Disusun Oleh:
Nama : Kartini Bako, S.Psi
NIP : 198605212020122001
Angkatan : 133
Nomor Presensi : 15
1. Coach
Joni Benny Sulaiman, S.Sos,M.Si
NIP. 196406211987091001 …………………….
2. Mentor
Daing Duru, S.Sos,MT
NIP. 196810242001121001 …………………….
3. Penguji
Ir. Jean Neti Detan
NIP. 196910151994022002 …………………….
Mengetahui
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah swt. yang telah
memberikan kesempatan dan kekuatan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan penulisan laporan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi
Pengabdian Masyarakat melalui Kalibrasi Arah Kiblat”.
Shalawat dan salam semoga senantiasa kita haturkan kepada Nabi
Muhammad saw. beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya, yang
senantiasa kita harapkan berkah dan syafa’atnya pada hari kiamat kelak.
Sebagai langkah final dalam rangkaian Pelatihan Dasar (Lastsar)
CPNS Golongan III Calon Dosen yang diikuti di Balai Diklat Keagamaan
Padang adalah menyusun Laporan Aktualisasi. Selama proses aktualisasi
dalam habituasi dilaksanakan para peserta diwajibkan untuk dapat
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang terangkum dalam
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionaslime, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) dan nilai-nilai kedudukan ASN dalam NKRI; Whole of
Government, Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik. Seluruh nilai-nilai
tersebut wajib diaktualisasikan dalam bentuk aksi dan dilaporkan secara
tertulis sebagai bukti akuntabilitas. Tambahan lagi, seluruh nilai tersebut
harus dapat diaplikasikan dan terinternalisasi di setiap aktifitas sebagai
Dosen yang mengemban nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi;
Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya kegiatan aktualisasi
beserta laporannya ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah penulis
secara pribadi. Tetapi semua itu adalah akumulasi dari usaha, bantuan,
pertolongan serta do’a dari berbagai pihak yang telah membantu penulis
baik dalam hal moril, materil maupun spirituil. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada:
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat ............................................................... 2
C. Ruang Lingkup ....................................................................... 3
BAB II Rancangan Aktualisasi
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi.................................................................. 4
2. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi........................................... 14
B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematik Perguruan Tinggi.............. 16
C. Analisis Isu ............................................................................. 19
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih ............................ 20
E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS................................................... 21
F. Matriks Rancangan................................................................. 32
G. Jadwal Kegiatan ..................................................................... 39
H. Kendala dan Antisipasi ........................................................... 43
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional dan terhadap pemerintahan.
Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014, ASN yang terdiri dari PNS dan PPPK
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu
bangsa. Untuk mewujudkan ketiga fungsi ASN tersebut maka Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) wajib mengikuti Diklat Prajabatan atau Pelatihan Dasar (Latsar) di masa pandemi
dengan protokol covid-19 dengan harapan dapat memahami dan menerapkan ketiga fungsi
tersebut baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan sosial kemasyarakatan.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
mengamanatkan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diwajibkan melaksanakan
Diklat Prajabatan atau Pelatihan Dasar (Latsar). Pendidikan dan Pelatihan (Diklat
terintegrasi) adalah sebuah tahapan yang wajib untuk dilalui oleh seorang Calon Pegawai
Negeri Sipil dan merupakan salah satu syarat untuk menjadi seorang PNS. Diklat
terintegrasi yang dimaksud adalah sebuah diklat yang tidak hanya berlangsung secara
klasikal di kelas, akan tetapi juga mencakup aktualisasi hasil pembelajaran di kelas ke
tempat kerja masing- masing CPNS. Diklat terintegrasi dimaksudkan untuk menguatkan
nilai-nilai dan pembentukan karakter dalam mencetak seorang PNS yang berintegritas
moral, jujur, memiliki semangat dan motivasi nasionalisme, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, profesional dan sekaligus memiliki kualitas dalam
bidangnya masing-masing.
Diklat terintegrasi (Latsar) dibagi ke dalam 4 agenda, yaitu agenda pertama,
tentang sikap prilaku bela negara, agenda kedua tentang nilai-nila dasar PNS
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), agenda
ketiga tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan agenda keempat tentang
habituasi di tempat kerja masing-masing. Peserta pelatihan Dasar terlebih dahulu
diharuskan membuat dan mempresentasikan rancangan aktualisasi sebelum kembali ke
instansi masing-masing untuk kemudian melaksanakan Habituasi selama 30 hari kerja.
Rancangan aktualisasi ini penulis memfokuskan kepada tugas dan fungsi penulis di
tempat kerja dimana topik yang sedang menjadi perhatian di Seksi Rehabilitasi Anak dan
yang terus meningkat sejak tiga tahun terakhir, dimana pelakunya adalah kebanyakan dari
lingkungan keluarga atau lingkungan sekitar anak itu berada, antara lain di dalam
rumahnya sendiri, sekolah, dan lingkungan sosial anak, hal ini membutuhkan penanganan
yang serius dari pemerintah daerah setempat mengingat dampak yang akan timbul terhadap
perkembangan anak sangat besar. Dampak dari pelecehan seksual ditandai dengan adanya
powerlessness, dimana korban merasa tidak berdaya dan tersiksa ketika mengungkapkan
peristiwa pelecehan seksual tersebut. Anak-anak yang mengalami pelecehan seksual akan
mengalami rasa takut atau trauma yang mendalam baik luka atau trauma yang ditinggalkan
secara fisik berupa luka pada bagian tubuh mereka yang menjadi obyek kepuasan seksual
maupun trauma (luka) secara psikis berupa rasa takut stress, depresi, goncangan jiwa,
adanya perasaan bersalah dan menyalahkan diri sendiri, menarik diri dari lingkungan
sosialnya, mimpi buruk, insomnia, tidak percaya kepada siapapun atau rasa yang mereka
sendiri sebagai anak-anak tidak mengerti apa yang terjadi pada diri mereka.
yang serius terutama terhadap psikis anak, karena itu melalui aktualisasi ini penulis
seksual dengan harapan dengan adanya pendampingan psikososial ini anak mendapatkan
Sipil Negara yang berkompeten dan unggul berlandaskan 5 nilai dasar ANEKA.
sebagai berikut:
Mewujudkan Kesejahteraan Sosial yang Adil dan Merata dan yang Layak Dalam
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam hal ini lebih merujuk kepada kewajiban setiap individu,
memperbaiki kinerja.
yaitu:
menciptakan lingkungannya.
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil
yang diharapkan.
i. Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
2. Nasionalisme
mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Nasionalisme dalam hal ini tidak hanya sekedar wawasan saja
menjalankan fungsi dan tugas sebagai ASN merupakan hal yang lebih
penting. Melalui nasionalisme yang kuat, setiap pegawai ASN akan memiliki
Pegawai ASN tidak lagi berfikir sektoral dangan mental bloknya, tetapi akan
negara.
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat yang mulia.
luas. Peran Negara dalma mewujudkan rasa keadilan sosial, setidaknya ada
dalam empat kerangka; (i) Perwujudan relasi yang adil disemua tingkat
dan sumber daya yang diperlukan. (iv) dukungan atas partisipasi bermakna
tidak terbatas hanya semata pada tujuan ekonomis, tapi juga terkait dengan
yang menjadi pelanggan atau konsumen layanan. Namun demikian, hal ini
memang juga harus diimbangi dengan imbalan yang diberikan kepada ASN.
Bisa jadi juga kegagalan layanan birokrasi yang baik disebabkan oleh
rendahnya kesejahteraan.
3. Etika Publik
membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Kode Etik
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuan-ketentuan tertulis.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.
pegawai ASN.
pemerintah.
4. Komitmen Mutu
penting dan harus dilakukan sebagai suatu akuntabilitas ternyata tidak terlepas dari
motivasi politis pembuat kebijakan dan kinerja organisasi pemerintah. Untuk itu,
Komitmen mutu beranjak dari 4 prinsip utama yang harus dipenuhi, yaitu:
keluar alur.
c. Karakteristik ideal dari tindakan yang efektif dan efisien antara lain: penghematan,
ketercapaian target secara tepat sesuai dengan yang direncanakan, pekerjaan dapat
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah
dijanjikan;
dapat dipercaya;
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah diskresi atau monopoli tanpa adanya akuntabilitas. Kesadaran diri akan
anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan
tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh
Tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan menghasilkan niat yang baik dan
mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat
untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil terbaik agar dapat
kontribusi nyata untuk dapat mengetahui “apakah nilai-nilai organisasi yang akan
menjadi tempat bekerja, telah selaras dan menampung secara maksimal nilai-
nilai dasar anti korupsi”. Keselarasan tersebut akan mengurangi dilema etik dan
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi
pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
b. Peduli
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda
untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki
secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk
kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya
daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan
keringat
g. Sederhana
Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang
harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu
h. Berani
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untukmendapatkan lebih dari
apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
1. Visi
Mewujudkan Kesejahteraan Sosial yang Adil dan Merata dan yang Layak Dalam
2. Misi
3. Nilai-Nilai Organisasi
1. Kepahlawanan
2. Keperintisan
3. Kesetiakawanan Sosial
4. Restorasi Sosial
5. Pembinaan Sosial
B. Struktur Organisasi
Dinas Sosial Kabupaten Alor terletak di Jalan El Tari No. 10a, Kecamatan Teluk
Mutiara Kabupaten Alor. Dinas Sosial merupakan unsur pelaksana urusan sosial, yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Sosial mempunyai tugas dan kewajiban
membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian urusan
pemerintahan bidang sosial yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan
yang diberikan kepada daerah.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Dinas Sosial menyelenggarakan
fungsi:
1. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.
pencegahan pelecehan
seksual melalui lagu
8 Melakukan Evaluasi 7.1 Meminta testimoni dari Adanya laporan hasil Akuntabilitas: Tanggung Sesuai dengan Visi Dengan melakukan
korban dan orangtua evaluasi jawab, transparan organisasi, yaitu: kegiatan ini dapat
korban "Mewujudkan Kesejahteraan memberikan
7.2 Menyimpulkan hasil Nasionalisme: Kerja sama Sosial yang Adil dan Merata penguatan nilai
pendampingan dan yang Layak dalam organisasi yaitu
Etika Publik: Sopan santun, Mendukung Kehidupan Pembinaan Sosial
ramah, menghormati Sosial Kemasyarakatan" Dengan melakukan
kegiatan ini dapat
Anti Korupsi: Peduli Sesuai dengan Misi memberikan
Organisasi, yaitu: penguatan nilai
"Meningkatkan Taraf Hidup organisasi yaitu
tentang Masalah kesetiakawanan
Kesejahteraan Sosial Melalui Sosial
Bimbingan dan Keterampilan
agar dapat melaksanakan
fungsi sosialnya"
9 Menyusun laporan 8.1 Mengumpulkan seluruh Tersedianya dokumen Akuntabilitas: Disiplin, Sesuai dengan Visi Dengan melakukan
aktualisasi bukti-bukti kegiatan laporan aktualisasi transparan, tanggung jawab organisasi, yaitu: kegiatan ini dapat
8.2 Menyusun konsep "Mewujudkan Kesejahteraan memberikan
laporan aktualisasi Komitmen Mutu: Efisien, Sosial yang Adil dan Merata penguatan nilai
8.3 Mengajukan konsep efektif serta berorientasi dan yang Layak dalam organisasi yaitu
laporan aktualisasi pada mutu Mendukung Kehidupan Pembinaan Sosial
kepada mentor guna Sosial Kemasyarakatan" Dengan melakukan
mendapatkan masukan Anti Korupsi: Peduli kegiatan ini dapat
untuk penyempurnaan Sesuai dengan Misi memberikan
laporan Organisasi, yaitu: penguatan nilai
8.4 Finalisasi laporan "Meningkatkan Taraf Hidup organisasi yaitu
tentang Masalah kesetiakawanan
Kesejahteraan Sosial Melalui Sosial
Bimbingan dan Keterampilan
agar dapat melaksanakan
fungsi sosialnya"
B. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
b.
2.
Waktu Pelaksanaan
(Bulan Juli - Agustus 2021)
No Kegiatan Juli Agustus
III IV I II III
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Uraian Laporan
1. Tahapan Pertama: Mengatur jadwal pertemuan dengan teman sejawat.
Analisis Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk mencari dan mencocokkan
waktu pertemuan dengan teman sejawat sekaligus berdiskusi tentang
rancangan aktualisasi yang telah disetujui oleh mentor. Tanpa Kegiatan ini
pertemuan tidak akan terlaksana karena tiadak adanya janji bertemu.
2. Tahap ke Dua: Menyampaikan ide atau gagasan yang telah disetujui oleh
mentor. Kegiatan ini terkait dengan nilai-nilai ANEKA yaitu
Akuntabilitas, yaitu adanya kejelasan terget yang akan dicapai,
Nasionalisme, yaitu adanya kerja sama antara penulis dengan teman
sejawat, Etika Publik, yaitu dalam kegiatan ini kami bersikap sopan santun
dan saling menghormati terhadap sesama, dan Komitmen Mutu yaitu
dengan adanya diskusi ini banyak hal dapat terpecahkan sehingga kegiatan
selanjutnya dapat dirancang secara efektif dan efisien serta berorientasi
pada mutu.
Analisis Dampak: Kegiatan ini bertujuan untuk untuk mencari format
terbaik terkait dengan rencana kegiatan yang telah dibuat sebelumnya,
melalui koordinasi ini penulis mendapatkan gambaran umum tentang
langkah- langkah yang harus ditempuh serta pengetahuan terkait dengan
akses-akses informasi yang bisa penulis dapatkan. Selain itu, kegiatan ini
menghasilkan kolaborasi antar pihak dalam memberikan panduan
terhadap aktualisasi yang penulis lakukan, sehingga penulis mendapatkan
informasi yang luas mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Tanpa
kegiatan ini proses pendampingan psikososial tidak dapat berjalan
maksimal.
3. Kegiatan ke Tiga: Memohon dukungan dan kerja sama.
Analisis Dampak: kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan dukungan dari
teman sejawat sehingga dengan adanya dukungan ini proses pelaksanaan
aktualisasi dapat berjalan maksimal. Tanpa kegiatan ini penulis tidak
mendapatkan dukungan dari teman sejawat sehingga
Laporan Aktualisasiproses
Tasnimpelaksanaan
Raman Fitra 53
aktualisasi tidak dapat berjalan maksimal.
Tabel 4.3
7.
Tanggal Pelaksanaan
Daftar Lampiran Foto Dokumentasi
Uraian Laporan
1. Tahapan Pertama : Penentuan koordinat masjid/musholla.
Analisa Dampak : Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan
koordinat
5 masjid/musholla yang akan dikalibrasi arah kiblatnya. Sesuai
dengan nilai komitmen mutu dan akuntabilitas dalam proses awal
pengabdian masyarakat. Juga berkaitan dengan akuntabilitas, seperti
dalam hal integrasi dan berdasarkan tujuannya untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dalam pengabdian yang akan dilakukan.
Kegiatan ini juga akan mendukung kemaksimalan pelayanan publik
saat pengabdian masyarakat dilakukan. Artinya, penentuan koordinat
tempat dilakukan sebagai pondasi yang tidak bisa ditinggalkan,
mengingat bahwa perhitungan arah kiblat tidak akan bisa dilakukan
tanpa mengetahui koordinat tempat yang dimaksud sehingga
Uraian Laporan
1. Tahapan Pertama : Mempersiapkan dan mengkondisikan alat dan
software yang dibutuhkan. Dalam tahapan ini alat-alat dan software
yang sudah disiapkan dan ditentukan sebelumnya dikondisikan
Uraian Laporan
1. Tahapan Pertama : Menghubungi pihak KEMENAG untuk mencari
waktu pertemuan
Analisa Dampak : Kegiatan ini bertujuan untuk mencari dan
mencocokkan waktu pertemuan dengan pihak KEMENAG untuk
mencari waktu pertemuan pelaporan. Kegiatan ini terkait dengan nilai-
nilai etika publik karena berkaitan dengan etika dalam menjaga
standar nilai etika luhur berkaitan dengan pelaporan hasil pengabdian
terhadap Tim Hisab Rukyat KEMENAG. Selain itu juga berkaitan
dengan komitmen mutu terkait dengan alur kerja yang diperoleh dan
mutu pelaksanaan kegiatan inti berupa evaluasi terhadap hasil
pengabdian masyarakat. Konsep Whole of Government (WoG) juga
tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara UIN STS Jambi
dengan Kemenag Jambi. Tanpa kegiatan ini, pelaporan tidak bisa
terlaksana karena jadwal pertemuan tidak didapatkan.
Uraian Laporan
3. Tahapan Pertama : Menghubungi pihak LP2M dan Fakultas untuk
mencari waktu pertemuan
A. KESIMPULAN
Laporan Aktualisasi ini merupakan deskripsi dari bentuk aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), Whole of Government
(WoG), Pelayanan Publik, Manajemen ASN yang telah dilaksanakan
selama 80 hari kerja mulai dari 8 Juni sampai dengan 8 Oktober 2018 di
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Kegiatan aktualisasi yang penulis
laksanakan merupakan kegiatan yang tergolong kepada pengabdian
masyarakat, nama kegiatannya sendiri adalah Kalibrasi Arah Kiblat.
Kegiatan ini sendiri telah penulis laksanakan sebanyak 5 kali di 5 tempat
yang berbeda.
Setiap kegiatan kalibrasi yang dilaksanakan terdiri dari beberapa
tahapan kegiatan, yaitu koordinasi, survei lapangan, kalibrasi arah kiblat
dan sosialisasi serta pelaporan. Seluruh tahapan kegiatan ini merupakan
hasil kerjasama dari beberapa pihak, yaitu dosen yang melakukan
pengabdian masyarakat, UIN STS Jambi (LP2M dan Fakultas Syari`ah)
dan Pengurus masjid sebagai perpanjangan tangan dari masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang telah dirancang sebelumnya pada saat
aktualisasi diusahakan secara maksimal untuk dilaksanakan, namun
beberapa hal-hal yang ditemui di lapangan juga mempengaruhi realisasi
dari kegiatan tersebut, seperti masalah ketepatan waktu yang dibeberapa
kegiatan terlihat sedikit berubah, namun perubahan ini tidak memiliki
dampak terhadap jalannya kegiatan secara umum.
B. SARAN
Pelaksanaan aktualisasi dalam bentuk kegiatan Kalibrasi Arah Kiblat
ini sebisa mungkin dilaksanakan sebagai bentuk internalisasi nilai-nilai
dasar profesi PNS. Dalam tataran pelaksanaan ini penulis menemukan
Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra 78
berbagai hal yang bisa dijadikan saran bagi berbagai pihak, tentunya
sebagai bahan pertimbangan juga pagi penulis sendiri.
Aparatur Sipil Negara yang telah bekerja menjalankan tugas dan
fungsinya masing-masing, diharapkan untuk terus mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu ANEKA, dan mengetahui kedudukan
dan peran ASN ini sehingga apa yang menjadi tugas dan fungsi ASN
seperti yang diamanahkan dalam Undang-undang ASN dapat
dilaksanakan dengan baik.
UIN STS Jambi sendiri diharapkan lebih memperkuat hubungan
timbal-balik dengan masyarakat, sehingga keberadaan UIN STS sebagai
sebuah instansi pendidikan tinggi memang memberikan kemanfaatan
maksimal bagi masyarakat. Selain itu, UIN juga diharapkan memberikan
dukungan terbaik bagi civitas akademikanya yang aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan.
Selain itu, berdasarkan hasil pengabdian masyarakat yang penulis
laksanakan ini, penulis memandang perlu dibuat suatu pedoman tentang
penentuan arah kiblat baik pedoman mengenai peraturan perundang-
undangan yang mengatur instansi-instansi yang berwenang menangani
persoalan pengukuran arah kiblat, prosedur pengukuran dan sebagainya;
maupun pedoman teknis tentang pelaksanaan yang mengatur secara jelas
cara-cara menentukan arah kiblat agar sesuai dengan kaidah agama dan
ilmu pengetahuan.
Permohonan Surat Pengantar Pengabdian Masyarakat Surat Pengantar Pengabdian Masyarakat dari
LP2M
Koordinasi dengan Kemenag Kota Jambi Terkait dengan rencana Aktualisasi Kalibrasi
Arah Kiblat sekaligus sosialisasi Pengukuran arah kiblat menggunakan Teodolit dan
Positioning Teleskop
Diskusi dan Koordinasi dengan Pengurus Masjid Istiqomah (Salah satu masjid
yang dikalibrasi arah kiblatnya)
Masjid Hidayatul
Islam
Masjid/Musholla Nurul
Umi
Langgar
Istoqomah
Langgar al-
Ikhlas
Masjid UIN
Telanai
Kegiatan 6
Kalibrasi Arah Kiblat dan Sosialisasi Hasil
Masjid Hidayatul
Islam