Abstrak
Pertumbuhan teknologi informasi dan internet mengubah cara orang berbelanja, dengan belanja online
menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama di Indonesia. Perubahan ini dipicu oleh
kemajuan teknologi dan platform e-commerce yang mempermudah konsumen melakukan belanja secara
daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya hidup berbelanja dan
potongan harga terhadap pembelian impulsif pada masyarakat di Korong Tanjung Raya Galoro.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer yang
diperoleh melalui kuesioner dengan responden sebanyak 90 yang kemudian diolah menggunakan SPSS
24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa respon terhadap variabel gaya hidup berbelanja adalah
setuju, dengan skor rata-rata sebesar 4,03. Rata-rata respon terhadap variabel potongan harga adalah
setuju yaitu 4,19. Rata-rata respon terhadap variabel pembelian impulsif adalah netral yaitu sebesar 3,32.
Berdasarkan analisis regresi, gaya hidup berbelanja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pembelian impulsif. Potongan harga juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif.
Hasil pengujian gaya hidup berbelanja dan potongan harga secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap pembelian impulsif.
Kata Kunci : Gaya Hidup Berbelanja, Potongan Harga, Pembelian Impulsif.
Abstract
The growth of information technology and the internet is changing the way people shop, with online
shopping becoming an important part of everyday life, especially in Indonesia. This change was triggered
by advances in technology and e-commerce platforms that make it easier for consumers to shop online.
This research aims to determine and analyze the influence of shopping lifestyles and discounts on impulse
purchases among people in Korong Tanjung Raya Galoro. This research is included in the type of
quantitative research using primary data obtained through questionnaires with 90 respondents which
were then processed using SPSS 24. The results of this research show that the response to the shopping
lifestyle variable is agree, with an average score of 4.03 . The average response to the price discount
variable is agree, namely 4.19. The average response to the impulse buying variable is neutral, namely
3.32. Based on regression analysis, shopping lifestyle has a positive and significant effect on impulse
buying. Price cuts also have a positive and significant effect on impulse purchases. The results of testing
lifestyle shopping and discounts together have a significant effect on impulse buying.
Keywords: Shopping Lifestyle, Price Discounts, Impulsive Buying.
I. Pendahuluan
Kemajuan teknologi data serta internet sudah mengganti metode orang membeli-
beli. Kejadian ini didorong oleh perkembangan teknologi serta program e- commerce
yang terus menjadi mempermudah pelanggan buat membeli- beli dengan cara online.
Dengan terdapatnya e- commerce di tengah- tengah warga bisa membuat warga terus
menjadi lebih gampang serta berdaya guna dalam melaksanakan kegiatan membeli-
beli, karena tidak butuh membuang banyak daya dan bisa mengirit durasi sebab warga
ٱْلُم ْس ِر ِفيَناَل ِح ُّبِإَّن ۥُه ُتْس ِرُفٓو ۟ا َو ٱْش َر ُبو۟ا َو اَل َو ُك ُلو۟ا َم ْس ِج ٍد ُك ِّلِع نَد يَنَتُك ْم ُخ ُذ و۟ا َء اَد َم َٰي َبِنٓى
Potongan Harga
Bagi Tjipto (Nainggolan and Taufik Parinduri 2020), discount merupakan ialah
bagian harga yang diserahkan oleh pedagang pada konsumen selaku apresiasi atas
kegiatan khusus dari konsumen yang mengasyikkan untuk pedagang. Bagi Sutisna
(Andik, N, and Mohammad 2020) melaporkan kalau discount ataupun bagian harga
merupakan penurunan harga produk dari harga wajar dalam rentang waktu khusus.
Sebaliknya bagi Kotler serta Keller discount ialah harga sah yang diserahkan industri
pada pelanggan yang bertabiat fleksibel untuk tingkatkan profit sesuatu produk, benda
ataupun pelayanan. Bersumber pada sebagian penafsiran diatas bisa disimpulkan kalau
discount merupakan bagian harga ataupun bagian pemasaran yang ditawarkan pada para
klien yang membeli benda barangan. Discount ialah salah satu strategi bidang usaha
yang diresmikan oleh para pelakon bidang usaha.
Pembelian Imulsif
Pembelian impulsif ialah pembelian tidak terencana yang dipacu oleh display
produk ataupun advertensi pemasaran. Bagi Ghani serta Ali (Gunawan and Sitinjak
2018),“ Impulse buying occurs when a consumer experiences a sudden, often powerful
and persistent urge to buy something immediately.” Didefinisikan kalau pembelian
impulsif umumnya terjalin dikala pelanggan merasakan terdapatnya dorongan ataupun
kemauan yang kokoh dengan cara seketika buat membeli suatu dengan lekas. Pembelian
dengan cara impulsif ini terjalin dengan cara tidak direncanakan sebab ketetapan terkini
terbuat kala lagi membeli- beli, meski orang tidak dengan cara aktif mencari sesuatu
produk, tidak terdapat konsep pembelian lebih dahulu buat membeli produk itu, serta
tidak lagi terikat dengan kewajiban membeli- beli.
Salah satu pemicu penting yang menimbulkan terbentuknya pembelian dengan cara
tidak tersangka ataupun impulse buying ialah senang membeli benda terkini ataupun
kecondongan buat membeli- beli, serta khawatir ketingalan era ataupun kurang up to
date. Banyak orang yang hadapi kehebohan yang berlainan kala memperoleh yang
terkini merasa suka serta bergairah sebab mendapatkan benda terkini. Setelah itu orang
banyak membeli suatu yang terkini serta lagi gaya. Akhirnya sebab khawatir tertinggal
era, hingga seorang terbawa- bawa buat melaksanakan pembelian tanpa direncanakan
lebih dahulu (Yusuf, Hendawati, and Wibowo 2020).
Terdapat 4 penanda pengukuran elastis pembelian impulsif (impulse buying) dalam
riset ini yang didapat dari teorinya Bayley serta Nancarrow semacam yang dipaparkan
dalam riset Manggiasih (Haq 2019) selaku selanjutnya:
1. Pembelian Spontan
Ini merujuk pada suasana di mana klien mengarah membeli benda tanpa
merencanakannya terlebih dulu. Ketetapan pembelian kerapkali timbul selaku
jawaban otomatis kala klien terletak di dalam gerai ataupun gerai online.
2. Pembelian Tanpa Berasumsi Akibat
Ini melukiskan kecondongan klien buat melaksanakan pembelian tanpa
memikirkan dengan cara teliti dampak dari pembelian itu. Mereka tidak
mengaitkan cara pandangan yang mendalam saat sebelum membeli.
3. Pembelian Terburu- buru
Dalam suasana ini, klien merasa terburu- buru ataupun tergesa- gesa dikala
menyudahi buat membeli sesuatu benda. Ketetapan ini kerapkali didapat dengan
kilat tanpa estimasi yang matang.
4. Pembelian Dipengaruhi Emosi
2. Uji Reliabilitas
Percobaan reliabelitas dicoba buat mengukur tingkatan kestabilan seluruh
instrument, instrument yang reliable membuktikan kalau instrumental itu mapu
mengukur elastis akibat Style Hidup Membeli- beli serta Bagian Harga kepada
Pembelian Implsif. Percobaan reliabilitas dalam riset ini memakai SPSS 22
dengan percobaan statistic Cronbach’ s Alpha Coeffecient. Elastis dikatakn
reliable bila angka Cronbach’ s Alpha lebih besar(≥) dari 0, 05 (5%).
Selanjutnya hasil percobaan realibilitas dari tiap- tiap elastis:
1) Variabel Gaya Hidup Berbelanja (X1)
Tabel 4
Tabel 7
Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmograv Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 90
Normal Mean 0.0000000
Parametersa Std. 6.60716527
,b
Deviation
Most Absolute 0.068
Extreme Positive 0.043
Differences Negative -0.068
Test Statistic 0.068
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
SumSSumber : haSumber : hasil data yang diolah, 2024
Bersumber pada tabel 7 hasil percobaan normalitas one sample kolmograv test,
angka assymtod 0. 200. hingga informasi berdistribusi wajar sebab angka assymtod
lebih dari 0.05 alhasil H0 diperoleh. Jadi informasi berdistribusi normal.
Tabel 9
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.841 5.593 .865 .389
Gaya Hidup .346 .133 .300 2.602 .011
Berbelanja
Potongan Harga .309 .237 .150 1.305 .195
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Sumber : hasil data yang diolah,2024
Dari informasi diatas bisa dikenal pertemuan regresi linear berganda dengan
memakai metode selaku selanjutnya:
Y= a+bX1+bX2
Y= 4. 841+ 0. 346X1+ 0. 309X2
Dari persamaan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (a) sebesar 4.841, menunjukkan pengaruh positif variabel
independen, 4.841 merupakan konstanta atau keadaan saat variabel pemeblian
impulsive belum dipengaruhi oleh variabel lain dimana jika variabel bebas yang
terdiri dari Gaya Hidup Berbelanja (X1), Potongan Harga (X2) adalah 0 maka
pembelian impulsif tetap bernilai 4.841.
b. Koefesien Gaya Hidup Berbelanja sebesar 0,346 menunjukkan bahwa setiap
penambahan (karena tanda positif) 1 point Gaya Hidup Berbelanja akan
mempengaruhi Pembelian Impulsif di ecommerce shopee pada masyarakat
Korong Tanjung Raya Galoro sebesar 0,346 point.
c. Koefesien Potongan Harga sebesar 0,309 menunjukkan bahwa setiap
penambahan (karena tanda positif) 1 point Potongan Harga akan mempengaruhi
Pembelian Impulsif di ecommerce shopee pada masyarakat Korong Tanjung
Raya Galoro sebesar 0,309 point.
Uji Hipotesis
Selanjutnya ini ialah hasil percobaan parsial (uji- T) yang dicoba dengan
memakai SPSS 24 yang bisa diamati pada bagan selaku berikut:
1) Variabel Gaya Hidup Berbelanja (X1)
Tabel 10
Hasil Uji Parsial (uji-T) X1
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.957 4.638 1.931 .057
Gaya Hidup .436 .114 .378 3.832 .000
Berbelanja
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Sumber : hasil data yang diolah, 2024
Dari hasil uji parsial (uji-T) menunjukan bahwa nilai signifikan pengaruh
Gaya Hidup Berbelanja (X1) terhadap Pembelian Impulsif (Y) adalah 0.000
≤ 0.05 dan nilai thitung 3.832 ≥ ttabel 1.987. Artinya H1 diterima dimana terdapat
pengaruh Gaya Hidup Berbelanja (X1) terhadap Pembelian Impulsif secara
signifikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Gaya Hidup Berbelanja berpengaruh
signifikan terhadap Pembelian Impulsif, artinya bahwa gaya hidup
berbelanja masyarakat Korong Tanjung Raya Galoro dapat dengan mudah
melakukan pembelian di ecommerce shopee tanpa adanya rencana di awal.
Selanjutnya ini ialah hhasil percobaan penting simultan (Uji- F) yang dicoba
dengan memakai SPSS 24 yang bisa diamati dari bagan selanjutnya ini:
Tabel 12
Hasil Uji Signifikan Simultan (uji-F)
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 737.193 2 368.597 8.254 .001b
Residual 3885.262 87 44.658
Total 4622.456 89
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
b. Predictors: (Constant), Potongan Harga, Gaya Hidup Berbelanja
Sumber : hasil data yang diolah, 2024
Pembahasan
Dalam langkah ulasan riset ini, fokusnya merupakan mempelajari hasil riset
yang sudah dicoba, membahas balik analisa, serta mengecek sepanjang mana elastis
Style Hidup Membeli- beli Serta Bagian Harga kepada Pembelian Impulsif yang
didapat dianalisis dengan merujuk pada filosofi, rancangan, kerangka kegiatan, serta
riset pustaka yang sudah dipaparkan lebih dahulu oleh periset.
Riset ini dengan cara spesial menganalisa Style Hidup Membeli- beli Serta
Bagian Harga kepada Pembelian Impulsif Buat mengakulasi informasi, periset
memakai angket yang disebar pada 90 responden dengan keseluruhan 24 statment.
Tidak hanya itu, riset ini pula mengaitkan pemantauan, riset kesusastraan, serta
pengecekan riset pustaka selaku pangkal informasi bonus. Informasi dari angket itu
berikutnya diproses buat memperoleh hasilnya. Cara pengumpulan serta pengerjaan
informasi dicoba memakai fitur lunak IBM SPSS Statistiks tipe 24.
a. Pengaruh Gaya Hidup Berbelanja terhadap Pembelian Impulsif
Gaya hidup berbelanja dalam riset ini membuktikan kalau klien Shopee
hendak melaksanakan aktivitas berberlanja sesuatu produk di Shopee sebab
memandang promosi yang ditawarkan Shopee. Ketertarikan klien shopee dalam
V. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada masyarakat Korong Tanjung Raya
Galoro, maka dapat dikemukakan kesimpulan bahwa Gaya Hidup Berbelanja dan
Potongan Harga terhadap Pembelian Impulsif sebagai berikut:
1. Variabel Gaya Hidup Berbelanja, menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari
keseluruhan pernyataan variabel Gaya Hidup Berbelanja adalah 4,03 (Setuju), hal
ini berarti Gaya Hidup Berbelanja dinilai baik/setuju oleh responden. Dapat dilihat
bahwa rata-rata tertinggi pada pernyataan ke-tujuh yaitu saya berbelanja produk di
Shopee yang memiliki kualitas terbaik, dengan rata-rata 4,36 dengan skor (Sangat
Setuju).
2. Variabel Potongan Harga, menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari keseluruhan
pernyataan variabel Potongan Harga adalah 4,19 (Setuju), hal ini berarti Potongan
Harga dinilai baik/setuju oleh responden. Dapat dilihat bahwa rata-rata tertinggi
DAFTAR PUSTAKA
Alifia Wardah, Nadya, and Harti. 2021.“ MANDAR: Management Development and
Applied Research Journal Akibat Style Hidup Membeli- beli Serta Advertensi
Pemasaran kepada Pembelian Impulsif Avoskin Di Shopee.” MANDAR:
Management Development and Applied Research Journal 4 (1).
Andriani, Lina Atika, and Harti Harti. 2021.“ Akibat Marah Positif, Bagian Harga, Serta
Mutu Web kepada Pembelian Impulsif.” Harian Ekonomi Unmul 23 (3).
Anggreani, Debora Dian Maydiana, and Sentot Suciarto A. 2020.“ Akibat Style Hidup
Membeli- beli Serta Sikap Hedonik kepada Pembelian Impulsif (Riset) Pada Gerai
Berbelanja Online Shopee.” JEMAP: Harian Ekonomi, Manajemen, Akuntansi,
Serta Perpajakan 3 (1).
Gunawan, Graciella Tansah, and Tony Sitinjak. 2018.“ Akibat Keikutsertaan Mode
Serta Style Hidup Membeli- beli kepada Pembelian Impulsif (Riset kepada Anak
muda Serta Anak muda Dki Jakarta).” Manajemen Penjualan 7 (2).
Haq, Rayyisa Nurul. 2019.“ Analisa Keikutsertaan Mode Serta Style Hidup Membeli-
beli kepada Pembelian Impulsif Pada Distro Platt Marikh Agen Kota Senang
Alam.” Journal Of Management and Bussines (JOMB) 1 (2).
Yusuf, Ramayani, Heny Hendawati, and Lili Adi Wibowo. 2020.“ Akibat Konten
Penjualan Shoppe kepada Pembelian Klien.” Harian Manajemen Pembelajaran
Serta IImu Sosial 1 (2).