OLEH :
KELOMPOK 3
PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
1
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah mengenai
nilai-nilai demokrasi ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya. Kami
berterima kasih kepada Ibu Nur Sayidatul selaku Dosen mata kuliah SKB diUniversitas
Muhammadiyah Ponorogo yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap penulisan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan mengenai Aspek Lingkungan Hidup . Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa penulisan Makalah ini belum sempurna. Kami berharap kritik dan saran untuk perbaikan
Makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga penulisan Makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya dan dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya. Kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
COVER..........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................................
2.1 Ancaman Masuk Pendattang Baru.................................................................................
2.2 Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri.............................................................
2.3 Ancaman Dari Produk Pengganti...................................................................................
2.4 Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)................................................................
2.5 Kekuatan Tawar Menawar Penjual (Supplier)...............................................................
2.6 Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya......................................................................
2.7 Implikasi Pada SKB.......................................................................................................
2.8 Contoh Cara Menganalisis.............................................................................................
BAB 3 PENUTUP.........................................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
BAB 1
3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aspek aspek lingkungan luar perusahaan yang paling dekat adalah aspek
lingkungan industry, dimana bisnis perusahaan berada. Akibatnya faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi persaingan seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang
dimiliki perusahaantermasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis
guna studi kelayakan bisnis. Michael E. Porter mengemukakakn konsep Competitive
Stretegy yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan 5 aspek utama yang disebut 5
kkuatan bersaing. Lalu R. e. Freeman sebagaiman dikutip Wheelen merekomendasikan
aspek yang keenam untuk melengkapinya. Keenam aspek yang menjadi pokok
pembahasan tersebut ialah :
1. Ancaman masuk pendatang baru.
2. Persaingan sesama perusahaan di dalam industry.
3. Ancaman dari produk pengganti.
4. Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers).
5. Kekuatan tawar menawar penjual (supplier).
6. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana ancaman masuk pendatang baru ?
2. Bagaimana persaingan sesame perusahaan di dalam industry ?
3. Apa ancaman dari produk pengganti ?
4. Bagaimana kekuatan tawar menawar pembeli (buyers) ?
5. Bagaimana kekuatan tawar menawar penjual (supplier) ?
6. Apa pengaruh kekuatan stakeholder lainnya ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui ancaman masuk pendatang baru.
2. Mengetahui persaingan sesame perusahaan di dalam industry.
3. Mengetahui ancaman dari produk pengganti.
4. Mengetahui kekuatan tawar menawar pembeli (buyers).
4
5. Mengetahui kekuatan tawar menawar penjual (supplier).
6. Mengetahui pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
6
6. Ketidakunggulan Biaya Independen
Keunggulan biaya yang dipunyai oleh perusahaan yang sudah ada sulit ditiru oleh
pendatang baru. Keunggulan itu mungkin dari teknologi yang telah dipatenkan
perusahaan, konsesi bahan baku, atau subsidi pemerintah.
7. Peraturan Pemerintah
Pemerintah biasanya menerbitkan sejumlah aturan yang mengatur bidang-bidang
tertentu seperti yang selalu diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, misalnya lewat
Daftar Investasi Negatif (DIN). Peraturan pemerintah dapat menimbulkan hambatan
masuk bagi pendatang baru
2.2 PERSAINGAN SESAMA PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI
Persaingan dalam industri sangat memengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan.
Dalam situasi persaingan yang oligopoli, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup
besar untuk memengaruhi pasar. Persaingan pasar yang sempurna biasanya akan
memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal harga produk. Menurut
Porter, tingkat persaingan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
1. Jumlah Kompetitor
Jumlah kompetitor atau pesaing sudah tentu akan memengaruhi tingkat persaingan.
Kompetitor hendaknya dilihat dari beberapa sisi, seperti jumlah, ukuran, dan
kekuatannya.
2. Tingkat Pertumbuhan Industri
Pertumbuhan industri yang besar biasanya menyediakan sejumlah peluang bagi
perusahaan untuk tumbuh bersama industrinya. Pertumbuhan industri yang lambat
sebaiknya tidak direspons dengan ekspansi pasar kecuali perusahaan mampu
mengambil pangsa pasar pesaing. Kondisi ini dapat menimbulkan trend penurunan
harga atau terjadinya perang harga.
3. Karakteristik Produk
Produk hendaknya tidak sekedar menyediakan kebutuhan pasar akan tetapi
hendaknya memiliki suatu pembedaan (differentiation) atau nilai tambah.
4. Biaya Tetap yang Besar
Pada jenis industri yang mempunyai total biaya tetap yang besar, perusahaan
hendaknya beroperasi pada skala ekonomi yang tinggi. Akibatnya, perusahaan
kadang kala terpaksa menjual produk di bawah biaya produksi.
5. Kapasitas
Kapasitas selalu berkolerasi dengan biaya produksi per unit. Produksi pada kapasitas
yang tinggi diperlukan untuk menjaga efisiensi biaya per unit. Penambahan fasilitas
produksi dapat dilakukan apabila perusahaan telah mampu berproduksi pada tingkat
yang maksimal.
6. Hambatan Keluar
7
Hambatan keluar memaksa perubahan untuk tidak keluar dari industri. Hambatan ini
dapat berupa aset-aset khusus ataupun kesetiaan manajemen pada bisnis tersebut.
Contohnya adalah idealisme dalam bisnis. Dalam kondisi demikian, perusahaan
biasanya akan berusaha bertahan dengan menghindari kerugian yang besar sambil
menunggu waktu yang tepat untuk keluar
2.3 ANCAMAN DARI PRODUK PENGGANTI
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri bersaing pula dengan
produk pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang substitusi dapat
memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk substitusi adalah kuat bilamana
konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika produk substitusi itu
mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi daripada
produk-produk suatu industri.
8
2. Produk/pelayanan yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching cost yang
besar.
3. Tidak tersedia produk subsitusi.
4. Pemasok mampu melakukan integrasi kedepan dan mengolah produk yang dihasilkan
menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan.
5. Perusahaan hanya membeli dalam jumlah yang kecil dari pemasok.
9
6. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya. Bagaimana pengaruh stakeholder lainnya dalam
mencantumkan bisnisnya, palimg tidak pada perusahaan yang sedang dilakukan uji
kelayakan bisnisnya ini, hendaknya perlu juga dikatahui.
Hasil Analisis
Hasil analisis terhadap elemen-elemen persaingan bisnis di atas akan berguna sebagai
masukan dalam menganalisis kelayanan bisnis, baik secara langsung maupun tidak
langsung, kini, aspek persaingan mulai dianggap penting dalam kajian kelayakan bisnis.
10
Hasil Analisis Tiap Dimensi Lingkungan Industri Perbankan
1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
11
a. Kelompok Nasabah Lemah
b. Produk Industri Perbankan Lemah
c. Diferensial Produk Lemah
d. Biaya Pengalihan Lemah
e. Laba Nasabah Lemah
f. Ancaman Integrasi Balik Kuat
g. Kualitas Produk Kuat
h. Informasi Nasabah Kuat
Catatan:
1. Faktor-faktor yang dinilai untuk tiap dimensi dapat ditentukan dengan memakai metode
Delphi, analisis faktor , dan lain-lain.
2. Nilai dari tiap-tiap faktor (Kuat-lemah) merupakan hasil perhitungan melalui data primer
maupun sekunder.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Aspek aspek lingkungan luar perusahaan yang paling dekat adalah aspek lingkungan
industry, dimana bisnis perusahaan berada. Dalam membuat analisis kelayakan bisnis harus
memperhatikan aspek lingkungan hidup meliputi :
1. Ancaman masuk pendatang baru.
2. Persaingan sesama perusahaan di dalam industry.
3. Ancaman dari produk pengganti.
4. Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers).
5. Kekuatan tawar menawar penjual (supplier).
6. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.
3.2 SARAN
Semoga dalam penulisan makalah inni dapat menambah wawasan pembaca
menegnai aspek lingkungan industry dalam studi kelayakan bisnis. Sehingga pembaca dapat
menerapkannya dalam mengelola bisnis maupun ketika akan memulai sebuah bisnis.
13
DAFTAR PUSTAKA
Umar, Husein. (2003) “Study Kelayakan dalam Bisnis Jasa” PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
14