Skripsi
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S1
Disusun Oleh :
Marta Indriyani
Nim: 30401511794
Skripsi
Disusun Oleh :
Marta Indriyani
Nim : 30401511794
Pembimbing,
ii
PENINGKATAN KINERJA PEMASARAN MELALUI ORIENTASI
PASAR DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DENGAN SPECIALIZED
MARKETING CAPABILITIES SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
(Studi Empirik pada Industri Kecil Manufaktur di Kabupaten Kendal)
ABSTRAK
iii
IMPROVING MARKETING PERFORMANCE THROUGH MARKET
ORIENTATION AND BUSINESS ORIENTATION WITH SPECIALIZED
MARKETING CAPABILITIES AS VARIABLES OF MEDIATION
ABSTRACT
This study aims to determine and analyze the influence of Market Orientation and
Entrepreneurship Orientation on Marketing Performance with Specialized
Marketing Capabilities as Intervening Variables. Respondents in this study were
small industrial manufacturers in Kendal Regency. The sample selection
technique uses purposive sampling. With the number of questionnaires distributed
according to the total sample of 70 respondents. The analysis technique in this
study is the validity test, reliability test, classic assumption test, and hypothesis
testing using SPSS software version 22. The results of this study indicate that
Market Orientation and Entrepreneurial Orientation have positive and significant
effect on Specialized Marketing Capabilities. Market Orientation,
Entrepreneurial Orientation and Specialized Marketing Capabilities have a
positive and significant effect on Marketing Performance, Specialized Marketing
Capabilities are able to mediate the relationship of Market Orientation, and
Entrepreneurial Orientation on Marketing Performance.
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
sehinggapenulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Peningkatan
Kinerja Pemasaran melalui Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan
denganSspecialized Marketing Ccapabilities sebagai Variable Mediasi (Studi
Empirik pada Industri Kecil Manufaktur di Kabupaten Kendal)” dengan
baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi
Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu kita
nantikan syafaatnya di hari akhir.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai
derajat sarjana S1 pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas
Islam Sultan Agung Semarang.
Penyusunan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan,
bimbingan, kerjasama, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan Skripsi ini, yaitu :
1. Ibu Dra. Hj. Alifah Ratnawati, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, bimbingan, dan
dukungan kepada penulis selama penyusunan Skripsi ini.
2. Ibu Hj. Olivia Fachrunnisa, SE, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung.
3. Bapak Dr. H. Ardian Adhitama, SE, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung.
4. Seluruh dosen dan staf Program studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang sangat bermafaat kepada penulis.
v
5. Orang tua dan keluarga Penulis yang telah memberikan bantuan, dukungan,
dan do’a selama penyusunan Skripsi ini.
6. Teman dan sahabat terdekat Dicky, Nabella, Lilis, Luluk, Najiibah, Zakia,
Fitri, Sintia yang selalu memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.
7. Teman – teman Manajemen 2015, terima kasih atas motivasi, kebaikan dan
kebersamaan selama ini.
8. Serta berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu, dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis memohon maaf jika masih ditemukan kesalahan pada penulisan
Skripsi. Adapun saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan
semua urusan dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT
meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Marta Indriyani
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBARxii
BAB I PENDAHULUAN 1
vii
2.2.5. Pengaruh Specialized Marketing Capabilities terhadap
Kinerja Pemasaran...............................................................19
2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis 20
BAB III METODE PENELITIAN 22
viii
4.2.1. Tanggapan Responden Mengenai Variabel Orientasi Pasar. 40
4.2.2. Tanggapan Responden Mengenai Variabel Orientasi
Kewirausahaan.....................................................................42
4.2.3. Tanggapan Responden Mengenai Variabel Specialized
Marketing Capabilities.........................................................43
4.2.4. Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kinerja
Pemasaran............................................................................44
4.3. Uji Instrumen 46
4.3.1. Uji Validitas Variabel..........................................................46
4.3.2. Uji Reliabilitas Variabel.......................................................47
4.4. Uji Asumsi Klasik 48
4.4.1. Uji Normalitas......................................................................48
4.4.2. Uji Multikolinearitas............................................................49
4.4.3. Uji Heterokedastisitas..........................................................49
4.5. Analisis Regresi 50
4.5.1. Uji t......................................................................................52
4.5.2. Uji F.....................................................................................55
4.5.3. Koefisien Determinasi (R2)..................................................55
4.6. Uji Sobel Test 56
4.7. Pembahasan 61
4.7.1. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran.......61
4.7.2. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Specialized Marketing
Capabilities..........................................................................62
4.7.3. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Specialized
Marketing Capabilities.........................................................63
4.7.4. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja
Pemasaran............................................................................64
4.7.5. Pengaruh Specialized Marketing Capabilities Terhadap
Kinerja Pemasaran...............................................................66
4.7.6. Pengaruh Tidak Langsung....................................................67
BAB V PENUTUP 68
ix
5.1. Kesimpulan 68
5.2. Implikasi Manajerial 70
5.3. Keterbatasan Penelitian 72
5.4. Agenda Penelitian Mendatang 72
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Kerangka Penelitian........................................................................20
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Pemasaran merupakan salah satu proses sosial dan manajerial yang mampu
dengan pihak lain (Kotler, 2008). Agar Market share mereka dapat terjaga
strategi yang dipilih oleh perusahaan. Setiap perusahaan yang terlibat dalam dunia
pasar perlu mengetahui sejauh mana prestasi usaha mereka sebagai tolok ukur
Usaha kecil menengah adalah suatu bisnis yang sederhana dan merakyat
dengan kondisi UKM tetap bertahan dan mampu berperan untuk melaksanakan
1
2
fungsinya baik dalam memproduksi barang dan jasa di tengah kondisi usaha besar
Peran UKM di Provinsi Jawa Tengah adalah sangat strategis. Menurut data
domestik bruto. Dengan demikian keberadaan UKM di Jawa Tengah masih cukup
menyerap tenaga kerja sampai 26,6%. Pertumbuhan UKM berperan besar dalam
Persaingan yang semakin pesat dalam industri salah satunya industri kecil
kendala intern dan kendala ekstern. Beberapa kendala intern adalah rendahnya
kendala ekstern dapat berupa akses sarana dan prasarana ekonomi yang belum
mampu mendukung, iklim usaha yang belum kondusif dan terjadi persaingan
yang tidak sehat. Oleh karena itu setiap pelaku industri mempunyai pemahaman
yang memiliki tujuh dimensi yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, proses
dan bukti fisik (Lovelock dan Laurent, 2012). Kinerja pemasaran merupakan
faktor yang digunakan untuk mengukur dampak dari strategi yang diterapkan oleh
saing industri perlu dilakukan pemahaman kebutuhan pasar. Kebutuhan pasar atau
memberikan manfaat dari sisi psikologis dan sosial dari pekerja yang berupa rasa
bangga dan rasa memiliki yang besar serta menumbuhkan komitmen yang besar
juga. Orientasi pasar merupakan proses serta aktivitas yang berhubungan dengan
yang dilakukan dalam sebuah industri akan berhasil apabila industri tersebut tepat
dan cermat dalam memilih sasaran pasar serta mampu mempersiapkan program
4
yang dirancang khusus pasar tersebut sesuai dengan sumber daya dan segala
keahlian yang ada dalam industri tersebut. Orientasi pasar bukan hanya membuat
perubahan yang berlangsung cepat. Selain itu industri kecil dirasa kurang jeli
persaingan dunia bisnis. Berikut adalah data omset UMKM pada 8 Kecamatan
Tabel 1.1
Omset UMKM di Kabupaten Kendal
(dalam Rp)
UMKM Kecamatan Omset (Rp)
UMKM Kendal 32,940,476.19
UMKM Pegandon 34,470,238.10
UMKM Kaliwungu 169,136,904.76
UMKM Brangsong 129,026,190.48
UMKM Cepiring 58,344,761.90
UMKM Boja 34,866,666.67
UMKM Kangkung 37,636,011.90
UMKM Ringinarum 41,128,869.05
Sumber: Omset UMKM Kabupaten Kendal, 2018
omset pada tiap kecamatan. Tentunya hal ini memerlukan strategi dan kreativitas
pemasaran, agar kinerja pemasaran dapat dihasilkan secara optimal. Oleh karena
itu, penelitian ini akan mencoba membahas beberapa temuan dan implikasi
5
penelitian terdahulu dan fenomena bisnis yang terjadi, di mana variabel orientasi
signifikan pada penelitian yang dilakukan oleh Irfanunnisa dan Ratnawati (2013).
industri kecil manufaktur masih relatif fluktuatif dalam tahun terakhir. Selain itu
Pertiwi dan Siswoyo (2016) didapati orientasi pasar berpengaruh pada kinerja
pemasaran.
capabilities?
marketing capabilities?
pemasaran?
pemasaran?
7
pemasaran.
kinerja pemasaran.
a. Manfaat Teoritis
semakin kompleks.
b. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan atau
fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama periode waktu tertentu.
situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan karyawan, dan antar sesama
karyawan.
individu yang didasarkan pada faktor intern yaitu motivasi dan kecakapan serta
menghasilkan kinerja yang baik, maka suatu organisasi membutuhkan sistem yang
baik pula. Sistem ini bukan hanya peraturan atau baku yang ada melainkan juga
9
10
2005).
volume atau jumlah penjualan produk yang berhasil di capai oleh perusahaan.
a. Volume penjualan
b. Pertumbuhan pelanggan
c. Kemampu labaan
untuk menambah nilai pada barang dan layanannya dan memenuhi permintaan
kompetitif (Hari 1994). Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dalvi
dan Seifi (2018) didapati enam bidang pemasaran untuk bukti kemampuan yaitu:
kemampuan manajemen pemasaran juga penting untuk dicatat bahwa setiap area
pemasaran yang waspada secara proaktif melalui eksperimen dan interaksi aktif
mengacu pada proses dan rutinitas yang berkaitan dengan bauran pemasaran
12
dengan proses dan rutinitas tingkat tinggi yang mengatur dan mengoordinasikan
kapabilitas pemasaran khusus perusahaan dan input sumber daya yang terkait.
Morgan dan Slotegraaf (2012) dan Morgan (2012) membangun ini untuk
memberikan taksonomi yang lebih luas dengan (1) menambahkan tipe ketiga dari
hanya berdasarkan sifatnya yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi, tetapi
juga oleh tingkat yang berbeda di mana mereka ada tingkat individu, kelompok,
sifatnya yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi dan tingkat organisasi di
mana mereka ada. diadaptasi dari Morgan dan Slotegraaf (2012, p. 94) dan
tepat (Morgan et al. 2003; Teece et al. 1997). kegiatan kemampuan pemasaran
pemasaran usaha (Hari 1994; Vorhies dan Morgan 2005). Kedua adalah
2009).
pemasaran itu penting dalam keefektifan pasar. (Kheiri & Roshani, 2013).
yang mencakup pengumpulan, penyebaran dan tanggapan atas intelijen pasar yang
Sedangkan Narver dan Stater (1990) dalam Prakoso dan Ghozali (2009)
mendefinisikan orientasi pasar sebagai suatu konsep orientasi yang berfokus pada
tujuan kinerja bisnis. Berbagai riset empiris menunjukkan dampak positif orientasi
pasar terhadap kinerja bisnis perusahaan (Baker dan Sinkula (1999), Matsuno dan
Mentzer (2000) Soehadi (2001) dan lain-lain). Para ahli tersebut menemukan
yang harus memenuhi beberapa tuntutan berupa semua fungsi yang ada dalam
daninter divisional, dan divisi serta fungsi melakukan koordinasi yang baik dan
(Manzano dkk., 2005) Narver dan Slater (1990) dalam Hidayat & Murwatiningsih
(2018) menyatakan bahwa orientasi pasar terdiri dari tiga komponen yaitu:
(Lumpkin dan Dess, 1996). Dimana pada tahun 2010 Rhee et.al juga
ability”.
1. Kemampuanberinovasi
2. Proaktif,dan
yang memadai tentang target beli dari pelanggan yang bertujuan agar dapat
menciptakan nilai unggul bagi pembeli secara terus menerus. Sedangkan orientasi
kelemahan dan kemampuan jangka panjang dan strategi potensial dari para
variabel kinerja pemasaran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi dan
pemasaran. Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini
Capabilities
Diskusi sejauh ini dapat diringkas dengan cara berikut: Di satu sisi,
menghasilkan umpan balik negatif pada produk yang benar-benar inovatif. Karena
itu, penting untuk diingat bahwa jika penekanan yang kuat pada orientasi pasar
mengarah pada modifikasi produk kecil, bukan hal yang penting untuk kinerja
modifikasi produk yang lebih kecil adalah pahlawan tanpa tanda jasa
investasi relatif pada setiap produk biasanya lebih rendah, dan pendapatan dan
laba muncul lebih cepat. Lebih jauh, kebutuhan pelanggan lebih mudah untuk
diramalkan pada horizon yang lebih pendek, dan keunggulan teknik seperti
pengembangan biasanya jauh lebih kompleks. Selain itu, penelitian Horte (2013)
orientasi pasar yang tinggi adalah salah satu dari beberapa penentu penting dari
pengembangan produk yang efektif. Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis :
marketing capabilities
Marketing Capabilities
internal untuk mengembangkan sumber daya dan kemampuan (Menguc dan Auh,
menerima inovasi, pengambilan risiko, dan proaktif (Lumpkin dan Dess, 1996).
pasar untuk keuntungan mereka (Baker dan Sinkula, 2009). Melalui kapitalisasi
tinggi untuk bekerja sama proyek dengan mitra bisnis (Baker dan Sinkula, 2009;
Lumpkin dan Dess, 1996). Sumber daya yang diperoleh melalui kerja sama dapat
Morgan et al., 2009). Hasil penelitian Horte (2013) didapatkan hasil orientasi
karena itu dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
marketing capabilities
mengelola usahanya dengan kreatif dan inovatif, berani mengambil resiko dan
mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mencari peluang menuju
kuat antara hubungan kewirausahaan dan kinerja pemasaran. Hasil penelitian yang
19
dilakukan oleh Prihatin,et.al (2017) serta Hidayat (2014) menunjukan hasil bahwa
pemasaran. Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis salam penelitian ini
pemasaran.
Pemasaran
dampak positif dari kemampuan pemasaran pada kinerja untuk perusahaan yang
capabilities lebih berdampak pada kinerja perusahaan yang berinvestasi pada aset
yang lebih baik untuk berinovasi dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Hasil
pemasaran. Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini
kinerja pemasaran.
20
Orientasi Pasar
H1
(OP)
H2
Kinerja
Specialized H5
Pemasaran
Marketing (KP)
Capabilities
H3 (SMC)
Orienasi
Kewirausahaan H4
(OK)
Gambar 2. 1.
Kerangka Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
teori yang dijadikan sebagai pijakan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka jenis
1982)
3.2.1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini yang menjadi populasi adalah produsen industri kecil manufaktur di
yang cukup banyak dilihat dari data omset penjualan untuk kecamatan kaliwungu
22
23
3.2.2. Sampel
namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana. Rumus Slovin
Keterangan:
N = Ukuran populasi
bisa ditolerir :
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah antara
10-20 % dari populasi penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
berikut:
pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan yang ditentukan
1. Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber, yaitu dari
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung baik
(Sugiyono, 2006).
25
1. Data Primer :
lebih efisien, hemat waktu, hemat tenaga, hemat biaya, data lengkap
mengandung nilai mutlak, tidak ada tanda plus atau minus terhadap
penelitian ini.
Variabel penelitian merupakan suatu atribut, sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel dependen dan independen. Variabel
26
merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang akan
mengenai apa saja hal yang akan diukur dan menjelaskan bagaimana cara
Tabel 3. 1
Defini Operasional dan Indikator
Nama Definisi operasional Indikator Skala
Variabel
Kinerja Hasil yang dicapai a) Volume penjualan Skala
Pemasaran perusahaan dalam b) Pertumbuhan pelanggan Likert
memenuhi harapan c) Kemampu labaan 1-5
konsumen (Vorhies & Irfannuisa & Ratnawati (2013)
Harker, 2000)
Specialized Proses integratif yang a) Kemampuan manajemen Skala
Marketing dirancang untuk produk Likert
Capabilities menerapkan b) Kemampuan manajemen 1-5
pengetahuan kolektif, harga
keterampilan, dan c) Kemampuan manjemen
sumber daya distribusi
perusahaan untuk d) Kemapuan manajemen
kebutuhan bisnis terkait komunikasi
pasar, (Tzokas, et al., e) Kemampuan mengolah
2001) penjualan
Morgan (2012)
Orientasi Pasar Perilaku untuk a) Orientasi pelanggan, Skala
memberikan nilai b) Orientasi pesaing Likert
superior kepada c) Koordinasi interfungsional 1-5
27
Likert lima point yang terdiri dari sangat setuju, setuju, cukup setuju , tidak setuju,
dan sangat tidak setuju. Kelima penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut:
Berganda pada program computer Statistical Package for Social Science (SPSS)
for windows.
sehingga responden tinggal memilih. Uji instrumen pada penelitian ini adalah uji
a. Uji Validitas
kuesioner tersebut Ghozali (2006). Jika pada tingkat nilai r hitung > r
b. Uji Reliabilitas
dikatakan handal apabila dapat memberikan hasil stabil. Dan hasil dari
yaitu derajat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mencari atau
data yang tidak handal atau bias maka data tersebut tidak dapat diolah
> 0,6 dan apabila kurang dari angka 0,6 maka tidak reliabel
(Ghozali,2011).
normal atau tidak (Ghozali, 2009). Model regresi yang baik yaitu data yang
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini,
untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan
melalui analisis grafik histogram dan probability plot. Penelitian ini dapat
diagonal jika mendekati garis tersebut berarti variabel terdistribusi secara normal.
dapat dilihat nilai Tolerance dan variance Inflation Factor (VIF). Menurut Imam
Ghozali (2001) cara deteksi terhadap adanya multikolineritas dalam model regresi
1) Besar Variance Inflation Factor (VIF), pedoman suatu model regresi bebas
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara nilai
adalah sumbu Y yang terpilih atau sudah terprediksi, dan sumbu X adalah residual
Apabila terdapat pola titik-titik yang berpola tertentu serta teratur (bergelombang,
Apabila tidak ada pola yang jelas dan titik-titik yang tersebar serta dibawah angka
antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat.
Menurut Ghozali (2007), analisis regresi linier berganda adalah analisis yang
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lebih dari satu variabel
terikat. yaitu:
Y1= β1 X1 +β2 X2 + e
Y2= β1 X1 +β2 X2 + β3 Y1 + e
Keterangan :
Y2 = Kinerja Pemasaran
X1 = Orientasi Pasar
X2 = Orientasi Kewirausahaan
e = Error Term
3.8.2. Uji F
adalah :
variabel dependen.
hitung < F tabel, maka H1 ditolak, arti masing variabel Independen secara
dependen.
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
2007).
tidak langsung dan tidak dapat diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela /
berubahnya.
Analisis Sobel.
mediasi dilakukan dengan Uji Sobel (Sobel Test). Uji Sobel menguji kekuatan
pengaruh tidak langsung variabel independent (X) kepada variabel dependent (Y2)
mengontrol Y1. Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya
34
standar error tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus berikut
ini :
Sab =
Dimana:
a = Koefisien korelasi X Y1
b = Koefisien korelasi Y Y2
Y1 Y2
Nilai thitung dibandingkan dengan ttabel dan jika thitung lebih besar dari nilai
tersebut dapat menurut jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama usaha responden.
36
37
Tabel 4. 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Uraian Jumlah Persen (%)
1 Perempuan 29 41.4
2 Laki-Laki 41 58.6
Total 70 100.0
Sumber : Data primer yang diolah penulis, 2019
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 29 orang (41.4%) dan yang lainnya
41 orang (58.6%) adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki. Hal ini
laki.
penelitian ini :
Tabel 4. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persen (%)
1 18-35 tahun 14 20.0
2 36-45 tahun 33 47.1
3 45-60 tahun 30 42.9
Total 70 100.0
Sumber : Data primer yang diolah penulis, 2019
usia responden yang berusia 18-35 tahun sebanyak 14 (20%) pedagang, yang
berada pada usia 36-45 tahun terdapat 33 (47.1%) pedagang, yang berada pada
38
usia 45-60 tahun terdapat 30 (42.9%) pedagang, dan produsen industri kecil
Tabel 4. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Lama Bekerja Jumlah Persen (%)
1 SMP 22 31.4
2 SMA 23 32.9
3 S1 25 35.7
Total 70 100
Sumber : Data primer yang diolah penulis, 2019
Tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa dari 100 responden yang diteliti,
pendidikan tinggi.
Tabel 4. 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
responden dengan lama usaha 3-5 tahun terdapat 12 (17.1%), responden dengan
masa kerja 6-8 tahun terdapat 24 (34.3%) dan responden dengan lama usaha8-10
tahun terdapat 18 (25.7%). Hal ini mengindikasikan bahwa produsen industri kecil
variabel dapat diketahui dengan perkalian antara skor tertinggi dalam setiap
variabel dengan jumlah item pertanyaan yang ada setiap variabel yang kemudian
dibagi dengan 5 kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, tidak baik dan sangat
tidak baik.
40
R
I=
K
5 -1
=
5
= 0,8
Keterangan:
I = Interval
K = Jumlah kategori
Berdasarkan hasil rumus di atas, maka interval dari kriteria rata-rata dapat
Hasil tanggapan terhadap variabel Orientasi Pasar dapat dijelaskan pada tabel 4.5
berikut :
Tabel 4. 5
Hasil Tanggapan Responden Mengenai Variabel Orientasi Pasar
Persepsi Responden
No Indikator STS TS N S SS Total
Rata-
F % F % F % F % F % F
% rata
41
1 Orientasi
0 0% 6 8.6% 37 52.9% 27 38.6% 0 0% 70 100% 3.30
pelanggan
2 Orientasi
0 0% 4 5.7% 33 47.1% 33 47.1% 0 0% 70 100% 3.41
pesaing
3 Koordinasi
interfungsiona 0 0% 2 2.9% 39 55.7% 29 41.4% 0 0% 70 100% 3.39
l
Rata-rata 3.37
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
mengenai orientasi pasar sebesar 3.37 yang berada pada interval kelas antara 2.60
– 3.39 katagori sedang atau dapat ditarik kesimpulan bahwa industri kecil
manufaktur mempunyai orientasi pasar yang kurang maksimal. Dimana hal ini
perlu berorientasi pada pesaing. Selain itu pedagang juga perlu mempelajari
yaitu sebesar 3.30 atau masih dalam kondisi sedang. Hal ini menunjukan bahwa
Tabel 4. 6
Hasil Tanggapan Responden Mengenai Variabel Orientasi Kewirausahaan
Persepsi Responden
No Indikator STS TS N S SS Total
Rata-
F % F % F % F % F % F %
rata
1 Kemampuan
0 0% 7 10.0% 42 60.0% 21 30% 0 0% 70 100% 3.20
berinovasi
2 Proaktif
0 0% 11 15.7% 1 1.4% 58 82.9% 0 0% 70 100% 3.67
3 Berani
mengambil 0 0% 6 8.6% 31 44.3% 33 47.1% 0 0% 70 100% 3.39
risiko
Rata-rata 3.42
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
mengenai orientasi kewirausahaan sebesar 3.42 yang berada pada interval kelas
antara 3.40 – 4.19 katagori tinggi atau dapat ditarik kesimpulan bahwa industri
kecil manufaktur mempunyai orientasi kewirausahaan yang baik. Dimana hal ini
sikap proaktif dimana produsen berani mengambil resiko terhadap sesuatu hal
yang terjadi. Selain itu pedagang juga perlu mempunyai kemampuan berinovasi
dalam menciptakan produk baru sehingga jumlah pemasaran poduk dapat dicapai
dengan maksimal.
43
kondisi ini menandakan bahwa industri kecil manufaktur selalu berusaha aktif
mencari informasi yang terkait dengan peluang usaha. Sedangkan untuk indikator
lainnya yaitu sebesar 3.20 atau masih dalam kondisi rendah. Hal ini menunjukan
Capabilities
Tabel 4. 7
Hasil Tanggapan Responden Mengenai Variabel Specialized Marketing
Capabilities
Persepsi Responden
No Indikator STS TS N S SS Total
Rata-
F % F % F % F % F % F %
rata
1 Kemampuan
manajemen 0 0% 0 0% 19 27.1% 51 72.9% 0 0% 70 100% 3.73
produk
2 Kemampuan
manajemen 0 0% 0 0% 26 37.1% 27 38.6% 17 24.3% 70 100% 3.87
harga
3 Kemampuan
manjemen 0 0% 0 0% 19 27.1% 51 72.9% 0 0% 70 100% 3.73
distribusi
4 Kemampuan
manajemen 0 0% 0 0% 3 4.3% 29 41.4% 38 54.3% 70 100% 4.50
komunikasi
5 Kemampuan
mengolah 0 0% 0 0% 17 24.3% 19 27.1% 34 48.6% 70 100% 4.24
penjualan
Rata-rata 4.01
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
interval kelas antara 3.40 – 4.19 katagori tinggi atau dapat ditarik kesimpulan
komunikasi yaitu 4.50. kondisi ini menandakan bahwa industri kecil manufaktur
memperoleh nilai terendah dari indikator lainnya yaitu sebesar 3.73. Hal ini
Hasil tanggapan terhadap variabel Kinerja Pemasaran dapat dijelaskan pada tabel
4.8 berikut :
45
Tabel 4. 8
Hasil Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kinerja Pemasaran
Persepsi Responden
No Indikator STS TS N S SS Total
Rata-
F % F % F % F % F % F %
rata
Volume
1 0 0% 0 0% 31 44.3% 39 55.7% 0 0% 70 100% 3.56
penjualan
Pertumbuhan
2 0 0% 3 4.3% 1 1.4% 66 94.3% 0 0% 70 100% 3.90
pelanggan
Kemampu
3 0 0% 1 1.4% 12 17.1% 57 81.4% 0 0% 70 100% 3.80
labaan
Rata-rata 3.75
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
mengenai kinerja pemasaran sebesar 3.75 yang berada pada interval kelas antara
3.40 – 4.19 katagori tinggi atau dapat ditarik kesimpulan bahwa industri kecil
sudah baik. Oleh karena itu pedagang perlu mempertahankan kinerja pemasaran
produksi barang dari tahun ke tahun dan selalu memperhatikan perolehan laba
yaitu 3.90. kondisi ini menandakan bahwa industri kecil manufaktur selalu
lainnya yaitu sebesar 3.56 atau masih dalam kondisi tinggi. Hal ini menunjukan
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner (Ghozali, 2009). Jadi, semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin
tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran. Uji validitas dapat diketahui dengan
melihat r hitung dan r tabel (N-2). Hasil uji validitas pada item-item pertanyaan
Tabel 4. 9
Hasil Uji Validitas Indikator Veriabel
Variabel Indikator r hitung r tabel Ket
Orientasi pelanggan 0.883 0.198 Valid
Orientasi Pasar
Orientasi pesaing 0.516 0.198 Valid
(OP)
Koordinasi interfungsional 0.741 0.198 Valid
Orientasi Kemampuan berinovasi 0.513 0.198 Valid
Kewirausahaan Proaktif 0.567 0.198 Valid
(OK) Berani mengambil risiko 0.862 0.198 Valid
Kemampuan manajemen Valid
Produk
0.583 0.198
Kemampuan manajemen Valid
0.532 0.198
Specialized Harga
Marketing Kemampuan manjemen
Distribusi 0.583 0.198
Capabilities Valid
(SMC) Kemampuan manajemen Valid
Komunikasi
0.501 0.198
Kemampuan mengolah Valid
Penjualan
0.740 0.198
Volume penjualan 0.613 0.198 Valid
Kinerja
Pertumbuhan pelanggan 0.611 0.198 Valid
Pemasaran (KP)
Kemampu labaan 0.864 0.198 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
47
Berdasarkan hasil tabel di atas hasil dari uji validitas menunjukkan bahwa
seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini semuanya valid.
Dari hasil uji validitas menunjukkan bahwa nilai r hitungdari semua item
pertanyaan yang dipakai dalam penelitian lebih besar dari nilai r tabel 0,198,
yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner bisa dikatakan
konsisten dari waktu ke waktu. Untuk itu, dilakukan uji reliabilitas pada
dikatakan reliabel, jika nilai alpha> 0,6. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini
Tabel 4. 10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach Nilai
Variabel Keterangan
Alpha Strandarisasi
Orientasi Pasar (OP) 0.782 0.6 Reliabel
Orientasi Kewirausahaan 0.6
0.732 Reliabel
(OK)
Specialized Marketing 0.6
0.779 Reliabel
Capabilities (SMC)
Kinerja Pemasaran (KP) 0.768 0.6 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Marketing Capabilities dan Kinerja Pemasaran lebih besar dari 0,6. Hal ini
48
menunjukkan bahwa semua item pertanyaan yang dipakai di dalam penelitian ini
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Data dapat berdistribusi normal
signifikan (Sig) > 0.05. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Tabel 4. 11
Hasil Uji Normalitas
Variabel
Variabel Independent Sig Keterangan
Dependent
Orientasi Pasar (OP) Specialized
Orientasi Kewirausahaan Marketing Berdistribusi
0.200
(OK) Capabilities Normal
(SMC)
Orientasi Pasar (OP)
Orientasi Kewirausahaan Kinerja
Berdistribusi
(OK) Pemasaran 0.200
Normal
Specialized Marketing (KP)
Capabilities (SMC)
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
penelitian diperoleh nilai dan nilai signifikansinya > 0,05 pada persamaan I dan
persamaan II yang berarti lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang
Tabel 4. 12
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Variabel Independen Tolerance VIF Keterangan
Dependen
Specialized 0.523 1.911
Orientasi Pasar (OP) Bebas
Marketing
Orientasi Kewirausahaan Multikolinear
Capabilities 0.523 1.911
(OK) itas
(SMC)
Orientasi Pasar (OP) 0.464 2.157
Orientasi Kewirausahaan Kinerja 0.383 2.613 Bebas
(OK) Pemasaran Multikolinear
Specialized Marketing (KP) 0.396 2.523 itas
Capabilities (SMC)
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
nilai tolerance > 0,10 sedangkan untuk nilai VIF masing-masing variabel < 10
multikolinearitas.
Tabel 4. 13
Hasil Uji Heterokedastisitas
Variabel Variabel
Sig Keterangan
Independen Dependen
Orientasi Pasar (OP) Specialized Marketing 0.277 Bebas
Orientasi Kewirausahaan (OK) Capabilities (SMC) 0.750 Heterokedastisitas
Orientasi Pasar (OP) 0.540
Orientasi Kewirausahaan (OK) Kinerja Pemasaran 0.110 Bebas
Specialized Marketing (KP) Heterokedastisitas
0.248
Capabilities (SMC)
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
50
bebas pada analisis regresi lebih dari 0,05 yang berarti tidak ada gejala
Tabel 4. 14
Hasil Regresi Linier Berganda
Variabel Variabel Adj-
Koef- t
Persamaan R F Sign
Jalur hitung
Terikat Bebas Square
Model OP 0.592 51.032 0.312 2.938 0.005
Persamaan SMC
OK 0.528 4.964 0.000
1
Model OP 0.648 43.432 0.273 2.601 0.011
Persamaan KP OK 0.339 2.939 0.005
2 SMC 0.296 2.615 0.011
Sumber : Data primer yang diolah penulis, 2019
Keterangan :
Marketing Capabilities menunjukkan nilai positif yaitu sebesar 0.312, hal ini
0.528, hal ini menunjukkan semakin baik Orientasi Kewirausahaan maka akan
Pemasaran menunjukkan nilai positif yaitu sebesar 0.273, hal ini menunjukkan
semakin baik Orientasi Pasar maka akan semakin tinggi Kinerja Pemasaran
seorang produsen.
Kinerja Pemasaran menunjukkan nilai positif yaitu sebesar 0.339, hal ini
terhadap Kinerja Pemasaran menunjukkan nilai positif yaitu sebesar 0.296, hal
produsen.
4.5.1. Uji t
1. Jika nilai signifikansinya < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
2. Jika nilai signifikansinya > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
tidak ada pengaruh antara bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Tabel 4. 15
Hasil Uji t
Variabel Variabel Koef-
t hitung Sign
Terikat Bebas Jalur
OP 0.312 2.938 0.005
SMC
OK 0.528 4.964 0.000
OP 0.273 2.601 0.011
KP OK 0.339 2.939 0.005
SMC 0.296 2.615 0.011
Sumber : Data primer yang diolah penulis, 2019
Orientasi Pasar terhadap Kinerja Pemasaran adalah sebesar 0.0011 dimana nilai
semakin baik tingkat Orientasi Pasar yang dimiliki oleh produsen industri kecil
tinggi pula Kinerja Pemasaran. Berdasarkan penjelasan dari hasil tersebut dapat
Capabilities, yang berarti semakin baik tingkat Orientasi Pasar, maka akan
Capabilities diterima.
Capabilities
sebesar 0.000 dimana nilai signifikansinya kurang dari α = 0.05. Hasil tersebut
diterima.
dimiliki oleh pedagang, maka akan semakin tinggi pula Kinerja Pemasaran.
diterima.
diterima.
4.5.2. Uji F
secara bersama sama terhadap variable terkaitnya. Berdasarkan hasil uji F pada
tabel 4.14 diketahui pada persamaan 1 diperoleh nilai F-hitung sebesar 51.032
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa Orientasi
hitung 43.432 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan
Pemasaran.
regresi. Hasil uji koefisien determinasi terhadap model regresi 1 dan 2 dapat
dilihat pada nilai adjusted R Square, dari tabel 4.14 pada model regresi 1
diperoleh nilai adjusted R Square sebesar 0,592 artinya 59.2% variabel terikat
40.8% dijelaskan oleh variabel diluar variabel yang digunakan. Dan berdasarkan
tabel 4.14 pada model regresi 2 diperoleh nilai adjusted R Square sebesar 0,648
artinya 64.8% variabel terikat yaitu Kinerja Pemasaran variasinya dapat dijelaskan
terhadap kinerja pemasaran maka dalam penelitian ini menggunakan uji sobel test.
Uji sobel test dalam penelitian ini menggunakan calculation for the sobel test.
Pengujian dikatakan mampu menjadi variabel intervening apabila pada two tailed
Orientasi Kinerja
0.273
Pasar Pemasaran
(OP)
Sc= 0.078
(KP)
0.312 Specialized
Marketing
Capabilities 0,296
(SMC)
57
Gambar 4. 1
Keterangan :
gambar di atas diperoleh nilai Sobel Test Statisticnya sebesar 2.263 dengan nilai
probability sebesar 0,02 < 0,05. Dari penjelasan tersebut menunjukkan bahwa
capabilities
penjualan.
pemasaraan
Orientasi
Kinerja
Kewirausahaan 0.339
Pemasaran (KP)
(OK)
Sc=0.085
Sb=0,092
Sa= 0,097
Specialized
0,528 Marketing 0,296
Capabilities
(SMC)
Gambar 4. 2
Keterangan :
gambar di atas diperoleh nilai Sobel Test Statisticnya sebesar 2.769 dengan nilai
pemasaran
marketing capabilities
penjualan.
pemasaraan
keuntungan.
4.7. Pembahasan
Kendal menjadi lebih aktif, bekerja keras dan berusaha dalam mencapai tujuan
harapan konsumen. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu
62
yang dilakukan oleh Pertiwi dan Siswoyo (2016) dimana terdapat pengaruh
Pasar maka derajat Kinerja Pemasaran semakin tinggi karena perusahaan memiliki
kapabilitas dan strategi jangka panjang para pesaing akan membuat produsen
menciptakan nilai superior bagi pelanggan sasaran maka produsen akan mampu
Capabilities
hal ini berarti Orientasi Pasar yang dimiliki pedagang mampu membuat pedagang
sesuai dengan permintaan pasar. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil studi
63
bahwa tingkat orientasi pasar yang tinggi adalah salah satu dari beberapa penentu
memanajemen produk dan harga. Orientasi pasar yang dibangun dengan berfokus
serta kapabilitas dan strategi jangka panjang para pesaing, sehingga produsen juga
Capabilities
masyarakat. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hasil penelitian
64
yang berkomitmen dan berfokus pada orientasi keirausahaan akan bekerja dengan
lebih cerdas dan bekerja lebih keras mampu menghadapi persaingan pasar.
manajemen produk dan harga yang kompetitif agar mampu bersaing dengan
dari tingginya semangat yang tidak pernah padam karena hambatan, rintangan,dan
komunikasi dalam tim produksi sehigga produsen lebih mampu mengolah hasil
macam usaha maka berbagai macam usaha yang dibangun dapat mencapai hasil
65
yang optimal. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
sehingga dapat menciptakan produk yang lebih unik atau menarik dibanding
dengan pesaingnya.
Pemasaran
Pemasaran yang maksimal, hal ini berarti produsen industri kecil manufaktur di
sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalvi dan Seifi
maksimal. Selain itu produsen yang mempunyai kemampuan untuk mengerti dan
pendek serta kapabilitas dan strategi jangka panjang para pesaing utama
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
mencapai keuntungan.
penjualan.
68
69
koordinasi interfungsional.
1.
Orientasi pasar Kinerja
(OP) Pemasaran (KP)
2.
Orientasi Kinerja
kewirausahaan Pemasaran
(OK) (KP)
3.
specialized
marketing
capabilities
4.
Orientasi Kinerja
kewirausahaan Pemasaran
(OK) (KP)
specialized
marketing
capabilities
pada sektor industri lain yang lebih fokus pada kinerja pemasaran, maka
dari itu untuk lebih dikembangkan dengan memilih obyek penelitian lain
penelitian untuk mencari informasi yang lebih akurat, maka dari itu
industri lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Salangka, Rian dan Lucky Datulong, 2015, Pengaruh self efficacy, self esteemdan
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT, PLN
Wilayah Suluttenggo, Jurnal EMBA
Seifi, R., & Dalvi, M. R. 2014. A Study of Effects of Specialized Marketing
Capabilities on Performance Marketing unit Based on Morgan et al Case : A
Case of Past Industry in Tehran. International Journal of Academic
Research in Economics and Management Sciences, 3(1), 139–147.
https://doi.org/10.6007/IJAREMS/v3-i1/601
Simamora, Henry. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
77
Tjiptono, Fandy & G. Chandra, 2007, Service Quality & Statisfaction, Edisi
Kedua, Andi Ofset, Yogyakarta
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi Pertama, Andi Ofset,
Yogyakarta
Umar, Husein, 2012 Metodologi Penelitian, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Utaminingsih, Adijati, 2016, Pengaruh orientasi pasar, inovasi dan kreativitas
strategi pemasaran terhadap kinerja pemasaran pada UKM Kerajinan rotan
di desa teluk wetan, Welahan Jepara, Jurnal Media Ekonomi
danManajemen
Vorhies, D. W., & Morgan, N. A. 2003. A configuration theory assessment of
marketing organization fit with strategic type and its relationship with
marketing performance. Journal of Marketing, 67 (1), 100–115
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
Pilihan Jawaban
No. Pertanyaan/Pernyataan
STS TS N S SS
Keterangan :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
N = Netral
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
4. Mohon setiap pertanyaan/pernyataan dapat diisi seluruhnya
79
KINERJA PEMASARAN
Pilihan jawaban
Pernyataan
STS TS N S SS
distributor.
Jelaskan bagaimana memberikan layanan yang baik kepada distributor…..
ORIENTASI PASAR
Pilihan jawaban
Pernyataan
STS TS N S SS
ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN
Pilihan jawaban
Pernyataan
STS TS N S SS
Berikan contoh…..
Frequencies
Statistics
Valid 70 70 70 70
N
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
jenis_kelamin
82
Usia
Pendidikan
lama_usaha
Frequencies
83
Statistics
N Valid 70 70 70
Missing 0 0 0
Mean 3,30 3,41 3,39
Frequency Table
OP1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
OP2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
OP3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
N Valid 70 70 70
Missing 0 0 0
84
Frequency Table
OK1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
OK2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
OK3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
N Valid 70 70 70 70 70
Missing 0 0 0 0 0
85
Frequency Table
SMC1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
SMC2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
SMC3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
SMC4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
SMC5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
N Valid 70 70 70
Missing 0 0 0
Mean 3,56 3,90 3,80
Frequency Table
KP1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KP2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KP3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Correlations
Correlations
N 70 70 70 70
Pearson Correlation .166 1 -.096 .516**
OP2 Sig. (1-tailed) .084 .214 .000
N 70 70 70 70
**
OP3 Pearson Correlation .721 -.096 1 .741**
Sig. (1-tailed) .000 .214 .000
88
N 70 70 70 70
Pearson Correlation .883** .516** .741** 1
N 70 70 70 70
Correlations
Correlations
N 70 70 70 70
Pearson Correlation -.306** 1 .271* .567**
OK2 Sig. (1-tailed) .005 .012 .000
N 70 70 70 70
Pearson Correlation .432** .271* 1 .862**
OK3 Sig. (1-tailed) .000 .012 .000
N 70 70 70 70
Pearson Correlation .513** .567** .862** 1
N 70 70 70 70
Correlations
Correlations
N 70 70 70 70 70 70
** ** ** **
SMC2 Pearson Correlation ,397 1 ,397 -,303 ,749 ,532**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,005 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70
SMC3 Pearson Correlation 1,000** ,397** 1 ,139 ,181 ,583**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,126 ,067 ,000
89
N 70 70 70 70 70 70
**
SMC4 Pearson Correlation ,139 -,303 ,139 1 -,075 ,501**
Sig. (1-tailed) ,126 ,005 ,126 ,268 ,000
N 70 70 70 70 70 70
SMC5 Pearson Correlation ,181 ,749** ,181 -,075 1 ,740**
Sig. (1-tailed) ,067 ,000 ,067 ,268 ,000
N 70 70 70 70 70 70
SMC Pearson Correlation ,583** ,532** ,583** ,501** ,740** 1
N 70 70 70 70 70 70
Correlations
Correlations
N 70 70 70 70
**
Pearson Correlation -.144 1 .518 .611**
KP2 Sig. (1-tailed) .117 .000 .000
N 70 70 70 70
** **
Pearson Correlation .318 .518 1 .864**
KP3 Sig. (1-tailed) .004 .000 .000
N 70 70 70 70
** ** **
KP Pearson Correlation .613 .611 .864 1
90
N 70 70 70 70
OP
Case Processing Summary
N %
Valid 70 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Total 70 100.0
Reliability Statistics
.782 4
OK
Case Processing Summary
N %
Valid 70 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 70 100.0
Reliability Statistics
91
.732 4
SMC
Case Processing Summary
N %
Excludeda 0 ,0
Total 70 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,779 6
KP
Case Processing Summary
N %
Valid 70 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 70 100.0
Reliability Statistics
92
.768 4
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Summaryb
ANOVAa
Total 93.443 69
Coefficientsa
Regression
Variables Entered/Removeda
a. Dependent Variable: KP
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
ANOVAa
Total 61.371 69
a. Dependent Variable: KP
b. Predictors: (Constant), SMC, OP, OK
Coefficientsa
a. Dependent Variable: KP
Unstandardized Unstandardized
Residual Residual
N 70 70
Mean .0000000 .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .73259038 .54685743
Absolute .091 .073
Most Extreme Differences Positive .091 .068
Negative -.069 -.073
Test Statistic .091 .073
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) .200 .200c,d
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Summaryb
ANOVAa
Total 10.190 69
Coefficientsa
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Summaryb
ANOVAa
Total 7.714 69
Coefficientsa