Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERIODE, PENGUSULAN, PERUMUSAN DAN PENETAPAN


PANCASILA

Dosen Pengampu : Drs. ARIEF SYAH SAFRIANTO, MM

Disusun Oleh :
RIZKY WAHYU PRATAMA
NIM : 223402
MATA KULIAH

PANCASILA

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, sehingga saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Periode, Pengusulan, Perumusan dan
Penetapan Pancasila”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila
dengan dosen pengampu Bapak Drs. Arief Syah Safrianto, MM. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya dan khususnya para pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya berharap tugas ini dapat berguna bagi para
pembacanya sekarang atau masa depan dan menjadi pengalaman yang berharga bagi saya dalam
proses pembuatannya. Kritik dan saran dari para pembaca sangat saya harapkan guna
terciptanya makalah yang lebih baik.

Jakarta, 17 Oktober 2022

Rizky Wahyu Pratama


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan RepublikIndonesia telah diterima
secara luas dan telah bersifat final. Hal inikembali ditegaskan dalam ketetapan MPR No
XVIII/MPR/1998 tentangPencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia
No.II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya
Pancakarsa ) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasilasebagai Dasar Negara jo Ketetapan MPR
No. I/MPR/2003 tentangPeninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan
MajelisPermusyawaratn Rakyat Sementara dan Ketetapan MajelisPermusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia tahun 1960 sampai dengantahun 2002. Selain itu Pancasila sebagai
dasar negara merupakan hasilkesepakatan bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian disebut
sebagai sebuah “ Perjanjian Luhur” bangsa Indonesia.

Namun dibalik itu terdapat sejarah panjang perumusan silasila pancasila dalam perjalalanan
ketatanegaraan Indonesia. Sejarah ini begitu sensitif dan salah-salah bisa mengancam keutuhan
Negara Indonesia. Hal ini dikarenakan begitu banyak polemik serta kontroversi yang akut
dan berkepanjangan baik mengenai siapa pengusul pertama sampai dengan pencetus istilah
Pancasila.

Dari kronik sejarah setidaknya ada beberapa rumusan Pancasilayang telah atau pernah
muncul. Rumusan Pancasila yang satu denganrumusan yang lain ada yang berbeda namun ada pula
yang sama. Secara beturut- turut akan dikemukaakan rumusan dari Muh Yamin, Soekarna,Piagam
Jakarta, hasil BPUPKI, Hasil PPKI, Konstitusi RIS, UUDSementara, UUD 1945 ( Dekrit Presiden 5
Juli 1959) versi berbeda, danversi populer yang berkembang dimasyarakat.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara RepublikIndonesia?
2. Bagaimana kronologi Perumusan dan Pengesahan Pancasila danUUD 1945 sebagai Dasar NKRI?
3. Bagaimana perkembangan Pancasila sebagai Dasar Negara?
Tujuan
1. Untuk mengetahui lahirnya Pancasila sebagai Dasar NegaraRepulik Indonesia.
2. Untuk mengetahui kronologi Perumusan dan Pengesahan Pancasiladan UUD 1945 sebagai Dasar
NKRI.
3. Untuk mengetahui perkembangan Pancasila sebagai Dasar Negara.
PEMBAHASAN
Periode, Pengusulan, Perumusan dan Penetapan Pancasila

A. Periode Pengusulan Pancasila


Awal munculnya ideologi bangsa itu bermula dengan lahirnya rasa nasionalisme yang
menjadi awal kemerdekaan indonesia. Dan adanya rasa nasionalisme sudah mulai tertanam kuat
dalam gerakan Perhimpoenan indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa.
Perhimpoenan Indonesia bertujuan agar bangsa indonesia bersatu teguh menghadapi penjajahan dan
keterjajahan. Gerakan nasional lainnya Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 merupakan momen
perumusan diri bagi bangsa Indonesia.

Awal perumusan Pancasila dilakukan dalam sidang BPUPKI pertama yang dilaksanakan
pada 29 mei sampai dengan 1 juni 1945. BPUPKI dibentuk oleh Pemerintah Pendudukan Jepang
pada 29 April 1945 dengan jumlah anggota 60 orang yang diantaranya teridiri dari :
1. Ketua : Dr. Radjiman Wedyodiningrat
2. Ketua Muda : Raden Panji Soeroso
3. Ketua Muda : Ichibangase (Anggota Luar Biasa – Orang Jepang)
4. Anggota : 60 Orang (tidak termasuk ketua dan ketua muda)

BPUPKI dilantik oleh Letjen Kumakichi Harada, Panglima Tentara ke -16 Jepang di
Jakarta, pada 28 Mei 1945. Tepatnya tanggal 29 Mei 1945, sidang pertama diselenggarakan dengan
materi pokok pembicaraan calon dasar negara, sidang tersebut menampilkan beberapa pembicara,
yaitu :
1. Mr. Muh Yamin
2. Ir.Soekarno
3. Ki Bagus Hadikusumo
4. Mr. Soepomo.
Keempat tokoh tersebut menyampaikan pendapat dan usulan tentang dasar negara.
B.Periode Perumusan Pancasila
Pada akhir persidangan pertama BPUPKI, Rumusan dasar negara Indonesia belum ada kata
sepakat. Oleh Karena itu, BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara dimana anggotanya
terdiri dari sembilan orang yang disebut dengan panitia sembilan. Pada tanggal 22 juni 1945
diadakan rapat gabungan antara panitia kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di
Jakarta.

Panitia Kecil yang beranggotankan sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan
sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal
dengan sebutan “Piagam Jakarta atau Jakarta Charter” Piagam Jakarta itu merupakan naskah awal
pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada alinea Ke- Empat Piagam Jakarta Itulah terdapat rumusan
Pancasila sebagai berikut.
1. Ketuhan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk – pemeluknya.
2. Kemanusian yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruhnya rakyat Indonesia.

C. Periode Pengesahan Pancasila


Pancasila Dasar Negara dan Pembukaan UUD 1945 tidak dapat terpisahkan baik dalam proses
perumusan dan pengesahan. Sejarah perumusan dan pengesahan Pancasila Dasar Negara dan
Pembukaan UUD 1945 secara kronologis :
1. Tanggal 7 September 1944
Proses perumusan dan pengesahan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dimulai sejak Indonesia
masih dijajah oleh jepang. Terlihat dalam siding Badan Penyelidik. Latar belakang dibentuknya
Badan Penyelidik. Jepang menderita kekalahan, tekanan dan serangan dari pihak sekutu Adanya
tuntutan dan desakan dari para pemimpin bangsa kepada Balatentara Jepang agar segera
memerdekaan Indonesia atau setidaknya diambil tindaka. Pada tanggal 7 September 1944 jepang
megeluarkan janji “Kemerdekaan Indonesia dikemudian hari” yang direncanakan pada tanggal 24
Agustus 1945.
2.Tanggal 29 April 1945
Gunseikan (gubernur pemerintah balatentara Jepang di Jawa) membentuk Dokuritsu Zyunbi
Coosakai/Badan penyelidik usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) tugasnya menyelidiki
segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia.
3.Tanggal 28 Mei 1945
BPUPKI dilantik oleh Gunseikan yang diketuai oleh Dr. Radjiman Widjodiningrat.
4.Tanggal 29 Mei s.d. 01 juni
Sidang I BPUPKI tanggal 29 Mei s.d. 01 Juni 1945. Mempersiapkan Rancangan Dasar Negara
Indonesia Merdeka. Prof. Mr. Moh Yamin mengajukan usul yang berjudul “Asas Dasar Negara
Kebangsaan Republik Indonesia” yang terdiri dari ; peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri
ketuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Dan terdapat tokoh-tokoh lain yang turut
andil dalam menyumbangkan ide, seperti Prof. Dr. Mr. R. Soepomo, P.F. Dahlan, Drs.Moh. Hatta
5.Tanggal 1 juni 1945
Ir. Soekarno berpidato dan mengajukan usul tentang Konsepsi Dasar Filsafat.

D. Pancasila dalam kajian sejarah


a. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia
Sebagai identitas bangsa Indonesia, Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu
mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan
berarti menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan
menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta.
b. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Dewan Perancang Nasional menyatakan bahwa kepribadian Indonesia adalah karakteristik
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dan berbeda secara menyeluruh dengan keribadian bangsa-
bangsa yang lain. Hal tersebut merupakan refleksi dari perubahan dan perkembangan bangsa
Indonesia dari masa ke masa.
c. Pancasila sebagai pandagan hidup bangsa Indonesia
Mengingat bahwa setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan
hidup adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian
nilai-nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia
dengan sesama, lingkungan dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya.

d. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia


Perumusan Pancasila tidak muncul dari sekedar pikiran logis-rasional, tetapi digali dari akar
budaya masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Dalam hal ini Bung Karno hanya mengaku diri
sebagai penggali Pancasila, nilai-nilai yang dirumuskan dalam Pancasila itu diambil dari nilai-nilai
yang sejak lama hadir dalam masyarakat Nusantara. Oleh karena itulah Pancasila disebut
mengandung nilai-nilai dasar filsafat (philosophische grondslag), merupakan jiwa bangsa
(volksgeist) atau jati diri bangsa (innerself of nation), dan menjadi cara hidup (way of life) bangsa
Indonesia yang sesungguhnya.
Pancasila sebagai perjanjian luhur
Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa disepakati
oleh para pendiri negara (political consensus) sebagai dasar negara Indonesia. Kesepakatan para
pendiri negara tentang Pancasila sebagai dasar negara merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil
pada waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.
Pancasila disebut Sebagai perjanjian luhur, karena Pancasila digali dari sosio-budaya bangsa
Indonesia sendiri, disepakati bersama oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai milik bangsa yang
harus diamalkan serta dilestarikan.

C. Sumber Historis Pancasila


Nilai – nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang
berkembang dalam kehidupan bangsa indonesia sejak zaman kerajaan dahulu, Misalnya sila
Ketuhanan sudah ada pada zaman dahulu, mesikipun dalam praktik pemujaan yang beranekaragam,
tetapi pengakuan tentang adanya Tuhan sudah diakui.
D. Pancasila Sumber Sosiologis
Pancasila sumber sosiologis bangsa indonesia yang penuh kebhinnekaan terdiri atas lebih
dari 300 suku bangsa yang tersebar disekitar 17.000 pulau, secara sosiologis telah mempraktikkan
pancasila karena nilai nilai yang terkandung didalamnya merupakan kenyataan – kenyataan
( materil, formal dan fungsional ) yang ada dalam masyarakat indonesia, kenyataan objektif ini
menjadikan pancasila sebagai dasar yang mengikat setiap warga untuk taat pada nilai – nilai
instrumental yang berupa norma atau hukum tertulis ( peraturan perundang undangan, yurisprudensi
dan traktat) maupun yang tidak tertulis seperti adat istiadat, kesepakatan atau kesepahaman dan
konvensi.

E. Pancasila Sumber Politis


Sebagaimana diketahui bahwa nilai – nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila
bersumber dan digali dari local wisdom, budaya, dan pengalaman bangsa Indonesia, termasuk
pengalaman dalam berhubungan dengan bangsa bangsa lain. Nilai – Nilai Pancasila, misalnya :
Nilai kerakyatan dapat ditemukan dalam suasana kehidupan pedesaan yang pola kehidupan bersama
yang bersatu dan demokratis yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan sebagaimana tercermin
dalam sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan. Semangat seperti ini diperlukan dalam mengambil keputusan yang mencerminkan
musyawarah.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah khususnya akan dibahas pada sidang tersebut tiga
orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di
dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara
Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut
Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan
namanya.

Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah khususnya akan dibahas pada sidang tersebut tiga
orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di
dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara
Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut
Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan
namanya.

Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah khususnya akan dibahas pada sidang tersebut tiga
orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di
dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara
Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut
Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan
namanya.

Nilai yang terkadung dalam Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/ Perwakilan yaitu Mengakui dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.
Kemudian nilai yang terkandung dalam Sila keadilan sosial bagi seluruh rakya indonesia yaitu
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang kehidupan, baik
materi maupun spritual. Seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan perlakuan yang adil dalam
bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan,

DAFTAR PUSTAKA

H.A.W. Widjaja, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,


2002.

Sarinah, Muhtar Dahri & Harmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Yogyakarta:
Deepublish, 2017.

Sulasmo, Bambang Suteng, Dasar Negara Pancasila, Depok: PT Kanisus, 2015.

Paristiyanti Nurwardani, Pendidikan Pancasila, Jakarta: Ristekdikti, 2016.


PERTANYAAN

1. Bagaimana perumusan dan pengesahan Pancasila?

2. Dimulai sejak kapan periode pengusulan Pancasila?

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengusulan Pancasila?

4. Kapan terjadinya perumusan dasar negara?

5. Siapa yang merumuskan Pancasila?


JAWABAN

1. Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada sidang pengesahan UUD 1945. Pada sidang ini, PPKI
mengesahkan UUD 1945 di mana terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara pada alinea
keempat Pembukaan UUD 1945.

2. Pancasila dirumuskan dalam sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei hingga 1
Juni 1945.

3. Periode pengusulan pancasila adala sebuah bentuk dari cikal bakal munculnya sebuah ideologi
yang dimana dimiliki oleh bangsa Indoonesia yang dimana terdapatnya sebuah rasa nasionalisme
yang dimana kemudian menjadi awal dari tonggak sejarah untuk membuka intu gerbang
kemerdekana dari bangsa Indonesia.
4. Perumusan dasar negara dimulai pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945.

5. Selain Muh Yamin dan Soepomo, beberapa anggota BPUPKI juga menyampaikan usul dasar
negara, di antaranya adalah Ir. Sukarno.

Anda mungkin juga menyukai