Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi serempak, meliputi daerah

geografis yang luas (seluruh negara/benua). Dengan kata lain, penyakit ini sudah

menjadi masalah bersama bagi seluruh warga dunia. Seperti Pandemi Covid-19

yang sedang terjadi saat ini.

Pada Masa Pandemi ini semua ruang gerak manusia dibatasi dengan

pemberlakuan pembatasan fisik (physical distancing) atau biasa kita kenal

dengan pembatasan sosial (social distancing). Hal ini dilakukan demi mencegah

penyebaran Virus Covid-19 agar tidak semakin meluas. Dengan adanya

pemberlakuan peraturan ini, masyarakat berusaha menyesuaikan diri termasuk

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Jalan alternatif untuk masalah

tersebut dalam kondisi seperti ini adalah dengan membeli kebutuhan secara

online atau biasa disebut belanja online.

Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara

langsung membeli barang atau jasa dari seorang penjual secara interaktif dan

real-time tanpa suatu media perantara melalui internet (Mujiyana & Elissa, 2013).

Konsep berbelanja online tentu sudah tak asing lagi bagi kita apalagi di era

globalisasi seperti sekarang. Di era globalisasi ini kita dapat merasakan adanya

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat pesat

bahkan di masa pandemi sekalipun. Mengutip data dari Asosiasi

Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII) mengenai statisik penggunaan

internet tahun 2020, Plt. Sekjen Kementerian Kominfo memaparkan adanya

peningkatan jumlah pengguna internet sebesar 25,5 juta atau 8,9% dibandingkan

tahun 2019. Data tersebut membuktikan bahwa terjadinya pandemi Covid-19


menyebabkan peningkatan penggunaan internet antara tahun 2019-2020. Ini

menunjukkan internet sangat diperlukan di era globalisasi pada masa pandemi

seperti ini. Kita dapat dengan mudah menembus ruang dan waktu dalam waktu

singkat dan tetap dapat berinteraksi dengan satu sama lain tanpa saling

bertemu.

Berbelanja online adalah solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan

hidup sehari-hari pada kondisi seperti sekarang. Tidak heran jika e-commerce

semakin hari semakin populer dan menjamur di kalangan masyarakat. E-

commerce sendiri adalah saluran online yang dapat dijangkau seseorang melalui

komputer, yang digunakan oleh pebisnis dalam melakukan aktivitas bisnisnya

dan digunakan konsumen untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan

bantuan komputer yang dalam prosesnya diawali dengan memberi jasa informasi

pada konsumen dalam penentuan peilihan (Kotler & Amstrong 2012).

Banyaknya e-commerce ini tentu sangat memudahkan kita untuk

memenuhi kebutuhan selama masa pandemi ini. Cara ini tentu dinilai sangat

mudah dan praktis. Kita hanya perlu terhubung dengan e-commerce tersebut

melalui internet, kemudian pilih barang atau jasa yang diinginkan, bayar dan

tinggal menunggu barang sampai.

Seiring dengan perkembangan e-commerce, muncul beberapa perilaku

yang timbul akibat proses yang mudah ini. Menurut Sutoyo (2012), perilaku

konsumen didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan individu yang terlibat

langsung dalam hal memperoleh dan mempergunakan barang maupun jasa

termasuk di dalamnya proses pengambilan suatu keputusan persiapan. E-

commerce sebagai sarana transaksi jual beli dapat memberikan kemudahan bagi

masyarakat dalam hal berbelanja dan dapat mengakibatkan perubahan gaya


hidup dan pola belanja masyarakat. Perubahan tersebut termasuk dalam perilaku

konsumen salah satunya adalah perilaku impulsive buying.

Aprilia dan Septila (2017) mendefinisikan impulsive buying adalah proses

pembelian yang dilakukan oleh konsumen tanpa mempertimbangkan kebutuhan

suatu produk dan tidak melewati tahap pencarian informasi terhadap suatu

produk serta sangat kental unsur emosionalnya. Dapat diartikan juga bahwa

impulsive buying adalah suatu proses pembelian barang yang terjadi secara

spontan, pembelian yang tidak rasional dan dilakukan dengan pembelian yang

cepat dan tidak direncanakan serta diikuti oleh adanya konflik pikiran dan

dorongan emosional. Pembelian impulsive secara online nyatanya terjadi kurang

lebih sekitar 40%, kenyataan ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya

pembelian impulsive online yang ada di masyarakat dalam seluruh belanja

online (Verhagen dan Dolen, 2011).

Data di atas menunjukkan banyaknya konsumen yang melakukan

pembelian Impulsive secara online. Ketika perilaku konsumen ini dilakukan oleh

seseorang terlalu sering dan berulang, mereka tidak sadar bahwa impulsive

buying online ini telah menjadi kebiasaan bagi mereka. Tentunya e-commerce

juga berpengaruh banyak dalam terjadinya pembelian impulsive yang dilakukan

oleh konsumen. Variabel-variabel inilah yang ingin diteliti oleh penulis sebagai

bahan karya tulis ilmiah.

Sebagai bahan referensi, penulis menggunakan beberapa judul karya

tulis ilmiah sebagai bacaan cetak yang dapat dipergunakan untuk gambaran

awal pengolahan data penelitian. Di antaranya, “Studi Mengenai Impulse Buying

Dalam Penjualan Online”, Impulsive Buying Behavior Pada Konsumen Online”


dan “Perilaku Impulse Buying dan Interaksi Sosial Dalam Pembelian Di Masa

Pandemi”.

Berdasarkan uraian dan pertimbangan yang tersaji pada bagian awal

pembahasan latar belakang ini. Penulis memfokuskan kajian utama penulisan

karya ilmiah ini pada “Analisis Variabel-Variabel Online Impulsive Buying Habits

Pada Masa Pandemi Covid-19 Terhadap Siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin”.


1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas didapatkan identifikasi masalahnya yaitu

mengenai variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi terbentuknya

kebiasaan seseorang melakukan pembelian impulsive secara online.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna dan mendalam

permasalahan penelitian perlu diangkat dan dibatasi variabelnya. Oleh karena

itu, penulis membatasi penelitian hanya berkaitan dengan “Analisis Variabel-

Variabel Online Impulsive Buying Habits Pada Masa Pandemi Covid-19

Terhadap Siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin”. Permasalahan ini dipilih karena

penulis tertarik untuk mengetahui variabel faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi online impulsive buying habits pada Siwa SMA Negeri 7

Banjarmasin dilihat dari variabel kualitas produk, harga kompetitif, promo gratis

ongkir dan kebutuhan terhadap suatu barang.

1.4 Rumusan Masalah

Dari fenomena yang sudah dipaparkan penulis, diperoleh beberapa

rumusan masalahnya antara lain sebagai berikut :

1. Apakah variabel kualitas produk mempengaruhi keputusan siswa SMA

Negeri 7 Banjarmasin untuk melakukan pembelian impulsive secara

online?

2. Apakah variabel harga kompetitif mempengaruhi keputusan siswa SMA

Negeri 7 Banjarmasin untuk melakukan pembelian impulsive secara

online?
3. Apakah variabel promo gratis ongkir mempengaruhi keputusan siswa

SMA Negeri 7 Banjarmasin untuk melakukan pembelian impulsive secara

online?

4. Apakah variabel kebutuhan terhadap suatu barang mempengaruhi

keputusan siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin untuk melakukan pembelian

impulsive secara online?

5. Mengapa pembelian impulsive secara online terhadap suatu barang dan

jasa dapat menjadi sebuah kebiasaan bagi siswa SMA Negeri 7

Banjarmasin?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis pilih, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas produk terhadap keputusan

siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin untuk melakukan pembelian impulsive

secara online.

2. Untuk mengetahui pengaruh variabel harga kompetitif terhadap

keputusan siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin untuk melakukan pembelian

impulsive secara online.

3. Untuk mengetahui pengaruh variabel promo gratis ongkir terhadap

keputusan siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin untuk melakukan pembelian

impulsive secara online.

4. Untuk mengetahui pengaruh variabel kebutuhan terhadap keputusan

siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin untuk melakukan pembelian impulsive

secara online.
5. Untuk mengetahui penyebab pembelian impulsive barang dan jasa dapat

menjadi sebuah kebiasaan terhadap siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian ini dapat

memberikan manfaat antara lain :

1. Bagi peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis terkait

terbentuknya kebiasaan konsumen melakukan pembelian impulsive

secara online.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan

dan sumber referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian di

bidang yang sama.

3. Bagi Siswa

Diharapkan siswa dapat tersadar dan mengurangi perilaku konsumtif

akibat dari kebiasaan melakukan pembelian impulsive secara online.

Anda mungkin juga menyukai