Anda di halaman 1dari 30

MENGAWASI BAHAN, PROSES

DAN PRODUK HALAL


ATIKA YAHDIYANI
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
• Penyelenggaraan pelatihan dalam rangka pengembangan kemampuan diri
Penyelia halal terhadap tata cara pengawasan, laporan, dan rekomendasi
yang lebih efektif dalam proses PPH

Tujuan:
• Peserta mampu :
• mengidentifikasi,
• memverifikasi, dan
• menganalisa;
• penyusun laporan,
• menyusun rekomendasi.
GAMBARAN PENYELIA HALAL
• UU No 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal (JPH)
• UU No 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
• PP No 39 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan
Produk Halal
• PMA No 26 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Jaminan Produk
Halal

UU No 33, Tentang JPH, Penyelia Halal :


Orang yang bertanggung jawab
Pasal 1, poin 13
terhadap Proses Produk Halal (PPH)
TUGAS PENYELIA HALAL
UU No 33 Tentang Jaminan JPH, Pasal
24 huruf c, Tugas Penyelia Halal Mengawasi
PPH
a. Mengawasi PPH di perusahaan; Internal
b. Menentukan tindakan perbaikan
dan pencegahan;
c. Mengoordinasikan PPH; dan
d. Mendampingi Auditor Halal LPH
pada saat pemeriksaan
RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB PENYELIA HALAL
• Menerapkan ketentuan peraturan • Membuat laporan pengawasan
perundang-undangan mengenai PPH;
JPH; • Melakukan kaji ulang pelaksanaan
• Menerapkan sistem JPH; PPH;
• Menyusun rencana PPH; • Menyiapkan bahan dan sampel
• Menerapkan manajemen risiko pemeriksaan untuk
pengendalian PPH; • Mendampingi auditor Halal; dan
• Mengusulkan penggantian bahan; • Menunjukkan bukti dan
• Mengusulkan penghentian memberikan keterangan yang benar
produksi yang tidak memenuhi selama proses pemeriksaan oleh
ketentuan PPH; Auditor Halal.
Di atur : UU No 33 Tahun 2014 tentang JPH, Pasal 52
PENGERTIAN PENGAWASAN

Pengawasan : Makna pengawasan:


Proses pengamatan dari pada • Mengamati seluruh proses
pelaksanaan seluruh kegiatan kegiatan.
organisasi untuk menjamin agar • Melakukan penilaian berjalan
supaya semua pekerjaan yang sesuai rencana.
sedang dilaksanakan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah • Memberikan masukan kepada
ditentukan sebelumnya. (SP. pimpinan untuk pengambilan
Siagian, 2006-107) kebijakan.
• Dilakukan secara konsisten
dalam mencapai tujuan.
PRINSIP PENGAWASAN

Prinsip Pengawasan
• Dapat merefleksi kebutuhan • Dapat dipahami; dan
dari kegiatan; • Dapat menjamin adanya
• Dapat melaporkan tindakan korektif
penyimpangan secara benar.
PENGAWASAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
Pengawasan Internal :
dilakukan oleh orang ataupun badan yang ada terdapat di dalam lingkungan unit
organisasi/lembaga yang bersangkutan.

Pengawasan eksternal:
yang dilakukan oleh unit pengawasan yang ada di luar unit organisasi/masyarakat yang konsen
terhadap produk halal.

Siapa Pelaku Pengawas Internal dalam penerapan SJPH :


Penyelia Halal internal organisasi sasi tersebut, bisa juga penyelia eksternal yang mendapatkan
surat tugas dari lembaga tersebut.

Siapa Pelaku Pengawas Eksternal :


Masyarakat, organisasi dll yang kompeten dan konsen terhadap produk halal
REFERENSI
No. Kode Unit Topik
1. M.74PH100.002.2 Menyiapkan dokumen daftar bahan dan
dokumen pendukungnya
MENGAWASI PENGADAAN BAHAN
• Memastikan pengadaan bahan sesuai dengan daftar bahan halal
Mengawasi Pengadaan Bahan • Memastikan penggunaan bahan baru disetujui LPH/BPJPH
• Bukti pengadaan bahan diperiksa sesuai kondisi fisik bahan

• Kwitansi
Bukti pengadaan bahan • Purchase Order
• Form pengadaan bahan

Untuk bahan yang dikemas ulang/dilabel ulang oleh supplier -> Penyelia halal
memastikan adanya kontrak pembelian agar bahan yang dikirim sesuai
MENGAWASI PENGADAAN BAHAN
MENGAWASI PENGADAAN BAHAN
MENGAWASI PENANGANAN BAHAN HALAL
• Memastikan kesesuaian nama bahan, nama produsen dan negara asal
produsen yang tercantum di kemasan bahan dengan yang tercantum di
dokumen bahan.
• Bahan dengan sertifikat halal dari lembaga halal luar negeri seperti HFFIA
dan IFANCA, penyelia halal memastikan bahwa logo halal sudah diperiksa
saat pemeriksaan bahan datang
• Bahan tidak kritis (positive list) boleh tidak diperiksa ketika penerimaan
bahan datang.
• Penyimpanan dan tata letak penyimpanan bahan halal dipastikan tidak
terjadi kontaminasi dengan yang tidak halal.
• Bukti harus disimpan dan dipelihara seperti surat jalan, CoA, atau form
pemeriksaan bahan datang.
MENGAWASI PENANGANAN BAHAN HALAL
MENGAWASI PENANGANAN BAHAN HALAL
MENGAWASI PROSES PRODUK HALAL
• Memastikan fasilitas produksi dan prosedur produksi sesuai dengan
kriteria SJPH.
• Memastikan kebersihan, higienitas fasilitas produksi dan personel
proses produk halal tidak mengakibatkan kontaminasi silang.
• Memastikan proses pencucian sesuai syariat Islam.
• Personel yang bertanggung jawab terhadap operasional PPH sudah
lulus pelatihan internal halal.
MENGAWASI PROSES PRODUK HALAL
MENGAWASI PROSES PRODUK HALAL
MENGAWASI PENANGANAN PRODUK HALAL
Langkah kerja Penyelia Halal:
• Memastikan kriteria produk sesuai dengan kriteria SJPH.
• Memastikan kemampuan telusur mampu menelusur bahan yang
digunakan sampai ke produsen dan diproduksi di fasilitas produksi
memenuhi persyaratan sertifikasi halal.
• Memastikan penyimpanan produk halal tidak terkontaminasi dengan
sesuatu yang tidak halal atau najis.
• Khusus restoran & katering, alat penyajian hanya khusus digunakan
khusus untuk menu yang disertifikasi halal.
MENGAWASI PENGEMBANGAN PRODUK HALAL
• Memastikan adanya prosedur reformulasi produk.
• Bahan yang digunakan untuk reformulasi terdapat dalam daftar
Mengawasi Reformulasi bahan halal.
Produk Halal • Bahan baru yang belum terdaftar -> mengikuti prosedur seleksi
bahan baru.
• Rekaman reformulasi produk dipelihara.

• Penyelia halal memastikan adanya prosedur tertulis


pengembangan produk baru è menjamin produk baru dengan
merk/brand yang sama dengan produk yang sudah disertifikasi
Mengawasi Pengembangan
telah disertifikasi halal sebelum dipasarkan di Indonesia.
Produk Baru
• Penyelia halal restoran/katering memastikan adanya prosedur
tertulis pengembangan produk baru è menjamin menu baru
disertifikasi halal sebelum dijual.
Apa Itu Laporan ?
Pengertian laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu
keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu
berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor.
DATA DAN INFORMASI § Informasi :
§ Merupakan kumpulan data yang
sudah diolah sedemikian rupa,
Data : sehingga nantinya dapat
Data merupakan suatu fakta-fakta memberikan informasi dan juga
ataupun rincian peristiwa yang sifatnya manfaat
masih mentah dan belum diolah
§ Setelah dilakukan pengecekan dan
pengawasan secara seksama bahan
Contoh : baku yang terkirim sebanyak 10 kali
Unit barang telah mendatangkan bahan betul-betul telah bersertifikasi halal
baku yang bersertifikat halal dalam bulan sesuai dengan syariat, dan telah
ini sebanyak 10 kali. dilakukan pengecekan dari mulai
asal, brand, fasilitas sarana dan
prasarana, cara distribusinya,
pengemasannya dll telah
bersertifikat halal sesuai dengan
ketentuan.
PRINSIP-PRINSIP MENYUSUN LAPORAN
a. Lengkap : data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap
b. Jelas : tidak memberi peluang ditafsirkan secara berbeda(bahasa komunikatif)

c. Benar/akurat: : Data dan fakta harus benar.


d. Sistematis : Laporan yang sistematis menunjang unsur kejelasan (sesuai SOP masing-
masing)
e. Objektif : tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya.
: Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa
f. Tepat waktu :
mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.
REKOMENDASI
Sifatnya saran yang menganjurkan, membenarkan, atau menguatkan
guna memperbaiki suatu hal yang dianggap ada penyimpangan dalam
laporan, atau sebaliknya dapat memperkuat hal-hal telah baik untuk
dipertahankan atau ditingkatkan.
21 istilah babi yang biasa dipakai pada komposisi makanan.

1. Pig: seekor babi muda, berat kurang dari 50 kilogram.


2. Pork: daging babi dalam masakan.
3. Swine: istilah untuk keseluruhan kumpulan spesies babi.
4. Hog: babi dewasa, berat melebihi 50 kilogram.
5. Boar: babi liar/celeng/babi hutan
6 Lard: lemak babi untuk membuat minyak masak dan sabun.
7. Bacon: daging hewan yang di-slice, terutama babi.
8 Ham: daging pada bagian paha babi.
9. Sow: babi betina dewasa.
10. Sow milk: susu babi
11. Porcine: sesuatu yang berkaitan atau berasal dari babi, banyak ditemukan di obat-obatan.
12. Bak: daging babi dalam Bahasa Tiongkok.
13. Char Siu: daging babi panggang (barbeque).
14. Cu Nyuk: daging babi dalam Bahasa Khek/Hakka.
15. Zhu Rou: daging babi dalam Bahasa Mandarin
§ 16. Dwaeji: daging babi dalam Bahasa Korea.
17. Tonkatsu: irisan daging babi dalam kuliner Jepang.
18. Tonkotsu: ramen yang dilengkapi dengan daging babi.
19. Yakibuta: babi panggang dalam Bahasa Jepang.
20. Nuraniku: daging babi dalam Bahasa Jepang.
21. Nibuta: hidangan dari Pundak babi di Jepang.
22. B2: sebutan makanan yang berbahan babi di Indonesia.
23. Khinzir: babi dalam Bahasa Arab dan Melayu.
24. Kakuni: makanan dari perut babi rebus dalam kuliner Jepang.
25. Baikwan: iga babi

Anda mungkin juga menyukai