Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PENEMPATAN KERJA KARYAWAN YANG EFEKTIF SERTA DAMPAK

YANG TERJADI DI “FOCUS COFFEE” MALANG

ARTIKEL ILMIAH

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas

Matakuliah Bahasa Indonesia

Yang Dibina Oleh Ibu Frida Siswiyanti,M.Pd.

Oleh:

Nurul Farahdila Putri 21801081525

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

JANUARI 2020
STRATEGI PENEMPATAN KERJA KARYAWAN YANG EFEKTIF SERTA DAMPAK
YANG TERJADI DI “FOCUS COFFEE” MALANG

Oleh: Nurul Farahdila Putri

Universitas Islam Malang

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Email: farahdilla480@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penempatan kerja karyawan yang efektif serta dampak
yang terjadi di “Focus Coffee” Malang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif survei.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dalam penempatan kerja karyawan “Focus Coffee” yaitu dengan
melakukan penempatan dengan teliti dan subjektif, dengan tujuan seluruh pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
maksimal seperti pemberian pelayanan yang terbaik, kecepatan dalam melayani, keramahan, dan menghindari
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi seperti kelalaian dalam transaksi, kecerobohan dalam melayani dan
pelayanan tidak tepat waktu. Strategi penempatan kerja karyawan yang diterapkan “Focus Coffee” memiliki nilai
positif yaitu adanya peningkatan pelanggan secara signifikan, pendapatan yang meningkat, dan karyawan bekerja
dengan semangat. Strategi yang diterapkan mampu membuat konsumen nyaman dan puas sehingga minat konsumen
besar. Strategi ini juga membuat nyaman dalam bekerja.

Kata kunci:

PENDAHULUAN

Kinerja pegawai secara umum adalah sebuah perwujudan kerja yang dilakukan oleh
karyawan yang biasanya digunakan sebagai dasar atau acuan penilaian terhadap karyawan didalam
suatu organisasi. Kinerja yang baik merupakan suatu langkah untuk menuju tercapainya tujuan
organisasi oleh karena itu, kinerja juga merupakan sarana penentu dalam mencapai tujuan
organisasi sehingga perlu diupayakan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dalam melakukan
aktivitasnya pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai, untuk mencapai atau mewujudkan tujuan
tersebut setiap perusahaan harus pandai dalam memilih strategi, terutama adalah perencanaan
sumber daya manusia yang pada intinya adalah terfokus pada langkah-langkah tertentu yang
diambil oleh manajemen. Atas tersedianya tenaga kerja yang tetap untuk menempati jabatan serta
waktu yang tepat dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang ditetapkan. Mereka
memandang kerja adalah sesuatu yang mulia sehingga faktor sumber daya manusia dalam
pelaksanaan kerja tidak boleh diabaikan. Hal tersebut terlihat dari semakin kecilnya permintaan
untuk memperhatikan aspek manusia bukan hanya terfokus pada aspek teknologi dan ekonomi.
Persaingan dalam dunia kerja yang semakin meningkat usaha untuk terus meningkatkan kinerja,
sehingga dapat mencapai tujuan usaha yang mendatangkan 2 profit (keuntungan) dan bermanfaat
bagi masyarakat. Untuk mencapai tujuan secara elektif tentunya diperlukan sumber daya manusia
(tenaga kerja) yang berkualitas dan sesuai dengan bidangnya saat ini. Usaha dalam meningkatkan
produktivitasnya melakukan suatu bentuk kegiatan yaitu penempatan tenaga kerja atau karyawan
yang memiliki tingkat kompeten yang berbeda-beda. Perbedaan kemampuan ini ditentukan
berdasarkan hasil perekrutan (recruitment) dan kualifikasi (qualification). Bahkan untuk promosi
jabatan itu sendiri ditentukan berdasarkan penampatan kerja itu sendiri. Penempatan kerja
merupakan salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan dalam mencapai tujuan
perusahaan. Jika perusahaan salah menempatkan karyawan pada tempat yang bukan keahliannya
maka kinerja karyawan tidak akan maksimal sehingga tujuan beruasaha tidak efektif dan tidak
efisien. Kinerja dan penempatan karyawan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan usaha.
Jika penempatan karyawan sesuai dengan keahliannya maka kinerja karyawan akan maksimal
sehingga tujuan usaha dapat tercapai. Disamping itu, di dalam peningkatan tenaga kerja
(karyawan) terdapat aspek lain demi tercapainya tujuan usaha yaitu pengembangan karir karyawan
(career development). Ketika karyawan melakukan hal yang serupa dan secara berulang-ulang, hal
tersebut akan berdampak buruk yang selanjutnya karyawan tersebut akan mengalami kejenuhan
dalam bekerja. Untuk mencegah hal tersebut terjadi pasti di perlukannya proses pengembangan
karir karyawan. Yang dimana, menurut Hasibuan, Malayu SP, 2004:69 pengembangan karir
adalah suatu usaha untuk 3 meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral
karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan. Salah satu
masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan pencapaian tujuan suatu usaha adalah
mengenai Kinerja Karyawan. Salah satu usaha kinerja karyawannya yang efektif adalah “Focus
Coffee” merupakan Usaha dibidang kuliner, dimana telah memiliki Live music untuk menghibur
para pengunjungnya. Dengan beragam pilihan minuman dan makanan dengan harga yang
terjangkau.

Berdasarkan latar belakang di atas masalah dalam artikel ilmiah ini dirumuskan:
(1)bagaimanakah strategi penempatan kerja karyawan? (2)apa saja dampak dari strategi yang
diambil?
Manfaat teoritis dari penelitian ini, diharapkan menjadi sebuah bahan perbandingan bagi
penulisan selanjutnya dan menjadi ilmu pengetahuan, khususnya yang menyangkut penempatan
kerja karyawan sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini, diharapkan mampu memberikan
sumbangan berupa masukan informasi bagi para pembaca khususnya para pengusaha dan
mahasiswa.

METODE PENILITIAN

Pendekatan Penelitian

Penelitan yang berjudul “Strategi Penempatan Kerja Karyawan Yang Efektif Serta
Dampak Yang Terjadi Di “Focus Coffee” Malang” ini menggunakan pendekatan kualitatif survei.
Penelitian kualitatif yaitu mengumpulkan data berdasarkan wawancara dengan karyawan dan
manajer “Focus Coffee”, kemudian menganalisa strategi-strategi apa saja yang di pakai untuk
penempatan kerja agar efektif. Penelitian ini menghasilkan data survei berupa kata-kata tertulis
maupun lisan yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dengan pengunjung dan masyarakat
sekitar terkait permasalahan mengenai strategi yang efektif di “Focus Coffee” dan dampaknya
terhadap minat beli pengunjung.

Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini meliputi, (1) strategi penempatan kerja karyawan yang efektif
di “Focus Coffee”, (2) dampak dari strategi tersebut.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti memeroleh data penelitian. Penelitian ini
berlokasi di “Focus Coffee” Malang. Alasan pemilihan lokasi ini dikarenakan selain lebih dekat
dengan tempat tinggal juga karena karyawan yang bekerja di tempat tersebut ialah teman-teman
se-organisasi saya.

Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik wawancara. Menurut Nazir (dalam
Leniwati dan Arafat, 2001) wawancara adalah proses memeroleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara
dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide
(panduan wawancara). Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur.
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara secara terstruktur dengan cara
memberikan pertanyaan kepada narasumber guna mendapatkan informasi yang diinginkan.
Penelitian akan menggunakan instrumen berupa panduan wawancara sebagai berikut:

A. Wawancara pihak “Focus Coffee” (Analisis Kualitatif)

No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana strategi penempatan
yang diterapkan di “Focus
Coffee”?
2. Apakah Strategi tersebut berjalan
dengan lancar?
3. Apa saja hambatan yang terjadi
dalam penempatan karyawan?
4. Bagaimana cara penanganannya?
5. Apakah ada solusi alternatif dalam
menyelesaikan masalah yang
terjadi?
6. Jika ada karyawan yang bekerja
tidak sesuai dengan keahliannya
atau minatnya apa yang anda
lakukan?

B. Wawancara dari pihak pelanggan(Analisis Survei)

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apa kesan anda sebagai pelanggan
terhadap karyawan yang bekerja di
“Focus Coffee”?
2. Apakah karyawan yang bekerja di
“Focus Coffee” telah bekerja
sesuai dengan tugasnya masing-
masing?
3. Adakah kekurangan atau kelalaian
yang anda temukan pada karyawan
yang bekerja di “Focus Coffee”
4. Jika terdapat kekurangan apakah
disampaikan kepada pihak “Focus
Coffee”?
5. Apakah permasalahan tersebut
telah ditangani atau belum?

PEMBAHASAN

Strategi penempatan kerja karyawan di “Focus Coffee”

Menurut Hasibuan (dalam Karimah, 2012) karyawan adalah orang penjual jasa (pikiran atau
tenaga) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Lebih lanjut
karyawan adalah kekayaan utama dalam suatu perusahaan, karena tanpa adanya keikutsertaan
mereka, aktifitas perusahaan tidak akan terlaksana. Strategi penempatan karyawan yang efektif
harus didasari oleh kemampuan atau skill yang cocok untuk penempatan kerja karyawan Strategi
penempatan kerja karyawan yang efektif di “Focus Coffee” Malang ialah:.

1. Menempatkan SDM sesuai dengan keahlian


Komunikasi menjadi hal yang terpenting dalam mengelola Sumberdaya manusia.
Membangun komunikasi yang baik antar karyawan menjadi hal yang patut untuk
diperhitungkan. Hal ini bisa dilakukan HR dengan membangun sistem informasi dan
komunikasi yang terstruktur dan mudah di aplikasikan.
2. Mengefisiensikan SDM dalam pekerjaan
Melakukan efisiensi disini berarti mengusahakan input yang dikeluarkan perusahaan harus
menghasilkan output yang maksimal. Efisiensi SDM dalam pekerjaan bukan dengan memforsir
pekerjaan karyawan tetapi bagaimana divisi HR bisa mengotimalkan tenaga dan produktivitas para
karyawan sesuai dengan kemampuan. Divis HR juga harus memastikan bahwa setiap apa yang
dilakukan oleh perusahaan harus seefisien mungkin dengan hasil dan produktivitas yang maksimal
dan memuaskan.
3. Memfasilitasi kebutuhan karyawan
Persaingan yang ada diluar menjadikan perusahaan harus berpikir lebih kreatif dan out of
the box. Pengembangan sebuah perusahaan harus diikuti dengan fasilitas penunjang bagi
karyawan. Lingkungan kerja yang nyaman dan pekerjaan yang menyenangkan bisa
menjadi dampak langsung terhadap pengembangan perusahaan. Karyawan sebagai salah
roda penggerak kemajuan sebuah perusahaan harus lah diperhatikan keinginan dan
kebutuhannya. Perusahaan sebisa mungkin memenuhi kebutuhan karyawan, agar
karyawan memiliki loyalitas terhadap perusahaan. Karyawan yang sudah memiliki
loyalitas yang tinggi akan memberikan produktivitas yang tinggi pula. Produktivitas inilah
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk dapat memajukan bisnisnya.
4. Mengembangkan SDM
Karyawan sebagai salah satu komponen terpenting dalam perusahaan harus menjadi salah
satu roda penggerak terbaik perusahaan. Perusahaan wajib memberikan fasilitas
pengembangan SDM agar SDM yang dimiliki memiliki kualitas produktivitas yang
mumpuni. Keterampilan dan keahlian harus selalu di asah agar karyawan memiliki ide-ide
yang out of the box. Dengan tersedianya banyak ide baru, maka kesempatan perusahaan
untuk memenangkan kompetisi pasar akan terbuka lebar.
5. Management Trainee Fresh Graduate
Merekrut fresh graduate menjadi salah satu hal yang banyak dilakukan oleh perusahaan.
Hal ini dilakukan karena saat ini banyak SDM memiliki skill yang berbeda-beda. Skill atau
kemampuan yang berbeda-beda ini menjadi salah satu sasaran perusahaan agar
dengan skill yang ada para karyawannya bisa mengembangankan perusahaan menjadi yang
terdepan. Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan maka biasanya para fresh
grudate ini dilatih lagi agar kemampuan yang mereka miliki sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Hal ini yang biasanya dinamakan program Management Trainee, dengan
program ini perusahaan bisa membentuk tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan sesuai kemampuan yang dimiliki oleh calon karyawan tersebut.
6. Pendisplinan Karyawan

Strategi selanjutnya yang bisa dilakuakn oleh HR agar opersional perusahaan bisa berjalan

dengan semestinya dengan efisiensi yang tinggi adalah dengan membuat karyawan

disiplin. Disiplin di sini adalah dengan membuat aturan terkait kehadiran dan kontribusi

karyawan terhadap perusahaan.

Strategi diperlukan perusahaan dalam merencanakan semua kegiatan yang berkaitan dengan
proses bisnis perusahaan. Perusauhaan khususnya divisi HR perlu membuat strategi atas apa yang
akan dilakukan di masa depan demi kemajuan perusahaan. Startegi HR juga berguna sebagai acuan
HR dalam menjalankan fungsinya agar tujuan bisa tercapai sesuai dengan harapan perusahaan.

Dampak Dari Strategi Yang Diambil

Kompetensi atau kemampuan karyawan yang sesuai tuntutan tugas pekerjaan, merupakan
salah satu faktor penting untuk mendukung efektifitas dan efisiensi pengusaha dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.Strategi penempatan kerja karyawan yang efektif dengan program
pengembangan karyawan mampu menjawab kebutuhan usaha tersebut, dengan demikian
produktivitas karyawan akan semakin baik sehingga tujuan berusaha akan tercapai. Pengaruh
strategi penempatan kerja karyawan terhadap produktivitas pegawai adalah berarti. Produktifitas
dapat ditinjau berdasarkan tingkatannya dengan tolak ukur masing-masing. Tolak ukur dari
produktivitas kerja dapat dilihat dari kinerja karyawan, untuk melihat sejauh mana produktivitas
karyawan, diperlukan penjelasan tentang dimensi, unsur, indikator dan criteria yang menyatakan
produktivitas kerja pegawai. Dimensi produktifitas menyangkut masukan produktifitas proses dan
produk atau keluaran. Masukan menuju pada pelaku produktifitas dan produk sedangkan keluaran
berkaitan dengan hasil yang dicapai. Fransiscus Xaverius Sadikin (2005) mengemukakan
produktifitas merupakan pembagian nilai dari output produksi terhadap biaya input produksi. Drs.
M.N.Nasution (2001) produktivitas merupakan nisba atau ratio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil (input). Pada umumnya nisba ini merupakan
bilangan rata-rata antara angka keluaran total dan angka masukan total daribeberapa kategori
barang/jasa sperti biaya, tenaga kerja dan bahan baku. Muchdarsyah (2000) mengartikan
produktitifas sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan
masukan yang sebenarnya.Produktifitas dapat juga diartikan sebagai tindakan efisiensi dalam
memproduksi barang-barang atau jasa.Dalam hal ini produktifitas mengutarakan cara-cara
pemanfaata secara baik terhadap sumber sumber memproduksi barang. Mathis (2000)
menyebutkan bahwa produktivitas kerja merupakan pengukuran dan kuantitas dari pekerjaan
dengan mempertimbangkan dari sebuah biaya dan hal hal yang terkait dan yang diperlukan untuk
pekerjaan tersebut Dengan demikian produktifitas dapat disimpulkan sebagai perbandingan antara
besarnya input yang dilibatkan dalam kegiatan produksi terhadap hasil akhir (output) yang
dihitung berdasarkan nilai unit atau rupiah barang dan jasa yang dihasilkan. Produktivitas berasal
dari bahasa Inggeris yaitu produk dan berkembang menjadi produce yang artinya menghasilkan
dan productivity (kemampuan menghasilkan). Perkataan ini dipergunakan dalam bahwa menjadi
produktivitas yang mengandung arti keinginan atau usaha setiap manusia untuk selalu
meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan (Nawasi dan Handari). Sedangkan kotler
mendefenisikan produktivitas adalah sebagai hasil yang diperoleh dari setiap proses produksi
dengan menggunakan satu atau lebih faktor produksi. Selanjutnya dikatakan bahwa produktifitas
biasanya dihitung dengan indeks , ratio, output dibandingkan dengan input Prosiding Pluralisme
Dalam Ekonomi Dan Pendidikan Hasley (2003) menyatakan bahwa produktivitas atau moral kerja
itu adalah sikap kesediaan perasaan yang memungkinkan seorang karyawan untuk menghasilkan
kerja yang lebih banyak dan lebih tanpa menambah keletihan yang menyebabkan dengan antusias
ikut serta dalam kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha kelompok sekerjanya, dan membuat karyawan
tidak mudah kena pengaruh dari luar, terutama dari orang-orang yangmendasarkan sasaran mereka
itu atas tanggapan bahwa satu-satunya kepentingan pemimpin perusahaan itu terhadap dirinya
untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya darinya dan member sedikit mungkin. Stan
Kosen dalam Siregar (2002) mengemukakan produktivitas adalah sebagai suasana yang
ditimbulkan oleh para setiap anggota suatu organisasi. Produktivitas dipengaruhi oleh persepsi
karyawan terhadap organisasi,dan sasaran dalam hubungan dengan kondisi karyawan itu sendiri.
Pada umumnya, produktivitas mengarah pada sikap-sikap karyawan baik terhadap organisasi
maupun terhadap faktor-faktor pekerjaan. Sedangkan siswanto (2003) mendefenisikan
produktivitas sebagai keadaan psikologis seseorang. Produktivitas dianggap sebagai keadaan
psikologis yang baik bila produktivitas tersebut menimbulkan kesenangan yang mendorong untuk
giat bekerja dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Menurut
Nitisemito (2002) produktivitas adalah kondisi seseorang yang menunjang dirinya untuk
melakukan pekerjaan lebih cepat dan lebih baik. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa produktivitas merupakan kondisi rohaniah atau mental yang menggerakan perasaaan
seseorang terhadap pekerjaannya.Oleh Karen aitu semakin tinggi seseroang meyakini
pekerjaannya makin tinggi pula produktivitasnya. Kemudian dampak dari strategi tersebut ialah
memiliki nilai positif yaitu adanya peningkatan pelanggan secara signifikan, pendapatan yang
meningkat, dan karyawan bekerja dengan semangat. Strategi yang diterapkan mampu membuat
konsumen nyaman dan puas sehingga minat konsumen besar. Strategi ini juga membuat nyaman
dalam bekerja.

PENUTUP

Simpulan

Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada 6 strategi penempatan kerja
karyawan yang diterapkan “Focus Coffee” dan dampak dari strategi tersebut memiliki nilai positif
yaitu adanya peningkatan pelanggan secara signifikan, pendapatan yang meningkat, dan karyawan
bekerja dengan semangat. Strategi yang diterapkan mampu membuat konsumen nyaman dan puas
sehingga minat konsumen besar. Strategi ini juga membuat nyaman dalam bekerja.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terkait dengan penilitian yang dilakukan maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut: Terkait dengan strategi penempatan kerja karyawan yang
efektifdi “Focus Coffee” sudah baik dan perlu ditingkatkan lagi strateginya agar mendapat
karyawan yang lebih berkualitas lagi.

DAFTAR RUJUKAN

Wahyudi., (2007). Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penempatan. Oleh Yuntarsi Den
Suwatno di Yogyakarta.

Dwi Sampurno. 2016. Msdm strategik dalam penempatan SDM, (Online),


(https://pakdwisampurno.wordpress.com/2016/03/25/msdm-strategik-dalam-penempatan-sdm/),
diakses 19 Januari 2020.
Gravianto Wijaya. 2019. 6 Strategi HR yang Wajib Kamu Lakukan di Perusahaan, (Online),

(https://jojonomic.com/blog/strategi-hr/), diakses 19 Januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai