Anda di halaman 1dari 65

Melaksanakan Pemeriksaan

Bahan dan Proses Produk Halal

Halal Institute
Tujua
n
1. Peserta memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja untuk
melakukan pemeriksaan bahan dan proses produk halal
Referensi

No. Kode unit Judul unit kompetensi


3 M.74AH100.003.1 Melaksanakan pemeriksaan
bahan dan proses produk
halal
Kode Etik Auditor Halal

• Menjadikan tugasnya sebagai media dakwah dan amar ma’ruf nahi


mungkar
• Menjunjung tinggi akhlaqur karimah
• Menjaga citra Islam ya’lu wala yu’la ‘alaih (agama yang ajarannya
sangat agung dan tidak ada yang sanggup menyainginya)
• Melaksanakan tugas audit sebagai ibadah kepada Allah dan amanah
umat yang harus dipertanggung jawabkan dunia akhirat
• Jujur dan berani dalam mengungkapkan data dan informasi terkait
bahan- bahan yang haram, najis, syubhat sesuai ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya
Kode Etik Auditor Halal (lanjutan)

• Obyektif, kritis, dan transparan dalam menganalisis dan menyimpulkan temuan-


temuan tanpa menekan pihak perusahaan
• Amanah dalam bertugas dan dapat menjaga kerahasiaan perusahaan dan tidak
menyampaikannya kepada pihak lain
• Pandai dan menguasai bidangnya serta selalu ingin tahu perkembangan terkait
• Teliti dan cermat dalam memeriksa data yang diperlukan dalam rangka mencari
kebenaran
• Tidak menerima suap
• Tidak menyalahgunakan hak dan wewenangnya sebagai auditor halal
• Menjaga etika dalam berperilaku, berbicara, berpakaian, bersikap ketika
berada
di depan perusahaan
• Tidak menerima pelayanan apa pun di luar kegiatan audit
Melakukan Audit Halal

Melakukan pertemuan pembukaan

Melakukan verifikasi kecukupan implementasi SJPH/SJH

Melakukan pertemuan penutupan


Melakukan Pertemuan Pembukaan

• Memperkenalkan Tim audit


 Perkenalan tim auditor, auditi, pendamping audit (jika ada)
 Menyerahkan surat tugas

• Menjelaskan tujuan audit


 Audit awal : verifikasi penerapan kriteria SJPH/SJH
 Audit lanjutan : menjelaskan hasil audit sebelumnya
 Tujuan audit adalah menemukan bukti/fakta, bukan mencari
kelemahan
Melakukan Pertemuan Pembukaan
(lanjutan)
• Menjelaskan ruang lingkup audit
 Ruang lingkup audit terutama yang berkaitan dengan fasilitas,
dokumen, dan bukti implementasi SJPH/SJH
 Menjelaskan interest area dan specific area yang menjadi conern audit,
seperti gudang antara, gudang, dan fasilitas produksi di tempat terpisah
 Menjelaskan proses pengambilan sampel (jika diperlukan pengambilan
sampel)
 Menyampaikan isi borang audit
 Menjelaskan kriteria kelemahan hasil audit (kritis, perlu perbaikan,
minor)
Melakukan Pertemuan Pembukaan
(lanjutan)
• Menjelaskan agenda audit halal
 Menjelaskan tahapan proses audit yang mengacu pada rencana audit
 Rencana audit dapat diubah sesuai dengan kondisi audit dan jika ada
usulan dari auditee, misal karena jadwal produksi atau ketersediaan
waktu auditi.

• Menjelaskan dokumen dan bukti implementasi SJPH/SJH yang akan


diverifikasi
 Menjelaskan dokumen dan bukti implementasi SJPH/SJH yang
diperlukan
 Dokumen SJPH/SJH -> Manual SJPH/SJH, prosedur aktivitas
kritis
Melakukan Pertemuan Pembukaan
(lanjutan)
• Lain- lain :
 Konfirmasi beberapa data jika ada catatan saat pra-pemeriksaan
kehalalan
 Menjelaskan mengenai confidentiality data klien
 Menyampaikan kebutuhan khusus untuk diskusi atau sholat
 Memberikan kesempatan perusahaan untuk menyampaikan
company profile dan proses bisnisnya
Tabel Kecukupan Dokumen Pendukung Kehalalan Bahan
No. Kategori Bahan Kecukupan Dokumen Contoh Bahan
Bahan
1. Tidak kritis/ positive list Tidak perlu dokumen Air murni, tanaman segar,
telur ayam segar, ikan segar,
madu murni
2. Kritis dan harus bersertifikat halal Sertifikat halal yang sah atau Daging dan turunan hewani :
lembaga halal luar negeri yang sosis, beef powder, gelatin
diakui MUI dan atau BPJPH sapi
Bahan dengan proses rumit
(Validasi sertifikat halal dari web atau bahan yang banyak :
halalmui.org dan flavor, fragrance, seasoning,
info.halal.go.id/cari/ ) premiks vitamin
Bahan yang sulit ditelusuri
kehalalannya: whey, laktosa

3. Kritis namun tidak harus bersertifikat Non sertifikat halal Gelatin ikan, emulsifier nabati,
halal : flow chart, spesifikasi, kuesioner, flavor/fragrance dari
CoA. Dokumen dikeluarkan oleh campuran essensial oil,produk
produsen mikrobial sederhana
Contoh Sertifikat Halal
yang dikeluarkan oleh
BPJPH
SERTIFIKAT
HALAL DAGING
IMPOR DARI
AUSTRALIA
2. Spesifikasi :

• Informasi produk yang menyatakan tentang deskripsi produk / proses,


komposisi, kandungan atau sumber suatu bahan, dll.
3. Certificate of Analysis (CoA)

• Dokumen yang memuat sifat-sifat fisika, kimia dan sifat-sifat mikro


biologis yang dikeluarkan oleh produsen
4. FLOW CHART
Teknik/Metode Audit

Metode dalam mengumpulkan bukti audit

• Pemeriksaan dokumen & rekaman


• Wawancara
• Observasi
• Pemeriksaan fisik
Teknik/Metode Audit
A. Pemeriksaan dokumen dan rekaman
Periksa apakah dokumen dan rekaman SJPH/SJH mencerminkan apa yang
benar dikerjakan (actual practice):
• Akses terbatas → hanya bisa diakses oleh pihak- pihak terkait. Misal
prosedur purchasing dan PO hanya bisa diakses oleh bagian purchasing
• Bersifat permanen (misalnya ditulis dengan tinta) dan jika ada
perubahan maka akan ada paraf atau ada bukti approval dari pihak yang
punya otoritas
• Dapat diakses dan tertelusur
• Akurat→dibuktikan dengan cara pengamatan di area dimana dokumen
tersebut digunakan dan rekaman tersebut dibuat
 Periksa apakah isi dokumen dan rekaman sesuai dengan kriteria SJPH/SJH
dan sesuai dengan yang tercantum di manual SJPH/SJH. Jika bukti tidak
cukup, gunakan metode audit yang lain sampai bukti audit cukup
Teknik/Metode Audit (lanjutan)
A. Pemeriksaan dokumen dan rekaman
 Cara periksa dokumen bahan :
• Periksa kategori bahan → jika bahan termasuk positive list maka dokumen bahan tidak
perlu diperiksa
• Dokumen sertifikat halal : periksa lembaga sertifikasi halal apakah diakui oleh MUI dan
cek masa berlaku sertifikat halal
• Dokumen flowchart : periksa adanya bahan tambahan dan penolong, jika terdapat
bahan kritis maka perlu dimintakan dokumen bahan kritisnya
• Dokumen MSDS, spesifikasi : lihat dokumen secara lengkap, periksa adanya
keterangan sumber bahan
• Dokumen surat pernyataan : periksa apakah surat resmi dari perusahaan, misal adanya
kop surat dan pengesahan dari personel yang berwenang

Jika bahan merupakan repacked/relabeled dari supplier, maka perlu dimintakan surat
pernyataan dari supplier terkait produsen bahan. Jika bahan sangat kritis dapat dilakukan
audit ke supplier.
Teknik/Metode Audit (lanjutan)
A. Pemeriksaan dokumen dan rekaman
 Cara periksa dokumen Manual SJPH/SJH
• Periksa proses bisnis perusahaan
• Periksa isi manual SJPH/SJH apakah sudah sesuai dengan kriteria SJPH/SJH dan
sesuai dengan proses bisnis perusahaan
• Misal : pembelian bahan dilakukan oleh pabrik maklon namun di manual
SJPH/SJH tidak dijelaskan
• Periksa apakah isi manual SJPH/SJH sesuai dengan isi prosedur rujukannya dan
bukti penerapannya
• Misal : di manual SJPH/SJH dijelaskan bahwa penanganan produk yang tidak
sesuai kriteria dengan pemusnahan, namun prosedur rujukan isinya berbeda
Dokumen manual SJPH/SJH wajib dibuat oleh perusahaan pendaftar, sesuai
dengan ruang lingkupnya
Teknik/Metode Audit
B. Wawancara
• Proses mendapatkan informasi dari orang lain dalam menanggapi
pertanyaan yang diajukan oleh auditor , baik lisan maupun tulisan

• Wawancara personel yang melakukan tugas → biasanya ke satu orang


auditi , namun terkadang perlu mewawancarai kelompok individu

• Wawancara digunakan untuk mendapatkan gambaran ,


mengklarifikasi informasi, mengkonfirmasi atau menolak curiga, dan
menggali rincian yang mungkin tidak dapat diperoleh dari metode
audit lainnya
Teknik/Metode Audit (lanjutan)
B. Wawancara
 Pertanyaan pembukaan, saat bertanya pertama kali
• → Digunakan saat memulai audit agar auditee bercerita
• →Dapat diambil dari checklist/borang audit dengan penyesuaian
agar pertanyaan mudah dipahami oleh auditee
• →Berupa pertanyaan terbuka(open question) yaitu pertanyaan
yang jawabannya memerlukan penjelasan : Apa, Di mana, Kapan,
Mengapa, Bagaimana
• →Amati, dengarkan, dan simak jawaban auditi , catat bila ada hal-
hal yang ingin diverifikasi lebih dalam , tunggu sampai penjelasan
selesai dan kontrol waktu
Teknik/Metode Audit (lanjutan)
B. Wawancara
• Pertanyaan memfokus →diambil dari penjelasan auditi yang perlu di
verifikasi , lakukan sampai didapatkan indikasi adanya bukti nyata

• Gunakan pertanyaan pembuktian untuk melihat kesesuaian bahwa


bukti nyata → dapat berupa pertanyaan tertutup (yes/no question)
Teknik/Metode Audit
C. Observasi
• Menyaksikan suatu kegiatan/proses yang dilakukan oleh auditee,
contoh mengamati proses pemeriksaan bahan datang, produksi, dan
pencucian
• Auditor mengamati kegiatan /proses secara dekat tanpa
berpartisipasi secara aktif/ tidak mengganggu → mengganggu pekerja
mungkin berakibat tidak aman
• Bisa dikombinasikan dengan metode lain
Misal : mengamati proses pemeriksaan bahan datang, lalu
wawancarai personel yang melakukan pemeriksaan bahan datang dan
dicocokkan dengan data yang tercantum di dokumen pendukung
bahan
Teknik/Metode Audit
D. Pemeriksaan Fisik
• Mengamati fisik/objek audit di lokasi, contoh : bentuk produk,
kemasan bahan, kondisi gudang penyimpanan, ruang produksi
• Bisa dikombinasikan dengan metode lain
• Misal : pemeriksaan nama bahan & produsen kemasan bahan, lalu
dicocokkan dengan data yang tercantum di dokumen pendukung
bahan dan form pemeriksaan bahan datang

Jika bukti tidak cukup, gunakan metode audit lain sampai bukti
cukup
Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJPH/SJH
• Verifikasi kecukupan kebijakan halal
 mencakup dokumen kebijakan halal perusahaan dan bukti diseminasi
kebijakan halal ke stakeholder

• Verifikasi kecukupan tim manajemen halal


 mencakup bukti penetapan tim manajemen halal, uraian tanggung jawab tim
manajemen halal, dan struktur/keanggotaan tim manajemen halal

• Verifikasi kecukupan pelatihan


 mencakup prosedur pelatihan serta bukti pelaksanaan pelatihan eksternal
dan
internal seperti materi, daftar hadir, hasil evaluasi, dan sertifikat.
Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJPH/SJH (lanjutan)
• Verifikasi kecukupan bahan
 mencakup dokumen pendukung bahan (termasuk dokumen bahan
yang digunakan di fasilitas bersama, bahan pembersih, bahan yang
digunakan di laboratorium jika ada penggunaan fasilitas bersama),
mekanisme untuk memastikan semua dokumen pendukung bahan
valid, dan kesesuaian antara bahan yang ada di aplikasi sertifikasi online
dengan yang tercantum di resep/formula

• Verifikasi kecukupan produk


 mencakup nama, bentuk, dan profil sensori produk serta pemenuhan
kriteria produk retail
Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJPH/SJH (lanjutan)
• Identifikasi fasilitas produksi
 mencakup pabrik yang menghasilkan produk yang disertifikasi dan fasilitas lain
(gudang, pabrik yang digunakan untuk sebagian proses produksi), fasilitas yang
kontak dengan bahan dan atau produk antara/akhir, serta fasilitas yang tidak
kontak dengan bahan dan atau produk antara/akhir.

• Verifikasi kecukupan prosedur fasilitas bebas babi dan bukti implementasi


prosedur
 prosedur fasilitas bebas babi adalah prosedur yang memastikan fasilitas yang
kontak dengan bahan, produk antara, dan produk akhir bersifat bebas babi
 Bukti implementasi prosedur berupa pengaturan lay out pabrik, pergerakan
personel, dan lainnya
Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJPH/SJH (lanjutan)
• Verifikasi kecukupan prosedur bahan dan produk bebas najis & bukti
implementasi prosedur
 prosedur bahan dan produk bebas najis adalah prosedur yang
memastikan bahan dan produk yang disertifikasi tidak
terkontaminasi
najis, dapat mencakup prosedur seleksi bahan baru, prosedur
pembelian, prosedur pemeriksaan bahan datang, prosedur produksi,
prosedur pencucian, prosedur penyimpanan, dan prosedur transportasi

• Verifikasi kecukupan prosedur pencucian fasilitas dan bukti implementasi


prosedur
 Prosedur pencucian khusus untuk fasilitas yang digunakan bersama
(sharing facility) dan fasilitas yang terkena najis
Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJPH/SJH (lanjutan)
• Verifikasi kecukupan prosedur penjualan produk dan bukti implementasi
prosedur
 Prosedur penjualan produk adalah prosedur penjualan produk retail
baru dengan brand yang sama dengan produk yang sudah disertifikasi
(jika relevan)

• Verifikasi kecukupan prosedur seleksi bahan dan bukti implementasi


prosedur
 prosedur seleksi bahan mencakup seleksi bahan baru untuk produk
yang sudah disertifikasi dan bahan baru untuk produk yang tidak
disertifikasi yang menggunakan sharing facility
Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJPH/SJH (lanjutan)
• Verifikasi kecukupan prosedur pembelian bahan dan bukti implementasi
prosedur
Prosedur pembelian bahan menjamin bahan yang dibeli untuk produk yang
disertifikasi merupakan bahan yang disetujui oleh LPH/BPJPH
Bukti implementasi prosedur pembelian dapat berupa Purchase Order
(PO), bon/nota pembelian

• Verifikasi kecukupan prosedur produksi dan bukti implementasi


prosedur
Prosedur produksi menjamin produk yang disertifikasi menggunakan bhan
yang disetujui LPH/BPJPH dan diproduksi di fasilitas yang sesuai kriteria
Bukti implementasi prosedur produksi dapat berupa rekaman produksi
yang berisi bahan yang digunakan, line produksi, dan personel produksi
Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJPH/SJH (lanjutan)
• Verifikasi kecukupan prosedur penyimpanan dan bukti implementasi prosedur
 Prosedur penyimpanan mencakup prosedur penyimpanan bahan, produk
antara, dan produk akhir

• Verifikasi kecukupan prosedur transportasi dan bukti implementasi prosedur


 Prosedur transportasi mencakup transportasi bahan, produk antara, dan
produk akhir

• Verifikasi kecukupan prosedur kemampuan telusur dan bukti implementasi


prosedur
 Prosedur kemampuan telusur mencakup ketertelusuran produk menggunakan
bahan yang disetujui LPH/BPJPH dan diproduksi di fasilitas yang memenuhi
kriteria
Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJPH/SJH (lanjutan)
• Verifikasi kecukupan prosedur penanganan produk yang tidak memenuhi
kriteria dan bukti implementasi prosedur (jika ada)
 prosedur mencakup definisi produk yang tidak memenuhi kriteria,
bagaimana penanganannya, dan form penanganannya jika terjadi

• Verifikasi kecukupan pelaksanaan audit internal dan bukti implementasi


prosedur
 Prosedur pelaksanaan audit internal mencakup frekuensi audit internal
dua kali setahun, kualifikasi auditor internal, lingkup audit internal, cek
lis audit internal, tindak lanjut audit internal, dan pengiriman laporan
berkala
Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJPH/SJH (lanjutan)
• Verifikasi kecukupan prosedur pelaksanaan kaji ulang manajemen dan
bukti implementasi prosedur
 Prosedur pelaksanaan kaji ulang manajemen mencakup frekuensi kaji
ulang manajemen1 tahun sekali, dihadir oleh manajemen puncak atau
wakilnya, input dan output kaji ulang manajemen, tindak lanjutnya.

• Pengambilan sampel halal


 Pengambilan sampel halal adalah mengambil sejumlah atau sebagian
bahan atau barang yang dilakukan dengan menggunakan metode
tertentu sehingga bagian barang atau bahan yang diambil bersifat
mewakili (representatif) keseluruhan barang atau bahan
Analisa Lab Halal berdasarkan SK
MUI Tahun 2020
Melaksanakan Pertemuan Interim Tim
Pemeriksaan

Identifikasi hasil pemeriksaan bahan dan PPH sesuai


dengan kriteria pemeriksaan bahan dan kriteria

Penyusunan ringkasan hasil pemeriksaan bahan dan


PPH disusun sesuai dengan persyaratan sertifikasi halal
Melakukan Pertemuan Penutupan

• Menyampaikan ringkasan hasil audit halal


 Menyampaikan ringkasan hasil audit halal
 Mendiskusikan hasil audit secara detail
 Memberikan waktu kepada tim auditor yang tidak presentasi untuk
klarifikasi hasil audit pada isu spesifik
• Memastikan daftar kelemahan/ ketidaksesuaian implementasi SJH/SJPH
disepakati perusahaan
 Memberikan waktu kepada auditee untuk memberikan sanggahan dan
informasi tambahan jika auditee merasa hasil audit tidak sesuai
 Setelah semua hasil audit disetujui, maka auditor harus meminta
tandatangan auditee dan memperbanyak borang audit untuk semua
pihak
Melakukan Pertemuan Penutupan
(lanjutan)
• Menjelaskan tahapan sertifikasi selanjutnya
 Menjelaskan bahwa hasil audit bersifat sementara dan akan didiskusikan dalam rapat
auditor. Kekurangan implementasi akan disampaikan setelah rapat auditor
 Menyampaikan tahapan berikutnya setelah audit lapang sampai rilis sertifikat halal
dari BPJPH.

• Menjelaskan prosedur penyampaian keluhan dan banding


 Keluhan dapat diajukan oleh auditee selama proses sertifikasi halal berlangsung
 Banding dapat dilakukan oleh auditee maksimal 28/30 hari setelah keluarnya
sertifikat halal/status SJH
 Permohonan keluhan dapat diajukan melalui email LPH masing-masing
 Permohonan banding dapat diajukan dengan membuat surat resmi ke direktur LPH
beserta bukti/rekaman terkait isi banding
Melakukan Pertemuan Penutupan
(lanjutan)
• Lain- lain
 Menyampaikan kembali komitmen menjaga kerahasiaan hasil audit
 Menyampaikan penghargaan /apresiasi kepada auditee atas
kesediaannya untuk sertifikasi halal dan membantu kelancaran
audit lapang
 Mengisi daftar hadir untuk pertemuan penutupan
 Menyampaikan proses audit selanjutnya (jika ada audit
lanjutan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai