Anda di halaman 1dari 8

Dinamika Administrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen 4(1) 2021

Yoga Prathama Putra, Nuruni Ika Kusuma W

IMPULSE BUYING DI E-COMMERCE TOKOPEDIA DIMASA PANDEMI

Yoga Prathama Putra1 dan Nuruni Ika Kusuma W2


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
1&2

Email:ikanuruni.mnj@upnjatim.ac.id

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 seperti saat ini menyebabkan berbagai aktivitas terpaksa harus
dibatasi, seperti saat ini banyak masyarakat berkegiatan dirumah sehingga
mengakibatkan meningkatnya jumlah pengguna internet. Peningkatan pengguna internet
membuat masyarakat lebih konsumtif dan didukung pertumbuhan e-commerce di
Indonesia. Tokopedia merupakan e-commerce dengan nilai transaksi terbesar. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat pengaruh shopping lifestyle dan diskon sebagai faktor
dalam melakukan impulse buying. Konsumen yang pernah melangsungkan transaksinya
di salah satu aplikasi e-commerce tokopedia di wilayah Surabaya akan dilibatkan ke
dalam populasi penelitian.Dengan mengadopsi metode non probability sampling
sebagai metode pengambilan sampel dan teknik insidental sampling sebagai teknik
pengambilan sampel, peneliti akan meneliti konsumen yang pernah bertransaksi di
dalam e-commerce tokopedia secara online. Sehingga sample penelitian sejumlah 70
responden. Penelitian ini juga mengadopsi teknik Partial Least Square (PLS) sebagai
teknik analisis data penelitian. Penelitian ini memperoleh bahwa konsumen akan
terpengaruh untuk membeli secara impulsif di tokopedia dikarenakan Shopping
Lifestyle dan Diskon.

Kata Kunci: Gaya Hidup Belanja, Diskon, Pembelian Impulsif, E-commerce

PENDAHULUAN

Pandemi Covid-19 menyebabkan adanya pembatasan terhadap kegiatan masyarakat


sehingga mendorong jumlah pengguna internet. Baru-baru ini Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia (APJII) melangsungkan surveynya pada tahun 2020 dan
menghasilkan data bahwa 73,7% jumlah penduduk Indonesia merupakan pengguna
internet. Hal ini berarti sebanyak 196,7 juta individu menjadi pengguna internet (sumber
: Apjii.co.id, n.d.) Hadirnya internet telah menyebabkan terjadinya transaksi jual beli di
dunia maya yang menghubungkan antara pembeli dan penjual secara tidak langsung
membawa gaya hidup baru dalam melakukan aktivitas belanja menjadi semakin luas
serta memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi dan membuat meningkatnya
perilaku konsumtif masyarakat Indonesia sehingga e-commerce memiliki pasar yang
potensial di indonesia.
Pertumbuhan e-commerce dilihat dari data Nilai transaksi terbesar, Tokopedia
menduduki peringkat teratas sebagai e-commerce yang memiliki nilai transaksi yang
tinggi. Dilihat dari bagaimana banyaknya nilai transaksi Tokopedia, memungkinkan
konsumen melakukan perilaku pembelian tidak terencana ketika mengunjungi
Tokopedia. Pembelian ini disebut dengan pembelian impulsif (impulse buying). Impulse
buying merupakan aktivitas berbelanja tanpa kendali diri dan tanpa adanya
pertimbangan (Wijaya & Oktarina, 2019). Belanja kini sudah menjadi gaya hidup bagi

1
Impulse Buying di E-Commerce Tokopedia di Masa Pandemi

masyarakat di Indonesia. Shopping Lifestyle mencerminkan cara seorang melakukan


pengeluarannya baik dari segi membelanjakan barang ataupun jasa, ataupun berbagai
pilihan lainnya (Dewantoro et al., 2020)
Pada kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini banyak masyarakat berkegiatan
dirumah sehingga cenderung memiliki banyak waktu untuk melakukan kegiatan
berbelanja yang dapat menyebabkan meningkatnya daya beli. Hal tersebut secara tidak
disadari konsumen telah melakukan perilaku impulse buying.. Dalam kegiatan belanja
secara online konsumen juga akan mempertimbangkan diskon dalam bertransaksi.
Diskon adalah cara bagi perusahaan untuk memperoleh penghasilan dengan cepat
(Kusnawan et al., 2019).
Maka dari itu konsumen akan mempertimbangkan harga yang ditawarkan sebelum
melakukan transaksi sehingga diskon menjadi salah satu penyebab terjadinya impulse
buying. mengacu pada uraian diatas maka peneliti akan melakukan kajian terkait
perilaku konsumen dalam melakukan impulse buying pada e-commerce Tokopedia.
Faktor yang mempengaruhi impulse buying diduga dipengaruhi oleh shopping lifestyle
dan diskon.

TINJAUAN PUSTAKA
Shopping Lifestyle
Gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang dalam memanfaatkan waktu dan uang.
Shopping lifestyle memperlihatkan sebuah kegiatan yang dilakukan seorang individu
dalam menghabiskan waktu dan uang yang ia miliki. Tersedianya dua komponen
tersebut akan meninggikan daya konsumtif individu tersebut (Darma & Japarianto,
2014). Cobb(Hidayat & Tryanti, 2018) memaparkan beberapa indikator untuk melihat
keterkaitan antara shopping lifestyle dengan impulse buying yaitu ; (1) Adanya respon
terhadap penawaran melalui iklan suatu produk. (2) Melangsungkan transaksi dengan
merk yang paling terkenal. (3) Timbulnya perspektif bahwa merk yang sudah banyak
dikenal memiliki kualitas unggulan.

Diskon
Diskon merupakan penurunan harga dari penjual kepada pembeli atau mengurangi
harga yang artinya harga sebenarnya dari suatu produk atau merek tertentu dalam
jangka waktu tertentu.Fandy Tjiptono (2008) mendefinisikan diskon sebagai potongan
akan harga yang ditawarkan kepada konsumen yang memberikan sebuah sigma untuk
memikat pembeli. Belch (2009) mengemukakan indikatornya yang selaras dengan
penelitian ini (evita supma, 2018) diantaranya: (1) Meningkatkan jumlah transaksi
dikarenakan konsumen memutuskan untuk mem-borong produk yang tengah diskon
tersebut. (2) Melakukan pengantisipasian terhadap promosi yang ditawarkan oleh
pesaing bisnis. (3) Lebih bernilai ekonomis sehingga semakin hemat.

Impulse Buying
Impulse buying adalah perilaku transaksi secara spontan tanpa adanya sebuah rencana
dan memiliki emosional yang kuat dan tidak terkendali. Memungkinkan konsumen
untuk mengambil tindakan tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari
perilakunya.Menurut (Lestari, 2018), pembelian implusif mengarah pada spontanitas
transaksi yang dilangsungkan konsumen tanpa adanya sebuah rencana sebelumnya,
akan tetapi lebih mengarah pada ambisi untuk secepatnya mendapatkan produk tersebut.
Rook dalam(Fihartini, 2017) telah mengembangkan indikator dalam hal ini, diantaranya

2
Dinamika Administrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen 4(1) 2021
Yoga Prathama Putra, Nuruni Ika Kusuma W

: (1) Secara spontan atau secara tiba-tiba tanpa adanya sebuah rencana atau persiapan.
(2) Tanpa adanya pertimbangan akan konsekuensi yang mungkin saja didapatkan. (3)
Emosi akan mengirinya rasa ingin untuk bertransaksi secara spontan.(4) Keinginan di
dalam nurani yang tak tertolakkan.

Pengaruh Shopping Lifestyle terhadap Impulse Buying


Saat ini shopping sudah melebur dan telah menjadi sebuah gaya hidup yang memiliki
peminat yang banyak, konsumen akan secara sukarela memprioritaskan shopping demi
suatu tujuan, bahkan tidak sering juga konsumen terpengaruh dan melangsungkan
pembelian impulsif.Kosyu dalam (Kusumaningsih, 2017).Shopping lifestyle adalah
alternatif yang dipilih seseorang untuk menggunakan waktu dan uang. Konsumen yang
memiliki lebih banyak waktu memiliki lebih banyak kesempatan berbelanja, dan dengan
adanya uang yang dimiliki, mereka mempunyai daya beli yang lebih tinggi,
(Pradiatiningtyas, 2019) Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Wahyuni & Setyawati,
2020). Shopping lifestyle disimpulkan memiliki indikasi bahwa tingginya shopping
lifestyle akan meninggikan pula impulse buying dalam sebuah aplikasi e-commerce
Shopee. Penelitian ini didukung oleh (Dewantoro et al., 2020), yaitu shopping lifestyle
akan memberikan pengaruh terhadap impulse buying. Hal tersebut juga selaras dengan
penelitian (Putra et al., 2020) bahwa perilaku impiulse buying pada konsumen
dipengaruhi variabel shopping lifestyle.
Berdasarkan uraian penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa secara positif,
shopping lifestyle akan berpengaruh terhadap impulse buying.

Pengaruh Diskon terhadap Impulse Buying


Menurut (Sutisna, 2002)tujuan diberikanya diskon ialah meningkatkan jumlah transaksi
serta memicu adanya spontanitas dalam bertransaksi. Apabila konsumen mendapatkan
pengurangan harga produk dari harga normal maka akan menimbulkan dorongan untuk
melakukan pembelian tidak terencana (impulse buying). (Baskara, 2018)Diskon adalah
strategi yang diterapkan oleh perusahaan untuk mendorong terjadinya perilaku
pembelian impulsif dengan menawarkan harga yang lebih rendah dibandingkan harga
sebelum terjadinya diskon guna mendorong transaksi sebuah barang ataupun jasa.Dalam
penelitian yang dilakukan oleh (Hermawan, 2019)menunjukan bahwa variabel diskon
sangat berpengaruh terhadap impulse buying. konsumen memiliki niat melakukan
pembelian impulsif atau tidak terencana dikarenakan faktor Diskon. Sedangkan hasil
penelitian (Kusnawan et al., 2019)dapat menyimpulkan bahwa para konsumen yang
terkategorikan sebagai milenial dan merupakan pemakai e-wallet tidak
mempermasalahkan perihal besarnya diskon, hal ini dikarenakan tidak adanya pengaruh
yang signifikan terhadap minat pembelian impulsif di kategori ini. Hasil penelitian (Haq
& Fahmi, 2020)menunjukan bahwa diskon sangat menarik minat konsumen dan dapat
memicu terhadap spontanitas pembelian atau impulsebuying yang transaksinya
memanfaatkan aplikasi GrabFood.
Berdasarkan uraian diatas diskon memiliki perhatian khusus dimata konsumen
dengan adanya diskon yang dilakukan perusahaan konsumen akan tertarik dalam
melihat nilai suatu produk. Sehingga memungkinkan konsumen untuk melakukan
pembelian tidak terencana.

Kerangka Konseptual

3
Impulse Buying di E-Commerce Tokopedia di Masa Pandemi

Gambar1. Kerangka Konseptual

Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan teori kausalitas maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 :Diduga Shopping Lifestyle berpengaruh positif terhadap Impulse Buying di e-
commerce Tokopedia.
H2 :Diduga Diskon berpengaruh positif terhadap Impulse Buying di e-commerce
Tokopedia.

METODOLOGI PENELITIAN
Populasi
Populasi didefinisikan menjadi salah satu bagian atas wilayah secara yang secara umum
tersusun atas subjek ataupun objek yang karakteristik dan kualitasnnya telah ditetapkan
oleh peneliti yang kemudian dilangsungkan penganalisaan sehingga diperoleh suatu
kesimpulan berdasarkan penelitian(Sugiyono, 2017). Penelitian ini mengadopsi
konsumen yang pernah bertransaksi menggunakan e-commerce Tokopedia wilayah
Surabaya sebagai populasi penelitian.

Sampel
Sampel ialah bagian yang berasal dari jumlah serta karakteristik yang terkandung di
dalam populasi tersebut. Sugiyono (2018) memaparkan ada serangkaian langkah dalam
menentukan sampel suatu penelitian, dan penelitian ini mengadopsi metode non
probability sampling serta menerapkan teknik sampling insidental dalam menentukan
sampel penelitian. Sampling insidental ialah teknik dalam menentukan sampel
penelitian berdasarkan sebuah ketidak sengajaan yang dimana siapa saja secara tidak
sengaja dapat dijadikan sampel penelitian apabila responden merupakan sesorang yang
sesuai dengan sumber data (Sugiyono, 2018) (dalam hal ini konsumen yang pernah
melakukan aktifitas belanja secara online di e-commerceTokopedia).
Karena tidak diketahuinya total populasi secara pasti, penentuan total sampel
menerapkan acuan pengukuran yang dipaparkan oleh (Ghozali, 2011) yaitu total sampel
ialah total yang terdapar di dalam indikator yang kemudian dikalikan sejumlah 5 hingga
10 parameter yang telah diperkirakan. Dalam penelitian ini jumlah indikator adalah 10
dengan parameter 7. Jadi sampel yang digunakan sebesar 10x7 = 70 responden.
Teknik Analisis Data
Penelitian ini mengadopsi metode Structural Equation Modeling (SEM) berbasis
komonen dengan menggunakan alat analisis Partial Least Square (PLS) dalam
menganalisa data. Penulis memutuskan untuk memanfaatkan alat analisis PLS
disebabkan banyaknya penelitian yang telah memanfaatkan alat ini, terutama dalam

4
Dinamika Administrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen 4(1) 2021
Yoga Prathama Putra, Nuruni Ika Kusuma W

menganalisis kausal-prediktif, alasan lainnya dikarenakan teknik ini sesuai apabila


diterapkan guna memprediksi dan mengembangkan teori di dalam penelitian ini. PLS
ialah sebuah pendekatan guna membantu penulis dalam menentukan nilai variabel laten
dalam tujuan untuk memprediksikannya. PLS ialah sebuah rancangan atas suatu
persamaan SEM dengan menggunakan basis komponen ataupun beberapa jenis serta
merupakan sebuah teknik statistik multivariant yang diterapkan guna melakukan
perbandingan antara variabel dependen terhadap variabel independent.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Model PLS

Sumber :Hasil Data Diolah


Gambar 2. Diagram JalurHasil Output PLS

Gambar output PLS tersebut memaparkan besaran nilai faktor loading dalam setiap
indikator yang letaknya di atas tanda panah antara variabel dan indikator, terpapar juga
besaran akan koefisien jalur (path corfficient) yang letaknya di atas garis panah antara
variabel eksogen dengan variabel endogen (variabel impulse buying (Y)). Untuk
memperinsi pengukuran innerwights antar variabel terhadap imbasnya, dapat dilihat
berdasarkan tabel path coeffisient di bawah ini.

Hasil dari InnerWeights


Tabel1. Path Coefficient (Mean, STDEV, T-Values)
PathCoefficients Sample Standard Standard T Statistics
(O) Mean (M) Deviation Error (|O/STERR|)
(STDEV) (STERR)
Shopping
Lifestyle
(X1) - 0.474812 0.479189 0.073872 0.073872 6.427507
>Impulse
Buying (Y)
Diskon(X2)
-> Impulse 0.377090 0.376790 0.069532 0.069532 5.423234
Buying (Y)
Sumber :Hasil Pengolahan Data

5
Impulse Buying di E-Commerce Tokopedia di Masa Pandemi

Shopping Lifestyle, (X1) berpengaruh positip terhadap Impulse Buying (Y) dapat
diterima, dengan path coefficients sebesar 0,474812, dan nilai T-statistic sebesar
6,427507 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96 ,maka Signifikan (positif).
Diskon (X1) berpengaruh positip terhadap Impulse Buying (Y) dapat diterima,
dengan path coefficients sebesar 0,377090 , dan nilai T-statistic sebesar 5,423234 lebih
besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96 , maka Signifikan (positif).
Pengaruh Shopping Lifestyle Terhadap Impulse Buying di E-CommerceTokopedia
Penelitian ini memperoleh adanya signifikasi pengaruh secara positif dalam Shopping
Lifestyle terhadap impulse buying dalam aplikasi Tokopedia, sehingga hipoteris yang
mengarah pada terdapatnya pengaruh dalam Shopping Lifestyle terhadap impulse
buying dapat diterima. Sehingga besarnya Shopping Lifestyle akan mempengaruhi
besaran impulse buying yang dilakukan oleh konsumen dengan menggunakan aplikasi
e-commerce Tokopedia. Kegiatan penganalisaan deskriptif terhadap variabel Shopping
Lifestyle memperlihatkan indikator dalam fakta perilaku Shopping Lifestyle disebabkan
gaya hidup para konsumen dalam mengikuti arus tren. Sehingga terlihat bahwa
banyaknya konsumen yang melakukan impulse buying pada sejumlah produk dengan
brand ternama. Hal ini dipicu adanya kepuasan batin apabila standar akan tren atau gaya
hidupnya dapat terpenuhi. Shopping Lifestyle ialah sebagian atas faktor yang dapat
memberikan pengaruh kepada konsumen untuk melakukan sebuah impulse buying
dalam aplikasi Tokopedia. Hal ini berarti semakin melambungnya sebuah Shopping
Lifestyle maka akan semakin tinggi pula impulse buying yang dilakukan oleh
konsumen.
Wahyuni & Setyawati (2020) mampu memperlihatkan signifikasi pengaruh dalam
impulse buying apabila shopping lifestyle semakin meninggi. Hal ini turut disokong
oleh penelitian yang dilakukan oleh (Dewantoro et al., 2020) bahwa shopping lifestyle
ialah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi impulse buying. Sehingga dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa shopping lifestyle akan mempengaruhi impulse
buying. Ini memperlihatkan konsumen senang apabila dapat mengalokasikan waktu
serta uangnya guna memuaskan hasrat serta keperluannya.

Pengaruh DiskonTerhadap Impulse Buying di E-CommerceTokopedia


Penelitian turut membuktikn adanya signifikasi pengaruh secara positif dalam Shopping
Lifestyle dengan impulse buying di aplikasi Tokopedia yang memperkuat diterimanya
hipotesis terkait adanya signifikasi pengaruh secara positif dalam shopping lifestyle
dengan impulse buying di dalam aplikasi Tokopedia. Kegiatan analisa deskriptif jufa
memaparkan bahwa variabel diskon akan berpengaruh besar dalam impulse buying
yaitu dalam pengantisipasian promo dari para pesaing. Tokopedia secara rutin
menyelenggarakan diskon ditujukan untuk mempengaruhi spontanitas konsumen dalam
melakukan sebuah impulse buying. Fenomena ini dapat terjadi dikarenakan tingginya
standarisasi akan gaya hidup namun hendak memperoleh harga serendah mungkin.
Huda (2021) memaparkan adanya signifikasi pengaruh secara positif dalam
shopping lifestyle dengan impulse buying dan juga tingginya diskon akan
mempengaruhi impulse buying pula. Penelitian ini disokong dengan penelitian yang
dilangsungkan oleh (Haq & Fahmi, 2020) yang memperlihatkan adanya ketertarikan
konsumen untuk melakukan spontanitas transaksi atau impulse buying apabila ada
sebuah diskon. Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa diskon akan
mempengaruhi impulse buying di dalam aplikasi Tokopedia. Tingginya diskon akan
semakin mempengaruhi impulse buying.

6
Dinamika Administrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen 4(1) 2021
Yoga Prathama Putra, Nuruni Ika Kusuma W

PENUTUP
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis PLS untuk menguji
pengaruh beberapa variable terhadap impulse buying di e-commerce Tokopedia serta
beberapa pembahasan hasil yang dikemukakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut: (1) Shopping Lifestyle mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
impulse buying di e-commerce Tokopedia. Hal ini membuktikan bahwa shopping
lifestyle mempengaruhi perilaku impulse buying konsumen Tokopedia. Semakin tinggi
tingkat shopping lifestyle konsumen semakin tinggi pula tingkat impulse buying yang
dilakukan konsumen. (2) Diskon mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
impulse buying di e-commerce Tokopedia. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi
Diskon yang diberikan maka semakin tinggi pengaruhnya terhadap perilaku impulse
buying konsumen di e-commerce Tokopedia.
Saran yang dapat diberikan yaitu: (1) Shopping lifestyle menjadi salah satu faktor utama
yang mempengaruhi perilaku pembelian impulsif maka dari itu, untuk meningkatkan
pembelian impulsif konsumen, maka perusahaan harus bisa memanfaatkan peluang
tingginya shopping lifstyle agar konsumen tetap terstimulus untuk melakukan
pembelian impulsif. Untuk menjaga faktor-faktor tersebut, perusahaan harus menjaga
kualitas terbaik dari produk yang disediakannya.Selain itu, Tokopedia perlu lebih
memperhatikan perilaku konsumen untuk lebih meningkatkan impulse buying. (2)
Diskon menjadi salah satu faktor penting dalam mempengaruhi perilaku pembelian
implusif oleh konsumen, oleh karena itu Perusahaan perlu memperhatikan dan
meningkatkan frekuensi diskon yang diberikan agar dapat lebih mempengaruhi
konsumen dalam melakukan impulse buying.

DAFTAR RUJUKAN

Apjii.co.id. (n.d.). Laporan Survei Internet APJII 2019 - 2020 [Q2].


Https://Apjii.or.Id/Content/Read/39/521/Laporan-Survei-Internet-APJII-2019---
2020-[Q2].
Baskara, I. B. (2018). Pengaruh Potongan Harga (Discount) Terhadap Pembelian Tidak
Terencana (Impulse Buying)(Studi Pada Pengunjung Matahari Department Store
Johar Plaza Jember). Manajemen Bisnis, 5(2).
Belch, G. E. dan M. A. B. (2009). Advertising and Promotion : An. Integrated
Marketing Communication Perpective (8th ed.). McGrew-Hill Irwin.
Darma, L. A., & Japarianto, E. (2014). Analisa pengaruh hedonic shopping value
terhadap impulse buying dengan shopping lifestyle dan positive emotion sebagai
variabel intervening pada Mall Ciputra World Surabaya. Jurnal Manajemen
Pemasaran, 8(2), 80–89.
Dewantoro, A., Rachma, N., & Rizal, M. (2020). Pengaruh Shopping Lifestyle,
Discount Dan Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying Pada Online Shop
Lazada. Co. Id (Studi Kasus Pada Mahasiswa Feb Unisma). Jurnal Ilmiah Riset
Manajemen, 9(08).
evita supma. (2018). Pengaruh Price Discount Dan Bonus Pack Terhadap Keputusan
Impulse Buying.
Fandy Tjiptono. (2008). Strategi Pemasaran (Edisi III). CV. Andi Offset.

7
Impulse Buying di E-Commerce Tokopedia di Masa Pandemi

Fihartini, Y. (2017). PENGARUH FAKTOR EXTERNAL TRIGGER CUES,


IMPULSE BUYING TENDENCY, INTERNAL CUES, DAN NORMATIVE
EVALUATION TERHADAP ONLINE IMPULSE BUYING DI BANDAR
LAMPUNG. Prosiding Penelitian: Seminar Nasional Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Lampung, 386–395.
Ghozali, I. (2011). Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan Partial
Least Square (PLS) Edisi 3 (B. P. Universitas & Diponegoro (eds.)).
Haq, A. A. F., & Fahmi, I. S. (2020). Pengaruh potongan harga terhadap pembelian
impulsif pada pengguna aplikasi grab (grabfood). JURNAL MANAJEMEN, 12(1),
1–9.
Hermawan, I. (2019). Universitas Esa Unggul. April, 1–11.
Hidayat, R., & Tryanti, I. K. (2018). Pengaruh Fashion Involvement Dan Shopping
Lifestyle Terhadap Impulsive Buying Mahasiswa Politeknik Negeri Batam.
Journal of Applied Business Administration, 2(2), 174–180.
Huda, S. (2021). PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN DISCOUNT TERHADAP
IMPULSIVE BUYING PADA MARKETPLACE LAZADA. Universitas
Muhammadiyah Malang.
Kusnawan, A., Diana, S., Andy, A., & Tjong, S. (2019). Pengaruh Diskon pada Aplikasi
e-Wallet terhadap Pertumbuhan Minat Pembelian Impulsif Konsumen Milenial di
Wilayah Tangerang. Sains Manajemen, 5(2).
Kusumaningsih, A. (2017). PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION
INVOLVEMENT TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN
KARITA MUSLIM SQUARE YOGYAKARTA. Manajemen-FE.
Lestari, S. I. P. (2018). Pengaruh Price Discount dan Bonus Pack terhadap Impulse
Buying melalui Nilai Hedonik di Carrefour Surakarta. Jurnal Maksipreneur:
Manajemen, Koperasi, Dan Entrepreneurship, 7(2), 129–140.
Pradiatiningtyas, D. (2019). Analisa Pengaruh Hedonic Shopping Value, Shopping
Lifestyle, Dan Positive Emotion Terhadap Impulse Buying Konsumen Dalam
Melakukan Pembelian Online Di Marketplace. Journal Speed–Sentra Penelitian
Engineering Dan Edukasi, 11.
Putra, M. R. M., Albant, M. A. K., Sari, L. N., & Sanjaya, V. F. (2020). PENGARUH
PROMOSI, FASHION INVOLVEMENT, DAN SHOPPING LIFE STYLE, DAN
IMPULSE BUYING DI E-COMMERCE SHOPEE. REVENUE Jurnal Ekonomi
Pembangunan Dan Ekonomi Syari’ah, 3(02), 21–29.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2018a). Metode Penelitian Kuantitatif. CV Alfabeta.
Sugiyono. (2018b). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Alfabeta (ed.)).
Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja
Rosdakarya.
Wahyuni, R. S., & Setyawati, H. A. (2020). Pengaruh Sales Promotion, Hedonic
Shopping Motivation dan Shopping Lifestyle Terhadap Impulse Buying Pada E-
Commerce Shopee. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi
(JIMMBA), 2(2), 144–154.
Wijaya, E., & Oktarina, Y. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse Buying
Pada Hodshop Bengkulu. EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis,
7(1), 10–22. https://doi.org/10.37676/ekombis.v7i1.696

Anda mungkin juga menyukai