Anda di halaman 1dari 11

BEBERAPA FAKTOR YANG MENJADI PERTIMBANGAN KONSUMEN KORAN

DI SURABAYA UNTUK MENJADI PELANGGAN KORAN JAWA POS

I Nyoman Lokajaya
Teknik Industri Untag Surabaya
lokajaya@untag-sby.ac.id

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai beberapa faktor yang
menjadi pertimbangan konsumen koran di Surabaya untuk menjadi pelanggan koran Jawa Pos,
dengan menggunakan metoda Kaiser Meyer Olkin (KMO). Obyek penelitian ini adalah konsumen
yang telah menjadi pelanggan koran Jawa Pos yang ada kota Surabaya, dengan purposive sampling
sebagai teknik pengambilan sampelnya. Hasilnya adalah ada empat faktor yang menjadi
pertimbangan konsumen koran di Surabaya untuk menjadi pelanggan koran Jawa Pos, yaitu faktor
pertama adalah distribusi, harga dan tempat, faktor kedua adalah kualitas dan promosi, faktor ketiga
adalah harga dan distribusi, faktor keempat adalah distribusi.

Kata kunci : purposive sampling, KMO, analisis faktor, koran

ABSTRACT
The purpose of this research is to estimate some factors that be considering of newspaper consumer
in Surabaya, that become customer of Jawa Pos with Kaiser Meyer Olkin Method (KMO). This
research object used consumer that became customer of Jawa Pos in Surabaya, using purposive
sampling technique. The results found that customer of Jawa Pos in Surabaya was built by four
factors, first factor were distribution, price and place, second factor were quality and promotion,
third factor were price and distribution, fourth factor was distribution.

Keyword : purposive sampling, KMO, factors analysis, newspaper

PENDAHULUAN diri dan beru paya untuk meningkatkan kepuasan


konsumennya.
Untuk meningkatkan intensitas persaing Sebagai perusahaan jasa informasi, untuk
an, perusahaan dituntut selalu memperhatikan menciptakan nilai lebih pada konsumen perlu
kebutuhan dan keinginan konsumen, serta ber diperhatikan faktor kualitas pelayanan yang diberi
usaha untuk memenuhi apa yang konsumen kan kepada konsumen. Karena pada saat ini
harapkan, dengan cara lebih memuaskan konsu dalam mengambil keputusan untuk mengkon
men agar perusahaan dapat tumbuh dan berkem sumsi jasa, konsumen mempunyai banyak pertim
bang. Sehingga dengan terpenuhinya kepuasan bangan, salah satunya adalah kualitas layanan
konsumen akan dapat menciptakan loyalitas yang disediakan oleh pihak Jawa Pos.
konsumsi produk yang dihasilkan oleh perusa Masalah yang dihadapi pihak Jawa Pos
haan. Selain itu dengan semakin meningkatnya adalah semenjak digunakan berita elektronik
tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyara seperti internet, televisi, dan sebagainya, tingkat
kat, serta dampak teknologi yang semakin maju, volume konsumen koran per bulannya tidak
menyebabkan kebutuhan masyarakat terhadap pernah mencapai 100%, dengan asumsi bahwa
barang dan jasa informasi (berita) meningkat. satu hari peminatnya 1.444.000, dengan toleransi
Masyarakat semakin menuntut pemenuhan akan bagi konsumen koran kompetitor mencapai 14%.
kebutuhan barang dan jasa informasi yang sema Tingkat volume sebesar 100% merupakan target
kin tinggi nilai dan kualitasnya. Untuk meng dari pihak manajemen PT. Jawa Pos untuk semua
atasi kondisi tersebut maka pihak penyedia daerah / wilayah. Dari permasalahan tersebut
barang dan jasa informasi harus menyesuaikan perlu dilakukan penelitian terhadap faktor

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol. 6, No. 2, Hal. 54-64, Surabaya, Oktober 2009 ISSN 1693-8232 54
kualitas produk, tingkat harga, distribusi, tempat membelinya meliputi, periklanan, penjualan
dan promosi koran Jawa Pos yang berhubungan perorangan, promosi penjualan, dan hubungan
dengan harapan konsumen koran di Surabaya. masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk memper
Bauran pemasaran
oleh gambaran mengenai beberapa faktor yang
menjadi pertimbangan konsumen koran di
Surabaya yang telah menjadi pelanggan koran
Jawa Pos.
Produk Tempat
Keanakaragaman produk Saluran pemasaran
Bauran Pemasaran Kualitas Pasar sasaran Cakupan pasar
Menurut Lamb, Hair, McDaniel (2001:55) Desain Pengelompokan
Ciri Lokasi
mengemukakan bahwa pengertian bauran Nama merek Persediaan
pemasaran adalah sebagai berikut : Kemasan Harga Promosi Transportasi
Ukuran Ukuran Daftar harga Promosi penjualan
“Bauran pemasaran merupakan strategi produk,
Pelayanan Pelayanan Rabat/diskon Periklanan
distribusi, promosi, dan penentuan harga yang Garansi Potongan harga kusus Tanaga Penjualan
Imbalan Periode pembayaran Kehumasan / public relation
bersifat unik yang dirancang untuk menghasil Syarat kredit Pemasaran langsung
kan pertukaran yang saling memuaskan dengan
pasar yang dituju“. Gambar 1. Bauran pemasaran (4P) dalam pemasaran
Menurut Philip Kotler dan Gary
Armstrong (1996:48) pengertian dari bauran Sikap Konsumen
pemasaran (Marketing mix) adalah sebagai Keputusan konsumen dalam menentukan
berikut : pilihan atas suatu produk dari sejumlah produk
“Bauran pemasaran sebagai seperangkat alat pilihan dimaknai sebagai sikap konsumen
pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang terhadap produk. Keputusan itu diambil secara
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan konsisten berdasarkan perasaan dan pikiran yang
respon yang diinginkan dalam pasar sasaran”. merupakan hasil buah pengetahuan dan
Dari pengertian bauran pemasaran pengalaman yang dimiliki konsumen tentang
tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan produk tersebut (Well and Frensky, 1996, p. 313).
pemasaran meliputi produk, harga, distribusi, Lebih lanjut dikatakan pula bahwa pengetahuan
dan promosi untuk menghasilkan pertukaran dan pengalaman itu dapat berupa pengalaman dan
yang saling memuaskan dan respons yang pengetahuannya sendiri atau dari orang lain yang
diinginkan dalam pasar yang dituju. Bauran merupakan hasil evaluasi atas produk. Karenanya
pemasaran, yaitu : sikap konsumen terhadap suatu produk bisa tidak
1. Produk (Product) konsisten dan bisa berbeda dengan konsumen
Produk berarti kombinasi “barang dan jasa “ yang lain (Sumarwan , 2002,p.183).
yang ditawarkan oleh perusahaan kepada
pasar sasaran meliputi merek, pelayanan Model Perilaku Pembeli
(servis), mutu, keragaman produk. Setiap hari konsumen menentukan berbagai
2. Harga (Price) pilihan pembelian. Kebanyakan perusahaan besar
Harga adalah jumlah uang yang harus menyelidiki keputusan pembelian konsumen, hal
dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh ini dilakukan untuk mengetahui keinginan dari
produk, yaitu daftar harga, diskon, potongan, konsumen yang antara lain : untuk mengetahui
periode pembayaran, syarat kredit. apa yang di beli konsumen, dimana mereka
3. Distribusi (Distribution) membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka
Distribusi termasuk aktifitas perusahaan membeli, kapan mereka membeli dan mengapa
untuk membuat produk tersedia bagi mereka membeli.
konsumen sasaran, meliputi saluran jenis, Perusahaan yang benar-benar mema hami
lokasi, transportasi, dan persediaan. bagaimana rangsangan konsumen atas sifat-sifat
4. Promosi (Promotion) produk, harga dan iklan yang ada yang memiliki
Promosi berarti beraktivitas yang keunggulan atas pesaingnya. Titik awalnya
mengkomunikasikan keunggulan produk dan adalah rangsangan tanggapan dari prilaku
membujuk pelanggan sasaran untuk pembeli.

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol. 6, No. 2, Hal. 54-64, Surabaya, Oktober 2009 ISSN 1693-8232 55
variabel, secara empirik dapat dilihat dari nilai
Perangsang Perangsang Ciri-ciri Proses eigen value tiap-tiap faktor yang muncul.
penjualan lainnya pembeli keputusan Semakin besar nilai eigen value suatu faktor,
pembeli
 Produk  Ekomoni  Budaya  Pengenalan
semakin besar representatif faktor tersebut
 Harga  Teknologi  Sosial Masalah untuk mewakili sekelompok variabel. Biasa
 Saluran  Politik  Pribadi  Pencarian
pembelian  Budaya  Psikologi Informasi
nya dipakai batas minimum = 1,00.
 Evaluasi c. Rotasi Faktor.
 Keputusan
 Perilaku sesudah
Dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-
pembelian faktor baru yang lebih mudah untuk diinterpres
tasikan yaitu dengan memilih nilai faktor
loading yang besarnya lebih dari 0,500.
Keputusan membeli
 Pemilihan produk
 Pemilihan Merek METODE PENELITIAN
 Pemilihan saluran
 Pemilihan penentuan waktu Populasi, Sampel dan Metode Pengumpulan Data
 Pemilihan jumlah pembeli
Populasi yang digunakan adalah konsumen
Gambar 2. Model Perilaku Membeli Jawa Pos di wilayah Surabaya.
Sebagai sampel yang digunakan dalam
penelitian adalah :
Analisis Faktor
1. Data primer
Analisis faktor adalah salah satu bentuk
Data yang langsung diambil peneliti dari obyek
analisis statistik multivariat yang tujuan
yang diteliti, meliputi data tentang karakteristik
umumnya adalah menemukan salah satu atau
koran responden yang telah mengisi kuesioner.
beberapa variabel/konsep yang diyakini sebagai 2. Data Sekunder
sumber yang melandasi seperangkat variabel. Semua data yang berhubungan dengan
Analisis faktor termasuk pada kategori informasi tentang koran yang bisa diperolah
Interdependence Techniques, yang berarti tidak dari perusahaan maupun media masa.
ada variabel dependen ataupun variabel indepen Metode yang digunakan untuk menentukan
den pada analisis tersebut, yang berarti juga sampel adalah non-probability sampling dimana
tidak diperlukan sebuah model tertentu untuk setiap unit analisis atau responden dalam populasi
analisis. Hal ini berbeda dengan model Depen tidak memiliki peluang atau kesempatan yang
dence Techniques seperti regresi berganda, yang sama untuk dijadikan sampel (Supranto, 1998).
mempunyai sebuah variabel dependen dan Teknik yang digunakan dalam metode ini adalah
beberapa variabel independen, sehingga diper purposive sampling, dimana responden dipilih
lukan sebuah model untuk analisisnya (Santoso, berdasarkan pada konsumen koran Jawa Pos di
2010). Terdapat 3 (tiga) langkah utama yang lima wilayah Surabaya, sebagai sampel.
harus diperhatikan dalam analisis faktor, yaitu : Metode pengumpulan data, antara lain :
a. Matriks Korelasi. 1. Studi kepustakaan
Dilakukan untuk mengidentifikasi variabel- Mempelajari literatur manajemen pemasar
variabel tertentu yang hampir tidak an, merek, perilaku konsemen, model pembelian,
mempunyai korelasi dengan variabel lain, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
sehingga dapat dikeluarkan dari Analisis koran, tahapan-tahapan dalam proses membeli,
selanjutnya. Dalam waktu bersamaan, dapat dan lain-lain yang berhubungan dengan tujuan
pula diketahui variabel-variabel yang penelitian.
menimbulkan masalah multikolinearitas yang 2. Studi lapangan
mana variabel tersebut nantinya dijadikan Studi lapangan dilakukan untuk mendapat
satu atau dipilih salah satu untuk diAnalisis kan data observasi dan pengumpulan in formasi
lebih lanjut. secara langsung dari faktor yang ada dilapangan
b. Ekstraksi Faktor dengan melakukan wawancara mela lui media
Dilakukan untuk menentukan jumlah faktor kuesioner. Data diperoleh dengan cara :
yang diperlukan untuk mewakili data. Pada
langkah ini akan diketahui sejumlah faktor
yang layak dapat mewakili seperangkat
Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol. 6, No. 2, Hal. 54-64, Surabaya, Oktober 2009 ISSN 1693-8232 56
a. Observasi 1. Pembentukan model pengukuran
Melakukan pengamatan secara langsung dan a. Model Pengukuran
melakukan pencatatan secara sistematis terha Ada 5 (lima) model pengukuran berdasar
dap subyek dan obyjek penelitian. kan variabel kegiatan pemasaran yang diukur,
b. Wawancara langsung yaitu :
Kegiatan mewawancarai responden dimak Variabel Harga (X1)
sudkan untuk menghindari salah satu persep Pernyataan Jawaban
si terhadap item-item pernyataan dalam kue Harga koran Jawa Pos lebih
X11 tinggi dibandingkan dengan STS TS TP S SS
sioner. koran lain
c. Kuesioner Harga koran lain lebih tinggi
X12 dibandingkan dengan koran STS TS TP S SS
Peneliti menyebarkan kuesioner berupa Jawa Pos
angket dengan pilihan secara tertulis dan per X13
Harga koran Jawa Pos sesuai
STS TS TP S SS
dengan tebal halaman koran
manen responden sebagai subyek penelitian.

Alat Ukur penelitian Variabel Tempat (X2)


Kuesioner Pernyataan Jawaban
Keberadaan koran Jawa Pos
Kuesioner ini digunakan sebagai alat X21 lebih strategis dibandingkan STS TS TP S SS
komunikasi dengan responden untuk memper dengan koran lain
Keberadaan koran lain lebih
oleh data, mengajukan pernyataan-pernyataan X22 strategis dibandingkan STS TS TP S SS
yang berkaitan dengan masalah variabel-varia dengan koran Jawa Pos
Keberadaan koran Jawa Pos
bel dalam pemasaran. Daftar pernyataan yang X23 paling strategis dibandingkan STS TS TP S SS
digunakan hanya ditunjukan untuk jenis pernya dengan koran lain
taan yang bersifat obyektif dengan jawaban
yang telah ditentukan. Variabel Distribusi (X3)
Pernyataan Jawaban
Skala Likert Pelaksanaan pelayanan
X31 pengiriman koran yang ada di STS TS TP S SS
Skala likert dipilih dengan pertimbangan distributor / agen sangat baik
selain sesuai dengan tujuan peneliti, juga sangat Kemudahan pelayanan
pengiriman loper koran yang
banyak digunakan untuk mengukur perilaku X32
ada di distributor / agen
STS TS TP S SS
individu. Pengukuran dilakukan dengan me sangat baik
Agen / loper koran dalam
minta responden untuk merefleksikan per sepsi X33 memberikan pelayanan koran STS TS TP S SS
derajat skor paling rendah sampai paling tinggi setiap pagi cukup ramah
dari beberapa pernyataan didalam kuesioner. Pada waktu hujan, keadaan
X34 koran pada saat dilempar STS TS TP S SS
Para responden memberi tanda lingkaran cukup bersih
jawaban yang telah disediakan tentang kecen Pengiriman loper sampai di
X35 STS TS TP S SS
tempat sangat tepat waktu
derungan sikapnya terhadap masing-masing
indikator pernyataan variabel. Tanda lingkaran Variabel Promosi (X4)
akan dapat dijadikan indikator posisi kecen
Pernyataan Jawaban
derungan sikap responden terhadap indi kator Koran Jawa Pos biasa
X41 STS TS TP S SS
pernyataan variabel. Ada 5 (lima) pilihan yang menawarkan promosi
disediakan dari derajat skor paling rendah Promosi yang diberikan
X42 kepada konsumen koran Jawa STS TS TP S SS
sampai paling tinggi, masing-masing skala akan Pos terlalu sering
diberi skor 1 sampai dengan 5, contohnya : Promosi yang diberikan
X43 kepada konsumen koran Jawa STS TS TP S SS
1. Sangat Tidak Setuju (STS)= 1 Pos terlalu berlebihan
2. Tidak Setuju (TS) = 2
3 Tidak Pasti (TP) = 3 Variabel Kualitas (X5)
4. Setuju (S) = 4 Pernyataan Jawaban
5. Sangat Setuju (SS) = 5 Berita informasi yang berisi
seputar olah raga yang
X51 STS TS TP S SS
terdapat di halaman sportive
Definisi Operasional dan Variabel Penelitian cukup jelas
Definisi operasional yang digunakan terdiri X52
Informasi berita pada koran
STS TS TP S SS
Jawa Pos sangat terpercaya
dari beberapa tahap, yaitu : Penyusunan kalimat atau
X53 STS TS TP S SS
bahasa pada tulisan koran
Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol. 6, No. 2, Hal. 54-64, Surabaya, Oktober 2009 ISSN 1693-8232 57
Pernyataan Jawaban besar dari angka kritis, maka pernyataan
Jawa Pos cukup rapi dan jelas adalah signifikan
Bahasa yang dipakai pada
X54 tulisan koran Jawa Pos cukup STS TS TP S SS
Uji Reliabilitas
dimengerti Reliabilitas digunakan untuk menunjuk kan
Kualitas kertas koran Jawa
X55
Pos cukup tebal
STS TS TP S SS sejauh mana hasil pengukuran relatif kon sisten
b. Penyebaran kuesioner awal bila pengukuran diulangi dua kali atau lebih yaitu
Sebagai studi pendahuluan dilakukan mengkorelasikan skor total belah ganjil dengan
penyebaran kuesioner awal terhadap 40 respon skor total belah genap. Kemudian dilanjutkan
den yang terambil dari 5 wilayah Surabaya, dengan pengujian rumus :
2 rganjil genap
masing-masing wilayah 8 orang. rt 
(2)
(1  rganjil genap )
c. Pengukuran variabel
Berdasarkan hasil kuesioner awal, kemudian di mana :
dilakukan pengukurann variabel kuesioner dengan rt : koefisien korelasi total
cara uji validitas dan uji reliabilitas.
Uji Validitas rganjil genap : koefisien korelasi belah ganjil
Menguji sejauh mana ketepatan dan dan belah genap
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan Selanjutnya dibandingkan hasil perhitungan
fungsi ukurnya. Suatu instrumen pengukur dengan angka kritis tabel korelasi nilai rt atau
dapat dikatakan mempunyai validitas yang koefisien korelasi keseluruhan butir, bila yang
tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi diperoleh lebih besar dari koefisien korelasi tabel
ukurnya atau memberikan hasil ukur yang antara dua belah kolom, maka skala pengukuran
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukur reliabel.
an tersebut. 2. Penyebaran kuesioner lanjutan
Adapun langkah-langkah yang perlu Setelah uji validitas dan reliabitas, dilakukan
diperhatikan dalam melakukan uji validitas, penyebaran kuesioner lanjutan kepada responden
antara lain : konsumen koran Jawa Pos yang terambil dari 5
a. Mendefinisikan secara operasional konsep wilayah Surabaya.
yang akan diukur 3. Pengolahan data hasil kuesioner
b. Melakukan uji coba skala pengukuran a. Karakteristik Responden
tersebut pada sejumlah responden Dari hasil kuesioner lanjutan, didapatkan
c. Membuat tabel tabulasi jawaban pernyataan data karaktersitik responden, berupa jenis kela
Tabel 1. Tabel Tabulasi Jawaban min, usia, pekerjaan, dan pendidikan.
Jawaban Pernyataan b. Pengolahan data tanggapan responden
Rerponden Jumlah
1 2 3 …. n
Pada tahap ini dilakukan identifikasi
1
2 tanggapan responden mengenai variabel kegiatan
3 pemasaran yang terdiri dari harga (X1), tempat
… (X2), distribution (X3), promosi (X4) dan kualitas
N
d. Menghitung korelasi masing-masing (X5). Hasilnya berupa nilai rata-rata skor tanggap
pernyataan dengan skala total yang an responden berdasarkan jawaban pernya taan
menggunakan rumus teknik korelasi product dan nilai rata-rata skor tanggapan res ponden ber
moment, seperti berikut : dasarkan indikator pernyataan.
n ( XY)  ( X)( Y)
c. Analisis Faktor
r
(1)
Analisis faktor digunakan untuk menge
(n  X 2  ( X) 2 )(n  Y 2  ( Y) 2 )
tahui faktor yang menjadi pertimbangan konsu
di mana : men koran di Surabaya untuk menjadi pelanggan
x : skor butir pernyataan koran Jawa Pos. Terdapat beberapa tahapan
y : skor total
dalam analisis faktor, yaitu :
r : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
n : jumlah responden  Uji KMO and Bartlett’s test of sphericity
e. Membandingkan hasil perhitungan dengan  Uji Anti Image Matrice
angka kritis tabel korelasi r. jika hasil  Ekstraksi Faktor
perhitungan masing-masing pernyataan lebih  Pembentukan Matriks Komponen
 Rotasi Matriks Komponen

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol. 6, No. 2, Hal. 54-64, Surabaya, Oktober 2009 ISSN 1693-8232 58
HASIL DAN PEMBAHASAN Koefisien Keterangan
Nama Indikator Nilai Sig
(  =0.05)
Korelasi
Variabel Pernyataan (1 tailed)
Pearson
1. Pembentukan model pengukuran X33 0,555 0,000 Valid
X34 0,331 0,019 Valid
a. Penyebaran kuesioner awal X35 0,521 0,000 Valid
Sebagai studi pendahuluan dilakukan X41 0,449 0,002 Valid
X42 0,265 0,049 Valid
penyebaran kuesioner awal terhadap 40 respon Promosi
X52 0,625 0,000 Valid
(X4)
den yang terambil dari 5 wilayah Surabaya, X53 0,562 0,000 Valid
X54 0,450 0,002 Valid
yaitu Surabaya Pusat, Barat, Timur, Selatan dan
Utara, masing-masing wilayah 8 orang. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode
b. Pengukuran variabel belah dua, di mana semua indikator pernyataan
Berdasarkan hasil kuesioner awal, kemudian variabel dibelah menjadi dua, yaitu dengan cara
dilakukan pengukurann variabel kuesioner dengan skor indikator pernyataan variabel kolom ganjil
cara uji validitas dan uji reliabilitas sebagai berikut : dijumlah sehingga mendapat satu jumlah total
Tabel 2. Hasil Uji Validitas skor kolom ganjil, demikian halnya dengan indi
Nama Indikator
Koefisien
Nilai Sig Keterangan kator pernyataan variabel genap. Kemudian
(  =0.05)
Korelasi
Variabel Pernyataan
Pearson
(1 tailed) jumlah total skor ganjil dan jumlah total skor
Harga
X11 0,526 0,000 Valid genap dikorelasikan. Dengan menggunakan pro
X12 0,309 0,026 Valid
(X1)
X13 0,325 0,020 Valid gram SPSS didapatkan suatu nilai probabilitas.
Tempat
X21 0,596 0,000 Valid Apabila probabilitas lebih kecil atau sama dengan
X22 0,435 0,002 Valid
Tidak Valid 0,05 maka variabel tersebut dapat dikatakan
(X2)
X23 0,155 0,170
X31 0,416 0,004 Valid cukup reliabel. Hasilnya sebagai berikut :
X32 0,336 0,017 Valid
Distribusi
X33 0,555 0,000 Valid Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas
(X3)
X34 0,331 0,019 Valid Correlati ons
X35 0,521 0,000 Valid
Jumlah Jumlah
X41 0,449 0,002 Valid Kolom Ganjil Kolom Genap
Promosi
X42 0,265 0,049 Valid Jumlah Kolom Ganjil Pearson Correlation 1 .779**
(X4)
X43 0,086 0,298 Tidak Valid Sig. (1-tailed) . .000
X51 0,178 0,135 Tidak Valid N 40 40
X52 0,625 0,000 Valid Jumlah Kolom Genap Pearson Correlation .779** 1
Kualitas Sig. (1-tailed) .000 .
X53 0,562 0,000 Valid
(X5) N 40 40
X54 0,450 0,002 Valid
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (1-tailed).
X55 0,182 0,130 Tidak Valid
Untuk menguji validitas tiap butir Berdasarkan tabel tersebut, menunjuk kan
pernyataan digunakan analisis butir yaitu meng bahwa ada hubungan yang erat antara skor jumlah
korelasikan skor tiap butir pernyataan dengan kolom ganjil dengan skor jumlah kolom genap,
skor total butir pernyataan, yang merupakan dengan kata lain bahwa keseluruhan variabel ter
jumlah tiap skor butir pernyataan. sebut adalah cukup reliabel atau konsisten dalam
Berdasarkan hasil uji validitas, menunjuk melakukan fungsi ukurnya dengan reliabilitas se
kan bahwa pada variabel tempat (X2), indikator besar 0.8983, sehingga dapat dilakukan analisis
pernyataan X23 dinyatakan tidak valid karena data tahap selanjutnya.
tingkat signifikannya lebih besar dari 5 %. 2. Penyebaran kuesioner lanjutan
Untuk variabel promosi (X4), indikator pernya Setelah penyebaran kuesioner awal dan
taan X43 dinyatakan tidak valid karena tingkat dilakukan uji validitas serta uji reliabilitas,
signi fikannya lebih besar dari 5 %. Untuk selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner lan
variabel kualitas (X5), indikator pernyataan X51 jutan. Penyebaran kuesioner dilakukan terhadap
dan X55 dinyatakan tidak valid karena tingkat 400 responden yang terambil dari 5 wilayah
signifikannya lebih besar dari 5 %/ Hasil yang Surabaya.
sudah valid sebagai berikut : 3. Pengolahan data hasil kuesioner
Tabel 3. Indikator Setelah Uji Validitas a. Karakteristik Responden
Koefisien
Nama Indikator Nilai Sig Keterangan Dari hasil kuesioner lanjutan, didapatkan
(  =0.05)
Korelasi
Variabel Pernyataan (1 tailed)
Pearson data karaktersitik responden, berupa jenis kela
X11 0,526 0,000 Valid min, usia, pekerjaan, dan pendidikan.
Harga
X12 0,309 0,026 Valid
(X1) Untuk mengetahui karakteristik atau
X13 0,325 0,020 Valid
Tempat X21 0,596 0,000 Valid identitas responden yang dijadikan sampel, maka
(X2) X22 0,435 0,002 Valid
Distribusi X31 0,416 0,004 Valid berikut ini disajikan distribusi frekuensi
(X3) X32 0,336 0,017 Valid

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol. 6, No. 2, Hal. 54-64, Surabaya, Oktober 2009 ISSN 1693-8232 59
karakteristik keseluruhan responden yang dijadi Tabel 8 Karakteristik Responden
kan sampel sebagai berikut : Berdasarkan Pendidikan
Tabel 5 Karakteristik Responden Pendidikan Jumlah Persentase
Berdasarkan Jenis Kelamin SD 36 9,00 %
SMP 102 25,50 %
Jenis Kelamin Jumlah Persentase SMA 101 25,25 %
Wanita 122 30,50 % Sarjana 139 34,75 %
Pria 278 69,50 % Lin-lain 22 5,50 %
Total 400 100,00 % Total 400 100,00 %
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa
responden yang berjenis kelamin perempuan responden yang berpendidikan SD sebanyak 36
sebanyak 122 orang (30,50 %) dan responden orang (9,00 %), pendidikan SMP sebanyak 102
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 278 orang (25,50 %), pendidikan SMA sebanyak 101
orang (69,50 %), yang berarti responden yang orang (25,25 %), pendidikan Sarjana sebanyak
dijadikan sampel dalam penelitian ini sebagian 139 orang (34,75 %) dan lain-lain sebanyak 22
besar berjenis kelamin perempuan. orang (5,50 %), yang berarti bahwa responden
Tabel 6 Karakteristik Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
Berdasarkan Usia sebagian besar berpendidikan sarjana.
Usia Jumlah Persentase b. Pengolahan data tanggapan responden
 30 tahun 42 10,50 % Pada tabel berikut disajikan tanggapan
31-40 tahun 116 29,00 %
41-50 tahun 225 56,25 %
responden mengenai variabel kegiatan pemasaran
 51 tahun 17 4,25 % yang terdiri dari harga (X1), tempat (X2), distri
Total 400 100,00 % busi (X3), promosi (X4) dan kualitas (X5) yang
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa ditunjukkan pada tabel berikut ini :
responden yang berusia di bawah 20-30 tahun Tabel 9 Nilai Rata-Rata Skor Tanggapan
sebanyak 42 orang (10,50 %), usia antara 31-40 Responden Berdasarkan Jawaban Pernyataan
Indikator STS TS TP S SS Rata-rata
tahun sebanyak 116 orang (29,00 %), usia Variabel Pernyataan (1) (2) (3) (4) (5) Jumlah Skor
antara 41-50 tahun sebanyak 225 orang (56,25 Harga
X11 3 6 16 153 222 400 4,46
X12 7 7 12 151 223 400 4,44
%) dan usia di atas 51 tahun sebanyak 17 orang (X ) 1
X13 3 12 40 170 175 400 4,26
(4,25 %), yang berarti bahwa responden yang Tempat X21 2 9 49 134 206 400 4,33
(X ) 2X22 2 15 30 135 218 400 4,38
dijadikan sampel dalam penelitian ini sebagian X31 2 5 30 155 208 400 4,41
besar berusia antara 41-50 tahun. Distribusi X32 2 7 23 132 236 400 4,48
Tabel 7 Karakteristik Responden X33 5 20 20 163 192 400 4,29
(X ) 3
X34 1 12 16 163 208 400 4,41
Berdasarkan Pekerjaan X35 1 11 21 174 193 400 4,52
Pekerjaan Jumlah Persentase Promosi X41 3 6 16 153 222 400 4,44
(X4) X42 2 4 12 149 233 400 4,38
Tidak Bekerja 101 25,25 %
X52 1 8 18 159 214 400 4,43
Pelajar/Mahasiswa 77 19,25 % Kualitas
(X5)
X53 2 8 21 175 194 400 4,39
Pegawai Negeri 94 23,50 % X54 2 11 25 139 223 400 4,35
Wiraswasta 60 15,00 %
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa
Pegawai Swasta 68 17,00 %
Total 400 100,00 % 52,78% responden menjawab sangat setuju (skor
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa 5) mengenai kegiatan pemasaran yang terdiri dari
responden yang tidak bekerja sebanyak 101 harga, tempat, distribusi, promosi dan kualitas.
orang (25,25 %), sebagai pelajar sebanyak 77 Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
orang (19,25 %), Pegawai Negeri sebanyak 94 responden menyetujui adanya kegiatan pemasar
orang (23,50 %), Wiraswasta sebanyak 60 orang an yang diterapkan selama ini.
(15,00 %) dan Pegawai Swasta sebanyak 68 Tabel 10 Nilai Rata-Rata Skor Tanggapan
orang (17,00 %), yang berarti bahwa responden Responden Berdasarkan Indikator Pernyataan
Indikator Rata-rata
yang dijadikan sampel dalam penelitian ini Variabel Pernyataan Pernyataan Skor
Harga koran Jawa Pos lebih tinggi
sebagian besar tidak bekerja. X11
dibandingkan dengan koran lain
4,44
Harga Harga koran lain lebih tinggi
X12 4,44
(X1) dibandingkan dengan koran Jawa Pos
Harga koran Jawa Pos sesuai dengan
X13 4,26
tebal halaman koran
Keberadaan koran Jawa Pos lebih
Tempat
X21 strategis dibandingkan dengan koran 4,33
(X2)
lain

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol. 6, No. 2, Hal. 54-64, Surabaya, Oktober 2009 ISSN 1693-8232 60
Indikator Rata-rata Indikator Nilai
Variabel Pernyataan Pernyataan Skor Variabel Pernyataan Pernyataan MSA
Keberadaan koran lain lebih strategis Harga koran Jawa Pos lebih tinggi
X22 4,38 X11 0,828
dibandingkan dengan koran Jawa Pos dibandingkan dengan koran lain
Pelaksanaan pelayanan pengiriman Harga Harga koran lain lebih tinggi
X12 0,805
X31 koran yang ada di distributor / agen (X1) dibandingkan dengan koran Jawa Pos
sangat baik 4,41 Harga koran Jawa Pos sesuai dengan
X13 0,880
Kemudahan pelayanan pengiriman tebal halaman koran
X32 loper koran yang ada di distributor / Keberadaan koran Jawa Pos lebih
Distribusi agen sangat baik 4,48 X21 strategis dibandingkan dengan koran 0,878
Tempat
Agen / loper koran dalam memberikan lain
(X3) (X2)
X33 pelayanan koran setiap pagi cukup Keberadaan koran lain lebih strategis
X22 0,894
ramah 4,29 dibandingkan dengan koran Jawa Pos
Pada waktu hujan, keadaan koran pada Pelaksanaan pelayanan pengiriman
X34
saat dilempar cukup bersih 4,41 X31 koran yang ada di distributor / agen 0,894
Pengiriman loper sampai di tempat sangat baik
X35 4,52
sangat tepat waktu Kemudahan pelayanan pengiriman
Koran Jawa Pos biasa menawarkan X32 loper koran yang ada di distributor / 0,862
X41 4,44
promosi agen sangat baik
Promosi Distribusi
Promosi yang diberikan kepada Agen / loper koran dalam memberikan
(X4) (X3)
X42 konsumen koran Jawa Pos terlalu 4,38 X33 pelayanan koran setiap pagi cukup 0,877
sering ramah
Informasi berita pada koran Jawa Pos Pada waktu hujan, keadaan koran pada
X53 4,39 X34 0,827
sangat terpercaya saat dilempar cukup bersih
Penyusunan kalimat atau bahasa pada Pengiriman loper sampai di tempat
Kualitas X35 0,789
X53 tulisan koran Jawa Pos cukup rapi dan 4,39 sangat tepat waktu
(X5)
jelas Koran Jawa Pos biasa menawarkan
X41 0,921
Bahasa yang dipakai pada tulisan promosi
X54 4,35 Promosi
koran Jawa Pos cukup dimengerti Promosi yang diberikan kepada
(X4)
X42 konsumen koran Jawa Pos terlalu 0,875
c. Analisis Faktor sering
 Uji KMO and Bartlett’s test of sphericity X53
Informasi berita pada koran Jawa Pos
sangat terpercaya
0,895
Uji KMO and Bartlett’s test of sphericity Kualitas
Penyusunan kalimat atau bahasa pada
X53 tulisan koran Jawa Pos cukup rapi dan 0,848
digunakan untuk menguji apakah data yang ada (X5)
jelas
dapat diurai menjadi sejumlah faktor. X54
Bahasa yang dipakai pada tulisan
koran Jawa Pos cukup dimengerti
0,863
Tabel 11 Uji KMO dan Bartlett Test Perhitungan dengan memasukkan lima
KMO and Bartlett's Test
belas indikator pernyataan variabel menghasilkan
angka MSA (Measure of Sampling Adequacy)
Kaiser-Mey er-Olkin Measure of Sampling
Adequacy . .859
diatas 0,5, maka tidak ada indikator pernyataan
variabel yang dihapus atau dihilangkan dan dapat
Bart let t's Test of Approx. Chi-Square 1873.406 digunakan untuk proses analisis faktor lebih
Sphericity df 105
lanjut.
Sig. .000
 Ekstraksi Faktor
Angka KMO and Bartlett’s test adalah Tujuan Ekstraksi Faktor adalah menentukan
0,859 dengan signifikansi 0,000. Karena angka faktor yang mempengaruhi konsumen koran
tersebut di atas 0,5 dan signifikansi lebih kecil membeli koran Jawa Pos. Dari lima belas
dari 0,05, maka indikator pernyataan variabel indikator pernyataan variabel asal, terbentuklah
yang ada dapat diurai menjadi sejumlah faktor beberapa faktor. Analisis faktor ini menggunakan
dengan analisis faktor. metode komponen utama (principal component)
 Uji Anti Image Matrice yang mempertimbangkan total varians dari data
Uji Anti Image Matrices adalah uji yang diamati. Faktor pertama dipilih berdasarkan
kelayakan dilihat dari kecukupan pengambilan varians terbesar pertama yang ditujukan oleh nilai
sampel atau MSA (Measure of Sampling Ade eigenvalue, faktor kedua mencakup varians ter
quacy) untuk setiap indikator pernyataan varia besar kedua, faktor ketiga mencakup varians
bel, dengan kriteria sebagai berikut : terbesar ketiga dan demikian seterusnya. Secara
a. MSA = 1, variabel tersebut dapat diprediksi beruntun nilai varians akan menurun sampai
tanpa kesalahan oleh variabel yang lain dengan varians terkecil yang dimiliki oleh faktor
b. MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi terakhir.
dan bisa dianalisis lebih lanjut
c. MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi
dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau
dikeluar kan dari variabel lainnya.
Tabel 12 Nilai MSA dari Anti Image Matrices

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol. 6, No. 2, Hal. 54-64, Surabaya, Oktober 2009 ISSN 1693-8232 61
Tabel 13 Total Varians Ekstraksi Faktor  Pembentukan Matriks Komponen
Initial Eigenv alues
Hasil analisis faktor adalah matriks
Total Variance Explained

Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings


Component
1
2
Total
5.246
1.372
34.973
9.149
komponen. Matriks komponen memuat koefisien
% of Variance Cumulativ e %
34.973
44.122
Total % of Variance Cumulativ e %
5.246
1.372
34.973
9.149
34.973
44.122
Total % of Variance Cumulativ e %
2.522
2.497
16.814
16.648
16.814
33.462
3
4
1.070
1.022
7.131
6.816
yang digunakan untuk menyatakan variabel stan
51.253
58.069
1.070
1.022
7.131
6.816
51.253
58.069
2.041
1.650
13.608
11.000
47.069
58.069
5 .951 6.342 64.411
6
7
.809
.728
5.392
4.855
dar yang disebut faktor. Koefisien faktor loading
69.803
74.658
8
9
.672
.593
4.477
3.956 menerangkan korelasi antara variabel asal dengan
79.136
83.092
10 .546 3.641 86.733
11
12
.505
.472
3.365
3.144
faktornya. Nilai korelasi yang besar menyatakan
90.098
93.243
13
14
.401
.336
2.671
2.240 hubungan yang erat antara faktor dan variabel
95.914
98.154
15 .277 1.846 100.000
asal sehingga variabel dapat digunakan untuk me
Extraction Method: Principal Component Analy sis.

Ada lima belas indikator pernyataan nentukan faktor.


variabel yang dimasukkan dalam analisis faktor. Tabel 14. Matriks Komponen
Dengan masing-masing indikator pernyataan Component Matrixa

variabel mempunyai varians = 1, maka total Component


varians adalah 15 x 1 = 15. Jika lima belas 1 2 3 4
X11 .677 4.734E-02 .386 -.410
indikator pernyataan variabel tersebut diurai X12 .654 3.806E-02 .495 -.332
menjadi satu atau beberapa faktor, maka varians X13 .711 .194 -.152 -.252
yang bisa dijelaskan oleh : X21 .608 .122 -.183 -.287
1 faktor adalah 5,246/15 x 100% = 34,973% X22 .612 -1.149E-02 -.292 8.370E-02
X31 .617 4.404E-02 -.504 -5.387E-02
2 faktor adalah 34,973% + (1,372/15 x 100% =44,122%
X32 .599 .196 -.416 -4.032E-02
3 faktor adalah 44,122% + (1,070/15 x 100%)=51,253%
X33 .473 .492 .235 .361
4 faktor adalah 51,253% + (1,022/15 x 100%)=58,069%
X34 .447 .555 .116 .405
5 faktor adalah 58,069% + (0,951/15 x 100%)=64,411% X35 .552 9.412E-02 2.611E-02 -.156
6 faktor adalah 64,411% + (0,809/15 x 100%)=69,803% X41 .559 -.170 8.511E-02 .197
7 faktor adalah 69,803% + (0,728/15 x 100%)=74,658% X42 .605 -7.498E-02 .163 .334
8 faktor adalah 74,658% + (0,672/15 x 100%)=79,136% X52 .589 -.380 3.562E-02 .313
9 faktor adalah 79,136% + (0,593/15 x 100%)=83,092% X53 .563 -.495 1.162E-02 .138
10 faktor adalah 83,092% + (0,546/15 x 100%)=86,733% X54 .547 -.541 3.945E-02 2.756E-02
11 faktor adalah 86,733% + (0,505/15 x 100%)=90,098% Extraction Method: Principal Component Analy sis.
12 faktor adalah 90,098% + (0,472/15 x 100%)=93,243% a. 4 components extracted.
13 faktor adalah 93,243% + (0,401/15 x 100%)=95,914%
14 faktor adalah 95,914% + (0,336/15 x 100%)=98,154% Tabel matriks komponen menunjukkan
15 faktor adalah 98,154% + (0,277/15 x 100%)=100,00% distribusi ke lima belas indikator pernyataan
Eigenvalues menunjukkan kepentingan variabel pada empat faktor yang terbentuk.
relatif masing-masing faktor dalam menghitung Sedangkan angka-angka yang ada pada tabel
varians ke lima belas indikator pernyataan tersebut adalah faktor loading, yang menunjukkan
variabel yang dianalisis, dengan memperhatikan besar korelasi antara suatu indikator pernyataan
a. Jumlah angka eigenvalues untuk lima belas variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3 dan
indikator pernyataan variabel adalah sama dengan faktor 4.
total varians lima belas indikator pernyataan Proses penentuan masing-masing indikator
variabel, atau 5,246 + 1,372 + 1,070 + 1,022 + pernyataan variabel ke dalam kelompok faktor
0,951 + … + 0,336 + 0,277 = 15. dilakukan dengan melakukan perbandingan besar
b. Susunan eigenvalues selalu diurutkan dari yang
nilai korelasi pada setiap baris.
terbesar sampai terkecil, dengan kriteria bahwa
angka eigenvalue dibawah 1 tidak digunakan Tabel 15. Pengelompokan Faktor
dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk. Sebelum Rotasi Matriks
Indikator Nilai
Dari tabel tersebut, terlihat hanya empat Variabel Pernyataan Pernyataan Kelompok Korelasi
faktor yang terbentuk. Karena dengan satu X11
Harga koran Jawa Pos
lebih tinggi dibanding Faktor 1 0,677
faktor angka eigenvalues di atas 1, dengan dua kan dengan koran lain
Harga koran lain lebih
faktor angka eigenvalues di atas 1, dengan tiga Harga
X12 tinggi dibandingkan de Faktor 1 0,854
(X1)
ngan koran Jawa Pos
faktor angka eigenvalues di atas 1, dengan Harga koran Jawa Pos
empat faktor angka eigenvalues di atas 1. X13 sesuai dengan tebal hala Faktor 1 0,711
man koran
dengan lima faktor angka eigenvalues di bawah Keberadaan koran Jawa
Tempat Pos lebih strategis diban
angka satu. Sehingga proses ekstraksi berhenti (X2)
X21
dingkan dengan koran
Faktor 1 0,608
pada empat faktor saja. lain

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol. 6, No. 2, Hal. 54-64, Surabaya, Oktober 2009 ISSN 1693-8232 62
Indikator Nilai dan nilai faktor loading yang besar semakin diper
Variabel Pernyataan Pernyataan Kelompok Korelasi
Keberadaan koran lain besar.
lebih strategis disban
X22
dingkan dengan koran
Faktor 1 0,612 Tabel 17 Pengelompokan Faktor
Jawa Pos Setelah Rotasi Matriks
Pelaksanaan pelayanan
Indikator
pengiriman koran yang Faktor 1 0,617 Variabel Pernyataan Kelompok
X31 Pernyataan
ada di distributor / agen Faktor 3 -0,504
Harga koran Jawa Pos lebih tinggi
sangat baik X11
dibandingkan dengan koran lain
Faktor 3
Kemudahan pelayanan
Harga koran lain lebih tinggi
pengiriman loper koran Harga
X32
yang ada di distributor /
Faktor 1 0,599
(X1)
X12 dibandingkan dengan koran Jawa Faktor 3
Pos
agen sangat baik
Harga koran Jawa Pos sesuai
Distribusi Agen / loper koran dalam X13
dengan tebal halaman koran
Faktor 1
(X3) memberikan pela yanan Faktor 1 0,473
X33 Keberadaan koran Jawa Pos lebih
koran setiap pagi cukup Faktor 2 0,492
ramah
X21 strategis dibandingkan dengan koran Faktor 1
Tempat lain
Pada waktu hujan,
Faktor 1 0,447 (X2) Keberadaan koran lain lebih
X34 keadaan koran pada saat
Faktor 2 0,555 X22 strategis dibandingkan dengan koran Faktor 1
dilempar cukup bersih
Jawa Pos
Pengiriman loper sampai
Pelaksanaan pelayanan pengiriman
X35 di tempat sangat tepat Faktor 1 0,552
waktu X31 koran yang ada di distributor / agen Faktor 1
sangat baik
Koran Jawa Pos biasa
X41 Faktor 1 0,559 Kemudahan pelayanan pengiriman
menawarkan promosi
Promosi
Promosi yang diberikan
X32 loper koran yang ada di distributor / Faktor 1
(X4) agen sangat baik
X42 kepada konsumen koran Faktor 1 0,605 Distribusi
Jawa Pos terlalu sering Agen / loper koran dalam
(X3)
Informasi berita pada
X33 memberikan pelayanan koran setiap Faktor 4
pagi cukup ramah
X53 koran Jawa Pos sangat Faktor 1 0,589
terpercaya Pada waktu hujan, keadaan koran
X34
pada saat dilempar cukup bersih
Faktor 4
Penyusunan kalimat atau
Kualitas bahasa pada tulisan Pengiriman loper sampai di tempat
X53 Faktor 1 0,563
X35
sangat tepat waktu
Faktor 3
(X5) koran Jawa Pos cukup
rapi dan jelas Koran Jawa Pos biasa menawarkan
X41
promosi
Faktor 2
Bahasa yang dipakai Promosi
Faktor 1 0,547 Promosi yang diberikan kepada
X54 pada tulisan koran Jawa (X4)
Faktor 2 0,541 X42 konsumen koran Jawa Pos terlalu Faktor 2
Pos cukup dimengerti
sering
Informasi berita pada koran Jawa
X53 Faktor 2
 Rotasi Matriks Komponen
Pos sangat terpercaya
Penyusunan kalimat atau bahasa
Kualitas
Dalam analisis ini digunakan prosedur (X )
X Faktor 2 53 pada tulisan koran Jawa Pos cukup
5
rapi dan jelas
rotasi varimax yaitu suatu prosedur rotasi yang X Faktor 2 54
Bahasa yang dipakai pada tulisan
koran Jawa Pos cukup dimengerti
meminimalkan jumlah variabel yang memiliki
Dengan demikian lima belas indikator per
loading tinggi terhadap faktornya sehingga me
nyataan variabel telah disederhanakan menjadi
mudahkan penentuan.
empat faktor, sebagai berikut :
Tabel 16. Hasil Rotasi Matriks Komponen
Tabel 18 Pengelompokan Faktor
Rotated Component Matrixa
Berdasarkan Peringkat Nilai Korelasi
Component Indikator Nilai
1 2 3 4 Faktor Pernyataan Pernyataan Korelasi
X11 .210 .211 .823 .111 X31 Pelaksanaan pelayanan pengi 0,761
riman koran yang ada di distri
X12 9.559E-02 .248 .827 .175
butor / agen sangat baik
X13 .629 .136 .433 .168 X32 Kemudahan pelayanan pengi 0,715
X21 .584 .112 .379 5.694E-02 riman loper koran yang ada di
X22 .556 .352 6.951E-02 .169 Faktor 1 : distributor / agen sangat baik
X31 .761 .236 3.777E-02 6.415E-02 1. Distribusi X13 Harga koran Jawa Pos sesuai 0,629
2. Harga dengan tebal halaman koran
X32 .715 .132 8.690E-02 .190 3. Tempat X21 Keberadaan koran Jawa Pos 0,584
X33 .130 8.465E-02 .189 .769 lebih strategis dibandingkan
X34 .208 3.186E-02 8.374E-02 .796 dengan koran lain
X35 .359 .176 .391 .158 X22 Keberadaan koran lain lebih 0,556
X41 strategis dibandingkan dengan
.184 .522 .182 .220
koran Jawa Pos
X42 .143 .544 .173 .404 X52 Informasi berita pada koran 0,732
X52 .167 .732 7.416E-02 .149 Jawa Pos sangat terpercaya
X53 .183 .724 .146 -4.894E-02 X53 Penyusunan kalimat atau baha 0,724
X54 .167 .705 .220 -.145 sa pada tulisan koran Jawa Pos
cukup rapi dan jelas
Extraction Method: Principal Component Analy sis.
Faktor 2 : X54 Bahasa yang dipakai pada tulis 0,705
Rotation Method: Varimax wit h Kaiser Normalization. 1. Kualitas an koran Jawa Pos cukup dime
a. Rotation conv erged in 6 iterations. 2. Promosi ngerti
X42 Promosi yang diberikan kepada 0,544
Hasil rotasi matriks komponen memperli konsumen koran Jawa Pos
terlalu sering
hatkan distribusi indikator pernyataan variabel X41 Koran Jawa Pos biasa menawar 0,522
kan promosi
yang lebih jelas dan nyata. Terlihat bahwa nilai
faktor loading yang kecil semakin diperkecil

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol. 6, No. 2, Hal. 54-64, Surabaya, Oktober 2009 ISSN 1693-8232 63
Indikator Nilai
Faktor Pernyataan Pernyataan Korelasi
2. Harga koran Jawa Pos lebih tinggi
X12 Harga koran lain lebih tinggi 0,827 dibandingkan dengan koran lain
dibandingkan dengan koran Ja
Faktor 3 : wa Pos Distribusi :
1. Harga
X11 Harga koran Jawa Pos lebih
tinggi dibandingkan dengan ko
0,823
 Pengiriman loper sampai di tempat sangat
2. Distribusi ran lain tepat waktu
X35 Pengiriman loper sampai di tem 0,391
pat sangat tepat waktu d. Faktor keempat :
X34 Pada waktu hujan, keadaan 0,796
koran pada saat dilempar cukup
Distribusi :
Faktor 4 : bersih 1. Pada waktu hujan, keadaan koran pada saat
Distribusi X33 Agen/loper koran dalam membe 0,769
rikan pelayanan koran setiap dilempar cukup bersih
pagi cukup ramah
2. Agen / loper koran dalam memberikan
pelayanan koran setiap pagi cukup ramah.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa faktor yang menjadi pertim Malhorta, Naresh K, 2004. Marketing Research :
bangan konsumen koran untuk menjadi pelang An Applied Orienta tion, Forth Edition,
gan koran Jawa Pos di Surabaya adalah : Prentice Hall, New Jersey.
a. Faktor pertama :
Distribusi : Philip Kotler dan Gary Armstrong. 1997. Dasar-
 Pelaksanaan dan kemudahan pelayanan dasar Pemasaran, Alih Bahasa Drs.Alexan
pengiriman loper koran yang ada di der Sindoro, Prenhallindo, Jakarta.
distributor / agen sangat baik.
Harga : Santoso, Singgih, 2010. Statistik Multivariat :
 Harga koran Jawa Pos sesuai dengan tebal Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT.
halaman koran. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Tempat :
 Keberadaan koran Jawa Pos lebih strategis Sumarwan, Ujang, 2002. Perilaku Konsumen
dibandingkan dengan koran lain. koran : Teori dan Penerapannya Pemasar
b. Faktor kedua : an, PT. Ghalia Indonesia dan MMA-IPB,
Kualitas : Bogor.
1. Informasi berita pada koran Jawa Pos
sangat terpercaya Supranto, J, 1998. Teknik Sampling :Untuk Survei
2. Penyusunan kalimat atau bahasa pada dan Eksperimen, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
tulisan koran Jawa Pos cukup rapi dan
jelas Wells W. D., and David Frensky. 1996.
3. Bahasa yang dipakai pada tulisan koran Consumer Behavior, John Wiley&Son Inc.
Jawa Pos serta cukup dimengerti
Promosi : Yoo, Boonghee; Donthu,Naveen; dan Lee,
1. Promosi yang diberikan kepada konsumen Sungho, 2000. An Examination of Selected
koran Jawa Pos terlalu sering Marketing Mix Elements and Brand Equity,
2. Koran Jawa Pos biasa menawarkan pro Journal of The Academy of Marketing
mosi. Science, Vol. 28, Hal 195 – 211.
c. Faktor ketiga :
Harga :
1. Harga koran lain lebih tinggi disbanding
kan dengan koran Jawa Pos

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol. 6, No. 2, Hal. 54-64, Surabaya, Oktober 2009 ISSN 1693-8232 64

Anda mungkin juga menyukai