapa sering berbelanja barang
korelasi yang ada diantaranya. Metode ini secara online melalui e-commerce?
dikembangkan menggunakan model 2. Berapa rata-rata pengeluaran dalam
matematis, teori, dan atau hipotesis. Selain melakukan pembelian melalui e-
itu, pendekatan ini dapat dilakukan dengan commerce?
melakukan eksperimen, hard data, empirik, 3. Platform e-commerce apa yang
fakta nyata yang ada di masyarakat dan paling sering digunakan dalam
statistik, positivistik, survei, interview melakukan pembelian?
terstruktur, dan lain sebagainya.
Selain itu, juga terdapat kuesioner yang
Identifikasi metode pengumpulan data berbentuk pernyataan terkait yang memiliki
Pada penelitian ini, pengumpulan data jawaban dengan menggunakan skala, yaitu
dilakukan dengan melakukan survei. Survei dari 1 hingga skala 4 yang nantinya dipilih
sendiri merupakan salah satu metode sesuai pengalaman dari responden. Berikut
pengumpulan data atau informasi yang ini beberapa pertanyaan tersebut.
dilakukan pada populasi yang besar dengan 1. Responden senang berbelanja online.
menggunakan sampel yang lebih kecil 2. Responden mengetahui promo flash
(Andhini, 2017). Survei yang dilakukan sale seperti pada Shopee.
pada penelitian ini dilakukan dengan cara 3. Responden senang dengan adanya
membagikan kuesioner yang berisi promo flash sale.
pertanyaan-pertanyaan kepada responden 4. Responden sering scrolling produk-
melalui Google Form. produk di e-commerce.
Target responden dalam kuesioner ini 5. Responden sering mengecek katalog
adalah mahasiswa di Indonesia. Selain flash sale.
dengan melakukan survei, pada penelitian 6. Informasi produk flash sale yang
ini penulis juga melakukan pengumpulan diberikan terpercaya.
data dan informasi melalui jurnal, dan

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

152
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 10 No. 3
Desember 2022

7. Menurut responden, produk yang Analisis hasil data penelitian


dijual sewaktu flash sale sama Setelah melakukan pengumpulan data
kualitasnya sewaktu produk itu menggunakan kuesioner, lalu dilakukan
dijual dengan harga normal. analisis terhadap hasil data penelitian.
8. Teknis flash sale mudah dipahami. Metode yang digunakan dalam mengolah
9. Halaman flash sale mudah data ini adalah metode SEM (Structural
digunakan. Equation Modelling) dengan menggunakan
10. Responden tertarik dengan program aplikasi SmartPLS.
flash sale.
11. Responden tertarik untuk membeli
produk flash sale.
12. Menurut responden, harga yang
diberikan sangat worth it untuk
dibeli.
13. Sewaktu flash sale berjalan,
responden langsung membeli
produk karena takut habis.
14. Sewaktu flash sale berjalan,
responden merasa semangat atau Gambar 2. Diagram variabel penelitian
senang karena produk tersebut
sedang promo. Pada penelitian ini, metode SEM
15. Awalnya responden tidak ada digunakan untuk menganalisis 3 variabel
rencana untuk membeli, tetapi dependen, yaitu intensitas mengakses
karena flash sale responden katalog e-commerce, kemudahan dalam
memutuskan untuk membeli. mengakses e-commerce, dan kepercayaan
16. Setelah membeli produk, responden terhadap produk. Ketiga variabel ini akan
merasa senang karena berhasil diteliti apakah memiliki pengaruh terhadap
membeli produk tersebut dengan ketertarikan atau minat beli konsumen.
harga murah. Selain itu, penelitian ini juga akan
17. Setelah membeli produk, responden menganalisis apakah rasa ketertarikan
merasa senang karena barang konsumen terhadap produk flash sale
tersebut adalah barang yang mendorong keputusan konsumen untuk
responden inginkan. segera membeli produk tersebut secara
18. Setelah membeli produk, responden impulsif
merasa senang karena barang Untuk melakukan metode analisis ini,
tersebut terpakai atau bermanfaat. terdapat beberapa langkah yang perlu
19. Sewaktu flash sale, responden dilaksanakan. Langkah pertama adalah
cenderung ingin menambah untuk dengan melakukan uji model pengukuran
membeli produk lainnya yang (outer model/measurement model), di
diskon. dalamnya juga dilakukan beberapa uji
20. Membeli banyak produk waktu untuk mengolah data, diantaranya
flash tidak merugikan. dilakukan uji validitas konvergen. Di mana
pada uji ini dilakukan perhitungan nilai
Factor Loading untuk setiap indikator dan

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

153
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 10 No. 3
Desember 2022

nilai AVE (Average Variance Extracted) sebanyak 6 responden (11.8%), dan ≥ Rp


untuk setiap variabel. Setelah melakukan uji 1,000,000.00 sebanyak 1 responden (2%).
model, langkah kedua adalah melakukan uji Berdasarkan platform e-commerce,
model struktural (inner model/structurel didapatkan data platform e-commerce
model) yang di dalamnya dilakukan Shopee paling sering digunakan dalam
perhitungan R2 (r-squared) dan uji path belanja online sebanyak 41 responden
coefficient (analisis jalur). Uji kedua adalah (80.4%), Tokopedia sebanyak 9 responden
uji validitas diskriminan dan uji yang (17.6%), dan Lazada sebanyak 1 responden
terakhir ada uji reliabilitas yang digunakan (2%).
dalam perhitungan nilai Composite
Reliability dan nilai Cronbach’s Alpha. Tabel 1. Klasifikasi responden kuesioner

Buat Kesimpulan
Setelah rangkaian analisis dilakukan
untuk menguji hipotesis, maka selanjutnya
akan dibuat sebuah kesimpulan sesuai
dengan hasil analisis yang didapatkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil kuesioner yang telah disebar


Pada penelitian ini, pengamatan kemudian dilakukan uji validitas konvergen
kuesioner telah dilakukan pada 51 menggunakan nilai Factor Loading setiap
responden mahasiswa. Terdapat 19 indikator dan nilai AVE (Average Variance
responden laki-laki (37.3%) dan 32 Extracted) setiap variabel. Dari hasil
responden perempuan (62.7%). Persebaran kuesioner juga dilakukan uji reliabilitas
responden ini berasal dari satu universitas menggunakan nilai Composite Reliability
yang sama yaitu Institut Teknologi Sepuluh dan nilai Cronbach’s Alpha. Pengujian
Nopember. validitas dan reliabilitas dilakukan
Pengambilan data kisaran frekuensi menggunakan bantuan aplikasi SmartPLS.
konsumen dalam berbelanja online melalui Hasil pengujian validitas dan reliabilitas
e-commerce didapatkan data frekuensi <3 kuesioner dapat dilihat pada Tabel 2
kali perminggu sebanyak 5 responden berikut.
(9.8%), ≥3 kali perminggu sebanyak 5
responden (9.8%), <3 kali perbulan Tabel 2. Hasil uji validitas dan uji
sebanyak 16 responden (31.4%), ≥3 kali reliabilitas kuesioner
perbulan sebanyak 17 responden (33.3%), Stan
<3 kali pertahun sebanyak 4 responden dardi A
C C
(7.8%), dan ≥3 kali pertahun sebanyak 4 Variables zed V
R A
responden (7.8%). Dengan estimasi atau Load E
budget pengeluaran responden dalam ings
pembelian online sebagai berikut: < Rp Intensitas
100,000.00 sebanyak 12 responden Intensitas scrolling 0.
(23.5%), < Rp 450,000.00 sebanyak 32 0. 0.
produk e- 0.894 79
responden (62.7%), < Rp 1,000,000.00 7 7
commerce (4) 7

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

154
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 10 No. 3
Desember 2022

Stan Stan
dardi A dardi A
C C C C
Variables zed V Variables zed V
R A R A
Load E Load E
ings ings
Intensitas cek 4 4 Merasa senang 0 8
katalog flash sale 0.892 5 5 karena produk 0.857 0 3
(5) sedang promo (14)
Kemudahan Membeli produk di
0.755
Teknis flash sale luar rencana (15)
mudah dipahami 0.834 0. 0. Merasa senang
0. karena dapat
(6) 7 6
76 membeli produk 0.805
Halaman flash sale 3 9
2 dengan harga
mudah digunakan 0.910 2 4
(7) murah (16)
Kepercayaan Merasa senang
Informasi produk karena produk
yang diberikan 0.867 0. 0. yang dibeli adalah 0.806
0. produk yang
terpercaya (8) 7 7
78 diinginkan (17)
Kualitas produk 3 2
4 Merasa senang
flash sale 0.903 7 6
terpercaya (9) karena barang 0.687
bermanfaat (18)
Minat Beli
Cenderung ingin
Tertarik dengan
membeli lebih
program flash sale 0.885
banyak produk 0.716
(10)
0. 0. ketika flash sale
Tertarik untuk 0.
8 8 (19)
membeli produk 0.888 75
4 3
flash sale (11) 5 Menurut Baistaman et al. (2020) yang
3 7
Tertarik dengan mengutip dari Hair et al. (2011), nilai factor
harga produk flash 0.833 loading yang direkomendasikan adalah
sale (12) 0.600 atau lebih agar hasil pengujian dapat
Perilaku Impulsif dikatakan valid. Dari pertanyaan-
pertanyaan kuesioner yang telah
Membeli produk 0. dirumuskan di bagian metodologi, beberapa
0. 0.
karena takut 0.730 58 di antaranya (pertanyaan 1, 2, 3, dan 20)
9 8
kehabisan (13) 9 memiliki nilai factor loading di bawah
0.600, yang berarti bahwa pertanyaan-
pertanyaan tersebut tidak memenuhi standar

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

155
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 10 No. 3
Desember 2022

nilai minimum factor loading sehingga


poin-poin pertanyaan tersebut tidak layak
digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Sementara itu, pada Tabel 2, dapat dilihat
bahwa nilai factor loading masing-masing
indikator sudah bernilai lebih dari 0.600,
artinya hubungan indikator dengan variabel
laten dapat dikatakan baik. Gambar 3. Uji R-squared
Berdasarkan nilai Average Variance
Extracted (AVE) yang didapatkan dari hasil Jika nilai R-squared berada pada
pengujian, terlihat bahwa seluruh variabel rentang 0.33-0.67 antara dua variabel, maka
memiliki nilai AVE di atas 0.500. Menurut variabel tersebut memiliki hubungan
Harmen et al. (2020), variabel yang moderat atau sedang. (Chin, 1998) Pada
memiliki nilai AVE di atas 0.500 dikatakan gambar 3, hasil uji model struktural yaitu R-
valid karena setiap konstruknya sudah dapat squared didapatkan bahwa variabel-
menjelaskan lebih dari separuh nilai varian variabel bebas yaitu Intensitas, Kemudahan,
indikatornya. Oleh karena itu, dapat dan Kepercayaan memiliki hubungan
dikatakan bahwa variabel-variabel dalam moderat/sedang terhadap variabel dependen
hasil kuesioner ini sudah layak dan dapat yaitu Minat Beli Konsumen sebesar 54.2%.
digunakan untuk analisis lebih lanjut. Dimana hal tersebut masih memiliki sisa
Selain dilakukan uji validitas, kemungkinan sebesar 45.8% yang berarti
dilakukan juga uji reliabilitas untuk masih terdapat pengaruh variabel-variabel
mengetahui membuktikan ketepatan lainnya di luar penelitian ini.
indikator dalam mengukur konstruk. Dari Variabel minat beli konsumen juga
hasil pengujian Composite Reliability, memiliki hubungan moderat dengan
didapatkan nilai composite reliability perilaku impulsif konsumen terhadap
masing-masing variabel lebih besar dari program flash sale sebesar 50.3%.
0.700 sehingga variabel-variabel tersbut Sehingga, masih terdapat kemungkinan
dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang faktor pengaruh variabel lainnya di luar
baik (Narendra, 2018). penelitian sebesar 49.7% yang
Uji reliabilitas selanjutnya adalah mempengaruhi perilaku impulsif konsumen
pengujian menggunakan Cronbach Alpha, sewaktu flash sale.
yaitu koefisien yang dapat menunjukkan
seberapa baik korelasi antar item.
Berdasarkan hasil pengujian, nilai alpha
masing-masing variabel bernilai lebih dari
0.600, yang berarti bahwa seluruh variabel
dalan kuesioner telah reliable atau dapat
diandalkan (Ghozali, 2018).
Gambar 4. Uji path coefficient (p-value)

Selanjutnya, terdapat uji path


coefficient seperti yang dapat terlihat dalam
gambar 3 di atas, yaitu melakukan

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

156
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 10 No. 3
Desember 2022

perhitungan untuk mendapatkan nilai p- nilai 0.000. Hipotesis ini telah terbukti dan
value untuk menentukan lebih lanjut mendukung penelitian yang telah dilakukan
hubungan tiap variabel intesitas, sebelumnya (Ika, Fitriyah and Dewi, 2020).
kemudahan, kepercayaan terhadap minat Di samping itu, pada hipotesis (H2),
beli dan minat beli terhadap perilaku setelah dilakukan analisis terlihat bahwa
impulsif. Bagian ini merupakan hal yang tidak terdapat keterkaitan antara
paling penting dalam metode analisis data kemudahan mengakses platform e-
karena nilai p-value ini nantinya digunakan commerce dan katalog produk terhadap
untuk menentukan apakah hipotesis yang minat beli konsumen yang dibuktikan
telah dirumuskan sebelumnya akan diterima dengan nilai p-value pada kedua variabel
atau ditolak. Atau dengan kata lain, p-value tersebut sebesar 0.120. Pada hipotesis ini,
ini sudah banyak digunakan sebagai cara hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan
untuk meringkas signifikansi dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya
melakukan analisis data (Wang et al., (Taan, 2021).
2019). Pengaruh antar variabel dikatakan Serta hipotesis (H1) terkait pengaruh
signifikan, jika hasil akhir dari p-value positif antara intensitas konsumen
tersebut bernilai lebih kecil sama dengan mengakses platform e-commerce dan
0.05 (≤0.05). Berdasarkan gambar 4, katalog produk terhadap minat beli
terdapat dua path yang signifikan dan dua konsumen. Hipotesis ini tidak terbukti dan
path yang insignifikan. Dapat terlihat jika tidak ada hubungan positif antara keduanya
berdasarkan hipotesis (H3) bahwa ditunjukkan dengan p-value sebesar 0.386.
kepercayaan konsumen akan suatu produk Hipotesis ini memiliki hasil yang kurang
pada program flash sale e-commerce sesuai dengan hasil penelitian yang telah
memiliki pengaruh terhadap minat beli dilakukan sebelumnya. Pada penelitian
konsumen yang dibuktikan dengan p-value tersebut disebutkan jika terdapat hubungan
yang didapatkan sebesar 0.000. Hal tersebut positif yang rendah antara intensitas
memberikan hasil yang sesuai dengan mengakses e-commerce terhadap keputusan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk membeli barang pada e-commerce
(Rosdiana, Haris and Suwena, 2019). Pada (Puteri, 2021).
penelitian ini, hipotesis tersebut memiliki
pengaruh positif antara kepercayaan SIMPULAN
konsumen dengan suatu produk saat flash Berdasarkan analisis penetlitian yang
sale dengan minat beli. Di mana, peneliti telah dilakukan, didapatkan hasil penelitian
juga beranggapan jika seseorang telah antara lain sebagai berikut.
memiliki kepercayaan pada suatu produk di 1. Intensitas konsumen dalam
toko tertentu, maka kemungkinan besar mengakses platform e-commerce
orang tersebut akan membeli produk- tidak memiliki keterkaitan atau
produk lain dari toko kepercayaannya pengaruh positif terhadap minat
tersebut sehingga minat beli juga ikut naik. beli. Hal ini ditunjukkan dengan
Selain itu, pada hipotesis (H4) juga terlihat nilai variabel Intensitas mendapat
jika terdapat pengaruh positif antara minat sebesar 0.386 pada uji Path
beli konsumen terhadap perilaku impulsif Coefficient yang membuktikan tidak
konsumen ketika flash sale yang dibuktikan
dari hasil analisis p-value dan didapatkan

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

157
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 10 No. 3
Desember 2022

adanya hubungan dengan minat beli konsumen dimana tidak termasuk


konsumen pada penelitian ini. scope penelitian ini.
2. Tidak terdapat pengaruh positif atau
keterkaitan antara kemudahan UCAPAN TERIMA KASIH
dalam mengakses e-commerce Segala puji syukur penulis panjatkan
dengan minat beli. Hal ini
kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
ditunjukkan dengan nilai variabel dengan rahmat-Nya paper ini dapat
kemudahan sebesar 0.120 pada uji
diselesaikan dengan tepat waktu.
Path Coefficient yang membuktikan
tidak ada korelasi dengan minat bei Penulis juga berterima kasih kepada
konsumen pada penelitian ini. seluruh pihak yang terlibat dalam
penyusunan paper ini. Tanpa bantuan dan
3. Terdapat keterkaitan positif antara dorongan dari berbagai pihak, paper ini
kepercayaan konsumen akan suatu
tidak akan terwujud.
produk pada program flash sale
dengan minat beli konsumen yang
sesuai dengan penelitian DAFTAR PUSTAKA
sebelumnya. Hal ini ditunjukkan [1] Andhini, N. F. (2017) ‘Metode
dengan nilai variabel Kepercayaan penelitian survey’, Journal of
memiliki nilai 0.000 pada uji Path Chemical Information and
Coefficient yang membuktikan Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.
adanya korelasi dengan minat beli [2] Baistaman, J. et al. (2020)
konsumen. ‘Developing and Validating the
4. Minat beli memiliki pengaruh Measurement Model for Financial
terhadap perilaku impulsif Literacy Construct Using
konsumen dalam membeli barang Confirmatory Factor Analysis’,
pada saat flash sale berlangsung. Hal Humanities & Social Sciences
ini ditunjukkan dengan nilai uji Reviews, 8(2), pp. 413–422. doi:
Patch Coefficient sebesar 0.000 10.18510/hssr.2020.8247.
yang membuktikan adanya [3] Chan, T. K. H., Cheung, C. M. K.
keterkaitan antara minat beli dan and Lee, Z. W. Y. (2017) ‘The state
perilaku pembelian impulsif of online impulse-buying research:
konsumen. Berdasarkan analisis A literature analysis’, Information
nilai r-square, pengaruh minat beli and Management, 54(2), pp. 204–
konsumen terhadap perilaku 217. doi: 10.1016/j.im.2016.06.001.
impulsif sewaktu flash sale [4] Chin W, M. G. (1998) ‘The Partial
menujukkan kategori sedang. Hal Least Squares Approach to
ini dimungkinkan terjadi karena Structural Formula Modeling’,
adanya variabel lainnya yang Advances in Hospitality and
memengaruhi keputusan impulsif Leisure, 8(2) (January 1998), p.
5. Available at:
https://books.google.com/books?hl
=en&lr=&id=EDZ5AgAAQBAJ&
oi=fnd&pg=PA295&dq=The+parti
al+least+squares+approach+to+stru

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

158
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 10 No. 3
Desember 2022

ctural+equation+modeling&ots=49 [12] Noverita Rizki Pramesta. (2022).


uH6qt2lk&sig=Fwg2GGFWp3LU noverita/EtikaProfesi: final (1.0).
MMjxMu9h4jbOXnA. Zenodo.
[5] Ghozali (2018) ‘Objek Dan Subjek https://doi.org/10.5281/zenodo.713
Penelitian’, 53(9), pp. 1689–1699. 9264
[6] Harmen, E. L., Semiarty, R. and [13] Puteri, A. N. Q. (2021) ‘Intensitas
Lita, R. P. (2020) ‘Model Mengakses Online Shop di Media
Keterkaitan Persepsi Nilai, Citra Sosial Dengan Keputusan
Merek, Kepuasan dan Loyalitas Pembelian Produk Fashion Di Masa
Pelanggan Rumah SakitModel Pandemi COVID-19’, Psikoborneo:
Keterkaitan Persepsi Nilai, Citra Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(2), p.
Merek, Kepuasan dan Loyalitas 337. doi:
Pelanggan Rumah Sakit’, Jurnal 10.30872/psikoborneo.v9i2.5974.
Manajemen Dan Kewirausahaan, [14] Rakhmawati, N. A. et al. (2021)
8(2), pp. 216–225. doi: ‘Analisa Transaksi Belanja Online
10.26905/jmdk.v8i2.5094. Pada Masa Pandemi Covid-19’,
[7] Ika, N., Fitriyah, Z. and Dewi, N. C. Jurnal Teknoinfo, 15(1), p. 32. doi:
(2020) ‘Impulse Buying di E- 10.33365/jti.v15i1.868.
commerce Shopee’, Jurnal Ilmu [15] Sundjaja, A. M., Arisanto, G. V. and
Administrasi dan Manajemen, 3 Fatimah, S. (2020) ‘The
no.(1), pp. 57–62. Determinant Factors of E-
[8] Jain, V., Malviya, B. and Arya, S. Commerce Usage Behavior During
(2021) ‘An Overview of Electronic Flash Sale Program’, CommIT
Commerce (e-Commerce)’, Journal (Communication and Information
of Contemporary Issues in Business Technology) Journal, 14(2), pp. 65–
and Government, 27(3). doi: 72. doi:
10.47750/cibg.2021.27.03.090. 10.21512/commit.v14i2.6582.
[9] Kusnawan, A. et al. (2019) [16] Tarka, P. (2018) ‘An overview of
‘Pengaruh Diskon pada Aplikasi e- structural equation modeling: its
Wallet terhadap Pertumbuhan Minat beginnings, historical development,
Pembelian Impulsif Konsumen usefulness and controversies in the
Milenial di Wilayah Tangerang’, social sciences’, Quality and
Sains Manajemen, 5(2), pp. 137– Quantity, 52(1), pp. 313–354. doi:
160. doi: 10.30656/sm.v5i2.1861. 10.1007/s11135-017-0469-8.
[10] Lim, Y. F. (2020) ‘Online Business
and Marketplaces’, SSRN Electronic
Journal. doi: 10.2139/ssrn.3689037.
[11] Narendra, E. M. (2018) ‘Apakah
Reliability dan Durability Dapat
Membentuk Brand Loyalty? Studi
Pada Produk Apple di Jakarta’,
Prosiding Working Papers Series In
Management, 10(2), p. 956.

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

159

Anda mungkin juga menyukai