Anda di halaman 1dari 10

1091

STRES PADA TENAGA KESEHATAN SAAT PANDEMI COVID-19: TINJAUAN


LITERATUR
Shenna Mentari Ayuningtyas1 Wiwin Hendriani2
Email: shenna.mentari.ayuningtyas-2020@psikologi.unair.ac.id1
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya1,2

Abstrak

Sejak dideklarasikannya COVID-19 sebagai pandemi oleh WHO, tenaga kesehatan sebagai profesi yang
memiliki peran yang signifikan terhadap penanganan pandemi, lebih berisiko untuk mengalami stres
dibandingkan profesi lain. Tujuan studi ini adalah untuk memperoleh fakta terkait stres pada tenaga
kesehatan di masa pandemi COVID-19. Pencarian basis data elektronik melalui Google Scholar, Springer
Link, Sage Journals, Science Direct, dan basis data WHO dilakukan untuk mengidentifikasi penelitian
tentang stres pada tenaga kesehatan saat menghadapi pandemi COVID-19 yang dirilis sejak tahun 2019 yang
merupakan awal teridentifikasinya COVID-19 di Wuhan, Cina. Lima penelitian diperoleh berdasarkan
kriteria inklusif dan eksklusif pada tinjauan literatur ini. Kelima penelitian menggunakan desain penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan kelima penelitian tersebut, tenaga kesehatan menunjukkan tingkat stres
ringan hingga berat saat menghadapi pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh faktor sosiodemografis,
kondisi personal, tuntutan organisasi, dan dukungan sosial.
Kata Kunci: Stres, Tenaga Kesehatan, Pandemi

Abstract

Since the declaration of COVID-19 as pandemic by WHO, health workers, as a profession that has a
significant role in handling pandemic, are more at risk of experiencing stress compared to other profession.
The aim of this study is to obtain facts related to stress in health workers during the COVID-19 pandemic.
Electronic database searches through Google Scholar, Springer Link, Sage Journals, Science Direct, and the
WHO database were carried out to identify researches about stress in health workers during the COVID-19
pandemic released since 2019 which was the beginning of the identification of COVID-19 in Wuhan, China.
Five studies were obtained based on the inclusive and exclusive criteria in this literature review. The five
studies used qualitative and quantitative research designs. Based on these five studies, health workers show
mild to severe stress level when facing the COVID-19 pandemic which is caused by socio-demographic,
personal conditions, organizational demands, and social support.
Keywords: Stress, Health Workers, Pandemic
PENDAHULUAN ancaman kesehatan yang serius. Tingkat
Corona virus disease 2019, atau penyebaran dan keparahan yang tinggi
yang disebut sebagai COVID-19, menyebabkan World Health Organization
merupakan penyakit menular yang (WHO) mendeklarasikan COVID-19
teridentifikasi sebagai klaster pneumonia. sebagai pandemi. Hingga tanggal 2
Penyakit ini disebabkan oleh virus corona November 2020, kasus positif COVID-19
baru yang kemudian disebut sebagai yang terkonfirmasi di seluruh dunia telah
SARS-CoV-2. COVID-19 awalnya mencapai 46.403.652 kasus, kematian
menyebar secara lokal di Wuhan, Cina. 1.198.569, dan telah menjangkit 219
COVID-19 kemudian menyebar dengan negara (WHO, 2020).
cepat ke seluruh dunia dan menjadi

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 19 No. 2, Desember 2021


1092

Tren COVID-19 dunia yang terus gangguan psikiatri, salah satunya distres,
meningkat (WHO, 2020) menimbulkan pada tenaga kesehatan lebih parah dari
tantangan pekerjaan yang semakin besar profesi lain.
bagi tenaga kesehatan, seperti Stres, sebagai salah satu gangguan
bertambahnya beban kerja, keharusan psikologis yang muncul pada tenaga
pemakaian alat pelindung diri (APD) kesehatan, merupakan respon individu
dalam waktu yang lama, risiko paparan terhadap tekanan. Lebih lanjut Hendriani
virus yang tinggi, dan keterbatasan- (2020) menjelaskan bahwa stres
keterbatasan lain dalam menghadapi merupakan respon normal saat individu
situasi baru. Tantangan pekerjaan yang menghadapi situasi yang menyebabkan
besar menyebabkan tenaga kesehatan ketidakseimbangan dalam diri individu.
rentan mengalami gangguan psikologis. Stres terjadi apabila individu menilai
Beberapa penelitian telah dilakukan di situasi sebagai ancaman yang lebih besar
berbagai negara untuk melihat gangguan daripada kemampuan koping yang ia
psikologis pada tenaga kesehatan di masa miliki (Hendriani, 2019).
pandemi COVID-19. Gangguan Berdasarkan penjelasan di atas, stres
psikologis yang muncul berupa adalah respon normal individu saat
kecemasan, depresi, masalah tidur, menghadapi ancaman yang lebih besar
dan/atau distres/stres (Muller, et al., daripada kemampuan koping yang
2020). dimiliki, sehingga menimbulkan
Tenaga kesehatan, sebagai profesi ketidakseimbangan dalam diri individu.
yang memiliki peran yang signifikan Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk
terhadap penanganan pandemi, lebih mengetahui fakta terkait stres pada tenaga
berisiko untuk mengalami stres. Tenaga kesehatan di masa pandemi COVID-19.
kesehatan menunjukkan tingkat stres yang
METODE PENELITIAN
lebih tinggi daripada masyarakat umum
Tinjauan sistematis ini lakukan
(Chen, et al., 2020). Rehman, et al. (2020)
dengan pencarian sumber-sumber melalui
dalam penelitiannya menjelaskan bahwa
basis data elektronik dilakukan mulai
selain siswa, tenaga kesehatan
bulan Oktober 2020. Sumber-sumber yang
menunjukkan tingkat stres, kecemasan,
diambil ialah jurnal penelitian yang dirilis
dan depresi yang lebih tinggi
sejak tahun 2019 yang merupakan awal
dibandingkan profesi lainnya. Lebih lanjut
teridentifikasinya COVID-19 di Wuhan,
da Silva dan Neto (2020) menjelaskan
Cina, dapat diunduh secara lengkap, dan
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 19 No. 2, Desember 2021
1093

memberikan informasi relevan terkait secara umum, penelitian dengan partisipan


stres pada tenaga kesehatan saat pandemi selain tenaga kesehatan, dan penelitian
COVID-19. dengan bahasa Jerman.
Mesin pencarian yang digunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam tinjauan sistematis ini adalah
Setelah melakukan pencarian
Google Scholar, Springer Link, Sage
melalui basis data dan melalui proses
Journals, Science Direct, dan basis data
inklusi dan eksklusi, diperoleh lima
WHO. Kata kunci yang digunakan untuk
penelitian yang digunakan dalam studi ini.
mencari jurnal-jurnal penelitian yang
Penelitian-penelitian tersebut dilakukan di
relevan adalah “stress”; “stress level”;
luar Indonesia dengan jumlah partisipan
“stress related factor”; “health workers”;
paling sedikit 18 orang dan paling banyak
“healthcare workers”; “healthcare
1208 orang. Penelitian dilakukan pada
professional”; “doctor”; “pandemic”;
tahun 2020 mengingat identifikasi
“covid”; “COVID-19”; “stress among
pertama kasus COVID-19 dilakukan pada
health workers qualitative”; “stress
bulan Desember 2019 dan
among health workers quantitative”.
dideklarasikannya COVID-19 sebagai
Abstrak yang tidak memuat informasi
pandemi oleh WHO pada tahun 2020.
yang relevan tetap ditinjau kembali untuk
Satu penelitian menggunakan metode
mengetahui ketersediaan informasi yang
kualitatif, sedangkan empat lainnya
masih dapat digunakan untuk pembahasan
menggunakan metode kuantitatif cross-
tinjauan sistematis ini.
sectional. Sampel terdiri dari perempuan
Kriteria inklusif pada studi ini
dan laki-laki yang berprofesi sebagai
adalah penelitian yang memuat tingkat
tenaga medis yang terlibat dalam
dan faktor-faktor yang berkaitan dengan
penanganan COVID-19, yaitu dokter,
stres pada tenaga kesehatan di masa
perawat, tenaga medis pendukung, dan
pandemi COVID-19. Partisipan penelitian
tenaga non klinis. Secara keseluruhan,
tidak terbatas usia dan jenis kelamin.
sampel mengalami stres dengan tingkat
Metode penelitian pada artikel yang
yang ringan hingga berat. Rangkuman
digunakan adalah kualitatif dan
stres yang muncul pada tenaga kesehatan
kuantitatif. Kriteria eksklusif pada studi
dan faktor-faktor yang berkaitan ada pada
ini adalah penelitian yang memuat
Tabel 1 dan Tabel 2
pengalaman psikologis tenaga kesehatan

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 19 No. 2, Desember 2021


1094

Tabel 1. Rangkuman Stres yang Muncul pada Tenaga Kesehatan


Penulis Tujuan Penelitian Desain Sampel & Lokasi Hasil Penelitian
& Tahun Penelitian Penelitian
Dobson, Menguji distres Studi 320 orang tenaga Adanya distres dengan tingkat
et al., psikologis pada tenaga kuantitatif kesehatan di rumah sedang hingga tinggi yang
2020 kesehatan saat pandemi cross- sakit tersier di ditunjukkan dengan
COVID-19 pada bulan sectional Melbourne, munculnya gejala sedang
April-Mei 2020 Australia. hingga berat pada depresi
(21%), kecemasan (20%), dan
posttraumatic stress disorders
(PTSD; 29%).
Alizadeh, Meguji distres Studi 18 orang tenaga Penelitian ini menjelaskan
et al., psikologis yang dialami kualitatif kesehatan yang adanya stres yang muncul
2020 oleh tenaga Kesehatan menangani pasien pada situasi terkait tuntutan
Iran di beberapa pekan- COVID-19 di pekerjaan dan sumber daya
pekan awal munculnya rumah sakit rujukan pendukung.
COVID-19 di Iran.
Wang et Menguji stres dan Studi 1208 orang tenaga Kurang dari 60% partisipan
al., 2020 faktor yang kuantititati kesehatan yang memiliki tingkat stres sedang
mempengaruhi stres f menangani pasien hingga berat, atau tergolong
pada tenaga kesehatan deskriptif, COVID-19 di ringan.
yang merawat pasien cross- rumah sakit tersier
COVID-19 dari sectional di Wuhan, Cina.
perspektif altruistik
Babore, Menguji respon tenaga Studi 595 orang tenaga - Tingkat stres pada wanita
et al., kesehatan di Italia kuantitatif kesehatan di Italia (mean = 19,56; SD = 7,06)
2020 terkait stres yang cross- lebih tinggi daripada pria
dipersepsikan dan sectional (mean = 15,38; SD = 6,65).
strategi koping dalam - Memiliki anak berasosiasi
menghadapi pandemi dengan rendahnya tingkat
COVID-19 stres [F (1,593) = 10,798; p
= .001].
Juan, et Memantau distres Studi 456 orang staf 43,2% partisipan
al., 2020 psikologis pada staf kuantitatif medis dari empat menunjukkan adanya distres
rumah sakit dan cross- rumah sakit psikologis dengan gejala yang
menguji hubungan sectional nasional COVID-19 ditunjukkan yaitu gejala
antara distres di Chongqing, Cina. kecemasan, depresi, obsessive
psikologis dengan compulsive disorder (OCD),
kemungkinan penyebab dan somatisasi.
stres selama epidemi
COVID-19.
Tabel 2. Rangkuman Faktor-faktor yang Berkaitan dengan Stres pada Tenaga Kesehatan
Penulis & tahun Hasil Penelitian
Dobson, et al., 2020 Burnout; riwayat psikiatri yang dimiliki; profesi; dan resiliensi.
Alizadeh, et al., 2020 Faktor yang berkaitan dengan stres terbagi menjadi dua kategori:
- Kategori (1): tuntutan organisasi (sifat penyakit; tuntutan organisasi: tuntutan
sosial).
- Kategori (2): sumber daya pendukung (dukungan personal; dukungan sosial).
Wang et al., 2020 Profesi; status perkawinan; banyaknya hari yang dihabiskan untuk merawat
pasien COVID-19 dan menjadi anggota rescue staff.
Babore, et al., 2020 Gender; strategi koping; dan merawat pasien COVID-19.

Penulis & tahun Hasil Penelitian


Juan, et al., 2020 Gender; tingginya beban kerja; ketidaknyamanan yang muncul akibat
pemakaian APD; belum adanya prosedur pengobatan yang tetap untuk penyakit
ini; keterbatasan diri karena karantina; situasi kerja yang repetitif; rasa takut
untuk pergi bekerja; rasa takut tertular; rasa takut akan kematian; dan sulit
tidur.

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 19 No. 2, Desember 2021


1095

Pembahasan Penelitian pertama dilakukan oleh


Situasi pandemi COVID-19 Dobson, et al. (2020) terhadap 320 orang
menyebabkan tenaga kesehatan tenaga kesehatan di rumah sakit tersier di
memperoleh pengalaman psikologis Melbourne, Australia yang terdiri dari 99
tertentu seperti yang dijelaskan dalam dokter (31%, 58 dokter senior, 41 dokter
penelitian Liu, et al. (2020). Pertama, junior), 84 perawat (26%), 105 praktisi
tenaga kesehatan merasa memiliki peran kesehatan pendukung (33%), dan tenaga
yang krusial dan berusaha yang terbaik non klinis (9%). Mayoritas partisipan
dalam menangani pandemi. Kedua, tenaga adalah wanita (78%). 241 partisipan
kesehatan menghadapi tantangan (75%) memiliki pengalaman kerja lebih
pekerjaan, seperti berhadapan dengan dari lima tahun dan 121 partisipan (39%)
situasi baru, kelelahan karena beban kerja merupakan front-line workers. Dokter dan
dan APD yang berat, rasa takut tertular perawat lebih sering berhubungan
dan menularkan, rasa tidak mampu untuk langsung pasien COVID-19. 98 partisipan
menolong pasien, dan menjaga hubungan (31%) melaporkan riwayat psikiatri yang
dengan orang lain di situasi pandemi. dimiliki di mana dokter senior paling
Ketiga, tantangan untuk resilien, sedikit melaporkan riwayat psikiatri
bergantung pada dukungan sosial dan dibandingkan yang lain.
strategi koping. Dobson, et al. (2020) dalam
Tantangan pekerjaan yang berat dapat penelitiannya menjelaskan faktor-faktor
menimbulkan masalah psikologis pada yang berkaitan dengan stres sebagai
tenaga kesehatan, salah satunya stres. berikut: (1) Burnout berasosiasi dengan
Berdasarkan tinjauan literatur di atas, tingginya gejala kecemasan, depresi, dan
tenaga kesehatan dapat mengalami stres PTSD; (2) Resiliensi berasosiasi dengan
psikologis saat menangani pandemi rendahnya tingkat kecemasan, depresi,
COVID-19 dengan tingkat ringan (Wang, dan PTSD; (3) Profesi dokter senior yang
et al., 2020), sedang, hingga berat menunjukkan tingkat stres yang lebih
(Dobson, et al., 2020). Stres pada tenaga rendah dibandingkan profesi lain; (4)
kesehatan ditunjukkan dengan adanya Riwayat psikiatri individu berasosiasi
gejala-gejala psikologis, seperti gejala dengan tingginya gejala kecemasan,
depresi, kecemasan, PTSD (Dobson, et depresi, PTSD, dan burnout.
al., 2020); OCD, dan somatisasi (Juan, et Penelitian kedua dilakukan oleh
al., 2020). Alizadeh, et al. (2020) terhadap 18 orang

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 19 No. 2, Desember 2021


1096

tenaga kesehatan yang menangani pasien menjadi dua subkategori. Subkategori


COVID-19 di rumah sakit rujukan di Iran pertama, dukungan personal terdiri dari
yang terdiri dari 10 wanita dan 8 pria. kemampuan koping yang berorientasi
Partisipan berusia 24 – 42 tahun, terdiri pada masalah; compassion satisfaction
dari 6 dokter dan 12 perawat, serta 13 (kepedulian, komitmen, dan kepuasan
menikah dan 5 belum menikah. Dari hasil terhadap perkembangan kesehatan
wawancara terhadap partisipan, Alizadeh, pasien); spiritualitas; kepribadian; dan
et al. (2020) membagi faktor-faktor yang dukungan sosial. Subkategori kedua,
berkaitan dengan stres ke dalam dua dukungan sosial terdiri dari kerja tim;
kategori. Kategori pertama terbagi dukungan dari teman; dukungan dari
menjadi tiga subkategori, yaitu: (1) Stres keluarga; dan penghargaan terhadap
karena sifat penyakit yang terdiri dari perawat.
tingginya beban kerja; ketidaknyamanan Penelitian ketiga dilakukan oleh
yang muncul akibat pemakaian APD; Wang, et al. (2020) terhadap 1208 orang
belum adanya prosedur pengobatan yang tenaga kesehatan yang menangani pasien
tetap untuk penyakit ini; keterbatasan diri COVID-19 di rumah sakit tersier di
karena karantina; situasi kerja yang Wuhan, Cina, yang terdiri dari 118 pria
repetitif; rasa takut untuk pergi bekerja; dan 1090 wanita dengan rata-rata usia
rasa takut tertular; rasa takut akan 30,7 tahun dan rata-rata lama bekerja 7,8
kematian; dan sulit tidur; (2) Stres karena tahun. 86,1% partisipan merupakan
tuntutan organisasi: ketidakadilan di perawat, sedangkan sisanya dokter,
tempat kerja; masalah ekonomi; masalah apoteker, teknisi laboratorium, dan
manajemen; kekurangan tenaga dan radiolog. 60% partisipan sudah menikah
peralatan; serta defisiensi dan kelelahan dan 50,2% sudah memiliki anak. 84,7%
pada sumber daya manusia (SDM). (3) partisipan merupakan frontline workers.
Stres karena tuntutan sosial: adanya Berdasarkan analisis terhadap demografi
stigma bahwa tenaga kesehatan dapat tersebut, tingkat stres partisipan lebih
menularkan virus; media cenderung tinggi pada: (1) Perawat dibandingkan
melebih-lebihkan isu; kurangnya dokter; (2) Partisipan yang sudah menikah
perhatian masyarakat terhadap kesehatan dibandingkan yang belum menikah; dan
dan karantina. (3) Tenaga kesehatan frontline (rescue
Lebih lanjut, Alizadeh, et al. (2020) staff) dibandingkan tenaga kesehatan
menjelaskan kategori kedua yang terbagi provincial.

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 19 No. 2, Desember 2021


1097

Penelitian keempat dilakukan oleh Penelitian kelima dilakukan oleh


Babore, et al. (2020) terhadap 595 orang Juan, et al. (2020) 456 orang staf medis
tenaga kesehatan di Italia dengan rata-rata dari empat rumah sakit nasional COVID-
usia 40,69 tahun dan mayoritas wanita 19 di Chongqing, Cina, yang terdiri dari
(80,3%) yang terdiri dari 44% perawat, 29,4% pria; 68,1% tingkat pendidikan
29,2% dokter, dan 14,1% tenaga teknis sarjana atau lebih tinggi; 53,1% menikah
(radiolog, petugas lab, dsb). 48,7% atau tinggal bersama dengan pasangan;
partisipan berhadapan langsung dengan 57,2% perawat; 42,8% dokter; dan 21,2%
pasien COVID-19. 75,3% partisipan berkontak langsung dengan pasien
sudah menikah dan 51% sudah memiliki COVID-19. Lebih lanjut Juan et al. (2020)
anak. Dari segi sosioekonomi, rata-rata menjelaskan bahwa gender berasosiasi
penghasilan partisipan di atas 28.000 euro dengan tingginya distres psikologis,
per tahun. khususnya pada wanita. Selain itu, ada
Lebih lanjut Babore, et al. (2020) faktor-faktor yang berkaitan dengan
dalam penelitiannya menjelaskan faktor- distres psikologis saat pandemi COVID-
faktor yang berkaitan dengan stres, di 19. Pertama, faktor yang berkaitan dengan
antaranya gender, keberadaan anak, respon psikologis terdiri dari keengganan
strategi koping, dan merawat pasien untuk masuk kerja atau ingin
COVID-19. Pertama, tingkat stres pada mengundurkan diri; takut pulang ke
wanita lebih tinggi daripada pria. Kedua, rumah karena berpotensi menularkan
tingkat stres pada partisipan yang penyakit ke keluarga; ketidakpastian
memiliki anak lebih rendah. Ketiga, ada modifikasi infeksi dan prosedur kontrol;
lima aspek strategi koping yang diuji, dan dukungan sosial. Kedua, faktor yang
namun aspek pemecahan masalah dan berkaitan dengan kecemasan, OCS, dan
“menganut agama” tidak termasuk karena somatisasi terdiri dari keengganan untuk
hasil statistiknya tidak signifikan. Aspek masuk kerja atau ingin mengundurkan
strategi koping yang berkaitan dengan diri; takut pulang ke rumah karena
tingginya tingkat stres adalah rendahnya berpotensi menularkan penyakit ke
sikap positif, tingginya dukungan sosial, keluarga. Kemudian yang ketiga, faktor
tingginya strategi penghindaran. yang berkaitan dengan depresi terdiri dari
Kemudian faktor keempat, partisipan yang stigma dan penolakan oleh orang-orang di
merawat pasien COVID-19 menunjukkan sekitar; enggan untuk masuk kerja atau
tingkat stres yang lebih tinggi.

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 19 No. 2, Desember 2021


1098

ingin mengundurkan diri; ketidakpastian PENUTUP


modifikasi infeksi dan prosedur kontrol. Berdasarkan kelima penelitian di atas,
Berdasarkan kelima penelitian di atas, tenaga kesehatan menunjukkan tingkat
ada banyak faktor yang berkaitan dengan stres ringan hingga berat saat menghadapi
stres, di antaranya: (1) Sosiodemografis pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan
(gender, status perkawinan, profesi, oleh adanya faktor sosiodemografis,
keberadaan anak, riwayat psikiatri yang kondisi personal, tuntutan organisasi, dan
dimiliki); (2) Kondisi personal (strategi dukungan sosial.
koping, resiliensi, compassion Studi ini memiliki keterbatasan yaitu
satisfaction, spiritualitas, kepribadian); penelitian mengenai stres pada tenaga
(3) Tuntutan organisasi (terlibat langsung kesehatan saat menghadapi pandemi
dalam merawat pasien COVID-19, COVID-19 di Indonesia belum banyak
tingginya beban kerja, burnout, dilakukan sehingga faktor-faktor yang
ketidaknyamanan memakai APD, belum dibahas pada lima penelitian di atas,
adanya prosedur pengobatan yang tetap, khususnya faktor sosiodemografis, belum
kekurangan tenaga dan peralatan, tentu relevan dengan situasi di Indonesia.
keterbatasan diri karena karantina, situasi Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
kerja yang repetitif, enggan untuk masuk mengakses lebih banyak mesin pencarian
kerja atau ingin mengundurkan diri, rasa untuk memperoleh lebih banyak jurnal
takut untuk pergi bekerja, rasa takut penelitian terkait faktor-faktor yang
tertular dan menularkan, rasa takut akan berkaitan dengan stres pada tenaga
kematian, dan sulit tidur, ketidakadilan di kesehatan saat menghadapi pandemi
tempat kerja, masalah ekonomi, dan COVID-19.
masalah manajemen); serta (4) Dukungan
sosial (kerja tim, dukungan dari teman, DAFTAR PUSTAKA

dukungan dari keluarga, penghargaan Alizadeh, A., Khankeh, H. R., Barati, M.,
Ahmadi, Y., Hadian, A., & Azizi,
terhadap perawat, adanya stigma bahwa
M. (2020). Psychological Distress
tenaga kesehatan dapat menularkan virus, among Iranian Health-care
media cenderung melebih-lebihkan isu, Providers Exposed to Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19): A
kurangnya perhatian masyarakat terhadap Qualitative Study. Research
kesehatan dan karantina). Square.
https://doi.org/10.1177/103985622
0965045.

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 19 No. 2, Desember 2021


1099

Babore, A., Lombardi, L., Viveconti, M. Juan, Y., Yuanyuan, C., Qiuxiang, Y.,
L., Pignataro, S., Marino, V., Cong, L., Xiaofeng, L., Yundong,
Crudele, M., . . . Trumello, C. Z., . . . Yujie, L. 2020.
2020. Psychological Effects of the Psychological Distress
COVID-19 pandemic: Perceived Surveillance and Related Impact
Stress and Coping Strategies Analysis of Hospital Staff during
among Healthcare Professionals. The COVID-19 Epidemic in
Psychiatry Research, 293. Chongqing, China. Comprehensive
https://doi.org/10.1016/j.psychres. Psychiatry, 103.
2020.113366. https://doi.org/10.1016/j.comppsyc
h.2020.152198.
Chen, B., Li, Q.-X., Zhang, H., Zhu, J.-y.,
Yang, X., Wu, Y.-h., . . . Chen, Z.- Liu, Q., Haase, J. E., Guo, Q., Wang, X.
t. 2020. The Psychological Impact Q., Liu, S., Xia, L., . . . Yang, B.
of COVID-19 Outbreak on X. 2020. The Experiences of
Medical Staff and The General Health-care Providers during The
Public. Current Psychology. COVID-19 Crisis in China: A
https://doi.org/10.1007/s12144- Qualitative Study. Lancet Global
020-01109-0. Health, 8, 790-798.
https://doi.org/10.1016/S2214-
da Silva, F. T., & Neto, M. R. 2020.
109X(20)30204-7.
Psychiatric Symptomatology
https://doi.org/10.1016/S2214-
associated with Depression,
109X(20)30204-7.
Anxiety, Distress, and Insomnia in
Health Professionals Working in Muller, A. E., Hafstad, E. V., Himmels, J.
Patients Affected by COVID-19: W., Smedslund, G., Flottorp, S.,
A Systematic Review with Meta- Stroobants, S., . . . Vist, G. E.
analysis. Progress in Neuro- 2020. The Mental Health Impact
Psychopharmacology and of the COVID-19 Pandemic on
Biological Psychiatry, 104. Healthcare Workers, and
https://doi.org/10.1016/j.pnpbp.20 Interventions to Help Them: A
20.110057. Rapid Systematic Review.
Psychiatry Research, 293.
Dobson, H., Malpas, C. B., Burrell, A. J.,
https://doi.org/10.1016/j.psychres.
Gurvich, C., Chen, L., Kulkarni, J.,
2020.113441
& Winton-Brown, T. 2020.
Burnout and Psychological Rehman, U., Shahnawaz, M. G., Khan, N.
Distress Amongst Australian H., Kharshiing, K. D., Khursheed,
Healthcare Workers during the M., Gupta, K., . . . Uniyal, R.
COVID-19 pandemic. 2020. Depression, Anxiety and
Australasian Psychiatry, 1-5. Stress among Indians in Time of
https://doi.org/10.1177/103985622 COVID-19 Lockdown.
0965045. Community Mental Health
Journal.
Hendriani, W. 2019. Resiliensi Psikologis
https://doi.org/10.1007/s10597-
Sebuah Pengantar. Jakarta Timur:
020-00664-x.
Prenadamedia Group.

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 19 No. 2, Desember 2021


1100

Wang, H., Liu, Y., Hu, K., Zhang, M., Du,


M., Huang, H., & Yue, X. 2020.
Healthcare Workers' Stress when
Caring for COVID-19 Patiens: An
Altruistic Perspective. Nursing
Ethics, 27(7), 1490-1500.
https://doi.org/10.1177/096973302
0934146.
WHO, W. H. (2020, November 03). WHO
Coronavirus Disease (COVID-19)
Dashboard. Retrieved from World
Health Organization:
https://covid19.who.int/.

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 19 No. 2, Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai