Anda di halaman 1dari 11

JURNAL NUSAMBA VOL.1 NO.

2 2016

ANALISIS EFEK PROMOSI DAN DISCOUNT TERHADAP IMPLUSE BUYING


(Studi Kasus Konsumen Mall Kediri Town Square)

Ria Lestari P,S.E.,M.M


Universitas Kadiri - Kediri

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek (pengaruh) promosi dan discount terhadap
impluse buying (Studi Kasus Konsumen Mall Kediri Town Square). Populasi pada penelitian ini
adalah konsumen mall kediri town square yang berbelanja di Hypermart dan Matahari Departement
Store. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pembagian kuesioner kepada 100 responden. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh langsung terhadap discount, promosi
berpengaruh tidak langsung terhadap impluse buying. Sedangkan variabel discount berpengaruh
langsung terhadap impluse buying.
Kata kunci : promosi, discount, impluse buying.

potongan harga yang diberikan oleh penjual


PENDAHULUAN kepada pembeli sebagai penghargaan atas
Latar Belakang aktivitas tertentu dari pembeli yang
Seiring dengan perkembangan dunia bisnis menyenangkan bagi penjual. Berdasarkan
ritel saat ini menuntut perusahaan ritel berinovasi pendapat Tjiptono (2008:229) tujuan dari
guna menarik minat konsumen dan promosi penjualan sangat beragam. Melalui
memenangkan persaingan dengan pesaingnya. promosi penjualan, perusahaan dapat menarik
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh produsen pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya
maupun pengecer untuk menarik minat konsumen untuk mencoba produk baru, mendorong
diantaranya dengan dilakukannya promosi dan pelanggan membeli lebih banyak, menyerang
pemberian diskon terhadap produk – produk aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse
tertentu dengan harapan terjadi imlpluse buying buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya),
atau pembelian yang tak terduga. atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat
Impulse buying merupakan aspek penting dengan pengecer. Adapun alat yang dipergunakan
dalam perilaku konsumen dan konsep yang vital dalam mempromosikan produk salah satunya
bagi peritel (Abdolvand et.al, 2011:212). adalah discount (potongan harga).
Seringkali keputusan pembelian diambil oleh Mall Kediri Town Square merupakan salah
konsumen merupakan pembelian tanpa rencana satu mall di kediri yang didalamnya terdapat
sebelumnya, dimana pembelian tersebut perusahaan ritel sangat ternama di Indonesia
dilakukan secara spontan, karena konsumen yaitu Matahari Departement Store. Produk –
tertarik dengan adanya discount, sales promotion produk yang ditawarkan oleh Matahari
maupun penyajian barang yang menarik, departement sangat beragam dengan harga dan
sehingga menimbulkan minat konsumen untuk kualitas yang sepadan. Pada hari jumat, sabtu,
membeli (Hatane, 2007:33). minggu dan di hari besar Mall Kediri Town
Menurut Hermawan (2012:38) pengertian “ Square menawarkan promo besar terhadap
Promosi adalah salah satu komponen prioritas produk tertentu dengan pemberian discount. Pada
dari kegiatan pemasaran yang memberitahukan hari-hari tertentu dimana diadakannya promosi
kepada konsumen bahwa perusahaan dan pemberian discount tambahan seringkali
meluncurkan produk baru yang menggoda konsumen datang hanya sekedar ingin tahu
konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian”. produk yang ditawarkan, tanpa mempunyai
Menurut Tjiptono (2008:166), diskon merupakan pikiran untuk berbelanja.

Efektor.unpkediri.ac.id/index.php//manajemen 27
JURNAL NUSAMBA VOL.1 NO.2 2016

Dengan beberapa pendapat diatas dan Kasimin1), Patricia Dhiana P2), Muh
fenomena konsumen tersebut Mall Kediri Town Mukery Warso 3) Vol.1 No.1 Februari Tahun
Square berharap promosi dan discount dapat 2015 “ Effect Of Discounts, Sales Promotion And
mendorong perilaku impluse buying yang lebih Merchandising On Impulse Buying At Toko Intan
tinggi dari konsumen terhadap produk yang Purwokerto “. Hasil penelitian ini menunjukkan
ditawarkan. bahwa discount, sales promotion dan
Rumusan Masalah merchandising secara simultan berpengaruh
1. Apakah promosi berpengaruh signifikan positif terhadap impulse buying pada Toko Intan
terhadap discount di Mall Kediri Town Purwokerto
Square?
2. Apakah promosi berpengaruh signifikan Promosi
terhadap impluse buying di Mall Kediri Town Menurut Hermawan (2012:38) pengertian “
Square? Promosi adalah salah satu komponen prioritas
3. Apakah discount berpengaruh signifikan dari kegiatan pemasaran yang memberitahukan
terhadap impluse buying Mall Kediri Town kepada konsumen bahwa perusahaan
Square? meluncurkan produk baru yang menggoda
4. Apakah promosi dan discount berpengaruh konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian”.
signifikan terhadap impluse buying di Mall Sedangkan menurut Daryanto (2011:94),
Kediri Town Square? “Promosi adalah kegiatan terakhir dari marketing
Tujuan Penelitian mix yang sangat penting karena kebanyakan
a. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli dimana
discount Mall Kediri Town Square keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli
b. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap sangat dipengaruhi oleh konsumen”.
impluse buying Mall Kediri Town Square Menurut Kuncoro (2010:134) terbagi
c. Untuk mengetahui pengaruh discount terhadap menjadi tiga jenis yaitu :
impluse buying Mall Kediri Town Square 1. Memberikan informasi pelanggan tentang
d. Untuk mengetahui pengaruh promosi dan produk atau fitur baru.
discount terhadap impluse buying Mall Kediri 2. Mengingatkan pelanggan tentang merek
Town Square perusahaan.
Batasan Penelitian 3. Mempengaruhi pelanggan untuk membeli.
Kediri Town Square merupakan salah satu Sedangkan menurut Rangkuti (2009;51-53)
Mall besar yang ada dikediri yang didalamnya perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan
terdapat banyak perusahaan ritel menjajakan tujuan utamanya untuk mencari laba. Pada
produknya. Dalam penelitian ini peneliti umumnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh
membatasi peneltian hanya pada konsumen Mall perusahaan harus mendasarkan kepada tujuan
Kediri Town Square yang berbelanja di sebagai berikut :
Hypermart dan Matahari Departement Store saja. 1. Modifikasi tingkah laku yang terdiri atas
TINJAUAN PUSTAKA berbagai macam tingkah laku yang berbeda.
Penelitian Terdahulu Demikian juga pendapat mereka mengenai
Febrya Asterrina dan Tuti Hermiati Tahun suatu barrang dan jasa, selera,keinginan,
2015 “ Pengaruh Discount Terhadap Perilaku motivasi, dan keetiannya terhadap barang dan
Impulse Buying Studi Pada: Konsumen Centro jasa tersebut saling berbeda. Dengan
Department Store Di (Margo City)”. Hasil demikian, tujuan dari promosi adalah berusaha
penelitian menunjukkan bahwa discount untuk mengubah tingkah laku dan pendapat
berpengaruh signifikan terhadap perilaku impluse individu tersebut, dan tidak menerima suatu
buying. Implikasi manajerial dalam penelitian ini produk menjadi setia terhadap suatu produk.
adalah kegiatan promosi penjualan dalam hal ini 2. Memberitahu yang ditujukan untuk
adalah discount dapat mempengaruhi konsumen menyampaikan informasi kepada pasar yang
dalam melakukan impluse buying. dituju tentang perusahaan, mengenai produk
tersebut berkaitan dengan harga, kualitas,

Efektor.unpkediri.ac.id/index.php//manajemen 28
JURNAL NUSAMBA VOL.1 NO.2 2016

syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan, dan untuk rentang discount yang lebih sempit,
lainnya. Hal ini bertujuan untuk membantu pernyataan yang longgar dan menyatakan tingkat
dalam mengambil keputusan pembelian. penghematan yang maksimum kelihatannya tidak
3. Membujuk yang bertujuan unyuk menciptakan lebih efektif daripada pernyataan yang
kesan positif, agar promosi yang dilakukan menyatakan tingkat minimum atau seluruh
dapat memberikan pengaruh dalam waktu rentang penghematan (Schiffman dan Kanuk,
yang lama terhadap perilaku pembelian. 2007).
4. Mengingatkan yang bertujuan untuk Menurut Sonni (1998) dalam Kasimin et.al
mempertahankan merek produk dihati (2015), pada saat akan melakukan discount yang
masyarakat selama tahap kedewasaan dalam harus diperhatikan adalah reaksi yang akan
siklus kehidupan produk. timbul, khususnya dari sisi konsumen. Discount
Dari kedua penjelasan ini menyatakan bisa dipandang sebagai kesempatan baik bagi
bahwa promosi merupakan hal penting yang konsumen untuk melakukan pembelian, bila perlu
harus dilakukan oleh perusahaan untuk membeli dengan jumlah yang cukup besar. Tetapi
menginformasikan dan mempertahankan siklus disisi lain, discount justru menimbulkan tanda
hidup suatu produk mulai dari produk baru yang tanya yang ditanggapi negatif oleh konsumen.
diperkenalkan hingga produk telah dikenal secara Jika tiba-tiba suatu produk diberi discount, maka
luas oleh konsumen. bisa timbul anggapan bahwa produk tersebut
akan diganti oleh produk baru. Sebetulnya,
Discount anggapan negatif seperti ini mempunyai derajat
Discount atau potongan harga merupakan kekhawatiran yang tidak cukup tinggi. Artinya,
salah satu bentuk dari promosi penjualan yang perusahaan tidak perlu terlalu cemas. Karena ada
sering diterapkan oleh pemasar yang lebih segolongan konsumen yang tidak mengalami
ditujukan kepada konsumen akhir. Konsumen masalah untuk menggunakan produk yang akan
menyukai discount karena konsumen mendapat mengalami keusangan atau produk yang sudah
pengurangan kerugian dari potongan harga tidak up date. Terutama untuk konsumen
langsung dari suatu produk (Ben Lowe, 2010). penggekor (laggards) yang memang menunggu
Menurut dalam Febrya Asterrina Tuti momentum seperti itu. Jika tujuan pemasar
Hermiati (2015) promosi penjualan terutama melakukan discount untuk menghabiskan stok
pemberian diskon, terdapat isyarat semantik yaitu lama dan kemudian diganti dengan stok baru,
susunan kata-kata khusus, mengenai ungkapan pemasar mengkomunikasikan bahwa produk
yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang lama masih pas digunakan. Sedangkan
yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen reaksi negatif lain yang bisa timbul atas discount
mengenai harga yaitu : adalah adanya anggapan cacat produk sehingga
1. Pernyataan harga yang obyektif (contoh, save sulit terjual. Jika konsumen menggangap cacat
35%), memberikan satu tingkat discount produk bersifat prinsip, maka perusahaan akan
tunggal. mengalami kesulitan. Pemberian discount bisa
2. Pernyataan harga yang longgar (contoh, save dianggap oleh konsumen sebagai indikator
up to 70%), digunakan untuk mempromosikan adanya penurunan mutu (Sonni, 1998 dalam
serangkaian discount harga untuk satu lini Kasimin et.al, 2015).
produk, seluruh departemen, hingga seluruh
toko. Impulse Buying
Reaksi konsumen terhadap pernyataan Hirschman dan Stern dalam Sumarwan
harga yang longgar dipengaruhi oleh luasnya (2011:163) mendefinisikan impulsive buying
rentang discount. Rentang discount yang lebih yaitu kecenderungan konsumen untuk melakukan
lebar, pernyataan yang longgar dan menyatakan pembelian secara spontan, tidak terefleksi,
tingkat penghematan yang maksimum memberi terburu-buru, dan didorong oleh aspek psikologis
pengaruh yang lebih positif daripada pernyataan emosional terhadap suatu produk serta tergoda
yang longgar dan menyatakan tingkat minimum oleh persuasi dari pemasar. Menurut Mowen dan
atau seluruh rentang penghematan. Sedangkan Minor (2012:10), impulse buying didefinisikan

Efektor.unpkediri.ac.id/index.php//manajemen 29
JURNAL NUSAMBA VOL.1 NO.2 2016

sebagai tindakan membeli yang sebelumnya tidak Menurut Jarboe and McDaniel sebagai
diakui secara sadar sebagai hasil dari suatu bentuk pencarian langsung, in-store
pertimbangan atau niat membeli yang terbentuk browsing merupakan komponen utama
sebelum memasuki toko. dalam proses pembelian impulsif. Jika
Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan konsumen menelusuri toko lebih lama,
dalam journal of retailing, Beatty dan Ferrel konsumen akan cenderung menemukan
(1998) dalam Febrya Asterrina Tuti Hermiati lebih banyak rangsangan, yang akan
(2015) menjelaskan tentang faktor – faktor cenderung meningkatkan kemungkinan
penentu impulse buying. Hasil riset tersebut mengalami impulse buying
menjadi skala pengukuran yang mengukur skala yang mendesak dalam Beatty dan Ferrel
impulse buying dalam 7dimensi utama, yaitu : (1998).
1. Desakan untuk Berbelanja (Urge to 4. Kesenangan Berbelanja (Shopping
Purchase). Enjoyment).
Menurut Rook (1987), urge to Menurut Beatty dan Ferrel (1998)
purchase merupakan suatu dorongan atau definisi shopping enjoyment mengacu pada
hasrat yang dirasakan ketika membeli kesenangan yang didapatkan dari proses
sesuatu secara tiba - tiba atau spontan. berbelanja, dalam hal ini mengacu pada
Menurut Gol - denson (1984),impulse konteks berbelanja didalam mall atau pusat
buying terjadi ketika konsumen mengalami perbelanjaan.
dorongan atau desakan secara mendadak, Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
kuat dan gigih untuk membeli beberapa pembelian impulsif dapat menjadi upaya
hal segera. Dorongan kuat, kadang- seseorang untuk meringankan depresi
kadang tak tertahankan atau sulit atau untuk menghibur diri sendiri
dihentikan, kecenderungan untuk bertindak (Bellenger dan Korgaonker, 1980).
tiba - tiba tanpa musyawarah (dalam rook 5. Ketersediaan Waktu (Time Available).
1987). Walaupun sangat kuat dan Menurut Beatty dan Ferrel (1998), time
terkadang tidak dapat ditolak namun tidak available mengacu pada waktu yang tersedia
selalu dilakukan. Bahkan orang-orang bagi individu untuk berbelanja. Menurut
menggunakan strategi yang sangat banyak Iyer (1989), tekanan waktu dapat
untuk mendapatkan kontrol terhadap hasrat mengurangi impulse buying, sebaliknya
ini (Hoch dan Loewenstein dalam Beatty dan ketersediaan waktu secara positif terkait
Ferrel, 1998). dengan melakukan aktivitas pencarian
2. Emosi Positif (Positive Affect). dalam lingkungan ritel dapat
Menurut Jeon (1990), pengaruh positif mengakibatkan impulse buying. Individu
individu dipengaruhi oleh suasana hati yang dengan lebih banyak waktu yang tersedia
sudah dirasakan sebelumnya, disposisi akan melakukan pencarian lagi.
afeksi, ditambah dengan reaksi terhadap 6. .Ketersediaan Uang (Money Available).
pertemuan lingkungan toko tersebut Menurut Beatty dan Ferrel (1998),
(misalnya, barang-barang yang diinginkan money available mengacu pada jumlah
dan penjualan yang ditemui). Suasana hati anggaran atau dana ekstra yang dimiliki oleh
yang positif (senang, gembira, dan seseorang yang harus dikeluarkan pada saat
antusias) menyebabkan seseorang menjadi berbelanja. Beatty dan Ferrel
murah hati untuk menghargai diri mereka, menghubungkan variabel ketersediaan uang
konsumen merasa seolah -olah memiliki secara langsung dengan impulse buying
lebih banyak kebebasan untuk bertindak, karena hal tersebut dinilai menjadi fasilitator
dan akan menghasilkan perilaku yang untuk terjadinya pembelian terhadap suatu
ditujukan untuk mempertahankan perasaan objek.
yang positif. 7. Kecenderungan pembelian impulsif (mpulse
3. Melihat-lihat Toko (In-Store Browsing). buying tendency).

Efektor.unpkediri.ac.id/index.php//manajemen 30
JURNAL NUSAMBA VOL.1 NO.2 2016

Menurut Beatty dan Ferrel (1998) desakan untuk bertindak atas dorongan
definisi dari impulse buying tendency tersebut dengan hanya sedikit
sebagai, (1) kecendrungan mengalami pertimbangan atau evaluasi dari konsekuensi.
dorongan yang secara tiba - tiba muncul
untuk melakukan pembelian on the spot (2)
Kerangka Berpikir

PROMOSI (X1) H2
H4 IMPLUSE BUYING
H1 (Y)
DISCOUNT (X2)
H3

Hipotesis H3: Diduga variabel discount berpengaruh


H1: Diduga variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap impulse buying
signifikan terhadap discount H4: Diduga variabel promosi dan discount
H2: Diduga variabel promosi berpengaruh berpengaruh signifikan terhadap impulse
signifikan terhadap impulse buying buying

10%. Berdasarkan hal tersebut, maka ukuran


Jenis Penelitian sampelnya diperoleh jumlah sampel minimum
Jenis Penelitian yang digunakan dalam adalah 97 responden, tetapi penulis membulatkan
penelitian ini adalah eksplantory research, yang menjadi 100 responden untuk mengurangi
bertujuan untuk mengetahui besar kecilnya kesalahan pengisian kuesioner..
pengaruh antara variabel independen dan variabel
dependen yang diteliti.
Teknik Pengambilan Sampel
Populasi Dan Sampel Teknik penarikan sampel dalam penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah ini menggunakan non probability sampling, yaitu
seluruh konsumen yang berbelanja di Matahari teknik yang tidak memberikan peluang atau
Departement Store di Kediri Town Square yang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
jumlahnya tidak diketahui secara pasti populasi untuk dipilih menjadi sampel.
(indefinite), dalam jumlah sampel (yang akan Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah
dijadikan responden) ditentukan dengan purposive sampling dimana penelitian ini tidak
menggunakan rumus Bernoulli (Zikmund et al., dilakukan pada seluruh populasi, tapi terfokus
2010). Jika diketahui nilai proporsi atau pada target dengan syarat tertentu antara lain: (1)
perbandingan dari populasi yang tak terhingga, usia minimal 15 tahun (2) telah mampu
maka digunakan pendekatan nilai p = q = 0,5. melakukan pembelian yang tidak direncanakan,
Pada penelitian ini interval kepercayaan yang dan lain-lain.
digunakan adalah 95% atau α = 0.05 sehingga Zα
= 1,96 dan estimasi yang dapat diterima adalah

Efektor.unpkediri.ac.id/index.php//manajemen 31
JURNAL NUSAMBA VOL.1 NO.2 2016

Definisi operasional
Konsep Definisi Indikator
Promosi Penjualan Bentuk a. Promosi yang dilakukan Kediri Town
(Kotler, 2010) komunikasi Square menarik
pemasaran yang b. Kediri Town Square sering melakukan
dilakukan publisitas melalui media cetak
dalam bentuk c. Kediri Town Square sering
promosi melalui mengadakan basar atau pameran
media cetak, d. Kediri Town Square sering membagi
sampel, kupon sampel produk kepada konsumen
yang berkunjung
e. Kediri Town Square sering
memberikan penawaran potongan
harga
f. Kediri Town Square sering
mengadakan penjualan pada waktu
tertentu
g. Kediri Town Square sering
mengadakan program pembagian
kupon potongan tambahan, dan hadiah
untuk setiap kali berbelanja dengan
minimal nominal tertentu
h. Kediri Town Square sering memberi
hadiah bagi konsumen yang membeli
produk tertentu

Efektor.unpkediri.ac.id/index.php//manajemen 32
JURNAL NUSAMBA VOL.1 NO.2 2016
Impluse buying a. Promosi discount pada display
(Febrya Asterrina membuat saya ingin membelinya
dan Tuti Hermiati, b. Saya sering membeli produk discount
2015) di Kediri Town Square secara tiba-
tiba
c. Keinginan saya untuk berbelanja
produk discount sulit dihentikan
d. Saya merasa senang kerika akan
belanja produk discount di Kediri
Town Square
e. Saya sangat antusias berbelanja di
Kediri Town Square ketika melihat
discount sedang berlangsung
f. Saya merasa gembira ketika berhasil
mendapatkan produk discount
g. Saat saya berbelanja perlu waktu yang
cukup untuk melihat produk toko
h. Perhatian saya lebih tertuju pada
produk tertentu yang saya inginkan
i. Saat berbelanja, saya hanya sekedar
melihat – lihat produk yang didiskon
j. Berbelanja merupakan kegiatan
favorit saya untuk menghibur diri
sendiri
k. Saya lebih merasa senang melakukan
kegiatan belanja dibandingkan hasil
belanja yang didapat
l. Menurut saya belanja adalah aktivitas
yang menyenangkan
m. Saya dapat menghabiskan banyak
waktu tanpa saya sadari saat
berbelanja
n. Saya dapat berbelanja sampai jam
berapapun
o. Saya memiliki ketersediaan waktu
untuk berbelanja sepuasnya
p. Saya dapat menghabiskan banyak
waktu tanpa saya sadari saat
berbelanja
q. Saya memiliki ketersediaan waktu
untuk berbelanja sepauasnya
r. “ Beli sekarang, pikir belakangan”
mendeskripsikan diri saya saat
berbelanja di Kediri Town Square
Teknik Pengumpulan Data dan Supomo, 2003). Dalam penelitian ini
1. Kuesioner pengumpulan data menggunakan
Dalam suatu penelitian ilmiah, kuesioner atau dikenal juga dengan
metode pengumpulan data dimaksudkan sebutan angket. Kuesioner merupakan
untuk memperoleh bahan-bahan yang teknik pengumpulan data yang dilakukan
relevan, akurat, dan terpercaya (Indrianto dengan cara memberi seperangkat

Efektor.unpkediri.ac.id/index.php//manajemen 33
JURNAL NUSAMBA VOL.1 NO.2 2016
pertanyaan tertulis kepada responden Instrumen Penelitian
untuk diisi. Dalam kuesioner ini sendiri Instrumen penelitian menggunakan
terbagi dalam beberapa halaman kuesioner dengan pertanyaan terbuka dan
yang mewakili variabel yang ada. skala likert dari 1-4. Teknik analisis
Pertanyaan yang terlampir dalam dengan menggunakan software
kuesioner ini akan mewakili tiap-tiap SMARTPLS yang terdiri dari: evaluasi
indikator variabel yang telah ditentukan. measurement (outer model), inner model
Pengukuran variabel sendiri akan dan uji hipotesa.
dilakukan dengan skala Likert yang
menggunakan metode scoring sebagai HASIL DAN PEMBAHASAN
berikut: Analisis Data
1 = Sangat Tidak Setuju (TS) Penelitian ini dilakukan untuk
3 = Setuju meneliti efek atau pengaruh dari promosi
2 = Tidak Setuju (S) dan discount terhadap impulse buying.
4 = Sangat Setuju Variabel promosi, discount, dan impulse
buying merupakan suatu variabel yang
disusun oleh beberapa indicator
2. Wawancara pertanyaan. Jumlah sampel yang
Metode ini dilakukan untuk digunakan dalam penelitian ini berjumlah
mengetahi data-data sekunder seperti 100 sampel, sehingga analisis statistika
profil sekolah, gambaran umum sekolah yang digunakan adalah Partial Least
dan daftar siswa. Selain dengan Square Structural Equation Modelling
melakukan penyebaran kuesioner, data- (PLS SEM). Hubungan antara variabel
data yang terkumpul juga berasal dari riset promosi, discount, dan impulse buying
lapangan, dimana data dapat diperoleh dalam Partial Least Square Structural
dengan melakukan penelitian langsung Equation Modelling (PLS SEM)
untuk mendapatkan data. dijelaskan pada gambar di bawah ini.

Gambar Diagram hubungan antara variabel


Hipotesis yang dibangun dari diagram analisis dengan menggunakan analisis
diatas adalah variabel promosi Partial Least Square Structural Equation
berpengaruh signifikan terhadap discount, Modelling (PLS SEM) menghasilkan
promosi berpengaruh signifikan terhadap untuk bahwa Promosi Penjualan memiliki
impulse buying, discount berpengaruh pengaruh yang signifikan terhadap dengan
signifikan terhadap impulse buying. Hasil discount. Kesimpulan ini diambil dengan

Efektor.unpkediri.ac.id/index.php//manajemen 34
JURNAL NUSAMBA VOL.1 NO.2 2016
mempertimbangkan nilai T statistiknya dari T tabel yaitu sebesar 1.96
sebesar 5.4, dimana nilai ini lebih besar

Tabel 1. Hasil analisis PLS SEM hubungan antar variable laten.


Variabel Koefisien
Variabel Eksogen Endogen T statistik T tabel Keterangan
Promosi Penjualan Discount 0.495 5.4 Signifikan
Impulse 0.968
Discount Buying 33.9 1.96 Signifikan
Impulse -0.019
Promosi Penjualan Buying 0.4 Tidak Signifikan

Untuk Variabel discount dengan Impulse akan diuji juga pengaruh tidak langsung
Buying, hasil analisis dengan PLS SEM (Indirect Effect) dari variabel promosi
menghasilkan nilai T sebesar 33.9 penjualan. Indirect Effect terjadi ketika
sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan promosi penjualan tidak langsung
bahwa ada pengaruh yang signifikan dari berpengaruh terhadap impulse buying,
discount terhadap Impulse Buying tetapi harus melalui suatu variabel terlebih
responden yang berkunjung di Mall dahulu yaitu variabel discount.
Kediri Town Square. Pada penelitian ini,

Tabel 2. Hasil analisis PLS SEM indirect effect Promosi Penjualan.


Variabel T statistik T tabel Keterangan
Promosi Penjualan Impulse Buying 5.3 1.96 Signifikan

Hasil analisis dengan PLS SEM Kesimpulan akhir yang dapat


memberikan kesimpulan bahwa promosi diambil secara menyeluruh dari analisis
penjualan memiliki pengaruh tidak dengan menggunakan PLS SEM adalah
langsung ke Impulse Buying. Kesimpulan variabel promosi penjualan memiliki
ini diambil dengan melihat nilai T statistic pengaruh tidak langsung ke impulse
yang disajikan pada tabel 2 di atas. Akan buying melalui discount dan variabel
tetapi, apabila dibandingkan dengan discount memiliki pengaruh langsung
pengaruh langsung dari variabel discount, terhadap impulse buying responden.
maka dapat dilihat bahwa pengaruh Pengaruh variabel discount lebih besar
langsung dari variabel discount lebih dibandingkan pengaruh tidak langsung
besar dibandingkan dengan pengaruh dari promosi penjualan. Variabel discount
tidak langsung dari variabel promosi terdiri dari 8 indikator pertayaan dengan
penjualan. Kondisi ini disebabkan nilai T konstribusi setiap pertanyaan dalam
statistic dari variabel discount lebih besar membangun variabel discount, disajikan
dari T statistic dari pengaruh tidak pada tabel 5.3 di bawah ini.
langsung promosi penjualan.

Efektor.unpkediri.ac.id/index.php//manajemen 35
JURNAL NUSAMBA VOL.1 NO.2 2016
Tabel 3. Outer Loading Variabel Discount
Discount D1 0.5
Discount D2 0.5
Discount D3 0.6
Discount D4 0.6
Discount D5 0.7
Discount D6 0.5
Discount D7 0.7
Discount D8 0.1
Kontribusi setiap indicator dilakukan dengan meningkatkan discount
pertanyaan dalam menyusun variabel khususnya pada Discount tambahan
discount dapat dilihat pada tabel 3 diatas. dengan syarat memiliki member membuat
Kontribusi terbesar daalam menyusun saya merasa melakukan penghematan, dan
variabel discount adalah pada indicator Saya lebih menyukai pakaian yang
pertanyaan ke 5 dan ke 7, sedangkan diberikan “ save up to 70% dibandingkan
konstribusi yang paling rendah adalah “save 25%” karena kedua indicator ini
pada pertanyaan ke 8. memiliki kontribusi yang paling besar
PEMBAHASAN dalam menyusun variabel discount.
Hasil analisis statistika dengan DAFTAR PUSTAKA
menggunakan analisis dengan Abdolvand, Mohamad Ali., Kambiz
menggunakan analisis Partial Least Heidarzadeh Hanzaee., Afshin
Square Structural Equation Modelling Rahnama & Khospanjeh, 2011.
(PLS SEM) bahwa memberikan The Effect of Situasional and
kesimpulan bahwa promosi penjualan Individual Factors on Impulse
memiliki pengaruh tidak langsung Buying, World Applied Sciences
terhadap impulse buying. Hal ini berarti Journal, 13(9), pp: 2108-2117.
dengan meningkatkan promosi penjualan, Agus Hermawan. 2012. Komunikasi
tidak serta merta meningkatkan impulse Pemasaran. Jakarta, Erlangga
buying pada pengunjung mall Kediri town Daryanto, 2011, Sari Kuliah Manajemen
square. Pemasaran, Bandung: PT Sarana
Hasil analisis juga memberikan Tutorial Nurani Sejahtera
informasi bahwa variabel discount Hatane, Samuel. 2007. Pengaruh Stimulus
berpengaruh signifikan terhadap impulse Media Iklan, Uang Saku, Usia dan
buying pengunjung Kediri town square. Gender Terhadap kecenderungan
Dengan meningkatkan discount dapat Perilaku Pembelian Impulsif
menigkatkan impulse buying pengunjung (Studi Kasus Produk Pariwisata),
mall Kediri town square. Kesimpulan ini Jurnal Manajemen Pemasaran
sejalan dengan hasil penelitian Lowe Universitas Kristen Petra, 2 (1),
(2010) yang menyatakan konsumen akan pp: 31-42.
menyukai discount karena mendapat Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi
pengurangan kerugian dari potongan Pemasaran. Yogyakarta: CV Andi
harga langsung dari suatu produk. Dalam Offset.
penelitian ini variabel discount terdiri dari Yistiani, Ni Nyoman Manik, Ni Nyoman
8 indikator pertanyaan, dimana setiap Kerti Yasa, dan I.G.A Ketut Gede
indicator pertanyaan memiliki kontribusi Suasana. 2012. Pengaruh Atmosfer
yang berbeda-beda dalam menyusun Gerai dan Pelayanan Ritel
variabel discount. Menurut hasil pada Terhadap Nilai Hedonik dan
tabel 3 dapat dilihat bahwa untuk Pembelian Impulsif Pelanggan
menigkatkan impulse buying dapat Matahari Department Store Duta

Efektor.unpkediri.ac.id/index.php//manajemen 36
JURNAL NUSAMBA VOL.1 NO.2 2016
Plaza di Denpasar. Jurnal Kasus Integrated Marketing
Manajemen, Strategi Bisnis, dan Communication. Jakarta : PT.
Kewirausahaan Vol. 6 (2): GramediaPustakaUtama
hlm.139-148. Schiffman, L. G. & Kanuk, L. 2007.
Lowe, Ben. (2010). Consumer Consumer Behavior. N inth
Perceptions of Extra Free Product Edition, New Jersey : Pearson
Promotions and Discounts: The Prentice Hall.
Moderating Role of Perceived Kasimin1), Patricia Dhiana P2), Muh
Performance Risk. Journal of Mukery Warso 3) Effect Of
Product and Management, p. 496- Discounts, Sales Promotion And
503. Merchandising On Impulse Buying
Mowen dan Minor, 2012, Perilaku At Toko Intan Purwokerto
Konsumen Jilid 1, Edisi. Kelima Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku
(terjemahan), Erlangga, Jakarta. Konsumen. Bogor : Ghalia
Rangkuti, Freddy. ((2009). Strategi Indonesia.
Promosi yang Kreatif dan Analisis

Efektor.unpkediri.ac.id/index.php//manajemen 37

Anda mungkin juga menyukai