ARTIKEL ILMIAH
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S1
Disusun Oleh :
Yuniar Citraningtyas Putri
NIM : 30401612357
NIM : 30401612357
Fakultas : Ekonomi
Email : Yuniarcitra98@yahoo.com
Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Dosen Pembimbing
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Pengaruh Perilaku konsumsi Islam
terhadap Shopping Emotion? 2) Pengaruh Islamic store atmosphere terhadap Shopping
Emotion ? 3) Pengaruh E-WOM terhadap Shopping Emotion? 4) Pengaruh Perilaku
konsumsi Islam terhadap Impulse Buying ? 5) Pengaruh Islamic store atmosphere terhadap
Impulse Buying ? 6) Pengaruh Ewom terhadap Impulse Buying ? 7) Pengaruh Shopping
Emotion terhadap Impulse buying. Responden dalam penelitian ini adalah pembeli yang
belanja di Pand’s Semarang.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian explanator
yresearch dengan pendekatan kuantitatif karena menjelaskan hubungan antara variabel-
variabel dengan menggunakan kuesioner sebagai alat dalam pengumpulan data untuk
mengungkap data Perilaku konsumsi Islam, Islamic store atmosphere, E-WOM, Shopping
Emotion, Impulse buying. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Perilaku
konsumsi Islam, Islamic store atmosphere, E-WOM, berpengaruh terhadap Shopping
Emotion. Perilaku konsumsi Islam, Islamic store atmosphere, E-WOM, Shopping Emotion,
didapati berpengaruh terhadap Impulse buying.
Kata kunci : Perilaku konsumsi Islam, Islamic store atmosphere, E-WOM, Shopping
Emotion, Impulse buying
ini, peneliti
mempertimbangkan
beberapa kriteria:
1. Konsumen muslim yang pernah
melakukan pembelian tidak direncana
(impulse buying) di Pand’s Muslim
Department Store Semarang,
2. Pernah melakukan pembelian pands
pada situs online dengan karakteristik
berupa penghasilan per bulan,
pekerjaan, usia dan pendidikan
terakhir.
3. Berusia minimal 20 tahun
Dengan demikian
pengumpulan jumlah
responden dipenelitian ini
ialah minimal 100 responden
(Hair et al, 2009).
HASIL PENELITIAN
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi yang
digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari 2 model.
Model 1 digunakan untuk
mengetahui pengaruh
Perilaku konsumsi Islami,
Islamic Store Atmosfer,
Electronic Word of Mouth
(E-WOM) terhadap Shopping
Emotion. Sedangkan model 2
digunakan untuk mengetahui
pengaruh Perilaku konsumsi
Islami, Islamic Store
Atmosfer, Electronic Word of
Mouth (E-WOM), dan
Shopping Emotion terhadap
Impulse Buying. Adapun
hasil analisis regresi dapat
diketahui pada tabel berikut
ini :
19
(2) Koefisien regresi untuk Islamic Store hipotesis yang menyatakan Islamic
Atmosfer (X2) sebesar 0,284 Store Atmosfer berpengaruh positif
menunjukkan bahwa variabel Islamic terhadap Shopping Emotion diterima.
Store Atmosfer mempunyai pengaruh c. Pengaruh Electronic Word of Mouth
positif terhadap variabel Impulse (E-WOM) terhadap Shopping
Buying. Artinya semakin baik Islamic Emotion
Store Atmosfer maka Impulse Buying Hasil pengujian antara Electronic
akan semakin tinggi. Word of Mouth (E-WOM) terhadap
(3) Koefisien regresi untuk Electronic Shopping Emotion diperoleh nilai
Word of Mouth (E-WOM) (X3) sebesar signifikansi sebesar 0,001. Perolehan
0,193 menunjukan bahwa ini signifikansinya 0,001 < 0,05, maka Ho
menunjukkan bahwa Electronic Word ditolak dan Ha diterima yang artinya
of Mouth (E-WOM) mempunyai Electronic Word of Mouth (E-WOM)
pengaruh positif terhadap variabel berpengaruh positif terhadap Shopping
Impulse Buying. Artinya semakin baik Emotion. Berdasarkan hasil pengujian
Electronic Word of Mouth (E-WOM) dapat disimpulkan bahwa hipotesis
maka Impulse Buying semakin tinggi. yang menyatakan Electronic Word of
(4) Koefisien regresi untuk Shopping Mouth (E-WOM) berpengaruh positif
Emotion (Y1) sebesar 0,388 terhadap Shopping Emotion diterima.
menunjukkan bahwa variabel Shopping d. Pengaruh Perilaku konsumsi Islam
Emotion mempunyai pengaruh positif terhadap Impulse Buying
terhadap variabel Impulse Buying. Hasil pengujian antara Perilaku
Artinya semakin baik Shopping konsumsi Islam terhadap Impulse
Emotion maka Impulse Buying semakin Buying diperoleh nilai signifikansi
tinggi. sebesar 0,021. Perolehan
Hasil Pengujian Hipotesis signifikansinya 0,021 < 0,05, yang
a. Pengaruh Perilaku konsumsi Islam artinya Perilaku konsumsi Islam
terhadap Shopping Emotion berpengaruh negatif terhadap Impulse
Hasil pengujian antara Perilaku Buying. Berdasarkan hasil pengujian
konsumsi Islam terhadap Shopping dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Emotion diperoleh nilai signifikansi yang menyatakan Perilaku konsumsi
sebesar 0,000. Perolehan Islam berpengaruh negatif terhadap
signifikansinya 0,000 < 0,05, yang Impulse Buying diterima.
artinya Perilaku konsumsi Islam e. Pengaruh Islamic Store Atmosfer
berpengaruh negatif terhadap Shopping terhadap Impulse Buying
Emotion. Berdasarkan hasil pengujian Hasil pengujian antara Islamic Store
dapat disimpulkan bahwa hipotesis Atmosfer terhadap Impulse
yang menyatakan Perilaku konsumsi Buyingdiperoleh nilai signifikansi
Islam berpengaruh negatif terhadap sebesar 0,000. Perolehan
Shopping Emotion diterima. signifikansinya 0,000 < 0,05, yang
b. Pengaruh Islamic Store Atmosfer artinya Islamic Store Atmosfer
terhadap Shopping Emotion berpengaruh positif terhadap Impulse
Hasil pengujian antara Islamic Store Buying. Berdasarkan hasil pengujian
Atmosfer terhadap Shopping Emotion dapat disimpulkan bahwa hipotesis
diperoleh nilai signifikansi sebesar yang menyatakan Islamic Store
0,027. Perolehan signifikansinya 0,027 Atmosfer berpengaruh positif terhadap
< 0,05, yang artinya Islamic Store Impulse Buying diterima.
Atmosfer berpengaruh positif terhadap f. Uji t Electronic Word of Mouth (E-
Shopping Emotion. Berdasarkan hasil WOM) terhadap Impulse Buying
pengujian dapat disimpulkan bahwa Hasil pengujian antara Electronic
21
WOM) dan Shopping Emotion secara WOM) dan Shopping Emotion sebesar
bersama-sama terhadap Impulse Buying 70.1% sedangkan sisanya sebesar 29.9%
diperoleh sebesar 0,701, yang berarti dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
Perilaku konsumsi Islami, Islamic Store diamati dalam penelitian ini.
Atmosfer, Electronic Word of Mouth (E-
23
sa 64
=0 0,0
. 06 =
a= 0 sb 88
0 .3 0.3
08 b=
Shoping Emotion
(Y1)
Berdasarkan hasil pengujian sobel test seperti yang dijelaskan pada gambar di atas
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00 > 0,05. Dengan hasil terebut maka dapat diartikan
bahwa Shopping Emotion mampu mampu menjadi variabel intervening antara Perilaku
konsumsi Islam dengan Impulse Buying.
b. Uji Intervening Islamic Store Atmosfer Terhadap Impulse Buying Melalui Shopping
Emotion
Impulse Buying
Islamic Store (Y2)
Atmosfer (X2)
sa 64
= 0.1 0,0
a= 5 = 8
7 sb 38
0 .2 0.
14 b=
Shoping Emotion
(Y1)
24
Berdasarkan hasil pengujian sobel test seperti yang dijelaskan pada gambar di atas
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,183 < 0,05. Dengan hasil tersebut maka dapat diartikan
bahwa Shopping Emotion tidak mampu menjadi variabel intervening antara Islamic Store
Atmosfer dengan Impulse Buying.
c. Uji Intervening Electronic Word of Mouth (E-WOM) Terhadap Impulse Buying
Melalui Shopping Emotion
Impulse Buying
Electronic Word of
Mouth (E-WOM) (Y2)
(X3)
sa 64
=0 0,0
. 11 =
a= 4 sb 88
0 .3 0.3
26 b=
Shoping Emotion
(Y1)
25
Berdasarkan hasil pengujian sobel test seperti yang dijelaskan pada gambar di atas
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,010 < 0,05. Dengan hasil terebut maka dapat diartikan
bahwa Shopping Emotion mampu menjadi variabel intervening antara Electronic Word of
Mouth (E-WOM) dengan Impulse Buying.
Pembahasan Sejalan dengan hal itu dikemukakan oleh
Hubungan Perilaku konsumsi Islam dan (Suparna dan Gede 2015) dimana
Shopping Emotion komsumsi Islam negative mempengaruhi
Hasil penelitian menunjukan perilaku shopping emotion sehingga
bahwa, Perilaku konsumsi Islam konsumsi yang sesuai agama Islam
berpengaruh negatif terhadap shopping menjadikannya ingat kepada Yang Maha
emotion. Artinya, konsumen yang memberi rizki, tidak boros, tidak kikir,
mengutamakan pembelian barang yang tidak memasukkan ke dalam mulutuya dari
bermanfaat, selalu membeli dan sesuatu yang haram dan tidak melakukan
menggunakan barang yang sesuai manfaat pekerjaan haram untuk memenuhi
dan kebutuhan maka emosi belanja seperti konsumsinya.
tertarik dengan produk yang ditawarkan Hubungan Islamic Store Atmosfer
Pand’s Muslim Department Store dan terhadap Shopping Emotion
kenyamanan saat berada di toko akan Hasil penelitian menunjukan
berkurang. Responden yang selalu bahwa, Islamic Store Atmosfer
bersikap sederhana dalam berpenampilan berpengaruh positif terhadap Shopping
dan murah hati serta selalu menjunjung Emotion. Artinya, usaha membangun
moralitas dalam berperilaku akan nuansa Islami yang sangat baik dari segala
menurunkan perasaan senang sesaat yang interior dalam maupun eksterior toko dapat
timbul saat berbelanja. Selain itu meningkatkan perasaan bahagia karena
responden yang selalu mendahulukan tertarik dengan produk yang dijual di
kebutuhan prioritas maka kepuasan saat Pand’s Muslim Department Store. Selain
berbelanja menjadi menurun. itu atmosfer toko dengan nuansa Islami
Menurut (Ompi et al. 2018) mampu menampilkan keindahan dan
Perilaku konsumsi Islam yang sejalan kegiatan Islami yang dilaksanakan mampu
dengan Teori konsumsi menurut Al menarik minat konsumen berada di toko
Ghazali tidak hanya berorientasi kepada maka dapat meningkatkan perasaan
kepuasan saja. Meskipun Al Ghazali tidak nyaman dan senang saat berbelanja.
menafikan tabiat manusia yang cenderung Aturan berbusana Islami di setiap
mengikuti keinginannya. Al Ghazali karyawan di toko yang menampilkan
menganjurkan agar hati-hati dalam kesan rapi yang membuat konsumen
menjaga harta, termasuk menjaga hartanya nyaman berbelanja, sehingga adanya
dari nafsu syahwat yang selalu menuntut Islamic store atmosphere dapat
kepuasan dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan emosi bahagia dalam toko
keinginan. Dengan demikian konsumen sehingga konsumen merasakan kepuasan
Prinsip ekonomi yang disyariatkan Islam tersendiri alam berbelanja.
dapat mendorong konsumen agar tidak Suasana toko mempunyai hubungan
hidup bermewah-mewah, menjauhi israf yang sangat kuat terhadap suasana hati
dan tabzir tidak berusaha pada kerja-kerja saat berbelanja, adanya situasi toko yang
yang dilarang, membayar zakat menjauhi baik, maka dapat memberi pengaruh
riba sehingga Shopping Emotion dalam positif terhadap keadaan emosional
berbelanja menurun. pembeli yang mempengaruhi
Hasil penelitian yang (Chandra dan pembeliannya. Store atmosphere yang
Purnami 2014) didapati Perilaku dihadirkan dalam ruangan dan
konsumsi Islam secara negative membangkitkan rasa senang, nyaman dan
mempengaruhi perilaku shopping emotion. santai saat konsumen melakukan belanja.
26
Situasi toko berpengaruh terhadap kondisi Hasil penelitian ini sejalan dengan
emosional si pembeli, yang seterusnya hasil penelitian (Kusumaningrum et al.
menjadikan penentu untuk mengurangi 2018) terdapat hubungan antara emosi
ataupun memperbanyak belanjaannya konsumen dalam berbelanja. Sejalan
(Mowen dan Minor, 2002). Menurut dengan penelitian ini dikemukakan oleh
Theresia (2014) suasana toko berdampak (Husnain et al. 2016) dimana Ewom
pada kondisi emosi yang berdampak pada mampu menjadi sumber rekomendasi
sampai manakah pembeli mengeluarkan sebelum melakukan pembelian sehingga
uangnya di luar perencanaan saat berada di dapat berpengaruh pada emosi konsumen
toko. dalam melakukan pembelian.
Hasil penelitian yang dilakukan Hubungan Perilaku konsumsi Islam
oleh Fauzi et al (2016) konsumen muslim Terhadap Impulse Buying
sangat menghargai usaha yang menghargai Hasil penelitian menunjukan
nilai–nilai Islam dalam menjalankan bahwa, Perilaku konsumsi Islam
bisnisnya dimana suasana toko yang berpengaruh negatif terhadap impulse
mengandung nilai-nilai Islami akan buying. Artinya, konsumen yang
mempengaruhi keadaan emosi konsumen mengutamakan pembelian barang yang
muslim untuk mengkunjungi toko. Sejalan bermanfaat, selalu membeli dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh menggunakan barang yang sesuai manfaat
Maulana (2018) dimanan Аtmosfеr toko dan kebutuhan maka spontnitas belanja
mеmiliki kаitаn yаng еrаt dеngаn produk yang ditawarkan Pand’s Muslim
Shopping Еmotion, dimаnа dеngаn Storе Department Store dan perilaku tidak
Аtmosphеrе yаng bаik аkаn bеrpеngаruh mempertimbangkan konsekuensi dalam
positif tеrhаdаp kondisi еmosionаl membeli akan berkurang. Responden yang
konsumеn sеhinggа bеrpеngаruh jugа selalu bersikap sederhana dalam
tеrhааdаp pеmbеliааnnyа. berpenampilan dan murah hati serta selalu
Hubungan Electronic Word of Mouth menjunjung moralitas dalam berperilaku
(E-WOM) terhadap Shopping Emotion akan menurunkan kecenderungan
Hasil penelitian menunjukan berbelanja tanpa berpikir panjang. Selain
bahwa, Electronic Word of Mouth (E- itu responden yang selalu mendahulukan
WOM) berpengaruh positif terhadap kebutuhan prioritas maka obsesi untuk
Shopping Emotion. Artinya, ulasan yang membeli produk yang tidak dibutuhkan
diberikan konsumen lain mengenai produk akan menurun.
secara online mampu menggiring opini Sesuai hal tersebut Islam sangat
positif sehingga perasaan bahagia karena menghargai kemaslahatan manusia dengan
tertarik dengan produk yang dijual di membuat batasanbatasan atau rambu-
Pand’s Muslim Department Store akan rambu dalam berkonsumsi sesuai prinsip
meningkat. Responden yang setuju dengan Perilaku konsumsi Islam yaitu : konsumsi
informasi yang didapatkan dari ulasan barang halal, konsumsi barang suci dan
online sebelum melakukan pembelian bersih, tidak berlebihan,dan konsumsi
produk dapat meningkatkan perasaan berdasarkan kebutuhan bukan keinginan..
nyaman dan senang saat berbelanja. Selain Hal ini tercantum dalam Al-Qur’an pada
itu responden yang mempercayai ulasan surat Al-Isra ayat 26-27 dan An-Nahl ayat
konsumen lain pada media sosial dapat 114. Yusuf Qardhawi dalam Pratomo dan
membangun perasaan senang dalam Ermawati (2019) menyebutkan beberapa
berbelanja sehingga perasaan senang variable moral dalam berkonsumsi,
tersebut mampu mendorong konsumen diantaranya konsumsi atas alasan dan pada
melakukan pembelian bahkan pembelian barang-barang yang baik (halal), berhemat,
diluar rencana. tidak bermewah-mewahan, menjauhi
27
IDENTITAS DIRI