Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH BONUS PACK DAN PRICE DISCOUNT TERHADAP IMPULSE BUYING PADA

KONSUMEN GIANT HYPERMARKET DIPONEGORO SURABAYA

*Yessica Tri Amanda Putri dan Muhammad Edwar


Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, Jl. Ketintang, Surabaya 60231, Jawa Timur

Abstrak: Meningkatnya pendapatan dan perubahan gaya hidup konsumen menyebabkan ritel
modern gencar melakukan promosi penjualan untuk menimbulkan impulse buying. Penelitian ini
bertujuan untuk membuktikan pengaruh bonus pack dan price discount terhadap impulse buying pada
konsumen Giant Hypermarket Diponegoro Surabaya. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran
angket kepada 375 orang responden. Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda.
Berdasarkan hasil analisis yang menguji bonus pack dan price discount terhadap impulse buying pada
konsumen Giant Hypermarket Diponegoro Surabaya, dapat disimpulkan bahwa bonus pack dan price
discount berpengaruh terhadap perilaku impulse buying pada konsumen Giant Hypermarket
Diponegoro Surabaya, dengan bonus pack sebagai variabel yang paling dominan.

Kata kunci : Bonus Pack, Price Discount, Impulse Buying, dan Giant Hypermarket

Abstract: The increasing of income and changing life style cause the modern retails to do sales promotion
intensively to raise impulse buying. The purpose of this research is proving, whether bonus pack and price
discount will influence the impulse buying behavior of Giant Hypermarket Diponegoro Surabaya’s consumers.
Primer data is collected by questionnaire to 375 respondents. The technical analysis to examining the role of
bonus pack and price discount towards the impulse buying behavior is Multi Linier Regression. Based on the
result of data analyses which is tested whether bonus pack and price discount affect to impulse buying, it
conclude that that bonus pack and price discount influenced the impulse buying of Giant Hypermarket
Diponegoro Surabaya’s consumers, with bonus pack as the most dominant variable.

Keywords : Bonus Pack, Price Discount, Impulse Buying, and Giant Hypermarket

PENDAHULUAN Konsumen saat ini menjadi lebih


Kegiatan belanja sebagai salah satu impulsif karena adanya berbagai faktor.
bentuk konsumsi, saat ini telah mengalami Salah satunya yaitu meningkatnya
pergeseran fungsi. Hal ini sesuai yang pertumbuhan ekonomi menurut Ma’ruf
dikatakan oleh Rasimin (2008) bahwa dulu (2006) dengan ditopang oleh basis
berbelanja hanya dilakukan untuk konsumen dan daya beli yang kuat
memenuhi kebutuhan hidup, tetapi saat membuat konsep pola belanja di
ini belanja juga sudah menjadi gaya Indonesia saat ini berubah dan
hidup. Selain itu, orang membutuhkan hal berkembang sebagai sebuah cerminan
tersebut untuk memuaskan emosionalnya. gaya hidup yang lebih modern dan lebih
Perilaku untuk memuaskan emosionalnya berorientasi rekreasi yang mementingkan
inilah yang menjadikan pergeseran aspek kesenangan, kenikmatan, dan
perilaku pada konsumen (perubahan hiburan saat berbelanja. Hal ini
perilaku). Perilaku orang yang berbelanja mengakibatkan masyarakat mulai beralih
dengan terencana menjadi tidak berbelanja di pasar modern. Direktur
terencana. Menurut Kacen dan Lee dalam Jenderal Perdagangan Dalam Negeri
Rasimin (2008) gaya belanja yang lebih Kemendag, Srie Agustina, kepada
spontan juga dapat diantisipasi untuk Okezone, Kamis (7/8/2014), mengatakan
sewaktu-waktu muncul, misalnya saat bahwa saat ini jumlah pasar modern yang
hasrat untuk membeli terasa begitu kuat ada di seluruh Indonesia mencapai 23.000
sehingga menjadi pemicu timbulnya unit toko. Jumlah ini mengalami
impulse buying. peningkatan sebesar 14% dalam tiga tahun
terakhir.
Salah satu bentuk pasar modern Jawa dengan banyak fasilitas belanja
yang banyak berkembang saat ini adalah modern seperti hypermarket, yang
ritel modern, yaitu pedagang eceran menciptakan lingkungan belanja nyaman
dalam bentuk toko yang berkonsep dan mengarah pada pendekatan pola
swalayan (konsumen melayani sendiri) perilaku positif konsumen. Giant
seperti minimarket, supermarket, dan merupakan salah satu yang ramai
hypermarket. Beberapa contoh hypermarket dikunjungi masyarakat Surabaya.
yang ada di Indonesia yaitu Giant, Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Carrefour, Hypermart, Makro, dan oleh Limanjaya dan Wijaya dalam Pitasari
Indogrosir. Kelima hypermarket ini dan Ariastita (2012) tentang mengukur
mengalami pertumbuhan yang cukup tingkat perubahan perilaku berbelanja
pesat di berbagai daerah di Indonesia. konsumen dari pasar tradisional ke Giant
Kanjaya & Susilo (2010) menyatakan Hypermarket didapatkan hasil bahwa dari
bahwa dengan adanya perkembangan dan 200 responden masyarakat yang pernah
munculnya ritel modern tersebut dapat berbelanja di pasar tradisional kemudian
mengakibatkan persaingan antara ritel beralih ke Giant Hypermarket. Giant
satu dengan ritel lainnya. Strategi yang Hypermarket Diponegoro menjadi salah
paling penting yang harus dilakukan oleh satu alternatif pilihan masyarakat dalam
pemasar khususnya di toko ritel modern berbelanja, karena promosi penjualan
adalah dengan memiliki pengetahuan yang gencar dilakukan dan hal tersebut
tentang perilaku belanja menjadi strategi perusahaan ini untuk
konsumen/pelanggan yang menjadi pasar mempengaruhi konsumen melakukan
sasaran di toko ritel modern pembelian yang tidak direncanakan
(swalayan/self-service). Dalam kondisi ini sebelumnya. Dari beberapa promosi
promosi penjualan (sales promotion) penjualan yang dilakukan, hanya dua
merupakan salah satu elemen dari bauran kegiatan yang disukai oleh konsumen
pemasaran (marketing mix) menjadi sangat Giant Hypermarket Diponegoro yaitu bonus
penting. Bentuk promosi penjualan untuk pack, dan price discount. Pembelian yang
meningkatkan penjualan di toko adalah tidak direncanakan disini mengacu pada
diskon harga, hadiah gratis, dan banded tipe nya yaitu planned impulse.
atau penjualan bersama-sama (bundling). Dengan penjelasan singkat yang
Menurut AC Nielsen (2007), sebagian telah dikemukakan sebelumnya,
besar konsumen Indonesia menyukai penelitian ini bertujuan untuk
aktivitas promosi yang memberikan menjelaskan pengaruh bonus pack dan price
benefit langsung. Ini terlihat dari 66% discount terhadap impulse buying.
responden yang memilih promosi khusus Penelitian ini mengambil objek pada
yang menawarkan tambahan ekstra konsumen Giant Hypermarket Diponegoro
kuantitas. Mereka juga terbiasa untuk Surabaya, maka penelitian ini diberi judul
mencari harga spesial di outlet. Hadiah “Pengaruh Bonus Pack dan Price Discount
dan diskon memang cocok untuk Terhadap Impulse Buying Pada Konsumen
konsumen yang berfikiran jangka pendek. Giant Hypermarket Diponegoro Surabaya”.
Menurut survei yang dilakukan Lis
Hendriani (2007) di tiga kota KAJIAN PUSTAKA
menunjukkan bahwa 76% pembeli Bonus Pack
menyukai diskon harga dan 18% Menurut Belch & Belch (2009)
menyukai hadiah langsung. bonus pack menawarkan konsumen
Surabaya merupakan kota terbesar sebuah muatan ekstra dari sebuah
kedua di Indonesia yang berada di Pulau produk dengan harga normal.
Promosi ini biasa digunakan untuk
meningkatkan pembelian impulsif Menurut Rook dalam Cahyorini dan
(impulse buying) oleh konsumen. Belch Rusfian (2011), pembelian impulsif
& Belch (2009:535) menyebutkan terdiri dari karakteristik berikut:
manfaat dari penggunaan strategi a. Spontanity (spontanitas),
bonus pack ini, yaitu: pembelian impulsif terjadi secara
a. Memberikan pemasar cara tidak terduga dan memotivasi
langsung untuk menyediakan konsumen untuk membeli saat
nilai ekstra. juga, seringkali karena respon
b. Merupakan strategi bertahan yang terhadap stimuli visual point-of-
efektif terhadap kemunculan sale.
promosi produk baru dari b. Power, compulsion, and intensity,
pesaing. adanya motivasi untuk
c. Menghasilkan pesanan penjualan mengesampingkan hal-hal lain
yang lebih besar. dan bertindak secepatnya.
c. Excitement and simulation, yaitu
Price Discount keinginan membeli secara tiba-
Menurut Kotler (2003) price tiba yang seringkali diikuti oleh
discount, merupakan penghematan emosi seperti exciting, thrilling,
yang ditawarkan pada konsumen dari atau wild.
harga normal akan suatu produk, d. Disregard for consequences,
yang tertera di label atau kemasan keinginan untuk membeli dapat
produk tersebut. Belch & Belch (2009) menjadi tidak dapat ditolak
mengatakan bahwa promosi potongan sampai konsekuensi negatif yang
harga memberikan beberapa mungkin terjadi diabaikan.
keuntungan diantaranya: dapat Loudon & Bitta (1993)
memicu konsumen untuk membeli menyebutkan empat tipe pembelian
dalam jumlah yang banyak, impulsif (impulse buying) sebagai
mengantisipasi promosi pesaing, dan berikut:
mendukung perdagangan dalam a. Pure impulse, sebuah pembelian
jumlah yang lebih besar. yang berlawanan dengan tipe
Impulse Buying pembelian normal.
Menurut Mowen & Minor b. Suggestion impulse, seorang
(2010) definisi pembelian impulsif pembeli tidak mempunyai
(impulse buying) adalah tindakan pengetahuan sebelumnya tentang
membeli yang dilakukan tanpa sebuah produk, melihatnya untuk
memiliki masalah sebelumnya atau pertama kali, dan merasakan
maksud/niat membeli yang terbentuk kebutuhan akan produk tersebut.
sebelum memasuki toko. Sedangkan c. Reminder impulse, seorang pembeli
menurut Schiffman & Kanuk (2007) melihat sebuah produk dan
impulse buying merupakan keputusan teringat bahwa persediaan produk
yang emosional atau menurut tersebut di rumah sudah
desakan hati. Hal senada berkurang, atau mengingat
diungkapkan juga oleh Shoham & sebuah iklan atau informasi lain
Brencic dalam Ria Arifianti (2011) tentang sebuah produk dan
mengatakan bahwa impulse buying keputusan pembelian terdahulu.
berkaitan dengan perilaku untuk d. Planned impulse, seorang pembeli
membeli berdasarkan emosi. Emosi ini memasuki toko dengan ekspektasi
berkaitan dengan pemecahan masalah dan tujuan untuk melakukan
pembelian yang terbatas atau spontan.
pembelian berdasarkan adanya dari responden. Responden
harga spesial, kupon, dan yang digunakan adalah
sejenisnya. konsumen yang sedang
berkunjung dan berbelanja di
METODE PENELITIAN Giant Hypermarket
Diponegoro pada saat
Rancangan Penelitian dilakukan penelitian.
b. Data Sekunder
Bonus Pack Data sekunder diperoleh dari
hasil laporan
(X1) Impulse Buying tertulis/dokumen
Price Discount (Y) perusahaan, hasil penelitian-
penelitian terdahulu, dan
(X2)
Hipotesis Penelitian literatur-literatur terkait
Ha1 : Terdapat pengaruh antara bonus dengan judul penelitian yang
pack dan price discount terhadap diperoleh dari buku dan
impulse buying pada konsumen internet.
Giant Hypermarket Diponegoro 2. Populasi
Surabaya. Sugiyono (2013) menyatakan
H01 : Tidak terdapat pengaruh antara bahwa populasi adalah wilayah
bonus pack dan price discount generalisasi yang terdiri atas
terhadap impulse buying pada objek/subjek yang mempunyai
konsumen Giant Hypermarket kuantitas dan karakteristik
Diponegoro Surabaya. tertentu yang ditetapkan oleh
Ha2 : Terdapat pengaruh bonus pack peneliti untuk dipelajari dan
terhadap impulse buying pada kemudian ditarik kesimpulannya.
konsumen Giant Hypermarket Berdasarkan data yang diperoleh
Diponegoro Surabaya. dari observasi yang dilakukan
H02 : Tidak terdapat pengaruh bonus oleh peneliti tentang jumlah rata-
pack terhadap impulse buying rata konsumen yang berbelanja
pada konsumen Giant per minggu di Giant Hypermarket
Hypermarket Diponegoro Diponegoro diperoleh hasil
Surabaya. populasi 13.860 orang. Dengan
Ha3 : Terdapat pengaruh price discount asumsi bahwa semua konsumen
terhadap impulse buying pada yang berbelanja di Giant
konsumen Giant Hypermarket Hypermarket Diponegoro
Diponegoro Surabaya. melakukan pembelian impulsif
H03 : Tidak terdapat pengaruh price (impulse buying).
discount terhadap impulse buying 3. Sampel
pada konsumen Giant Sugiyono (2013) menyatakan
Hypermarket Diponegoro bahwa sampel adalah sebagian
Surabaya. dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi.
Sumber Data dan Data Penelitian Dalam penelitian ini cara
1. Jenis dan Sumber Data menentukan ukuran sampel yaitu
a. Data Primer dengan menggunakan Tabel
Data primer diperoleh dari Krejcie. Populasi penelitian ini
divisi bagian marketing Giant sebesar 13.860, mendekati nilai
Hypermarket Diponegoro, serta
15.000 maka besar sampel pengaruh atau tidak terhadap variabel
ditetapkan 375 orang yang terikat yaitu impulse buying.
melakukan impulse buying di Giant Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat
Hypermarket Diponegoro. bahwa hasil perhitungan koefisien
regresi dengan Uji t adalah sebagai
ANALISIS DAN PEMBAHASAN berikut:
a. Nilai thitung pada variabel bonus
Uji Simultan (Uji F) pack (X1) adalah sebesar 11,505
Uji F menurut Ghozali (2007) dengan tingkat signifikansi 0,000.
pada dasarnya menunjukkan apakah Karena tingkat signifikansi 0,000 <
semua variabel independen yang 0,05 maka H02 ditolak dan Ha2
dimasukkan dalam model diterima.
mempunyai pengaruh secara simultan Kesimpulan : “Terdapat pengaruh
atau bersama-sama terhadap variabel bonus pack terhadap impulse buying
dependen. Uji F digunakan untuk pada konsumen Giant
mengetahui hubungan antara variabel Hypermarket Diponegoro
bebas yaitu bonus pack dan price Surabaya” terbukti akan
discount secara bersama-sama kebenarannya. Atau dengan kata
(simultan) memiliki pengaruh atau lain variabel bonus pack
tidak terhadap variabel terikat yaitu berpengaruh secara individual
impulse buying. dan signifikan terhadap impulse
Berdasarkan hasil uji ANOVA buying.
atau F test, maka dapat diperoleh b. Nilai thitung pada variabel price
Fhitung sebesar 115,039 dengan tingkat discount (X2) adalah sebesar 5,612
signifikansi 0,000. Oleh karena dengan tingkat signifikansi 0,000.
probabilitas jauh lebih kecil daripada Karena tingkat signifikansi 0,000 <
0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat 0,05 maka H03 ditolak dan Ha3
dinyatakan bahwa H01 ditolak dan diterima.
Ha1 diterima. Kesimpulan : “Terdapat pengaruh
Kesimpulan : “Terdapat price discount terhadap impulse
pengaruh bonus pack dan price discount buying pada konsumen Giant
terhadap impulse buying pada Hypermarket Diponegoro
konsumen Giant Hypermarket Surabaya” terbukti akan
Diponegoro Surabaya” terbukti akan kebenarannya. Atau dengan kata
kebenarannya. Atau dengan kata lain lain variabel price discount
variabel bonus pack dan price discount berpengaruh secara individual
secara simultan atau bersama-sama dan signifikan terhadap impulse
mempengaruhi variabel impulse buying.
buying.
Uji Parsial (Uji t) KESIMPULAN DAN SARAN
Menurut Ghozali (2007) uji t
pada dasarnya menunjukkan seberapa Kesimpulan
jauh pengaruh satu variabel 1. Terdapat pengaruh secara
independen secara individual dalam simultan antara bonus pack dan
menerangkan variasi variabel price discount terhadap impulse
dependen. Uji t digunakan untuk buying pada konsumen Giant
mengetahui hubungan antara variabel Hypermarket Diponegoro
bebas yaitu bonus pack dan price Surabaya.
discount secara parsial memiliki
2. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara bonus pack Anin, Anastasia F., Rasimin, BS., & Nuryati
terhadap impulse buying pada Atamim. 2008. Hubungan Self-Monitoring
konsumen Giant Hypermarket Dengan Impulsive Buying Terhadap Produk
Diponegoro Surabaya. Fashion Pada Remaja. Jurnal Psikologi. Vol
3. Terdapat pengaruh positif dan 35. No. 2. Pp. 181-193
signifikan antara price discount
terhadap impulse buying pada Arifianti, Ria. 2011. Pengaruh Promosi Penjualan
konsumen Giant Hypermarket Terhadap Impulse Buying Pada Hypermarket
Diponegoro Surabaya. di Kota Bandung. Retrieved from Library
Saran Universitas Padjajaran
1. Konsumen yang cenderung sering
Belch, G.E & Belch, M.A. 2009. Advertising and
membeli produk tambahan tanpa
Promotion : An Integrated Marketing
direncanakan sebelumnya dan
Communication Perspective. Ninth Edition.
adanya pengaruh promosi
New York: McGraw Hill.
penjualan terhadap impulse buying
pada konsumen dapat dijadikan
Cahyorini & Rusfian. 2011. The Effect of
peluang dan dimanfaatkan oleh
Packaging Design on Impulsive Buying.
Giant Hypermarket Diponegoro
Journal of Administrative Science &
maupun supplier untuk
Organization, 11-21.
melakukan kegiatan promosi. Hal
ini dilakukan untuk Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis
mengingatkan konsumen akan Multivariat dengan Program SPSS. Badan
suatu produk dan membuat Penerbit Universitas Diponegoro.
konsumen tertarik yang pada Semarang.
akhirnya akan membeli produk
tersebut. Kotler, Philip, (2003), Marketing Management,
2. Bentuk promosi penjualan bonus 11th edition, Prentice Hall, New Jersey.
pack dan price discount dapat
mempengaruhi konsumen dalam Lis Hendriani. 2007. Inovasi Program Promosi
melakukan pembelian impulsif Untuk Sales. Marketing. Jakarta.
(impulse buying). Oleh karena itu,
pihak Giant Hypermarket Loudon, David L. & Albert J. Della Bitta. 1993.
Diponegoro maupun supplier Consumer Behaviour. Fouth Edition. New
harus tetap memfokuskan, York: McGraw Hill.
mempertahankan, dan dan lebih
meningkatkan promosi penjualan Ma’ruf, H. 2006. Pemasaran Ritel. PT Gramedia
dalam bentuk bonus pack dan price Pustaka Utama. Jakarta.
discount tersebut.
Mowen, J.C., dan Minor, M. 2010. Consumer
3. Mengingat variabel di luar
Behavior. Prentice Hall, Inc.
penelitian cukup besar yaitu
62,1% maka penelitian selanjutnya Pitasari, Justin Putri & Putu Gde Ariastita.
disarankan meneliti variabel lain 2012. Pola Perubahan Berbelanja Masyarakat
yang ada di luar penelitian ini Akibat Perubahan Pusat Perbelanjaan di
atau mengkombinasikan variabel Kecamatan Wonokromo. Jurnal Teknik. Vol
yang terdapat dalam penelitian ini 1.
dengan variabel lain.

DAFTAR PUSTAKA
Schiffman, L.G dan Kanuk, Lesley L. 2007.
Consumer Behavior, New Jersey: Perason
Prestice Hall.

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian.


Bandung: Alfabeta.

“Pasar Modern Indonesia Tumbuh 14% dalam 3


Tahun”.
(http://economy.okezone.com/read/201
4/08/07/320/1021276/pasar-modern-
indonesia-tumbuh-14-dalam-3-tahun,
diakses Kamis, 7 Agustus 2014).

Anda mungkin juga menyukai