Anda di halaman 1dari 9

Perilaku Pembelian

Impulsif
Psikologi Konsumen
Dosen Pengampu : Dr. Netty Merdiaty, M.M., M.Si
Kelompok 2:
Agita Haekalrini Saputri 202010515210
Akza Iklila Aulia 202010515065
Nana Nurfina 202010515080
Rina Nabilah Rahadatul A. 202010515072
Sabrina Rahmantika 202010515186
Tazkiya Nazla 202010515194
Pengertian Perilaku Pembelian Impulsif
Kosslyn dan Rosenberg (2005) mendefinisikan perilaku impulsif
sebagai kecenderungan untuk merespons rangsangan dengan
segera, tanpa merefleksi atau mengkhawatirkan konsekuensinya.

Menurut Moeller (2001), impulsif didefinisikan sebagai


kecenderungan bertindak cepat dan tidak terencana untuk
menanggapi rangsangan eksternal dan internal tanpa
mempertimbangkan konsekuensi negatif dari tindakan ini.

Menurut Amir (2004:119) pembelian impulsif adalah kecenderungan


konsumen untuk melakukan pembelian secara spontan, tidak
terefleksi, secara terburu-buru dan didorong aspek psikologis
emosional terhadap suatu barang dan tergoda atas ajakan pasar.
Aspek-aspek dalam Perilaku Impulsif
Menurut Verplanken Herabadi (2001), impulsive buying memiliki
dua elemen atau aspek yaitu:

Aspek Kognitif Aspek Afeksi


Faktor yg mempengaruhi Perilaku Impulsif

Menurut Verplanken dan Herabadi (2001) terdapat 4 faktor yang dapat


memunculkan terjadinya pembelian impulsif, yaitu:
• Situasional. Faktor ini berkaitan dengan pembelian yang terjadi tanpa
adanya perencanaan dan secara tiba - tiba.
• Tidak adanya perencanaan keuangan. Faktor ini menjelaskan bahwa konsumen
tidak pernah memiliki pertimbangan dan perencanaan dalam mengelola
keuangan mereka sehingga sering terjadi pembelian berulang dan
kebiasaan.
• Afeksi. Faktor ini berhubungan dengan suasana hati seperti kesenangan
atau kegembiraan yang dirasakan konsumen.
• Hubungan dengan orang (person related). Faktor ini menjelaskan bahwa
pembelian impulsif berada dalam hubungan manusia dengan manusia
lain contohnya hubungan pembelian dengan latar belakang pendidikan.
Strategi Pemanfaatan
Perilaku Impulsif
Strategi pemasaran yang memanfaatkan perilaku impulsif konsumen dapat
menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan penjualan produk. Salah satu
contoh strategi pemasaran yang memanfaatkan perilaku impulsif adalah
dengan menciptakan suasana yang mendorong pembelian impulsif.
Selain itu, strategi pemasaran yang menekankan pada diskon, penawaran
khusus, atau hadiah gratis juga dapat memanfaatkan perilaku impulsif
konsumen. Namun, perlu diingat bahwa strategi pemasaran yang
memanfaatkan perilaku impulsif harus tetap memperhatikan etika dan
kepentingan konsumen, serta tidak merugikan konsumen dalam jangka
panjang. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan dengan baik
strategi pemasaran yang akan digunakan dan memastikan bahwa strategi
tersebut tidak merugikan konsumen dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan menyoroti bahwa pembelian
impulsif dapat dimanfaatkan dalam strategi pemasaran
dengan menciptakan kondisi yang mendorong impulsivitas.
Tetapi, penting untuk mempertimbangkan etika dan
kepentingan jangka panjang konsumen. Dengan pemahaman
yang mendalam tentang perilaku pembelian impulsif,
perusahaan dapat merancang strategi yang lebih efektif,
sementara konsumen dapat lebih bijak dalam mengelola
keputusan pembelian mereka.
- Terima Kasih -
Daftar Pustaka
Anggriani, I., & Indasari, F. (2018). Analisis Perbedaan Pembelian Impulsif Ditinjau Dari Gender Konsumen Pada
Puncak Toserba Bengkulu. EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 6(1), 57–66.
https://doi.org/10.37676/ekombis.v6i1.439
Gerrard, P., & Barton Cunningham, J. (2003). The diffusion of internet banking among Singapore consumers.
International Journal of Bank Marketing, 21(1), 16–28.
Harahap, D. A., & Amanah, D. (2022). Memahami Impulsif Buying Dalam Proses Keputusan Pembelian Konsumen.
Jurnal Manajemen Dan Bisnis (Performa), 19(1), 31–55.
Kim, J. (2003). College students’ apparel impulse buying behaviors in relation to visual merchandising. University of
Georgia Athens.
Kosslyn, S. M., & Rosenberg, R. S. (2004). Psychology: The brain, the person, the world. Pearson Education New
Zealand.
Rahma, S. A. (2023). Dampak Strategi Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif Konsumen Pada Tiktok Live.
Schiffman, L., & Kanuk, L. L. (2008). Consumer behaviour 7th edition (Perilaku Konsumen). Jakarta: PT. Indeks.
Verplanken, B., & Herabadi, A. (2001). Individual differences in impulse buying tendency: Feeling and no thinking.
European Journal of Personality, 15(1_suppl), S71–S83.

Anda mungkin juga menyukai