PENDAHULUAN
geografis yang luas (seluruh negara/benua). Dengan kata lain, penyakit ini sudah
menjadi masalah bersama bagi seluruh warga dunia. Seperti Pandemi Covid-19
Pada Masa Pandemi ini semua ruang gerak manusia dibatasi dengan
dengan pembatasan sosial (social distancing). Hal ini dilakukan demi mencegah
tersebut dalam kondisi seperti ini adalah dengan membeli kebutuhan secara
langsung membeli barang atau jasa dari seorang penjual secara interaktif dan
real-time tanpa suatu media perantara melalui internet (Mujiyana & Elissa, 2013).
Konsep berbelanja online tentu sudah tak asing lagi bagi kita apalagi di era
globalisasi seperti sekarang. Di era globalisasi ini kita dapat merasakan adanya
peningkatan jumlah pengguna internet sebesar 25,5 juta atau 8,9% dibandingkan
seperti ini. Kita dapat dengan mudah menembus ruang dan waktu dalam waktu
singkat dan tetap dapat berinteraksi dengan satu sama lain tanpa saling
bertemu.
hidup sehari-hari pada kondisi seperti sekarang. Tidak heran jika e-commerce
commerce sendiri adalah saluran online yang dapat dijangkau seseorang melalui
bantuan komputer yang dalam prosesnya diawali dengan memberi jasa informasi
memenuhi kebutuhan selama masa pandemi ini. Cara ini tentu dinilai sangat
mudah dan praktis. Kita hanya perlu terhubung dengan e-commerce tersebut
melalui internet, kemudian pilih barang atau jasa yang diinginkan, bayar dan
yang timbul akibat proses yang mudah ini. Menurut Sutoyo (2012), perilaku
commerce sebagai sarana transaksi jual beli dapat memberikan kemudahan bagi
suatu produk dan tidak melewati tahap pencarian informasi terhadap suatu
produk serta sangat kental unsur emosionalnya. Dapat diartikan juga bahwa
impulsive buying adalah suatu proses pembelian barang yang terjadi secara
spontan, pembelian yang tidak rasional dan dilakukan dengan pembelian yang
cepat dan tidak direncanakan serta diikuti oleh adanya konflik pikiran dan
pembelian Impulsive secara online. Ketika perilaku konsumen ini dilakukan oleh
seseorang terlalu sering dan berulang, mereka tidak sadar bahwa impulsive
buying online ini telah menjadi kebiasaan bagi mereka. Tentunya e-commerce
oleh konsumen. Variabel-variabel inilah yang ingin diteliti oleh penulis sebagai
tulis ilmiah sebagai bacaan cetak yang dapat dipergunakan untuk gambaran
Pandemi”.
karya ilmiah ini pada “Analisis Variabel-Variabel Online Impulsive Buying Habits
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna dan mendalam
penulis tertarik untuk mengetahui variabel faktor apa saja yang dapat
Banjarmasin dilihat dari variabel kualitas produk, harga kompetitif, promo gratis
online?
online?
3. Apakah variabel promo gratis ongkir mempengaruhi keputusan siswa
online?
Banjarmasin?
secara online.
secara online.
5. Untuk mengetahui penyebab pembelian impulsive barang dan jasa dapat
1. Bagi peneliti
secara online.
dan sumber referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian di
3. Bagi Siswa