Anda di halaman 1dari 26

1

PERAN SHOPPING EMOTION TERHADAP IMPULSE BUYING PADA


KONSUMEN PAND’S MUSLIM DEPARTMENT STORE SEMARANG

ARTIKEL ILMIAH
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S1

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :
Yuniar Citraningtyas Putri
NIM : 30401612357

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEMARANG
2020
2

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN SKRIPSI

Nama : Yuniar Citraningtyas Putri

NIM : 30401612357

Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

Email : Yuniarcitra98@yahoo.com

Judul Artikel : Peran Shopping Emotion Terhadap Impulse Buying Pada

Konsumen Pand‟s Muslim Department Store Semarang

Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Dosen Pembimbing

Dr. H. Ardian Adhiatma, MM


Dr. Hj. Nunung Ghoniyah, MM
NIK. 210499042
NIK. 210487013
3

PERNYATAAN KEASLIAN ARTIKEL ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Yuniar Citraningtyas Putri
NIM : 30401612357
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa artikel ilmiah yang berjudul “PERAN


SHOPPING EMOTION TERHADAP IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN
PAND’S MUSLIM DEPARTMENT STORE SEMARANG” Adalah karya tulis ilmiah
pribadi yang didalamnya tidak dilakukan tindakan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-
cara yang tidak sesuai dengan etika penulisan karya ilmiah.

Dosen Pembimbing Semarang, Februari 2021


Yang Membuat Pernyataan

Dr. Hj. Nunung Ghoniyah, MM Yuniar Citraningtyas Putri


NIK. 210487013 NIM : 30401612357
4

PERAN SHOPPING EMOTION TERHADAP IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN


PAND’S MUSLIM DEPARTMENT STORE SEMARANG

Yuniar Citraningtyas Putri


Program Studi Manajemen fakultas Ekonomi
Univesitas Islam Sultan Agung Semarang

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Pengaruh Perilaku konsumsi Islam
terhadap Shopping Emotion? 2) Pengaruh Islamic store atmosphere terhadap Shopping
Emotion ? 3) Pengaruh E-WOM terhadap Shopping Emotion? 4) Pengaruh Perilaku
konsumsi Islam terhadap Impulse Buying ? 5) Pengaruh Islamic store atmosphere terhadap
Impulse Buying ? 6) Pengaruh Ewom terhadap Impulse Buying ? 7) Pengaruh Shopping
Emotion terhadap Impulse buying. Responden dalam penelitian ini adalah pembeli yang
belanja di Pand‟s Semarang.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian explanator
yresearch dengan pendekatan kuantitatif karena menjelaskan hubungan antara variabel-
variabel dengan menggunakan kuesioner sebagai alat dalam pengumpulan data untuk
mengungkap data Perilaku konsumsi Islam, Islamic store atmosphere, E-WOM, Shopping
Emotion, Impulse buying. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Perilaku
konsumsi Islam, Islamic store atmosphere, E-WOM, berpengaruh terhadap Shopping
Emotion. Perilaku konsumsi Islam, Islamic store atmosphere, E-WOM, Shopping Emotion,
didapati berpengaruh terhadap Impulse buying.
Kata kunci : Perilaku konsumsi Islam, Islamic store atmosphere, E-WOM, Shopping
Emotion, Impulse buying

PENDAHULUAN alasan mengapa seseorang terdorong untuk


Tujuan utama ritel harus tercapai yaitu melakukan impulse buying diantaranya
konsumen atau pengunjung ini melakukan adalah karena faktor internal dan faktor
pembelian. Pembelian dilakukan oleh eksternal. Faktor internal pada diri
konsumen tersebut bisa saja dilakukan seseorang yaitu suasana hati yang
secara spontan, tanpa pertimbangan yang dipengaruhi oleh keadaan emosi pada saat
rasional, dan konsumen merasa barang berbelanja. Sedangkan faktor eksternal
tersebut perlu dibeli. Harga yang yang mempengaruhi impulse buying yaitu
diberlakukan, promosi dan suasana dalam display produk dalam suatu toko dan store
ritel telah memainkan peranan penting atmosphere atau lingkungan belanja baik
dalam pembelian tak terencana yang di di dalam toko ataupun luar toko.
lakukan oleh konsumen (impulse buying). Ada dua faktor yang mempengaruhi
Pembelian impulsif (impulsive buying) impulse buying yaitu faktor internal dan
atau pembelian tidak terencana merupakan faktor eksternal. Ada dua faktor yang
strategi paling penting dalam perusahaan mendorong terjadinya impulse buying,
ritel untuk membuat orang melakukan yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
pembelian. Mengingat besarnya pengaruh Menurut Kacen dan Lee (2017), yang
pembelian impulsif terhadap total menjadi faktor internal dari perilaku
penjualan, maka pemasar perlu untuk impulse buying adalah isyarat internal
mengidentifikasi faktor-faktor konsumen dan karakteristik kepribadian
penyebabnya untuk dapat memformu- konsumen, misalnya suasana hati dan
lasikan strategi pemasaran yang tepat. kebiasaan mereka berbelanja, termasuk
Berdasarkan penelitian-penelitian gaya hidup konsumen yang cenderung
terdahulu beberapa faktor yang menjadi hedonis dalam berbelanja. Dalam
5

penelitian ini faktor internal yang konsumen muslim lebih nyaman untuk
digunakan adalah shopping emotion, berlama – lama saat berbelanja dan
Perilaku konsumsi Islami. Sedangkan yang Impulse buying dapat terjadi. Kondisi toko
menjadi faktor eksternalnya adalah yang apik akan berdampak pada keadaan
berbagai macam stimuli yang ditempatkan emosional di diri pembeli, kemudian
dan diatur oleh pemasar untuk membujuk pembeli membeli produk yang tidak ada di
konsumen melakukan impulse buying, daftar belanja yang telah di buat
antara lain lingkungan dan suasana dalam sebelumnya.
toko, serta promosi yang ditawarkan saat Hasil tersebut didukung dengan
berbelanja. beberapa penelitian sebelumnya seperti
Faktor yang membentuk perilaku hasil penelitian (Pontoh, Moniharapon,
impulse buying adalah Perilaku konsumsi dan Roring 2017) dimana store
Islami. Sifat Perilaku konsumsi Islam atmosphere berpengaruh positif dan
membuat sebagian orang membeli produk. signifikan terhadap impulse buying. Hasil
Dalam menjalankan kewajiban manusia penelitian (Supriono 2018) didapati hasil
dalam berkonsumsi, Islam mengatur yang sejalan dimana semakin baik
bagaimana manusia dapat melakukan pengelolaan terhadap interior display , dan
kegiatan-kegiatan konsumsi yang lingkungan toko maka semakin baik pula
membawa manusia berguna bagi persepsi konsumen atas interior display
kemashlahatan hidupnya. Seluruh aturan tersebut dan semakin besar pula dorongan
Islam mengenai norma-norma aktivitas konsumen untuk melakukan pembelian
konsumsi terdapat dalam al-Qur‟an dan as- pada toko tersebut termasuk pembelian tak
Sunnah. Perilaku konsumsi yang sesuai terduga.
dengan ketentuan al-Qur‟an dan as-Sunnah Adanya internet menciptakan sebuah
ini akan membawa pelakunya mencapai paradigma baru dalam komunikasi Word
keberkahan dan kesejahteraan hidupnya. Of Mouth dan inilah awal munculnya
Dalam Islam, konsumsi tidak dapat istilah Electronic Word of Mouth
dipisahkan dari peranan keimanan. (eWOM.). Fenomena eWOM dianggap
Peranan keimanan menjadi tolak ukur sebagai evolusi dari komunikasi
penting karena keimanan memberikan cara tradisional interpersonal menuju generasi
pandang dunia yang cenderung baru dari cyberspace. Aktivitas eWOM
mempengaruhi kepribadian manusia. dapat menciptakan pernyataan negatif atau
Hasil penelitian yang (Kurniati, 2018) positif yang dibuat oleh konsumen aktual,
didapati Perilaku konsumsi Islam secara potential atau konsumen sebelumnya
negative berpenagruh terhadap perilaku mengenai produk atau perusahaan dimana
impulse buying. Sejalan dengan hal itu informasi ini tersedia bagi orang-orang
dikemukakan oleh (Mufidah, 2017) ataupun institusi melalui via media internet
dimana Pola konsumsi dalam Islam tidak (Semuel & Lianto, 2014)
mengakui materialisme sebagaimana Penelitian yang dilakukan oleh
ekonomi konvensional sehinga berdampak Widianingrum & Alamsyah (2019)
negative pada impulse buying. pengusaha untuk mengembangkan website
Store atmosphere memiliki peran berkualitas tinggi yang memberikan
penting dalam mempengaruhi konsumen pengalaman online yang lebih baik untuk
dalam kegiatan impulse buying. Islamic menarik dan mempertahankan konsumen
store atmosphere seperti suasana toko mereka di pasar elektronik ritel sehingga
yang mengadopsi budaya, tradisi, dan membentuk Ewom positif yang mampu
nilai-nilai Islami antara lain memutar mendorong konsumen berperilaku impulse
musik Islami, dekorasi yang buying. Magdalena dan sugiyanto (2016)
mencerminkan Islam, dan penampilan menemukan hasil yang sejalan dimana
karyawan yang Islami cenderung membuat kemudahan yang dimiliki konsumen dalam
6

mengakses review suatu produk melalui merupakan toko pusat pakaian muslim
Electronic Word of Mouth yang terlengkap di kota Semarang yang
disebarluaskan di internet, membuat menyediakan berbagai aneka kebutuhan
konsumen lebih percaya pada Electronic pakaian yang terkini dan beragam inovasi
Word of Mouth dibandingkan informasi tren masa kini, diantaranya ialah pakaian
produk yang terdapat pada iklan resmi perempuan, busana pria, busana untuk
produk tersebut sehingga memotivasi anak-anak, hijab, perlengkapan ibadah,
mereka melakukan pembelian tak terduga. perlengkapan haji, dan aksesoris yang
Berdasarkan fenomena yang ada dapat menunjang penampilan konsumen
menjadikan problem yang harus dihadapi muslim untuk dapat tampil trendi dan
oleh perusahaan saat ini akan semakin modis. Berdirinya Pand‟s Muslim
kompleks dalam melakukan pembelian Department Store sebagai pusat
impulse. Terlebih dengan adanya Aktivitas perbelanjaan yang bertaraf modern dikota
eWOM yang juga dapat menciptakan Semarang ini mempunyai desain bangunan
pernyataan negatif yang mampu yang modern juga Islami, situasi yang
berpengaruh negative pada tindakan nyaman dan fasilitas lengkap serta pembeli
impulse buying. Untuk itu pihak podusen yang berkunjung tidak perlu berdesak-
perlu membangun shopping Emotion yang desakkan karena jalan-jalan disetiap toko
mampu menciptakan emosi dari disusun secara teratur. Konsumen juga
terpenuhinya kebutuhan dan keinginan dapat berlama-lama ketika berada di
seseorang, hal tersebut dapat Pand‟s, karena Pand‟s menyediakan
mempengaruhi perilaku dan kebiasaan fasilitas air minum jika konsumen merasa
seseorang. Tidak hanya disebebkan oleh kehausan saat berbelanja. Konsumen lebih
terpenuhinya kebutuhan dan keinginan tertarik berkunjung di sebuah toko yang
seseorang, shopping Emotion juga dapat memiliki fasilitas lengkap daripada
dipengaruhi oleh stimulus-stimulus yang mengunjungi sebuah toko yang memiliki
ada`seperti store atmosphere. Shopping fasilitas yang yang tidak lengkap. Pand‟s
Emotion dapat memengaruhi impulse Muslim Department Store kota Semarang
buying karena adanya shopping Emotion menyuguhkan interior menarik, nyaman
dapat membuat seseorang terdorong untuk dan rapi dengan menggunakan promosi
membeli produk yang bukan mereka yang diprogram secara apik serta adanya
butuhkan namun yang mereka inginkan. beberapa diskon pada waktu tertentu.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian Sehingga dapat membuat seseorang mau
yang dilakukan oleh (Cakraningrat dan untuk datang dan memunculkan mood
Ardani 2016; Maulana 2018; Pratomo dan yang baik saat ada didalamnya yang
Supriono 2017) shopping emotion kemudian memicu terjadinya pembelian
berpengaruh positif dan signifikan dalam tak direncanakan. Hal ini didukung dengan
memediasi pengaruh store atmosphere penjualan yangdidapat oleh toko pands
terhadap impulse buying. Store atmosphere pada 5 tahun terakhir :
yang dimiliki suatu gerai akan berdampak Tabel Omset penjualan
pada shopping emotion konsumen
Volume Penjualan/
sehingga menimbulkan terjadinya impulse Tahun Pelanggan/bulan
Bulan
buying tersebut pada konsumen. Ritel yang 2015 400 175.000.000,-/Bulan
berhasil membentuk suаsаnа toko yаng 2016 420 175.500.000,- /Bulan
mеnаrik аkаn mеmpеngаruhi kondisi 2017 450 170.000.000,- /Bulan
еmosionаl konsumеn yаng mеmbuаt 2018 500 183.000.000,- /Bulan
konsumеn mеlаkukаn pеmbеliаn bаrаng 2019 580 185.800.000,- /Bulan
yаng tidаk аdа di dаlаm dаftаr Sumber : Admin Pands Department
bеlаnjааnnyа. Store Semarang, 2020
Pand‟s muslim department store Hasil wawancara yang diperoleh
7

peneliti dari sepuluh pembeli yang permasalahan dalam penelitian ini adalah
berbelanja di Pand‟s dikatakan bahwa bagaimana meningkatkan impulse buying
empat konsumen pernah melakukan dengan shopping Emotion sebagai variabel
Impulse buying dikarenakan adanya intervening.
diskon, tertarik baju dengan model yang Landasan Teori
bagus, keinginan untuk membelikan baju Impulse buying
untuk ibu, baju yang diinginkan tidak ada Impulse buying menurut (Ahmad,
kemudian tertarik dengan baju yang lain. et.al, 2019) merupakan kecenderungan
Namun, tidak dipungkiri ada enam untuk melakukan pembelian yang tidak
konsumen yang tidak melakukan Impulse direncanakan dan untuk membeli secara
buying dikarenakan tempatnya kurang spontan, dengan sedikit atau tanpa
nyaman, baju yang diinginkan tidak ada, pertimbangan atau pertimbangan
baju yang lain tidak sesuai dengan selera konsekuensi. (Ompi, Sepang, dan Wenas
konsumen, dan diskon hanya di berikan 2018) berpendapat bahwa pembelian
pada busana tertentu saja. Berdasarkan tidak terencana adalah suatu tindakan
hasil dari wawancara tersebut dinyatakan pembelian yang dibuat tanpa direncanakan
bahwa Impulse buying di Pand‟s Muslim sebelumnya, atau keputusan pembelian
Department Store masih rendah dan perlu dilakukan pada saat berada di dalam toko.
untuk ditingkatkan (Maulana 2018) mengemukakan bahwa
Berdasarkan fenomena yang ada Impulse buying merupakan tindakan
menjadikan problem yang harus dihadapi membeli yang sebelumnya tidak diakui
oleh perusahaan selain mengikuti secara sadar sebagai hasil dari
permintaan konsumen yang cenderung pertimbangan, atau niat membeli yang
berubah-ubah, berpacu dengan kemajuan terbentuk sebelum memasuki gerai atau
era digital, produsen juga perlu bisa juga dikatakan suatu desakan hati
menemukan solusi penjualan impulse yang tiba-tiba dengan penuh kekuatan,
dalam ritel mereka. Dari sini dapat ditarik bertahan dan tidak direncanakan untuk
kesimpulan bahwa emosi berbelanja membeli sesuatu secara langsung, tanpa
adalah emosi seseorang atau yang tidak banyak memperhatikan akibatnya.
dapat diatasi tetapi mempunyai pengaruh (Hidayat dan Erika 2017)
yang besar terhadap pembelian. Emosi mengemukakan Impulse buying
yang positif yang ada pada diri konsumen merupakan tindakan membeli yang
ketika berada di toko mempengaruhi diri sebelumnya tidak diakui secara sadar
konsumen untuk menghabiskan waktu sebagai hasil dari pertimbangan, atau niat
yang lama untuk melihat-lihat barang yang membeli yang terbentuk sebelum
menarik bagi konsumen dan melakukan memasuki gerai atau bisa juga dikatakan
pembelian pada seketika itu. Sedangkan suatu desakan hati yang tiba tiba dengan
ketika seseorang dalam kondisi mood yang secara langsung, tanpa banyak
negatif seseorang akan lebih cenderung memperhatikan akibatnya. Berdasarkan
langsung melakukan pembayaran produk beberapa pengertian tersebut dapat
yang sudah direncana sebelumnya setelah disimpulkan bahwa Impulse buying
itu keluar dari toko tanpa melihat-lihat merupakan tindakan membeli yang
barang yang lain, maka disitulah Impulse dilakukan tanpa memiliki masalah
buying tidak terjadi. sebelumnya atau maksud atau niat
Penelitian ini menambahkan variabel membeli yang terbentuk sebelum
Electronic Word of Mouth sebagai variabel memasuki toko atau desakan hati yang
independen karena ritel yang sudah tiba-tiba dan tidak direncanakan untuk
memiliki store atmosfer yang mendukung membeli sesuatu secara langsung, tanpa
tinggi apakah juga telah memiliki positif banyak memperhatikan akibat yang akan
ewom dimata konsumen. Oleh karena itu timbul pada akhirnya.
8

Indikator yang digunakan untuk Indikator Shopping Еmotion


mengukur impulse buying menurut Indikator Shopping Еmotion
Hidayat dan Tryanti (2018) dan menurut (Maulana 2018), yaitu :
Manggiasih, et. al (2015) adalah sebagai 1. Saya tertarik berbelanja
berikut : 2. Saya merasa nyaman berbelanja
a. Spontanitas pembelian 3. Saya merasa senang berbelanja
b. Tidak mempertimbangkan konsekuensi 4. Saya merasa puas berbelanja
c. Cenderung berbelanja tanpa berpikir Electronic Word of Mouth (E-WOM)
panjang dulu sebelumnya Sari et al., (2017) mengatakan
d. Terobsesi untuk belanja Electronic Word of Mouth merupakan
e. Tetap belanja meskipun tidak begitu pernyataan yang dibuat oleh konsumen
membutuhkan aktual, potential atau konsumen
Shopping Еmotion sebelumnya mengenai produk atau
Suasana hati dapat dijelaskan perusahaan dimana informasi ini tersedia
sebagai "perasaan yang kuat, mental atau bagi orang-orang ataupun institusi melalui
naluriah yang mempengaruhi perilaku media internet. Menurut pendapat (Akbar
pelanggan dan pada dasarnya tidak dan Sunarti 2018) Word-of-Mouth (WOM)
terkendali". Sejauh mana individu merupakan sebuah proses penyampaian
bersemangat, termotivasi, antusias dan pesan atau informasi kepada orang lain
penuh perhatian ditentukan oleh tingkat yang dapat mempengaruhi Keputusan
suasana hati yang positif. Menurut pembelian seseorang. Kunci utama dari
(Soenjaya dan Gaby 2015), Shopping WOM adalah kita harus memiliki opinion
Еmotion adalah suatu perasaan yang tidak leader, yaitu orang yang memiliki
dapat di kontrol tapi dapat mempengaruhi kekuatan untuk mempengaruhi sebuah
perilaku seseorang dalam berbelanja. keputusan (influencer). Sedangkan
Dimensi emosi dibagi menjadi tiga bagian menurut (Kusumaningrum, Wicaksono,
yaitu pleasure, arousal, dan dominance. dan Saniatuzzulfa 2018) eWOM
Pleasure berhubungan dengan perilaku merupakan media komunikasi untuk saling
pendekatan-penghindaran berbagi informasi mengenai suatu produk
(approachavoidance), dan arousal atau jasa yang telah dikonsumsi antar
mempunyai efek interaktif yang konsumen yang tidak saling mengenal dan
menyenangkan. Menurut (Aurellia 2019) bertemu sebelumnya.
suasana hаti аtаu еmosi sеsеorаng аtаu Berdasarkan pendapat diatas maka
kondisi psikologi sеsеorаng sааt dapat disimpulkan eWOM merupakan
pеmbеliаn dаpаt mеmiliki dаmpаk bеsаr sarana komunikasi yang serisi pernyataan
pаdа аpа yаng diа bеli аtаu bаgаimаnа diа positif maupun negatif yang terbentuk dari
mеnilаi pеmbеliаnnyа. adanya opini para konsumen, baik para
Sedangkan menurut (Diah et al. calon maupun mantan konsumen dari
2019) Shopping Еmotion merupakan sebuah produk yang dapat di akses oleh
serangkaian faktor afektif yang vital, yang khalayak luas di dunia maya.
memengaruhi perilaku konsumen dalam Sedangkan dalam penelitian
sejumlah konteks. Secara khusus, keadaan (Purnamasari dan Yulianto 2018) didapati
emosi atau suasana hati konsumen yang indikator eWOM yang dapat
menyenangkan dianggap sebagai variable mempengaruhi konsumen dalam
situasional yang memengaruhi perilaku melakukan pembelian diantaranya:
pembelian seseorang. Bеrdаsаrkаn dеfinisi a. Membaca ulasan konsumen lain
di аtаs, Shopping Еmotion mеrupаkаn mengenai produk secara online,
еmosi аtаu pеrаsааn yаng tidаk bisа b. Mengumpulkan informasi dari ulasan
dikontrol nаmun mеmiliki pеngаruh bеsаr produk konsumen online sebelum
pаdа pеmbеliаn. membeli produk / merek,
9

c. Mempercayai ulasan konsumen online SWT. Ketiga ‘Adalah (keadilan)


dalam membeli, merupakan bagian yang integral dengan
Perilaku konsumsi Islami tujuan syariah (maqasid al Syariah).
Menurut Al-Ghazali konsumsi Konsekuensi dari prinsip Khilafah dan
adalah (al-hajah) penggunaan barang atau „Adalah menuntut bahwa semua
jasa dalam upaya pemenuhan kebutuhan sumberdaya yang merupakan amanah dari
melalui bekerja (al-iktisab) yang wajib Allah harus digunakan dengan tujuan
dituntut (fardu kifayah) berlandaskan etika syariah antara lain yaitu; pemenuhan
(shariah) dalam rangka menuju kebutuhan (need fullfillment), menghargai
kemaslahatan (maslahah) menuju akhirah. sumber pendapatan (recpectable source of
Prinsip ekonomi dalam Islam yang earning), distribusi pendapatan dan
disyariatkan adalah agar tidak hidup kesejahteraan yang merata (equitable
bermewah-mewahan, tidak berusaha pada distribution of income and wealth) serta
pekerjaan yang dilarang, membayar zakat stabilitas dan pertumbuhan (growth and
dan menjauhi riba, merupakan rangkuman stability). Tiga prinsip tersebut tidak bisa
dari akidah, akhlak dan syariat Islam yang dipisahkan, dikarenakan saling berkaitan
menjadi rujukan dalam pengembangan untuk terciptanya perekonomian yang baik
sistem ekonomi Islam. Nilai-nilai moral dan stabil (Chapra, 2001:202-206).
tidak hanya bertumpu pada aktifitas Konsumsi secara umum
individu tapi juga pada interaksi secara didefinisikan dengan penggunaan barang
kolektif. Individu dan kolektif menjadi dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
keniscayaan nilai yang harus selalu hadir manusia. Dalam ekonomi Islam konsumsi
dalam pengembangan sistem, terlebih juga memiliki pengertian yang sama, tetapi
lagi ada kecenderungan nilai moral dan memiliki perbedaan di setiap yang
praktek yang mendahulukan kepentingan melingkupinya. Perbedaan mendasar
kolektif dibandingkan kepentingan dengan konsumsi ekonomi konvensional
individual (Halim, 2014:30). adalah tujuan pencapaian dari konsumsi itu
Preferensi ekonomi baik individu sendiri, cara pencapaiannya harus
dan kolektif dari ekonomi Islam akhirnya memenuhi kaidah pedoman syariah
memiliki karakternya sendiri dengan Islamiyah (Pujiyono: 2006:197).
bentuk aktifitasnya yang khas. Prinsip- Konsumsi merupakan cara
prinsip dasar ekonomi Islam, ada tiga penggunaan yang harus diarahkan pada
aspek adalah sebagai berikut; Ketauhidan pilihan-pilihan yang baik dan tepat agar
yaitu menjadi landasan utama bagi setiap kekayaan bisa dimanfaatkan kepada jalan
umat Muslim dalam menjalankan yang sebaik mungkin untuk masyarakat
aktivitasnya termasuk aktivitas ekonomi, banyak. Perilaku konsumen Muslim yang
penguasa dan pemilik tunggal atas jagad harus diperhatikan adalah (Said, 2008:60) :
raya ini adalah Allah SWT. Kedua 1. Penggunaan barang-barang yang
yaitu Khilafah (Khalifah) bahwa manusia bersih, baik, dan bermanfaat
adalah khalifah atau wakil Allah di muka 2. Kewajaran dalam membelanjakan
bumi ini dengan dianugerahi seperangkat harta
potensi spiritual dan mental serta 3. Sikap sederhana dan adil
kelengkapan sumberdaya materi. Ini 4. Sikap kemurahan hati dan moralitas
berarti bahwa, dengan potensi yang yang tinggi
dimiliki, manusia diminta untuk 5. Mendahukan kebutuhan yang lebih
menggunakan sumberdaya yang ada dalam prioritas
rangka mengaktualisasikan kepentingan Islamic Store Atmosphere
dirinya dan masyarakat sesuai dengan Store atmosphere adalah gabungan
kemampuan mereka dalam rangka karakter fisik toko mulai dari desain
mengabdi kepada Sang Pencipta Allah bangunan, penataan letak, warna, cahaya,
10

pajangan, musik, suhu udara, bau yang sebagaimana ekonomi konvensional


yang keseluruhannya menyebabkan citra sehinga berdampak negative pada impulse
didalam ingatan pembeli (Utami, 2010). buying. Dari telaah pustaka, maka dapat
Menurutnya Kotler (2005) atmosfer (store dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
atmosphere) merupakan kondisi yang H1 : Perilaku konsumsi Islam
direncanakan yang cocok dengan target berpengaruh negatif terhadap Impulse
pasar sasaran dan bisa membuat pembeli buying
tertarik untuk melakukan pembelian. Hubungan Perilaku konsumsi Islam
Suasana toko dapat mempengaruhi dengan Shopping Emotion
suasana emosional dalam diri pembeli Menurut (Ompi et al. 2018)
yang dapat mengakibatkan pembelian. menjelaskan bahwa suatu konsumsi dalam
Kondisi emosi dapat menjadikan dua rasa Islam dari perilaku seorang konsumen
yang dominan yaitu rasa bahagia dan harus mencerminkan hubungan dirinya
membangunkan hasrat. Kondisi toko dengan Allah Swt. Seorang konsumen
menurut Nofiawaty (2014) adalah desain muslim akan mengalokasikan
lingkungan mulai dari pencahayaaan, pendapatannya untuk memenuhi
warna, komunikasi visual, wangian, dan kebutuhan duniawi dan ukhrawinya.
musik untuk mendorong tanggapan emosi Konsumsi tidak dapat dipisahkan dari
dan persepsi pembeli dan juga menjadi peranan keimanan. Peranan keimanan
pengaruh pada pembeli untuk membeli menjadi tolak ukur penting karena
produk. keimanan memberikan cara pandang dunia
Adapun beberapa indikator yang yang cenderung mempengaruhi
dipergunakan untuk pengukuran variabel kepribadian manusia, yang dalam bentuk
Islamic store atmosphere menurut Fauzi et perilaku, gaya hidup, selera, sikap-sikap
al (2016) yaitu: terhadap sesame manusia, sumber daya,
1) Daya Tarik Islami dan ekologi. Keimanan sangat
2) Nilai Estetika Islami mempengaruhi sifat, kuantitas, dan
3) Menerapkan Kegiatan-Kegiatan Islami kualitas konsumsi baik dalam bentuk
4) Dress Code Islami. kepuasan material maupun spiritual
Pengembangan Hipotesis Hasil penelitian yang (Chandra dan
Hubungan Perilaku konsumsi Islam Purnami 2014) didapati Perilaku
dengan impulse buying konsumsi Islam secara negative
Menurut (Ompi et al. 2018) mempengaruhi perilaku shopping emotion.
Perilaku konsumsi Islam yang sejalan Sejalan dengan hal itu dikemukakan oleh
dengan Teori konsumsi menurut Al (Suparna dan Gede 2015) dimana Perilaku
Ghazali tidak hanya berorientasi kepada konsumsi Islam secara negative
kepuasan saja. Meskipun Al Ghazali tidak mempengaruhi perilaku shopping emotion.
menafikan tabiat manusia yang cenderung Dari telaah pustaka, maka dapat
mengikuti keinginannya. Al Ghazali dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
menganjurkan agar hati-hati dalam H2 : Perilaku konsumsi Islam
menjaga harta, termasuk menjaga hartanya berpengaruh negatif terhadap Shopping
dari nafsu syahwat yang selalu menuntut Emotion
kepuasan dalam memenuhi kebutuhan dan Hubungan Islamic store atmosphere
keinginan. dengan Shopping Emotion
Hasil penelitian yang (Kurniati, 2018) Suasana toko mempunyai hubungan
didapati Perilaku konsumsi Islam secara yang sangat kuat terhadap suasana hati
negative terhadap perilaku impulse buying. saat berbelanja, adanya situasi toko yang
Sejalan dengan hal itu dikemukakan oleh baik, maka dapat memberi pengaruh
(Mufidah, 2017) dimana Pola konsumsi positif terhadap keadaan emosional
dalam Islam tidak mengakui materialisme pembeli yang mempengaruhi
11

pembeliannya. Store atmosphere yang hipotesis sebagai berikut:


dihadirkan dalam ruangan dan H3 : Islamic store atmosphere
membangkitkan rasa senang, nyaman dan berpengaruh positif terhadap Shopping
santai saat konsumen melakukan belanja. Emotion
Situasi toko berpengaruh terhadap kondisi Hubungan Islamic store atmosphere
emosional si pembeli, yang seterusnya dengan Impulse buying
menjadikan penentu untuk mengurangi Store atmosphere ialah kawasan
ataupun memperbanyak belanjaannya didalam dan diluar dari toko, adalah
(Mowen dan Minor, 2002). Menurut bagian dari cahaya, musik, aroma, warna,
Theresia (2014) suasana toko berdampak penataan yang disusun agar dapat menjadi
pada kondisi emosi yang mempengaruhi pengaruh bagi pembeli (Mowen dan
atau menyebabkan terjadinya pembelian. Minor, 2002: 139). Store atmosphere
Pendapat lain menurut Mowen dan Minor memiliki kaitan kuat dengan pembelian tak
(2002:139) menyatakan bahwa atmosfer terencana. Situasi toko yang baik akan
menimbulkan dampak sampai manakah mampu menciptakan kenyamanan bagi si
pembeli mengeluarkan uangnya di luar pembeli dan tak terasa telah berada di toko
perencanaan saat berada di toko. Situasi dalam waktu yang cukup lama. Lama
toko ini berpengaruh terhadap keadaan waktu yang dikeluarkan oleh pembeli
emosionalnya pembeli, yang selanjutnya untuk berada di toko mampu menimbulkan
terjadi untuk peningkatan atau bahkan kecenderungan pembeli untuk membeli
pengurangan jumlah pembelanjaan. barang yang tidak direncana. Atmosfer
Keterikatan Store atmosphere dengan toko yang memiliki kenyamanan yang baik
Shopping Emotion dikuatkan oleh mampu memberikan efek ke konsumen
penelitian dari Kurniawan (2013) untuk berlama-lama melihat barang yang
menyatakan bahwa semakin baik store ada di toko dan tanpa disadari telah
atmosphere, maka Shopping Emotion pun melakukan pembelian tak terencana.
baik. Hal ini didukung oleh penelitian Menurut Levy dan Weitz (2012)
Chebat (2003) bahwa Store atmosphere pembelian tak terencana ialah hasil akhir
berpengaruh sangat kuat terhadap emosi, pembelian yang di lakukan oleh pembeli
dan juga penelitian ini sama dengan setelah memperhatikan produk yang ada
penelitian Kurniawan (2013) dan ditoko. Kondisi toko yang apik akan
Kurniawati (2014) bahwa Store berdampak pada keadaan emosional di
atmosphere berpengaruh positif terhadap diri pembeli, kemudian pembeli membeli
Shopping Emotion. Islamic store produk yang tidak ada di daftar belanja
atmosphere menurut Fauzi et al (2016) yang telah di buat sebelumnya.
adalah suasana toko yang mengadopsi Hubungan Store atmosphere dengan
budaya, tradisi dan nilai-nilai Islam, yang Impulse buying ini didukung oleh
bisa menarik minat konsumen, diantaranya penelitian yang di lakukan Gaby (2015),
seperti memutar musik yang Islami, Oky (2016), dan Putu (2016) yang
tilawah Al-qur‟an, penampilan karyawan menyatakan bahwa Store atmosphere
yang sederhana dan dekorasi yang berpengaruh positif terhadap pembelian
mencerminkan Islam. Menurut Fauzi et al yang tidak di rencana (Impulse buying).
(2016) konsumen muslim sangat Islamic store atmosphere ialah suasana
menghargai usaha yang menghargai nilai– toko yang mengadopsi budaya, tradisi, dan
nilai Islam dalam menjalankan bisnisnya. nilai-nilai Islami antara lain memutar
Oleh karena itu, suasana toko yang musik Islami, dekorasi yang
mengandung nilai-nilai Islami akan mencerminkan Islam, dan penampilan
mempengaruhi keadaan emosi konsumen karyawan yang Islami cenderung membuat
muslim untuk mengkunjungi toko. Dari konsumen muslim lebih nyaman untuk
telaah pustaka, maka dapat dikembangkan berlama-lama saat berbelanja dan Impulse
12

buying dapat terjadi. Dari telaah pustaka, dan keputusan akhir. Semakin baik
maka bisa dikembangkan hipotesis sebagai komentar yang diberikan dan semakin
berikut: menarik foto yang diunggah, semakin
H4 : Islamic store atmosphere besar pengaruh komentar dan gambar
berpengaruh positif terhadap Impulse tersebut terhadap perasaan konsumen
buying dalam berbelanja.
Hubungan E-WOM dengan Impulse Hal ini didukung dengan penelitian
Buying yang dilakukan oleh (Kusumaningrum et
Informasi yang terbatas dalam al. 2018) terdapat hubungan antara word-
pembelian online, dibutuhkan informasi of-mouth elektronik (eWOM) dengan
tambahan seperti word-of-mouth perilaku dan emosi konsumen dalam
elektronik (eWOM) melalui ulasan berbelanja. Sejalan dengan penelitian ini
konsumen dalam bentuk komentar atau dikemukakan oleh (Husnain et al. 2016)
rekomendasi dapat menjadi sumber dimana eWOM berpengaruh pada
informasi yang berpengaruh dalam perasaan konsumen dalam berbelanja yang
keputusan pembelian secara online. mempengaruhi keputusan pembelian. Dari
(Magdalena dan Sugiyanto, 2016). telaah pustaka, maka dapat dikembangkan
Komentar dari kosumen lain dapat hipotesis sebagai berikut:
mempengaruhi pemikiran, sikap, perilaku, H6 : E-WOM berpengaruh positif
dan keputusan akhir. Semakin baik terhadap Shopping Emotion
komentar yang diberikan dan semakin Hubungan Shopping Emotion dengan
menarik foto yang diunggah, semakin Impulse buying
besar pengaruh komentar dan gambar Perasaan berbelanja memiliki
tersebut terhadap impulse buying. keterikatan yang besar dengan Impulse
Hal ini didukung dengan penelitian buying. Emosi pembeli dapat
yang dilakukan oleh (Kusumaningrum et mempengaruhi hasil akhir dari pembelian
al. 2018) terdapat hubungan antara word- beserta produk yang dibelinya. Ketika
of-mouth elektronik (eWOM) dengan situasi hati konsumen dalam keadaan baik,
perilaku pembelian impulse konsumen. maka ada peluang pembeli untuk berada
Sejalan dengan penelitian ini dikemukakan lebih lama di toko. Situasi dalam toko ini
oleh (Husnain et al. 2016) dimana eWOM menjelaskan moment of truth adalah
berpengaruh pada pembelian impulse keadaan yang dirasa oleh pembeli dan
konsumen. Dari telaah pustaka, maka memberikan pengetahuan saaat belanja.
dapat dikembangkan hipotesis sebagai Sedangkan menurut Kurniawan dan Kunto
berikut: (2013) jika Shopping Emotion
H5 : E-WOM berpengaruh positif ditingkatkan maka Impulse buying ikut
terhadap Impulse Buying meningkat. Kenyamanan yang di dapatkan
Hubungan E-WOM dengan Shopping pembeli tanpa disadari membuat pembeli
Emotion menghabiskan waktunya berada ditoko,
Informasi yang terbatas dalam memperhatikn produk-produk yang
pembelian online, dibutuhkan informasi dipajang, dan menyebabkan pembelian
tambahan seperti word-of-mouth yang tidak direncana dari produk yang
elektronik (eWOM) melalui ulasan dilihatnya.
konsumen dalam bentuk komentar atau Berbeda jika suasana hati konsumen
rekomendasi dapat menjadi sumber sedang tidak bagus ketika ditoko, pembeli
informasi yang berpengaruh dalam akan langsung membeli produk sesuai
keputusan pembelian secara online. yang di rencanakan olehnya sebelum
(Magdalena dan Sugiyanto, 2016). berada di dalam toko, langsung
Komentar dari kosumen lain dapat membayarnya di kasir dan tidak tertarik
mempengaruhi pemikiran, sikap, perilaku, untuk melihat produk-produk lain. Hal ini
13

yang menyebabkan Impulse buying (impulse buying) yang mana jumlahnya


cenderung lebih kecil. Hubungan Shopping tidak diketahui. Sampel adalah bagian dari
Emotion dan Impulse buying ini didukung jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
oleh penelitian yang dilakukan oleh Aini populasi tersebut (Sugiyono, 2012).
(2016), Raditya (2018), dan Bramantyo Teknik sampling atau teknik pengumpulan
(2017) yang menunjukkan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian
Shopping Emotion berpengaruh positif ini adalah accidental sampling dan
terhadap Impulse buying. Dari telaah purposive sampling. Teknik accidental
pustaka, maka bisa dikembangkan sampling ini dimana penentuan sampel
hipotesis sebagai berikut: berdasarkan kebetulan atau siapa saja yang
H7: Shopping Emotion berpengaruh bertemu dengan peneliti dapat dijadikan
positif terhadap Impulse buying sebagai sampel, dan bila orang yang
Model Penelitian ditemui tersebut dipandang cocok sebagai
Berdasarkan uraian diatas, maka sumber data (Sugiyono, 2013). Teknik
dapat dibuat suatu model penelitian bahwa purposive sampling merupakan teknik
Perilaku konsumsi Islami, Islamic Store penentuan sampel dengan berdasarkan
Atsmosphere, E-WOM berpengaruh kriteria-kriteria atau pertimbangan
terhadap Impulse Buying dengan Shopping tertentu. Dalam pengambilan sampel ini,
Emotion sebagai variabel intervening. peneliti mempertimbangkan beberapa
Adapun model penelitian dapat dilihat kriteria:
pada gambar 2.1, berikut: 1. Konsumen muslim yang pernah
melakukan pembelian tidak direncana
METODE PENELITIAN (impulse buying) di Pand‟s Muslim
Jenis penelitian yang digunakan Department Store Semarang,
dalam penelitian ini adalah penelitian 2. Pernah melakukan pembelian pands
eksplanatori. Penelitian eksplanatori pada situs online dengan karakteristik
merupakan penelitian yang bertujuan berupa penghasilan per bulan,
untuk menjelaskan kedudukan variabel- pekerjaan, usia dan pendidikan
variabel yang diteliti serta hubungan antara terakhir.
satu variabel dengan variabel yang lainnya 3. Berusia minimal 20 tahun
(Sugiyono, 2012). Selain itu penelitian ini Dengan demikian pengumpulan
juga berguna untuk mendukung atau jumlah responden dipenelitian ini ialah
menolak teori atau hipotesis dari hasil minimal 100 responden (Hair et al, 2009).
suatu penelitian yang sudah ada. Dalam HASIL PENELITIAN
penelitian ini, peneliti berusaha Analisis Regresi Linear Berganda
mengidentifikasi apakah variabel Analisis regresi yang digunakan
materialism, Islamic store amosfer, dan dalam penelitian ini terdiri dari 2 model.
Electronic Word of Mouth berpengaruh Model 1 digunakan untuk mengetahui
terhadap impulse buying dengan shopping pengaruh Perilaku konsumsi Islami,
Emotion sebagai variabel interveningnya. Islamic Store Atmosfer, Electronic Word
Populasi adalah semua orang atau of Mouth (E-WOM) terhadap Shopping
item yang akan diteliti. Populasi Emotion. Sedangkan model 2 digunakan
merupakan tehnik penentuan unit sampel untuk mengetahui pengaruh Perilaku
dari gabungan data untuk menghitung konsumsi Islami, Islamic Store Atmosfer,
sikap, keyakinan, dan karakteristik dari Electronic Word of Mouth (E-WOM), dan
semua orang (Sugiyono, 2017). Populasi Shopping Emotion terhadap Impulse
yang dipergunakan di penelitian ini ialah Buying. Adapun hasil analisis regresi dapat
pembeli yang belanja di Pand‟s Semarang, diketahui pada tabel berikut ini :
dan yang pernah membeli barang yang
tidak mereka rencanakan sebelumnya
14

Tabel Hasil Uji Regresi Linier

Pengaruh Langsung Koefisien Se t hitung Sig Keterangan


KI -> SE -0,308 0,060 3,629 0,000 Hipotesis diterima
ISA -> SE 0,214 0,157 2,251 0,027 Hipotesis diterima
EWOM -> SE 0,326 0,114 3,414 0,001 Hipotesis diterima
KI -> IB -0,160 0,040 2,344 0,021 Hipotesis diterima
ISA -> IB 0,284 0,101 3,847 0,000 Hipotesis diterima
EWOM -> IB 0,193 0,076 2,522 0,013 Hipotesis diterima
SE -> IB 0,388 0,064 5,023 0,000 Hipotesis diterima
Sumber : Data primer yang diolah (2020)
Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut adalah :
Y1 = -0.308 X1 + 0,214 X2+0,326 X3
Berdasarkan tabel siatas diketahui Perilaku konsumsi Islam adalah sebesar -
bahwa nilai koefisien regresi untuk 0,160, variabel Islamic Store Atmosfer
variabel Perilaku konsumsi Islam (KI) sebesar 0,284, variabel Electronic Word of
adalah sebesar -0,308, variabel Islamic Mouth (E-WOM) sebesar 0,193, variabel
Store Atmosfer sebesar 0,214, variabel Shopping Emotion sebesar 0,388. Dari
Electronic Word of Mouth (E-WOM) persamaan diatas dapat diartikan bahwa:
sebesar 0,326. Dari persamaan diatas dapat (1) Koefisien regresi untuk Perilaku
diartikan bahwa: konsumsi Islam (X1) sebesar -0,160
(1) Koefisien regresi untuk Perilaku menunjukkan bahwa variabel Perilaku
konsumsi Islam (X1) sebesar -0,308 konsumsi Islam mempunyai pengaruh
menunjukkan bahwa variabel Perilaku negatif terhadap variabel Impulse
konsumsi Islam mempunyai pengaruh Buying sebesar. Artinya semakin baik
negatif terhadap variabel Shopping Perilaku konsumsi Islam maka Impulse
Emotion. Artinya semakin baik Buying akan semakin menurun.
Perilaku konsumsi Islam maka akan (2) Koefisien regresi untuk Islamic Store
menurunkan Shopping Emotion. Atmosfer (X2) sebesar 0,284
(2) Koefisien regresi untuk Islamic Store menunjukkan bahwa variabel Islamic
Atmosfer (X2) sebesar 0,214 Store Atmosfer mempunyai pengaruh
menunjukkan bahwa variabel Islamic positif terhadap variabel Impulse
Store Atmosfer mempunyai pengaruh Buying. Artinya semakin baik Islamic
positif terhadap variabel Shopping Store Atmosfer maka Impulse Buying
Emotion. Artinya semakin baik Islamic akan semakin tinggi.
Store Atmosfer maka semakin baik (3) Koefisien regresi untuk Electronic
pula Shopping Emotion. Word of Mouth (E-WOM) (X3) sebesar
(3) Koefisien regresi untuk Electronic 0,193 menunjukan bahwa ini
Word of Mouth (E-WOM) (X3) sebesar menunjukkan bahwa Electronic Word
0,326 menunjukkan bahwa variabel of Mouth (E-WOM) mempunyai
Electronic Word of Mouth (E-WOM) pengaruh positif terhadap variabel
mempunyai pengaruh positif terhadap Impulse Buying. Artinya semakin baik
variabel Shopping Emotion. Artinya Electronic Word of Mouth (E-WOM)
semakin baik Electronic Word of maka Impulse Buying semakin tinggi.
Mouth (E-WOM) maka semakin baik (4) Koefisien regresi untuk Shopping
pula Shopping Emotion. Emotion (Y1) sebesar 0,388
Y2 = -0,160 X1 + 0,284 X2 + 0,193 X3 + menunjukkan bahwa variabel Shopping
0,388 Y1 Emotion mempunyai pengaruh positif
Berdasarkan diatas diketahui bahwa terhadap variabel Impulse Buying.
nilai koefisien regresi untuk variabel Artinya semakin baik Shopping
15

Emotion maka Impulse Buying semakin Buying diperoleh nilai signifikansi


tinggi. sebesar 0,021. Perolehan
Hasil Pengujian Hipotesis signifikansinya 0,021 < 0,05, yang
a. Pengaruh Perilaku konsumsi Islam artinya Perilaku konsumsi Islam
terhadap Shopping Emotion berpengaruh negatif terhadap Impulse
Hasil pengujian antara Perilaku Buying. Berdasarkan hasil pengujian
konsumsi Islam terhadap Shopping dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Emotion diperoleh nilai signifikansi yang menyatakan Perilaku konsumsi
sebesar 0,000. Perolehan Islam berpengaruh negatif terhadap
signifikansinya 0,000 < 0,05, yang Impulse Buying diterima.
artinya Perilaku konsumsi Islam e. Pengaruh Islamic Store Atmosfer
berpengaruh negatif terhadap Shopping terhadap Impulse Buying
Emotion. Berdasarkan hasil pengujian Hasil pengujian antara Islamic Store
dapat disimpulkan bahwa hipotesis Atmosfer terhadap Impulse
yang menyatakan Perilaku konsumsi Buyingdiperoleh nilai signifikansi
Islam berpengaruh negatif terhadap sebesar 0,000. Perolehan
Shopping Emotion diterima. signifikansinya 0,000 < 0,05, yang
b. Pengaruh Islamic Store Atmosfer artinya Islamic Store Atmosfer
terhadap Shopping Emotion berpengaruh positif terhadap Impulse
Hasil pengujian antara Islamic Store Buying. Berdasarkan hasil pengujian
Atmosfer terhadap Shopping Emotion dapat disimpulkan bahwa hipotesis
diperoleh nilai signifikansi sebesar yang menyatakan Islamic Store
0,027. Perolehan signifikansinya 0,027 Atmosfer berpengaruh positif terhadap
< 0,05, yang artinya Islamic Store Impulse Buying diterima.
Atmosfer berpengaruh positif terhadap f. Uji t Electronic Word of Mouth (E-
Shopping Emotion. Berdasarkan hasil WOM) terhadap Impulse Buying
pengujian dapat disimpulkan bahwa Hasil pengujian antara Electronic
hipotesis yang menyatakan Islamic Word of Mouth (E-WOM) terhadap
Store Atmosfer berpengaruh positif Impulse Buying diperoleh nilai
terhadap Shopping Emotion diterima. signifikansi sebesar 0,013. Karena
c. Pengaruh Electronic Word of Mouth signifikansinya 0,013 < 0,05, yang
(E-WOM) terhadap Shopping artinya Electronic Word of Mouth (E-
Emotion WOM) berpengaruh positif terhadap
Hasil pengujian antara Electronic Impulse Buying. Berdasarkan hasil
Word of Mouth (E-WOM) terhadap pengujian dapat disimpulkan bahwa
Shopping Emotion diperoleh nilai hipotesis yang menyatakan Electronic
signifikansi sebesar 0,001. Perolehan Word of Mouth (E-WOM) berpengaruh
signifikansinya 0,001 < 0,05, maka Ho positif terhadap Impulse Buying
ditolak dan Ha diterima yang artinya diterima.
Electronic Word of Mouth (E-WOM) g. Pengaruh Shopping Emotion
berpengaruh positif terhadap Shopping terhadap Impulse Buying
Emotion. Berdasarkan hasil pengujian Hasil pengujian antara Shopping
dapat disimpulkan bahwa hipotesis Emotion terhadap Impulse Buying
yang menyatakan Electronic Word of diperoleh nilai signifikansi sebesar
Mouth (E-WOM) berpengaruh positif 0,000. Karena signifikansinya 0,000 <
terhadap Shopping Emotion diterima. 0,05, yang artinya Shopping Emotion
d. Pengaruh Perilaku konsumsi Islam berpengaruh positif terhadap Impulse
terhadap Impulse Buying Buying. Berdasarkan hasil pengujian
Hasil pengujian antara Perilaku dapat disimpulkan bahwa hipotesis
konsumsi Islam terhadap Impulse yang menyatakan Shopping Emotion
16

berpengaruh positif terhadap Impulse EWOM


Buying diterima. -
KI IB 0.701 0.689
>
Hasil Uji F. ISA
Tabel Hasil Uji Simultan EWOM
SE
Model Penelitian F Hitung Sig Sumber : Data primer yang diolah, 2020
KI -> SE 28.870 0.000
ISA Koefisien determinasi pada intinya
EWOM mengukur seberapa jauh kemampuan
KI -> IB 55.797 0.000 variabel bebas (X) dalam menerangkan
ISA variabel terikat (Y). Hasil nilai koefiisen
EWOM determinasi seperti dijelaskan pada Tabel
SE 4.20 di atas ditunjukkan dengan nilai
Sumber : Data primer yang diolah, 2020 Adjusted R Square, dimana nilai koefisien
Berdasarkan hasil uji F pada tabel determinasi untuk pengaruh Perilaku
4.16 diketahui pada persamaan 1 diperoleh konsumsi Islami, Islamic Store Atmosfer
nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. dan Electronic Word of Mouth (E-WOM)
Hasil ini menunjukkan bahwa Perilaku terhadap Shopping Emotion diperoleh nilai
konsumsi Islami, Islamic Store Atmosfer Adjusted R Square sebesar 0,474, dapat
dan Electronic Word of Mouth (E-WOM) diartikan bahwa Shopping Emotion
terhadap secara bersama-sama mampu dijelaskan oleh kedua variabel
berpengaruh signifikan terhadap Shopping Perilaku konsumsi Islami, Islamic Store
Emotion. Pada persamaan 2 diperoleh nilai Atmosfer dan Electronic Word of Mouth
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil ini (E-WOM) sebesar 47.4%, sedangkan
menunjukkan bahwa Perilaku konsumsi sisanya sebesar 52,6% dijelaskan oleh
Islami, Islamic Store Atmosfer, Electronic variabel lain yang tidak diamati dalam
Word of Mouth (E-WOM), dan Shopping penelitian ini.
Emotion secara bersama-sama Sedangkan Nilai koefisien
berpengaruh signifikan terhadap Impulse determinasi pengaruh langsung antara
Buying. Dengan demikian hasil penelitian Perilaku konsumsi Islami, Islamic Store
ini menunjukkan bahwa model penelitian Atmosfer, Electronic Word of Mouth (E-
ini layak untuk menguji dan memprediksi WOM) dan Shopping Emotion secara
impulse buying. bersama-sama terhadap Impulse Buying
Hasil Uji Koefisien Determinasi diperoleh sebesar 0,701, yang berarti
Tabel Hasil Uji Koefissien Determinasi Perilaku konsumsi Islami, Islamic Store
Atmosfer, Electronic Word of Mouth (E-
Adjusted
Model Penelitian
R
R
WOM) dan Shopping Emotion sebesar
Square 70.1% sedangkan sisanya sebesar 29.9%
Square
- dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
KI SE 0.474 0.458 diamati dalam penelitian ini.
>
ISA
17

Hasil Uji Sobel Test


a. Uji Intervening Perilaku konsumsi Islam Terhadap Impulse Buying Melalui
Shopping Emotion

Perilaku Impulse Buying


konsumen (Y2)
islami (X1)

Shoping Emotion
(Y1)

Berdasarkan hasil pengujian sobel test seperti yang dijelaskan pada gambar di atas
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00 > 0,05. Dengan hasil terebut maka dapat diartikan
bahwa Shopping Emotion mampu mampu menjadi variabel intervening antara Perilaku
konsumsi Islam dengan Impulse Buying.
b. Uji Intervening Islamic Store Atmosfer Terhadap Impulse Buying Melalui Shopping
Emotion

Impulse Buying
Islamic Store (Y2)
Atmosfer (X2)

Shoping Emotion
(Y1)
18

Berdasarkan hasil pengujian sobel test seperti yang dijelaskan pada gambar di atas
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,183 < 0,05. Dengan hasil tersebut maka dapat diartikan
bahwa Shopping Emotion tidak mampu menjadi variabel intervening antara Islamic Store
Atmosfer dengan Impulse Buying.
c. Uji Intervening Electronic Word of Mouth (E-WOM) Terhadap Impulse Buying
Melalui Shopping Emotion

Impulse Buying
Electronic Word of
Mouth (E-WOM) (Y2)
(X3)

Shoping Emotion
(Y1)
19

Berdasarkan hasil pengujian sobel test seperti yang dijelaskan pada gambar di atas
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,010 < 0,05. Dengan hasil terebut maka dapat diartikan
bahwa Shopping Emotion mampu menjadi variabel intervening antara Electronic Word of
Mouth (E-WOM) dengan Impulse Buying.
Pembahasan Sejalan dengan hal itu dikemukakan oleh
Hubungan Perilaku konsumsi Islam dan (Suparna dan Gede 2015) dimana
Shopping Emotion komsumsi Islam negative mempengaruhi
Hasil penelitian menunjukan perilaku shopping emotion sehingga
bahwa, Perilaku konsumsi Islam konsumsi yang sesuai agama Islam
berpengaruh negatif terhadap shopping menjadikannya ingat kepada Yang Maha
emotion. Artinya, konsumen yang memberi rizki, tidak boros, tidak kikir,
mengutamakan pembelian barang yang tidak memasukkan ke dalam mulutuya dari
bermanfaat, selalu membeli dan sesuatu yang haram dan tidak melakukan
menggunakan barang yang sesuai manfaat pekerjaan haram untuk memenuhi
dan kebutuhan maka emosi belanja seperti konsumsinya.
tertarik dengan produk yang ditawarkan Hubungan Islamic Store Atmosfer
Pand‟s Muslim Department Store dan terhadap Shopping Emotion
kenyamanan saat berada di toko akan Hasil penelitian menunjukan
berkurang. Responden yang selalu bahwa, Islamic Store Atmosfer
bersikap sederhana dalam berpenampilan berpengaruh positif terhadap Shopping
dan murah hati serta selalu menjunjung Emotion. Artinya, usaha membangun
moralitas dalam berperilaku akan nuansa Islami yang sangat baik dari segala
menurunkan perasaan senang sesaat yang interior dalam maupun eksterior toko dapat
timbul saat berbelanja. Selain itu meningkatkan perasaan bahagia karena
responden yang selalu mendahulukan tertarik dengan produk yang dijual di
kebutuhan prioritas maka kepuasan saat Pand‟s Muslim Department Store. Selain
berbelanja menjadi menurun. itu atmosfer toko dengan nuansa Islami
Menurut (Ompi et al. 2018) mampu menampilkan keindahan dan
Perilaku konsumsi Islam yang sejalan kegiatan Islami yang dilaksanakan mampu
dengan Teori konsumsi menurut Al menarik minat konsumen berada di toko
Ghazali tidak hanya berorientasi kepada maka dapat meningkatkan perasaan
kepuasan saja. Meskipun Al Ghazali tidak nyaman dan senang saat berbelanja.
menafikan tabiat manusia yang cenderung Aturan berbusana Islami di setiap
mengikuti keinginannya. Al Ghazali karyawan di toko yang menampilkan
menganjurkan agar hati-hati dalam kesan rapi yang membuat konsumen
menjaga harta, termasuk menjaga hartanya nyaman berbelanja, sehingga adanya
dari nafsu syahwat yang selalu menuntut Islamic store atmosphere dapat
kepuasan dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan emosi bahagia dalam toko
keinginan. Dengan demikian konsumen sehingga konsumen merasakan kepuasan
Prinsip ekonomi yang disyariatkan Islam tersendiri alam berbelanja.
dapat mendorong konsumen agar tidak Suasana toko mempunyai hubungan
hidup bermewah-mewah, menjauhi israf yang sangat kuat terhadap suasana hati
dan tabzir tidak berusaha pada kerja-kerja saat berbelanja, adanya situasi toko yang
yang dilarang, membayar zakat menjauhi baik, maka dapat memberi pengaruh
riba sehingga Shopping Emotion dalam positif terhadap keadaan emosional
berbelanja menurun. pembeli yang mempengaruhi
Hasil penelitian yang (Chandra dan pembeliannya. Store atmosphere yang
Purnami 2014) didapati Perilaku dihadirkan dalam ruangan dan
konsumsi Islam secara negative membangkitkan rasa senang, nyaman dan
mempengaruhi perilaku shopping emotion. santai saat konsumen melakukan belanja.
20

Situasi toko berpengaruh terhadap kondisi Hasil penelitian ini sejalan dengan
emosional si pembeli, yang seterusnya hasil penelitian (Kusumaningrum et al.
menjadikan penentu untuk mengurangi 2018) terdapat hubungan antara emosi
ataupun memperbanyak belanjaannya konsumen dalam berbelanja. Sejalan
(Mowen dan Minor, 2002). Menurut dengan penelitian ini dikemukakan oleh
Theresia (2014) suasana toko berdampak (Husnain et al. 2016) dimana Ewom
pada kondisi emosi yang berdampak pada mampu menjadi sumber rekomendasi
sampai manakah pembeli mengeluarkan sebelum melakukan pembelian sehingga
uangnya di luar perencanaan saat berada di dapat berpengaruh pada emosi konsumen
toko. dalam melakukan pembelian.
Hasil penelitian yang dilakukan Hubungan Perilaku konsumsi Islam
oleh Fauzi et al (2016) konsumen muslim Terhadap Impulse Buying
sangat menghargai usaha yang menghargai Hasil penelitian menunjukan
nilai–nilai Islam dalam menjalankan bahwa, Perilaku konsumsi Islam
bisnisnya dimana suasana toko yang berpengaruh negatif terhadap impulse
mengandung nilai-nilai Islami akan buying. Artinya, konsumen yang
mempengaruhi keadaan emosi konsumen mengutamakan pembelian barang yang
muslim untuk mengkunjungi toko. Sejalan bermanfaat, selalu membeli dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh menggunakan barang yang sesuai manfaat
Maulana (2018) dimanan Аtmosfеr toko dan kebutuhan maka spontnitas belanja
mеmiliki kаitаn yаng еrаt dеngаn produk yang ditawarkan Pand‟s Muslim
Shopping Еmotion, dimаnа dеngаn Storе Department Store dan perilaku tidak
Аtmosphеrе yаng bаik аkаn bеrpеngаruh mempertimbangkan konsekuensi dalam
positif tеrhаdаp kondisi еmosionаl membeli akan berkurang. Responden yang
konsumеn sеhinggа bеrpеngаruh jugа selalu bersikap sederhana dalam
tеrhааdаp pеmbеliааnnyа. berpenampilan dan murah hati serta selalu
Hubungan Electronic Word of Mouth menjunjung moralitas dalam berperilaku
(E-WOM) terhadap Shopping Emotion akan menurunkan kecenderungan
Hasil penelitian menunjukan berbelanja tanpa berpikir panjang. Selain
bahwa, Electronic Word of Mouth (E- itu responden yang selalu mendahulukan
WOM) berpengaruh positif terhadap kebutuhan prioritas maka obsesi untuk
Shopping Emotion. Artinya, ulasan yang membeli produk yang tidak dibutuhkan
diberikan konsumen lain mengenai produk akan menurun.
secara online mampu menggiring opini Sesuai hal tersebut Islam sangat
positif sehingga perasaan bahagia karena menghargai kemaslahatan manusia dengan
tertarik dengan produk yang dijual di membuat batasanbatasan atau rambu-
Pand‟s Muslim Department Store akan rambu dalam berkonsumsi sesuai prinsip
meningkat. Responden yang setuju dengan Perilaku konsumsi Islam yaitu : konsumsi
informasi yang didapatkan dari ulasan barang halal, konsumsi barang suci dan
online sebelum melakukan pembelian bersih, tidak berlebihan,dan konsumsi
produk dapat meningkatkan perasaan berdasarkan kebutuhan bukan keinginan..
nyaman dan senang saat berbelanja. Selain Hal ini tercantum dalam Al-Qur‟an pada
itu responden yang mempercayai ulasan surat Al-Isra ayat 26-27 dan An-Nahl ayat
konsumen lain pada media sosial dapat 114. Yusuf Qardhawi dalam Pratomo dan
membangun perasaan senang dalam Ermawati (2019) menyebutkan beberapa
berbelanja sehingga perasaan senang variable moral dalam berkonsumsi,
tersebut mampu mendorong konsumen diantaranya konsumsi atas alasan dan pada
melakukan pembelian bahkan pembelian barang-barang yang baik (halal), berhemat,
diluar rencana. tidak bermewah-mewahan, menjauhi
21

hutang, dan menjauhi kebakhilan dan menciptakan kenyamanan bagi si pembeli


kekikiran. dan tak terasa telah berada di toko dalam
Hasil penelitian ini sejalan dengan waktu yang cukup lama. Atmosfer toko
hasil penelitian yang dilakukan oleh yang memiliki kenyamanan yang baik
(Kurniati, 2018) didapati Perilaku mampu memberikan efek ke konsumen
konsumsi Islam secara negative terhadap untuk berlama-lama melihat barang yang
perilaku impulse buying hal ini karena ada di toko dan tanpa disadari telah
konsumen muslim yang telah melakukan pembelian tak terencana.
mengonsumsi berbagai barang konsumsi Menurut Levy dan Weitz (2012)
sekaligus mampu merasakannya sebagai pembelian tak terencana ialah hasil akhir
nikmat karunia Allah, akan berkontribusi pembelian yang di lakukan oleh pembeli
besar dalam mengaksesnya untuk setelah memperhatikan produk yang ada
senantiasa menunaikan ibadah dengan ditoko. Kondisi toko yang apik akan
berlandaskan atas syukur akan nikmat berdampak pada keadaan emosional di
karunia Allah sehingga perilaku berbelanja diri pembeli, kemudian pembeli membeli
konsumtif akan semakin menurun. Sejalan produk yang tidak ada di daftar belanja
dengan hal itu dikemukakan oleh yang telah di buat sebelumnya.
(Mufidah, 2017) dimana Pola konsumsi Hasil penelitian yang dilakukan
dalam Islam tidak mengakui materialisme oleh Gaby (2015) dan Oky (2016), dimana
sebagaimana ekonomi konvensional Store atmosphere berpengaruh positif
sehinga berdampak negative pada impulse terhadap pembelian yang tidak di rencana
buying. (Impulse buying). Islamic store
Hubungan Islamic Store Atmosfer atmosphere ialah suasana toko yang
Terhadap Impulse Buying mengadopsi budaya, tradisi, dan nilai-nilai
Hasil penelitian menunjukan Islami antara lain memutar musik Islami,
bahwa, Islamic Store Atmosfer dekorasi yang mencerminkan Islam, dan
berpengaruh positif terhadap Impulse penampilan karyawan yang Islami
Buying. Artinya, usaha membangun cenderung membuat konsumen muslim
nuansa Islami yang sangat baik dari segala lebih nyaman untuk berlama-lama saat
interior dalam maupun eksterior toko dapat berbelanja dan Impulse buying dapat
meningkatkan spontanitas pembelian terjadi. Sejalan dengan Putu (2016)
konsumen saat berada di Pand‟s Muslim dimana Atmosfer toko yang memiliki
Department Store. Selain itu atmosfer toko kenyamanan yang baik mampu
dengan nuansa Islami mampu memberikan efek ke konsumen untuk
menampilkan keindahan dan kegiatan berlama-lama melihat barang yang ada di
Islami yang dilaksanakan mampu menarik toko dan tanpa disadari telah melakukan
minat konsumen berada di toko sehingga pembelian tak terencana.
konsumen akan melakukan pembelian Hubungan Electronic Word of Mouth
dengan tidak mempertimbangkan (E-WOM) Terhadap Impulse Buying
konsekuensi serta cenderung berbelanja Hasil penelitian menunjukan
tanpa berpikir panjang dulu sebelumnya. bahwa, Electronic Word of Mouth (E-
Aturan berbusana Islami di setiap WOM) berpengaruh positif terhadap
karyawan di toko yang menampilkan Impulse Buying. Artinya, ulasan yang
kesan rapi yang membuat konsumen diberikan konsumen lain mengenai produk
nyaman berbelanja, sehingga mampu secara online mampu menggiring opini
menarik minat konsumen untuk terobsesi positif sehingga dapat meningkatkan
untuk belanja di luar rencana. spontanitas pembelian konsumen saat
Store atmosphere memiliki kaitan berada di Pand‟s Muslim Department
kuat dengan pembelian tak terencana. Store. Responden yang setuju dengan
Situasi toko yang baik akan mampu informasi yang didapatkan dari ulasan
22

online sebelum melakukan pembelian positif terhadap Impulse Buying. Artinya,


produk mampu menarik minat konsumen saat konsumen merasa tertarik dengan
berada di toko sehingga konsumen akan penawaran produk di store maka dapat
melakukan pembelian dengan tidak meningkatkan spontanitas pembelian
mempertimbangkan konsekuensi serta konsumen saat berada di Pand‟s Muslim
cenderung berbelanja tanpa berpikir Department Store. Selain itu kenyamaan
panjang dulu sebelumnya. Selain itu yang dirasakan konsumen saat berbelanja
responden yang mempercayai ulasan mampu meningkatkan minat konsumen
konsumen lain pada media sosial dapat berada di toko sehingga konsumen akan
membangun perasaan senang dalam melakukan pembelian dengan tidak
berbelanja sehingga perasaan senang mempertimbangkan konsekuensi serta
tersebut mampu mendorong konsumen cenderung berbelanja tanpa berpikir
melakukan pembelian bahkan pembelian panjang dulu sebelumnya. Keadaan senang
diluar rencana dan terobsesi memiliki dan puas yang dirasa oleh pembeli dan
produk yang ditawarkan tanpa memberikan pengetahuan saat belanja
perencanaan sebelumnya. tentang produk yang ditawarkan, sehingga
Informasi yang terbatas dalam emosi tersebut mampu menarik minat
pembelian online, dibutuhkan informasi konsumen untuk terobsesi untuk belanja di
tambahan seperti word-of-mouth luar rencana.
elektronik (eWOM) melalui ulasan Hasil penelitian ini sejalan dengan
konsumen dalam bentuk komentar atau penelitian yang dilakukan oleh Aini
rekomendasi dapat menjadi sumber (2016), Raditya (2018) di mana terdapat
informasi yang mmpengaruhi pembelian Ketika seorang konsumen merasakan
secara online. (Magdalena dan Sugiyanto, suasana yang baik ketika berbelanja maka
2016). Komentar dari kosumen lain dapat konsumen tersebut akan merasa nyaman
mempengaruhi pemikiran, sikap, perilaku, dan timbullah emosi positif dalam dirinya
dan keputusan akhir. Semakin baik mendorong untuk meningkatkan
komentar yang diberikan dan semakin pembelian tidak terencana. Hasil penelitian
menarik foto yang diunggah, semakin Bramantyo (2017) menunjukan hasil yang
besar pengaruh komentar dan gambar sejalan dimana yang menunjukkan bahwa
tersebut terhadap impulse buying. Shopping Emotion membuat konsumen
Hasil ini sejalan dengan penelitian bersedia untuk menghabiskan waktu di
yang dilakukan oleh (Kusumaningrum et toko dan juga untuk membeli lebih banyak
al. 2018) terdapat hubungan antara word- produk yang tidak direncanakan
of-mouth elektronik (eWOM) dengan sebelumnya.
perilaku pembelian impulse konsumen.
Sejalan dengan penelitian ini dikemukakan Kesimpulan
oleh (Husnain et al. 2016) dimana Berdasarkan penelitian yang telah
Pengaruh pembelian tidak terencana ini dilakukan maka dapat diperoleh
disebabkan karena komentar konsumen kesimpulan sebagai berikut :
lain yang dapat mempengaruhi pemikiran, a. Perilaku konsumsi Islam berpengaruh
sikap, perilaku, dan keputusan akhir. negatif terhadap Shopping Emotion,
Semakin baik komentar yang diberikan yang berarti bahwa semakin seseorang
dan semakin menarik foto yang diunggah, berperilaku konsumsi Islami maka
semakin besar pengaruh komentar dan konsumen dapat mengendalikan emosi
gambar tersebut terhadap impulse buying. untuk tertarik berbelanja saat berada di
Hubungan Shopping Emotion Terhadap lokasi belanja.
Impulse Buying b. Islamic Store Atmosfer berpengaruh
Hasil penelitian menunjukan positif terhadap Shopping Emotion,
bahwa, Shopping Emotion bereengaruh artinya apabila pemilik toko mampu
23

membangun suasana Islami yang Islamic store atmosphere, Electronic


menarik minat hal tersebut mampu Word of Mouth (E-WOM), shopping
meningkatkan emosi untuk tertarik emotion dan impulse buying.
berbelanja saat berada di lokasi belanja 2. Penelitian ini hanya meneliti pada
c. Electronic Word of Mouth (E-WOM) responden dengan kriteria tertentu,
berpengaruh positif terhadap Shopping seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan,
Emotion yang berarti ulasan online dari dan pendidikan, sehingga kriteria ini
konsumen lain tentang produk pands masih kurang luas.
mampu meningkatkan emosi positif 3. Pengumpulan data hanya
saat berada di lokasi belanja, menggunakan kuesioner saja, sehingga
d. Perilaku konsumsi Islam berpengaruh menyebabkan kurangnya interaksi dan
negatif terhadap Impulse Buying, yang penjelasan dari responden.
berarti semakin seseorang berperilaku Saran
konsumsi Islami maka konsumen dapat Dengan adanya hasil penelitian ini,
mengendalikan diri untuk tidak tertarik penulis mencoba memberikan beberapa
melakukan pembelian saat ada tawaran saran, antara lain:
mendesak di lokasi belanja 1. Pihak Pand‟s Muslim Department
e. Islamic Store Atmosfer berpengaruh Store Semarang perlu menambah
positif terhadap Impulse Buying, edukasi Islami melalui webinar terkait
dengan demikian dapat diartikan pentingnya melakukan pembelian
bahwa pemilik toko mampu sesuai kebutuhan berdasarkan Alquran
membangun suasana Islami yang dan hadits.
menarik minat hal tersebut mampu 2. Pihak Pand‟s Muslim Department
meningkatkan ketertarikan konsumen Store Semarang perlu memperhatikan
untuk mengikuti tawaran belanja Islamic Store Atmosfer perlu
impulse di lokasi perbelanjaan. meningkatkan nilai estetika Islami
f. Electronic Word of Mouth (E-WOM) dalam toko melalui ornament-ornamen
berpengaruh positif terhadap Impulse Islam, poster Islami di
Buying, yang berarti ulasan online dari pands, sehingga mampu membangun
konsumen lain tentang produk pands keinginan konsumen untuk melakukan
mampu meningkatkan ketertarikan pembelian
konsumen untuk belanja impulse di 3. Pihak Pand‟s Muslim Department
lokasi perbelanjaan. Store Semarang perlu mendorong
g. Shopping Emotion berpengaruh positif pelanggan agar mau membaca ulasan
terhadap Impulse Buying, yang berarti konsumen lain diantarnya dengan
bahwa semakin konsumn tidak mampu memposting ulasan tersebut pada
mengendalikan emosi belanja maka hal media sosial dengan bantuan hastag
tersebut mampu meningkatkan sehingga konsumen memudahkan
ketertarikan konsumen untuk belanja konsumen untuk menambah
impulse di lokasi perbelanjaan. pengetahuan lebih mengenai produk
sehingga mampu meningkatkan
pembelian konsumen
Keterbatasan Penelitian 4. Pihak Pand‟s Muslim Department
Berdasarkan penelitian yang telah Store Semarang perlu memperhatikan
dilakukan, maka keterbatasan dalam emosi atau perasaan konsumen dalam
penelitian ini sebagai berikut: berbelanja dengan memberikan
1. Variabel dalam melakukan penelitian pelayanan yang baik sehingga
ini hanya dibatasi dengan konsumen akan merasa puas sehingga
menggunakan 5 variabel penelitian Impulse Buying meningkat.
yaitu Perilaku konsumsi Islami,
24

Agenda Penelitian Mendatang Emotion Dan Impulse Buying Di


1. Untuk penelitian selanjutnya Discovery Shopping Mall Putu Bagus
diharapkan mampu menambahkan Wichitakani Wahyu Cakraningrat 1
variabel bebas yang lain digunakan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
yang diperkirakan mampu Universitas Udayana , Bali ,
mempengaruhi impulse buying seperti Indonesia Dewasa Ini , Kebutuhan
celebrity endorser, brand image, sales Masyarakat.” 5(7):4423–52.
promotion, Prince, discount dan lain- Chandra, I., Dan Ni Purnami. 2014.
lain, sehingga memperoleh hasil “Pengaruh Jenis Kelamin, Promosi
penelitian yang lebih baik dan lebih Penjualan Dan Sifat Materialisme
akurat dalam memperkirakan faktor Terhadap Perilaku Impulse Buying
yang mempengaruhi nilai impulse Secara Online.” E-Jurnal Manajemen
buying Universitas Udayana 3(8):254385.
2. Penelitian ini menggunakan responden Diah, Ahyar Muhammad, Heldina
yang berasal dari Pand‟s Muslim Pristanti, Reni Aspianti, Dan -
Department Store, untuk penelitian Syachrul. 2019. “The Influence Of
selanjutnya bisa diteliti lagi di toko Hedonic Shopping Value And Store
muslim yang lain Atmosphere And Promotion Of
Impulse Buying Through Positive
DAFTAR PUSTAKA Emotion On The Consumer Of Sogo
Ahmad, Muhammad Bilal, Hafiz Fawad Department Store In Samarinda.”
Ali, Maha Sabir Malik, Asad Afzal Advances In Economics, Business
Humayun, Dan Sana Ahmad. 2019. And Management Research
“Factors Affecting Impulsive Buying 75(Icmemm 2018):103–8. Doi:
Behavior With Mediating Role Of 10.2991/Icmemm-18.2019.3.
Positive Mood: An Empirical Study.” Hidayat, Rahmat, Dan Risa Erika. 2017.
European Online Journal Of Natural “Pengaruhstore Atmosphere Dan
And Social Sciences 8(1):17–35. Promosi Terhadap Shopping Emotion
Akbar, Muhamad Juliatrin Chairul, Dan Dan Impulse Buying Pada
Sunarti. 2018. “Pengaruh Electronic Supermarket Halimah Lytech
Word Of Mouth Terhadap Keputusan Homebatam Centre”.” Inovbiz:
Pembelian (Survei Pada Konsumen Jurnal Inovasi Bisnis 5(1):103. Doi:
Restoran Sushi Tei Kelapa Gading).” 10.35314/Inovbiz.V5i1.175.
Jurnal Administrasi Bisnis (Jab) Vol. Husnain, Mudassir, Imran Qureshi,
60(No. 3):H. 45-51. Tasneem Fatima, Dan Waheed
Aurellia, Dinda Prasetya. 2019. “Pengaruh Akhtar. 2016. “The Impact Of
Persepsi Konsumen Pada Store Electronic Word-Of-Mouth On
Atmosphere Terhadap Impulse Online Impulse Buying Behavior:
Buyingmelalui Shopping Emotion The Moderating Role Of Big 5
Pleasure (Studi Pada Konsumen Personality Traits.” Journal Of
Mirota Kampus Babarsari Accounting & Marketing 05(04). Doi:
Yogyakarta).” Exero Journal Of 10.4172/2168-9601.1000190.
Research In Business And Kusumaningrum, Ayu, Bagus Wicaksono,
Economicsndeconomics 2(1):57–79. Dan Rahmah Saniatuzzulfa. 2018.
Doi: “Hubungan Electronic Word Of
10.1017/Cbo9781107415324.004. Mouth Dan Hedonic Shopping
Cakraningrat, Putu Bagus Wichitakani Motivation Dengan Perilaku
Wahyu, Dan I. G. A. K. Sri Ardani. Konsumtif Produk Make Up Pada
2016. “Pengaruh Promosi Dan Store Mahasiswi.” Jurnal Psikologi
Atmosphere Terhadap Shopping 14(1):50. Doi:
25

10.24014/Jp.V14i1.4698. Restaurant Tenant Di Spazio


Maulana, Roby Irzal. 2018. “Promosi Dan Surabaya.” Jurnal Manajemen
Store Atmosphere Terhadap Perhotelan 1(1):518–28.
Shopping Emotion Dan Impulse Suparna, Kadek Andika Prawira, Dan
Buying.” Universitas Pamulang Laksana Gede. 2015. “Peran Motivasi
2(2):213–25. Hedonis Memediasi Pengaruh Sifat
Ompi, Alfani P., Jantje L. Sepang, Dan Materialisme Terhadap Perilaku
Rudy S. Wenas. 2018. “Analisis Pembelian Impulsif Secara Online.”
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan E-Jurnal Manajemen Unud
Terjadinya Pembelian Impulsif 4(6):1661–75.
Produk Fashion Di Outlet Cardinal Supriono, Supriono. 2018. “Pengaruh
Mega Mall Manado.” Jurnal Emba: Store Atmosphere Terhadap Impulse
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Buying.” Journal Of Applied
Bisnis Dan Akuntansi 6(4). Business Administration 2(1):109–15.
Pontoh, Marcella E., Sileyljeova Doi: 10.30871/Jaba.V2i1.746.
Moniharapon, Dan Ferdy Roring. Widianingrum, Enggar, Dan Doni
2017. “Pengaruh Display Produk Dan Purnama Alamsyah. 2019.
Store Atmosphere Terhadap Impulse “Pentingnya Kualitas Website Dalam
Bulying Pada Konsumen Matahari Meningkatkan Perilaku Pembelian
Department Store Mega Mall Konsumen Secara Online.” 1(1):96–
Manado.” Emba 5(2):1823–33. Doi: 107.
10.1063/1.4740043.
Pratomo, B., Dan S. Supriono. 2017.
“Pengaruh Store Atmosphere
Terhadap Shopping Emotion Dan
Impulse Buying (Studi Pada
€Œsupermarket Giant†Dinoyo
Malang).” Jurnal Administrasi Bisnis
S1 Universitas Brawijaya 50(1):178–
83.
Purnamasari, Desy, Dan Edy Yulianto.
2018. “Analisis Electronic Word Of
Mouth Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Smartphone Oppo
Dengan Brand Image Dan Brand
Trust Sebagai Variabel Moderator (
Survei Pada Konsumen Oppo Shop
Center Sidoarjo ).” Jurnal
Administrasi Bisnis (Jab) 54(1):92–
100.
Sari, Novita, Muhammad Saputra, Dan
Jamaluddin Husein. 2017. “Pengaruh
Electronic Word Of Mouth Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Toko
Online Bukalapak.Com.” Jurnal
Manajemen Magister 03(01):96–106.
Soenjaya, Marchellyn, Dan Kezia Gaby.
2015. “Pengaruh Store Atmosphere
Dan Shopping Emotion Terhadap
Impulse Buying Dalam Memilih
26

IDENTITAS DIRI

Nama : Yuniar Citraningtyas Putri


NIM : 30401612357
Tempat/ tanggal lahir : Semarang, 09 Juni 1998
Status : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jl. Candi Tembaga Selatan No.987, Pasadena,
Semarang
Email : Yuniarcitra98@yahoo.com
Pendidikan : Universitas Islam Sultan Agung
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen
Angkatan : 2016
Judul Artikel : Peran Shopping Emotion Terhadap Impulse
Buying Pada Konsumen Pand‟s Muslim
Department Store Semarang

Anda mungkin juga menyukai