Disusun Oleh :
RIZKY WAHYU PRATAMA
NIM : 223402
MATA KULIAH
PANCASILA
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, sehingga saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Periode, Pengusulan, Perumusan dan
Penetapan Pancasila”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila
dengan dosen pengampu Bapak Drs. Arief Syah Safrianto, MM. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya dan khususnya para pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya berharap tugas ini dapat berguna bagi para
pembacanya sekarang atau masa depan dan menjadi pengalaman yang berharga bagi saya dalam
proses pembuatannya. Kritik dan saran dari para pembaca sangat saya harapkan guna
terciptanya makalah yang lebih baik.
Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan RepublikIndonesia telah diterima
secara luas dan telah bersifat final. Hal inikembali ditegaskan dalam ketetapan MPR No
XVIII/MPR/1998 tentangPencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia
No.II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya
Pancakarsa ) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasilasebagai Dasar Negara jo Ketetapan MPR
No. I/MPR/2003 tentangPeninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan
MajelisPermusyawaratn Rakyat Sementara dan Ketetapan MajelisPermusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia tahun 1960 sampai dengantahun 2002. Selain itu Pancasila sebagai
dasar negara merupakan hasilkesepakatan bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian disebut
sebagai sebuah “ Perjanjian Luhur” bangsa Indonesia.
Namun dibalik itu terdapat sejarah panjang perumusan silasila pancasila dalam perjalalanan
ketatanegaraan Indonesia. Sejarah ini begitu sensitif dan salah-salah bisa mengancam keutuhan
Negara Indonesia. Hal ini dikarenakan begitu banyak polemik serta kontroversi yang akut
dan berkepanjangan baik mengenai siapa pengusul pertama sampai dengan pencetus istilah
Pancasila.
Dari kronik sejarah setidaknya ada beberapa rumusan Pancasilayang telah atau pernah
muncul. Rumusan Pancasila yang satu denganrumusan yang lain ada yang berbeda namun ada pula
yang sama. Secara beturut- turut akan dikemukaakan rumusan dari Muh Yamin, Soekarna,Piagam
Jakarta, hasil BPUPKI, Hasil PPKI, Konstitusi RIS, UUDSementara, UUD 1945 ( Dekrit Presiden 5
Juli 1959) versi berbeda, danversi populer yang berkembang dimasyarakat.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara RepublikIndonesia?
2. Bagaimana kronologi Perumusan dan Pengesahan Pancasila danUUD 1945 sebagai Dasar NKRI?
3. Bagaimana perkembangan Pancasila sebagai Dasar Negara?
Tujuan
1. Untuk mengetahui lahirnya Pancasila sebagai Dasar NegaraRepulik Indonesia.
2. Untuk mengetahui kronologi Perumusan dan Pengesahan Pancasiladan UUD 1945 sebagai Dasar
NKRI.
3. Untuk mengetahui perkembangan Pancasila sebagai Dasar Negara.
PEMBAHASAN
Periode, Pengusulan, Perumusan dan Penetapan Pancasila
Awal perumusan Pancasila dilakukan dalam sidang BPUPKI pertama yang dilaksanakan
pada 29 mei sampai dengan 1 juni 1945. BPUPKI dibentuk oleh Pemerintah Pendudukan Jepang
pada 29 April 1945 dengan jumlah anggota 60 orang yang diantaranya teridiri dari :
1. Ketua : Dr. Radjiman Wedyodiningrat
2. Ketua Muda : Raden Panji Soeroso
3. Ketua Muda : Ichibangase (Anggota Luar Biasa – Orang Jepang)
4. Anggota : 60 Orang (tidak termasuk ketua dan ketua muda)
BPUPKI dilantik oleh Letjen Kumakichi Harada, Panglima Tentara ke -16 Jepang di
Jakarta, pada 28 Mei 1945. Tepatnya tanggal 29 Mei 1945, sidang pertama diselenggarakan dengan
materi pokok pembicaraan calon dasar negara, sidang tersebut menampilkan beberapa pembicara,
yaitu :
1. Mr. Muh Yamin
2. Ir.Soekarno
3. Ki Bagus Hadikusumo
4. Mr. Soepomo.
Keempat tokoh tersebut menyampaikan pendapat dan usulan tentang dasar negara.
B.Periode Perumusan Pancasila
Pada akhir persidangan pertama BPUPKI, Rumusan dasar negara Indonesia belum ada kata
sepakat. Oleh Karena itu, BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara dimana anggotanya
terdiri dari sembilan orang yang disebut dengan panitia sembilan. Pada tanggal 22 juni 1945
diadakan rapat gabungan antara panitia kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di
Jakarta.
Panitia Kecil yang beranggotankan sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan
sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal
dengan sebutan “Piagam Jakarta atau Jakarta Charter” Piagam Jakarta itu merupakan naskah awal
pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada alinea Ke- Empat Piagam Jakarta Itulah terdapat rumusan
Pancasila sebagai berikut.
1. Ketuhan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk – pemeluknya.
2. Kemanusian yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruhnya rakyat Indonesia.
A. Kesimpulan
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah khususnya akan dibahas pada sidang tersebut tiga
orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di
dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara
Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut
Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan
namanya.
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah khususnya akan dibahas pada sidang tersebut tiga
orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di
dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara
Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut
Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan
namanya.
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah khususnya akan dibahas pada sidang tersebut tiga
orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di
dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara
Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut
Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan
namanya.
Nilai yang terkadung dalam Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/ Perwakilan yaitu Mengakui dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.
Kemudian nilai yang terkandung dalam Sila keadilan sosial bagi seluruh rakya indonesia yaitu
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang kehidupan, baik
materi maupun spritual. Seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan perlakuan yang adil dalam
bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan,
DAFTAR PUSTAKA
Sarinah, Muhtar Dahri & Harmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Yogyakarta:
Deepublish, 2017.
1. Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada sidang pengesahan UUD 1945. Pada sidang ini, PPKI
mengesahkan UUD 1945 di mana terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara pada alinea
keempat Pembukaan UUD 1945.
2. Pancasila dirumuskan dalam sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei hingga 1
Juni 1945.
3. Periode pengusulan pancasila adala sebuah bentuk dari cikal bakal munculnya sebuah ideologi
yang dimana dimiliki oleh bangsa Indoonesia yang dimana terdapatnya sebuah rasa nasionalisme
yang dimana kemudian menjadi awal dari tonggak sejarah untuk membuka intu gerbang
kemerdekana dari bangsa Indonesia.
4. Perumusan dasar negara dimulai pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945.
5. Selain Muh Yamin dan Soepomo, beberapa anggota BPUPKI juga menyampaikan usul dasar
negara, di antaranya adalah Ir. Sukarno.