Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH EKONOMI INDUSTRI

PERSAINGAN INDUSTRI

“Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi Industri”

Oleh:

1. Aprilia Hutagaol (7212640005)

2. Jesika (7213540018)

3. Silvia Agustin Manullang (7213240018)

Dosen Pengampu : Dede Ruslan, DRs., M.Si., Dr

PRODI ILMU EKONOMI-B

ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Persaingan Industri” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada Ekonomi Industri. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
“Persaingan Industri” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dede Ruslan, DRs., M.Si., Dr, selaku dosen
Ekonomi Industri yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 14 September 2022

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….......ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………1

1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………1

1.3. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………….2

1.4. Manfaat Penelitian……………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….

2.1 Pengertian Persaingan Industri……………………………………………………

2.2 Bentuk-Bentuk Persaingan Industri………………………………………………

2.3 Teknik Analisis Pesaing……………………………………………………………

2.4 Porter Five Forces………………………………………………………………….

2.5 Startegi Bersaing……………………………………………………………………

2.6 Keunggulan Bersaing (Competitive Advantagae)………………………………….

2.7 Studi Kasus…………………………………………………………………………

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….

3.2 Saran………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karekteristik ekonomi, situasi
persaingan, dan prospek perkembangannya di masa datang. Tingkat perubahan berbagai faktor
seperti teknologi. ekonomi, pasar dan persaingan akan bergerak dalam satu range tetentu mulai
dari yang lambat sampai dengan yang cepat. Analisis industri dan persaingan akan menggunakan
alat dan teknik tertentu bagi perusahaan untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan dan
kemudian membentuk kekuatan dalam menghadapi persaingan.

Pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang
setengah jadi menjadi barang, jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan.

Beberapa hal yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor ekonomi yang utama yang
berpengaruh dalam membentuk kekuatan suatu industri adalah market size, lingkup persaingan,
tingkat pertumbuhan pasar dan siklus kehidupan industri, jumlah pesaing dan besaran relatif dari
masing masing perusahaan pesaing, jumlah dan besaran relatif pembeli potensial. dorongan untuk
melakukan integrasi ke depan dan ke belakang, serta kemudahan dan hambatan untuk memasuki
atau keluar dari jenis industri.

Industri sangat erat kaitannya dengan persaingan. Karena tak mungkin suatu industri hanya
berdiri sendiri tanpa adanya hubungan dengan industri lain. Suatu industri memproduksi suatu
produk tentunya juga menggunakan bahan yang diperoleh dari industri lain. Untuk itu, satu industri
dengan industri lain itu selalu berhubungan dan tak jarang melakukan persaingan.

Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang hubungan industri dengan pesaing.
Persaingan industri terjadi apabila suatu perusahaaan menganggap para pesaingnya adalah semua
perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama. Selanjutnya akan dibahas
mengenai analisis dan pengidentifikasian serta faktor-faktor yang ada dalam persaingan industri.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Persaingan Industri ?

2. Apa saja Bentuk-Bentuk Persaingan Industri?

3. Bagaimana Teknik Analisis Pesaing?

4. Apa yang dimaksud dengan Porter Five Forces?

5. Bagaimana Startegi Bersaing ?

6. Apa Saja Keunggulan Bersaing (Competitive Advantagae) ?

1. 3. Tujuan Penelitian

Dalam membuat sesuatu pasti kita memiliki tujuan, adapun tujuan kami dalam membuat
makalah ini yaitu disamping menambah wawasan tentang persaingan industri kami juga akan
mengenalkan pada teman-teman atau pembaca makalah bagaimana bentuk persaingan industri itu
dan kenapa persaingan industri itu ada.

1.4. Manfaat Penelitian

Makalah ini agar dapat memberikan secara praktis maupun teoritis dalam pembelajaran
ekonomi industri, khususnya mengenai “Persaingan Industri”.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Persaingan Industri

Persaingan industri merupakan rivalitas antara dua atau lebih industri yangsejenis atau mirip
untuk menyediakan produk, jasa, harga, produk, distribusi, dan promosi kepada pelanggan.
Intensitas persaingan industri tergantung pada jumlah pesaing di pasar yang sama, frekuensi
perubahan teknologi dalam industri, frekuensi pengenalan produk baru, penurunan harga,
persetujuan paket yang diberikan kepada pelanggan dari berbagai pesaing, dan perubahan
peraturan dan kebijakan pemerintah dan penurunan tarif. Faktor-faktor lingkungan eksternal
industri sebagai pemicu persaingan industri adalah:

(1) Intensitas persaingan antar pemain yang ada pada saat ini,

(2). Ancaman dari pendatang baru,

(3). Kekuatan tawar-menawar dari pemasok,

(4). Kekuatan tawar-menawar dari pembeli, dan

(5). Ancaman dari produk.

2.2 Bentuk-Bentuk Persaingan Industri

Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:


1. Persaingan merek, adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung
menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
2. Persaingan industri, adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu produk saja.
Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam botol, tetapi semua industri
minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain.

3
3. Persaingan bentuk, adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. Misalnya persaingan
antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4. Persaingan generik. Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya antara Teh Botol
Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.

2.3 Teknik Analisis Pesaing

Untuk menganilis industri dan persaingan, ada empat cara yang harus dilakukan:

1. Definisikan pasar sasaran (target market)

Mendefinisikan pasar sasaran akan memudahkan perusahaan untuk mengetahui produk atau jasa
mana saja yang membidik sasaran yang sama.

2. Identifikasi pesaing langsung

Pesaing langsung adalah perusahaan yang memberikan produk ataupun jasa yang relatif serupa
dengan target market yang kurang lebih sama. Identifikasi pesaing langsung akan membantu untuk
melihat peta persaingan, posisi perusahaan dibanding pesaing, dan apa yang harus dilakukan untuk
memenangkan persaingan.

3. Ketahui kondisi persaingan

Kondisi persaingan bisa dilihat dengan menggunakan framework Porter Five Forces. Dari situ
bisa dilihat daya tarik persaingannya apakah sudah ketat ataupun belum.

4. Penilaian keunggulan kompetitif.

Keunggulan kompetitif adalah kemampuan utama yang dimiliki oleh perusahaan yang diyakini
sebagai modal untuk memenangkan persaingan.

4
2.4 Porter Five Forces

Porter Five Forces adalah alat ukur yang dikenalkan oleh Michael Porter untuk melihat daya
tarik persaingan dalam suatu industri. Ada lima hal yang harus dianalisa untuk melihat daya tarik
persaingan.

1. Persaingan dalam industri

Persaingan dalam industri meliputi banyaknya pesaing langsung dalam bisnis yang dijalankan.
Banyaknya persaingan di sini dibandingkan dengan faktor kebutuhan masyarakat akan produk
ataupun jasa yang ditawarkan. Jika supply sudah terlalu banyak dan melebihi demand yang ada,
maka kondisi persaingan sudah sangat ketat.

2. Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru (new entrance)

Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru terkait dengan apakah memasuki industri
tersebut gampang atau tidak. Apakah ada hambatan yang besar (barrier to entry), misalnya dari
sisi investasi. teknologi, orang, pengetahuan, dan lain-lain. Jika hambatan masuknya kecil,
kemungkinan pemain baru akan masuk juga sangat besar, artinya setiap saat dalam suatu industri
akan terjadi persaingan yang sangat ketat.

3. Kekuatan tawar menawar pembeli.

Di sini adalah bagaimana pembeli mendapatkan informasi dan penawaran yang beragam dari
berbagai produsen dengan tawaran yang begitu banyak di pasar, pembeli memang akan
mempunyai kekuatan tawar menawar yang lebih besar karena punya cukup banyak pilihan.

4. Kekuatan tawar pemasok

Pemasok dalam hal ini adalah perusahaan yang memberikan bahan-bahan, orang, teknologi, dan
lainnya yang menjadi bahan produksi. Pemasok akan memiliki kekuatan besar jika sesuatu yang
dipasok merupakan hal penting dan tidak banyak perusahaan yang menyediakan. Tetapi jika
banyak perusahaan lain yang menyediakan, kekuatan pemasok menjadi tidak terlalu besar.

5
5. Kekuatan tawar produk pengganti

Produk pengganti adalah produk lain di luar produk sejenis yang mempunyai fungsi hampir
sama dengan produk atau jasa perusahaan yang bisa saling menggantikan. Jasa penerbangan
misalnya, produk penggantinya adalah jasa transportasi darat dan laut. Kekuatan tawar produk
pengganti besar jika terdapat harga yang sangat berbeda antara produk utama dengan produk
pengganti.

2.5 Strategi Bersaing

Michael Porter membagi strategi bersaing menjadi 3 strategi umum:

1. Differensiasi

Differensiasi adalah strategi memberikan penawaran yang berbeda dibandingkan penawaran


yang diberikan oleh kompetitor. Strategi differensiasi mengisyaratkan perusahaan mempunyai jasa
atau produk yang mempunyai kualitas ataupun fungsi yang bisa membedakan dirinya dengan
pesaing.

2. Keunggulan biaya (low cost)

Keunggulan biaya adalah strategi mengefisienkan seluruh biaya produksi sehingga


menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah dibandingkan pesaing. Strategi harga
murah ini fokusnya pada harga, jadi biasanya produsen tidak terlalu perduli dengan berbagai faktor
pendukung dari produk ataupun harga yang penting bisa menjual produk atau jasa dengan harga
murah kepada konsumen. Warung Tegal misalnya mengandalkan strategi harga. Mereka tidak
perduli dengan kenyamanan orang ketika makan, bahkan juga dengan kebersihan, yang penting
bisa menawarkan menu makanan lengkap dengan harga yang sangat bersaing.

6
3. Fokus

Fokus adalah strategi menggarap satu target market khusus. Strategi fokus biasanya dilakukan
untuk produk ataupun jasa yang memang mempunyai karakteristik khusus. Beberapa produk
misalnya hanya fokus ditargetkan untuk kaum muslim sehingga semua produknya memberikan
benefit dan fungsi yang disesuaikan dengan aturan Islam. Produk yang fokus pada target market
kaum muslim biasanya selalu mensyaratkan label halal, tanpa riba, dan berbagai aturan lain yang
disesuaikan dengan ketentuan Islam.

Perusahaan biasanya memilih salah satu dari ketiga strategi ini yang akan diterapkan, karena
bagaimanapun akan sulit menjalankan ketiga strategi ini secara bersamaan. Namun demikian, jika
perusahaan memilih salah satu di antara tiga strategi ini, bukan berarti sama sekali meninggalkan
yang lain, tetapi dua strategi lainnya biasanya diterapkan pada level yang paling standar.

2.6 Keunggulan Bersaing (Competitive Advantagae)

Untuk bisa bertahan dalam persaingan, perusahaan harus mempunyai keunggulan bersaing
(competitive advantage) dibandingkan dengan kompetitornya. Keunggulan bersaing akan menjadi
senjata untuk menaklukkan pasar dan kompetisi. Untuk membangun keunggulan bersaing,
perusahaan bisa melakukan beberapa langkah:

1. Mencari sumber-sumber keunggulan, misalnya keterampilan yang prima, sumber daya yang
berkualitas, dan lain-lain.

2. Mencari keunggulan posisi dibanding pesaing, dengan mengefisienkan biaya produksi dan
memberikan nilai tambah kepada konsumen.

3. Menghasilkan performa yang prima, dengan melihat kepuasan dan loyalitas pelanggan, pangsa
pasar, dan juga kemampulabaan (profitabilty) dari produk ataupun jasa yang dihasilkan.

7
contoh persaingan dalam dunia pasar :

A. Definisi pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena dianggap sistem
pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang
atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan sempuma.
Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur
organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-
cirinyasepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati ciricirinya,
yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan disektor pertanian. Namun demikian, walaupun pasar
persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam praktek.

Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar.

B. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna

Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan dibawah
ini:

1. Perusahaan adalah pengambil harga

Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar tidak dapat
menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan
menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh
interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil
peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat
produksi dipasar Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang
diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang
dihasilkan dan diperjual-belikan.

8
2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk

Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah
ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan
kegiatan di industri tersebut. dunginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-
hambatan baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara kemampuan
teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang
usaha tersebut.

3. Menghasilkan barang serupa

Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang
dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang
dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical
atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat
membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang
dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang dihasilkan oleh
produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada gunanya kepada perusahaan-
perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice
competition atau persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini
tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang
dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.

4. Terdapat banyak perusahaan di pasar

Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga.
Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing
perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di
dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau
dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut.. Sifat ini menyebabkan apa pun
yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau
menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri
tersebut.

9
5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar

Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat
banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai
pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga
yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak
dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.

a. Jumlah Penjual

Jumlah penjual dalam pasar persaingan sempurna sangat banyak Karena pada dasarnya
pengertian dari pasar persaingan sempurna sendiri adalah pasar yang memiliki banyak penjual dan
pembeli. Barang yang dijual oleh para penjual di pasar persaingan sempurna biasanya sejenis,
serupa atau mirip satu sama lain. Para penjual di pasar persaingan sempurna tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar dan harga.

b. Jenis Barang

Barang-barang yang dijual di pasar persaingan sempurna bersifat homogen. Barang yang dijual
tidak mudah untuk dibeda-bedakan, sangat sama atau serupa. Barang-barang tersebut adalah
sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana barang produsen A atau B atau
produsen yang lainnya. Contoh seperti: beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.

C. Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang


lainnya antara lain:

1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi

Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi,
terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:

10
a. Efisiensi produktif

Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk setiap
tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu
tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang
paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus
dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus
memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC
mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat
produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang
paling minimal.

b. Efisiensi Alokatif

Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah alokasi
sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum
atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi
syarat berikut: harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang
tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai
keadaan dimana harga biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam
perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.

Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas akan selalu wujud.
Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan
mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang
paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan
dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan
sempurna.

11
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan
didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal biaya marjinal.
Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku: harga hasil penjualan marjinal -
biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai
efisiensi alokatif. Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam
pasar persaingan sempurna.

2. Kebebasan bertindak dan memilih

Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil


masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan membatasi
kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga
kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.

Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga,
jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana
faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang
menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak
pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis
barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan
jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan
yang penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi
yang mereka miliki.

12
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki
keburukan-keburukan antara lain:

a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi

Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain.
Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari
mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah
keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada
mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-
perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan
dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk
melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.

Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga berpendapat
kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena perusahaan-perusahan
yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan
teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak
dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.

b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial

Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu
menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangan perusahaan, penggunaannya
mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya
merugikan.

c. Membatasi pilihan konsumen

Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen
mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.

13
d. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi

Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling
minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda.
Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin
dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi.perkembangan
teknologi dan inovasi.

e. Distribusi pendapatan tidak selalu rata

Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam
masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber
daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-
sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-
sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan
golongan kaya.

2.7 Studi Kasus

Latar Belakang :

Perkembangan industri makanan dan minuman di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir
mengalami peningkatan. Hal ini dapat dikatakan wajar karena makanan dan minuman merupakan
kebutuhan dasar yang diperlukan manusia sehari-hari. Industri minuman secara keseluruhan dibagi
menjadi dua kelompok besar, yaitu minuman beralkohol dan non-alkohol. Dalam kelompok
minuman non-alkohol, dibagi beberapa kelas lagi, yaitu minuman kesehatan (health drink),
minuman ringan (soft drink), dan lain-lain. Untuk kelas minuman kesehatan dibagi menjadi
beberapa jenis. Jenis yang terdapat pada minuman kesehatan antara lain isotonic drink, energy
drink, dan milk fermentation.

14
Minuman isotonik yang masuk ke dalam kategori minuman tidak beralkohol sebenarnya
merupakan salah satu barang baru dalam jajaran consumer goods di Indonesia. Produk ini baru
masuk ke Indonesia pada pertengahan tahun 80-an. Namun, pasar minuman isotonik semakin
berkembang seiring dengan semakin meningkatnya kesejahteraan dan tingkat kesadaran

masyarakat terhadap kesehatan tubuh. Selama lima tahun terakhir tampak pasar minuman isotonik
menunjukkan perkembangan yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya
produsen-produsen besar yang masuk ke dalam industri ini. Namun kendati hingga akhir tahun
2004 PT Amerta Indah Otsuka (AIO) yang merupakan produsen dan pemasar merek Pocari Sweat
masih menjadi pemimpin pasar dalam industri minuman isotonik di Indonesia.

Penelitian ini fokus menganalisis merek Pocari Sweat dari elemen brand equity. Untuk melihat
adanya tingkat persaingan, beberapa merek minuman dilibatkan dalam penelitian ini, yaitu merek
ProSweat dan Mizone dari industri minuman isotonik, Aqua dari industri Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK), dan Coca-Cola dari industri minuman berkarbonasi.

Analisis :

Di dalam elemen brand awareness, merek Pocari Sweat memiliki posisi tertinggi pada tingkatan
top of mind. Sedangkan pada brand recall posisi tertinggi ditempati oleh merek Mizone. Asosiasi
yang membentuk brand image merek Pocari Sweat yaitu aman bagi kesehatan dan rasa yang segar
pelepas dahaga. Merek Mizone mendapatkan empat brand image, yaitu kemasannya menarik,
aromanya enak, aman bagi kesehatan, dan rasa yang segar pelepas dahaga. Sedangkan merek
ProSweat tidak memiliki asosiasi yang dapat menjadi brand image.

Pada elemen perceived quality, konsumen menilai bahwa merek Pocari Sweat memiliki
keunggulan yang lebih banyak dibandingkan merek lainnya, yaitu dari atribut manfaat, aman bagi
kesehatan, menghilangkan dehidrasi, rasa, dan memulihkan stamina. Keunggulan dari atribut
aroma, kemasan, dan volume diraih oleh merek Mizone. Sedangkan Aqua dipandang oleh
konsumen memiliki keunggulan dari atribut harga dan kemudahan mendapat. Merek Pocari Sweat
memiliki karakteristik dari atribut manfaat, aman bagi kesehatan, menghilangkan dehidrasi, dan
memulihkan stamina yang tercermin dari kedekatan antara posisi relatif merek dengan atribut.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dunia ini semakin berubah dengan pesat, begitu pula pola pikir konsumen sehingga menuntut
perusahaan untuk lebih kreatif dan kompetitif. Selain itu, masalah pesaing juga harus benar-benar
diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing: kelengkapan mutu, desain dan
bentuk produk, harga yang ditawarkan, saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki,
promosi yang dijalankan, rencana kegiatan pesaing ke depan.

Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing
dengan cara; mengidentifikasikan pesaing, menentukan sasaran pesaing, identifikasi strategi
pesaing, analisis kekuatan dan kelemahan pesaing, menentukan sasaran pesaing identifikasi reaksi
pesaing dan strategi menghadapi pesaing.

Dari kegiatan itu akan dapat diketahui: siapa pesaing kita, apa sasaran yang ingin mereka capai,
bagaimana strategi yang mereka lakukan, apa dan dimana kekuatan dan kelemahan pesaing,
bagaimana pola reaksi mereka, siapa saja yang perlu diserang terlebih dahulu, bagaimana cara
menyerangnya, dan pesaing mana yang perlu dihindari terlebih dahulu.

Untuk menghadapi pesaing, maka kita harus mengetahui strategi dan sasaran yang diinginkan
pesaing sehingga kita dapat menindaklanjutinya dengan mengeluarkan strategi-strategi yang dapat
mematahkan strategi pesaing kita. Secara umum strategi menyerang pesaing terdiri dari: strategi
menyerang pesaing vang lemah lebih dahulu, pesaing langsung menyerang lawan yang kuat,
strategi gerilya, dan strategi bertahan. Sedangkan strategi untuk menghadapi pesaing dapat
dilakukan untuk posisi-posisi sebagai berikut: strategi pemimpin pasar, strategi penantang pasar,
strategi pengikut pasar, dan strategi pasar.

16
B. Saran

Dari pihak dosen, kami mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan tugas “Makalah
Persaingan Industri" ini. Dan untuk kepada mahasiswa, kami mengharapkan tugas ini dapat
bermanfaat dan berguna sebagi pelengkap belajar dan sebagai referensi bagi kita. Kami juga
mengharapkan kritik dan saran yang bersifatnya membangun demi hasil tugas “Makalah yang
lebih baik. Sekian dan Terimakasih

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6194335/Makalah_ANALISIS_INDUSTRI_DAN_PERSAINGAN

https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jmo/article/view/14147

17

Anda mungkin juga menyukai