Anda di halaman 1dari 18

HALAMAN JUDU L

ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI

Penulis
Nama : 1. Khofifah Nita Apriana (1813031012)
2. Riski Devi Apriani (1813031036)
3. Fikri Kailan (1813031044)

P.S. : Pendidikan Ekonomi


Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis
Dosen : 1. Drs. I Komang Winatha, M.Si.
2. Widya Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya bisa
menyelesaikan tugas makalah ini yang judul “Aspek Lingkungan Industri ”
Shalawat dan salam penulis hantarkan keharibaan junjungan alam Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang
berilmu pengetahuan.
Penulis ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak terutama kepada Bapak Drs.
I Komang Winatha, M.Si. dan Ibu Widya Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd. selaku
Dosen Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan makalah ini dan teman-teman semester yang sudah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari titik
kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis memanjatkan doa semoga Allah
SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Bandar Lampung, 25 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1. Persaingan Industri ....................................................................................... 3
2.2. Kekuatan dan Penawaran Pembeli ............................................................... 4
2.3. Bentuk Barang Subsidi ................................................................................. 5
2.4. Kekuatan Supplier ........................................................................................ 6
2.5. Kemampuan Pesaing Baru Untuk Masuk .................................................... 7
2.6. Kajian dalam Aspek Lingkungan Industri .................................................... 8
2.7. Solusi untuk aspek lingkungan industri ........................................................ 9
2.8. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) ...................... 10
BAB III ................................................................................................................. 14
3.2. Kesimpulan ................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap perusahaan dipastikan berada dalam satu struktur industri
persaingan yang memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan industri
lainnya, terkecuali kalau perusahaan tersebut memang melakukan monopoli
sehingga hanya ada satu perusahaan dalam satu industri. Jika hal ini terjadi,
maka aturan kompetisi industri adalah identik dengan strategi perusahaan
monopoli itu sendiri.
Sebelum membahas tentang industri, yang perlu ditentukan adalah dari
hasil penemuan ide usaha awal, industri seperti apa yang ingin kita masuki
atau bisnis apa yang mau kita jalankan. Karena bisnis model awal ini, akan
menentukan struktur kompetisi dengan pesaing di industri, pasar yang ingin
kita masuki, strategi pemasaran apa yang kita pakai, kualitas produk yang
akan kita produksi dan sumberdaya manusia yang akan kita pakai.
Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan di mana
bisnis perusahaan benda. Akibatnya, faktor-faktor yang mempenagruhi
kondisi, seperti ancaman terhadap perusahaan dan kekuatan yang dimiliki
perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri, menjadi penting
dianalisis untuk studi kelayakan bisnis jasa. Keenam aspek yang perlu
diamati, persaingan sesama perusahaan dalam industrinya, ancaman masuk
pendatang baru, ancaman dari produk pengganti, kekuatan tawar menawar
pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana persaingan industri itu?
2. Bagaimana kekuatan dan penawaran pembeli?
3. Apa saja bentuk barang subtitusi?
4. Bagaimana kekuatan supplier?
5. Bagaimana kemampuan pesaing baru untuk masuk?
6. apa saja Aspek Lingkungan Industri?

1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Bagaimana persaingan industri itu?
2. Untuk mengetahui Bagaimana kekuatan dan penawaran pembeli?
3. Untuk mengetahui Apa saja bentuk barang subtitusi?
4. Untuk mengetahui Bagaimana kekuatan supplier?
5. Untuk mengetahui Bagaimana kemampuan pesaing baru untuk masuk?
6. Untuk mengetahui apa saja Aspek Lingkungan Industri?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Persaingan Industri


Industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang
menghasilkan barang-barang yang sejenis, dimana terdapat kesamaan dalam
bahan baku yang digunakan dalam proses, bentuk produk akhir, dan
konsumen akhir. Dalam arti luas, industri dapat didefinisikan sebagai
kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas
silang (cross elasticity demand) yang positif tinggi. Definisi lain dari industri
adalah kelompok perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang sama
atau bersifat substitusi dekat. Dari segi pembentukan pendapatan, industri
adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah.
Dalam industri yang sudah kita tentukan kita perlu meneliti bagaimana
bentuk kompetisi yang ada di industri tersebut, berapa banyak pesaing dan
bagaimana cara mereka berkompetisi., apakah kompetisi sudah sangat ketat.
Dalam siklus industri yang kita ambil dimana letak industrinya masih dalam
tahap bertumbuh atau sudah matang. Apakah akan rugi atau sangat
menguntungkan. Dalam analisa ini kondisi tersebut harus melihat dari saat ini
dan juga pada data histori atau cerita, apakah trendnya membaik terus atau
justru melemah.
Agar tidak terjebak dalam kompetisi yang ada kita harus menentukan posisi
pasar kita dengan perlu mendapatkan keunggulan kompetisi yang bisa dicapai
dari segi biaya, segi kualitas produksi maupun dari segi penentuan variabel
yang diinginkan oleh konsumen melalui inovasi dan kreativitas.1
Salah satu contoh kasus dalam persaingan industri adalah bagaimana
industri radio kecil berinovasi, 20 tahun yang lalu dikuasai oleh walkman,
dan munculnya mp3, kemudain 5 tahun terakhir ipod dengan cepat masuk
kepasar dan bisa diterima oleh konsumen dan menjadi salah satu produk yang
paling laku didunia. Karena bentuknya yang kecil, kemampuan isi lagunya
yang banyak dan kemudahan dalam pemakaian, membuat konsumen
membelinya. Apple juga terus menerus berinovasi agar tidak dikejar oleh

1
Kasmir,SE.MM & Jakfar ,SE.MM.Studi Kelayakan Bisnis.(Jakarta : Rineka
Cipta)hal.170

3
pesaingnya, mulai dari ipod mini, ipod shuffle, ipod yang dapat menonton
video dan terakhir iphone. Yang sekarang sedang bersaing dengan android
smartphone Samsung.
Intensitas rivalitas antar pemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur
biaya produk, tingkat diferesiasi produk, pertumbuhan industri, dan tingkat
kapasitas terpasang. Semakin besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya
produksi, semakin tinggi intensitas rivalitas. Semakin homogen produk,
semakin tinggi rivalitas. Pertumbuhan industri yang menurun dan tingkat
kapasitas terpasang yang besar akan mempengaruhi intensitas rivalitas
antarpelaku industri.
Intensitas persaingan antarperusahaan dalam industri tergantung pada :
1. Jumlah pesaing banyak dengan kekuatan berimbang
2. Pertumbuhan industri lambat
3. Produk atau jasa yang dihasilkan kurang terdiferensiasi atau memiliki
switching cost yang rendah
4. Produk memiliki biaya tetap tinggi dan tidak tahan lama
5. Penambahan kapasitas dalam jumlah besar akan mengganggu
keseimbangan permintaan dan penawaran dalam industri
6. Rintangan keluar yang tinggi
7. Pesaing memiliki perbedaan dalam strategi, asal, dan kepribadian.

2.2. Kekuatan dan Penawaran Pembeli


Dalam industri pembeli mempunyai kekuatan untuk menentukan pilihan
dan industri yang sangat kompetitif dan efisien, dimana karakteristik produk
sangat kecil perbedaannya dan pembeli dapat dengan mudah menggantikan
supplier dari yang satu ke yang lainnya, maka perusahaan yang baru perlu
mempertimbangkan dengan sangat matang. Sedangkan untuk kekuatan
pembeli yang masih lemah, maka secara tidak langsung kekuatan penjual
sangat kuat memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
sehingga industri ini memugkinkan untuk dimasuki.2
Kemampuan berinovasi sebuah produk, akan menghindarkan atau
menurunkan kekuatan pembeli untuk menekankan harganya, sebenarnya
2
Ibid,hal 171-173

4
dimata pembeli, sebuah produk berharga jika nilai uang yang dibayarkan
seimbang dengan barang yang bisa dinikmatinya.

Dalam beberapa industri penting, pembeli produk adalah pembeli tunggal,


seperti produsen energi listrik, maka pembelinya adalah perusahaan listrik
negeri itu sendiri, sehingga harganya telah ditentukan sebelum pembangunan
pembangkit listrik dilakukan. Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan
untuk memotong harga, meningkatkan mutu dan pelayanan serta mengadu
perusahaan dengan kompetitor melalui kekuatan yang mereka miliki.
Pembeli akan mempunyai kekuatan tawar, jika :
1.Pembeli terkosentrasi membeli dalam jumlah besar
2.Produk yang dibeli dari industri standar atau tidak terdiferensiasi
3.Produk yang dibeli dari industri mempunyai porsi yang signifikan dari
biaya beli sehingga tidak ada kenaikan harga atau perusahaan lain
menawarkan harga yang lebih murah akan segera berpindah
4.Produk yang dibeli hanya akan mendatangkan keuntungan kecil bagi
pembeli
5.Produk yang ditawarkan industri dipandang memiliki resiko keuangan
yang tinggi
6.Produk yang ditawarkan industri dipandang tidak begitu penting bagi
pembeli
7.Pembeli memilki ancaman yang kuat untuk berintegrasi ke belakang
masuk ke industri pemasok.

2.3. Bentuk Barang Subsidi


Sesudah persaingan industri dan kekuatan pembeli, selanjutnya barang
substitusi yang ada untuk produk yang akan ditawarkan, dan bagaimana
strategi kompetisi dari barang substitusi yang ada termasuk bauran
pemasarannya. Dan contoh seperti yang dibahas sebelumnya ipod pada saat
awal hanya pemutar lagu, handphone pada awalnya hanyalah sebuah alat
komunikasi, tetapi handphone sekarang telah menambah fitur memutar lagu,

5
kemudian ipod juga berubah dengan produk terbarunya yaitu iphone yang
bisa berkomunikasi juga memutar lagu.3
Dari contoh diatas, bisa kita simpulkan bahwa produk yang tadinya tidak
bersubstitusi, berkembang menjadi barang substitusi karena perkembangan
teknologi. Diakhir tahun 2009, beberapa produsen komputer,
mengembangkan komputer ringan yang disebut netbook, yang berfungsi
sebagai jelajah dunia maya bersaing dengan handphone untuk juga
menjelajahi dunia maya. Akibatnya produsen handphone nokia akhirnya juga
ikut memproduksi netbook ini.
Selain produk, penjual jasa juga ada yang subtitusi. Misalnya kalau kita
membeli voucher handphone prabayar, kita biasanya bisa membelinya di
kios-kios telekomunikasi atau wartel, tapi pada saat ini, berapa bank juga
menawarkan anjungan tunai mandiri (atm) sebagai salah satu tempat membeli
voucher handphone. Inovasi dalam peluncuran produk, juga dapat
menurunkan tingkatan barang substitusi, kembali kecontoh ipod, pada
beberapa saat peluncuran, banyak pesaing lainnya juga meluncurkan barang
sejenis ipod dengan desain yang sama, akan tetapi ipod terus berinovasi.
Untuk jasa, kemampuan substitusi dari pesaing juga relative kecil, asalkan
memliki keahlian jasa yang spesifik dan pengalaman yang memberikan jasa
dan mesti dipelajari dalam hitungan tahun.

2.4. Kekuatan Supplier


Selanjutnya bagaimana dengan kekuatan supplier bahan baku, apakah ada
perusahaan yang sebenarnya telah terjadi integrasi vertical, sehingga
perusahaan lain yang masuk sebenarnya sangat tergantung pada supplier yang
monopoli atau oligopoli. Terkadang kita melihat perusahaan yang bergerak di
industri yang sangat menarik dan menguntungkan untuk dimasuki sebagai
usaha baru tapi ternyata perusahaan tersebut dapat melakukan karna adanya
dukungan supplier yang kuat dibelakangnya dan dimiliki oleh investor yang
sama. Jika hal ini terjadi perusahaan baru wajib untuk mempertimbangkan
kembali industri ini, karena sekalipun industrinya sangat menarik, tetapi
karena suppliernya terjadi monopoli maka tekanan harga akan sangat tidak

3
Umar Husein.Studi Kelayakan Bisnis.(Jakarta : Gramedia Pustaka Utama)hal.89

6
menguntungkan bagi perusahaan baru. Pemasok dapat mempengaruhi industri
lewat kemampuan mereka menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk
atau servis. 4
Para pemasok memilki kekuatan tawar menawar yang mempengaruhi
ketersediaan bahan. Akibatnya, harga bahan dapat pula dipengauhinya. Oleh
karna itu, informasi tentang kekuatan tawar menawar pemasok penting
diketahui, baik bagi perusahaan yang ada maupun bagi prusahaan yang
sedang diuji kelayakan bisnisnya ini.
Pemasok akan memiliki kekuatan jika :
1. Pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan,
2. Produk yang dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari pengganti,
3. Produk pemasok sangat penting bagi pembeli,
4. Pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan ke
arah industri pembeli,
5.Pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok.

2.5. Kemampuan Pesaing Baru Untuk Masuk


Selanjutnya perlu dipertimbangkan akan hambatan dalam industri untuk
jangka pendek, menengah dan panjang. Jika dalam waktu jangka pendek,
industri ini sangat tidak mudah untuk dimasuki, maka kompetisi akan sedikit,
sehingga ptofitabilitas akan menguntungkan. Begitu juga untuk jangka
menengah hingga panjang, perlu dianalisa.
Sebagai contoh kasus, untuk industri telekomunikasi mobile, pada awal
berdirinya, pemerintah hanya membatasi beberapa pemain yang boleh main
industri ini, hingga kita mengenal adanya 3 operator utama. Akan tetapi pada
akhir-akhir ini, muncullah banyak operator komunikasi baru yang masuk,
tidak hanya sama dengan ketiga operator awal, tetapi juga mulai masuk ke
dalam frekuensi yang berbeda. Selain itu muncul juga peraturan pemerintah
dalam pengaturan maksimal yang boleh diberlakukan kepada konsumen.
Sehingga bisa jadi ada beberapa operator baru maupun lama yang akhirnya
mengalami kerugian yang sangat signifikan.5

4
Ibid, hal 90
5
Ibid,hal 92

7
Hambatan berkompetisi karena regulasi dan kebutuhan investasi yang
sangat besar yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha. Dapat juga
disebabkan pengetahuan akan satu inovasi atau bahan pokok yang tidak
mudah didapatkan oleh yang lainnya, sehingga terjadi monopoli. Seperti
dalam dunia farmasi, penemuan obat tertentu, dapat dilakukan pematenan,
sehingga monopoli obat tersebut bisa dilakukan. Visi dan misi perusahaan
juga diperlukan untuk memfokuskan rencana sesuai dengan tujuan.

2.6. Kajian dalam Aspek Lingkungan Industri


1. Persaingan sesama perusahaan dalam industrinya
Persaingan dalam industry sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja
perusahaan. Dalam situasi persaingan yang oligopoly, perusahaan
mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar.
Sementara itu, persaingan pasar yang sempurna biasanya akan yang sempurna
biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal
harga produk. Jadi, perusahaan perlu mengetahui persaingannya.
2. Ancaman masuk pendatang baru
Perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi
bagi perusahaan yang sudah ada implikasi tersebut misalnya adalah kapasitas
menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumber
daya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi
perusahaan yang telah ada. Ada beberapa factor yang menghambat pendatang
baru untuk masuk kedalam suatu industry, yang sering disebut dengan
hambatan masuk. Faktor-faktor yang dimaksud adalah skala ekonomi,
diferensial produk, kecukupan modal, biaya peralihan, aspek kesaluran
distribusi dan peraturan pemerintah.
3. Ancaman dari produk pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industry bersaing dengan
produk pengganti. Walaupun karakteristik berbeda, barang subsitusi dapat
memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk subtitusi adalah
kuat bilamana konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika
produk substitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya
sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industry.

8
4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga ,
untuk meningkatkan mutu dan servis, serta menghadapkan perusahaan
dengan competitor (pesaing) melalui kekuatan yang mereka miliki.
5. Kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industry lewat kemampuan mereka untuk
menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Oleh karena
itu, perusahaan harus mampu mengandalkan perilaku pemasok.
6. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya
Kekuatan ke enam yang ditambahkan oleh freeman yang dilakukan
wheelen adalah kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai perusahaan
secara langsung kepada perusahaan. Stakeholder yang serikat pekerja,
lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang
mempunyai kepentingan lain dan pemegang saham. Pengaruh dari masing-
masing stakeholder bervariasi antara satu industry dengan industry lainnya.

2.7. Solusi untuk aspek lingkungan industri


Hasil studi aspek lingkungan hendaknya memberikan perihal :
a. Studi dan kondisi ancaman bagi pendatang baru untuk masuk
Rencana bisnis yang sedang dikaji kelayakannya pendatang baru, maka
untuk masuk kesatu industry tertentu perlu diketahui ketentuan dan
kelemahannya. Jika perusahaan diperkirakan tidak sangup untuk masuk
keindustri tersebut, maka perusahaan dianjurkan untuk mengundurkan diri.
b. Situasi persaingan sesame perusahaan dalam industry
Hal ini perlu diketahui agar perusahaan dapat menyusun kekuatan untuk
masuk ke suatu industri. Hal ini perlu diketahui agar perusahaan dapat
menyusun kekuatan untuk masuk ke suatu industry. Mengukur persaingan
antar perusahaan dalam industry yang sama dapat dilihat dari factor-
faktornya, yang menurut porter, ialah : jumlah competitor, tingkat
pertumbuhan industry, karakteristik produk, biaya tetap, kapasitas produksi,
dan hambatan perusahaan untuk mengundurkan diri.

9
c. Ancaman dari produk jasa pengganti
Rencana suatu bisnis adalah menghasilakan produk pengganti bagi
produk-produk pengganti bagi produk-produk yang sudah beredar.
d. Kekuatan tawar menawar pembeli
Pembeli-pembeli perlu dicari tahu kekuatannya dalam mempengaruhi
harga jasa. Pasa pembeli dapat mempengaruhi seluruh perusahaan dalam
industrinya, temasuk perusahaan yang sedang melakukan uji kelayakan
bisnis.
e. Kekuatan tawar menawar pemasok6
Para pemasok memiliki kekuatan tawar menawar yang mempengaruhi
ketersediaan bahan. Akibatnya, harga bahan dapat pula dipengaruhinya. Oleh
karna itu, informasi tentang kekuatan tawar menawar pemasok penting
diketahui, baik bagi perusahaan yang ada maupun bagi perusahaan yang
sedang diuji kelayakan bisnisnya ini.
f. Pengaruh kekuatan stakeholder
Kekuatan para stakeholder perusahaan untuk mendukung rencana bisnis,
perlu dikaji baik dalam rangka untuk menyetujui maupun untuk menolak
rencana bisnis. Ini merupakan hasil terhadap elemen-elemen persaingan
bisnis di atas akan berguna sebagai masukan untuk menganalisis kelayakan
bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perlu di ketahui bahwa
aspek persaingan mulai dianggap penting untuk kajian kelayakan bisnis.

2.8. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)


AMDAL adalah hasil studi atau telaah secarah cermat tentang dampak
penting suatu kegiatan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan
terhadap kegiatan atau proyek yang akan dilaksanakan, sedangkan AMDAL
adalah keseluruhan dari hsil studi yang disusun secara sistematis dan
merupakan satu kesatuan dalam bentuk dokumentasi yang diperlukan dalam
proses pengambilan keputusan.
AMDAL yaitu singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai

6
Kerzner Harlod. A System approach to planning.(New Delhi : CBS Publisher &
Distributor)hal.150

10
Dampak Lingkungan disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian
mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan. AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai
dampak positif dan negatif dari suatu rencana kegiatan/proyek, yang dipakai
pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek layak atau tidak
layak lingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya
disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-
ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika
berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak
dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya
yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada
manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan
tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang
diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.
AMDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap
dampak penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang
telah diindetifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL kemudian ditelaah secara
lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati.
Tujuannya untuk menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak
diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara
membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara
dampak yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk
menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk
meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif. Bisa
dibilang AMDAL ini merupakan isi sebenar-benarnya dari Kajian AMDAL
nantinya. Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan
kualitas lingkungan serta menekan pencemar an sehingga dampak negatifnya

11
menjadi serendah mungkin. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang
mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup.7
MANFAAT AMDAL
AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan
pembangunan agar layak secara lingkungan. Layak secara lingkungan berarti
kegiatan tersebut sesuai dengan peruntukkannya sehingga dampak yang
ditimbulkan dapat ditekan. Penyusunan AMDAL ternyata juga memiliki
manfaat yang sangat besar, diantaranya:
a. Sebagai bahan untuk perencana pembangunan wilayah
b. Membantu dalam proses pengambilan keputusan tentang kelayakan
lingkungan hidup dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
c. Memberikan masukan dalam menyusun desain rinci teknis atau rencana
usaha dan atau kegiatan
d. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup
e. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang bisa ditimbulkan
dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan (sebelum usaha dan atau
kegiatan itu dilaksanakan)
Sedangkan bagi setiap pihak yang terlibat penyusunan AMDAL memiliki
manfaat, antara lain:
1. Manfaat AMDAL bagi pemerintah
a. Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
b. Menghindari konflik dengan masyarakat
c. Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan
d. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup
2. Manfaat AMDAL bagi pemrakarsa
a. Menjamin keberlangsungan usaha
b. Menjadi referensi dalam peminjaman kredit

7
Ibid, hal 152-153

12
c. Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar
d. Sebagai bukti ketaatan hokum
3. Manfaat AMDAL bagi masyarakat
a. Mengetahui sejak dini dampak dari suatu kegiatan
b. Melaksanakan control
c. Terlibat dalam proses pengambilan keputusan

13
BAB III

3.2. Kesimpulan
Dalam aspek industri perlu diperlukan beberapa analisa yang meliputi
persaingan industri yang saat ini, kekuatan dan penawaran pembeli terhadap
produk, bentuk barang subtitusi yang bisa menggantikan produk, kekuatan
supplier dalam industri, kemampuan pesaing baru untuk masuk dengan
menawarkan produk yang sejenis. Dalam aspek lingkungan industri ada
beberapa aspek yang perlu dikaji diantaranya :
 Persaingan sesama perusahaan dalam industrinya
 Ancaman dari produk pengganti
 Kekuatan tawar-menawar pembeli (buyers)
 Kekuatan tawar-menawar pemasok (suppiers)
 Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir,SE,MM. & Jakfar,SE,MM.2003.Studi Kelayakan Bisnis. Kencana.


Jakarta. Yacob Ibrahim, Drs.MM.2003.Studi Kelayakan Bisnis. Rineka
Cipta. Jakarta.

Husein,Umar.2000. Studi Kelayakan Bisnis : Manajemen, Metode dan Kasus. PT.


Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Kerzner, Harlord. Project Management : A System Approach to Planning.


Schedulling and Controlling,2nd.ed.CBS Publisher & Distributor. New
Delhi

15

Anda mungkin juga menyukai