Anda di halaman 1dari 19

Makalah Manajemen Pemasaran II

Analisis strategi persaingan didalam industri

Dosen Pengajar: Rois Arifin, SE., MM

Kelompok 7:

1. Nurul Farahdilla P. (21801081525)


2. Fatimatuz Zahro (21801081604)

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat
serta karunianya kepada kami. Sholawat serta salam tetap kami curahkan kepada baginda Nabi
besar MUHAMMAD SAW. Yang telah membawa kita dari zaman jahilia sampai ke zaman yang
penuh ilmu ini makalah yang berisikan tentang Manajemen Pemasaran ini kami susun guna
memenuhi tugas Pengantar Manajemen dari dosen Bapak Rois Arifin,SE., MM yang senantiasa
mendampingi kami untuk menimbah ilmu. Tujuan membuat makalah ini agar seluruh mahasiswa
dan mahasiswi dapat meninjau dan mengetahui tentang analisis strategi persaingan didalam
industry dengan melalui beberapa cara seperti, diskusi dan sebagainya. Karena itu sangat
diharapkan bagi mahasiswa dan mahasiswi ekonomi untuk memahami semua yang berkaitan
dengan ekonomi kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir baik yang secara langsung maupun tidak
langsung. Semoga Allah SWT meridhoi segala ikhtiar kita.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

2.1 Bentuk-bentuk Persaingan...................................................................................


2.2 Teknik Analisis Pesaing.......................................................................................
2.3 Porter Five Forces................................................................................................
2.4 Strategi Bersaing..................................................................................................
2.5 Keunggulan Bersaing...........................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karekteristik ekonomi,
situasi persaingan, dan prospek perkembangannya di masa datang. Tingkat perubahan
berbagai faktor seperti teknologi, ekonomi, pasar dan persaingan akan bergerak dalam satu
range tetentu mulai dari yang lambat sampai dengan yang cepat. Analisis industri dan
persaingan akan menggunakan alat dan teknik tertentu bagi perusahaan untuk dapat
menyesuaikan dengan perubahan dan kemudian membentuk kekuatan dalam menghadapi
persaingan. Pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah
atau barang setengah jadi menjadi barang, jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan.
Beberapa hal yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor ekonomi yang utama yang
berpengaruh dalam membentuk kekuatan suatu industri adalah market size, lingkup
persaingan, tingkat pertumbuhan pasar dan siklus kehidupan industri, jumlah pesaing dan
besaran relatif dari masing-masing perusahaan pesaing, jumlah dan besaran relatif pembeli
potensial, dorongan untuk melakukan integrasi ke depan dan ke belakang, serta kemudahan
dan hambatan untuk memasuki atau keluar dari jenis industri.
Industri sangat erat kaitannya dengan persaingan. Karena tak mungkin suatu industri
hanya berdiri sendiri tanpa adanya hubungan dengan industri lain. Suatu industri
memproduksi suatu produk tentunya juga menggunakan bahan yang diperoleh dari industri
lain. Untuk itu, satu industri dengan industri lain itu selalu berhubungan dan tak jarang
melakukan persaingan.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang hubungan industri dengan pesaing.
Persaingan industri terjadi apabila suatu perusahaaan menganggap para pesaingnya adalah
semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama. Selanjutnya akan
dibahas mengenai analisis dan pengidentifikasian serta faktor-faktor yang ada dalam
persaingan industri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk-bentuk persaingan?
2. Jelaskan teknik analisis pesaing!
3. Jelaskan yang dimaksud porter five forces!
4. Bagaimana Strategi Bersaing?
5. Apa keunggulan dari bersaing?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk persaingan.
2. Untuk mengetahui teknik analisis pesaing.
3. Untuk mengetahui porter five forces.
4. Untuk mengetahui Strategi Bersaing.
5. Untuk mengetahui keunggulan bersaing.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bentuk-bentuk Persaingan
Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:
1. Persaingan merek
Persaingan merek adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung
menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
2. Persaingan industry
Persaingan industri adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu
produk saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam
botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca
Cola, Aqua, dan lain-lain.
3. Persaingan bentuk
Persaingan bentuk adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. Misalnya
persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4. Persaingan bentuk
Persaingan bentuk Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya antara
Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.
2.2 Teknik Analisis Pesaing
Untuk menganilis industri dan persaingan, ada empat cara yang harus dilakukan:
1. Definisikan pasar sasaran (target market)
Mendefinisikan pasar sasaran akan memudahkan perusahaan untuk mengetahui
produk atau jasa mana saja yang membidik sasaran yang sama.
2. Identifikasi pesaing langsung
Pesaing langsung adalah perusahaan yang memberikan produk ataupun jasa yang
relatif serupa dengan target market yang kurang lebih sama. Identifikasi pesaing
langsung akan membantu untuk melihat peta persaingan, posisi perusahaan
dibanding pesaing, dan apa yang harus dilakukan untuk memenangkan
persaingan.
3. Ketahui kondisi persaingan
Peta persaingan bisa dilihat dengan menggunakan framework Porter Five Forces.
Dari situ bisa dilihat daya tarik persaingannya apakah sudah ketat ataupun belum.
4. Penilaian keunggulan kompetitif.
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan utama yang dimiliki oleh perusahaan
yang diyakini sebagai modal untuk memenangkan persaingan.
2.3 Porter Five Forces
Porter Five Forces adalah alat ukur yang dikenalkan oleh Michael Porter untuk
melihat daya tarik persaingan dalam suatu industri. Ada lima hal yang harus dianalisa
untuk melihat daya tarik persaingan.
1. Persaingan dalam industry
Persaingan dalam industri meliputi banyaknya pesaing langsung dalam bisnis
yang dijalankan. Banyaknya persaingan di sini dibandingkan dengan faktor
kebutuhan masyarakat akan produk ataupun jasa yang ditawarkan. Jika supply
sudah terlalu banyak dan melebihi demand yang ada, maka kondisi persaingan
sudah sangat ketat.
2. Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru (new entrance)
Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru terkait dengan apakah
memasuki industri tersebut gampang atau tidak. Apakah ada hambatan yang besar
(barrier to entry), misalnya dari sisi investasi, teknologi, orang, pengetahuan, dan
lain-lain. Jika hambatan masuknya kecil, kemungkinan pemain baru akan masuk
juga sangat besar, artinya setiap saat dalam suatu industri akan terjadi persaingan
yang sangat ketat.
3. Kekuatan tawar menawar pembeli
Di sini adalah bagaimana pembeli mendapatkan informasi dan penawaran yang
beragam dari berbagai produsen. dengan tawaran yang begitu banyak di pasar,
pembeli memang akan mempunyai kekuatan tawar menawar yang lebih besar
karena punya cukup banyak pilihan.
4. Kekuatan tawar pemasok
Pemasok dalam hal ini adalah perusahaan yang memberikan bahan-bahan, orang,
teknologi, dan lainnya yang menjadi bahan produksi. Pemasok akan memiliki
kekuatan besar jika sesuatu yang dipasok merupakan hal penting dan tidak banyak
perusahaan yang menyediakan. Tetapi jika banyak perusahaan lain yang
menyediakan, kekuatan pemasok menjadi tidak terlalu besar.
5. Kekuatan tawar produk pengganti
Produk pengganti adalah produk lain di luar produk sejenis yang mempunyai
fungsi hampir sama dengan produk atau jasa perusahaan yang bisa saling
menggantikan. Jasa penerbangan misalnya, produk penggantinya adalah jasa
transportasi darat dan laut. Kekuatan tawar produk pengganti besar jika terdapat
harga yang sangat berbeda antara produk utama dengan produk pengganti.
2.4 Strategi Bersaing
Michael Porter membagi strategi bersaing menjadi 3 strategi umum:
1. Differensiasi
Differensiasi adalah strategi memberikan penawaran yang berbeda dibandingkan
penawaran yang diberikan oleh kompetitor. Strategi differensiasi mengisyaratkan
perusahaan mempunyai jasa atau produk yang mempunyai kualitas ataupun fungsi
yang bisa membedakan dirinya dengan pesaing.
2. Keunggulan biaya (low cost)
Keunggulan biaya adalah strategi mengefisienkan seluruh biaya produksi
sehingga menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah
dibandingkan pesaing. Strategi harga murah ini fokusnya pada harga, jadi
biasanya
produsen tidak terlalu perduli dengan berbagai faktor pendukung dari
produk ataupun harga yang penting bisa menjual produk atau jasa dengan harga
murah kepada konsumen. Warung Tegal misalnya mengandalkan strategi harga.
Mereka tidak perduli dengan kenyamanan orang ketika makan, bahkan juga
dengan kebersihan, yang penting bisa menawarkan menu makanan lengkap
dengan harga yang sangat bersaing.
3. Fokus
Fokus adalah strategi menggarap satu target market khusus. Strategi fokus
biasanya dilakukan untuk produk ataupun jasa yang memang mempunyai
karakteristik khusus. Beberapa produk misalnya hanya fokus ditargetkan untuk
kaum muslim sehingga semua produknya memberikan benefit dan fungsi yang
disesuaikan dengan aturan Islam. Produk yang fokus pada target market kaum
muslim biasanya selalu mensyaratkan label halal, tanpa riba, dan berbagai aturan
lain yang disesuaikan dengan ketentuan Islam.
Perusahaan biasanya memilih salah satu dari ketiga strategi ini yang akan
diterapkan, karena bagaimanapun akan sulit menjalankan ketiga strategi ini secara
bersamaan. Namun demikian, jika perusahaan memilih salah satu di antara tiga
strategi ini, bukan berarti sama sekali meninggalkan yang lain, tetapi dua strategi
lainnya biasanya diterapkan pada level yang paling standar.
Membangun Keunggulan Bersaing
2.5 Keunggulan Bersaing (competitive advantage)
Untuk bisa bertahan dalam persaingan, perusahaan harus mempunyai keunggulan
bersaing (competitive advantage) dibandingkan dengan kompetitornya. Keunggulan
bersaing akan menjadi senjata untuk menaklukkan pasar dan kompetisi. Untuk
membangun keunggulan bersaing, perusahaan bisa melakukan beberapa langkah:
1. Mencari sumber-sumber keunggulan, misalnya keterampilan yang prima,
sumber daya yang berkualitas, dan lain-lain.
2. Mencari keunggulan posisi dibanding pesaing, dengan mengefisienkan biaya
produksi dan memberikan nilai tambah kepada konsumen.
3. Menghasilkan performa yang prima, dengan melihat kepuasan dan loyalitas
pelanggan, pangsa pasar, dan juga kemampulabaan (profitabilty) dari produk
ataupun jasa yang dihasilkan.
contoh persaingan  dalam dunia pasar :
A. Definisi pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena
dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal)
efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan sempuma. Akan
tetapi dalam prakteknya €tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri
yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang
murni, yaitu yang ciri-cirinyasepenuhnya bersamaan dengan dalam teori.
Yang ada adalah yang mendekati ciricirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai
kegiatan disektor pertanian. Namun demikian, walaupun pasar persaingan
sempurna yang murni tidak wujud di dalam praktek.
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur
pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap
penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
B. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang
diuraikan dibawah ini :
1. Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di
dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun
tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan
ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh
interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang
produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat
mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya
sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan
produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang
yang dihasilkan dan diperjual-belikan.
2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan
industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya
apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut,
produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang
diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan,
baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara
kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk
memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.
3. Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-
bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat
perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan
lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical atau
homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para
pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau
B atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen
merupakan pengganti sempurna kepda barang yang dihasilkan oleh
produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada gunanya
kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang
berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition atau
persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara
ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui
bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri
tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan
untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah
perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative
kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam
pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit
kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat
ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan
atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit
pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri
tersebut.

5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar


Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli
adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-
masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna
mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang
berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para
produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi
dari yang berlaku di pasar.
a. Jumlah Penjual
Jumlah penjual dalam pasar persaingan sempurna sangat banyak.
Karena pada dasarnya pengertian dari pasar persaingan sempurna
sendiri adalah pasar yang memiliki banyak penjual dan pembeli.
Barang yang dijual oleh para penjual di pasar persaingan sempurna
biasanya sejenis, serupa atau mirip satu sama lain. Para penjual di
pasar persaingan sempurna tidak dapat mempengaruhi keadaan di
pasar dan harga.
b. Jenis Barang
Barang-barang yang dijual di pasar persaingan sempurna bersifat
homogen. Barang yang dijual tidak mudah untuk dibeda-bedakan,
sangat sama atau serupa. Barang-barang tersebut adalah sangat serupa
para pembeli tidak dapat membedakan yang mana barang produsen A
atau B atau produsen yang lainnya. Contoh seperti : beras, gandum,
batubara, kentang, dan lain-lain.
C. Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-
pasar yang lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau
dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi
yaitu:
a. Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang
pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah
yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi
berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan.
Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan
biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat
produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus
memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu
pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila
suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya
dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya
produksi yang paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah
dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan
ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum atau belum.
Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum
apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan
biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk
setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga
tercapai keadaan dimana harga biaya marjinal. Dengan cara ini
produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan
memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag
dijelaskan diatas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam
jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan
mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila
biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai
dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka
panjang
efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan
sempurna. Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna
harga = hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan
keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya
marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini
berlaku : harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan
ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai
efisiensi alokatif. Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan
efisiensi alokatif dicapai didalam pasar persaingan sempurna.
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di
segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa
konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam
melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga
kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi
lebih terbatas. Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai
kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang
yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-
faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi
factor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai
kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan
adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka
masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-
barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan
masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang
akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka
miliki. Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan
sempurna juga memiliki keburukan-keburukan antara lain :
a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan
mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak
dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan
teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab
itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan
normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat
menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan
lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan
keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan
perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan
perkembangan teknologi dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli
ekonomi juga berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar
persaingan sempurna karena perusahaan-perusahan yang kecil
ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk
mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu
sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh
perusahaan yang kecil ukurannya.
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara
perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut
pandangnan. perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien.
Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya
merugikan.
c. Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100
persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk
menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
d. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna
adalah paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan
bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar.
Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat
mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala
ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.
e. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola
permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan
menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti
distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan
sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak
merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan
secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan
golongan kaya. 
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dunia ini semakin berubah dengan pesat, begitu pula pola pikir konsumen
sehingga menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dan kompetitif. Selain itu,
masalah pesaing juga harus benar-benar diperhatikan. Beberapa hal yang perlu
diketahui dari pesaing: kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk, harga
yang ditawarkan, saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki, promosi
yang dijalankan, rencana kegiatan pesaing ke depan. Untuk mengetahui
informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing
dengan cara; mengidentifikasikan pesaing, menentukan sasaran pesaing,
identifikasi strategi pesaing, analisis kekuatan dan kelemahan pesaing,
menentukan sasaran pesaing,identifikasi reaksi pesaing dan strategi
menghadapi pesaing.
Dari kegiatan itu akan dapat diketahui: siapa pesaing kita, apa sasaran
yang ingin mereka capai, bagaimana strategi yang mereka lakukan, apa dan
dimana kekuatan dan kelemahan pesaing, bagaimana pola reaksi mereka,
siapa saja yang perlu diserang terlebih dahulu, bagaimana cara menyerangnya,
dan pesaing mana yang perlu dihindari terlebih dahulu. Untuk menghadapi
pesaing, maka kita harus mengetahui strategi dan sasaran yang diinginkan
pesaing sehingga kita dapat menindaklanjutinya dengan mengeluarkan
strategi-strategi yang dapat mematahkan strategi pesaing kita.
Secara umum strategi menyerang pesaing terdiri dari: strategi menyerang
pesaing yang lemah lebih dahulu,  pesaing langsung menyerang lawan yang
kuat, strategi gerilya, dan strategi bertahan. Sedangkan strategi untuk
menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi sebagai berikut:
strategi pemimpin pasar, strategi penantang pasar, strategi pengikut pasar, dan
strategi relung pasar.
Strategi penyerangan yang dapat dilakukan terhadap pesaing ada lima
cara, yaitu : serangan frontal, serangan sampingan, serangan Pengepungan,
serangan melambung dan serangan gerilya. Adapun perlindungan diri dalam
bentuk pertahanan yang dapat digunakan paling tidak ada empat cara:
pertahanan frontal, pertahanan samping, pertahanan menyerang lebih dulu,
dan pertahanan menyerang balik.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.academia.edu/6194335/Makalah_ANALISIS_INDUSTRI_DAN_PERSAINGAN?
auto=download

Anda mungkin juga menyukai