Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH GAYA HIDUP BERBELANJA DAN POTONGAN HARGA

TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI E-COMMERCE SHOPEE


BERDASARKAN PERSPEKTIF BISNIS SYARIAH
(STUDI TERHADAP MASYARAKAT DI KORONG TANJUNG RAYA
GALORO, NAGARI TANDIKEK BARAT KEC. PATAMUAN)

Raisa Mahira1, Nini Sumarni2


1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sjech M.Djamil
Djambek Bukittinggi, email : raisamahiraa123@gmail.com
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sjech M.Djamil
Djambek Bukittinggi, email : nnsumarni@gmail.com

Abstrak
Pertumbuhan teknologi informasi dan internet mengubah cara orang berbelanja, dengan belanja online
menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama di Indonesia. Perubahan ini dipicu oleh
kemajuan teknologi dan platform e-commerce yang mempermudah konsumen melakukan belanja secara
daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya hidup berbelanja dan
potongan harga terhadap pembelian impulsif pada masyarakat di Korong Tanjung Raya Galoro.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer yang
diperoleh melalui kuesioner dengan responden sebanyak 90 yang kemudian diolah menggunakan SPSS
24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa respon terhadap variabel gaya hidup berbelanja adalah
setuju, dengan skor rata-rata sebesar 4,03. Rata-rata respon terhadap variabel potongan harga adalah
setuju yaitu 4,19. Rata-rata respon terhadap variabel pembelian impulsif adalah netral yaitu sebesar 3,32.
Berdasarkan analisis regresi, gaya hidup berbelanja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pembelian impulsif. Potongan harga juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif.
Hasil pengujian gaya hidup berbelanja dan potongan harga secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap pembelian impulsif.
Kata Kunci : Gaya Hidup Berbelanja, Potongan Harga, Pembelian Impulsif.

Abstract
The growth of information technology and the internet is changing the way people shop, with online
shopping becoming an important part of everyday life, especially in Indonesia. This change was triggered
by advances in technology and e-commerce platforms that make it easier for consumers to shop online.
This research aims to determine and analyze the influence of shopping lifestyles and discounts on impulse
purchases among people in Korong Tanjung Raya Galoro. This research is included in the type of
quantitative research using primary data obtained through questionnaires with 90 respondents which
were then processed using SPSS 24. The results of this research show that the response to the shopping
lifestyle variable is agree, with an average score of 4.03 . The average response to the price discount
variable is agree, namely 4.19. The average response to the impulse buying variable is neutral, namely
3.32. Based on regression analysis, shopping lifestyle has a positive and significant effect on impulse
buying. Price cuts also have a positive and significant effect on impulse purchases. The results of testing
lifestyle shopping and discounts together have a significant effect on impulse buying.
Keywords: Shopping Lifestyle, Price Discounts, Impulsive Buying.

I. Pendahuluan
Kemajuan teknologi data serta internet sudah mengganti metode orang membeli-
beli. Kejadian ini didorong oleh perkembangan teknologi serta program e- commerce
yang terus menjadi mempermudah pelanggan buat membeli- beli dengan cara online.
Dengan terdapatnya e- commerce di tengah- tengah warga bisa membuat warga terus
menjadi lebih gampang serta berdaya guna dalam melaksanakan kegiatan membeli-
beli, karena tidak butuh membuang banyak daya dan bisa mengirit durasi sebab warga

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 1 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


dapat melaksanakan kegiatan membeli- beli dimana saja serta bila saja. Salah satu
program e- commerce yang amat terkenal di Indonesia merupakan Shopee. Membeli-
beli dengan cara online pula ditaksir menarik sebab amat efisien, melenyapkan
keinginan buat tiba ke gerai raga, serta melepaskan konsumen dari batas jam
operasional gerai. Bisnis online bisa dicoba bila saja serta di mana saja sepanjang
terkoneksi dengan internet. Selaku akhirnya, pembelian impulsif yang umumnya terjalin
di bumi jelas, semacam di pusat perbelanjaan ataupun gerai, pula mulai ditemui dalam
kondisi aplikasi.
Pembelian impulsif ataupun unplanned purchase tercantum sikap dimana
seorang tidak merancang sesuatu pembelian kepada sesuatu benda khusus dalam
membeli- beli. Mereka langsung melaksanakan pembelian dengan alibi ketertarikan
hendak merk ataupun produk pada dikala itu pula. (Anggreani and Suciarto A. 2020).
Pembelian impulsif dicoba tanpa terdapatnya hasrat ataupun konsep lebih dahulu,
pembelian ini umumnya dicoba atas desakan otomatis kala terpikat pada sesuatu produk
yang dengan ataupun tanpa terencana diamati. Desakan buat melaksanakan pembelian
implusif tidak cuma terjalin pada bisnis yang dicoba dengan cara offline. Tetapi pula
bisa terjalin pada bisnis yang dicoba dengan cara online.
Terbentuknya pembelian impulsif pula dipicu dari style hidup membeli- beli
pelanggan itu sendiri (Gunawan and Sitinjak 2018). Shopping lifestyle selaku style
hidup yang merujuk pada gimana seorang hidup, gimana mereka menghabiskan durasi,
duit, aktivitas pembelian yang dicoba, tindakan serta opini mereka mengenai bumi
dimana mereka bermukim. Ini memantulkan opsi orang dalam perihal gimana mereka
membagikan durasi serta duit mereka. Demikian juga dengan bagian harga yang bisa
jadi faktor pembelian impulsif. Misalnya, kala seseorang konsumen memandang
terdapatnya ijab korting yang cuma legal dalam waktu durasi khusus, mereka bisa jadi
merasa terpikat serta menyudahi buat membeli benda itu tanpa pemograman lebih
dahulu, alhasil terjalin pembelian impulsif.
Kemajuan era sudah mengganti berbelanja dari keinginan jadi style hidup.
Kesusahan melainkan antara keinginan serta kemauan bisa mendesak sikap pelanggan
jadi impulsif sebab benda yang dibeli dikira selaku keinginan, sementara itu
sesungguhnya cuma kemauan. Perihal ini dipicu oleh desakan penuh emosi, tingkatkan
mungkin pembelian impulsif. Al- Quran menerangkan berartinya menjauhi inefisiensi
serta mengkonsumsi kelewatan, begitu juga di informasikan dalam Al- Araf bagian 31.

‫ٱْلُم ْس ِر ِفيَناَل ِح ُّبِإَّن ۥُه ُتْس ِرُفٓو ۟ا َو ٱْش َر ُبو۟ا َو اَل َو ُك ُلو۟ا َم ْس ِج ٍد ُك ِّلِع نَد يَنَتُك ْم ُخ ُذ و۟ا َء اَد َم َٰي َبِنٓى‬

Maksudnya," Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang bagus di tiap


(merambah) mesjid, makan serta minumlah, serta janganlah berlebih- lebihan.
Sebetulnya Ia tidak menggemari banyak orang yang berlebih- lebihan."
Bagian ini menegaskan kita buat menempuh style hidup yang bijak dalam
membeli- beli, tidak kelewatan, serta tidak abur. Ini relevan dengan prinsip bidang
usaha syariah yang menekankan kesamarataan dalam harga serta bisnis. Oleh sebab itu,
kala membeli- beli, kita wajib memikirkan dengan bijaksana apakah pembelian itu
betul- betul dibutuhkan, ataukah cuma dipicu oleh desakan penuh emosi yang sedetik.
Warga di Nagari Tandikek Barat, pula ikut serta dalam berbelanja online di
Shopee. Sebagian dari mereka mengakses program ini buat bermacam kebutuhan,
tercantum keinginan tiap hari, benda elektronik, fesyen, serta banyak lagi. Terlebih lagi,
bagian harga serta advertensi yang ditawarkan di Shopee kerapkali menarik atensi serta
jadi desakan untuk pelanggan buat melaksanakan pembelian yang tidak direncanakan

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 2 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


lebih dahulu ataupun pembelian impulsif. Bersumber pada pemantauan dini nampak
kalau membeli- beli online sudah jadi Kerutinan yang aman serta menarik untuk
mereka. Mereka beranggapan kalau keringanan serta kenyamanan bebelanja online amat
menggoda, paling utama kala terdapat ijab korting yang menarik. Mereka membenarkan
kalau terkadang mereka goyah buat membeli- beli impulsif cuma sebab terdapat korting
megah. Lewat survey ataupun riset ini, periset bisa menilai sepanjang mana pemikiran
warga kepada pembelian impulsif. Tujuan dari riset ini buat mengenali serta
menganalisa akibat style hidup membeli- beli kepada pembelian impulsif di golongan
warga di Korong Tanjung Raya Galoro, Nagari Tandikek Barat, Kecamatan Patamuan.
Ini hendak membagikan pengetahuan lebih dalam mengenai gimana warga, yang ialah
golongan yang penting dalam pemakaian e- commerce, bisa menguasai dari perspektif
bidang usaha syariah.

II. Kajian Pustaka


Gaya Hidup Berbelanja
Gaya hidup berbelanja merujuk pada Kerutinan konsumtif yang memantulkan
preferensi seorang dalam memakai durasi serta duit. Dalam kondisi ekonomi, style
hidup membeli- beli melingkupi ketetapan seorang dalam membagikan pendapatannya,
tercantum gimana anggaran dialokasikan buat bermacam produk serta layanan, dan
pilihan- pilihan khusus dalam memilah jenis seragam (Anggreani and Suciarto A.
2020). Cobb serta Hoyer mengatakan kalau pelanggan dimohon buat membuktikan
sepanjang mana mereka akur ataupun tidak sepakat dengan statment yang berhubungan
dengan style hidup membeli- beli (misalnya: tindakan kepada merek nasional, akibat
promosi, harga pemahaman). Perihal ini membuktikan kalau style hidup membeli- beli
memainkan kedudukan berarti dalam metode orang membuat ketetapan mengkonsumsi
mereka.
Bagi Cobb serta Hoyer (Alifia Wardah and Harti 2021) menarangkan hal penanda
yang dipakai dalam mengukur elastis shopping lifestyle ataupun style hidup membeli-
beli:
1) Menjawab buat tiap promosi hal sesuatu produk
2) Membeli- beli dengan merek terkenal
3) Membeli- beli tren atau bentuk terbaru
4) Produk dengan merek yang dibeli memliki mutu bagus
5) Kerap melaksanakan pembelian lebih dari satu merek

Potongan Harga
Bagi Tjipto (Nainggolan and Taufik Parinduri 2020), discount merupakan ialah
bagian harga yang diserahkan oleh pedagang pada konsumen selaku apresiasi atas
kegiatan khusus dari konsumen yang mengasyikkan untuk pedagang. Bagi Sutisna
(Andik, N, and Mohammad 2020) melaporkan kalau discount ataupun bagian harga
merupakan penurunan harga produk dari harga wajar dalam rentang waktu khusus.
Sebaliknya bagi Kotler serta Keller discount ialah harga sah yang diserahkan industri
pada pelanggan yang bertabiat fleksibel untuk tingkatkan profit sesuatu produk, benda
ataupun pelayanan. Bersumber pada sebagian penafsiran diatas bisa disimpulkan kalau
discount merupakan bagian harga ataupun bagian pemasaran yang ditawarkan pada para
klien yang membeli benda barangan. Discount ialah salah satu strategi bidang usaha
yang diresmikan oleh para pelakon bidang usaha.

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 3 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


Bagi Sutisna (Andriani and Harti 2021), bagian harga merupakan penurunan dari
harga wajar sesuatu produk sepanjang rentang waktu khusus. Dimensi- dimensi yang
terpaut dengan rancangan discount mencakup:
1. Besaran Potonga Harga
Ini melingkupi seberapa besar penurunan harga yang diserahkan pada dikala
produk hadapi discount.
2. Lama Berlakunya Potongan Harga
Ini merujuk pada waktu durasi di mana bagian harga legal serta ada untuk
pelanggan.
3. Tipe Produk yang Terdiskon
Ini melingkupi beraneka ragam opsi produk yang dapat memperoleh bagian
harga.

Pembelian Imulsif
Pembelian impulsif ialah pembelian tidak terencana yang dipacu oleh display
produk ataupun advertensi pemasaran. Bagi Ghani serta Ali (Gunawan and Sitinjak
2018),“ Impulse buying occurs when a consumer experiences a sudden, often powerful
and persistent urge to buy something immediately.” Didefinisikan kalau pembelian
impulsif umumnya terjalin dikala pelanggan merasakan terdapatnya dorongan ataupun
kemauan yang kokoh dengan cara seketika buat membeli suatu dengan lekas. Pembelian
dengan cara impulsif ini terjalin dengan cara tidak direncanakan sebab ketetapan terkini
terbuat kala lagi membeli- beli, meski orang tidak dengan cara aktif mencari sesuatu
produk, tidak terdapat konsep pembelian lebih dahulu buat membeli produk itu, serta
tidak lagi terikat dengan kewajiban membeli- beli.
Salah satu pemicu penting yang menimbulkan terbentuknya pembelian dengan cara
tidak tersangka ataupun impulse buying ialah senang membeli benda terkini ataupun
kecondongan buat membeli- beli, serta khawatir ketingalan era ataupun kurang up to
date. Banyak orang yang hadapi kehebohan yang berlainan kala memperoleh yang
terkini merasa suka serta bergairah sebab mendapatkan benda terkini. Setelah itu orang
banyak membeli suatu yang terkini serta lagi gaya. Akhirnya sebab khawatir tertinggal
era, hingga seorang terbawa- bawa buat melaksanakan pembelian tanpa direncanakan
lebih dahulu (Yusuf, Hendawati, and Wibowo 2020).
Terdapat 4 penanda pengukuran elastis pembelian impulsif (impulse buying) dalam
riset ini yang didapat dari teorinya Bayley serta Nancarrow semacam yang dipaparkan
dalam riset Manggiasih (Haq 2019) selaku selanjutnya:
1. Pembelian Spontan
Ini merujuk pada suasana di mana klien mengarah membeli benda tanpa
merencanakannya terlebih dulu. Ketetapan pembelian kerapkali timbul selaku
jawaban otomatis kala klien terletak di dalam gerai ataupun gerai online.
2. Pembelian Tanpa Berasumsi Akibat
Ini melukiskan kecondongan klien buat melaksanakan pembelian tanpa
memikirkan dengan cara teliti dampak dari pembelian itu. Mereka tidak
mengaitkan cara pandangan yang mendalam saat sebelum membeli.
3. Pembelian Terburu- buru
Dalam suasana ini, klien merasa terburu- buru ataupun tergesa- gesa dikala
menyudahi buat membeli sesuatu benda. Ketetapan ini kerapkali didapat dengan
kilat tanpa estimasi yang matang.
4. Pembelian Dipengaruhi Emosi

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 4 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


Ini merujuk pada pembelian yang dipengaruhi oleh situasi penuh emosi klien.
Mereka bisa melaksanakan aktivitas membeli- beli sebab marah yang lagi
mereka rasakan dikala itu, semacam keceriaan, kesedihan, ataupun stres.

III. Metode Penelitian


Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kuantitatif, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud menggambarkan
fenomena pada objek penelitian apa adanya. Dikatakan kuantitatif karena pengujian
hasil penelitian yang didasarkan pada data-data berupa angka hasil analisis statistik.
Dimana dalam metode ini penulis akan menganalisa dan menjelaskan Pengaruh Gaya
Hidup Berbelanja Dan Potongan Harga Terhadap Pembelian Impulsif Di E-Commerce
Shopee Berdasarkan Perspektif Bisnis Syariah (Studi Terhadap Masyarakat Di Korong
Tanjung Raya Galoro, Nagari Tandikek Barat Kec. Patamuan).
Penelitian ini dilaksanakan di Di Korong Tanjung Raya Galoro, Nagari
Tandikek Barat Kec. Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat,
dengan subyek peneliian adalah masyarakat di Nagari Tandikek Barat. Metode
pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data primer. Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara,
kusioner dan dokumentasi. Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang
dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.

IV. Hasil dan Pembahasan


Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Buat mengenali rhitung periset memakai perlengkapan tolong SPSS 24
sebaliknya mencari rtabel periset mencari dari bagan (tersemat) dengan
mengenali terlebih dulu bagian kebebasanya. Bagian independensi (degree of
freedom) dalam riset ini merupakan df= n- 90. Dengan determinasi n (jumlah
responden) merupakan 90 responden, jadi besarnya df= 90- 2= dengan 0, 05
(5%). Hingga diterima rtabel 0, 207. Ada pula hasil percobaan keabsahan dari
tiap- tiap elastis bisa diamati selaku selanjutnya:
1) Variabel Gaya Hidup Berbelanja
Tabel 1
Hasil Uji Validitas Gaya Hidup Berbelanja
Pernyataa
r Hitung r Tabel (n=90) Ket
n
X1.1 0,722 0,207 Valid
X1.2 0,683 0,207 Valid
X1.3 0,735 0,207 Valid
X1.4 0,751 0,207 Valid
X1.5 0,767 0,207 Valid
X1.6 0,784 0,207 Valid
X1.7 0,733 0,207 Valid
X1.8 0,691 0,207 Valid
X1.9 0,583 0,207 Valid
X1.10 0,618 0,207 Valid
Sumber : hasil data yang diolah, 2023

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 5 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


Pada tabel 1 hasil percobaan keabsahan style hidup membeli- beli (X1).
Membuktikan kalau seluruh item ataupun statment diatas asi sebab tiap item
mempunyai angka hubungan lebih besar dari rtabel ialah 0, 207.
2) Variabel Potongan Harga
Tabel 1
Hasil Uji Validitas Potongan Harga
Pernyataa
r Hitung r Tabel (n=90) ket
n
X2.1 0,678 0,207 Valid
X2.2 0,712 0,207 Valid
X2.3 0,792 0,207 Valid
X2.4 0,762 0,207 Valid
X2.5 0,806 0,207 Valid
X2.6 0,783 0,207 Valid
Sumber : hasil data yang diolah, 2023
Pada tabel 2 hasil percobaan keabsahan bagian harga (X2). Membuktikan
kalau seluruh item ataupun statment diatas asi sebab tiap item mempunyai
angka hubungan lebih besar dari rtabel ialah 0, 207.
3) Variabel Pembelian Impulsif
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Pembelian Impulsif
Pernyataa
r Hitung r Tabel (n=90) ket
n
Y.1 0,588 0,207 Valid
Y.2 0,855 0,207 Valid
Y.3 0,814 0,207 Valid
Y.4 0,838 0,207 Valid
Y.5 0,862 0,207 Valid
Y.6 0,865 0,207 Valid
Y.7 0,860 0,207 Valid
Y.8 0,723 0,207 Valid
Sumber : hasil data yang diolah, 2023
Pada tabel 3 hasil percobaan keabsahan pembelian impulsif (Y).
Membuktikan kalau seluruh item ataupun statment diatas asi sebab tiap item
mempunyai angka hubungan lebih besar dari rtabel ialah 0, 207.

2. Uji Reliabilitas
Percobaan reliabelitas dicoba buat mengukur tingkatan kestabilan seluruh
instrument, instrument yang reliable membuktikan kalau instrumental itu mapu
mengukur elastis akibat Style Hidup Membeli- beli serta Bagian Harga kepada
Pembelian Implsif. Percobaan reliabilitas dalam riset ini memakai SPSS 22
dengan percobaan statistic Cronbach’ s Alpha Coeffecient. Elastis dikatakn
reliable bila angka Cronbach’ s Alpha lebih besar(≥) dari 0, 05 (5%).
Selanjutnya hasil percobaan realibilitas dari tiap- tiap elastis:
1) Variabel Gaya Hidup Berbelanja (X1)
Tabel 4

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 6 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


Hasil Uji Reliabelitas Gaya Hidup Berbelanja
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items Keterangan
Alpha
0.887 10 Reliabel
Sumber : hasil data yang diolah, 2023

Dari tabel 4 hasil percobaan reliabilitas style hidup beberlanja (X1).


Membuktikan kalau semua item pada style hidup membeli- beli yang
berjumlah 10 ini reliable sebab cronbach’ s alpha coefficientnya sebesar
0, 887 lebih besar dari 0, 207.
2) Variabel Potongan Harga (X2)
Tabel 5
Hasil Uji Reliabelitas Gaya Hidup Berbelanja
Reliability Statistics
Cronbach'
N of Items Keterangan
s Alpha
0.849 6 Reliabel
Sumber : hasil data yang diolah, 2023

Dari tabel 5 hasil percobaan reliabilitas bagian harga (X2).


Membuktikan kalau semua item pada bagian harga yang berjumlah 6 ini
reliable sebab cronbach’ s alpha coefficientnya sebesar 0, 849 lebih besar
dari 0, 207.
3) Variabel Pembelian Impulsif (Y)
Tabel 6
Hasil Uji Reliabelitas Gaya Hidup Berbelanja
Reliability Statistics
Cronbach'
N of Items Keterangan
s Alpha
0.922 8 Reliabel
Sumber : hasil data yang diolah, 2023
Dari tabel 6 hasil percobaan reliabilitas Pembelian Impulsif (Y).
Membuktikan kalau semua item pada Pembelian impulsif yang
berjumlah 8 ini reliable sebab cronbach’ s alpha coefficientnya sebesar 0,
922 lebih besar dari 0, 207.

Hasil Uji Asumsi Klasik


1) Hasil Uji Normalitas
Percobaan normalitas ialah percobaan prasyarat kelayakan informasi buat
dianalisis, bermaksud buat memandang apakah informasi residual berdistribusi
wajar ataupun tidak. Dalam riset, percobaan normalitas dicoba dengan percobaan
one sampe kolmogriv smirov (K- S) test. Patokan pengumpulan ketetapan
percobaan normalitas ini ialah:
1) Bila angka kebolehjadian (Asmp. Sig) besar(≥) dari 0. 05 hingga
berdistribusi wajar.
2) Bila angka kebolehjadian (Asmp. Sig) kecil(≤) dari 0. 05 hingga
berdistribusi tidak wajar.

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 7 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


Selanjutnya ialah hasil percobaan normalitas lewat kalkulasi SPSS 24:

Tabel 7
Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmograv Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 90
Normal Mean 0.0000000
Parametersa Std. 6.60716527
,b
Deviation
Most Absolute 0.068
Extreme Positive 0.043
Differences Negative -0.068
Test Statistic 0.068
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
SumSSumber : haSumber : hasil data yang diolah, 2024

Bersumber pada tabel 7 hasil percobaan normalitas one sample kolmograv test,
angka assymtod 0. 200. hingga informasi berdistribusi wajar sebab angka assymtod
lebih dari 0.05 alhasil H0 diperoleh. Jadi informasi berdistribusi normal.

3) Hasil Uji Multikolinearitas


Percobaan multikolinearitas ini bermaksud buat mencoba apakah dalam bentuk
regresi ditemui terdapatnya hubungan dampingi elastis bebas. Bentuk regresi yang
bagus sepatutnya tidak terjalin hubungan diantara elastis bebas, bila silih
berkorelasi hingga elastis ini tidak ortoginal. Elastis ortoginal merupakan elastis
bebas serupa dengan nihil. Buat memandang terdapat ataupun tidaknya
multikolinearitas di dalam bentuk regresi merupakan dengan metode memandang
angka variance inflation factor (VIF) dengan 2 determinasi:
1) Bila angka VIF besar(≥) dari 10 hingga disimpulkan ada permasalahan
multikoliniaritas yang sungguh- sungguh.
2) Bila angka VIF kecil(≤) dari 10 hingga disimpulkan tidak ada
permasalahan koliniaritas yang sungguh- sungguh.

Setelah itu dengan metode memandang angka toleranscenya dengan


determinasi selaku selanjutnya:
1) Bila angka tolerance besar(≤) dari 0, 1 hingga disimpulkan terjalin
multikolinearitas.
2) Bila angka tolerance kecil(≥) dari 0. 1 hingga disimpulkan tidak terjalin
permasalahan pada multikolinearitas.
Selanjutnya ini merupakan hasil dari percobaan multikolinearitas lewat
kalkulasi SPSS 24:
Tabel 8

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 8 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficie Collinearity
Coefficients nts Statistics
Std. Toler
Model B Error Beta t Sig. ance VIF
1 (Constant) 4.84 5.593 0.86 0.38
1 5 9
Gaya 0.34 0.133 0.300 2.60 0.01 0.728 1.374
Hidup 6 2 1
Berbelanja
Potongan 0.30 0.237 0.150 1.30 0.19 0.728 1.374
Harga 9 5 5
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Sumber : hasil data yang diolah,2024

Bersumber pada tabel 8 hasil percobaan multikolinearitas diatas dikenal


kalau angka VIF elastis style hidup membeli- beli serta bagian harga merupakan
1, 374≤ 10 serta angka tolerance 0, 728≥ 0, 1 hingga informasi itu tidak terjalin
multikolinearitas.

3) Hasil Uji Heterokedastisitas


Tujuan dari percobaan heterokedastisitas ini buat menelaah apakah dalam
bentuk regresi terjalin ketidaksamaan versi dari residual sesuatu observasi ke
observasi lain. Bila versi dari residual sesuatu observasi ke observasi lain senantiasa
hingga diucap homokedastisitas serta bila berlainan diucap heterikedastisitas. Serta
bentuk regresi yang bagus merupakan tidak terjalin heterokedastisitas. Selanjutnya
merupakan patokan percobaan heterokedastisitas:
1) Bila ada pola khusus pada diagram scatterplot semacam titik yang membuat pola
tertib hingga bisa disimpulkan terjalin heterokedastisitas ataupun diucap dengan
homokedastisitas.
2) Bila titik- titik menabur dengan cara random, tidak terdapat pola yang nyata
hingga bisa disimpulkan tidak terjalin heterokedastisitas.
Gambar 1
Grafik Scatterplot

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 9 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


Sumber : data yang diolah,2023
Dari gambar 1 diagram scatterplot diatas bisa disimpulkan kalau
titik- titik pada scatterplot menabur dengan cara random serta terhambur
diatas ataupun dibawah nilai 0 pada sumbu Y, diagram diatas pula tidak
membuat suatu pola khusus yang nyata. Hingga riset ini bisa disimpulkan
tidak terjalin heterokedastisitas.

Hasil Uji Regresi Linear Berganda


Analisi ini buat menganalisi ataupun memandang akibat elastis bebas (Style Hidup
Berberlanja serta Bagian Harga) dengan cara bersama pengaruhi elastis terbatas, ialah
Pembelian Impulsif. Percobaan analisa regresi linear berganda dalam riset ini dicoba
dengan SPSS 24 yang bisa diamati pada bagan di dasar ini:

Tabel 9
Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.841 5.593 .865 .389
Gaya Hidup .346 .133 .300 2.602 .011
Berbelanja
Potongan Harga .309 .237 .150 1.305 .195
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Sumber : hasil data yang diolah,2024

Dari informasi diatas bisa dikenal pertemuan regresi linear berganda dengan
memakai metode selaku selanjutnya:
Y= a+bX1+bX2
Y= 4. 841+ 0. 346X1+ 0. 309X2
Dari persamaan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (a) sebesar 4.841, menunjukkan pengaruh positif variabel
independen, 4.841 merupakan konstanta atau keadaan saat variabel pemeblian
impulsive belum dipengaruhi oleh variabel lain dimana jika variabel bebas yang
terdiri dari Gaya Hidup Berbelanja (X1), Potongan Harga (X2) adalah 0 maka
pembelian impulsif tetap bernilai 4.841.
b. Koefesien Gaya Hidup Berbelanja sebesar 0,346 menunjukkan bahwa setiap
penambahan (karena tanda positif) 1 point Gaya Hidup Berbelanja akan
mempengaruhi Pembelian Impulsif di ecommerce shopee pada masyarakat
Korong Tanjung Raya Galoro sebesar 0,346 point.
c. Koefesien Potongan Harga sebesar 0,309 menunjukkan bahwa setiap
penambahan (karena tanda positif) 1 point Potongan Harga akan mempengaruhi
Pembelian Impulsif di ecommerce shopee pada masyarakat Korong Tanjung
Raya Galoro sebesar 0,309 point.

Uji Hipotesis

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 10 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


a. Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-T)
Pada riset ini buat memandang Pengaruh Gaya Hidup Berbelanja dan Potongan
Harga (elastis bebas) terhadap Pembelian Impulsif (elastis terbatas) di ecommerce
shopee pada warga Korong Tanjung Raya Galoro dengan cara parsial. Cara
pengetesan dicoba dengan memandang pada bagan percobaan parsial dengan
menampilkan kolom penting serta angka ttabel dengan angka thitung. Bawah
pengumpulan ketetapan buat percobaan t parsial dalam analisa regresi selaku
selanjutnya:
a) Bila thitung≤ ttabel ataupun bila angka sig≥ 0. 05 hingga anggapan H1
ditolak. Maksudnya elastis bebas (X) tidak mempunyai akibat yang
signifkan kepada elastis terbatas.
b) Bila thitung≥ ttabel ataupun bila angka sig≤ 0. 05 hingga anggapan H1
diperoleh. Maksudnya elastis bebas (X) mempunyai akibat yang signifkan
kepada elastis terbatas.

Selanjutnya ini ialah hasil percobaan parsial (uji- T) yang dicoba dengan
memakai SPSS 24 yang bisa diamati pada bagan selaku berikut:
1) Variabel Gaya Hidup Berbelanja (X1)
Tabel 10
Hasil Uji Parsial (uji-T) X1
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.957 4.638 1.931 .057
Gaya Hidup .436 .114 .378 3.832 .000
Berbelanja
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Sumber : hasil data yang diolah, 2024

Dari hasil uji parsial (uji-T) menunjukan bahwa nilai signifikan pengaruh
Gaya Hidup Berbelanja (X1) terhadap Pembelian Impulsif (Y) adalah 0.000
≤ 0.05 dan nilai thitung 3.832 ≥ ttabel 1.987. Artinya H1 diterima dimana terdapat
pengaruh Gaya Hidup Berbelanja (X1) terhadap Pembelian Impulsif secara
signifikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Gaya Hidup Berbelanja berpengaruh
signifikan terhadap Pembelian Impulsif, artinya bahwa gaya hidup
berbelanja masyarakat Korong Tanjung Raya Galoro dapat dengan mudah
melakukan pembelian di ecommerce shopee tanpa adanya rencana di awal.

2) Variabel Potongan Harga (X2)


Tabel 11
Hasil Uji Parsial (uji-T) X2
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 11 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


1(Constant) 10.695 5.286 2.023 .046
Potongan .630 .208 .307 3.023 .003
Harga
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Sumber : hasil data yang diolah, 2024

Dari hasil percobaan parsial (uji- T) membuktikan kalau angka penting


akibat Potongan Harga (X2) kepada Pembelian Impulsi (Y) merupakan 0.
003≤ 0. 05 serta angka thitung 3. 023≥ ttabel 1. 987. Maksudnya H2
diperoleh dimana ada akibat Potongan Harga (X2) kepada Pembelian
Impulsif dengan cara penting.
Jadi bisa disimpulkan kalau Bagian Harga mempengaruhi penting kepada
Pembelian Impulsif, maksudnya kalau dengan terdapatnya bagian harga,
warga Korong Tanjung Raya Galoro tergiur serta bisa dengan gampang
melaksanakan pembelian di ecommerce shopee tanpa direncanakan terlebih
dahulu.

b. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F)


Percobaan simultan (uji- F) dicoba buat memandang akibat elastis bebas (Gaya
Hidup Berbelanja serta Potongan Harga) kepada elastis terbatas (Pembelian
Impulsif) dengan cara bersama- sama.
Bawah pengumpulan ketetapan percobaan signifikasi simultan F merupakan:
1) Nilai F
a) Bila angka fhitung≥ dari ftabel hingga disimpulkan kalau ada akibat penting
dengan cara simultan antara elastis leluasa kepada elastis terikat.
b) Bila angka fhitung≤ dari ftabel hingga bisa disimpulkan kalau tidak bisa
akibat penting dengan cara simultan antara elastis leluasa kepada elastis
terikat.
2) Angka sig
a) Bila angka sig.≤ 0. 05, hingga ada akibat penting dengan cara simultan
antara elastis leluasa kepada elastis terikat.
b) Bila angka sig.≥ 0. 05, hingga tidak ada akibat penting dengan cara simultan
antara elastis leluasa kepada elastis terikat.

Selanjutnya ini ialah hhasil percobaan penting simultan (Uji- F) yang dicoba
dengan memakai SPSS 24 yang bisa diamati dari bagan selanjutnya ini:
Tabel 12
Hasil Uji Signifikan Simultan (uji-F)
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 737.193 2 368.597 8.254 .001b
Residual 3885.262 87 44.658
Total 4622.456 89
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
b. Predictors: (Constant), Potongan Harga, Gaya Hidup Berbelanja
Sumber : hasil data yang diolah, 2024

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 12 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


Dari tabel 12 percobaan penting simultan (uji- F) diatas bisa disimpulkan
kalau angka fhitung merupakan 8. 254 serta angka ftabelα= 0. 05 serta df= k; n-
k (2; 90- 2) yaitu df2 ke (90- 2= 88), 3. 10 dapat diamati pada penyaluran ftabel.
Dari hasil percobaan f simultan membuktikan kalau angka penting akibat Style
Hidup Membeli- beli (X1) serta Bagian Harga (X2) kepada Pembelian Impulsif
(Y) merupakan 0. 001≤ 0. 05 serta angka fhitung 8. 254≥ ftabel 3. 10.
Maksudnya ada akibat dengan cara simultan antara Style Hidup Membeli- beli
(X1) serta Bagian Harga (X2) kepada Pembelian Impulsif.

b. Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2)


Percobaan koefesien pemastian (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
keahlian bentuk dalam menerangkan elastis terikat. Angka koefesien pemastian
merupakan diantara nihil ataupun satu. Terus menjadi kecil angka R2 hingga terus
menjadi terbatas keahlian variabel- variabel leluasa dalam menarangkan elastis
terikat. Percobaan koefesien pembatas dalam riset ini dicoba dengan memakai SPSS
24 yang bisa diamati pada bagan dibawah ini:
Tabel 13
Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2)
Model Summary
Mode Std. Error of the
l R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .399 .159 .140 6.683
a. Predictors: (Constant), Potongan Harga, Gaya Hidup Berbelanja
Sumber : hasil data yang diolah, 2024

Bersumber pada Bagan 13 Hasil Percobaan Koefesien Pemastian (R2) diatas


dikenal angka R Square sebesar 0. 159 perihal ini bisa dimaksud kalau akibat elastis
X1 serta X2 dengan cara simultan (bersam- sama) kepada elastis Y merupakan
sebesar 15. 9% dengan lebihnya di mempengaruhi oleh elastis lain yang tidak ada
pada riset ini.

Pembahasan
Dalam langkah ulasan riset ini, fokusnya merupakan mempelajari hasil riset
yang sudah dicoba, membahas balik analisa, serta mengecek sepanjang mana elastis
Style Hidup Membeli- beli Serta Bagian Harga kepada Pembelian Impulsif yang
didapat dianalisis dengan merujuk pada filosofi, rancangan, kerangka kegiatan, serta
riset pustaka yang sudah dipaparkan lebih dahulu oleh periset.
Riset ini dengan cara spesial menganalisa Style Hidup Membeli- beli Serta
Bagian Harga kepada Pembelian Impulsif Buat mengakulasi informasi, periset
memakai angket yang disebar pada 90 responden dengan keseluruhan 24 statment.
Tidak hanya itu, riset ini pula mengaitkan pemantauan, riset kesusastraan, serta
pengecekan riset pustaka selaku pangkal informasi bonus. Informasi dari angket itu
berikutnya diproses buat memperoleh hasilnya. Cara pengumpulan serta pengerjaan
informasi dicoba memakai fitur lunak IBM SPSS Statistiks tipe 24.
a. Pengaruh Gaya Hidup Berbelanja terhadap Pembelian Impulsif
Gaya hidup berbelanja dalam riset ini membuktikan kalau klien Shopee
hendak melaksanakan aktivitas berberlanja sesuatu produk di Shopee sebab
memandang promosi yang ditawarkan Shopee. Ketertarikan klien shopee dalam

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 13 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


melaksanakan berbelanja produk di shopee dikarenakan produk mode terkini
serta memandang gaya terbaru. Klien shopee yang membeli- beli produk dengan
mutu terbaik. Klien shopee hendak membeli produk di Shopee, serta memilih-
milih produk dari bermacam merk yang terdapat dan memikirkan merk produk
dikala membeli di shopee pula jadi dorong ukur style hidup berbelanja.
Bersumber pada pada hasil pengetesan anggapan awal dikenal kalau style
hidup membeli- beli mempengaruhi positif kepada pembelian impulsif. Perihal
itu bisa diamati pada bagan 4.21 yang mana hasil percobaan parsial (uji- T)
membuktikan kalau angka penting akibat Style Hidup Membeli- beli (X1)
kepada Pembelian Impulsif (Y) merupakan 0. 000≤ 0. 05 serta angka thitung 3.
832≥ ttabel 1. 987. Maksudnya ada akibat Style Hidup Membeli- beli (X1)
kepada Pembelian Impulsif dengan cara penting. Dengan begitu bisa dibilang
ada akibat positif antara style hidup membeli- beli kepada pembelian impulsif.
Hasil riset ini searah dengan riset terdahulu yang dicoba oleh Debora Dian
Maydiana Anggreani kalau hasil pengetesan anggapan awal style hidup
membeli- beli mempengaruhi positif kepada pembelian impulsif yang
maksudnya anggapan awal pada riset itu terdukung dengan cara empiris.
Bersumber pada hasil riset yang dicoba diatas, analisa pengarang
bersumber pada perspektif bidang usaha syariah pada dasarnya style hidup
membeli- beli semacam yang dipaparkan diatas tercantum pada style membeli-
beli yang kelewatan disebabkan pembelian yang tidak direncanakan mengaitkan
uraian prinsip- prinsip ekonomi syariah dalam pengurusan finansial.

b. Pengaruh Potongan Harga terhadap Pembelian Impulsif


Potongan harga dalam riset ini membuktikan kalau klien merasa terpikat
buat melaksanakan pembelian lebih banyak kala terdapat korting megah. Bagian
harga ataupun discount shopee 50- 90% bisa mengirit pengeluaran klien. Begitu
terdapatnya bagian harga ataupun korting megah kerapkali jadi faktor penting
terbentuknya pembelian impulsif di program e- commerce semacam Shopee.
Meski korting itu seakan mengirit pengeluaran, pada faktanya, ijab korting besar
ini kerapkali membuat klien membeli benda yang tidak direncanakan lebih
dahulu. Oleh sebab itu, bagian harga yang besar bisa mendesak aksi pembelian
impulsif di Shopee.
Bersumber pada pada hasil pengetesan anggapan kedua dikenal kalau
bagian harga mempengaruhi positif kepada pembelian impulsif. Perihal itu bisa
diamati pada bagan 4. 22. Dari hasil percobaan parsial (uji- T) membuktikan
kalau angka penting akibat Bagian Harga (X2) kepada Pembelian Impulsi (Y)
merupakan 0. 003≤ 0. 05 serta angka thitung 3. 023≥ ttabel 1. 987. Maksudnya
ada akibat Bagian Harga (X2) kepada Pembelian Impulsif dengan cara penting.
Hasil riset ini searah dengan riset terdahulu yang dicoba oleh Nainggolan. Hasil
riset dari Nainggolan membuktikan kalau Bagian harga dengan cara parsial
mempengaruhi positif serta penting kepada pembelian pelanggan.
Bersumber pada hasil riset yang dicoba diatas, analisa pengarang
bersumber pada analisa bidang usaha syariah pada dasarnya bagian harga bisa
dikira selaku wujud insentif. Pemberian korting dalam kerangka bidang usaha
syariah bisa dimaksud selaku usaha buat membagikan profit murah pada
pelanggan tanpa memunculkan ketidakadilan ataupun ketidaksetaraan. Dalam
kaitannya dengan akibat bagian harga kepada pembelian impulsif, manajemen
bidang usaha syariah butuh memikirkan akibatnya kepada sikap pelanggan.

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 14 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


Sebab perihal itu ialah strategi penjualan yang lumayan efisien, serta pula butuh
diatur dengan bijaksana supaya tidak mengakibatkan pembelian yang tidak
direncanakan.

c. Pengaruh Gaya Hidup Berbelanja dan Potongan Harga terhadap Pembelian


Impulsif
Berdasarkan hasil uji F dari tabel 4.23 uji signifikan simultan (uji-F) dapat
disimpulkan bahwa nilai fhitung adalah 8.254 dan nilai ftabel α = 0.05 dan df = k ; n-
k (2 ; 90-2) yaitu df2 ke (90-2 = 88), 3.10 {dapat dilihat pada distribusi f tabel}.
Dari hasil uji f simultan menunjukan bahwa nilai signifikan pengaruh Gaya
Hidup Berbelanja (X1) dan Potongan Harga (X2) terhadap Pembelian Impulsif
(Y) adalah 0.001 < 0.05 dan nilai f hitung 8.254 > ftabel 3.10. Artinya variabel Gaya
Hidup Berbelanja (X1) dan Potongan Harga (X2) secara simultan berpengaruh
terhadap Pembelian Impulsif (Y).
Hasil riset ini searah dengan riset terdahulu yang dicoba oleh Dewantoro
yang membuktikan kalau variabel Gaya Hidup Berbelanja (Shopping Lifestyle),
Potongan Harga (Discount) serta Mode Involvement mempunyai akibat penting
dengan cara simultan kepada Pembelian Impulsif (Impulse Buying). Pada Elastis
Shopping Lifestyle dikenal mempunyai angka t 3. 190 dengan angka signifikasi
0, 002≤ 0, 05. maksudnya H2 diperoleh dimana Shopping Lifestyle
mempengaruhi kepada Impulse Buying. Pada variabel Discount (X2) dikenal
mempunyai angka t 2. 228 dengan angka signifikasi 0, 028≤ 0, 050. Maksudnya
H3 diperoleh alhasil bisa disimpulkan kalau variabel Discount mempengaruhi
kepada Impulse Buying. Pada Elastis Mode Involvement dikenal mempunyai
angka t 6. 438 dengan angka signifikasi 0, 000≤ 0, 05. maksudnya H4 diperoleh
dimana Mode Involvement mempengaruhi kepada Impulse Buying.
Bersumber pada hasil riset yang dicoba diatas, analisa pengarang
bersumber pada perspektif bidang usaha syariah pada dasarnya pembelian
impulsif merupakan sesuatu sikap pembelian yang tidak dimulai hendak
terdapatnya konsep, serta watak ini mengarah banyak mendatangkan
penyanggahan kekecewaan, sebab didalam melakukan suatu paling utama dalam
pembelian butuh terdapatnya pemograman, islam mengarahkan kita mengenai
riset pemograman dengan cara nyata mendetail dalam Al- Qur’ an serta As-
Sunah buat menangani lanjuti bermacam berbagai kasus hidup.

V. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada masyarakat Korong Tanjung Raya
Galoro, maka dapat dikemukakan kesimpulan bahwa Gaya Hidup Berbelanja dan
Potongan Harga terhadap Pembelian Impulsif sebagai berikut:
1. Variabel Gaya Hidup Berbelanja, menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari
keseluruhan pernyataan variabel Gaya Hidup Berbelanja adalah 4,03 (Setuju), hal
ini berarti Gaya Hidup Berbelanja dinilai baik/setuju oleh responden. Dapat dilihat
bahwa rata-rata tertinggi pada pernyataan ke-tujuh yaitu saya berbelanja produk di
Shopee yang memiliki kualitas terbaik, dengan rata-rata 4,36 dengan skor (Sangat
Setuju).
2. Variabel Potongan Harga, menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari keseluruhan
pernyataan variabel Potongan Harga adalah 4,19 (Setuju), hal ini berarti Potongan
Harga dinilai baik/setuju oleh responden. Dapat dilihat bahwa rata-rata tertinggi

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 15 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


pada pernyataan ke-dua yaitu diskon shopee 50%-90% dapat menghemat
pengeluaran saya, dengan rata-rata 4,41 dengan skor (Sangat Setuju).
3. Variabel Pembelian Impulsif, menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari keseluruhan
pernyataan variabel Pembelian Impulsif adalah 3.32 (Netral), hal ini berarti
Pembelian Impulsif dinilai netral oleh responden. Dapat dilihat bahwa rata-rata
tertinggi terdapat pada pernyataan pertama yaitu ketika saya berbelanja online, saya
cenderung berbelanja tanpa direncakan terlebih dahulu, dengan rata-rata 3,78
dengan skor (Setuju).
4. Hasil uji parsial (uji-T) menunjukan bahwa nilai signifikan pengaruh Gaya Hidup
Berbelanja (X1) terhadap Pembelian Impulsif (Y) adalah 0.000 < 0.05 dan nilai t hitung
3.832 > ttabel 1.987. Artinya H1 diterima dimana terdapat pengaruh Gaya Hidup
Berbelanja (X1) terhadap Pembelian Impulsif secara signifikan.
5. Hasil uji parsial (uji-T) menunjukan bahwa nilai signifikan pengaruh Potongan
Harga (X2) terhadap Pembelian Impulsi (Y) adalah 0.003 < 0.05 dan nilai t hitung
3.023 > ttabel 1.987. Artinya H2 diterima dimana terdapat pengaruh Potongan Harga
(X2) terhadap Pembelian Impulsif secara signifikan.
6. Hasil uji simultan (uji-F) menunjukan bahwa nilai signifikan pengaruh Gaya Hidup
Berbelanja (X1) dan Potongan Harga (X2) terhadap Pembelian Impulsif (Y) adalah
0.001 < 0.05 dan nilai fhitung 8.254 > ftabel 3.10. Artinya terdapat pengaruh secara
simultan antara Gaya Hidup Berbelanja (X1) dan Potongan Harga (X2) terhadap
Pembelian Impulsif.

DAFTAR PUSTAKA
Alifia Wardah, Nadya, and Harti. 2021.“ MANDAR: Management Development and
Applied Research Journal Akibat Style Hidup Membeli- beli Serta Advertensi
Pemasaran kepada Pembelian Impulsif Avoskin Di Shopee.” MANDAR:
Management Development and Applied Research Journal 4 (1).

Andik, Dewantoro, Rachma N, and Rizal Mohammad. 2020.“ Akibat Shopping


Lifestyle, Discount Serta Mode Involvement kepada Impulse Buying Pada Online
Shop Lazada. Co. Id (Riset Permasalahan Pada Mahasiswa Feb Unisma).” Harian
Studi Manajemen 09 (08).

Andriani, Lina Atika, and Harti Harti. 2021.“ Akibat Marah Positif, Bagian Harga, Serta
Mutu Web kepada Pembelian Impulsif.” Harian Ekonomi Unmul 23 (3).

Anggreani, Debora Dian Maydiana, and Sentot Suciarto A. 2020.“ Akibat Style Hidup
Membeli- beli Serta Sikap Hedonik kepada Pembelian Impulsif (Riset) Pada Gerai
Berbelanja Online Shopee.” JEMAP: Harian Ekonomi, Manajemen, Akuntansi,
Serta Perpajakan 3 (1).

Gunawan, Graciella Tansah, and Tony Sitinjak. 2018.“ Akibat Keikutsertaan Mode
Serta Style Hidup Membeli- beli kepada Pembelian Impulsif (Riset kepada Anak
muda Serta Anak muda Dki Jakarta).” Manajemen Penjualan 7 (2).

Haq, Rayyisa Nurul. 2019.“ Analisa Keikutsertaan Mode Serta Style Hidup Membeli-
beli kepada Pembelian Impulsif Pada Distro Platt Marikh Agen Kota Senang
Alam.” Journal Of Management and Bussines (JOMB) 1 (2).

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 16 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…


Nainggolan, Novitasari, and Taufik Parinduri. 2020.“ Akibat Bagian Harga Serta
Tambahan kepada Pembelian Pelanggan Minimarket Indomaret Serbelawan.”
Manajemen: Harian Ekonomi 2 (1).

Yusuf, Ramayani, Heny Hendawati, and Lili Adi Wibowo. 2020.“ Akibat Konten
Penjualan Shoppe kepada Pembelian Klien.” Harian Manajemen Pembelajaran
Serta IImu Sosial 1 (2).

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/es.v6i 17 Raisa Mahira, ddk, Pengaruh Gaya Hidup…

Anda mungkin juga menyukai