Email:ikanuruni.mnj@upnjatim.ac.id
ABSTRAK
Pandemi Covid-19 seperti saat ini menyebabkan berbagai aktivitas terpaksa harus
dibatasi, seperti saat ini banyak masyarakat berkegiatan dirumah sehingga
mengakibatkan meningkatnya jumlah pengguna internet. Peningkatan pengguna internet
membuat masyarakat lebih konsumtif dan didukung pertumbuhan e-commerce di
Indonesia. Tokopedia merupakan e-commerce dengan nilai transaksi terbesar. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat pengaruh shopping lifestyle dan diskon sebagai faktor
dalam melakukan impulse buying. Konsumen yang pernah melangsungkan transaksinya
di salah satu aplikasi e-commerce tokopedia di wilayah Surabaya akan dilibatkan ke
dalam populasi penelitian.Dengan mengadopsi metode non probability sampling
sebagai metode pengambilan sampel dan teknik insidental sampling sebagai teknik
pengambilan sampel, peneliti akan meneliti konsumen yang pernah bertransaksi di
dalam e-commerce tokopedia secara online. Sehingga sample penelitian sejumlah 70
responden. Penelitian ini juga mengadopsi teknik Partial Least Square (PLS) sebagai
teknik analisis data penelitian. Penelitian ini memperoleh bahwa konsumen akan
terpengaruh untuk membeli secara impulsif di tokopedia dikarenakan Shopping
Lifestyle dan Diskon.
PENDAHULUAN
1
Impulse Buying di E-Commerce Tokopedia di Masa Pandemi
TINJAUAN PUSTAKA
Shopping Lifestyle
Gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang dalam memanfaatkan waktu dan uang.
Shopping lifestyle memperlihatkan sebuah kegiatan yang dilakukan seorang individu
dalam menghabiskan waktu dan uang yang ia miliki. Tersedianya dua komponen
tersebut akan meninggikan daya konsumtif individu tersebut (Darma & Japarianto,
2014). Cobb(Hidayat & Tryanti, 2018) memaparkan beberapa indikator untuk melihat
keterkaitan antara shopping lifestyle dengan impulse buying yaitu ; (1) Adanya respon
terhadap penawaran melalui iklan suatu produk. (2) Melangsungkan transaksi dengan
merk yang paling terkenal. (3) Timbulnya perspektif bahwa merk yang sudah banyak
dikenal memiliki kualitas unggulan.
Diskon
Diskon merupakan penurunan harga dari penjual kepada pembeli atau mengurangi
harga yang artinya harga sebenarnya dari suatu produk atau merek tertentu dalam
jangka waktu tertentu.Fandy Tjiptono (2008) mendefinisikan diskon sebagai potongan
akan harga yang ditawarkan kepada konsumen yang memberikan sebuah sigma untuk
memikat pembeli. Belch (2009) mengemukakan indikatornya yang selaras dengan
penelitian ini (evita supma, 2018) diantaranya: (1) Meningkatkan jumlah transaksi
dikarenakan konsumen memutuskan untuk mem-borong produk yang tengah diskon
tersebut. (2) Melakukan pengantisipasian terhadap promosi yang ditawarkan oleh
pesaing bisnis. (3) Lebih bernilai ekonomis sehingga semakin hemat.
Impulse Buying
Impulse buying adalah perilaku transaksi secara spontan tanpa adanya sebuah rencana
dan memiliki emosional yang kuat dan tidak terkendali. Memungkinkan konsumen
untuk mengambil tindakan tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari
perilakunya.Menurut (Lestari, 2018), pembelian implusif mengarah pada spontanitas
transaksi yang dilangsungkan konsumen tanpa adanya sebuah rencana sebelumnya,
akan tetapi lebih mengarah pada ambisi untuk secepatnya mendapatkan produk tersebut.
Rook dalam(Fihartini, 2017) telah mengembangkan indikator dalam hal ini, diantaranya
2
Dinamika Administrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen 4(1) 2021
Yoga Prathama Putra, Nuruni Ika Kusuma W
: (1) Secara spontan atau secara tiba-tiba tanpa adanya sebuah rencana atau persiapan.
(2) Tanpa adanya pertimbangan akan konsekuensi yang mungkin saja didapatkan. (3)
Emosi akan mengirinya rasa ingin untuk bertransaksi secara spontan.(4) Keinginan di
dalam nurani yang tak tertolakkan.
Kerangka Konseptual
3
Impulse Buying di E-Commerce Tokopedia di Masa Pandemi
Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan teori kausalitas maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 :Diduga Shopping Lifestyle berpengaruh positif terhadap Impulse Buying di e-
commerce Tokopedia.
H2 :Diduga Diskon berpengaruh positif terhadap Impulse Buying di e-commerce
Tokopedia.
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi
Populasi didefinisikan menjadi salah satu bagian atas wilayah secara yang secara umum
tersusun atas subjek ataupun objek yang karakteristik dan kualitasnnya telah ditetapkan
oleh peneliti yang kemudian dilangsungkan penganalisaan sehingga diperoleh suatu
kesimpulan berdasarkan penelitian(Sugiyono, 2017). Penelitian ini mengadopsi
konsumen yang pernah bertransaksi menggunakan e-commerce Tokopedia wilayah
Surabaya sebagai populasi penelitian.
Sampel
Sampel ialah bagian yang berasal dari jumlah serta karakteristik yang terkandung di
dalam populasi tersebut. Sugiyono (2018) memaparkan ada serangkaian langkah dalam
menentukan sampel suatu penelitian, dan penelitian ini mengadopsi metode non
probability sampling serta menerapkan teknik sampling insidental dalam menentukan
sampel penelitian. Sampling insidental ialah teknik dalam menentukan sampel
penelitian berdasarkan sebuah ketidak sengajaan yang dimana siapa saja secara tidak
sengaja dapat dijadikan sampel penelitian apabila responden merupakan sesorang yang
sesuai dengan sumber data (Sugiyono, 2018) (dalam hal ini konsumen yang pernah
melakukan aktifitas belanja secara online di e-commerceTokopedia).
Karena tidak diketahuinya total populasi secara pasti, penentuan total sampel
menerapkan acuan pengukuran yang dipaparkan oleh (Ghozali, 2011) yaitu total sampel
ialah total yang terdapar di dalam indikator yang kemudian dikalikan sejumlah 5 hingga
10 parameter yang telah diperkirakan. Dalam penelitian ini jumlah indikator adalah 10
dengan parameter 7. Jadi sampel yang digunakan sebesar 10x7 = 70 responden.
Teknik Analisis Data
Penelitian ini mengadopsi metode Structural Equation Modeling (SEM) berbasis
komonen dengan menggunakan alat analisis Partial Least Square (PLS) dalam
menganalisa data. Penulis memutuskan untuk memanfaatkan alat analisis PLS
disebabkan banyaknya penelitian yang telah memanfaatkan alat ini, terutama dalam
4
Dinamika Administrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen 4(1) 2021
Yoga Prathama Putra, Nuruni Ika Kusuma W
Gambar output PLS tersebut memaparkan besaran nilai faktor loading dalam setiap
indikator yang letaknya di atas tanda panah antara variabel dan indikator, terpapar juga
besaran akan koefisien jalur (path corfficient) yang letaknya di atas garis panah antara
variabel eksogen dengan variabel endogen (variabel impulse buying (Y)). Untuk
memperinsi pengukuran innerwights antar variabel terhadap imbasnya, dapat dilihat
berdasarkan tabel path coeffisient di bawah ini.
5
Impulse Buying di E-Commerce Tokopedia di Masa Pandemi
Shopping Lifestyle, (X1) berpengaruh positip terhadap Impulse Buying (Y) dapat
diterima, dengan path coefficients sebesar 0,474812, dan nilai T-statistic sebesar
6,427507 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96 ,maka Signifikan (positif).
Diskon (X1) berpengaruh positip terhadap Impulse Buying (Y) dapat diterima,
dengan path coefficients sebesar 0,377090 , dan nilai T-statistic sebesar 5,423234 lebih
besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96 , maka Signifikan (positif).
Pengaruh Shopping Lifestyle Terhadap Impulse Buying di E-CommerceTokopedia
Penelitian ini memperoleh adanya signifikasi pengaruh secara positif dalam Shopping
Lifestyle terhadap impulse buying dalam aplikasi Tokopedia, sehingga hipoteris yang
mengarah pada terdapatnya pengaruh dalam Shopping Lifestyle terhadap impulse
buying dapat diterima. Sehingga besarnya Shopping Lifestyle akan mempengaruhi
besaran impulse buying yang dilakukan oleh konsumen dengan menggunakan aplikasi
e-commerce Tokopedia. Kegiatan penganalisaan deskriptif terhadap variabel Shopping
Lifestyle memperlihatkan indikator dalam fakta perilaku Shopping Lifestyle disebabkan
gaya hidup para konsumen dalam mengikuti arus tren. Sehingga terlihat bahwa
banyaknya konsumen yang melakukan impulse buying pada sejumlah produk dengan
brand ternama. Hal ini dipicu adanya kepuasan batin apabila standar akan tren atau gaya
hidupnya dapat terpenuhi. Shopping Lifestyle ialah sebagian atas faktor yang dapat
memberikan pengaruh kepada konsumen untuk melakukan sebuah impulse buying
dalam aplikasi Tokopedia. Hal ini berarti semakin melambungnya sebuah Shopping
Lifestyle maka akan semakin tinggi pula impulse buying yang dilakukan oleh
konsumen.
Wahyuni & Setyawati (2020) mampu memperlihatkan signifikasi pengaruh dalam
impulse buying apabila shopping lifestyle semakin meninggi. Hal ini turut disokong
oleh penelitian yang dilakukan oleh (Dewantoro et al., 2020) bahwa shopping lifestyle
ialah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi impulse buying. Sehingga dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa shopping lifestyle akan mempengaruhi impulse
buying. Ini memperlihatkan konsumen senang apabila dapat mengalokasikan waktu
serta uangnya guna memuaskan hasrat serta keperluannya.
6
Dinamika Administrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen 4(1) 2021
Yoga Prathama Putra, Nuruni Ika Kusuma W
PENUTUP
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis PLS untuk menguji
pengaruh beberapa variable terhadap impulse buying di e-commerce Tokopedia serta
beberapa pembahasan hasil yang dikemukakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut: (1) Shopping Lifestyle mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
impulse buying di e-commerce Tokopedia. Hal ini membuktikan bahwa shopping
lifestyle mempengaruhi perilaku impulse buying konsumen Tokopedia. Semakin tinggi
tingkat shopping lifestyle konsumen semakin tinggi pula tingkat impulse buying yang
dilakukan konsumen. (2) Diskon mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
impulse buying di e-commerce Tokopedia. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi
Diskon yang diberikan maka semakin tinggi pengaruhnya terhadap perilaku impulse
buying konsumen di e-commerce Tokopedia.
Saran yang dapat diberikan yaitu: (1) Shopping lifestyle menjadi salah satu faktor utama
yang mempengaruhi perilaku pembelian impulsif maka dari itu, untuk meningkatkan
pembelian impulsif konsumen, maka perusahaan harus bisa memanfaatkan peluang
tingginya shopping lifstyle agar konsumen tetap terstimulus untuk melakukan
pembelian impulsif. Untuk menjaga faktor-faktor tersebut, perusahaan harus menjaga
kualitas terbaik dari produk yang disediakannya.Selain itu, Tokopedia perlu lebih
memperhatikan perilaku konsumen untuk lebih meningkatkan impulse buying. (2)
Diskon menjadi salah satu faktor penting dalam mempengaruhi perilaku pembelian
implusif oleh konsumen, oleh karena itu Perusahaan perlu memperhatikan dan
meningkatkan frekuensi diskon yang diberikan agar dapat lebih mempengaruhi
konsumen dalam melakukan impulse buying.
DAFTAR RUJUKAN
7
Impulse Buying di E-Commerce Tokopedia di Masa Pandemi