Penulis
Nama : 1. Khofifah Nita Apriana (1813031012)
2. Riski Devi Apriani (1813031036)
3. Fikri Kailan (1813031044)
Segala puji bagi Allah Swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya bisa
menyelesaikan tugas makalah ini yang judul “Aspek Lingkungan Industri ”
Shalawat dan salam penulis hantarkan keharibaan junjungan alam Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang
berilmu pengetahuan.
Penulis ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak terutama kepada Bapak Drs.
I Komang Winatha, M.Si. dan Ibu Widya Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd. selaku
Dosen Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan makalah ini dan teman-teman semester yang sudah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari titik
kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis memanjatkan doa semoga Allah
SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1. Persaingan Industri ....................................................................................... 3
2.2. Kekuatan dan Penawaran Pembeli ............................................................... 4
2.3. Bentuk Barang Subsidi ................................................................................. 5
2.4. Kekuatan Supplier ........................................................................................ 6
2.5. Kemampuan Pesaing Baru Untuk Masuk .................................................... 7
2.6. Kajian dalam Aspek Lingkungan Industri .................................................... 8
2.7. Solusi untuk aspek lingkungan industri ........................................................ 9
2.8. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) ...................... 10
BAB III ................................................................................................................. 14
3.2. Kesimpulan ................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Bagaimana persaingan industri itu?
2. Untuk mengetahui Bagaimana kekuatan dan penawaran pembeli?
3. Untuk mengetahui Apa saja bentuk barang subtitusi?
4. Untuk mengetahui Bagaimana kekuatan supplier?
5. Untuk mengetahui Bagaimana kemampuan pesaing baru untuk masuk?
6. Untuk mengetahui apa saja Aspek Lingkungan Industri?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Kasmir,SE.MM & Jakfar ,SE.MM.Studi Kelayakan Bisnis.(Jakarta : Rineka
Cipta)hal.170
3
pesaingnya, mulai dari ipod mini, ipod shuffle, ipod yang dapat menonton
video dan terakhir iphone. Yang sekarang sedang bersaing dengan android
smartphone Samsung.
Intensitas rivalitas antar pemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur
biaya produk, tingkat diferesiasi produk, pertumbuhan industri, dan tingkat
kapasitas terpasang. Semakin besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya
produksi, semakin tinggi intensitas rivalitas. Semakin homogen produk,
semakin tinggi rivalitas. Pertumbuhan industri yang menurun dan tingkat
kapasitas terpasang yang besar akan mempengaruhi intensitas rivalitas
antarpelaku industri.
Intensitas persaingan antarperusahaan dalam industri tergantung pada :
1. Jumlah pesaing banyak dengan kekuatan berimbang
2. Pertumbuhan industri lambat
3. Produk atau jasa yang dihasilkan kurang terdiferensiasi atau memiliki
switching cost yang rendah
4. Produk memiliki biaya tetap tinggi dan tidak tahan lama
5. Penambahan kapasitas dalam jumlah besar akan mengganggu
keseimbangan permintaan dan penawaran dalam industri
6. Rintangan keluar yang tinggi
7. Pesaing memiliki perbedaan dalam strategi, asal, dan kepribadian.
4
dimata pembeli, sebuah produk berharga jika nilai uang yang dibayarkan
seimbang dengan barang yang bisa dinikmatinya.
5
kemudian ipod juga berubah dengan produk terbarunya yaitu iphone yang
bisa berkomunikasi juga memutar lagu.3
Dari contoh diatas, bisa kita simpulkan bahwa produk yang tadinya tidak
bersubstitusi, berkembang menjadi barang substitusi karena perkembangan
teknologi. Diakhir tahun 2009, beberapa produsen komputer,
mengembangkan komputer ringan yang disebut netbook, yang berfungsi
sebagai jelajah dunia maya bersaing dengan handphone untuk juga
menjelajahi dunia maya. Akibatnya produsen handphone nokia akhirnya juga
ikut memproduksi netbook ini.
Selain produk, penjual jasa juga ada yang subtitusi. Misalnya kalau kita
membeli voucher handphone prabayar, kita biasanya bisa membelinya di
kios-kios telekomunikasi atau wartel, tapi pada saat ini, berapa bank juga
menawarkan anjungan tunai mandiri (atm) sebagai salah satu tempat membeli
voucher handphone. Inovasi dalam peluncuran produk, juga dapat
menurunkan tingkatan barang substitusi, kembali kecontoh ipod, pada
beberapa saat peluncuran, banyak pesaing lainnya juga meluncurkan barang
sejenis ipod dengan desain yang sama, akan tetapi ipod terus berinovasi.
Untuk jasa, kemampuan substitusi dari pesaing juga relative kecil, asalkan
memliki keahlian jasa yang spesifik dan pengalaman yang memberikan jasa
dan mesti dipelajari dalam hitungan tahun.
3
Umar Husein.Studi Kelayakan Bisnis.(Jakarta : Gramedia Pustaka Utama)hal.89
6
menguntungkan bagi perusahaan baru. Pemasok dapat mempengaruhi industri
lewat kemampuan mereka menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk
atau servis. 4
Para pemasok memilki kekuatan tawar menawar yang mempengaruhi
ketersediaan bahan. Akibatnya, harga bahan dapat pula dipengauhinya. Oleh
karna itu, informasi tentang kekuatan tawar menawar pemasok penting
diketahui, baik bagi perusahaan yang ada maupun bagi prusahaan yang
sedang diuji kelayakan bisnisnya ini.
Pemasok akan memiliki kekuatan jika :
1. Pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan,
2. Produk yang dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari pengganti,
3. Produk pemasok sangat penting bagi pembeli,
4. Pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan ke
arah industri pembeli,
5.Pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok.
4
Ibid, hal 90
5
Ibid,hal 92
7
Hambatan berkompetisi karena regulasi dan kebutuhan investasi yang
sangat besar yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha. Dapat juga
disebabkan pengetahuan akan satu inovasi atau bahan pokok yang tidak
mudah didapatkan oleh yang lainnya, sehingga terjadi monopoli. Seperti
dalam dunia farmasi, penemuan obat tertentu, dapat dilakukan pematenan,
sehingga monopoli obat tersebut bisa dilakukan. Visi dan misi perusahaan
juga diperlukan untuk memfokuskan rencana sesuai dengan tujuan.
8
4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga ,
untuk meningkatkan mutu dan servis, serta menghadapkan perusahaan
dengan competitor (pesaing) melalui kekuatan yang mereka miliki.
5. Kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industry lewat kemampuan mereka untuk
menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Oleh karena
itu, perusahaan harus mampu mengandalkan perilaku pemasok.
6. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya
Kekuatan ke enam yang ditambahkan oleh freeman yang dilakukan
wheelen adalah kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai perusahaan
secara langsung kepada perusahaan. Stakeholder yang serikat pekerja,
lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang
mempunyai kepentingan lain dan pemegang saham. Pengaruh dari masing-
masing stakeholder bervariasi antara satu industry dengan industry lainnya.
9
c. Ancaman dari produk jasa pengganti
Rencana suatu bisnis adalah menghasilakan produk pengganti bagi
produk-produk pengganti bagi produk-produk yang sudah beredar.
d. Kekuatan tawar menawar pembeli
Pembeli-pembeli perlu dicari tahu kekuatannya dalam mempengaruhi
harga jasa. Pasa pembeli dapat mempengaruhi seluruh perusahaan dalam
industrinya, temasuk perusahaan yang sedang melakukan uji kelayakan
bisnis.
e. Kekuatan tawar menawar pemasok6
Para pemasok memiliki kekuatan tawar menawar yang mempengaruhi
ketersediaan bahan. Akibatnya, harga bahan dapat pula dipengaruhinya. Oleh
karna itu, informasi tentang kekuatan tawar menawar pemasok penting
diketahui, baik bagi perusahaan yang ada maupun bagi perusahaan yang
sedang diuji kelayakan bisnisnya ini.
f. Pengaruh kekuatan stakeholder
Kekuatan para stakeholder perusahaan untuk mendukung rencana bisnis,
perlu dikaji baik dalam rangka untuk menyetujui maupun untuk menolak
rencana bisnis. Ini merupakan hasil terhadap elemen-elemen persaingan
bisnis di atas akan berguna sebagai masukan untuk menganalisis kelayakan
bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perlu di ketahui bahwa
aspek persaingan mulai dianggap penting untuk kajian kelayakan bisnis.
6
Kerzner Harlod. A System approach to planning.(New Delhi : CBS Publisher &
Distributor)hal.150
10
Dampak Lingkungan disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian
mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan. AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai
dampak positif dan negatif dari suatu rencana kegiatan/proyek, yang dipakai
pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek layak atau tidak
layak lingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya
disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-
ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika
berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak
dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya
yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada
manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan
tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang
diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.
AMDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap
dampak penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang
telah diindetifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL kemudian ditelaah secara
lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati.
Tujuannya untuk menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak
diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara
membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara
dampak yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk
menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk
meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif. Bisa
dibilang AMDAL ini merupakan isi sebenar-benarnya dari Kajian AMDAL
nantinya. Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan
kualitas lingkungan serta menekan pencemar an sehingga dampak negatifnya
11
menjadi serendah mungkin. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang
mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup.7
MANFAAT AMDAL
AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan
pembangunan agar layak secara lingkungan. Layak secara lingkungan berarti
kegiatan tersebut sesuai dengan peruntukkannya sehingga dampak yang
ditimbulkan dapat ditekan. Penyusunan AMDAL ternyata juga memiliki
manfaat yang sangat besar, diantaranya:
a. Sebagai bahan untuk perencana pembangunan wilayah
b. Membantu dalam proses pengambilan keputusan tentang kelayakan
lingkungan hidup dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
c. Memberikan masukan dalam menyusun desain rinci teknis atau rencana
usaha dan atau kegiatan
d. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup
e. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang bisa ditimbulkan
dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan (sebelum usaha dan atau
kegiatan itu dilaksanakan)
Sedangkan bagi setiap pihak yang terlibat penyusunan AMDAL memiliki
manfaat, antara lain:
1. Manfaat AMDAL bagi pemerintah
a. Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
b. Menghindari konflik dengan masyarakat
c. Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan
d. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup
2. Manfaat AMDAL bagi pemrakarsa
a. Menjamin keberlangsungan usaha
b. Menjadi referensi dalam peminjaman kredit
7
Ibid, hal 152-153
12
c. Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar
d. Sebagai bukti ketaatan hokum
3. Manfaat AMDAL bagi masyarakat
a. Mengetahui sejak dini dampak dari suatu kegiatan
b. Melaksanakan control
c. Terlibat dalam proses pengambilan keputusan
13
BAB III
3.2. Kesimpulan
Dalam aspek industri perlu diperlukan beberapa analisa yang meliputi
persaingan industri yang saat ini, kekuatan dan penawaran pembeli terhadap
produk, bentuk barang subtitusi yang bisa menggantikan produk, kekuatan
supplier dalam industri, kemampuan pesaing baru untuk masuk dengan
menawarkan produk yang sejenis. Dalam aspek lingkungan industri ada
beberapa aspek yang perlu dikaji diantaranya :
Persaingan sesama perusahaan dalam industrinya
Ancaman dari produk pengganti
Kekuatan tawar-menawar pembeli (buyers)
Kekuatan tawar-menawar pemasok (suppiers)
Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15