Anda di halaman 1dari 25

Proses produk halal (PPH)

PELATIHAN PENDAMPING PROSES PRODUK HALAL

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal


Kementerian Agama Republik Indonesia
2023

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


OUTLINE
Kerangka Prinsip Dasar Sistem Jaminan
1
Produk Halal (SJPH)

2 PPH

3 Pemeriksaan terhadap PPH

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


Kerangka prinsip dasar
SISTEM JAMINAN PRODUK
HALAL

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


Kerangka prinsip dasar
1. Pendahuluan
2. Ruang Lingkup
3. Istillah dan Definisi

5. Kriteria

4. Asas SJPH c. Proses Produk


a. Perlindungan Halal
b. Keadilan
c. Kepastian hukum
d. Akuntabilitas dan
a. Komitmen dan Tanggung
Transparansi b. Bahan d. Produk 6. Informasi Terdokumentasi
jawab
e. Efektivitas dan
Efisiensi
f. Profesionalitas
g. Nilai tambah dan daya e. Pemantauan dan
saing Evaluasi

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


PROSES PRODUK HALAL
(PPH)

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


PROSES PRODUK HALAL
adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan produk
mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan,
pengemasan, pendistribusian, penjualan dan penyajian produk.

Lingkup

• Prinsip Dasar PPH


• Ketentuan PPH
• Prosedur PPH

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


PRINSIP dasar PPH
• Perlakuan terhadap bahan halal yang terdapat
pada daftar bahan untuk diolah menjadi produk,
dipastikan menggunakan fasilitas (lokasi, tempat
dan peralatan) terbebas dari najis dan bahan yang
diharamkan.
Lokasi
• Memperhatikan aspek-aspek lain yang berpotensi
terjadinya kontaminasi najis dan bahan yang
diharamkan terhadap proses pengolahan produk
dan fasilitas (termasuk potensi kontaminasi dari
hewan dan manusia).

Tempat • Melaksanakan proses produk halal dengan


menerapkan ketentuan PPH yang terdapat dalam
manual SJPH (terlebih dahulu telah menetapkan
prosedur PPH).

Peralatan

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


PRINSIP dasar PPH
Pelaksanaan pph
Pelaku usaha wajib memisahkan fasilitas
pengolahan antara yang halal dengan yang
tidak halal, mencakup:
• penampungan bahan
• penimbangan bahan
tempat • pencampuran bahan
peralatan • pencetakan produk
• pemasakan produk, dan/atau proses lainnya
yang mempengaruhi pengolahan produk

Fasilitas lainnya

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


Ketentuan pph
1.
Menjaga lokasi usaha, tempat produksi dan alat yang
digunakan untuk produksi bersih, higienis dan tidak
terkontaminasi dengan bahan najis atau bahan yang
diharamkan.

3. Menjaga ruang produksi tidak


terkontaminasi dengan bahan najis atau
2. Menjaga semua fasilitas produksi dan peralatan yang diharamkan.
dalam keadaan bersih (bebas dari najis) sebelum dan
sesudah digunakan yang dibuktikan dengan
hilangnya warna, bau dan rasa dari pengotor dan
bebas dari babi.

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


Ketentuan pph
4. Melakukan pensucian atau penyamakan pada fasilitas produksi yang digunakan secara bersamaan antara produk yang
disertifikasi halal dengan produk yang tidak diajukan sertifikasi halalnya sesuai syariat Islam, yaitu:

a Apabila terkena najis berat (mughallazah), maka


c Apabila terkena najis ringan (mukhoffafah), yaitu
fasilitas produksi tidak boleh digunakan secara najisnya urin bayi laki-laki yang belum berumur dua
bersamaan (wajib terpisah). tahun dan tidak mengonsumsi apapun selain air susu
ibu, maka caranya dicuci dengan menggunakan air
(dikucur dan direndam).

b Apabila terkena najis sedang (mutawassithah), yaitu


najisnya kotoran hewan dan manusia, minuman
d
keras, bangkai hewan selain ikan dan belalang, maka
Jika disucikan dengan menggunakan air akan
caranya dengan menggunakan air yang mengalir
merusak alat dan/atau proses produksinya, maka
hingga najisnya benar-benar hilang atau dengan
dapat disucikan dengan selain air (bahan lain).
membasuhnya atau istijmar (menggunakan batu,
kayu dan sejenisnya) dan dengan cara lain.

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


Ketentuan pph
6. Menetapkan tugas penyelia halal dalam PPH, yakni:
5.
Menyimpan dan memelihara bukti: a. Memastikan proses produksi yang bersih dan bebas dari bahan
haram dengan hanya menggunakan bahan yang tercantum dalam
a. Pelaksanaan proses produksi bahan halal;
b. Pelaksanaan ketertelusuran b. Secara rutin memeriksa sarana transportasi bahan dan produk yang
kehalalan digunakan untuk memastikan dapat menjaga integritas kehalalan
c. Penanganan produk yang tidak produk halal yang diangkutnya;
sesuai kriteria halal, dan c. Memeriksa dan memastikan ketertelusuran kehalalan melalui:
d. Peluncuran/penjualan produk • Tanggal kadaluarsa produk, dibuktikan dengan catatan pembelian atau
• Catatan penjualan produk, dibuktikan dengan catatan pembelian bahan,
atau
• Catatan bahan yang tersedia, dibuktikan dengan catatan penggunaan
stok bahan terhadap resep dari produk, atau
• Label kode produksi, dibuktikan dengan tanggal dan jam produksi.

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


Ketentuan pph

6.

d. Melakukan penanganan terhadap produk yang tidak memenuhi kriteria halal, dengan
ketentuan apabila ditemukan produk yang tidak memenuhi kriteria halal, maka produk yang
dihasilkan tidak akan dijual ke konsumen. Selanjutnya akan dilakukan penarikan atau
pemusnahan;

e. Memastikan bahwa peluncuran/penjualan produk berlogo halal dilakukan setelah terbit sertifikat
halal.

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


PROSEdur pph
Merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk setiap tahapan dalam proses produk halal
mulai dari penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan dan
penyajian produk.

Pelaku usaha wajib memiliki dan menerapkan prosedur


pelaksanaan PPH secara tertulis dan terdokumentasi

Prosedur Pelaksanaan PPH, antara lain:


 Penyucian fasilitas sesuai syariat Islam
 Pembelian bahan
 Pemeriksaan kedatangan bahan
 Proses produksi
 Penyimpanan bahan dan produk
 Transportasi bahan dan produk

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


PEMERIKSAAN TERHADAP
PPH

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


PeMERIKSAAN
terhadap
Dalam menilai PPH, apakah memenuhi pph
kriteria SJPH atau tidak, Pendamping PPH dapat melakukan
pemeriksaan di tempat proses produksi terhadap:

Pemeriksaan terhadap:

 Fasilitas (Lokasi, tempat dan alat proses produksi dan /atau perangkat lainnya); dipastikan apakah lokasi atau tempat proses produksi/pabrik bersamaan dengan
outlet atau tidak. Jika terpisah, maka Pendamping PPH harus melakukan pemeriksaan terhadap keduanya.
 Peralatan dan perangkat lain yang digunakan untuk proses produksi; dipastikan peralatan yang digunakan memenuhi ketentuan PPH yang terdapat dalam SJPH.
 Penyelia halal; dipastikan apakah sudah menerapkan tanggung jawab sebagai penyelia halal sebagaimana ketentuan PPH yang terdapat dalam SJPH.
 Kesesuaian tata cara pembuatan produk pada narasi PPH dengan proses pembuatan produk di tempat produksi dan memperhatikan kecocokan bahan yang
digunakan dengan daftar bahan yang disampaikan

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


PeMERIKSAAN
terhadap pph
Jika terdapat bahan yang diragukan yaitu bahan yang umumnya termasuk ke dalam bahan
yang dikecualikan dari kewajiban bersertifikat halal yang tercantum pada KMA 1360 tahun
2021, namun masih ada perlakuan, tetap perlu dibuatkan penjelasan proses produk halal
dengan menuliskan penjelasan proses dari bahan tersebut (Keterangan Proses Bahan). Dalam
hal ini Pendamping PPH harus melakukan pemeriksaan terhadap Keterangan Proses Bahan
pada dokumen daftar bahan.

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


Contoh keterangan proses bahan
Bahan nabati yang diproses secara fisik tanpa adanya
penambahan bahan Bahan nabati yang diproses fermentasi tanpa ada
penambahan bahan

Contoh bahan: Minyak atsiri, minyak kayu manis, tepung tapioka,


maizena, sagu, tepung beras, bihun, soun, rempah giling ( misal Contoh bahan: tape sinkong, tempe, oncom
bawang putih giling, jahe giling, dll)

Ikan/hewan air yang diproses secara fisik tanpa ada Ikan/hewan air yang diproses secara fisik dengan adanya
penambahan bahan penambahan bahan tidak kritis

Contoh bahan: ikan/hewan air kering dan ikan/hewan air beku Contoh bahan: ikan asin. Cumi asin, udang rebon asin

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


Contoh keterangan proses bahan
Berasal dari industri alkohol bukan dari industri minuman Berasal dari mineral logam dan bahan kimia
keras

Contoh bahan: etanol Contoh bahan: kemasan alumunium foil

Berasal dari udang yang diproses secara fermentasi


Berasal dari polimerasasi bahan kimia
alami dengan penambahan garam

Contoh bahan: terasi Contoh bahan: kemasan plastik

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


SIMULASI

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


CONTOH informasi pph
Promosi penjualan produk: Keterangan Usaha Narasi Pembuatan Produk

Kentang mustofa yang • Kentang yang dibeli dipasar dicuci dengan air sumur dan
dibumbui dengan Tempat Produksi ditiriskan dengan menggunakan wadah bambu;
bumbu balado pedas Alamat: Griya Darmaga • Kentang dipotong-potong dan diiris sesuai ukuran
manis segar dengan Asri Blok C/13. Bogor dengan menggunakan alat pemotong sederhana;
level kepedasan yang • Kentang yang sudah diiris sesuai ukuran dicuci dan
berbeda. Outlet ditiriskan dengan menggunakan wadah bambu;
Alamat: Jalan Soleh • Selanjutnya digoreng dengan menggunakan wajan besi;
Tersedia juga teri kacang Iskandar No 8, RT 05 RW • Setelah ditiriskan, kentang mustofa siap dibumbui dan
original atau pedas. 6. Bogor selanjutnya dikemas dengan kemasan plastik

Catatan:
Pendamping PPH juga melakukan pengecekan terhadap pembuatan bumbu balado pedas manis segar dengan berbagai
level kepedasan dan pembuatan produk teri kacang original atau pedas.

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


Jenis Bahan Daftar Bahan Kelompok Bahan Kecukupan Dokumen
Bahan Kentang Tidak Diragukan (Bahan Nabati) -
Teri kering Tidak Diragukan (Ikan segar) SH / Proses Produk Halal (contoh PPH: teri diproses secara fisik
tanpa adanya bahan tambahan pangan)
Kacang tanah Tidak Diragukan (Bahan Nabati) -
Bawang putih Tidak Diragukan (Bahan Nabati) -
Cabe merah keriting Tidak Diragukan (Bahan Nabati) -
Cabe merah Tidak Diragukan (Bahan Nabati) -
Garam Diragukan Sertifikat Halal
Penyedap makanan Diragukan Sertifikat Halal
Minyak goreng merek “A” Diragukan Sertifikat Halal
Minyak goreng merek “B” Diragukan Sertifikat Halal
Air sumur Tidah Diragukan (Air Murni) -
Cleaning Agent Sabun cuci merek “XYZ” Diragukan Sertifikat Halal

Kemasan Kemasan plastik standing pouch SH / Proses Produk Halal (contoh: Berasal dari polimerisasi bahan
kimia)

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


CONTOH PEMERIKSAAN PPH
Tahapan yang dilakukan:
Berdasarkan data
informasi tempat  Pendamping PPH melakukan pemeriksaan di dua lokasi yaitu di tempat proses produksi/pabrik yang beralamat di Griya Darmaga
produksi dan outlet, Asri Blok C/13. Bogor dan outlet yang beralamat di Jalan Soleh Iskandar No 8, RT 05 RW 6. Bogor dan selanjutnya
narasi pembuatan
produk dan daftar melakukan penilaian apakah tempat produksi dan outlet tersebut memenuhi ketentuan PPH atau tidak.
bahan, Pendamping PPH  penyelia halal; dipastikan apakah sudah menerapkan tanggung jawab sebagai penyelia halal sebagaimana ketentuan PPH yang terdapat
dapat melakukan dalam SJPH.
pemeriksaan sebagai
berikut:  Pendamping PPH mengidentifikasi fasilitas/alat dan perangkat lain yang digunakan untuk proses produksi, kemudian melakukan
pengamatan penggunaannya sesuai alur pembuatan produk dan ketersediaan bahan yang ada. Dan sinkronisasikan hasil pengamatan
tersebut dengan daftar bahan yang tersedia, kemudian melakukan penilaian terhadap pemenuhan ketentuan PPH sesuai SJPH.

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


CONTOH PEMERIKSAAN PPH untuk
dokumen bahan
Berdasarkan data informasi dari daftar bahan, untuk bahan teri kering dan kemasan plastik staning pouch, jika tidak ber SH,
maka perlu ditambahkan keterangan proses bahan.

Jenis Bahan Daftar Bahan Kelompok Bahan Kecukupan Dokumen


Teri kering Tidak Diragukan (Ikan segar) SH / Proses Produk Halal (contoh PPH: teri diproses secara fisik
tanpa adanya bahan tambahan pangan)
Kemasan Kemasan plastik standing pouch SH / Proses Produk Halal (contoh: Berasal dari polimerisasi
bahan kimia)

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


KON
TAK
www.halal.go.id
sertifikasihalal@kemenag.go.id
+62811 1171 019

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI


Terima kasih.

Illustrations made by https://undraw.co/illustrations

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH Kemenag RI

Anda mungkin juga menyukai