Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA DALAM PRA


KEMERDEKAAN

Dosen Pengampu : Drs. ARIEF SYAH SAFRIANTO, MM

Disusun Oleh :
RIZKY WAHYU PRATAMA
NIM : 223402
MATA KULIAH

PANCASILA

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, sehingga saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Pancasila dalam arus sejarah bangsa dalam
pra kemerdekaan”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila
dengan dosen pengampu Bapak Drs. Arief Syah Safrianto, MM. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya dan khususnya para pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya berharap tugas ini dapat berguna bagi para
pembacanya sekarang atau masa depan dan menjadi pengalaman yang berharga bagi saya dalam
proses pembuatannya. Kritik dan saran dari para pembaca sangat saya harapkan guna
terciptanya makalah yang lebih baik.

Jakarta, 3 Oktober 2022

Rizky Wahyu Pratama

ii
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pancasila merupakan pandangan hidup dan falsafah bangsa Indonesia yang mana dahulu
pernah akan digantikan keberadaannya dari hati sanubari rakyat Indonesia oleh paham ideologi lain.
Pancasila adalah pandangan hidup yang ber-Ketuhanan Maha Esa yang artinya bahwa manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang wajib percaya dan menyembah-Nya. Pancasila menjunjung
tinggi kemanusian, keadilan, persatuan, kesatuan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan.
Pancasila diamalkan melalui pembangunan nasioanl dalam empat bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mendalami nilai-nilai luhur Pancasila tentu kita sadar
dan yakin akan keunggulan Pancasila.

Urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, yaitu agar mahasiswa tidak tercerabut
dari akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam
berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Mahasiswa sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan agar tidak mudah terpengaruh oleh
paham asing yang negatif. Serta, agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam
berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Rumusan Masalah

a) Bagaimana konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia dalam periode
pengusulan pancasila .
b) Apa alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia .
c) Apa saja sumber historis, sosiologis, politis tentang Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa
Indonesia.
d) Bagaimana membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Pancasila dalam kajian sejarah
Bangsa Indonesia.

Tujuan

a) Untuk mengetahui konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia dalam
periode pengusulan Pancasila.
b) Agar memahami kenapa diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia.
c) Mengetahui sumber historis, sosiologis, politis tentang Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa
Indonesia.
d) Agar memahami cara membangun argument tentang dinamika dan tantangan Pancasila dalam
kajian sejarah Bangsa Indonesia.
PEMBAHASAN
Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Dalam Pra Kemerdekaan

A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila dalam arus Sejarah Bangsa Indonesia dalam Periode
Pengusulan Pancasila

Jauh sebelum periode pengusulan Pancasila, cikal bakal munculnya ideologi bangsa itu diawali
dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka ke pintu gerbang kemerdekaan bangsa
Indonesia. Ahli sejarah, Sartono Kartodirdjo, sebagaimana yang dikutip oleh Mochtar Pabottinggi
dalam artikelnya yang berjudul Pancasila sebagai Modal Rasionalitas Politik,menengarai bahwa
benih nasionalisme sudah mulai tertanam kuat dalam gerakan Perhimpoenan Indonesia yang sangat
menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa. Perhimpoenan Indonesia menghimbau agar segenap
suku bangsa bersatu teguh menghadapi penjajahan dan keterjajahan. Kemudian disusul lahirnya
Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 merupakan momenmomen perumusan diri bagi bangsa
Indonesia. Kesemuanya itu merupakan modal politik awal yang sudah dimiliki tokoh-tokoh
pergerakan sehingga sidangsidang maraton BPUPKI yang difasilitasi Laksamana Maeda, tidak
sedikitpun ada intervensi dari pihak penjajah Jepang. Para peserta sidang BPUPKI ditunjuk secara
adil, bukan hanya atas dasar konstituensi, melainkan juga atas dasar integritas dan rekam jejak di
dalam konstituensi masingmasing. Oleh karena itu, Pabottinggi menegaskan bahwa diktum John
Stuart Mill atas Cass R. Sunstein tentang keniscayaan mengumpulkan the best mindsatau the best
character yang dimiliki suatu bangsa, terutama di saat bangsa tersebut hendak membicarakan
masalah-masalah kenegaraan tertinggi, sudah terpenuhi. Dengan demikian, Pancasila tidaklah sakti
dalam pengertian Jauh sebelum periode pengusulan Pancasila, cikal bakal munculnya ideologi
bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka ke pintu gerbang
kemerdekaan bangsa Indonesia. Ahli sejarah, Sartono Kartodirdjo, sebagaimana yang dikutip oleh
Mochtar Pabottinggi dalam artikelnya yang berjudul Pancasila sebagai Modal Rasionalitas
Politik,menengarai bahwa benih nasionalisme sudah mulai tertanam kuat dalam gerakan
Perhimpoenan Indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa. Perhimpoenan
Indonesia menghimbau agar segenap suku bangsa bersatu teguh menghadapi penjajahan dan
keterjajahan. Kemudian,disusul lahirnya Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 merupakan
momenmomenperumusan diri bagi bangsa Indonesia. Kesemuanya itu merupakan modal politik
awal yang sudah dimiliki tokoh-tokoh pergerakan sehingga sidang-sidang maraton BPUPKI yang
difasilitasi Laksamana Maeda, tidak sedikitpun ada intervensi dari pihak penjajah Jepang. Para
peserta sidang BPUPKI ditunjuk secara adil, bukan hanya atas dasar konstituensi, melainkan juga
atas dasar integritas dan rekam jejak di dalam konstituensi masingmasing. Oleh karena itu,
Pabottinggi menegaskan bahwa diktum John Stuart Mill atas Cass R. Sunstein tentang keniscayaan
mengumpulkan the best mindsatau the best character yang dimiliki suatu bangsa, terutama di saat
bangsa tersebut hendak membicarakan masalah-masalah kenegaraan tertinggi, sudah terpenuhi.
Dengan demikian, Pancasila tidaklah sakti dalam pengertian mitologis, melainkan sakti dalam
pengertian berhasil memenuhi keabsahan prosedural dan keabsahan esensial sekaligus. (Pabottinggi,
2006: 158-159).

Selanjutnya, sidang-sidang BPUPKI berlangsung secara bertahap dan penuh dengan


semangat musyawarah untuk melengkapi goresan sejarah bangsa Indonesia hingga sampai kepada
masa sekarang ini.Perlu ketahui bahwa perumusan Pancasila itu pada awalnya dilakukan dalam
sidang BPUPKI pertama yang dilaksanakan pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. BPUPKI
dibentuk oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada 29 April 1945 dengan jumlah anggota 60 orang.
Badan ini diketuai oleh dr. Rajiman Wedyodiningrat yang didampingi oleh dua orang Ketua Muda
(Wakil Ketua), yaitu Raden Panji Suroso dan Ichibangase (orang Jepang). BPUPKI dilantik oleh
Letjen Kumakichi Harada, panglima tentara ke-16 Jepang di Jakarta, pada 28 Mei 1945. Sehari
setelah dilantik, 29 Mei 1945, dimulailah sidang yang pertama dengan materi pokok pembicaraan
calon dasar negara.

Dalam sidang bpupki menampilkan beberapa toko pembicara yaitu Mr. Muh Yamin, Ir.
Soekarno, Bagus Hadikusumo Mr. Soepomo. Keempat tokoh tersebut menyampaikan usulan
tentang dasar negara menurut pandangannya masing-masing. Meskipun demikian perbedaan
pendapat di antara mereka tidak mengurangi semangat persatuan dan kesatuan demi mewujudkan
Indonesia merdeka. Sikap toleransi yang berkembang di kalangan para pendiri negara seperti inilah
yang seharusnya perlu diwariskan kepada generasi berikut, termasuk kita.

Salah seorang pengusul calon dasar negara dalam sidang BPUPKI adalah Ir. Soekarno yang
berpidato pada 1 Juni 1945. Pada hari itu, Ir. Soekarno menyampaikan lima butir gagasan tentang dasar
negara sebagai berikut:
a. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia,
b. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan,
c. Mufakat atau Demokrasi,
d. Kesejahteraan Sosial,
e. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Berdasarkan catatan sejarah, kelima butir gagasan itu oleh Soekarno diberi nama Pancasila.
Selanjutnya, Soekarno juga mengusulkan jika seandainya peserta sidang tidak menyukai angka 5,
maka ia menawarkan angka 3, yaitu Trisila yang terdiri atas (1) Sosio-Nasionalisme, (2) Sosio-
Demokrasi, dan (3) Ketuhanan Yang Maha Esa. Soekarno akhirnya juga menawarkan angka 1,
yaitu Ekasila yang berisi asas Gotong-Royong.Sejarah mencatat bahwa pidato lisan Soekarno inilah
yang di kemudian hari diterbitkan oleh Kementerian Penerangan Republik Indonesia dalam bentuk
buku yang berjudul Lahirnya Pancasila (1947). Perlu Anda ketahui bahwa dari judul buku tersebut
menimbulkan kontroversi seputar lahirnya Pancasila. Di satu pihak, ketika Soekarno masih
berkuasa, terjadi semacam pengultusan terhadap Soekarno sehingga 1 Juni selalu dirayakan sebagai
hari lahirnyaPancasila. Di lain pihak, ketika pemerintahan Soekarno jatuh, muncul upayaupaya “de-
Soekarnoisasi” oleh penguasa Orde Baru sehingga dikesankan seolah-olah Soekarno tidak besar
jasanya dalam penggalian dan perumusan Pancasila.Setelah pidato Soekarno, sidang menerima
usulan nama Pancasila bagi dasar filsafat negara (Philosofische grondslag) yang diusulkan oleh
Soekarno, dan kemudian dibentuk panitia kecil 8 orang (Ki Bagus Hadi Kusumo, K.H. Wahid
Hasyim, Muh. Yamin, Sutarjo, A.A. Maramis, Otto Iskandar Dinata, dan Moh. Hatta) yang bertugas
menampung usul-usul seputar calon dasar negara. Kemudian, sidang pertama BPUPKI (29 Mei - 1
Juni 1945) ini berhenti untuk sementara.

B. MENANYA ALASAN DIPERLUKANNYA PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH


BANGSA INDONESIA.

a. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia Budaya dapat membentuk identitas suatu bangsa
melalui proses inkulturasi dan akulturasi. Pancasila sebagai identitas Bangsa Indonesia merupakan
konsekuensi dari proses inkulturasi dan akulturasi tersebut. s’ad Ali dalam buku Negara Pancasila;
Jalan Kemaslahatan Berbangsa mengatakan bahwa Pancasila sebagai identitas kultural dapat
ditelusuri dari kehidupan agama yang berlaku dalam masyafrakat Indonesia.
b. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia Pancasila disebut juga sebagai keprinbadian
Bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan. Kepribadian itu mengacu
pada sesuatu yang unik dan khas karena tidak ada pribadi yang benar-benar sama. Setiap pribadi
mencerminkan keadaan atau hal nya sendiri
c. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Artinya nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan,kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya,
keindahannya, dan kegunaannya oleh Bangsa Indosenia dan menjadikan sebagai pedoman
bermasyarakat. Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai pancasila melekat dalam
kehidupan masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan bertindak.
d. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya
bangsa Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu kala bersama dengan adanya bangsa Indonesia
e. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Nilai – nilai isebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa
yang disepakati oleh para pendiri Indonesia. Kesepakatan para pendiri Negara tentang pancasila
sebagai dasar Negara merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil pada waktu itu merupakan
sesuatu yang tepat.

C. MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIS TENTANG PANCASILA


DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA.

a. Sumber Historis Pancasila Nilai – nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan
agama yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Dalam
encyclopedia of Philosophy disebutkan beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti kepercayaan
kepada kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan, tindakan ritual pada
objek sakral, sembahyang atau doa sebagai bentuk komunikasi kepada Tuhan.
b. Sumber Sosiologis Pancasila Nilai –nilai pancasila secara sosiologis telah ada dalam masyarakat
Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Salah satu yang terdapat pada masyarakat zaman dahulu
dan masyarakat saat ini adalah nilai gotong royong. Hal ini disebabkan karna masyarakat secara
bersama.
c. Sumber Politis Pancasila Nilai – nilai pancasila misalnya nilai kerakyatan dapat ditemukan dalam suasana
kehidupan pedesaan yang pola kehidupan bersama yang bersatu dan demokratis yang dijiwai oleh semangat
kekeluargaan sebagaimana tercermin dalam sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan. Semangat seperti ini diperlukan dalam mengambil
keputusan yang mencerminkan musyawarah.

D. MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA


DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA.

a.argumen tentang dinamika pancasila dalam sejarah bangsa Dinamika pancasila dalam sejarah
Bangsa Indoneisa memperlihatkan adanya pasang surut dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai-
nilai Pancasila. Misalnya pada masa pemerintahan Presiden Soekarno,terutama pada 1960 an
NASAKOM lebih popular daripada pancasila.Pada zaman pemerintahan Soeharto Pancasila
dijadikan pembenar kekuasaan melalui penataran P4 sehingga pasca turunnya Soeharto ada
kalangan yang mengidentikan Pancasila dengan P4 pada masa pemerintahan era revormasi ada
kecenderungan panguasa tidak respek terhadap Pancasila seolah-olah Pancasila ditinggalkan.

b. argumen Tantangan Terhadap Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Salah satu tantangan
terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah meletakan nilai-nilai Pancasila tidak
dalam posisi sebenernya sehingga nilai-nilai Pancasila menyimpang dari kenyataan hidup berbangsa dan
bernegara.
PENUTUP

Jadi Pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bebarapa hal Betapapun
lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi Pancasila tetap bertahan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara dan Betapapun ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa, tetapi
terbukti Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Pancasila merupakan
pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena bersumber dan digali dari nilai-nilai agama,
kebudayaan, dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di bumi Indonesia.

Pancasila dianggap memiliki nilai-nilai kehidupan paling baik. Pancasila dijadikan dasar dan
motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Semua sila dari Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah karena
Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan.

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. saya banyak
berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi saya pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Laurensius Arliman S, Pendidikan Kewarganegaraan, Deepublish, Yogyakarta, 2020

Laurensius Arliman S, Ilmu Perundang-Undangan Yang Baik Untuk Negara Indonesia, Deepublish,
Yogyakarta, 2019.
PERTANYAAN

1. Seperti apa konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia?

2. Mengapa Pancasila tidak bisa dipisahkan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia?

3. Apakah nilai-nilai Pancasila sudah ada jauh sebelum negara Indonesia terbentuk?

4. Bagaimana proses perumusan Pancasila itu terjadi?

5. Apa yang terjadi jika bangsa Indonesia tidak memiliki dasar negara yaitu Pancasila?
JAWABAN

1. Membimbing serta memberikan daya dan upaya kepada masyarakat, bangsa, dan
negara, untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

2. Karena Pancasila memiliki nilai-nilai ideologi terbentuknya kemerdekaan Indonesia


pada saat ini.

3. Pancasila merupaka sistem nilai yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Nilai-nilai tersebut telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan pada masa
kerajaan telah berkembang nilai-nilai dasar yang merupakan karakter masyarakat.

4. Perumusan Pancasila diawali dengan terbentuknya Badan Penyidik Usaha-usaha


Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang bernama
Dokuritsu Junbi Cosakai. BPUPKI dibentuk pada 1 Maret 1945 dan merupakan tindak
lanjut atas janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

5. Apabila Indonesia tidak memiliki Pancasila sebagai dasar negara, dikhawatirkan


negara ini akan kacau dan kesulitan dalam menyelenggarakan pemerintahan. Selain
itu, konflik juga akan sering terjadi dan persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia
menjadi terancam atau bahkan hancur.

Anda mungkin juga menyukai