Disusun oleh :
PRASKRIPSI
Disusun Oleh :
Pembimbing,
PENDAHULUAN
ketat merupakan hal terpenting bagi suatu organisasi maupun perusahaan pada
ekonomi global yang semakin gencar-gencarnya. Era globalisasi saat ini juga telah
besar, baik itu industri jasa, manufaktur maupun perdagangan. Oleh karena itu,
sehingga bisa untuk mendorong organisasi melakukan pembenahan diri agar dapat
Termasuk pada pelaku bisnis Usaha, Mikro kecil dan Menengah (UMKM).
Usaha kecil dan menengah sendiri juga dapat meningkatkan taraf hidup
juga memiliki potensi maupun peran yang begitu besar, dengan itu UMKM
perkembangan pesat yaitu di industri kreatifnya. Salah satunya Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) dari industri kreatif tersebut yaitu adanya UMKM
industri batik yang memiliki keunggulan yaitu merupakan warisan budaya
Indonesia yang memiliki ciri khas dan masih dilestarikan sampai sekarang ini.
Contoh dari melestarikan budaya Indonesia yaitu dengan memakai pakaian batik.
Batik juga bisa dipakai oleh siapa saja baik kalangan atas, sedang maupun rendah
mulai dari orang tua, anak-anak bahkan dewasa. Dan juga dengan mengenalkan
industri batik, salah satunya industri batik dari Jawa Tengah khususnya batik di
Semarang.
daerah tersebut pada masa sekarang ini tetap menjadi produk yang unggul di
sedang maupun atas. Industri batik menjadikan batik semakin maju karena hampir
semua kalangan menyukai pakaian batik. Maka dari itu Usaha Mikro Kecil dan
batik pada saat ini memang usahanya sudah mulai mengalami peningkatan. Maka
dari itu UMKM batik di Kota Semarang tetap mempertahankan kualitasnya agar
tidak kalah saing dengan ukm bisnis lainnya. Perkembangan industri batik di
baik dan dapat mempertahankan serta mampu bersaing dengan industri kreatif
budaya yang berpotensi bagus untuk bisa dikembangkan. Usaha Mikro Kecil dan
bergerak dibidang industri kreatif karena batik memiliki motif, corak, warna yang
beraneka ragam serta memiliki ciri khas akan daerahnya masing-masing. Tetapi
pada saat ini UMKM Batik Semarangan mengalami ketertinggalan dengan kota
lain di Jawa Tengah seperti, Pekalongan, Jepara maupun Solo dalam koridor
umum mengenal produk yang berfrase dengan daerah asal mereka, seperti Batik
Pekalongan, Batik Cirebon, dan Batik Solo. Hal ini menunjukkan kurangnya
disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adanya pendatang baru yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendar et al., (2020) dan Hidayat &
didukung dengan penelitianFurqon, et.al, (2019) dan Arfanly, et.al, (2017) dimana
saing industri perlu dilakukan pemahaman kebutuhan pasar. Kebutuhan pasar atau
dari sisi psikologis dan sosial dari pekerja yang berupa rasa bangga dan rasa
memiliki yang besar serta menumbuhkan komitmen yang besar juga. Market
dalam sebuah industri akan berhasil apabila industri tersebut tepat dan cermat
dirancang khusus pasar tersebut sesuai dengan sumber daya dan segala keahlian
yang ada dalam industri tersebut. Market oriented bukan hanya membuat referensi
signifikan pada penelitian yang dilakukan oleh (Hendar et al., 2020; Kartika,
2017)
industri kecil manufaktur masih relatif fluktuatif dalam tahun terakhir. Selain itu
capabilities?
capabilities?
pemasaran?
pemasaran
kinerja pemasaran
a. Manfaat Teoritis
semakin kompleks.
b. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kinerja pasar telah dicapai
persaingan. ”
Kinerja pemasaran sebagai ukuran bisnis dari tingkat keberhasilan
pasar untuk pelanggan, pasar, dan organisasi keuangan ini, kinerja pasar
daya yang tersedia untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan pasar
sumber daya kolektif perusahaan untuk kebutuhan bisnis yang terkait dengan
pasar, memungkinkan bisnis untuk menambah nilai pada barang dan jasa mereka,
untuk kebutuhan bisnis terkait pasar, memungkinkan bisnis untuk menambah nilai
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Seifi & Dalvi (2014) didapati enam
pemasaran juga penting untuk dicatat bahwa setiap area kemampuan pemasaran
mengadopsi perspektif market oriented, Day dalam Seifi & Dalvi (2014)
pemasaran yang ada; dan (3) kemampuan pemasaran adaptif, yang berhubungan
pada proses dan rutinitas yang berkaitan dengan bauran pemasaran tingkat rendah,
terfokus secara fungsional, seperti penetapan harga, iklan, manajemen produk, dan
yang relevan dengan pasar perusahaan, dikumpulkan dan dianalisis secara khusus
untuk tujuan yang akurat dan percaya diri dalam pengambilan keputusan untuk
metric .(Furqon et al., 2019). Sedangkan menurut Gebhardt, et.al, (2019) Market
”
diseminasi, dan respon organisasi terhadap kecerdasan pasar sangat penting dalam
atau intelijen pasar adalah kumpulan prosedur dan sumber daya yang digunakan
informasi yang berhubungan dengan apa yang sedang terjadi dan apayang
pentingnya tidak bisa dipungkiri. Melakukan intelijen pasar adalah lebih dari
sekedar mengumpulkan statistik dan informasi sehingga intuisi manajer mampu
menciptakan dasar dari strategi masuk pasar ekspor dan perencanaan lebih lanjut. ”
2018)
2018)
Intelegensi pasar dalam penelitian ini dapat diukur dengan indikator yang
atas intelijen pasar yang tercermin pada orientasi pelanggan, orientasi pesaing,
orientasi yang berfokus pada penciptaan nilai-nilai yang tinggi bagi konsumen.
suatu unit bisnis yang harus memenuhi beberapa tuntutan berupa semua fungsi
yang ada dalam perusahaan mampu menyerap semua informasi penting yang
interfungsional dan inter divisional, dan divisi serta fungsi melakukan koordinasi
pemasaran.
preferensi tersebut.
para pesaing utama saat ini dan pesaing potensial utama perusahaan, serta
pemasok. Dalam hal ini orientasi laba tersebut terdiri dari kemampuan
yang memadai tentang target beli dari pelanggan yang bertujuan agar dapat
menciptakan nilai unggul bagi pembeli secara terus menerus. Sedangkan orientasi
kelemahan dan kemampuan jangka panjang dan strategi potensial dari para
Mulyana, & Wasitowati, 2017) serta (Anjaningrum & Sidi, 2018) didapatkan
pengaruh signifikan market oriented terhadap kinerja pemasaran. Oleh karena itu
Capabilities
Diskusi sejauh ini dapat diringkas dengan cara berikut: Di satu sisi,
menghasilkan umpan balik negatif pada produk yang benar-benar inovatif. Karena
itu, penting untuk diingat bahwa jika penekanan yang kuat pada orientasi pasar
mengarah pada modifikasi produk kecil, bukan hal yang penting untuk kinerja
modifikasi produk yang lebih kecil adalah cara untuk pengembangan produk
setiap produk biasanya lebih rendah, dan pendapatan dan laba muncul lebih cepat.
horizon yang lebih pendek, dan keunggulan teknik seperti mengantarkan produk
jauh lebih kompleks. Selain itu, penelitian Horte (2013) tentang orientasi pasar di
tinggi adalah salah satu dari beberapa penentu penting dari pengembangan produk
marketing capabilities
Capabilities
terhadap variasi yang terjadi di pasar (Najafi-Tavani et al., 2016). Hal ini
pemasaran, serta strategi penjualan yang digunakan. Dengan kata lain, perusahaan
dengan market intelegence yang baik akan memiliki peluang lebih besar untuk
(2020) dimana perusahaan dengan market intelegence yang baik pada UKM retail
marketing capabilities
Capabilities
Diskusi sejauh ini dapat diringkas dengan cara berikut: Di satu sisi, market
menghasilkan umpan balik negatif pada produk yang benar-benar inovatif. Karena
itu, penting untuk diingat bahwa jika penekanan yang kuat pada market
intelegence mengarah pada modifikasi produk kecil, bukan hal yang penting
Hasil penelitian Seifi & Dalvi (2014) didapati modifikasi produk yang
lebih kecil adalah cara untuk pengembangan produk karena mereka memberikan
keuntungan finansial, yaitu investasi relatif pada setiap produk biasanya lebih
rendah, dan pendapatan dan laba muncul lebih cepat. Lebih jauh, kebutuhan
pelanggan lebih mudah untuk diramalkan pada horizon yang lebih pendek, dan
adalah salah satu dari beberapa penentu penting dari pengembangan produk yang
marketing capabilities
Pemasaran
dampak positif dari kemampuan pemasaran pada kinerja untuk perusahaan yang
capabilities lebih berdampak pada kinerja perusahaan yang berinvestasi pada aset
yang lebih baik untuk berinovasi dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Hasil
dampak pada kinerja pemasaran. Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis
kinerja pemasaran.
2.3.
2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis
Market
oriented H1
Market Intelligence
H3 H4
Gambar 2.1.
Kerangka Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
teori yang dijadikan sebagai pijakan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka jenis
1982)
3.2.1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
ini yang menjadi populasi adalah 169 UMKM Batik di Kota Semarang yang
terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM Semarang (BPS Semarang, 2020). Alasan
UMKM yang cukup banyak dilihat dari data omset penjualan maka dengan
namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana. Rumus Slovin
N
n= 2
1+ N ( e)
Keterangan:
n = Ukuran sampel/jumlah responden
N = Ukuran populasi
e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih
bisa ditolerir :
e = 0,05
Maka untuk mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai
berikut:
N
n=
1+ N ( e)2
169
n= 2
1+1 69(0,05)
n=119
pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan yang ditentukan
1. Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber, yaitu dari
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung baik
(Sugiyono, 2006).
1. Data Primer :
lebih efisien, hemat waktu, hemat tenaga, hemat biaya, data lengkap
mengandung nilai mutlak, tidak ada tanda plus atau minus terhadap
objek, tetapi diberi tingkatan (ranking) dengan memberikani skor dari
penelitian ini.
Variabel penelitian merupakan suatu atribut, sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel dependen dan independen. Variabel
marketing capabilities.
merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang akan
mengenai apa saja hal yang akan diukur dan menjelaskan bagaimana cara
pengukurannya. Berdasarkan keterangan yang telah penulis berikan pada bagian
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Indikator
Nama Definisi operasional Indikator Skala
Variabel
Kinerja Hasil yang dicapai 1. Volume penjualan Skala
Pemasaran perusahaan dalam 2. Pertumbuhan pelanggan Likert 1-
memenuhi harapan 3. Kemampulabaan 5
konsumen Ratnawati (2013)
Specialized Proses integratif yang a) Kemampuan manajemen Skala
Marketing dirancang untuk produk Likert 1-
Capabilities menerapkan b) Kemampuan manajemen 5
harga
pengetahuan kolektif,
c) Kemampuan manjemen
keterampilan, dan distribusi
sumber daya d) Kemapuan manajemen
perusahaan untuk komunikasi
kebutuhan bisnis e) Kemampuan mengolah
terkait pasar penjualan
(Hendar et al., 2020)
Market oriented Perilaku untuk a. Orientasi pelanggan Skala
memberikan nilai b. Orientasi pesaing Likert 1-
superior kepada c. Koordinasi antar fungsi 5
pelanggan, respon d. Orientasi laba
terhadap tindakan (Ranatiwi & Mulyana, 2018)
pesaing dan
melakukan
komunikasi
secara internal
Market Pengumpulan dan 1. Pengumpulan Data dan Skala
Intelligence analisis secara Informasi Likert 1-
sistematik atas 2. Intensitas pencarian 5
informasi publik yang informasi
tersedia mengenai 3. Komunikasi dengan Pihak
pesaing dan Terkait
perkembangan (Arfanly et al., 2017)
lingkungan pemasaran
Penilaian masing-masing jawaban responden dilakukan dengan skala
Likert lima point yang terdiri dari sangat setuju, setuju, cukup setuju , tidak setuju,
dan sangat tidak setuju. Kelima penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut:
Berganda pada program computer Statistical Package for Social Science (SPSS)
for windows.
instrumen pada penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas.
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ
a. Uji Validitas ㅤ ㅤ
b. Uji Reliabilitas
ㅤ
ada. Apabila
ㅤ ㅤ terdapat ㅤ data ㅤ yang ㅤ tidak ㅤ handal ㅤ atau ㅤ bias ㅤ
α > 0,6 dan apabila kurang dari angka 0,6 maka tidak
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ
reliabel (Ghozali,2011).
ㅤ
normal atau tidak (Ghozali, 2009). Model regresi yang baik yaitu data yang
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini,
untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan
melalui analisis grafik histogram dan probability plot. Penelitian ini dapat
diagonal jika mendekati garis tersebut berarti variabel terdistribusi secara normal.
dapat dilihat nilai Tolerance dan variance Inflation Factor (VIF). Menurut Imam
Ghozali (2001) cara deteksi terhadap adanya multikolineritas dalam model regresi
1) Besar Variance Inflation Factor (VIF), pedoman suatu model regresi bebas
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara nilai
prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) dimana sumbu Y
adalah sumbu Y yang terpilih atau sudah terprediksi, dan sumbu X adalah residual
Apabila terdapat pola titik-titik yang berpola tertentu serta teratur (bergelombang,
Apabila tidak ada pola yang jelas dan titik-titik yang tersebar serta dibawah angka
antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat.
Menurut Ghozali (2007), analisis regresi linier berganda adalah analisis yang
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lebih dari satu variabel
terikat. yaitu:
Y1= β1 X1 +β2 X2 + e
Y2= β1 X1 +β2 X2 + β3 Y1 + e
Keterangan :
Y2 = Kinerja Pemasaran
X1 = Market oriented
X2 = Market Intelligence
e = Error Term
3.8. Uji Hipotesis
3.8.1. Uji t
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
2007).
tidak langsung dan tidak dapat diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela /
berubahnya. ”
Analisis Sobel. Analisis sobel merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui
”
Pengujian hipotesis mediasi dilakukan dengan Uji Sobel (Sobel Test). Uji Sobel
mengontrol Y1. Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya
standar error tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus berikut
ini :
Sab =
Dimana:
a = Koefisien korelasi X Y1
b = Koefisien korelasi Y Y2
Y1 Y2
Nilai thitung dibandingkan dengan ttabel dan jika thitung lebih besar dari nilai ttabel
Anjaningrum, W. D., & Sidi, A. P. (2018). Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi Dan
Kreativitas Produk Terhadap Kinerja Industri Kreatif Untuk Mencapai
Keunggulan Bersaing. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi Asia, 12(2), 30–47.
Https://Doi.Org/10.32812/Jibeka.V12i2.22
Arfanly, B., Sarma, M., & Syamsun, M. (2017). Peran Entrepreneurial Marketing
Dalam Peningkatan Kinerja Pemasaran Pada Industri Rumahan Kabupaten
Kendal, Jawa Tengah. Manajemen Ikm: Jurnal Manajemen Pengembangan
Industri Kecil Menengah, 11(2), 141–150.
Https://Doi.Org/10.29244/Mikm.11.2.141-150
Calof, J., Arcos, R., & Sewdass, N. (2018). Competitive Intelligence Practices Of
European Firms. Technology Analysis And Strategic Management, 30(6),
658–671. Https://Doi.Org/10.1080/09537325.2017.1337890
Hendar, H., Ratnawatia, A., Razakb, W. M. W. A., & Abdullah, Z. (2020). Market
Intelligence On Business Performance: The Mediating Role Of Specialized
Marketing Capabilities. Journal Of Intelligence Studies In Business, 10(1),
42–58. Retrieved From
Https://Ojs.Hh.Se/Index.Php/Jisib/Article/View/152/0
Ranatiwi, M., & Mulyana. (2018). Dampak Jejaring Kolaborasi Dan Kapabilitas
Inovasi Terhadap Kinerja. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 1(1), 49–58.
Sugiyarti, G., & Ardyan, E. (2017). Market Sensing Capability And Product
Innovation Advantages In Emerging Markets: The Case Of Market Entry
Quality And Marketing Performance Of Batik Industry In Indonesia. Dlsu
Business And Economics Review, 27(1), 175–189.
Sutapa, S., Mulyana, M., & Wasitowati, W. (2017). The Role Of Market
Orientation, Creativity And Innovation In Creating Competitive Advantages
And Creative Industry Performance. Jurnal Dinamika Manajemen, 8(2),
152–166. Https://Doi.Org/10.15294/Jdm.V1i1.12756
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
Pilihan Jawaban
No. Pertanyaan/Pernyataan
STS TS N S SS
Keterangan :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
N = Netral
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
4. Mohon setiap pertanyaan/pernyataan dapat diisi seluruhnya
KINERJA PEMASARAN
Pilihan jawaban
Pernyataan
STS TS N S SS
ORIENTASI PASAR
Pilihan jawaban
Pernyataan
STS TS N S SS
1. Usaha kami berorientasi / fokus pada
kebutuhan para pelanggan
2. Kami mempunyai strategi yang digunakan
untuk menghadapi para pesaing
3. Kami selalu berkoordinasi dengan bagian-
bagian atau departeman yang berada di
bawah lingkup perusahaan
4. Kami berusaha meningkatkan efektivitas
perusahaannya, sehingga profitabilitas yang
akan diperoleh juga akan meningkat