PENDAHULUAN
Industri merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan ekonomi dan
kemajuan suatu negara. Industri perlu dikembangkan secara seimbang dan terpadu
dengan melibatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam usaha mendayagunakan
secara optimal seluruh sumber daya alam, sumber daya manusia yang tersedia.
Pembangunan industri merupakan pembangunan ekonomi jangka panjang untuk
mencapai struktur ekonomi yang seimbang.
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual
beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya
bukan tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan transaksi atau jual
beli. Para konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk
membayar harganya. Dalam arti yang lebih luas, merupakan orang-orang yang
mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk
membelanjakannya. Jadi dalam pengertian tersebut terdapat faktor-faktor yang
menunjang terjadinya pasar yakni: keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam
pembelian sehingga timbullah permintaan dan penawaran dalam sebuah transaksi.
Pasar adalah salah satu sarana pendukung untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Selain itu pasar juga dapat diartikan suatu tempat atau proses interaksi antara
permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang atau jasa tertentu,
sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah
yang diperdagangkan secara singkat.
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami dan mengetahui aspek industri
2. Untuk memahami dan mengetahui aspek – aspek dalam industri
3. Untuk memahami dan mengetahui persaingan perusahaan dalam industry
4. Untuk memahami dan mengetahui pengaruh kekuataan stakeholder
5. Untuk memahami dan mengetahui implikasi pada SKB
6. Untuk memahami dan mengetahui aspek pasar
7. Untuk memahami dan mengetahui permintaan dan penawaran
8. Untuk memahami dan mengetahui faktor yang mempengaruhi penawaran
9. Untuk memahami dan mengetahui jenis – jenis pasar
10. Untuk memahami dan mengetahui cara mengukur dan meramal permintaan
BAB II
PEMBAHASAN
Aspek Industri
Aspek industri lebih mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan
berada. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti
ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi
persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis guna studi kelayakan bisnis.
Michael E.Porter mengemukakan konsep competitive strategy yang menganalisis
persaingan bisnis berdasarkan 5 aspek utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing.
Lalu, R.E Freeman sebagaimana dikutip oleh Wheelen merekomendasikan aspek yang
keenam untuk melengkapinya. Keenam aspek yang menjadi pokok bahasan tersebut
adalah:
1. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah
implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah,
terjadinya. perebutan pangsa pasar serta perebutan sumber daya produksi yang
terbatas. Ada beberapa faktor penghambat pendatang baru masuk kedalam suatu
industri yang sering disebut dengan Hambatan Masuk:
Skala Ekonomi
Apabila pendatang baru berproduksi dengan skala kecil, maka mereka
akan dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi padahal perusahaan
yang ada tengah berupaya pada skala produksi yang terus diperbesar dan proses
produksi yang terus menerus diefisienkan sehingga harga per unit barang
menjadi lebih rendah.
Diferensiasi Produk
Diferensiasi yang menciptakan hambatan masuk memaksa pendatang
baru untuk mengeluarkan biaya dan usaha yang besar untuk merebut para
pelanggan yang loyal kepada perusahaan utama. Usaha besar itu misalnya
adalah dengan iklan yang gencar dan pelayanan yang baik. Pada tahap awal,
usaha-usaha ini membutuhkan biaya yang besar dan bahkan mendatangkan
kerugian. Sering kali kondisi ini berjalan cukup lama.
Kecukupan Modal
Jenis industri yang memerlukan modal besar merupakan hambatan yang
besar bagi pemain baru, terutama pada jenis industri yang memerlukan biaya
yang besar untuk riset dan pengembangan serta eksplorasi.
Biaya Peralihan
Hambatan masuk akan tercipta dengan adanya biaya peralihan pemasok,
yaitu biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berpindah dari produk
pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya. Biaya peralihan ini dapat berupa
biaya pelatihan kembali karyawan, biaya pelengkap yang baru, dan desain ulang
produk. Pada akhirnya, biaya biaya ini akan ditanggung oleh konsumennya.
Apabila biaya peralihan. yang diperlukan cukup besar, pesaing baru harus
memberikan penawaran yang jauh lebih menarik terutama soal harga.
Akses Kesaluran Distribusi
Jalur distribusi sangat menentukan penyebaran produk. Perusahaan yang
mempunyai jalur distribusi yang luas dan bekerja secara baik akan sangat
menghambat masuknya produk baru kedalam pasar. Pendatang baru mungkin.
sulit memasuki saluran yang ada dan harus mengeluarkan biaya yang besar
untuk membangun saluran sendiri..
Ketidakunggulan Biaya Independen
Keunggulan biaya yang dipunyai oleh perusahaan yang sudah ada sulit
ditiru oleh pendatang baru. Keunggulan itu mungkin. timbul dari teknologi yang
telah dipatenkan perusahaan, konsensi bahan baku, atau subsadi pemerintah.
Peraturan Pemerintah
Pemerintah biasanya menerbitkan sejumlah aturan yang mengatur
bidang-bidang tertentu seperti yang selalu diterbitkan oleh pemerintah
Indonesia, misalnya lewat Daftra Investasi Negatif (DIN). Peraturan pemerintah
dapat menimbulkan hambatan masuk bagi pendatang baru.
2. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri
Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja
perusahaan. Dalam situasi persaingan yang oligopoli, perusahaan mempunyai
kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar. Persaingan pasar yang
sempurna biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal
harga produk. Menurut Porter, tingkat. persaingan dipengaruhi beberapa faktor,
yaitu:
Jumlah Kompetitor
Jumlah kompetitor atau pesaing sudah tentu akan mempengaruhi tingkat
persaingan. Kompetitor hendaknya dilihat dari beberapa sisi, seperti jumlah,
ukuran, dan kekuatannya.
Contoh:
Menganalisis lingkungan industri perbankan sudah tentu memerlukan
data. Variabel-variabel apa saja yang dibutuhkan serta bobot dari tiap
komponen perlu ditentukan terlebih dahulu.
Secara ringkas, langkah kerja teknik ini adalah sebagai berikut:
Menyerahkan kuesioner yang sudah disiapkan kepada para ahli
dalam bidangnya masing-masing. Akan lebih baik jika mereka
tidak saling mengenal Alasannya sederhana, yakni agar mereka
tidak saling bekerja sama dalam mengisi kuesioner tersebut.
Buat ringkasan data dari kuesioner putaran pertama yang telah
disebarkan tadi. Isi ringkasan itu misalnya berupa statistic seperti
rata-rata, median, dan kwartil dari jawaban yang dikirimkan
responden. Kemudian, ringkasan dari kuesioner putaran pertama
dikirimkan kembali kepada responden pertama yang telah
menjawab di kuesioner putaran pertama. Hal ini dilakukan untuk
mencek jawaban putaran pertama yang mereka kirimkan.
Buat ringkasan data dari kuesioner putaran kedua (terakhir).
4) Analisis Regresi, yaitu seperangkat prosedur statistik untuk
menemukan faktor- faktor nyata yang paling penting yang
mempengaruhi penjualan.
Contoh:
Berikut dicontohkan aplikasi dari regresi linier sederhana. Jika
terdapat data dari dua variabel penelitian yang sudah diketahui mana
variabel bebas X (independen) dan variabel terikat Y (dependen) nya,
lalu akan dihitung atau dicari nilai-nilai Y yang lain berdasarkan nilai
X yang diketahui, langkah penyelesaian dijelaskan dibawah ini. Untuk
memudahkan pemahaman, data contoh telah disediakan.
Rumus:
Y = a+bX
dimana
Y = variabel tidak bebas
X = variabel bebas
a = nilai intercept (konstan)
b = koefisien arah regresi
Harga a dihitung dengan rumus:
2
Σ Y (Σ X )−Σ X−ΣX Y
a=
n Σ X 2−(Σ X )2
Harga b dihitung dengan rumus:
nΣXY −Σ X Σ Y
b= 2 2
n Σ X −(Σ X )
siapkan data beserta besaran-besaran yang akan dipakai seperti yang
dicontohkan berikut ini:
tY
b= 2
t
di mana:
Y = nilai-nilai data hasil ramalan
n = jumlah data deret waktu.
t = waktu tertentu yang telah ditransformasikan dalam bentuk kode
Hasil Penjualan Produk Fried Chicken
Tahun 2006-2020 (dalam jutaan rupiah)
Koding Jualan
Tahun txY t
(t) (Y)
2006 -15 700 -10.500 225
2007 -13 750 -9.750 169
2008 -11 700 -7.700 121
2009 -9 725 -6.525 81
2010 -7 600 -4.200 49
2011 -5 700 -3.500 25
2012 -3 700 -2.100 9
2012 -1 750 -750 1
2013 1 775 775 1
2014 3 725 2.175 9
2015 5 675 3.375 25
2016 7 760 5.320 49
2017 9 600 5.400 81
2018 11 800 8.800 121
2019 13 1.000 13.000 169
2020 15 1.100 16.500 225
Total 12.060 10.320 1.360
Sumber: Dr. H. Sugiyanto, S.E., MM, CMA., CFRM., CT., CHt, Luh Nadi, S.E., M.M. dan I
Ketut Wenten, S.E., M.M, “Studi Kelayakan Bisnis” Yayasan Pendidikan dan Sosial
Indonesia Maju (YPSIM) Banten, 2020.